Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN IPCN KE KETUA KOMITE PPI

BULAN APRIL RUMAH SAKIT CITAMA TAHUN 2022

RUMAH SAKIT CITAMA

Jl. Raya Pabuaran No. 52, Bojong Gede, Kabupaten Bogor

Telp. 021 8798 5555, 8798 444


A. Pendahuluan
Infeksi Nosokomial merupakan masalah terutama di rumah sakit – rumah sakit besar yang
merawat pasien dengan berbagai jenis penyakit, baik yang menular maupun yang tidak.
Masalah ini harus selalu dipantau dan dicegah sedapat mungkin, antara lain dengan
menerapkan tindakan asepsis, mengurangi tindakan invasif dan yang tidak kurang pentingnya
membiasakan para petugas berperilaku higieni yaitu terutama melakukan kebersihan tangan.
Rumah sakit dan profesi kesehatan mempunyai tanggung jawab moral untuk keselamatan
pasien . Ini dapat terlaksana dengan memberikan pelayanan kepada setiap penderita dengan
standar profesi tertinggi. Standar profesi ini adalah dalam program yang disusun dan
dilaksanakan oleh Tim PPI seperti surveilans, pendidikan nosokomial kepada tenaga
kesehatan, pelacakan Kejadian Luar Biasa (KLB) dan sebagainya. Rumah Sakit Citama
dalam menjalankan misinya yaitu memberikan pelayanana Cepat, Tepat, Akrab dan Tuntas
salah satu misi dalam peningkatan mutu Rumah Sakit adalah melakukan survey infeksi yang
dilakukan oleh IPCN.
B. Tujuan
1. Memperoleh data dasar
2. Untuk kewaspadaan dini KLB.
3. Menilai standart mutu RS
4. Menilai keberhasilan suatu program PPI
5. Meyakinkan para klinisi
C. Surveilans Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan ( HAIs)
hasil surveilans kejadian infeksi terkait pelayanan kesehatan ( HAis) bulan April tahun 2022
- kejadian Phlebitis bulan April tahun 2022 kejadian pasien yang terpasang peripheral
vena line yaitu 6 ( 2.3 ‰) kejadian dari total pasien yang di lakukan pemasangan infus
yaitu 1603 dengan total hari pemasangan infus 2.589 hari pemasangan infus. dengan
rincian kejadian phlebitis di ruang rawat inap anak yaitu 1 kejadian ( 1 ‰ ) dari jumlah
pasien yang di pasang infus 618 pasien dengan jumlah hari pemasangan infus yaitu 943
hari, kemudian kejadian phlebitis di ruang rawat inap dewasa yaitu 5 kejadian ( 3.8 ‰)
dari 812 pasien yang terpasang infus dengan jumlah hari pemasangan infus yaitu 1.307
hari dan di unit rawat inap kebidanan yaitu Nihil dari 157 pasien yang terpasang infus
dengan jumlah hari pemasangan infus yaitu 317 hari dan kejadian phlebitis di ruang ICU
nihil dengan jumlah 16 pasien yang terpasang infus dengan jumlah hari pemasangan
infus 21 hari.
Benchmark kejadian phlebitis berdasarkan pedoman PPI 1 < per 1000 hari terpasang
peripheral vena line .
- kejadian ISK ( Infeksi Saluran Kemih ) pada pasien terpasang urin kateter

