Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis studi adalah studi korelasional. Studi berkenaan dengan asosiasi

antar variabel yaitu mengkaji pengaruh variabel terhadap variabel lainnya atau

upaya memperediksi satu variabel terhadap variabel lainnya (Sekaran, 2000).

Studi berkenaan dengan upaya mengkaji pengaruh variabel-variabel

predektor gaya kepemimpinan, kultur organisasi, dalam konteks multi dimensi

terhadap komunikasi dalam tim audit serta dampaknya terhadap judgment auditor.

4.2. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah para auditor yang bekerja pada KAP yang

berada pada hirarki manajer (Supervisor) dan staf yang terdiri atas akuntan senior

dan akuntan junior yang diperoleh dari directory Ikatan Akuntan Indonesia

Kompartemen Akuntan Publik Tahun 2007.

Responden yang dipilih adalah auditor yang telah berpengalaman

minimal 3 (tiga) tahun, karena auditor tersebut dianggap memiliki pengalaman

yang cukup. Mereka dianggap mengetahui lebih banyak tentang penilaian

terhadap gaya kepemimpinan serta memahami hal-hal yang berkaitan dengan

kondisi lingkungan audit dan kultur dalam tim audit. Pemilihan sample dilakukan

dengan cara purposive sampling yaitu pemilihan sample yang sesuai dengan

92
93

tujuan penelitian dan convenience sampling yaitu pemilihan sample pada

responden yang mudah untuk ditemui.

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan

(kuesioner) melalui mail survey yang menggunakan jasa pos. Kuesioner berisi

pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan struktur inisiatif dan konsiderasi

yang merupakan dimensi gaya kepemimpinan, dimensi kultur organisasi yang

terdiri dari birokratis, inovatif dan suportif, karakteristik komunikasi yang terdiri

dari kecukupan informasi, boundary spanning kepuasan atas pengawasan dan

keakuratan informasi. Dimensi judgment auditor terdiri dari tekanan ketaatan,

kompleksitas tugas, dan pengalaman .

Pengiriman kuesioner dilakukan pada tgl 17 Januari 2008 dengan batas

pengembalian 17 Mei 2008 hasil pengumpulan data dari 371 yang dikirim,yang

mendapat respon sebanyak 213 jawaban kuesioner dan jawaban kuesioner yang

tidak dapat digunakan sebagai data sebanyak 13 kuesioner karena tidak lengkap

pengisiannya dan tidak memenuhi syarat yang ditentukan peneliti (pengalaman

dibawah 1 tahun dan yang mengisi kuesioner bukan dari devisi pengauditan).
94

Tabel 4.1.

Rincian jumlah sample dan tingkat pengembalian Kuesioner

---------------------------------------------------------------------------------------

Kuesioner yang dikirim 371

Kuesioner yang tidak kembali1 58

Kuesioner yang kembali 213

Kuesioner yang gugur karena tidak lengkap 13

Kuesioner yang digunakan 200

Tingkat pengembalian (respon rate)213/371x100%= 57%

Tingkat pengembalian yang bisa digunakan 200/371x100%= 54%

4.3. Pengujian non-response bias

Pengujian non-response bias dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat

perbedaan karekteristik antara responden yang memberikan jawaban dengan

responden yang tidak memberikan jawaban.Pengujian dilakukan dengan

memisahkan responden yang memberikan jawaban awal sebagai responden yang

benar-benar ingin menjawab dengan responden yang menjawab setelah batas

akhir yang ditetapkan peneliti sebagai proksi responden yang tidak memberikan

jawaban.

Jumlah responden yang memberikan jawaban sampai batas waktu yang

ditentukan sebanyak 205 jawaban kuesioner,sedangkan respondenyang menjawab


95

setelah batas waktu yang ditentukan sebanyak 8 jawaban kuesioner.Hasil t-test

menunjukkan Sig.(2-tailed) masing-masing variable lebih besar dari 0,05 artinya

tidak ada perbedaan yang signifikan antara gaya kepemimpinan,kultur

organisasi,komunikasi dan judgment auditor dalam tim audit antara responden

yang menjawab awal dengan responden yang menjawab akhir.Hal ini berarti tidak

terdapat perbedaan antara responden yang memberikan jawaban dengan

responden yang tidak memberikan jawaban.Hasil pengujian t-test (non-response

bias)ditunjukkan dalam table 4.2.

