Anda di halaman 1dari 11

PEMERINTAH KABUPATEN GARUT

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS SINDANGRATU
Jln. Raya Bungbulang KM 65 Pakenjeng-Garut 44164
Email : puskesmasdtpsindangratu@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA

PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT (PERKESMAS)

A. PENDAHULUAN

Keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu bidang dalam keperawatan kesehatan yang
merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta
aktif masyarakat,serta mengutamakan pelayanan promotif,preventif secara berkesinambungan tanpa
mengabaiakan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu,ditujukan kepada
individu ,keluarga kelompok dan masyarakat sebagai suatu kesatuan yang utuh,melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal sehingga mandiri
dalam usaha kesehatannya.

B. LATAR BELAKANG

Prioritas sasaran perkesmas adalah keluarga rawan terutama yang berpenghasilan


rendah.keluarga rawan adalah keluarga yang rentan terhadap masalah kesehatan terutama keluarga
yang mempunyai ibu hamil/nifas/menyusui (termasuk balitanya),usia lanjut,penderita penyakit
kronis baik menular maupun tidak menular. Kegiatan keperawatan kesehatan masyarakat meliputi
kegiatan didalam maupun diluar gedung puskesmas baik Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan
atau Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Jumlah KK yang dibina tahun 2016 pencapainnya
sebanyak 52 KK.

Untuk itu perlu dilakukan berbagai upaya peningkatan pelayanankesehatan masyarakat


sesuai dengan Visi dan Misi di UPT Puskesmas sindangratu.
1. Visi
Pembangunan kesehatan berbasis masyarakat menuju pakenjeng sehat dan mandiri dalam
bidang kesehatan
2. Misi
1) Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang adil dan merata
2) Peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dalam memaksimalkan pelayanan
kesehatan dasar
3) Peningkatan pelayanan promotip, preventif, kuratip dan rehabilitative dalam menggerakan
upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) melalui pengembangan desa siaga
4) Peningkatan pelayanan kesehatan dalam upaya pencegahan angka kematian ibu (AKI) dan
angka kematian bayi (AKB)
5) Menggerakan masyarakat dalam upaya menggalakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)

Untuk mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu, Puskesmas tidak


bisa bekerja sendiri. Puskesmas perlu melibatkan masyarakat dan lintas sektoral. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan Puskesmas dalam rangka peningkatan mutu pelayanan kesehatan
adalah dengan identifikasi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan di Puskesmas. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui keluhan dan harapan masyarakat mengenai jenis pelayanan di
Puskesmas.
Untuk mencapai tujuan kegiatan, pelaksanaan kegiatan mengacu pada tata nilai puskesmas,
yaitu: Amanah, Profesional dan responsif.
1. Amanah
Amânah yang artinya jujur atau dapat dipercaya. Secara bahasa, amânah (amanah) dapat
diartikan sesuatu yang dipercayakan atau kepercayaan. Jadi Puskesmas UPT Sindangratu senantiasa
menjaga kepercayaan masyarakat dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, dengan memberikan
pelayanan yang berkualitas.
2. Profesional
Yang artinya semua petugas/ pegawai Puskesmas UPT Sindangratu senantiasa melakukan
hal sebagai berikut :
a. Mampu menata, mengelola dan mengendalikan dengan baik
b. Trampil
c. Berpengalaman dengan pengalaman yang cukup bervariasi
d. Menguasai standar pendidikan minimal
e. Menguasai standar penerapan ilmu dan praktik
f. Kreatif dan berpandangan luas yang sudah dibuktikan dalam praktik
g. Memiliki kecakapan dan keahlian yang cukup tinggi dan berkemampuan memecahkan
problem teknis
h. Cukup kreatif, cukup cakap, ahli dan cukup berkemampuan memecahkan problem teknis
yang sudah dibuktikan dalam praktik.
3. Responsif
Artinya semua pegawai Puskesmas UPT Sindangratu cepat (suka) merespons, menanggapi,
tergugah hati dan selalu memberi tanggapan (tidak masa bodoh), terhadap masalah atau keluhan
masyarakat.
C. TUJUAN

Masyarakat dapat mandiri untuk hidup sehat, sehingga mendapatkan kualitas hidup sehat
yang optimal.

D. KEGIATAN POKOK

Pelayanan keperawatan terhadap keluarga rawan kesehatan yang membutuhkan tindak


lanjut keperawatan, atau yang belum memanfaatkan fasilitas pelayanan,serta penderita yang berobat
jalan atau rawat inap. Pada tahun 2017 sasaran program PERKESMAS yaitu kegiatan penyuluhan
PIRT yang bertujuan untuk meningkatkan kesehetan masyarakat dengan jumlah sasaran 100 kasus.

E. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Melalui pembinaan keluarga, pasien dan lingkungan masyarakat.

F. SASARAN

Individu,keluarga,masyarakat,dan kelompok-kelompok khusus.

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

Sesuai dengan rencana kerja dan jadwal yang telah ditentukan dengan penerapan proses
keperawatan bagi masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Sindangratu.

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN

Evaluasi kegiatan meliputi pencatatan dan pelaporan hasil capaian program sesuai dengan
target yang ditentukan.

I. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Sesuai dengan format pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat di Puskesmas


Sindangratu.

Mengetahui,
Kepala UPT PuskesmasSindangratu Penanggungjawab UKM

A. Nurjaman D, Amd.Kep, M.Si, M.Mkes Dedeh Hadidah, Amd.Keb, SKM


NIP. 19660211 198803 1 004 NRPTT 10404814149
KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM KESELAMATAN DAN KEAMANAN LABORATORIUM

A.LATAR BELAKANG

Kesehatan dan keselamatan kerja sangat penting bagi kita untuk menciptakan tempat
aman,sehat,bebas dari pencemaran lingkungan,sehingga dapat mengurangi atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisien dan
produktifitas kerja.Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi
bagi pekerja, tetapi juga dapat merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak ke
masyarakat luas.

Keselamatan dan keamanan kerja laboratorium merupakan sarana kesehatan yang melaksanakan
pengukuran,penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan yang
bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit ,penyebab penyakit,kondisi kesehatan
dan faktor yang dapat berpengaruh terhadap kesehatan perorangan dan masyarakat .Dengan melihat
banyaknya dampak yang bias ditimbulkan dari hasil laboratorium,maka perlu dibuat program
kesehatan dan keamanan laboratorium agar para petugas,pasien maupun lingkungan sekitar dapat
terhindar dari bahaya yang ditimbulkan.

B.TUJUAN

1. Tujuan umum

1. Mencegah terjadinya infeksi nasokomial bagi pasien maupun tenaga kesehatan

2. menjaga keamanan kerja selama proses kegiatan pemeriksaan

2. Tujuan Khusus

1. untuk mencegah terjadinya resiko berbahaya bagi petugas kesehatan khususnya petugas

laboratorium selama pemeriksaan berlangsung


2. Mengurangi bahaya yang terjadi pada saat pemeriksaan berlangsung

3. Menjaga keselamatan petugas laboratorium dari bahaya yang dapat timbul akibat

kecelakaan kerja

4. Memantau pelaksanaan keamanan kerja petugas laboratorium

C.KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

1. Melaksanakan prosedur /praktek kerja laboratorium yang benar

2. Cara mencegah penyebaran bahan infeksi

3. Cara mencegah tertelan dan terkenanya kulit serta mata oleh infeksi

4. Cara mencegah tertusuk bahan infeksi

5. Cara menggunakan pipet dengan alat bantu pipet

6. Cara menggunakan sentrifus

7. Tindakan-tindakan khusus terhadap darah dan cairan tubuh

8. Jenis peralatan laboratorium puskesmas, bahaya yang akan terjadi serta cara mengatasinya

9. Persiapan peralatan untuk menjaga keamanan kerja di laboratorium

D.CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Praktek kerja laboratorium yang benar

Melaksanakan praktek laboratorium yang benar,melaksanakan upaya pencegahan bahaya infeksi


serta mengetahui cara mengatasi apabila terjadi kecelakaan kerja di laboratorium

Tersedia fasilitas laboratorium untuk kesehatan dan keselamatan kerja seperti tempat cuci tangan
dengan air yang mengalir

Memakai alat pelindung diri yang sesuai selama bekerja

Jenis laboratorium yang bersih harus dipakai terus menerus

Untuk menghindari kecelakaan,rambut panjang harus diikat kebelakang dengan rapi

Petugas harus mencuci tangan yang higienis dan menyeluruh sebelum dan setelah selesai
melakukan aktivitas laboratorium

Dilarang melakukan kegiatan percobaan tanpa izin pejabat yang berwenang

Dilarang makan,minum dan merokok ditempat kerja


Tempat kerja harus selalu dalam keadaan bersih

Sarung tangan bekas pakai harus ditempatkan dalam bak kuning yang diberi tanda khusus

Semua tumpahan harus segera dibersihkan

Dilarang menggunakan mulut pada waktu memipet

Peralatan yang rusak atau pecah harus dilaporkan pada penanggungjawab laboratorium