1
Nihil , tidak ada kejadian ISK di bulan April tahun 2022 dengan jumlah pasien yang
terpasangan kateter yaitu 119 pasien yang terpasang kateter dan hari pemasangan
kateter yaitu 171 hari pemasangan kateter.
Benchmark kejadian ISK berdasarkan indikator dari pedoman PPI adalah < 4.7 ‰
- kejadian IAD ( infeksi airan darah) pada pasien terpasang central vena line Nihil, tidak ada
pasien yang terpasang central vena line pada bulan April tahun 2022.
Benchmark keadian IAD di pedoman PPI 3.5 ‰
- kejadian VAP ( ventilator associated pneumonia ) pada pasien terpasang ventilator ( ETT /
endo trakeal tube) Nihil , tidak ada kejadian pasien yang terpasang ventilator pada bulan
April
Benchmark kejadian VAP di pedoman PPI adalah 5.8 ‰
- kejadian HAP ( hospital acquired pneumonia ) pada pasien yang tirah baring immobilisasi
Nihil, tidak ada kejadian HAP pada bulan April tahun 2022.
Benchmark kejadian HAP berdasarkan pedoman PPI adalah < 1 ‰
- kejadian decubitus pada pasien tirah baring Nihil
- kejadian IDO ( infeksi daerah operasi ) bulan April tahun 2022 adalah Nihil dari 130 total
pasien operasi.
Benchmark kejadian IDO sesuai dengan pedoman PPI adalah 2 %
D. Survey kepatuhan Hand Hygiene petugas petugas
Tingkat kepatuhan hand hygiene petugas kesehatan bulan April tahun 2022
1. Perawat : tingkat kepatuhan bulan April tahun 2022 sebesar 85 % , total sampel untuk
mengukur tingkat kepatuhan pada perawat adalah 130 opportunity momen hand hygiene.
2. Dokter : tingkat kepatuhan bulan April tahun 2022 sebesar 84 % , total sampel opportunity
untuk mengukur tingkat kepatuhan pada dokter 20 opportunity momen hand hygiene.
3. Petugas kesehatan lain : tingkat kepatuhan bulan April tahun 2022 yaitu 85 % , total
sampel untuk mengukur tingkat kepatuhan pada petugas kesehatan lain adalah 50
opportunity moment hand hygiene.
E. Tingkat kepatuhan hand hygiene berdasarkan unit kerja

Trend kepatuhan Hand Hygiene bulan April tahun 2022 di


RS Citama
100
90
80
Series1
70
60
50
h ik
ali
n
as
a
na
k D m pi er et
eda klin r s w a UG r iu era okt arg
b li e de p o t T
ar Po tb na at io D
m a n ap
Ra bor Fis
ka Ra
w
Ra La

2
F. Survey kepatuhan hand hygiene berdasarkan 5 moment kepatuhan kebersihan tangan
kepatuhan hand hygiene petugas kesehatan berdasarkan 5 moment adalah :
1. kepatuhan terhadap moment 1 ( sebelum kontak dengan pasien ) 83 %
2. kepatuhan terhadap moment 2 sebelum tindakan aseptic) 84 %
3. kepatuhan terhadap moment 3 ( sesudah menyentuh cairan tubuh pasien ) 85.6 %
4. kepatuhan terhadap moment 4 ( sesudah menyentuh pasien ) 85.6 %
5. kepatuhan terhadap moment 5 ( sesudah menyentuh lingkungan pasien ) : 85 % (
G. Laporan sosialisasi hand hygiene kepada keluarga/ pasien di rawat inap
Hasil survey terhadap pelaksanaan sosialisasi hand hygiene kepada pasien rawat inap rumah
sakit citama pada bulan April tahun 2022 , bahwa 100 % pasien dan keluarga sudah
mendapat sosialisasi tentang hand hygiene.

3
No Unit Temuan Analisa Tindak lanjut
1 Monitoring di 1. Terdapat semut di ruang 1. Tidak di lakukan 5 R 1. Edukasi tentang 5 R
unit gizi penyimpanan bahan makanan 2. Harus terbuat dari 2. Berkoordinasi dengan
kering stenlis agar tidak operasional dan direktur
2. Meja nutirisi, meja pengolahan tumbuh jamur untuk penggantian meja
makanan masih ada yang terbuat 3. Petugas kurang Re kayu menjadi meja stenlis
dari bahan kayu edukasi
3. Petugas pengolahan makanan
tidak memakai topi

2 Monitoring di 1. Linen masih di temukan bercak 1. Bahan linen tidak bagus 1. Berkoordinasi dengan
unit Loundri seperti minyak 2. Tidak di lakukan operasional untuk linen agar
( linen ) 2. Stok linen kurang perhitungan linen sesuai bahan yang bagus
dengan BOR 2. dilakukan perhitungan ulang
3 Monitoring di 1. Kegiatan di kamar jenazah tidak 1. Jenazah langsung di 1. lanjutkan kontroling
kamar jenazah ada yang di lakukan pemulasaran bawa oleh keluarga 2. Memastikan ruang bersih
jenazah selam bulan April pasien 3. Memastikan APD lengkap
2. Total 8 pasien yang di lakukan
transit di kamar jenazah dan
jenazah tidak lebih dari 4 jam
sudah di bawa oleh keluarga ke
rumah
4 Monitoring di 1. Petugas Isolasi tidak memakai 1. Petugas tidak nyaman 1. Perbikan fasilitas
ruang Isolasi APD lengkap dan tidk ada fasilitas 2. Edukasi oleh IPCLN dan IPCN
2. Ruang pemakaian APD bersih 2. Tidak di bersihan setiap
kotor dan tidak rapi hari dan petugas kurang
4
3. Kelembapan ruangan 72 % peduli tentang 5 R
4. Petugas mengganti linen , linen 3. Tidak membawa plastik
kotor di letakan di lantai 4. Kurang re edukasi
5. Pelepasan ADP tidak pada
tempatnya

