Disusun Oleh :
Yunita, S.Kep
NIM. 2230913320001
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NY.SDENGAN PENYAKIT
HIPERTENSI
DI RT.01 DESA SUNGAI LANDAS
STASE KEPERAWATAN KELUARGA
Disusun Oleh :
Yunita, S.Kep
NIM. 2230913320001
Mengetahui,
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.........................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
ii
3.12 Perencanaan dan Implementasi...............................................................38
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan keluarga dalam memelihara kesehatan
keluarga mereka sehingga dapat meningkatkan status kesehatan
keluarganya.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
anaknya sudah membangun karir sendiri atau sudah menikah.
7. Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama
atau saling berdekatan dan menggunakan barang-barang
pelayanan, seperti dapur dan kamar mandi yang sama
b. Keluarga non-tradisional
1. Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri
atas orang tua dan anak dari hubungan tanpa nikah.
2. Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama di
luar ikatan perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
3. Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan
jenis kelamin tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan
suami istri.
4. The non-marital heterosexual cohabiting family, keluarga
yang hidup bersama berganti-ganti pasangan tanpa melalui
pernikahan.
5. Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada
hubungan keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat
orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
2.1.3 Fungsi Keluarga
Menurut (Friedman, 2010), fungsi keluarga ada 5 yaitu :
a. Fungsi afektif
Fungsi ini meliputi persepsi keluarga tentang pemenuhan
kebutuhan psikososial anggota keluarga. Melalui pemenuhan
fungsi ini, maka keluarga akan dapat mencapai tujuan psikososial
yang utama, membentuk sifat kemanusiaan dalam diri anggota
keluarga, stabilisasi kepribadian dan tingkah laku, kemampuan
menjalin secara lebih akrab, dan harga diri.
b. Fungsi Sosialisasi
Sosialisasi dimulai saat lahir dan hanya diakhiri dengan kematian.
Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung seumur
hidup, karena individu secara kontinyu mengubah perilaku
4
mereka sebagai respon terhadap situasi yang terpola secara sosial
yang mereka alami. Sosialisasi merupakan proses perkembangan
atau perubahan yang dialami oleh seorang individu sebagai hasil
dari interaksi sosial dan pembelajaran peran-peran sosial.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah
sumber daya manusia
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara
ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi Perawatan Keluarga
Menyediakan kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan.
Perawatan kesehatan dan praktik-praktik sehat (yang
memengaruhi status kesehatan anggota keluarga secara
individual) merupakan bagian yang paling relevan dari fungsi
perawatan kesehatan.
1. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.
2. Kemampuan keluarga membuat keputusan yang tepat bagi
keluarga.
3. Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga yang
mengalami gangguan kesehatan.
4. Kemampuan keluarga dalam mempertahankan atau
menciptakan suasana rumah yang sehat.
5. Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas
2.1.4 Struktur Keluarga
6
beberapa anak yang terpaksa mencari nafkah untuk memenuhi
kebutuhan anggota keluarga yang lain sedangkan orang tua
mereka entah kemana atau malah berdiam diri dirumah.
d. Nilai-nilai Keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara
sadarnatau tidak, mempersatukan anggota keluarga dalam satu
budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu pedoman bagi
perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah pola perilaku
yang baik, menurut masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam
keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku yang dapat
dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan untuk
menyelesaikan masalah.
2.1.5 Tahap Perkembangan Keluarga
Terdapat delapan tahap perkembangan keluarga yaitu (Kholifah &
Widagdo, 2016) :
1. Keluarga baru menikah atau pemula tugas perkembangannya
adalah
a) Membangun perkawinan yang saling memuaskan
b) Membina hubungan persaudaraan, teman, dan kelompok sosial
c) Mendiskusikan rencana memiliki anak
2. Tahap perkembangan keluarga yang kedua adalah keluarga
dengan anak baru lahir. Tugas perkembangannya adalah
a) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
mengintegrasikan bayi yang baru lahir ke dalam keluarga
b) Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan
dan kebutuhan anggota keluarga
c) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan
d) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan
menambahkan peran-peran orang tua dan kakek nenek.
3. Keluarga dengan anak usia pra sekolah tugas perkembangannya
adalah
7
a) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti rumah, ruang
bermain, privasi, dan keamanan
b) Mensosialisasikan anak
c) Mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi
kebutuhan anak yang lain
d) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan di
luar keluarga.
4. Keluarga dengan anak usia sekolah tugas perkembangannya
adalah
a) Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi
sekolah dan hubungan dengan teman sebaya yang sehat
b) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
c) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga
5. Keluarga dengan anak remaja tugas perkembangannya adalah
a) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika
remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri
b) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan
c) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
6. Keluarga melepas anak usia dewasa muda tugas perkembangannya
adalah
a. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota
keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak
b. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali
hubungan perkawinan
c. Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami
atau istri.
7. Keluarga dengan usia pertengahan tugas perkembangannya adalah
a) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan
b) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti
dengan para orang tua lansia dan anak-anak
c) Memperkokoh hubungan perkawinan.