Tabel 4.2.

Hasil t-test (non response bias)

Variabel Mean difference t Sig (2 – tailed)

Gaya Kepemimpinan - 3,407 -1, 920 0,056

Kultur Organisasi - 1,334 - 0, 668 0,505

Komunikasi - 0,055 - 0, 037 0,970

Judgment Audit - 2,888 - 1, 325 0,187

4.4.Definisi Operasional Variabel

4.4.1. Gaya Kepemimpinan

Variabel gaya kepemimpinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah gaya

kepemimpinan yang telah diteliti Ohio State University oleh Fleishman yaitu

perilaku pemimpin melalui dua dimensi yaitu: struktur inisiatif (inisiating


96

structure) yaitu pemimpin itu mengatur dan menentukan pola

organisasi,saluran komunikasi struktur peran dalam pencapaian tujuan

organisasi dan cara pelaksanaannya dan pertimbangan (consideration) yaitu

menggambarkan kedekatan hubungan antara bawahan dan atasan,adanya saling

percaya,kekeluargaan dan adanya komunikasi antara pimpinan bawahan yang

diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh University of

Ohio, yaitu LBDQ (Leader Behavior Description Questionaire) yang telah

digunakan oleh Pratt and Jiambolvo (1982). Instrumen ini diukur dengan skala

Likert 5 point yang berisi 20 pertanyaan yang berkaitan dengan perilaku

manajer KAP. 10 pertanyaan merefleksikan perilaku struktur inisiatif,

sedangkan 10 pertanyaan merefleksikan perilaku pertimbangan

(consideration). Instrumen diukur dengan skala 1 (tidak pernah), 2 (jarang), 3

(kadang-kadang), 4 (sering), 5 (hampir selalu). Untuk mengukur variabel gaya

kepemimpinan ini terdapat dalam pertanyaan no. 1 sampai no. 20. Instrumen

tersebut juga digunakan oleh Murdianingrum (2000), Safriliana (2001),

Halimatusyadiah (2002).

4.4.2. Kultur Organisasi

Variabel kultur organisasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah kultur

organisasi yang dipublikasikan oleh Wallach (1983) beliau membagi kultur

organisasi dalam tiga dimensi yaitu (1) Birokrasi yaitu menurunkan

wewenang dan tanggung jawab berdasarkan level hirarki secara

berjenjang,kekuasaan tertinggi terletak pada manajemen puncak kultur ini


97

berorintasi pada kekuasaan waspada mandiri mapan terstruktur teregulasi (2)

Inovatif yaitu cenderung menciptakan suasana kerja yang dinamis dan

menggairahkan (3) Suportif yaitu orang-orang saling terbuka diliputi rasa

kekeluargaan satu sama lain bersahabat saling percaya. Instrumen ini di ukur

dengan menggunakan skala Likert 5 point . Pertanyaan berkaitan dengan 24

kata sifat yang terdiri dari delapan item yang mewakili tiap dimensi 1 (sangat

tidak memadai), 2 (tidak memadai), 3 (sedikit memadai), 4 (cukup memadai)

5 (benar-benar memadai).

4.4.3. Komunikasi dalam tim audit

Variabel komunikasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel

komunikasi oleh Rudolph dan Welker (1998) terdiri dari 4 dimensi yaitu

(1)kecukupan informasi, yaitu kecukupan informasi yang diterima yang

mendukung data yang disajikan dalam laporan keuangan,baik data

akuntansi dan informasi pendukung lainnya untuk pengambilan keputusan

dalam pelaksanaan audit (2) boundary spanning, yaitu serangkaian aktivitas

para anggota kelompok yang saling berinteraksi menyampaikan/menerima

informasi untuk tujuan pengambilan keputusan (3) kepuasan atas

pengawasan, yaitukualitas dan kuantitas informasi yang diterima auditor

dan supervisornya (4) Keakuratan informasi yaitu hal ini merefleksikan

kualitas umum dari informasi yang saling dipertukarkan dalam tim audit.

