DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS CILAMAYA
Jln. Cilamaya Ds. Cilamaya Kec. Cilamaya Wetan Kab. Karawang 41384
I. PENDAHULUAN
Klinik sanitasi merupakan suatu wahana bagi masyarakat melalui perbaikan kondisi kesehatan
lingkungan untuk mencegah berbagai penyakit menular dengan bimbingan, penyuluhan dan bantuan
teknis dari petugas puskesmas.
VI. SASARAN
Pasien menderita penyakit yang diduga kuat berkaitan dengan factor lingkungan.
I. PENDAHULUAN
Kunjungan lapangan/ rumah pasien barbasis lingkungan sebagai tindak lanjut dari pasien yang di rujuk
ke klinik sanitasi. Sesuai dengan jadwal yang telah disepakati antara pasien atau keluarganya dengan
petugas sanitasi.
I. PENDAHULUAN
Sanitasi tempat-tempat umum merupakan suatu usaha untuk mengawasi dan mencegah kerugian akibat
dari tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau menularnya suatu
penyakit. Untuk mencegah akibat yang timbul dari tempat-tempat umum.
- Mencegah kecelakaan.
- Menghindari pencemaran.
I. PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap makanan yang disediakan di luar rumah, maka
produk-produk makanan yang disediakan oleh perusahaan atau perorangan yang bergerak dalam usaha
penyediaan makanan untuk kepentingan umum, haruslah terjamin kesehatan dan keselamatannya.
I. PENDAHULUAN
Rumah sehat merupakan salah satu sarana untuk mencapai derajat kesehatan yang optimum. Untuk
memperoleh rumah yang sehat ditentukan oleh tersedianya sarana sanitasi perumahan. Sanitasi
rumah adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap
struktur fisik dimana orang menggunakannya untuk tempat tinggal berlindung yang mempengaruhi
derajat kesehatan manusia. Rumah juga merupakan salah satu bangunan tempat tinggal yang harus
memenuhi kriteria kenyamanan, keamanan dan kesehatan guna mendukung penghuninya agar dapat
bekerja dengan produktif.
VI. SASARAN
Rumah yang berada di wilayah binaan Puskesmas.
I. PENDAHULUAN
Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat
kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air minum adalah air yang kualitasnya memenuhi
syarat kesehatan dan dapat langsung diminum.
VI. SASARAN
Sarana air bersih yang berada di wilayah binaan Puskesmas.
VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Inspeksi sanitasi sarana air bersih dilaksanakan sesuai jadwal yang sudah dibuat pada jam kerja yang
dilakukan diluar gedung puskesmas.
I. PENDAHULUAN
Masalah kesehatan yang timbul terutama disebabkan oleh lingkungan yang kurang memenuhi syarat
kesehatan yang mencakup tentang penyediaan air bersih, jamban keluarga dan saluran pembuangan air
limbah. Dengan kurangnya penyediaan air bersih, jamban keluarga dan saluran pembuangan limbah
yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan berbagai penyakit salah satu diantaranya
adalah kejadian diare.
VI. SASARAN
Sarana JAGA yang berada di wilayah binaan Puskesmas.
I. PENDAHULUAN
Masalah kesehatan yang timbul terutama disebabkan oleh lingkungan yang kurang memenuhi syarat
kesehatan yang mencakup tentang penyediaan air bersih, jamban keluarga dan saluran pembuangan air
limbah. Dengan kurangnya penyediaan air bersih, jamban keluarga dan saluran pembuangan limbah
yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat menimbulkan berbagai penyakit salah satu diantaranya
adalah kejadian diare.
Air limbah rumah tangga, secara nasional sebagian besar (41,3%) dibuang langsung ke
sungai/parit/got dan sebanyak 18,9 persen dibuang ke tanah (tanpa penampungan). Hanya
13,5 persen rumah tangga yang memiliki SPAL.
Menurut tempat tinggal, persentase rumah tangga tertinggi yang memiliki SPAL lebih tinggi di
VI. SASARAN
Sarana SPAL yang berada di wilayah binaan Puskesmas.
I. PENDAHULUAN
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di
Indonesia. Penyakit ini termasuk penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
oleh nyamuk Aedes aegypti maupun Aedes albopictus. Nyamuk Aedes Aeggepti berkembang biak di
tempat penampungan air bersih seperti bak mandi, tempayan, ban bekas, kaleng bekas dan lain-lain.
Pemberantasan nyamuk Demam Berdarah akan lebih efektif jika dilakukan pemeriksaan jentik berkala
(PJB) yang dilakukan oleh petugas Puskesmas disemua desa non endemis sekaligus memberikan abate
pada penampungan air yang ada jentiknya.
PJB dilaksanakan secara berkala setiap tiga bulan satu kali setiap Desa nya.