Anda di halaman 1dari 60

Buku Saku PDF

RS Dr. Soetarto Yogyakarta


Siap Melaksanakan:

Akreditasi
Starkes
2022
Yogyakarta, Juli 2022
Jl.Juwadi No 19 Kotabaru Yogyakarta

Data Umum Kepemilikan


Tingkat
: TNI AD
: III
Type : Rumah Sakit Umum Tipe C
Ijin Operasional : 503/1572 tahun 2022
Kapasitas TT : 102 TT

• Luas tanah : 40.350 m²


4
• Luas bangunan : 15.801m²
01 VISI
Menjadi rumah sakit kebanggaan TNI beserta
keluarganya & masyarakat pengguna lainnya dalam
bidang pelayanan.

02 MISI
03 MOTTO
Memberikan yankes yang prima & terjangkau oleh
kemampuan masyarakat dlm rangka ikut berperan Senyum, Salam, Sapa,
aktif meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Sentuh, Sembuh.
7 Langkah Keselamatan Pasien
Pasal 9 Peraturan Menteri Kesehatan RI, Rumah Sakit
wajib melaksanakan 7 (Tujuh Langkah) Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit :

1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien;


2. Memimpin dan mendukung staf;
3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko;
4. Mengembangkan sistem pelaporan;
5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien;
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan
pasien;dan
7. Mencegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan
pasien.
Sasaran 1:
Ketepatan Identifikasi Pasien

➢ Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas


yaitu Nama Pasien dan Tanggal Lahir.

➢ Pasien diidentifikasi sebelum pemberian obat, diet pasien,


transfusi darah atau produk darah lainnya.

➢ Pasien diidentifikasi sebelum pengambilan spesimen darah


atau spesimen lainnya.

➢ Pasien diidentifikasi sebelum mendapatkan


perawatan atau prosedur tindakan.
Identifikasi
Warna Gelang
Pasien
Rentang waktu pelaporan
hasil kritis ditentukan < 30
menit sejak hasil diverifikasi
oleh PPA dan di STEMPEL
- Pelaksanaan Hand over antar BACA, dilengkapi dengan
paraf dan tanggal.
PPA di lembar CPPT diparaf
oleh 2 petugas PPA.
dan ICU
• Trolly Emergency dilengkapi daftar isi obat
Obat-obatan yang Memerlukan
Kewaspadaan Tinggi

• Elektrolit pekat (KCl 7,46%, Meylon 8,4%, MgSo4 20%, NaCl 3%);
• Golongan opioid (fentanil, kodein Hcl, morfin HCL, morfin sulfat,
petidin HCL, sufentanil);
• Antikoagulan (heparin natrium, enoksaparin natrium);
• Trombolitik (streptokinase);
• Antiaritmia (lidokain iv, amiodaron);
• Insulin/ obat hipoglikemia oral;
• Obat agonis adrenergik (epinefrin, norepinefrin);
• Anestetik umum (propofol, ketamin); Kemoterapi; Obat kontras;
Pelemas otot (suksinilkolin, rokuronium, vekuronium); Larutan
kardioplegia.
PENANDAAN LOKASI TINDAKAN
1. Penandaan dilakukan pada semua kasus.
2. Perlu melibatkan pasien
3. Tak mudah luntur terkena air.
4. Mudah dikenali
5. Digunakan secara konsisten di RS
6. Dibuat oleh operator operasi. Pelaksanaan prosedur safety
7. Dilaksanakan saat pasien terjaga dan sadar surgical operasi meliputi
jika memungkinkan, dan harus terlihat sampai Proses: Sign In, Time Out,
saat akan disayat Sign Out
8. Penandaan lokasi operasi dengan tanda
Skala Resiko Jatuh di RS dr Soetarto:

❑ Pasien anak memakai formulir:


Skala Humpty Dumpty.
❑ Pasien dewasa memakai formulir:
Skala jatuh morse (Morse Fall Scale/ MFS).
❑ Pasien geriatri memakai formulir:
Ontario Modified.
Perbedaan warna pada
Pemasangan gelang tanjakan atau turunan di di
pasien “Resiko Jatuh” selasar rumah sakit

Mengorientasikan ruangan Pemasangan tanda


kepada pasien pada saat segitiga “Awas Licin” di
masuk rumah sakit wilayah yang berair.

