Oleh
Yunita, S.Kep
NIM. 2230913320001
FAKULTAS KEDOKTERAN
BANJARBARU
2022
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PENDAHULUAN
Oleh
Yunita, S.Kep
NIM. 2230913320001
Mengetahui,
Etiologi ISPA terdiri dari agen infeksius dan agen non- infeksius. Agen
infeksius yang paling umum dapat menyebabkan infeksi saluran
pernafasan akut adalah virus, seperti respiratory syncytial virus (RSV),
nonpolio enterovirus (coxsackie viruses Adan B), Adenovirus,
Parainfluenza, dan Human metapneumo viruses. Agen infeksius selain
virus juga dapat menyebabkan ISPA, staphylococcus, haemophilus
influenza, Chlamydia trachomatis, mycoplasma, dan pneumococcus
(Wilson, 2015). Selain agen infeksius, agen noninfeksius juga dapat
menyebabkan ISPA seperti inhalasi zat-zat asing seperti racun atau bahan
kimia, asap rokok, debu, dan gas (Misnadiarly, 2016).
C. Patofisiologi ISPA
Perjalanan klinis penyakit ISPA dimulai dengan berinteraksinya virus
dengan tubuh. Masuknya virus sebagai antigen kesaluran pernapasan akan
menyebabkan silia yang terdapat pada permukaan saluran napas bergerak
ke atas mendorong virus ke arah faring atau dengan suatu rangkapan
refleks spasmus oleh laring. Jika refleks tersebut gagal maka virus
merusak lapisan epitel dan lapisan mukosa saluran pernapasan (Kending,
2014).
Multi faktor
(Bakteri, virus, mikro plasma)
Respon pada dinding bronkus Peradangan pada saluran Inflamasi saluran bronkus
pernafasan (faring/laring dan
tonsil)
Bronkus menyempit
Bronkospasme
G. Rencana Keperawatan
1 Bersihan Jalan napas setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Napas
tidak efektif (SDKI, keperawatan 3x24 jam (SIKI, I.01001)
D.0001) diharapkan status nutrisi Obeservasi
Definisi meningkat, dengan Kriteria - Monitor Pola napas:
Ketidakmampuan hasil (frekuensi, kedalaman,
membersihkan secret usaha napas)
Spasme jalan napas, Kriteria Hasil: - Monitor bunyi napas
hipersekresi jalan napas, - Batuk efektif meningkat tambahan
disfungsi neuromuscular, - Produksi sputum
benda asing dalam jalan menurun - Monitor sputum
napas, adanya jalan - Wheezing menurun
napas bautan, sekresi - Dyspnea menurun Terapeutik
yang tertahan, - Frekuensi napas
hyperplasia dinding jalan - Posisikan semi fowler
membaik
napas, proses infeksi, atau fowler
- Pola napas membaik
respon alergi, efek agen - Berikan minum hangat
(SLKI, L.01001)
farmakologi (mis. - Lakukan fisioterapi dada,
Anastesi) jika perlu
Data Mayor - Berikan oksigen, jika
- batuk tidak efektif atau perlu
tidak mampu batuk
- sputum
berlebih/obstruksi
jalan
napas/meconium di
jalan napas 9
- pada neonatus)
- mengi, wheezing dan
atau ronkhi kering
Data Minor
- Dyspnea
- Sulit bicara
- Gelisah
- Sianosis
- Bunyi napas
menurun
- Frekuensi napas
bertambahb
2 Pola napas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Manajemen Jalan Napas
(SDKI, D0005) keperawatan selama 3x 24 (SIKI, I.01011)
Definisi jam diharapkan pola napas Observasi
Inspirasi dan atau membaik dengan kriteria - Monitor Pola napas:
ekspirasi yang tidak hasil : (frekuensi, kedalaman,
memberikan ventilasi - Dyspnea menurun usaha napas)
adekuat - Penggunaan otot bantu - Monitor bunyi napas
Penyebab napas menurun tambahan
- Hambatan upaya - Pernapasan cuping
napas hidung menurun - Monitor sputum
- Penurunan enegi - Frekuensi napas
- Obesitas membaik Terapeutik
- Posisi tubuh yang - Kedalaman napas
- Posisikan semi fowler
menghambat membaik
(SLKI, L.01004, hal.95) atau fowler
ekspirasi paru
- Berikan minum hangat
- Syndrome
- Lakukan fisioterapi dada,
hipoventilasi
jika perlu
- Kecemasan
- Berikan oksigen, jika
Tanda Mayor
perlu
- Penggunaan otot
bantu pernapasan Edukasi
- Fase ekspirasi
memanjang - njurkan asupan cairan
- Pola napas 2000 ml/hari, jika tidak
abnormal kontraindikasi
Tanda Minor - anjurkan batuk efektif
- Ortopnea
- Pernapasan Pursed- Kolaborasi
lip
- Pernapasan cuping Kolaborasi pemberin
hidung bronkodilator, ekspektoran,
- Diameter thoraks mukolitik, jika perlu
anterior-posterior
meningkat
- Ventilasi semenit
menurun
- Kapasitas vital
menurun
- Tekanan ekspirasi
menurun
- Tekanan inspirasi
menurun
3 Hipertermia (SDKI, D. Setelah dilakukan tindakan Manajemen hipertermi
0130) keperawatan 3x 24 jam (SIKI, I. 15506)
Definisi diharapkan termoregulasi Observasi
Suhu tubuh meningkat membaik dengan kriteria - monitor suhu tubuh
diatas rentang normal hasil - monitor keluaran urine
tubuh - suhu tubuh Terapeutik
Penyebab membaik - longgarkan dan
dehidrasi, terpapar - suhu kulit membaik lepaskan pakaian
lingkungan panas, proses - mengigil meurun - berikan cairan oral
penyakit (mis. Infeksi, - kejang menurun - lakukan kompres air
kanker) - pucat menurun hangat
Gejala dan Tanda - takikardia menurun Edukasi
Mayor - takipnea menurun Anjurkan tirah baring
Suhu tubuh diatas nilai - bradiekardie Kolaborasi
normal menurun Kolaborasi pemberian cairan
Gejala dan tanda - tekanan darah dan elektrolit intravena jika
Minor membaik perlu
- kulit merah (SLKI.L.14134)
- kejang Manajemen Kejang
- takikardi Setelah dilakukan tindakan (SIKI, I.0693)
- kulit terasa keperawatan selama 3x 24 Observasi
hangat jam - monitor terjadinya
Diharapkan sistem kejang berulang
kenyamanan meningkat - monitor tanda-tanda
dengan kriteria hasil vital
- keluhan tidak
Terapeutik
nyaman menurun
- jauhkan benda-benda
- gelisah menurun
berbahaya terutama
- keluhan sulit tidur
benda tajam
menurun
- pertahankan kepatenan
- keluhan kepanasan
jalan napas
menurun
- menangis menurun
- pola eliminasi
membaik
(SLKI, L. 141330)
DAFTAR PUSTAKA