8. Keluarga dengan usia lanjut tugas perkembangannya adalah
8
a) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan
b) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun
c) Mempertahankan hubungan perkawinan
d) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan
e) Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi
f) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan
hidup)
2.1.6 Peran Keluarga
Menurut (Friedman, 2010) peran keluarga dapat diklasifikasi
menjadi dua kategori, yaitu peran formal dan peran informal. Peran
formal adalah peran eksplisit yang terkadung dalam struktur peran
keluarga. Peran informal bersifat tidak tampak dan diharapkan
memenuhi kebutuhan emosional keluarga dan memelihara
keseimbangan keluarga. Berbagai peranan yang terdapat dalam
keluaraga adalah
a. Peran Formal
Peran formal Peran parental dan pernikahan, diidetifikasi
menjadi delapan peran yaitu peran sebagai provider (penyedia),
peran sebagai pengatur rumah tangga, peran perawatan anak,
peran sosialisasi anak, peran rekreasi, peran persaudaraan
(kindship), peran terapeutik (memenuhi kebutuhan afektif), dan
peran seksual.
b. Peran informal
Terdapat berbagai peran informal yaitu peran pendorong,
pengharmonis, insiator- kontributor, pendamai, pioner keluarga,
penghibur, pengasuh keluarga, dan perantara keluarga.
a. Peranan ayah
10
Peran dan fungsi perawat sebagai konselor adalah memberikan
konseling atau bimbingan kepada individu atau keluarga dalam
mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang
lalu untuk membantu mengatasi masalah kesehatan keluarga.
d. Kolaborator
Peran dan fungsi perawat sebagai kolaborator adalah
melaksanakan kerja sama dengan berbagai pihak yang terkait
dengan penyelesaian masalah kesehatan di keluarga.
Selain peran perawat keluarga di atas, ada juga peran perawat keluarga
dalam pencegahan primer, sekunder dan tersier, sebagai berikut:
a. Pencegahan Primer
Peran perawat dalam pencegahan primer mempunyai peran yang
penting dalam upaya pencegahan terjadinya penyakit dan
memelihara hidup sehat.
b. Pencegahan sekunder
Upaya yang dilakukan oleh perawat adalah mendeteksi dini
terjadinya penyakit pada kelompok risiko, diagnosis, dan
penanganan segera yang dapat dilakukan oleh perawat. Penemuan
kasus baru merupakan upaya pencegahan sekunder, sehingga
segera dapat dilakukan tindakan. Tujuan dari pencegahan sekunder
adalah mengendalikan perkembangan penyakit dan mencegah
kecacatan lebih lanjut. Peran perawat adalah merujuk semua
anggota keluarga untuk skrining, melakukan pemeriksaan, dan
mengkaji riwayat kesehatan.
c. Pencegahan tersier
Peran perawat pada upaya pencegahan tersier ini bertujuan
mengurangi luasnya dan keparahan masalah kesehatan, sehingga
dapat meminimalkan ketidakmampuan dan memulihkan atau
11
memelihara fungsi tubuh. Fokus utama adalah rehabilitasi.
Rehabilitasi meliputi pemulihan terhadap individu yang cacat
akibat penyakit dan luka, sehingga mereka dapat berguna pada
tingkat yang paling tinggi secara fisik, sosial, emosional.
a. Tahap Pengkajian
Sumber informasi dari tahapan pengkajian dapat menggunakan
metode:
1) Wawancara keluarga
2) Observasi fasilitas rumah
3) Pemeriksaan fisik dari anggota keluarga (dari ujung rambut ke
ujung kaki)
4) Data sekunder, seperti contoh hasil laboratorium, hasil X-Ray,
pap smear dan lain-lain
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keperawatan keluarga adalah:
a. Data Umum
1. Nama kepala keluaga
2. Usia
3. Alamat dan telepon
4. Pekerjaan kepala keluarga
5. Pendidikan kepala keluarga
6. Komposisi keluarga
7. Genogram
8. Tipe Keluarga
9. Suku bangsa
10. Agama
11. Status sosial ekonomi
12. Aktivitas rekreasi keluarga
12
b. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
3. Riwayat keluarga inti saat ini dan sebelumnya
c. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
2. Karakteristik tetangga komunitas
3. Mobilitas keluarga
4. Perkumpulan keluarga dari interaksi dengan masyarakat
5. Sistem pendukung keluarga
d. Pengkajian Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
2. Struktur kekuatan keluarga
3. Struktur peran
4. Nilai atau norma keluarga
e. Fungsi Keluarga
1. Pengkajian Fungsi Afektif
2. Fungsi Sosialisai
3. Fungsi Perawatan Kesehatan
4. Fungsi Reproduksi
5. Fungsi Ekonomi
f. Stress dan Koping Keluarga
1. Stresor jangka pendek dan panjang
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
3. Strategi koping konstruktif yang digunakan
4. Strategi adaptasi disfungsional
g. Pemeriksaan Fisik
h. Harapan Keluarga
b. Perumusan Diagnosis Keperawatan Keluarga
Tipologi dari diagnosis keperawatan:
13
1. Aktual (Terjadi defisit/gangguan kesehatan), dari hasil
pengkajian didapatkan data mengenai tanda dan gejala dari
gangguan kesehatan
2. Resiko (ancaman kesehatan), sudah ada data yang menunjang
namun belum terjadi gangguan.