Keempat dimensi ini diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh

Rudolfh dan Welker (1998) dengan skala Likert yang terdiri dari 1 (sangat

tidak setuju), 2 (tidak setuju), 3 (netral/tidak pasti), 4 (setuju), dan 5 (sangat


98

setuju) berisi 16 pertanyaan yang terdiri dari empat item yang mewakili tiap

dimensi.

4.4.4. Judgment Auditor

Variabel judgmet auditor yang digunakan dalam penelitian ini adalah

judgment auditor yang dikembangkan oleh Hogarth (1992) yaitu suatu

proses kognitif yang merupakan perilaku pemilihan keputusan yaitu

keputusan bertindak atau tidak bertindak. Dalam penelitian ini judgment

dikembangkan dengan dari 3 dimensi yaitu (1) Pengalaman auditor adal;ah

auditor yang sudah bekerja tiga tahun di KAP (2) Tekanan ketaatan, yaitu

adanya konflik kepentingan (3) Kompleksitas tugas, yaitu adanya bermacam-

macam tugas yang tidak jelas atau membingungkan.Instrumen ini diukur

dengan skala Likert 5 point untuk judgment menggunakan pertanyaan yang

dibuat dari sebuah pertimbangan yang akan diambil sebanyak 10 pertanyaan

untuk kompleksitas tugas 6 pertanyaan tekanan ketaatan 9 pertanyaan.


99

Tabel 43.

Indikator Operasional Variabel

Variabel Dimensi Indikator

Gaya Kepemimpinan Struktur Inisiatif  Mengharuskan bawahan menghasilkan pekerjaan berkualitas


 Memberikan wewenang
 Batas waktu penyelelesaian tugas
 Mencapai acuan kerja yang ditetapkan
 Atasan menyusun langkah-langkah tugas
 Meberitahu cara-cara meningkatkan hasil kerja
 Mengharuskan pekerjaan sesuai dengan peraturan
 nuruti perintah
 Mengharuskan menuruti perintah-perintah

Konsiderasi  Membantu bawahan menyelesaikan masalah


 Menyatakan pendapat dan saran
 Menciptakan hubungan social
 Memberi penghargaan
 Perhatian kepada pegawai baru
 Melakukan perubahan
 Menjelaskan keputusan-keputusan
 Mendengar kesulitan/keluhan

Kultur Organisasi Birokrat  Berjenjang


 Prosedural
 Terstruktur
 Teratur
 Teregulasi
 Mapan, Solid
 Waspada
 Berorientasi pada kekuasaan

Inovatif  Berani mengambil resiko


 Berorientasi pada hasil
 Kreatif
 Menekan
 Menstimulasi
 Menantang dan menggerakan
 Menghargai intrpreneurship
100

Variabel Dimensi Indikator


Suportif  Mudah dan suka bekerja sama
 Berorentasi pada hubungan
 Memberi dorongan
 Memasyakarat
 Memberikan kebebasan pribadi
 Adil
 Aman
 Mempercayai

Komunikasi Kecukupan  Informasi mendukung pengambilan keputusan


Informasi  Kelebihan informasi
 Tidak menerima informasi
 Informasi masih kurang

Boundary  Rapat formal dengan para klein


Spanning  Menerima laporan/data dari para klien
 Mengirim laporan/data pada klien

Kepuasan  Puas atas pengawasan


terhadap  Puas atas pengarahan
pengawasan  Supervisor membantu mengembangkan kemampuan
 Mencari penyebab rasa tidak puas

Keakuratan  Informasi tidak akurat oleh rekan


informasi  Menerima informasi tidak akurat
 Berkonsultasi untuk keakurtan informasi
 Tidak memahami informasi yang berkaitan dengan
pengawasan

Judgment Auditor Pengalaman  Judgment Auditor lebih akurat untuk yang berpengalaman
auditor yang berpengalaman adalah auditor yang sudah
bekerja diatas 3 tahun di KAP
 Kurang memahami pembuatan judgment auditor.auditor yang
belum berpengalaman adalah auditor yang bekerja kurang
dari 3 tahun bekerja di KAP.
 Kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai
hasil auditnya yang mengacu pada pembentukan suatu
101

Variabel Dimensi Indikator


gagasan,pendapat atau perkiraan tentang suatu
objek,peristiwa,status atau jenis peristiwa lain.

