Yupita : 1209.19.08888
AULIAURRASYIDIN
TEMBILAHAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah saya ucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya-Nya kepada kita semua dan ridho serta izinnya
kami dapat menyelesaikan penulisan tugas makalah untuk mata kuliah Metodologi
Penelitian Ekonomi Syariah ini. Makalah yang kami buat ini adalah mengenai
Deskripsi Data Penelitian.
Semoga dengan makalah yang kami buat ini dapat menambah pengetahuan
dan pemahaman kita tentang Deskripsi Data Penelitian.. Kami sadar dalam penulisan
makalah ini, banyak terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna, karena kami
manusia tidak luput dari kata salah dan khilaf. Oleh sebab itu, kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan makalah ini. Atas kerjasama
dan perhatiannya penulis ucapkan terimakasih.
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Deskripsi data penelitian adalah merupakan gambaran data yang di gunakan
dalam suatu penelitian. Dalam pengujian deskripsi data ini peneliti mencoba untuk
mengetahui gambaran atau kondisiresponden yang menjadi sampel dalam
penelitian ini. Penelitian memiliki peranan yang sangat penting dalam menyikapi
berbagai keilmuan. Agar penelitian berjalan baik dan untuk mengetahui kebenaran
ilmiah, maka dilakukan sejumlah aturan atau pedoman sistematis yang kemudian
disebut metode ilmiah atau prosedur ilmiah. Penyusunan proposal penelitian tidak
bisa dihindari oleh seseorang yang ingin melakukan penelitian, untuk itu
diperlukan persiapan yang semaksimal mungkin baik pemikiran, referensi, waktu
maupun tenaga secara berkesinambungan.
Salah satu bagian penting dari laporan ilmiah adalah hasil penelitian. Dalam
bagian ini, terdapat suatu komponen yang juga tak kalah penting, yakni deskripsi
data penelitian. Permasalahan utama dalam kaitannya dengan komponen ini
adalah bagaimana mendeskripsikan data penelitian dengan baik. Seringkali,
pemaparan deskripsi ini mengabaikan sifat padat dan jelas. Lalu, bagaimana
deskripsi ini bisa disusun dengan padat dan jelas.
1
B. Rumusan Masalah
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Data Kualitatif
Deskripsi data ini dilakukan dengan cara menyusun dan mengelompokkan
data yang ada, sehingga memberikan gambaran nyata terhadap responden.
Data kualitatif adalah data yang berhubungan dengan kategorisasi,
karakteristik berwujud pertanyaan atau berupa kata-kata. Contohnya wanita itu
cantik, pria itu tampan, baik, buruk, rumah itu besar dan sebagainya. Data ini
biasanya di dapat dari wawancara yang bersifat subjektif sebab data tersebut
ditapsirkan lain oleh orang yang berbeda. Data kualitatif dapat diangkakan
dalam bentuk ordinal atau rangking.
1
Nazir, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2005), hal 45
3
Dalam penelitian, peneliti akan menggunakan instrumen untuk
mengumpulkan data penelitian. Instrumen penelitian ini digunakan untuk
meneliti variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan
digunakan untuk penelitian tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.
Instrumen-instrumen penelitian sudah ada yang dibekukan, tapi ada yang
harus dibuat peneliti sendiri. Karena instrumen penelitian akan digunakan
untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif
yang akurat, maka setiap istrumen harus mempunyai skala.
Ada beberapa macam teknik skala yang bisa digunakan dalam penelitian.
Antara lain adalah: Skala Linkert, Skala Guttmann, Skala Defferensial, Skala
Scale, Skala Thurstone. Kelima macam teknik skala tersebut bila digunakan
dalam pengukuran, akan mendapatkan data interval, atau rasio. Hal ini
tergantung pada bidang yang akan diukur.2
1. Skala Likert
Skala Likert: skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.
Skala Likert memiliki 2 bentuk pernyataan, yaitu: pernyataan positif dan
negatif.
Dengan skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pernyataan atau pertanyaan, baik bersifat favorable (positif) bersifat
2
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi, (Bandung:
Alfabeta, 2016), hal 67
4
bersifat unfavorable (negatif). Jawaban setiap item instrumen yang
mengunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negative.