3. Potensial (Keadaan sejahtera/”Wellness”), suatu keadaan
dimana keluarga dalam keadaan sejahtera sehingga kesehatan
keluarga dapat ditingkatkan.
Etiologi dari diagnosis keperawatan keluarga berdasarkan hasil
pengkajian dari tugas perawatan kesehatan keluarga. Khusus untuk
mendiagnosis keperawatan potensial (sejahtera / “wellness”) boleh
menggunakan/ tidak menggunakan etiologi.
Skoring:
1. Tentukan skor untuk setiap kriteria
2. Skor dibagi dengan angka tertinggi dan kalikanlah dengan
bobot :
Score
X Bobot
Angka tertinggi
3. Jumlahkan skor untuk semua kriteria
No. Kriteria Skala Bobo Scoring Pembenaran
t
1. Sifat masalah
ancaman
kesehatan
1 = Sejahtera
2 = Resiko
3 = Kurang
Sehat/Tidak
Sehat
2. Kemungkina
n masalah
dapat diubah:
14
2 = Mudah
1 = Sebagian
0 = Tidak
dapat diubah
3. Potensial
masalah
untuk diubah:
3 = Tinggi
2 = Cukup
1 = Rendah
4. Menonjolnya
masalah;
2 = Harus
segera diatasi
1 = Tidak
perlu segera
0 = Masalah
tidak
dirasakan
oleh keluarga
Total
17
c. Analisa: Pernyataan yang menunjukkan sejauh mana masalah
keperawatan ditanggulangi.
d. Planning: Rencana yang ada dalam catatan perkembangan
merupakan rencana tindakan hasil evaluasi tentang dilanjutkan
atau tidak rencana tersebut sehingga diperlukan inovasi dan
modifikasi bagi perawat.
2.2
18
2.3 Konsep Penyakit Hipertensi
2.3.1 Definisi Hipertensi
19
2.3.3 Tanda Dan Gejala Hipertensi
20
BAB III
3.1 Pengkajian
3.1.1 Identitas Kepala Keluarga
Nama : NY.S
Tanggal Lahir : Sungai Landas, 03 Maret 1940
Umur : 83 Tahun
Agama : Islam
Suku : Banjar
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : RT.01 Desa Sungai Landas
Nomor Telepon :-
3.1.2 Komposisi Keluarga
21
2) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut
Ny.S mengatakan tidak ada masalah secara signifikan
mengenai hidup dengan teman nya Ny.N karena bisa saling
membantu satu sama lain.
3.1.4 Suku Bangsa
1) Asal suku bangsa
Ny.Sdan Ny.N berasal dari keluarga dengan suku Banjar.
2) Budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Ny.N mengatakan sering konsumsi obat tradisonal seperti
rebusan air serai untuk kesehatan.
3) Bahasa yang digunakan di rumah
Ny.Sdan Ny.N menggunakan bahasa banjar saat
berkomunikasi satu sama lain di rumah maupun di luar rumah
dengan warga sekitar.
4) Struktur Kekuasaan Keluarga
Ny.N mengatakan keputusan dalam keluarga diambil secara
mandiri oleh masing-masing individu, namun yang lebih sering
mengambil keputusan untuk bersama adalah NY.Skarena
sebagai pemilik rumah.
3.1.5 Genogram
Keterangan :
Perempuan
Laki-laki
Tinggal serumah
Meninggal dunia
22
Ny.S merupakan anak tunggal dari orang tua yang sudah meninggal
Klien
dan Ny.N merupakan anak ke-3 dari empat bersaudara, dan Ny.N
tidak memiliki hubungan pernikahan.
23
dihabiskan dengan duduk di teras rumah. Ny.N mengatakan kadang
merasa bosan karena aktivitas yang sama setiap harinya.
24
suaminya meninggal. Lalu Ny.S hidup bersama dengan Ny.N yang
tidak menikah.
5) Riwayat Kesehatan Masing-Masing Anggota Keluarga
Imunisasi
(BCG/Pol Tindakan yang
Keadaan Masalah
No Nama Umur BB io telah di
Kesehatan kesehatan
/DPT/HB/ lakukan
Campak
1. Ny.N 70 40kg Keadaan Tidak -post operasi -mengikuti
Th umum mengikuti katarak saran dokter
baik imunisasi -tekanan dengan
darah tinggi menggunakan
kaca mata
hitam
- minum obat
jarang- jarang
2. Ny.S 83 40kg Sedang Tidak - Post - Pijat
Th sakit mengikuti stroke - Minum
imunisasi - Tekanan obat
darah - Memanggil
tinggi petugas
- Bengkak pelayanan
pada lutut kesehatan
25
3.2 Pengkajian Lingkungan
3.2.1 Karakteristik Rumah
1) Luas Rumah : 5 x 8 m2
2) Type Rumah : Non permanen dan atap
seng
3) Kepemilikan : Milik pribadi
4) Jumlah dan ratio kamar/ruangan
Rumah ini terdiri dari beberapa ruangan, yaitu satu kamar tidur.
