PENDAHULUAN
ISPA merupkan salah satu dari 10 penyakit utama yang sering terjadi pada anak-anak di
negara berkembang, khususnya balita diperkirakan 6-8 kali pertahun, artinya seorang anak
mendapatkan serangan batuk dan pilek sebanyak 6-8 kali setahun (Maryunani, 2010, hal. 9)
Hasil SKRT 1995 menunjukkan bahwa 21,2% kematian bayi dan 30,03% kematian anak
balita disebabkan oleh ISPA. ISPA menyangkut saluran pernapasan atas dan saluran
pernapasan bawah. Hampir semua kematian ISPA pada anak-anak umumnya adalah ISPA
bagian bawah dan hampir semuanya adalah pnemonia. Dalam mencapai keberhasilan
program penanggulangan ISPA secara nasional dituntut pengetahuan ibu untuk mengenal
gejala ISPA yang disertai napas cepat serta sikap ibu untuk segera melakukan
ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) masih merupakan masalah kesehatan yang
penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi yaitu kira-kira 1 dari
penyakit ISPA.Dari seluruh kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20 % -30 %.ISPA
merupakan salah satu penyakit pernafasan yang terberat dan banyak yang menimbulkan
akibat dan kematian World Health Organization memperkirakan insidensi ISPA di negara
berkembang dengan angka kejadian ISPA pada balita di atas 40 per 1000 kelahiran hidup
adalah 15%-20% pertahun pada 13 juta anak balita di dunia golongan usia balita. Pada tahun
2000, 1,9 juta (95%) anak – anak di seluruh dunia meninggal karena ISPA, 70 % dari Afrika
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep penyakit ISPA?
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
mengenai bagian saluran atas dan bawah secara simultan atau berurutan.(Nelson,edisi
15).
2.1.2 Etilogi
1. Bakteri dan virus yang paling sering menjadi penyebab ISPA diantaranya bakteri
stafilokokus dan streptokokus serta virus influenza yang di udara bebas akan
masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan
hidung.
2. Biasanya bakteri dan virus tersebut menyerang anak-anak usia dibawah 2 tahun
ISPA.
4. Beberapa faktor lain yang diperkirakan berkontribusi terhadap kejadian ISPA
pada anak adalah rendahnya asupan antioksidan, status gizi kurang, dan buruknya
sanitasi lingkungan.
5. ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin, udara pernapasan yang
2.1.3 Patofisiologi
Perjalanan klinis penyakit ISPA dimulai dengan berinteraksinya virus dengan
terdapat pada permukaan saluran nafas bergerak ke atas mendorong virus ke arah
faring atau dengan suatu tangkapan refleks spasmus oleh laring.Jika refleks tersebut
gagal maka virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa saluran pernafasan
apa
- Tahap inkubasi : virus merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa karena nya
tubuh menjadi lemah apalagi bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.
- Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit,timbul gejalademam
dan batuk.
- Tahap lanjut penyaklit,dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna,
4
2.1.4 Patway
InovasiKuman
Perubahan status
Inflamasi kesehatan anak
Cemas
Thalamus Hipothalamus ke bagian
termoregulator
Hospitalisasi
Korleks selebri Suhu tubuh meningkat
Meningkatkan produksi
mucus oleh sel-sel basilia
sepanjang saluran
pernafasan
Penurunan
Obstuksi jalan nafas
metabolism sel
dinding thorak, napas cuping hidung, cyanosis, suara napas lemah atau hilang,
menyebabkan faringitis.
- Biopsi : Prosedur biopsi mencakup tindakan mengeksisi sejumlah kecil jaringan
tubuh, dilakukan untuk memungkinkan pemeriksaan sel-sel dari faring, laring, dan
rongga hidung.
- Pemeriksaan pencitraantermasuk di dalamnya pemeriksaan sinar-X jaringan lunak,
untuk kasus-kasus batuk pilek biasa, serta mengurangi penggunaan obat batuk yang
6
pemberian makanan dan minuman sebagai bagian dari tindakan penunjang yang
- Bila hidung tersumbat karena pilek bersihkan lubang hidung dengan sapu tangan
yang bersih
- Bila badan seseorang demam gunakan pakaian yang cukup tipis tidak terlalu
ketat.