Pemasangan Bell
Pintu kamar mandi dibuka
di kamar pasien
ke arah luar

Pemasangan hand ril di Lorong rumah sakit bebas


bed dan toilet pasien hambatan dan
pencahayaan yang terang
Insiden Keselamatan Pasien
Alur Pelaporan Insiden
Pencegahan &
Pengendalian
Infeksi
Jenis HAIs

Infeksi Ventilator
associated
Saluran pneumonia
Kemih (ISK) (VAP)

Infeksi
Daerah Infeksi
Operasi Aliran
(IDO) Darah (IAD)
Komponen utama Penatalaksanaan linen
Kewaspadaan Standar
Perlindungan kesehatan
petugas
Kebersihan tangan
Penempatan pasien
Alat pelindung diri
Hygiene/respirasi/etika
Dekontaminasi peralatan batuk bersin
perawatan pasien

Praktik menyuntik yang aman


Kesehatan lingkungan

Pengelolaan limbah Praktik lumbal pungsi yang aman


1 Kebersihan tangan
5 (Lima)
Moment
Cuci
Tangan
2 Alat Pelindung Diri

Alat pelindung diri


adalah pakaian khusus
atau peralatan yang di
pakai petugas untuk
memproteksi diri dari
bahaya fisik, kimia,
biologi/bahan infeksius.
3 Dekontaminasi peralatan perawatan pasien
Penatalaksanaan peralatan bekas
pakai perawatan pasien yang
terkontaminasi darah atau cairan
tubuh.

Pre cleaning

Cleaning

Disinfeksi

Sterilisasi
4 Pengendalian Lingkungan
Perbaikan kualitas udara,
kualitas air, dan
permukaan lingkungan,
serta desain dan konstruksi
bangunan, dilakukan untuk
mencegah transmisi
mikroorganisme kepada
pasien, petugas dan
pengunjung
5 Pengelolaan Limbah

Penatalaksanaan Pengelolaan Limbah


1. Identifikasi
2. Pemisahan
3. Labeling
4. Pengemasan
5. Penyimpanan
6. Pengangkutan
7. Pembuangan/pemusnahan
Wadah
dan Label
Limbah
Medis
Padat
Penanganan Limbah Benda Tajam
● Jangan menekuk atau mematahkan benda tajam
● Jangan letakkan limbah benda tajam sembarang tempat
● Segera buang limbah benda tajam ke kontainer yang tersedia
● Selalu buang sendiri oleh si pemakai
● Tidak menyarungkan lagi jarum suntik bekas pakai
● Kontainer benda tajam diletakkan dekat lokasi tindakan

SALAH BENAR
6 Penatalaksanaan Linen
➢ Petugas yang menangani linen harus mengenakan APD (sarung tangan rumah tangga,
gaun, apron, masker dan sepatu tertutup).
➢ Linen dipisahkan berdasarkan linen kotor dan linen terkontaminasi cairan tubuh
➢ Pemisahan dilakukan sejak dari lokasi penggunaannya oleh perawat atau petugas.
➢ Linen yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh lainnya harus dibungkus,
dimasukkan kantong kuning dan diangkut/ditranportasikan secara berhati- hati agar
tidak terjadi kebocoran.
➢ Buang terlebih dahulu kotoran seperti faeces ke washer bedpan, spoelhoek atau
toilet dan segera tempatkan linen terkontaminasi ke dalam kantong infeksius.
➢ Pengangkutan dengan troli yang terpisah, untuk linen kotor atau terkontaminasi
dimasukkan ke dalam kantong kuning. Pastikan kantong tidak bocor dan tidak lepas
ikatan selama transportasi. Kantong tidak perlu ganda.
7 Perlindungan Kesehatan Petugas
Pemeriksaan kesehatan berkala
terhadap semua petugas baik tenaga
kesehatan maupun tenaga
nonkesehatan

RS dr Soetarto mempunyai kebijakan


untuk penatalaksanaan akibat
tusukan jarum atau benda tajam
bekas pakai pasien

Petugas harus selalu waspada dan


hati-hati dalam bekerja untuk
mencegah terjadinya trauma saat
menangani jarum, scalpel dan alat
tajam lain yang dipakai setelah
prosedur, saat membersihkan
instrumen dan saat membuang jarum
8 Penempatan Pasien
❑ Tempatkan pasien infeksius terpisah dengan pasien non
infeksius.

❑ Penempatan pasien disesuaikan dengan pola transmisi


infeksi penyakit pasien (kontak, droplet, airborne)
sebaiknya ruangan tersendiri.