Tempat tidur untuk Ny.S dan Ny.N tidak dalam kamar yaitu terletak
di ruang tengah dan dapur terbuka. Toilet dan kamar mandi di
gabung dan tempat cuci piring di pisah. Dapur dengan ukuran 3 x 5
m2. Rumah Ny. S.
5) Ventilasi/jendela
Pada rumah ini sudah terdapat jendela yang di buka setiap harinya.
6) Pemanfaatan ruangan
Ruang yang ada didalam rumah dimanfaatkan kurang sesuai, seperti
Ny.N yang tidur pada area dapur.
7) Septic tank
Rumah keluarga Ny.S memiliki 1 septic tank yang terletak di
belakang rumah.
8) Sumber air minum
Keluarga NY.S menggunakan air PAMSIMAS yang di rebus untuk
minum.
9) Kamar mandi / WC
Rumah keluarga Ny.S terdiri dari 1 kamar mandi dan 1 WC yang di
gabung. Toilet yang dipakai adalah toilet jongkok dengan frekuensi
pembersihan 1 minggu sekali.
10) Sampah
Keluarga NY.S biasa mengumpulkan limbah sampah baik sampah
dapur, halaman, dan lain-lain ke dalam plastik dan menunggu di
angkut petugas sampah.
11) Kebersihan lingkungan
26
Lingkungan rumah Tn. A tampak bersih ada beberapa vektor yang
mengganggu seperti kucing dan ayam
Tempat
tidur
Tempat
tidur
Kamar 1
Teras
27
3.2.2 Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
1) Kebiasaan
Rumah keluarga Ny.S terletak di pemungkiman yang cukup padat.
Antara rumah penduduk ada jarak namun sempit. Warga biasanya
menggunakan fasilitas kesehatan seperti puskesmas pembantu, dan
mantri.
2) Kesepakatan / aturan
Warga di Desa Sungai Landas mempunyai kesepakatan kegiatan
seperti gotong royong pada hari jumat.
3) Budaya
Penduduk di pemukiman Desa Sungai Landas didominasi oleh suku
Banjar.
3.2.3 Mobilitas Geografi Keluarga
Keluarga Ny.S sebelumnya tinggal di rumah sewa. Kemudian membeli
tanah dan membangun rumah sendiri di desa sungai landas
3.2.4 Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny.S mengatakan cucu nya sering mengunjunginya. Interaksi dengan
masyarakat sekitar baik, namun jarang sekali untuk berkumpul bersama
masyarakat.
3.2.5 Sistem Pendukung Keluarga
Apabila memerlukan bantuan kesehatan, keluarga Ny.S mengandalkan
anaknya serta cucunya untuk membawa atau memanggil petugas
kesehatan ke rumah.
3.2.6 Struktur Keluarga
a) Pola Komunikasi Keluarga
Komunikasi dilakukan dengan terbuka. Keluarga biasanya
menggunakan bahasa banjar saat berkomunikasi. Masing-masing
anggota keluarga dapat dengan bebas berkomunikasi satu dengan
yang lain, tanpa perlu menunggu waktu tertentu. Antar anggota
keluarga terbina hubungan yang harmonis.
28
b) Stuktur Kekuatan Keluarga
Pengambilan keputusan dalam keluarga ini biasa dilakukan oleh
Ny.S sebagai pemilik rumah.
c) Struktur Peran
Ny.S dan Ny.N berperan sebagai pengatur rumah tangga, penataan
rumah,, selama pelaksanaannya jarang terdapat konflik yang
signifikan.
d) Nilai Dan Norma Keluarga
Nilai dan norma budaya keluarga Ny.S sesuai dengan nilai dari suku
banjar dan agama islam yang mereka anut, serta nilai dan norma
masyarakat sekitarnya.
3.2.7 Fungsi Keluarga
a) Fungsi Afektif
Dalam kehidupan sehari-hari, Ny.S dan Ny.N cukup rukun dan
jarang terjadi konflik. Dalam keluarga juga tidak terdapat jarak
maupun batasan yang dibangun, sehingga masing-masing
anggota keluarga tetap bisa mencurahkan isi hati kepada siapa
dia ingin bercerita.
b) Fungsi Sosialisasi
1. Kerukunan hidup dalam keluarga
Dalam keluarga Ny.S, jarang terjadi konflik sehingga
dapat dikatakan bahwa keluarga Ny.S hidup dengan
rukun.
2. Interaksi dan hubungan dalam keluarga
Setiap hari keluarga Ny.S berinteraksi secara baik,
berkomunikasi terbuka.
3. Anggota keluarga yang dominan dalam pengambilan
keputusan
Ny.S adalah orang yang dominan mengambil keputusan
utama dalam keluarga.
