I. PENDAHULUAN
II. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Undang – undang 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010 tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum.
c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang
Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum
d. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2005 Tentang
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum
e. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPA-
SKPD) Nomor 433/DPA/2016 Tentang Program Pengendalian Penyakit
dan Penyehatan Lingkungan Kegiatan Peningkatan Kualitas Kesehatan
Lingkungan di Masyarakat.
2. Gambaran Umum
Program Penyehatan Lingkungan sesuai Rencana Strategis Kementerian
Kesehatan serta dalam upaya pencapaian target SDG’s, maka salah satu aksi
nyata yang telah berlangsung adalah peningkatan penyediaan air minum,
sanitasi, peningkatan perilaku hygiene masyarakat dengan tujuan utama
untuk menurunkan angka penyakit diare dan penyakit lain yang ditularkan
melalui air dan lingkungan.
Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
tentang Persyaratan Kualitas Air Minum dan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 736/MENKES/PER/VI/2010 tentang Tata Laksana Pengawasan
Kualitas Air Minum, pengawasan ini berlaku untuk internal pengelola air
minum dan eksternal dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota serta Kantor
Kesehatan Pelabuhan. Peraturan perundangan tersebut diatas menjadi acuan
bagi Kementerian Kesehatan Direktorat Jendral Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan untuk membuat upaya – upaya yang bersifat
kegiatan di lapangan serta berdampak langsung bagi masyarakat. Salah
satunya yaitu kegiatan surveilans sarana air minum dan sanitasi dasar.
Implementasi kegiatan surveilans tersebut akan digunakan untuk
kegiatan pemeriksaan kualitas mikrobiologi air sarana yang dibangun
masyarakat. Oleh karena itu surveilans perlu dilakukan oleh sanitarian di
puskesmas untuk pengambilan sampel dan pemeriksaan kualiatas air
(mikrobiologi) untuk wilayah Puskesmas Keccamatan Tamansari dengan
kerjasama dengan Laboratorium Kesehatan Daerah.
III. KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
A. Uraian Kegiatan
Dilaksanakan satu kali dalam setahun yang dilaksanakan di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Tamansari
B. Batasan Kegiatan
Dalam setiap kegiatan akan diperiksa 18 sampel air minum di wilayah kerja
Puskesmas Kecamatan Tamansari
C. Indikator Kinerja
Setiap sarana air minum dapat dipantau kondisinya melalui teknis survei
dengan pengambilan sampel serta pemeriksaan kulitas airnya.
V. INDIKATOR/CAPAIAN PROGRAM
Setiap sarana air minum dapat dipantau kondisinya melalui teknis survei dengan
pengambilan serta hasil pemeriksaan kualitas airnya sebagai hasil Inspeksi
Kesehatan Lingkungan untuk kegiatan Pemantauan Kualitas Air Minum di wilayah
kerja Puskesmas Kecamatan Tamansari
VII. MEKANISME
A. Kegiatan pemantauan kualitas air minum dilakukan dengan cara pengambilan
dan pengiriman sampel ke Laboratorium Kesehatan Daerah yang berjumlah
18 sampel air minum di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Tamansari
B. Metode yang dilakukan adalah pengambilan sampel dan pemeriksaan
laboratorium
IX. PESERTA/SASARAN
A. Pelaksanaan kegiatan dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan
Tamansari dengan melibatkan Sanitarian Puskesmas Kecamatan dan
Kelurahan di wilayah Kecamatan Tamansari
B. Penanggung Jawab
Kepala Puskesmas Kecamatan Tamansari
X. Biaya
Dana kegiatan dibebankan pada Biaya Layanan Umum Daerah (BLUD)
I. PELAPORAN
Pelaporan dibuat setelah selesai kegiatan dan kemudian dilaporkan kepada
kepala Puskesmas Kecamatan Tamansari
Mengetahui,
Kepala Puskesmas PPTK Kesmas & Penunjang
Kecamatan Tamansari Puskesmas Kec. Tamansari