5 Monitoring 1. Penggunaan masker nebul sudah 1. Petugas tidak 1. Membuat masker nebul sekali
Dekontaminasi di gunakan tidak langsung di memahami pakai
peralatan disinfeksi

6 Monitoring 1. Safety box penuh melebihi ¾ 1. Petugas tidak peduli 1. Edukasi petugas oleh IPCLN
benda tajam terisi 2. Benda tajam habis di dan IPCN
2. Petugas tertusuk jarum gunakan tidak langsung 2. Petugas yang terpajan di
di buang ke benda tajam berikan imunisasi hepatitis B
oleh si pengguna kemudian di lakukan
3. 1 orang karyawan pengecekan ulang setelah 3
tertusuk benda tajam bulan
akibat melakukan
recaping
7 Monitoring 1. Pembuangan masker salah 1. kurang Re edukasi oleh 1. Audit fasilitas
limbah 2. Pembuangan sampah non ka unit 2. Re edukasi petugas
infeksius , infeksius ke tempat sampah
non infeksius infeksius
dan limbah
cair

5
8 monitoring di 1. Anteroom di ruang laboratorium 1. Belum di lakukan 1. berkoordinasi dengan ketua
unit belum tersedia pembelanjaan karena komite PPI dan operasional
laboratorium 2. Bio safety cabinet belum ada alat mahal untuk di teruskan ke direktur

9 Monitoring 1. Tidak ada karyawan tertusuk 1. Petugas banyak terpapar 1. Melakukan edukasi ke petugas
kesehatan benda tajam keluarga yang terpapar tentang penggunaan APD
petugas 2. Total 13 oarang karyawan covid 19 di rumah 2. karyawan yang terpapar di
terpapar covid 19 2. Ketidakpatuhan lakuakn isoman
pemakaian dan 3. Sebelum melakukan pekerjaan
pelepasan APD karyawan di lakuka
pemeriksaan antigen sebelum
memulai pekerjaan
4. Membuat poster cara memakai
dan amelepas APD yang
benar
10 Monitoring 1. tidak ada kejadian pasien isolasi 1. skrining tepat 1. Lanjut kontroling
Penempatan bercampur dengan pasien tidak
pasien menular
11 Monitoring 1. Petugas tidak membawa baki 1. kurang edukasi 1. lakukan edukasi oleh IPCN di
praktik atau bak instrument saat bantu oleh IPCLN
menyuntik membawa obat suntik
yang aman

12 Penerapan 1. Penerapan bundles Pre operasi 1. Petugas memilah vena 1. Berikan edukasi

6
bundles HAis 100 % yang di area flexi 2. Berikan pelatihan tentang
2. Penerapan bundles intra operasi sehningga infusan sring pemasangan infus
100 % macet dan 3. Re edukasi tentang penerapan
3. Penerapan bunldes Post operasi menyebabkan infusan bundles
100 % bengkak
4. Penerapan bundles ISK 85 % 2. tetesan infus tidak
5. Penerapan bundles Plebitis sesuai
masih kurang 80 %
6. Penerapan bundles maintenance
infus masih kurang
13 Monitoring di 1. Pemilahan sampah salah 1. Petugas tidak peduli 1. Edukasi petugas oleh IPCLN
ruang rawat infeksius di tempatkan di non 2. Tidak membawa troli dan dan IPCN
inap dewasa infeksius tempat benda tajam saat 2. Audit fasilitas
2. Benda tajam habis di gunakan melakukan tindakan 3. Edukasi petugas
tidak langsung di buang ke 3. Tidak di lakukan Re
benda tajam oleh si pengguna edukasi
3. Petugas melakukan pemberian
obat tidak menggunakan
antiseptic

14 Monitoring di 1. Ruang perina berdebu 1. Tidak di lakukan 5 R 1. Edukasi 5 R


ruang rawat 2. Di wastafel dispenser tisu 2. Konci dispenser hilang 2. IPCLN berkoorinasi dengan
inap Anak kosong sehingga tidak bisa UPSRS untuk perbaikan
3. APD bersih tidak pada mengisi tisu fasilitas
tempatnya ( di atas troly ) 3. Tidak ada box tempat 3. Membuat box penyimpanan