4. Kegiatan keluarga waktu senggang
29
Keluarga Ny.S mengisi waktu senggang dengan duduk di
teras rumah.
5. Partisipasi dalam kegiatan sosial
Fungsi sosialisasi dalam keluarga Ny.Skurang berjalan
dengan baik karena kondisi kesehatan.
c) Fungsi Perawatan Kesehatan
1) Mengenal gangguan perkembangan kesehatan tiap
anggotanya
Ny.S maupun Ny.N masih kurang memahami terkait
konsep penyakit. Keduanya tidak mengetahui batasan
normal, penyebab, faktor resiko, penatalaksanaan, dan diet
sehat untuk hipertensi. Keduanya sama-sama memiliki
tekanan darah yang diatas normal.
2) Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang
tepat
Pengambilan keputusan yang telah dilakukan oleh Ny.S di
dampingi oleh anaknya bungsunya yaitu anak dari Ny.S
yang masih hidup.
3) Memberikan keperawatan kepada anggota keluarganya
yang sakit
Anggota keluarga yang bertanggung jawab untuk
melakukan perawatan kepada Ny.S adalah anaknya
bungsungya yang tinggal tidak serumah dengannya. Saat
dilakukan pengkajian tidak bertemu dengan anak dari
Ny.S. Berdasarkan keterangan dari Ny.S anaknya sering
mengunjunginya hampir setiap hari untuk mengantarkan
makanan dan menanyakan kondisi kesehatan Ny.S.
Anaknya juga sering untuk menjadwalkan Ny.S untuk
pijat dan memanggil tenaga kesehatan untuk dating
kerumah Ny.S untuk memeriksa kondisi kesehatannya.
30
4) Mempertahankan suasana di rumah yang menguntungkan
kesehatan dan perkembangan kepribadian anggota
keluarga
Ny.S mengatakan suasana rumah baik dan rukun,
keadaan di rumah bersih, jendela rumah selalu di
buka. Tidak ada keadaan lingkungan yang mengganggu
kondisi kesehatan.
5) Mempertahankan hubungan kepribadian anggota keluarga
dan pemanfaatan fasilitas kesehatan
Karena kondisi kesehatannya sekarang yang kesulitan
untuk berpindah tempat Ny.S tidak dapat dating ke
fasilitas kesehatan secara rutin atau mengikuti
pemeriksaan posbindu satu bulan sekali. Keluarga tidak
memeriksakan kesehatan secara rutin termasuk tekanan
darah.
d) Fungsi Ekonomi
Penghasilan keluarga berasal dari bantuan pemerintah yaitu
BLT setiap bulan. Keluarga terdaftar BPJS.
e) Fungsi Reproduksi
Keluarga Ny.S dan Ny.N sudah mengalami menopause, tidak
ada masalah kesehatan khusus.
31
Dalam keluarga Tn. A, tidak ditemukan adanya cara-cara
penyelesaian masalah selain diskusi.
32
3.3 Pemeriksaan Fisik
33
tidak anemis, tidak anemis,
penglihatan jelas penglihatan sedikit
Hidung tidak ada terganggu
sumbatan Hidung tidak ada
Pendengaran sumbatan
terganggu Pendengaran baik
Bibir lembab Bibir lembab
Mulut tidak ada Mulut tidak ada
kelainan kelainan
Lidah merah muda, Lidah merah muda,
permukaan berbintik permukaan
Gigi cukup bersih berbintik
Gigi cukup bersih
34
(Normal)
TB : 150 cm TB : 150 cm
35
3.4 Analisa Data
No Data Etiologi Diagnosa
Keperawatan
1. DS : Kurang Ketidakefektifan
1. Ny.S mengatakan belum Pengetahuan Manajemen
mengetahui terkait dengan tentang Kesehatan
konsep penyakit seperti Manajemen Keluarga Ny.S
batasan normal penyebab, Penyakit (00080)
dan penatalaksanaan
hipertensi
2. Ny.S mengatakan ingin
mengetahui tentang kondisi
kesehatan serta penyakitnya
3. Keluarga tidak
memeriksakan kesehatan
secara rutin ke fasilitas
pelayanan kesehatan
4. Anggota keluarga yang
merawat sakit tidak tinggal
serumah dengan pasien.
DO :
1. Saat diberikan pertanyaan
terkait batas normal dan
penyebab dari hipertensi
Ny.S menjawab salah dan
tidak tahu
2. TD Ny.S: 162 / 80 mmHg
2. DS: Agens Cedera Nyeri Akut pada
1. Ny.S mengatakan lutut kaki Biologis Ny.S
kirinya bengkak sejak satu
bulan yang lalu dan terasa
nyeri
Skala Nyeri
P: Nyeri akan bertambah saat
kaki digerakkan
Q: Rasanya seperti nyut-
nyutan
R: lutut sebelah kiri
S: Ny.S mengatakan skala
nyeri yang dirasakan dari
skala 1-10 yaitu 3 (ringan)
T: hilang timbul
DO:
36
TD : 165 / 80 mmHg
R : 22 x /menit
N : 86x / menit
S : 36,9oC
- Ny. N terlihat memijat
lututnya untuk mengurangi
nyer
2)
37
3.5 Skoring Diagnosis Keperawatan
1) Diagnosis : Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga Ny.S b.d kurang pengetahuan tentang manajemen
penyakit (00080)
38
masalah: mempercepat dan memulihkan kondisi kesehatan dari
Segera (2) pasien.