- Bila terserang pada anak tetap berikan makanan dan ASI bila anak tersebut masih
menetek
Penatalaksanaan Medis
- Medikasi : gunakan semprot hidung atau tetes hidung dua atau tiga kali sehari
2.1.8 Komplikasi
yang sembuh sendiri dalam 5 ± 6 hari jika tidak terjaidi infasi kuman lain, tetapi
penyakit ispa yang tidak mendapatkan pengibatan dan perawatan yang baik dapat
kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu atau determinan dalam
2.2.2 Definisi
kehidupan di bumi, karena lingkungan adalah tempat pribadi itu tinggal. Lingkungan
yang sehat dapat dikatakan sehat bila sudah memenuhi syarat-syarat lingkungan yang
sehat.
2.2.3 Etiologi
1. Dampak fisik
2. Dampak fisikososial
2.2.4 Patofisiologi
2.2.5 Klasifikasi
8
a. Keadaan air
b. Keadaan udara
c. Keadaan tanah
2.2.6 Konflikasi
berhubungan dengan :
1. Kondisi hormon
1. Mata
2. Telinga
- Adakah kotoraan
- Adakah lesi
- Adakah infeksi
a. Bentuknya bagaimana
b. Warnanya
c. Pertumbuhannya
9
Syarat-syarat lingkungan sehat
1. Keadaan air
2. Keadaan udara
3. Keadaan tanah
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan
d. Mencegah penyakit
e. Menciptakan keindahan
1. Body image
2. Praktik sosial
4. Pengetahuan
5. Budaya
6. Kebiasaan seseorang
7. Kondisi fisik
10
1. Dampak fisik
mulut,infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada luka.
2. Gangguan psikososial
11
perlengkapannya seperti kelenjar dan kuku,kulit,lapisan yaitu lapisan epidermis yang
terdapat pada bagian atas yang banyak mengandung sel-sel epitel. Sel – sel epitel ini
mudah sekali mengalami regenerasi .lapisan ini tidak mengandung pembuluh darah.
Lapisan dermis yang terdiri atas jaringan otot,saraf folikel rambut dan kelenjar. Pada
a. Kelenjar sebasea yang menghasilkan minyak yang disebut sebum yang berfungsi
b. Kelenjar serumen yang terdapat dalam telinga yang berfungsi sebagai pelumas dan
berwarna coklat.
dan jaringan pengikat yang berisi sel lemak.jaringan lemak adalah insulator panas bagi
tubuh subkutan juga menjadi pendukung lapisan kulit atas yang menahan stessor dan
khusus untuk mencegah infeksi. Apakah ada luka pada kulit termasuk adakah
pertumbuhan atau luka pada kulit bagian atas,bisa nyeri dan pada pasien normal
kemampuan berjalan.kuku adalah jaringan epitel yang tumbuh dari akar nail bad,yang
terletak dikulit pada nail groove yang disembunyikan oleh fad kulit,disebut
euticle.kuku juga memiliki body nail.itu berbentuk area putih disebut lunula di bawah
kuku terdapat lapisan epitel disebut nail bed kuku yang normal dan sehat transparan
.lembut dan konveks dengan warna nail bed merah jambu penyakit dapat
1. Riwayat keperawatan
12
a. Keluhan utama
Apakah Kemungkinan pasien belum pernah sakit seperti ini atau sudah pernah
istirahat,waktu istirahat.
f. Pola pakaian : Meliputi memilih baju yang sesuai,berpakaian dan melepas pakaian
- Keadaan umum
13
- Kesadaran
- TD
- N
- S
- RR
a. Rambut
4. Keadaan tekstur
b. Kepala
c. Mata
3. Kebersihan mata
d. Hidung
1. Adakah pilek
2. Adakah alergi
4. Kebersihan hidung
e. Mulut
14
Keadaan mukosa mulut,kelembapan,adanya lesi,kebersihan
f. Gigi
g. Telinga
h. Kulit
i. Kuku
Bentuk,warna,adanya lesi,pertumbuhan
j. Genetalia
urethra,keadaan skrotum.
penyembuhan
pribadi.
Mobilitas fisik
15
Rasional : untuk mengetahui pola kebersihan diri pasien normal
c. Jaga kulit agar tetap utuh dan kebersihan kulit pasien dengan cara membantu pasien
mandi
f. Libatkankan keluarga
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
16
I. Anamnesa
Pengkajian Tanggal 05-03-2019 Pukul 17.00 WIB
a. Identitaspasien
NamaKlien : An. J
TTL : Palangkaraya, 28 september 2016
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Banjar/Indonesia
Pendidikan : Belum sekolah
Alamat : Jl. Manduhara II
Diagnosamedis : ISPA
b. Identitas penanggung jawab
Nama Klien : Ny. A
TTL : Amuntai, 13 maret 1992
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Banjar/Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Jl. Manduhara II
Hubungan keluarga : Ibu Kandung
c. Keluhan utama
Ibu mengatakan anaknya batuk, pilek kurang lebih 5 hari yang lalu
d. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Pada tanggal 28 februari 2019, Klien demam disertai batuk pilek yang muncul 5
hari yang lalu. Karna klien batuk pilek terus menerus lalu dibawa ke RS dr.