7
penyimpanan
15 Monitoring 1. Admin memakai jubah keluar 1. Petugas tidak patuh dan 1. Edukasi petugas oleh IPCLN
UGD unit pelayanan unit lain tidak menegur UGD dan IPCN , mengikut
2. Ruang ganti APD bersih kotor , sehingga admin sering sertakan unit lain untuk ikut
ada barang - barang karyawan melakukan hal tersebut serta menegur jika di temukan
di letakan di ruang ganti APD 2. Petugas malas kejadian yang sama
bersih meletakan barang- 2. Barang- barang di simpan di
3. APD face shiled di letakan barang di loker loker
bukan di tempat box bersih , 3. Belum ada tempat 3. membuat lemari penyimpanan
APD jubah bersih di letakan di penyimpanan yang jelas untuk APD dan Box
lantai 4. Perhitungan penyimpanan untuk face shield
4. APD Gaun untuk petugas di penggunaan APD tidak bersih
UGD kurang di lakukan 4. Di lakukan perhitungan ulang
5. Masker N95 setelah d gunakan 5. Petugas tidak paham oleh operasional dan UGD
masker di bawa pulang cara penyimpanan dan untuk jumlah penggunaan
6. Pasien rawat inap tidak tidak ada fasilitas APD
memakai masker medis 6. Tidak di lakukan edukasi 5. Memberikan edukasi petugas
oleh petugas tentang cara menyimpan
masker N95 dengan
memodifikasi kotak bekas
masker yang bersih sebagai
tempat penyimpanan masker
N95
6. Petugas UGD melakukan
edukasi untuk pasien dan
keluarga agar memakai
8
masker bedah saat di UGD
dan sebelum pindah ke
ruangan rawat
16 Monitoring di 1. List jendela berdebu 1. Tidak di lakukan 1. IPCLN memastikan setiap hari
kamar bedah pembersihan setiap hari tentang kebersihan

17 Monitoring 1. Penempatan APD setelah di 1. Kurang Re edukasi 1. IPCLN dan IPCn melakukan
penggunaan gunakan tidak pada tempatnya Re edukasi
APD 2. APD setelah di gunakan tidak
langsung di disenfeksi
3. Petugas rawat inap di temukan
saat berbicara dengan keluarga
pasien tidak memakai masker
4. Petugas memasang infus tidak
menggunakan APD sarung
tangan

18 Monitoring 1. Plafon 1301 berjamur 1. Ruangan lembab 1. Berkoordinasi dengan UPSRS


fasilitas 2. 1602 tembok berjamur untuk perbaikan fasilitas
3. 3505 ruangan lembab dan
bau apek

19 Monitoring 1. Nyamuk di kamar pasien lantai 1. Pintu terbuka 1. Berkoordinasi dengan


kebersihan 1 di ruang 1801, 2. Genangan air penanggung jawab CS untuk
dan 1603,1602,1601 3. Tidak ada pengawasan perbaikan
2. Cleaning servis tidak terhadap cleaning servis
9
lingkungan melakukan pembersihan saat membersihkan
tempat tidur, nakas dan tiang ruangan
infus dengan antiseptic setelah
pasien pulang
3. Di bawah bed dan nakas
pasien berdebu
4. List jendela di kamar pasien
berdebu
5. Petugas melakukan kebersihan
tidak memakai APD

20 Hasil 1. Desepenser tissue kosong 1. Tidak di kontrol oleh ka 1. Berkoordinasi dengan ka unit
Monitoring unit
Fasilitas
kebersihan
tangan

10
H. Monitoring penggunaan APD
Tingkat kepatuhan

Trend kepatuhan APD bulan April di Rs Citama tahun 2022


100
95
90
85
80
75
70 Series1
65
60
55
50

I. Penutup
Demikian laporan surveilans bulanan IPCN Rumah Sakit Citama ini saya laporkan, semoga
dapat menjadi data dasar yang bermanfaat untuk memetakan permasalahan terkait pelayanan
di rumah sakit citama sehingga bisa menjadi dasar pembuatan program mutu dan pelayanan
kepada pasien .

Bogor , 9 Mei 2022

IPCN /serketaris PPI ketua Tim PPI RS Citama

Asni Mahini S.Kep Dr.Christian Bernard Palit

11
1

Anda mungkin juga menyukai