Tidak perlu diatasi
segera (1)
Tidak dirasakan (0)
Jumlah Skor 3,67
2. Diagnosis : Nyeri akut pada Ny.S b.d agen cidera biologis (00132)
39
Tinggi (3)
Cukup (2)
Rendah (1)
Menonjolnya Menonjolnya masalah perlu diatasi segera karena untuk
masalah: mempercepat dan memulihkan kondisi kesehatan dari
Segera (2) pasien.
2 2/2 x 1 = 1
Tidak perlu diatasi
segera (1)
Tidak dirasakan (0)
Jumlah Skor 3,3
Prioritas
1. Diagnosis : Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan Keluarga Ny.S b.d kurang pengetahuan tentang manajemen
penyakit (00080)
2. Diagnosis : Nyeri akut pada Ny.S b.d agen cidera biologis (00132)
40
Kesehatan Keluarga Ny.S b.d Pengetahuan: Manajemen penyakit Pengajaran: proses penyakit (5602)
kurang pengetahuan tentang (hipertensi) (0704) Kenali pengetahuan pasien
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
manajemen penyakit (00080) terhadap kondisinya
selama 1 x pertemuan maka diharapkan
masalah dapat teratasi dengan kriteria jelaskan tentang cara mencegah
mengetahui: dan mengendalikan hipertensi
Kisaran normal untuk tekanan
sistolik dan diastolic dari skala 2 Sediakan materi informasi
(pengetahuan terbatas) ke skala 3 kesehatan cara mencegah dan
(pengetahuan sedang) mengendalikan hipertensi dengan
Pilihan pengobatan yang tersedia
cara yang mudah dipahami oleh
dari skala 2 (pengetahuan terbatas)
ke skala 3 (pengetahuan sedang) keluarga dan disampaikan dengan
Diet yang dianjurkan dari skala 2 menggunakan poster.
(pengetahuan terbatas) ke skala 3
Gunakan strategi pemahaman
(pengetahuan sedang)
keluarga (mulai dengan informasi
Pengetahuan: rejimen perawatan yang paling penting dahulu, focus
(1813)
pada pesan-pesan inti dan ulangi
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3 x pertemuan maka diharapkan Hubungkan dengan pengalaman
masalah dapat teratasi dengan kriteria individu) dengan mengevaluasi
mengetahui:
sejauh mana pemahaman keluarga
Prosedur yang dianjurkan dari 2
berpengetahuan terbatas menjadi 3 tentang cara mencegah dan
berpengetahuan sedang mengendalikan Hipertensi
41
Motivasi keluarga untuk
mengajukan pertanyaan masalah
kesehatan mengenai cara
mencegah dan mengendalikan
Hipertensi
Pengajaran : Perawatan (Alternatif)
(5618)
Informasikan kepada pasien mengenai
terapi Listening to Asmaul Husna,
Isometric Handgrip Exercise, and
Foot Hydrotherapy Intervention
yang dapat dijalankan pasien untuk
membantu menurunkan tekanan
darah
Jelaskan secara singkat dengan bahasa
yang mudah di pahami manfaat dari
Listening to Asmaul Husna,
Isometric Handgrip Exercise, and
Foot Hydrotherapy Intervention
Beritahukan kepada pasien jadwal
Listening to Asmaul Husna,
Isometric Handgrip Exercise, and
Foot Hydrotherapy Intervention
dilakukan 1 x sehari
Dengarkan asmaul husna selama 12
menit, pada menit ke 7 lanjutkan
dengan rendam kaki dengan air
42
hangat selama 5 menit bersamaan
dengan latihan menggenggam jari
Mengontrol pasien setiap hari dan
melibatkan keluarga untuk
mengontrol dan mengingatkan
terkait dengan jadwal Listening to
Asmaul Husna, Isometric Handgrip
Exercise, and Foot Hydrotherapy
Intervention
2. Nyeri Akut pada Ny.S b.d Agen NOC : NIC :
Manajemen Nyeri
Cedera Biologis Tingkat Nyeri
1. Lakukan pengkajian nyeri yang
Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1 komprehensif yang meliputi
x 3 jam diharapkan tingkat nyeri pasien lokasi, karakteristik, onset atau
durasi, kualitas, insensitas atau
dapat berkurang dengan kriteria hasil :
beratnya nyeri beserta faktor
1. Nyeri yang dilaporkan dapat pencetus.
berkurang dari skala 3 (sedang) ke 2. Gunakan strategi komunikasi
terapeutik untuk mengetahui
skala 4 (ringan)
pengalaman nyeri dan sampaikan
2. Panjangnya episode nyeri dapat penerimaan pasien
berkurang dari skala 3 (sedang) ke 3. Berikan informasi yang akurat
skala 4 (ringan) mengenai cara mengatasi nyeri
dengan teknik non farmakologi
tarik nafas dalam untuk
mengontrol nyeri.