2. Skala Guttman
Skala Guttman yaitu skala yang menginginkan jawaban tegas seperti
jawaban benar-salah, ya-tidak, pernah – tidak pernah. Untuk jawaban
positif seperti setuju, benar, pernah dan semacamnya diberi skor 1;
sedangkan untuk jawaban negatif seperti tidak setuju, salah, tidak, tidak
pernah, dan semacamnya diberi skor 0.
3. Semantik Defferensial
Skala defferensial yaitu skala untuk mengukur sikap dan lainnya, tetapi
bentuknya bukan pilihan ganda atau checklist tetapi tersusun dalam satu
garis kontinum. Sebagai contoh skala semantik defferensial mengukur
gaya kepemimpinan seorang pimpinan (pimpinan).
Gaya Kepemimpinan
Demokrasi 5 Otoriter
4
3
2
1
Memberi 5 Mendomi-nasi
Kepercayaan 4
3
2
5
1
4. Rating Scale
Dalam rating skale data kuantitatif ditafsirkan dalam pengertian
kualitatif. Dalam skala rating scale, responsden tidak akan menjawab salah
satu dari jawaban kualitatif, tetapi menjawab salah satu jawaban kuantitatif
yang disediakan.
1. Keputusan diambil 5 4 3 2 1
bersama
5. Skala Thurstone
6
Skala Thurstone merupakan skala yang disusun dengan memilih butir
yang berbentuk skala interval. Setiap skor memiliki kunci skor dan jika
diurut kunci skor menghasilkan nilai yang berjarak sama.
4. Data kuantitatif
Jika data tersebut dalam bentuk kuantitatif atau ditransfer dalam angka
maka cara mendeskripsi data dapat dilakukan dengan menggunakan statistika
deskriptif. Tujuan dilakukan analisis deskriptif dengan menggunakan teknik
statistika untuk meringkas data agar menjadi lebih mudah dilihat dan
dimengerti.
Analisis data yang paling sederhana dan sering digunakan oleh peneliti
adalah menganalisis data yang ada dengan menggunakan prinsip-prinsip
deskriptif. Dengan menganalisis secara deskriptif ini mereka dapat
mempresentasikan secara ringkas, sederhana, dan lebih mudah dimengerti.
Yang termasuk parameter statistik yang dimaksud adalah sebaran data,
sentral tendensi, variabilitas, serta pada kondisi tertentu nilai maksimum dan
minimum juga bisa dimasukkan.
a. Sebaran data
Pada umumnya data yang kita peroleh dari penelitian berupa distribusi
frekuensi numerik yaitu distribusi frekuensi yang didasarkan pada data
yang kontiniue yaitu data yang berdiri sendiri dan merupakan suatu deret
hitung. Apa bila pengolahan data masih didasarkan pada distribusi
numerik maka ada kemungkinan daftar distribusi frekuensi akan sangat
panjang sehingga masih berkemungkinan besar membingungkan pembaca,
untuk itu perlu dibuat distribusi frekuensi kategorikal. Distribusi frekuensi
kategorikal merupakan distribusi frekuensi yang didasarkan pada data
yang terkelompok.
Contoh:
Nilai mata kuliah metodologi penelitian semester ganjil mahasiswa
pascasarjana UNP Padang.
90 85 95 95 100
7
70 80 75 75 85
90 85 80 70 75
70 75 70 80 85
90 80 80 55 55
60 65 70 75 65
70 70 85 70 67
65 60 50 55 48
50 45 86 94 73
Untuk mempermudah membaca, data tersebut sebaiknya data diurutkan
dahulu.
100 85 75 70 60
95 85 75 70 60
95 85 75 70 55
94 85 75 70 55
90 80 75 70 55
90 80 73 67 50
90 80 70 65 50
86 80 70 65 48
85 80 70 65 45
8
1) Distribusi Normal
Distribusi normal, disebut juga distribusi Gauss, adalah distribusi
probabilitas yang paling banyak digunakan dalam berbagai analisis
statistika.