Kompleksitas  Tingkat kesulitan tugas dan struktur tugas dikaitkan dengan


Tugas banyaknya Informasi tentang tugas tersebut.
 Banyaknya factor cues yang diadakan dengan yang diolah.
 Ketidak jelasan tugas atau membingungkan
 Tidak memenuhi keinginan klien untuk berperilaku
menyimpang dari standar professional
 Mengikuti keinginan klien walaupun bertentangan dengan
standar professional

Tekanan  Mentaati perintah atasan walaupun harus bertentangan karena


ketaatan ingin terus bekerja
 Menentang perintah atasan jika dipaksa untuk melakukan hal
yang bertentangan dengan standar profesional
 Tidak ingin mendapat masalah dengan atasan
Sumber :Data primer diolah 2009

4.5. Uji Kualitas Data

Menurut Huck dan Cormier (1996), kualitas data yang dihasilkan dari

penggunaan instrumen penelitian dapat dievaluasi melalui uji reabilitas dan

validitas. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data

yang dikumpulkan dengan menggunakan instrumen. Dalam penelitian ini

menggunakan tiga prosedur untuk mengukur reliabilitas dan validitas data yaitu

(a) uji konsistensi internal dengan koefisien (Cronbach alpha,) (b) uji

homogenitas data dengan uji korelasi antara skor masing-masing butir dengan
102

skor total, dan (c) uji validitas konstruk dengan analisa faktor terhadap skor setiap

butir dengan varimax rotation.

4.5.1. Pengujian validitas dan Reliabilitas

Penelitian yang mengukur variabel dengan menggunakan instrument

dalam kuesioner,harus diuji kualitas data tersebut dengan uji validitas dan

reliabilitas,hal ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrument tersebut

valid dan reliable untuk mengukur variabel yang akan diukur,sehingga

penelitian ini bisa mendukung hipotesis yang diajukan.

Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur kualitas kuesioner yang

digunakan sebagai instrument penelitian,sehingga dapat dikatakan instrument

tersebut sudah valid.Instrumen dikatakan valid,jika instrument tersebut mampu

mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data yang diteliti secara

tepat.Sedangkan uji reliabilitas adalah suatu pengujian untuk mengetahui

sejauhmana hasil suatu pengukuran tetap konsisten,bila dilakukan pengukuran

lebih dari satu kali terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur

yang sama.

Dua prosedur yang dilakukan untuk menguji validitas dan reliabilitas

data. Yaitu (1) uji validitas konstruk dengan analisis factor terhadap skor setiap

butir dengan varimax rotation, (2) uji reliabilitas dengan uji statistic Cronbach

Alpha. Menurut Kaiser dan Rice (1974) dalam Anggreini (2002) untuk

menunjukkan validitas konstruk dari masing-masing variable,maka nilai Kaiser

Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy (Kaiser”s MSA) yang


103

disyaratkan agar data yang dikumpulkan tepat harus diatas 0,50 dan item yang

dimasukkan dalam analisis akhir adalah item yang memiliki Factor loading

lebih dari 0,40 (Chia, 1995 dalam Anggraini 2002) instrumen dikatakan

reliable atau cukup andal bila memiliki Cronbach Alpha lebih dari 0,60

(Nunnaly,1978 ).

Tabel 4.4.

Hasil uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel Cronbach Alpha Kaiser MSA Factor Loading


Gaya Kepemimpinan
 Struktur Inisiatif 0,806 0,820 0,260 – 0,792
 Konsiderasi 0,811 0,796 0.368 – 0,822

Kultur Organisasi
 Birokrasi 0,797 0,852 0,262 – 0,799
 Inovatif 0,778 0,793 0,409 – 0,814
 Suportif 0,771 0,796 0,497 – 0,748

Komunikasi Tim Audit


 Kecukupan Informasi 0,744 0,735 0,666 – 0,792
 Boundary Spaning
0,732 0,710 0,382 - 0,825
 Kepuasan
0,731 0,650 0,612 – 0,821
Pengawasan
 Keakuratan Informasi 0,738 0,585 0,590 – 0,890
Judgement Auditor
 Pengalaman 0,865 0,884 0,493 – 0,792
 Kompleksitas Tugas 0,781 0,818 0,611 – 0,772
 Tekanan Ketaatan 0,844 0,831 0,636 – 0,765