43
3.7 Implementasi dan Evaluasi
Hari/Tanggal Diagnosis Implementasi Evaluasi TTD
– Kegiatan Keperawatan
Hari Pertama
Jum’at, 24 Ketidakefektifan Pendidikan Kesehatan (5510) S: YUNITA, S.
Maret 2023 Manajemen Pasien mengatakan memahami materi yang Kep
Membrikan pendidikan kesehatan tentang cara
Kesehatan disampaikan saat pendidikan kesehatan
16:00 WITA Keluarga Ny.S mencegah dan mengendalikan hipertensi
Pasien mengatakan merasa tenang saat
b.d kurang Menyediakan materi informasi kesehatan cara dilakukan perawatan dengan merendam kaki
pengetahuan
mencegah dan mengendalikan hipertensi dengan dengan air hangat
tentang
O:
manajemen cara yang mudah dipahami oleh keluarga dan
penyakit (00080) disampaikan dengan menggunakan poster. Pasien mampu menjawab pertanyaan saat
ditanya saat pendidikan kesehatan yaitu
Menggunakan strategi pemahaman keluarga nilai normal dari hipertensi
(mulai dengan informasi yang paling penting Tekanan darah pasien menurun saat
dahulu, focus pada pesan-pesan inti dan ulangi sebelum dan sesudah terapi latihan rendam
kaki
Menghubungkan dengan pengalaman individu) Pemeriksaan TTV sebelum intervensi ialah
dengan mengevaluasi sejauh mana pemahaman 187/82 mmHg, dan sesudah intervensi
menjadi 157/79 mmHg
keluarga tentang cara mencegah dan
mengendalikan Hipertensi A : Ketidakefektifan Manajemen Kesehatan
Keluarga Ny.S b.d kurang pengetahuan tentang
Memotivasi keluarga untuk mengajukan
manajemen penyakit
pertanyaan masalah kesehatan mengenai cara
mencegah dan mengendalikan Hipertensi NOC: Pengetahuan: Manajemen penyakit
(hipertensi) (0704)
Pengajaran : Perawatan (Alternatif) (5618)
Menginformasikan kepada pasien mengenai Indikator Awal Tujuan Hasil
terapi Listening to Asmaul Husna, Isometric Mengetahui 2 3 3
44
Handgrip Exercise, and Foot Hydrotherapy kisaran normal
Intervention yang dapat dijalankan pasien untuk tekanan sistolik
membantu menurunkan tekanan darah dan diastolic
Menjelaskan secara singkat dengan bahasa yang Mengetahui
mudah di pahami manfaat dari Listening to pilihan
Asmaul Husna, Isometric Handgrip Exercise, 2 3 3
pengobatan yang
and Foot Hydrotherapy Intervention
tersedia
Memberitahukan kepada pasien jadwal
Mengetahui diet
Listening to Asmaul Husna, Isometric Handgrip 2 3 3
yang dianjurkan
Exercise, and Foot Hydrotherapy Intervention
dilakukan 1 x sehari Melaporkan nyeri
2 3 3
Mendengarkan asmaul husna selama 12 menit, yang terkontrol
pada menit ke 7 lanjutkan dengan rendam kaki
dengan air hangat selama 5 menit bersamaan Pengetahuan: rejimen perawatan
dengan latihan menggenggam jari (1813)
Mengontrol pasien setiap hari dan melibatkan
keluarga untuk mengontrol dan mengingatkan Indikator Awal Tujuan Hasil
terkait dengan jadwal Listening to Asmaul Prosedur yang
Husna, Isometric Handgrip Exercise, and Foot 2 3 2
dianjurkan
Hydrotherapy Intervention
P:
Intervensi dilanjutkan
Jum’at, 24 Nyeri Akut pada Manajemen Nyeri S:
Maret 2023 Ny.S b.d Agen Melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif Pasien mengaatkan nyeri berkurang
Cedera Biologis yang meliputi lokasi, karakteristik, onset atau P: nyeri bertambah jika digerakkan
15:00 WITA durasi, kualitas, insensitas atau beratnya nyeri berlebihan
beserta faktor pencetus. Q: Rasanya seperti nyut-nyutan
Menggunakan strategi komunikasi terapeutik R: lutut sebelah kiri
untuk mengetahui pengalaman nyeri dan S: Ny.S mengatakan skala nyeri yang
sampaikan penerimaan pasien dirasakan dari skala 1-10 yaitu 2 (ringan)
T: nyeri hanya kadang-kadang timbul dan
Memberikan informasi yang akurat mengenai
sebentar
cara mengatasi nyeri dengan teknik non
45
farmakologi tarik nafas dalam untuk mengontrol O:
nyeri. Pasien mampu melakukan Tarik nafas dalam
Skala nyeri berkurang
P:
Lanjutkan intervensi
Hari Kedua
46
menjadi 159/89 mmHg
P:
Lanjutkan intervensi
Nyeri Akut pada Manajemen Nyeri S:
Ny.S b.d Agen Melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif Pasien mengaatkan nyeri berkurang
Cedera Biologis yang meliputi lokasi, karakteristik, onset atau P: nyeri bertambah jika digerakkan
durasi, kualitas, insensitas atau beratnya nyeri berlebihan
beserta faktor pencetus. Q: Rasanya seperti nyut-nyutan
Menggunakan strategi komunikasi terapeutik R: lutut sebelah kiri
untuk mengetahui pengalaman nyeri dan S: Ny.S mengatakan skala nyeri yang
sampaikan penerimaan pasien dirasakan dari skala 1-10 yaitu 2 (ringan)
T: nyeri hanya kadang-kadang timbul dan
Memberikan informasi yang akurat mengenai
sebentar
cara mengatasi nyeri dengan teknik non
farmakologi tarik nafas dalam untuk mengontrol O:
nyeri. Pasien mampu melakukan Tarik nafas dalam
Skala nyeri berkurang
47
NOC Tingkat Nyeri
P:
Lanjutkan intervensi
Hari Ketiga
48
(1813)
P:
Intervensi dilanjutkan pasien secara mandiri
Nyeri Akut pada Manajemen Nyeri S:
Ny.S b.d Agen Melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif Pasien mengaatkan nyeri berkurang
Cedera Biologis yang meliputi lokasi, karakteristik, onset atau P: nyeri bertambah jika digerakkan
durasi, kualitas, insensitas atau beratnya nyeri berlebihan
beserta faktor pencetus. Q: Rasanya seperti nyut-nyutan
Menggunakan strategi komunikasi terapeutik R: lutut sebelah kiri
untuk mengetahui pengalaman nyeri dan S: Ny.S mengatakan skala nyeri yang
sampaikan penerimaan pasien dirasakan dari skala 1-10 yaitu 1 (ringan)
T: nyeri hanya kadang-kadang timbul dan
Memberikan informasi yang akurat mengenai
sebentar
cara mengatasi nyeri dengan teknik non
farmakologi tarik nafas dalam untuk mengontrol O:
nyeri. Pasien mampu melakukan Tarik nafas dalam
Skala nyeri berkurang
49
episode nyeri
dapat berkurang
P:
Intervensi dilanjutkan oleh pasien secara mandiri
Hari Keempat
Jumat, 30 Ketidakefektifan Pengajaran : Perawatan (Alternatif) (5618) S:
Maret 2023 Manajemen Mendengarkan asmaul husna selama 12 menit, Pasien mengatakan tubuhnya merasa nyaman
Kesehatan pada menit ke 7 lanjutkan dengan rendam kaki setelah dilakukan perawatan dengan
16 :00 WITA Keluarga Ny.S dengan air hangat selama 5 menit bersamaan merendam kaki dengan air hangat
b.d kurang dengan latihan menggenggam jari O:
pengetahuan Mengontrol pasien setiap hari dan melibatkan
tentang keluarga untuk mengontrol dan mengingatkan Tekanan darah pasien menurun saat
manajemen terkait dengan jadwal Listening to Asmaul sebelum dan sesudah terapi latihan rendam
penyakit (00080) Husna, Isometric Handgrip Exercise, and Foot kaki
Hydrotherapy Intervention. Pemeriksaan TTV sebelum intervensi ialah
168/88 mmHg, dan sesudah intervensi
menjadi 130/87 mmHg
P:
Intervensi dilanjutkan pasien secara mandiri
50
Nyeri Akut pada Manajemen Nyeri S:
Ny.S b.d Agen Melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif Pasien mengaatkan nyeri berkurang
Cedera Biologis yang meliputi lokasi, karakteristik, onset atau P: nyeri bertambah jika digerakkan
durasi, kualitas, insensitas atau beratnya nyeri berlebihan
beserta faktor pencetus. Q: Rasanya seperti nyut-nyutan
Menggunakan strategi komunikasi terapeutik R: lutut sebelah kiri
untuk mengetahui pengalaman nyeri dan S: Ny.S mengatakan skala nyeri yang
sampaikan penerimaan pasien dirasakan dari skala 1-10 yaitu 1 (ringan)
T: nyeri hanya kadang-kadang timbul dan
Memberikan informasi yang akurat mengenai
sebentar
cara mengatasi nyeri dengan teknik non
farmakologi tarik nafas dalam untuk mengontrol O:
nyeri. Pasien mampu melakukan Tarik nafas dalam
Skala nyeri berkurang
P:
Intervensi dilanjutkan oleh pasien secara mandiri
51
52
LAMPIRAN
Dokumentasi kegiatan
53
54
Hasil Pemeriksaan tekanan Darah
Hari pertama
Sebelum intervensi Sesudah Intervensi
Hari Kedua
Sebelum intervensi Sesudah Intervensi
Hari Ketiga
Sebelum intervensi Sesudah Intervensi
Hari Keempat
Sebelum intervensi Sesudah Intervensi
55