Anda di halaman 1dari 4

PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG

DIRI (APD)

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tgl Terbit :
Halaman : 1/4
UPTD PUSKESMAS Sari,SKM
PONRANG Nip. 19810628 201410
SELATAN 2 001

1. Pengertian Alat pelindung diri adalah pakaian khusus atau peralatan yang di pakai
petugas untuk memproteksi diri dari bahaya fisik, kimia, biologi/bahan
infeksius.

APD terdiri dari sarung tangan, masker/Respirator Partikulat,


pelindung mata (goggle), perisai/pelindung wajah, kap penutup kepala,
gaun pelindung/apron, sandal/sepatu tertutup (Sepatu Boot).

Indikasi penggunaan APD adalah jika melakukan tindakan yang


memungkinkan tubuh atau membran mukosa terkena atau terpercik
darah atau cairan tubuh atau kemungkinan pasien terkontaminasi dari
petugas. Melepas APD segera dilakukan jika tindakan sudah selesai di
lakukan

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pemakaian alat


pelindung diri pada tenaga kesehatan di Puskesmas Ponrang Selatan

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Ponrang Selatan Nomor xxxxxxx

4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan

5. Prosedur/ Alat dan Bahan:


Langkah-langkah 1. Sarung tangan

2. Masker

3. Kaca mata pelindung

4. Pelindung wajah

5. Gaun

6. Sepatu tertutup

Langkah-langkah:

1. Gunakan APD sesuai ukuran dan jenis tindakan

2. Gunakan APD yang sesuai, bila ada kemungkinan

1/4
terkontaminasi darah, cairan tubuh, sekresi, ekskresi dan bahan
terkontaminasi mukus membran, kulit yang tidak utuh, dan
kulit utuh yg potensial terkontaminasi

3. Pakai sarung tangan sekali pakai saat menangani pasien

4. Pakai sarung tangan sekali pakai atau pakai ulang untuk


membersihkan lingkungan

5. Lepaskan sarung tangan segera setelah selesai, sebelum


menyentuh benda dan permukaan yang tidak terkontaminasi
dan sebelum beralih ke pasien lain

6. Jangan memakai sarung tangan yang sama untuk pasien yang


berbeda

7. Gantilah sarung tangan bila berpindah dari area tubuh


terkontaminasi ke area bersih

8. Pakailah kaca mata pelindung (goggle) untuk melindungi


konjungtiva, mukus membran mata, hidung, mulut selama
melaksakan prosedur dan aktifitas perawatan pasien yang
beresiko terjadi cipratan atau semprotan dari darah, cairan
tubuh, sekresi dan ekskresi

9. Secara umum, dapat digunakan masker bedah untuk mencegah


transmisi melalui partikel besar dari droplet saat kontak erat (<
3m) dari pasien saat batuk atau bersin, pakailah selama
tindakan yang menimbulkan aerosol walaupun pada pasien
tidak diduga infeksi

10. Kenakan gaun (bersih, tidak steril) untuk melindungi kulit,


mencegah baju menjadi kotor, kulit terkontaminasi selama
merawat pasien yang memungkinkan terjadinya percikan atau
semprotan cairan tubuh pasien

11. Bila gaun tembus cairan, perlu dilapisi apron tahan cairan
mengantisipasi semprotan atau cipratan cairan infeksius

12. Pakailah sepatu boot untuk melindungi kaki dari cipratan atau
semprotan dari darah, cairan tubuh,sekresi dan ekskresi

Cara Pemakaian Sarung Tangan Steril

a. Petugas melakukan kebersihan tangan

b. Menyiapkan area yang cukup luas, bersih dan kering untuk


membuka paket sarung tangan. Perhatikan tempat menaruhnya
(steril atau minimal DTT)

2/4
c. Petugas membuka pembungkus sarung tangan, minta bantuan
petugas lain untuk membuka pembungkus sarung tangan,
letakkan sarung tangan dengan bagian telapak tangan
menghadap keatas

d. Mengambil salah satu sarung tangan dengan memegang pada


sisi sebelah dalam lipatannya, yaitu bagian yang akan
bersentuhan dengan kulit tangan saat dipakai

e. Memposisikan sarung tangan setinggi pinggang dan


menggantung ke lantai, sehingga bagian lubang jari-jari
tangannya terbuka. Masukkan tangan (jaga sarung tangan
supaya tetap tidak menyentuh permukaan)

f. Mengambil sarung tangan kedua dengan cara menyelipkan jari-


jari tangan yang sudah memakai sarung tangan ke bagian
lipatan yaitu bagian yang tidak akan bersentuhan dengan kulit
tangan saat dipakai

Cara Pemakaian Masker Bedah

a. Mengikatkan tali masker bagian atas pada kepala tepat diatas


telinga

b. Mengikatkan tali masker bagian bawah pada kepala tepat di


leher sisi belakang

c. Memposisikan masker terutama pada bagian yang terdapat


kawat pipih sehingga letak akan stabil pada hidung

d. Memastikan masker dengan sempurna menutupi hidung dan


mulut dimana batas tepi atas menutup hidung setinggi kelopak
mata bawah dan batas bawah menutup sampai dagu

e. Mengganti masker setiap 4 jam atau jika masker sudah lembab


atau rusak

6. Diagram Alir -

7. Unit Terkait a. Poli Umum


b. Poli MTBS
c. Poli Lansia
d. Poli KIA/KB
e. Poli Gigi
f. IGD
g. Ruang Rawat Inap
h. Ruang Bersalin
i. Farmasi

3/4
j. Laboratorium
8. Dokumen
Terkait
9. Hal-hal yang -
perlu
diperhatikan
10. Rekam No Yang diubah Isi perubahan Tanggal mulai
Historis diberlakukan
perubahan

4/4

Anda mungkin juga menyukai