2) Distribusi Binomial
Distribusi Binomial adalah distribusi yang biasa diterapkan pada suatu
eksperimen yang selalu menghadapi dua kemungkinan berhasil atau
gagal.
3) Distribusi Poisson
Distribusi Poisson merupakan distribusi yang berfungsi sama dengan
distribusi binomial, hanya distribusi ini lebih tepat untuk sampel besar.
4) Distribusi frekuensi absolut
yaitu suatu distribusi yang frekuensi yang frekuensi tiap kelas tidak
persentase.
menjadi dua, yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang dari dan lebih
dari.
9
b. Central Tendency
Ukuran tendensi sentral atau ukuran gejala pusat adalah suatu ukuran
yang digunakan untuk mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau
populasi yang disajikan dalam tabel atau diagram, yang dapat mewakili
sampel atau populasi. Ada beberapa macam ukuran tendensi sentral, yaitu
rata-rata (mean), median, modus, kuartil, desil, dan persentil.
1) Mean
Rata-rata (mean) adalah hasil penjumlahan nilai-nilai anggota sebuah
kelompok (∑Xn) dibagi jumlah anggota kelompok tersebut. Rata- rata
adalah nilai yang mewakili himpunan atau sekelompok data. Mean
menginformasikan tentang nilai rata-rata dari sebaran data dalam
variabel penelitian. Nilai rata- rata umumnya cenderung terletak
ditengah suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya
nilai. Dengan perkataan lain, nilai rata-rata mempunyai kecenderungan
memusat, sehingga sering disebut ukuran kecenderungan memusat
(measures of central tendency). Narasi dalam kaitannya dengan mean
dapat diarahkan pada perbandingan mean dari waktu ke waktu atau
dari responden ke responden.
2) Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul, atau data yang
mempunyai frekuensi terbesar. Jika semua data mempunai frekuensi
yang sama berarti data-data tersebut tidak mempunyai memiliki
modus, tetapi jika terdapat dua yang mempunyai frekuensi terseut
maka data-data tersebut memiliki dua buah modus, dan seterusnya.
3) Median
Median adalah nilai tengah dari data-data yang terurut. Pada data
tunggal, pencarian nilai median dilakukan dengan cara mengurutkan
data dari nilai terkecil ke nilai terbesar. Kemudian nilai tengah data
yang telah diurutkan itu merupakan nilai median. Nilai median untuk
data berkelompok menggunakan rumus sebagai berikut:
4) Kuratil
10
Ukuran letak yang membagi suatu distribusi ke dalam 4 bagian yang
sama. Untuk kelompok data Q1, Q2, dan Q3 yang membagi kelompok
data tersebut menjadi 4 bagian yang sama, yaitu setiap bagian memuat
data yang sama atau jumlah observasinya sama.
5) Desil
Desil dari suatu rangkaian data adalah ukuran letak yang membagi
suatu distribusi menjadi 10 bagian yang sama.
6) Persentil
Persentil suatu rangkaian data adalah ukuran letak yang membagi
suatu distribusi menjadi 100 bagian yang sama besar.
c. Variabilitas
1) Range
Range adalah selisih antara nilai terbesar (nilai maksimum) dengan
nilai terkecil (nilai minimum) pada suatu gugus data. Range bukan
merupakan ukuran penyebaran data yang baik karena ukuran ini hanya
memperhatikan kedua nilai ekstrem dan tidak mengatakan apa-apa
mengenai sebaran bilangan-bilangan yang ada diantara kedua nilai
ekstrem tersebut.
Range = Nilai Maksimum – Nilai Minimum
2) Interquartile range
Interquartile range adalah selisih antara quartile pertama dan quartile
ketiga. Interquartile Range = Q3 – Q1
3) Varian
Varian adalah harga rata-rata hitung dari pangkat dua simpangan-
simpangan antara nilai-nilai pengamatan dengan harga rata-rata hitung
dari kumpulan data tersebut. Varian merupakan ukuran dari pangkat
dua simpangan. memungkinkan untuk memperbandingkan variabilitas
(heterogenitas) sebaran data antarwaktu atau antarreponden.