Hasil pengujian reliabilitas dan validitas yang disajikan dalam tabel diatas

menunjukkan tingkat validitas dan reliabilitas yang cukup baik.Pada uji reliabilitas

konsistensi internal koefisien Cronbach alpha menunjukkan tidak ada koefisien yang
104

kurang dari nilai batas minimal 0,50 (KAISER DAN Rice,1974).Demikian juga hasil

pengujian validitas dengan analisis factor,nilai KMO (Kaiser MSA) dari masing-

masing variabel diatas 0,50 dan factor loading masing-masing variabel jaga sudah

memadai yaitu diatas 0.40.Nilai validitas dan reliabilitas diatas adalah setelah

beberapa pertanyaan yang dikeluarkan karena memiliki factor loading dibawah

0,40,pertanyaan yang dikeluarkan yaitu pada variabel struktur inisiatif pertanyaan 5

dan 10,variabel konsiderasi pertanyaan 4, variable kultur birokrasi pada pertanyaan 4,

variabel komunikasi boundary spaning pertanyaan 1.

4.6. Metode analisa data

Metoda analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam

penelitian ini menggunakan teknik multivariate Structural Equation Modeling

(SEM),pemilihan teknik analisis SEM didasarkan pertimbangan bahwa SEM

memiliki kemampuan untuk pengujian structural model secara simultan dan

efisien bila dibandingkan dengan teknik multivariate lainnya (Hair et

al,.1998) .Disamping itu juga sesuai dengan perumusan masalah dan tujuan dalam

penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh langsung dan tidak langsung dari

model penelitian.Software yang digunakan untuk mengolah data adalah AMOS

4.0 SPSS 10.00.

Sebelum pengujian hipotesis dilakukan terlebih dahulu dilakukan

evaluasi atas asumsi-asumsi SEM.Sebab dalam proses pemodelan SEM

mensyaratkan dipenuhinya beberapa asumsi dalam proses pengolahan data yaitu

normalitas data, outliers,multicollenerity dan singularity. Langkah selanjutnya


105

adalah mentransformasikan model kerangka pemikiran teoritis kedalam bentuk

diagram alur (path diagram) untuk menggambarkan hubungan kausalitas dari

konstruk.Dalam penelitian ini terdapat satu variabel eksogen yaitu gaya

kepemimpinan dan beberapa varibel endogen yaitu: 1) Struktur inisiatif, 2)

konsiderasi, 3) birokrasi, 4) inovasi, 5) suportif, 6) keakuratan informasi, 7)

boundary spanning, 8) kepuasan atas pengawasan, 9) keakuratan informasi, 10)

Pengalaman, 11) kompleksitas tugas , 12) tekanan ketaatan, 13) komunikasi, 14)

kultur organisasi, 15) judgment auditor.Dua belas variabel pertama yang

disebutkan diatas digunakan untuk mendefinisikan dimensi dari variabel laten

yang terdiri dari gaya kepemimpinan kultur organisasi komunikasi dan judgment

auditor.

Teknik estimasi yang digunakan adalah Maximum Likelihood

Estimation. Estimasi structural equation model dilakukan melalui analisis full

model untuk melihat kesesuaian model dan hubungan kausalitas yang dibangun

dalam model yang diuji.Kesesuaian model dievaluasi dengan telaah berbagai

criteria goodness-of-fit. Ringkasan seluruh alat uji kesesuaian model disajikan

dalam tabel 4.5.


106

Tabel 4 5.

Goodness-of-fit indices

Goodness – of fit index Cut- Off Value

X2 (Chi –square) Diharapkan kecil

Siginificance Probability ≥ 0,05

RMSEA ≤ 0,08

GFI ≥ 0,90

AGFI ≥ 0,90

CMIN/DF ≤ 2,00

TLI ≥ 0,95

CFI ≥ 0,94

Sumber : Ferdinand, (2002)

Keterangan:

RMSEA :The root Mean Square Error of Approximation

GFI : Goodness-of-fit Index

AGFI : Adjusted Goodness –of-fit Index

CMIN/DF : The minimum sample discrepancy function/degree of freedom

TLI : Tucker Lewis Index

CFI : Comparative Fit Index

Anda mungkin juga menyukai