pernah sakit
5. Riwayat natal : Klien lahir normal, hamil 9 bulan, BB: 2.700
TB: 49
6. Riwayat postnatal : Keadaan tubuh normal dan tidak ada kelainan
7. Penyakit sebelumnya : Ibu klien mengatakan An. J tidak pernah masuk
RS
8. Imunisasi
s
Usia 1 bulan 2,4,6bl 2,3,5bl 9 bulan - -
17
n n
18
Skelera : bening (normal)
Reflek pupil : Baik
Oedem Palpebra : (-) Ya (√)tidak
Ketajaman penglihatan : Baik
Lain-lain :Tidak ada
e. Telinga
Bentuk : ( √ ) Simetris (-) tidak
Serumen/secret : ( √ ) Ada (-) tidak
Peradangan : (-) Ada ( √ ) tidak
Ketajaman pendengaran: Baik
Lain-lain :Tidak ada
f. Hidung
Bentuk : ( √ ) Simetris (-) tidak
Serumen/secret : ( √ ) Ada (-) tidak
Pasaseudara : (-) terpasang O2….. liter ( √ ) tidak
Fungsi penciuman : Baik
Lain-lain :Tidak ada
g. Mulut
Bibir : intak ( ) ya ( √ ) tidak
Stanosis ( ) ya ( √ ) tidak
Keadaan ( ) kering ( √ ) lembab
Palatum : ( ) keras ( ) lunak
h. Gigi
Carries : ( ) ya, sebutkan…............ ( √ ) tidak
Jumlahgigi : Lengkap
Lain-lain : Tidak ada
g. Leherdantengorokan
Bentuk : Simetris
Reflekmenelan : Susah menelan
Pembesaran tonsil : Tidak ada
Pembesaran vena jugularis : Tidak ada
Benjolan : Tidak ada
Peradangan : Tidak ada
Lain-lain : Tidak ada
h. Dada
Bentuk : ( √ ) simetris ( ) tidak
Retraksi dada : ( ) ada ( ) tidak
Bunyinafas : Vesikuler
Tipepernafasan : Perut
Bunyi jantung : Lup-Dup
Iktuscordis : Tidak tampak
Bunyitambahan : Ronshi
Nyeri dada : Tidak ada
Keadaanpayudara : Simetris
Lain-lain : Tidak ada
i. Punggung
Bentuk : ( √ ) simetris(-) tidak
Peradangan : (-) ada, sebutkan………….
Benjolan : (-ada, sebutkan…………
Lain-lain : Tidak ada
j. Abdomen
Bentuk : (√ ) simetris (-) tidak
19
Bisingusus : …………………..
Asites : (-) ada ( √ ) tidak
Massa : ( ) ada, sebutkan……..
Hepatomegali : ( ) ada ( √ ) tidak
Spenomegali : ( ) ada ( √ ) tidak
Nyeri : (-) ada, sebutkantidak ada
Lain-lain : Tidak ada
k. Ektremitas
Pergerakan/ tonus otot 5 ┼ 5 ekstremitas atas 5 ┼ 5 ekstremitas bawah
Oedem : (-) ada, sebutkan………… ( √ ) tidak
Sianosis : (-) ada, sebutkan………… ( √ ) tidak
Clubbing finger : (-) ada ( √ ) tidak
Keadaankulit/turgor : Kulit bersih, tugur < 2 detik
Lain-lain : Palpasi kulit teraba hangat
l. Genetalia
e. Laki-laki
Kebersihan : ………………………………………………………
Keadaan testis : ( ) lengkap ( ) tidak
Hipospadia : ( ) ada ( ) tidak
Epispadia : ( ) ada ( ) tidak
Lain-lain : ………………………………….