Kantong plastic atau tempat sampah harus ditempatkan yang telah ditentukan

Pengelolaan spesimen harus sesuai dengan prosedur dan selalu menganggap bahwa semua bahan
bersifat infeksius

Pengelolaan bahan kimia yang benar

Pengelolaan limbah harus terpisah yaitu limbah infeksius,limbah padat,dan limbah cair

2. Cara mencegah penyebaran bahan infeksi

Lingkaran sengkelit ose harus penuh dan panjang tangkai maksimum 6 cm

Gunakan lampu spiritus untuk membakar sengkelit

Tempatkan sisa specimen kedalam wadah yang tidak bocor dan kedap udara

Dekontaminasi permukaan meja dengan desinfektan yang sesuai setiap kali habis bekerja

3. Cara mencegah tertelan dan terkenanya kulit serta mata oleh bahan infeksi

Cuci tangan sesering mungkin dengan sabun desinfektan.jangan menyentuh mulut dan mata selama
bekerja

Jangan makan,minum,merokok ,mengunyah permen atau menyimpan makanan dan minuman


dalam laboratorium

Jangan membubuhkan kosmetik dalam laboratorium

Gunakan alat pelindung mata,muka jika terdapat resiko percikan bahan infeksi saat bekerja

4. Cara mencegah tertusuk bahan infeksi

Bekerja hati-hati

Mempergunakan jarum suntik sejarang mungkin

Gunakan semprit dengan kanula tumpul sebagai pengganti

Pilih pipet Pasteur yang terbuat dari plastic


5. Cara menggunakan pipet dan alat bantu pipet

Jangan memipet dengan mulut,gunakan alat bantu pipet

Jangan keluarkan cairan dari dalam pipet

Sediakan kapas yang dibasahi desinfektan pada meja kerja untuk membersihkan meja jika terkena
tetesan cairan atau bahan infeksi dari pipet

Gunakan pipet ukur karena cairan tidak perlu dikeluarkan sampai tetes terakhir

Rendam pipet habis pakai dalam wadah yang berisi desinfektan.biarkan selama 18-24 jam sebelum
disterlikan

Disediakan wadah untuk membuang pipet

Jangan menggunakan semprit dengan atau tanpa jarum suntik untuk memipet

6. Cara menggunakan sentrifus

Lakukan sentrifugasi sesuai instruksi pabrik

Sentrifus harus diletakkan pada ketinggian tertentu sehingga petugas laboratorium dapat melihat
kedalam alat dan menempatkan tabung sentrifus dengan mudah

Periksa rotor sentrifus dan bucket sebelum pakai secara berkala untuk melihat tanda korosi dan
keretakan

Bucket berisi tabung sentrifus harus seimbang

Gunakan air untuk menyeimbangkan bucket .Jangan gunakan larutan NaCl atau hipoklorit karena
bersifat korosif

Lakukan sentrifugasi dengan cara yang tepat dan benar

7. Tindakan khusus terhadap darah dan cairan tubuh

Mengambil,memberi,melabel dan membawa specimen

Gunakan sarung tangan

Hanya petugas laboratorium yang boleh melakukan pengambilan darah

Setelah pengambilan darah,lepaskan jarum dari sempritnya dan buang jarum ke wadah
penyimpanan habis pakai .Pindahkan darah kedalam tabung specimen dengan hati-hati dan tutup
rapat mulut tabung specimen

Tabung specimen dan formulir permintaan harus diberi label bahaya infeksi

Membuka tabung specimen dan mengambil sampel dengan menggunakan sarung tangan
Hindari penggunaan alat suntik selain untuk mengambil darah

Memegang objek gelas dengan menggunakan forcep

Melakukan sentrifus dengan menggunakan tabung berpenutup

8.Jenis peralatan laboratorium,bahaya dan cara mengatasinya

Peralatan laboratorium Bahaya Cara mengatasinya


Jarum semprit Tusukan,tumpahan Gunakan jarum semprit dengan system pengunci
untuk mencegah terlepasnya jarum dari semprit.Jika
mungkin gunakan alat suntik sekali pakai.sedot
bahan pemeriksaan dengan hati-hati untuk
mengurangi gelembung udara.Lingkari jarum
dengan kapas desinfektan saat menarik jarum dari
botol spesimen
Sentrifus Percikan,tabung Jika diduga ada tabung pecah saat sentrifus,matikan
pecah mesin dan jangan dibuka selama 30 menit .Jika
tabung pecah setelah mesin berhenti,sentrifus harus
ditutup kembali dan biarkan selama 30
menit.Gunakan sarung tangan karet tebal dan forcep

