Anda di halaman 1dari 4

Fungsi Penggunaan Alat Pelindung Diri

(APD) Bagi Petugas Kesehatan


Alat pelindung diri (APD) yaitu seperangkat alat yang dipakai tenaga kerja membuat
perlindungan beberapa atau semua badannya dari ada potensi bahaya atau penyakit akibat kerja.
NIOSH menyebutkan alat pelindung diri (APD) alat yang memiliki kekuatan melindungi pekerja
dari bahaya di tempat kerja. Pemakaian alat pelindung diri ditujukan membuat perlindungan atau
mengisolasi pekerja dari hazard kimia atau fisik dan biologi yang mungkin didapati. Alat
pelindung diri dipakai mesti penuhi syarat-syarat yakni enak digunakan, tak menggangu kerja,
memberi perlindungan yang efisien pada jenis bahaya.

Maksud Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yaitu :

Maksud pemakaian alat pelindung diri bagi petugas kesehatan yaitu membuat perlindungan
tenaga kesehatan dari bahaya akibat kerja, terwujudnya perasaan aman dan terlindung bagi
tenaga kerja beberapa dapat tingkatkan motivasi utuk yang berprestasi dan pelihara dan
tingkatkan derajat kesehatan dan keselamatan kerja.

Prasyarat – prasyarat Alat Pelindung Diri (APD)

Prasyarat – prasyarat yang perlu dipenuhi dalam pemakaian APD perlindungan prima (menutupi
bagian badan tertentu), fleksibel, dapat dipakai atau digunakan pria dan wanita, tak
menyebabkan bahaya sambilan, tak gampang rusak atau bisa ditukar, sesuai sama standard dan
tak membatasi gerak petugas menarik dan nyaman dipakai.
Jenis – jenis Alat Pelindung Diri (APD) :

a. Sarung tangan

Penggunaan sarung tangan mempunyai tujuan membuat perlindungan tangan dari kontak darah,
semuanya jenis cairan badan, sekret, ekskreta, kulit yg tidak utuh. Selaput lendir pasien dan
benda yang terkontaminasi. Sarung tangan mesti senantiasa digunakan oleh petugas sebelumnya
kontak dengan darah atau semuanya jenis cairan badan, sekret ekskreta dan benda yang
terkontaminasi.

b. Pelindung muka/masker/kaca mata

Penggunaan pelindung muka ditujukan membuat perlindungan selaput lendir hidung, mulut, dan
mata sepanjang bertindak atau perawatan pasien yang sangat mungkin terjadinya percikan darah
dan cairan badan lain. Jenis alat yang dipakai mencakup masker, kaca mata, atau pelindung
muka digunakann sesuai sama peluang percikan darah sepanjang aksi berjalan.

c. Penutup kepala

Maksud penggunaan tutup kepala yaitu menghindar jatuhnya mikroorganisme yang ada dirambut
dan kulit kepala petugas pada alat- alat/daerah steril serta demikian sebaliknya membuat
perlindungan kepala/rambut petugas dari percikan bahan – bahan dari pasien.

d. Gaun pelindung (pakaian kerja/celemek)

Maksud penggunaan gaun pelindung yaitu melindungi petugas dari peluang genangan atau
percikan darah cairan badan lain yang bisa mencemari pakaian atau seragam. Tanda-tanda
penggunaan gaun pelindung yakni seperti ketika bersihkan luka, lakukan irigasi, bertindak
drainase, menuangkan cairan terkontaminasi dalam lubang pembuangan/toilet, ganti pembalut,
mengatasi pasien dengan perdarahan masif.

e. Sepatu pelindung / sepatu safety

Maksud penggunaan yaitu melindungi kaki petugas dari tumpahan/percikan darah atau cairan
badan yang lain dan terhindar dari peluang tusukan benda tajam atau kejatuhan alat
kesehatan. Sepatu safety mesti menutupi semua ujung dan telapak kaki dan tak disarankan untuk
memakai sandal atau sepatu terbuka.

Tanda-tanda Penggunaan APD

Tak semuanya alat pelindung badan mesti digunakan. Jenis pelindung badan yang digunakan
bergantung pada jenis aksi atau aktivitas yang dkerjakan.
Penentuan jenis alat pelindung diri yang sesuai sama setiap saat bertindak :

1. Kemungkinan rendah

 Kontak dengan kulit


 Tak terpajan darah langsung

Contoh : infeksi, oksigenisai, perawatan luka enteng, memberi obat dengan cara anal, tetes mata.

Alat pelindung diri yang digunakan sarung tangan tak esensial

2. Kemungkinan sedang

 Peluang terpajan darah tetapi tak ada cipratan

Contoh kontrol : kontrol felvis, insersi IUD, melepas IUD, pemasangan kateter intra vena,
transfuse darah, perlakuan spesimen laboratorium, perawatan luka berat, ceceran darah

Alat pelindung diri yang digunakan yakni sarung tangan, mungkin butuh gaun pelindung atau
celemek

3. Kemungkinan tinggi

 Peluang terpajan dan peluang terciprat


 Perdarahan massif

Contoh aksi bedah mayor, bedah mulut, persalinan vagina.

Alat pelindung diri yang digunakan sarung tangan, celemek, kacamata pelindung, masker.

Jenis penyakit yang memiliki resiko pada penularan infeksi

 Hiv
 Cacar air
 Congjungtivitis
 Hepatitis A
 Hepatitis B
 Influenza
 Campak
 Mump (gondongan)
 Pertusis
 Salmonela/shigela
 Tuberkolosis

Jadi begitu penting bagi petugas kesehatan untuk memakai alat pelindung diri (APD) untuk
terlepas dari penularan penyakit infeksi.

Mudah-mudahan bermanfat buat kita semuanya.

Advertisements

Anda mungkin juga menyukai