❑ Mobilisasi pasien infeksius yang jenis transmisinya


airborne agar dibatasi di lingkungan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk menghindari terjadinya
transmisi penyakit yang tidak perlu kepada yang lain.

❑ Pasien HIV tidak dirawat bersama dengan pasien TB


dalam satu ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat
dirawat dengan sesama pasien TB.
9 Kebersihan Pernapasan, etika batuk dan bersin
10 Praktik menyuntik yang aman
❑ Menerapkan aseptic technique untuk mecegah
kontaminasi alat-alat injeksi

❑ Tidak menggunakan spuit yang sama untuk


penyuntikan lebih dari satu pasien walaupun jarum
suntiknya diganti
❑ Semua alat suntik yang dipergunakan harus satu kali
pakai untuk satu pasien dan satu prosedur

❑ Gunakan cairan pelarut/flushing hanya untuk satu kali


(NaCl, WFI, dll)

❑ Gunakan single dose untuk obat injeksi (bila


memungkinkan) .
11 Praktik lumbal pungsi yang aman

▪ Semua petugas harus memakai


masker bedah, gaun bersih, sarung
tangan steril saat akan melakukan
tindakan lumbal pungsi, anestesi
spinal/epidural/pasang kateter
vena sentral.

▪ Penggunaan masker bedah pada


petugas dibutuhkan agar tidak
terjadi droplet flora orofaring
yang dapat menimbulkan
meningitis bakterial.
7 KODE DARURAT DI RUMAH SAKIT
“Suatu tanda atau sinyal yang digunakan oleh rumah
sakit untuk memberitahu bahwa seseorang
membutuhkan tindakan resusitasi, yaitu pasien yang
mengalami henti nafas dan henti jantung”

Ruang lingkup : seluruh lingkungan RS , IGD,


rawat inap, kamar operasi, ruangan intensif,
rawat jalan, tempat pemeriksaan penunjang, dll
Kematian dalam PP

MATI KLINIS MATI BIOLOGIS


❖ Tidak ada nafas dan nadi ❖ Kematian sel (otak)
❖ Reversibel ❖ Irreversibel
❖ Punya waktu 4 – 6 menit ❖ Terjadi 8 –10 menit
untuk RJP setelah henti jantung
Resusitasi Jantung Paru
Bantuan Hidup Dasar (BHD/BLS)
Terdiri dari A, B dan C

Bantuan Hidup Lanjut (BHL/ALS)


Terdiri D, E dan F

Bantuan Hidup Intensive (PLS)


Terdiri dari G, H dan I
Airway Control
Head tilt chin lift Jaw Thrust
(tekan dahi (Manuver
angkat dagu) angkat dagu)
Pemeriksaan Nafas

Lihat, Dengar, Rasa


Membersihkan Jalan Nafas
1. Sapuan Jari
2. Heimlich Manuver
Breathing Support

Menggunakan Mulut
❖ Mulut ke Masker ❖ Menggunakan
RJP alat bantu Kantung
❖ Mulut ke Masker (BVM)
mulut/hidung
Circulation Support
Tindakan ini diawali dengan pemeriksaan
nadi karotis (dewasa dan anak)
dan brakialis (bayi)
Indikasi Keberhasilan RJP
01 Dada naik turun saat
bantuan nafas
03 Warna kulit berangsur
membaik

02 Reaksi pupil Kembali


normal
04 Menunjukkan reflek
menelan dan bergerak

05 Nadi berdenyut kembali


RJP dihentikan bila:

Penderita Diambil alih oleh


Pulih tenaga ahli

Penolong Jika korban


Kelelahan sudah mati
Code Red
kode emergensi untuk kondisi
kebakaran yang membutuhkan
kesiapan dan kesigapan petugas
untuk memadamkan api,
mengevakuasi pasien, alat
kesehatan, dokumen dll.
C ARA PENGGUNAAN APAR

⚫TarikSafety PIN
⚫Arahkan selang
APAR ke sumber api
⚫Tekan Tuas
⚫Sapukan ke sumber api

* Ikuti arah angin


Jarak 2-3 meter dari sumber api
• Petugas terdekat menghubungi Piket Denkesyah 04.04.02
ASAL • Sebutkan : Nama Jelas & Lokasi Kejadian
API • Piket Denkesyah mengumumkan melalui pengeras suara
“CODE RED RUANGAN <Nama ruangan>” 3X