Menggunakan mean saja atau standar deviasi saja untuk melihat
11
kecenderungan data tidaklah cukup. Coefficient of variation
merupakan parameter statistik tambahan yang akan bisa menjelaskan
data mana, baik yang berdimensi time series maupun cross section,
yang lebih bervariasi.
4) Standar deviasi
Standard deviasi adalah suatu nilai yang diperoleh dengan cara
menarik akar pangkat dua dari varian atau merupakan ukuran
penyimpangan sejumlah data dari nilai rata-ratanya. Standar deviasi
menginformasikan tentang seberapa besar sebaran data dalam variabel
penelitian terhadap nilai meannya. Semakin besar nilai standar deviasi
semakin besar bervariasi (heterogen), dan sebaliknya.
3
Samgadji, Etta Mamang dan Sopiag, Metodologi Penelitian, (Malang: Andi Yogyakarta,
2010), hal 56
12
Rendah Menengah Tinggi
Laki-laki 75 35 14 74
Perempuan 35 12 31 78
125 62,5
Laki-laki
Peempuan 75 37,5
13
Jumlah 200 100
Histogram
Polygon
4
Noor Juliansyah, Metodologi Penelitian Skripsi Tesis dan Karya Ilmiah,
( Jakarta: Kencana, 2007), hal 191
14
a. Pie Diagram
Pie diagram lebih cocok untuk menyajikan atau mengillustrasikan data
dari sisi ukuran (proporsi). Jumlah kategori dalam data yang akan
dillustrasikan ukurannya (proporsinya) biasanya dibatasi antar tiga sampai
dengan enam kategori saja agar data dapat secara mudah diillustrasikan.
b. Diagram balok (Histogram)
Diagram balok mendeskripsikan data dengan cara memanfaatkan dua
sumbu yang ada, yaitu sumbu vertikal dan sumbu horisontal. Biasanya,
sumbu horisontal berisi kategori data dan sumbu vertikal adalah data
numerik yang relevan dengan kategori data.
c. Poligon
Diagram garis pada dasarnya mirip dengan diagram balok. Diagram garis
lebih cocok digunakan untuk membanding pergerakan (tren) data.
d. Kurva
15
dalam bentuk pie atau histogram maka penyajiannya dengan poligon tidak
diperlukan lagi, dan sebaliknya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Deskripsi data adalah menggambarkan data yang berguna untuk memperoleh
bentuk nyata dari responden, sehingga lebih mudah dimengerti peneliti atau orang
lain yang tertarik dengan hasil penelitian yang dilakukan. Fungsi deskripsi data
adalah untuk mengadministrasi dan menampilkan ringkasan yang ada sehingga
16
dapat memudahkan pembaca lain mengerti substansi dan makna dari tampilan
data tersebut. Teknik Mendeskripsikan informasi dari responden ada dua macam
yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Ada beberapa macam teknik skala yang
bisa digunakan dalam penelitian. Antara lain adalah: Skala Linkert, Skala
Guttmann, Skala Defferensial, Skala Scale, Skala Thurstone. Kelima macam
teknik skala tersebut bila digunakan dalam pengukuran, akan mendapatkan data
interval, atau rasio. Yang termasuk parameter statistik yang dimaksud adalah
sebaran data, sentral tendensi, variabilitas, serta pada kondisi tertentu nilai
maksimum dan minimum juga bisa dimasukkan. Secara umum, ada dua macam
cara untuk mendeskripsikan suatu variabel penelitian yang dapat digunakan, yakni
penyajian dalam bentuk tabel dan grafik.
B. Saran
Harapan kami pembaca dapat merasakan manfaat dari pembuatan makalah
kami serta bisa memberikan kritik yang membangun dan dapat menjadikan
pelajaran untuk menjadi lebih baik lagi dalam pembuatan makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Samgadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metodologi Penelitian. Malang: Andi
Yogyakarta.
17
Sugiyono. 2016. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Kombinasi.
Bandung: Alfabeta
Noor Juliansyah. 2007. Metodologi Penelitian Skripsi Tesis dan Karya Ilmiah.
Jakarta: Kencana
18