9. Persiapan peralatan keamanan kerja selama di laboratorium puskesmas

Baju khusus untuk bekerja (baju lab)

Sarung tangan

Wastafel yang dilengkapi dengan sabun dan air mengalir


KERANGKA ACUAN PROGRAM ORIENTASI PEGAWAI PUSKESMAS

PENDAHULUAN

Semakin meningkatnya tingkat pendidikan dan social ekonomi masyarakat, maka system nilai dan
orientasi dalam masyarakatpun mulai berubah. Masyarakat mulai menuntut pelayanan yang lebih
baik, lebih ramah dan lebih bermutu. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan
mutu pelayanan kesehatan secara bertahap terus ditingkatkan agar menjadi efektif dan efisien serta
memberI kepuasan terhadap pasien, keluarga dan masyarakat. Berdasarkan hal itu, maka
peningkatan mutu pelayanan kesehatan PUSKESMAS perlu dilakukan

LATAR BELAKANG

Puskesmas adalah Fasilitas Kesehatan Pemerintah yang memberikan pelayanan kesehatan baik itu
rawat jalan maupun rawat inap. Dalam upaya memberikan pelayanannya, Puskesmas dituntut bisa
memberikan pelayanan sebaik- baiknya sebagai public service.Hal tersebut didasarkan bahwa
tuntutan masyarakat terhadap pelayanan yang lebih baik, lebih ramah dan lebih bermutu seiring
dengan meningkatnya tingkat pendidikan dan social ekonomi masyarakat. Meningkatnya tuntutan
bisa dilihat dengan munculnya kritik-kritik baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap
pelayanan yang diberikan.Berkenaan dengan hal tersebut, maka Puskesmas perlu menjawab
tantangan dan tuntutan masyarakat terhadap peningkatan mutu pelayanan secara bertahap melalui
upaya program peningkatan Pelayanan Puskesmas.

TUJUAN

Tujuan Umum

Meningkatnya mutu dan kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas melalui program peningkatan
mutu dan kualitas pelayanan

Tujuan Khusus

Tercapainya peningkatan mutu dan kualitas pelayanan Puskesmas melalui :

Evaluasi kepuasan pasien terhadap pelayanan di Puskesmas

Pengembangan mutu SDM di Puskesmas


KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

Evaluasi kepuasan pasien terhadap pelayanan di Puskesmas

Survey kepuasan pasien rawat jalan

Survey kepuasan pasien rawat inap

Survey kepuasan pasien gawat Darurat

Peningkatan Mutu SDM

Orientasi Pegawai Baru

Pelatihan internal dan eksternal Puskesmas

Pendidikan berkelanjutan

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

Rapat tim/ Panitia Pengendalian mutu Puskesmas untuk membahas rencana kerja dan penentuan
penanggungjawab kegiatan pokok program peningkatan mutu dan kualitas Puskesmas

Evaluasi kesan pasien terhadap pelayanan Puskesmas

Membuat pengukuran kepuasan pasien dengan membuat kuisioner evaluasi kepuasan pasien rawat
jalan, rawat inap dan gawat darurat

Menyebarkan kuisioner pengukuran evaluasi kepuasan pasien rawat jalan, rawat inap dan gawat
darurat

Melakukan pengolahan dan analisa data hasil pengukuran evaluasi kepuasan pasien rawat jalan,
rawat inap dan gawat darurat

Peningkatan mutu SDM

Melakukan analisa kualitatif dan kuantitatif ketenaga kerjaan

Melakukan pelatihan internal dengan orientasi pegawai baru di setiap unit kerja

Melakukan pelatihan internal dalam bidang teknis tertentu sesuai kebutuhan masyarakat dan
Puskesmas

Mendorong pelatihan eksternal sesuai kebutuhan masyarakat dan Puskesmas


SASARAN

Terlaksananya pengukuran kepuasan pasien rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat

Setiap 6 bulan sekali

Terlaksananya peningkatan mutu SDM 1 kali / tahun

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

TAHUN 2016

BULAN

No KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Membentuk Tim Mutu ( 2015 )                        

2 Rapat Tim Mutu                        

Pengukuran kepuasan pelayanan


3 Puskesmas                        

a. Pengukuran kepuasan pasien


  rawat jalan                        

b. Pengukuran kepuasan pasien


  rawa tinap                        

4 Peningkatan Mutu SDM                        

  a. Orientasi pegawai baru                        

  b. Pelatihan Internal                        

  c. Pelatihan Eksternal                        

Anda mungkin juga menyukai