f. Perempuan
Kebersihan : Bersih
Keadaan labia : (√) lengkap (-) tidak
Peradangan/ benjolan : Tidak ada
Menorhage : Usia -
Siklus -
Lain-lain : Tidak ada
b. Riwayatpertumbuhandanperkembangan
1. Gizi : BB: 12 kg, TB: 97 cm, status gizi baik
2. Kemandiriandalambergaul : Mandiri dapat bergaul dan bermain dengan
teman
3. Motorikhalus :Sudah dapat melakukan aktivitas motorik halus,
menggambar
4. Motorikkasar : Sudah dapatmelakukan aktivitas motorik kasar,
berlari
5. Kognitifdan bahasa: : Klien mampu berkomunikasi
6. Psikososial : Klien dapat berinteraksi dengan orang lain
c. PolaAktifitassehari-hari
buahan
20
2 Eliminasi
a. BAB a. 2x1 hari (Lunak) a. 1x Sehari (Lunak)
Frekuensi
Konsistensi
b. BAK b. 4x1 hari (Cari) b. 5x Sehari (cair)
Frekuensi
Konsistensi
3 Istirahat/tidur a. ± 2 Jam a. ±1 Jam
a. Siang/ jam b. ± 9 Jam b. ±8 Jam
b. Malam/ jam
4 Personal hygiene
a. Mandi a. 2x Sehari a. Tidak ada
b. Oral hygiene b. 2x Sehari b. 1 kali sehari
d. Data penunjang
.
1. WBC 10,0x10 ^3/ul 4.00 -12.00
2. RBC 4,61x10^6/ul 3.50 -5.50
3 HGB 11,09/dl 11.0-16.0
4. PLT 265x10^3/ul 150 - 400
PalangkaRaya, 05-03-2019
Mahasiswa,
21
( RUSLIANUR )
NIM: 2017.C.09a.0862
ANALISIS DATA
adanya mikroorganisme
R: 40x/m
22
Peradangan
Intake tubuh
23
DS: Ibu mengatakan klien Resiko defisite nutrisi
putih
gelisah
Sebelum sakit :
- BB : 12 kg
- TB : 97 cm
- 1 porsi
- baik
Saat sakit :
- BB : 11 kg
- TB : 97 cm
24
PRIORITAS MASALAH
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d penumpukan sekret ditandai dengan anak tampak batuk-
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d intake tidak adekuat ditandai dengan klien tidak
ada makan, klien hanya minum air putih, klien tampak gelisah, lemas, berat badan klien 12 kg tinggi
badan 97 cm
BBi : (2xn) +8
(2xumur) +8
= (2x2.6)
=4.12
= 4 tahun . 12 bulan
= 4 tahun . 1 tahun
Jadi, 4 tahun + 1
= 5+8
25
RENCANA KEPERAWATAN
NamaPasien :An. J
RuangRawat :Ruang. F
Keperawatan
1. Bersihan jalan nafas Setelah dilakukan 1. Observasi keadaan 1. Mengetahui keasaan umum
penumpukan secret jam diharapkan bersihan 2. Ajarkan pasien minum 2. Air hangatdapat membantu
ditandai anak tampak jalan nafas efektif air hangat mengencerkan dahak
batuk-batuk, suara nafas dengan lentang hasil: 3. Ajarkan pasien untuk 3. Dengan cara batuk efektif dapat
26
2. Resiko nutrisi kurang Setelah dilakukan 1. Observasi keadaan 1. Untuk mengetahui keadaan
dari kebutuhan tubuh perawatan 1x24 jam umum pasien umum pasien
b.d intake tidak adekuat nafsu makan membaik 2. Kaji pada kebiasaan 2. Agar kebutuhan nutrisi klien
tidak ada makan, klien 1. Nafsu makan 3. Anjurkan pasien makan 3. Agar klien memahami tentang
BBi : (2xn)+8 dihidng dapat kesehatan tentang nutrisi masuk kedalam tubuh
= 4 tahun. 1
= 5+8
= 13 kg
27
Hari/Tanggal Jam Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tangan
dan
NamaPerawat
1.Melakukan implementasi keadaan S : Ibu mengatakan an. J masih
Selasa, 05-03-2019
17.00 wib unum pasien batuk-batuk
buatan
antibiotik sefalospotinuntuk
infeksi
Rabu, 06-03-2019 1.Mengkaji pola kebiasaan makan S : Ibu klien mengatakan An. J
17.30 wib
klien makan dan minum tapi dalam
28
dokter dalam pemberian obat makanannya sedikit-sedikit tapi
aminoglikosida
BAB IV
PENUTUP
29
3.1 Kesimpulan
Setelah melaksanakan PKK1 yang dilaksanakan di
kasus pasien.
3.2 Saran
Diharapkan laporan dan askeb ini bisa menambah dan
DAFTAR PUSTAKA
30
Mansjoer Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius
FKUI : Jakarta.
31