Api bisa di
Ditangani tim code red 1
padamkan

Api belum bisa di


padamkan Piket Denkesyah
mengumumkan
Karumkit/ Piket Denkesyah melalui pengeras suara
Dandenkes 04.04.02 “CODE RED
Api bisa di RUANGAN <Nama
Tim Code Red 2
Provost+ Piket
padamkan ruangan>” TELAH
DIPADAMKAN

ALUR Api belum bisa di


padamkan

CODE RED Piket Denkesyah

Api bisa di
Damkar Terdekat padamkan

Selesai
Mengevakuasi alat – alat Kesehatan

Mengevakuasi dokumen penting rumah sakit


Hak
Dan Kewajiban
Pasien
Hak Pasien RS Dr. Soetarto
1. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit dr. Soetarto
2. Memperoleh informasi tetang hak dan kewajiban pasien
3. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi
4. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional
5. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi
6. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
7. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
8. Meminta konsultasi tentang penyakit yang diderita kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP)
baik di dalam maupun diluar Rumah Sakit
9. Mendapat privasi dan kerahasiaan penyakit yang di derita termasuk data-data medisnya
10. Mendapat informasi yang meliputi diagnose dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternative tindakan,
resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan
biaya pengobatan
11. Memberikan persetujuan atau menilai atas tindakan yg akan dilakukan tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya
12. Didampingi oleh keluarganya dalam keadaan kritis
13. Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
14. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit
15. Mengajukan usul, saran dan perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya
16. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya
17. Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit, apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai
dengan standar, baik secara perdata ataupun pidana
18. Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Kewajiban Pasien RS Dr. Soetarto

1. Mematuhi peraturan dan tata tertib yang berlaku di Rumah Sakit dr. Soetarto
2. Memberikan informasi yang benar,jujur, dan lengkap mengenai jati diri serta riwayat
kesehatan kepada dokter yang memeriksanya
3. Mematuhi nasehat dan petunjuk dokter atau dokter gigi
4. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang telah diterima
5. Menghormati dan menghargai informasi yang telah diberikan oleh petugas dan profesi
kesehatan
6. Menghormati keputusan medik atas dasar kegawatdaruratan serta dalam rangka
penyelamatan hidup pasien
7. Menghormati,menghargai dan menjaga privasi serta kenyamanan pasien lain
8. Menjaga fasilitas umum dan fasilitas kesehatan yang ada di Rumah Sakit, serta tidak
melakukan pengrusakan dengan sengaja
9. Memenuhi hal-hal yang telah disepakati atau perjanjian yang telah dibuat, serta mematuhi
keputusan yang telah di ambil
10. Menghormati dan menghargai agama dan kepercayaan yang di anut pasien lain
Alur Komplain
Pasien
58

13 Indikator Mutu Nasional


Kepatuhan Kebersihan Tangan
Kepatuhan Penggunaan Apd
Kepatuhan Identifikasi Pasien
Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi
Waktu Tunggu Rawat Jalan
Penundaan Operasi Elektif
Kepatuhan Waktu Visite Dokter
Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium
Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
Kepatuhan Terhadap Alur Klinis (Clinical Pathway)
Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh
Kecepatan Waktu Tanggap Komplain
Kepuasan Pasien
Indikator Mutu Prioritas Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien di RS Dr Soetarto Yogyakarta

1. Waktu tunggu rawat jalan kurang dari 30 menit


2. Kepatuhan dokter spesialis memenuhi jam praktik
3. Kejadian clotting Inter Dialisis pada pasien HD
4. Kepatuhan Pemasangan Gelang Identitas Pasien
5. Kepatuhan PPA dalam melaksanakan Handover
6. Penyimpanan Obat High Alert & Elektrolit Konsentrat
7. Kepatuhan Pengisian Surgical Check List &
Penandaan Lokasi Operasi
8. Kepatuhan Cuci tangan dengan 5 Moment
9. Kepatuhan pemasangan Gelang Resiko Jatuh Pasien Rawat Inap &
Stiker Resiko Jatuh Pasien Rawat Jalan.
Video Simulasi :
Code Blue: bit.ly/codebluedkt
Code Red : bit.ly/codereddkt
Code Green : bit.ly/codegreendkt
Cuci Tangan : bit.ly/cucitangandkt
Spill Kit: bit.ly/spillkitdkt

Anda mungkin juga menyukai