PROTEIN TUBUH
¾ zat padat tubuh terdiri dari protein (otot, enzim, protein plasma, antibodi, hormon)
Protein merupakan rangkaian asam amino dengan ikatan peptide
Banyak protein terdiri ikatan komplek dengan fibril → protein fibrosa
Macam protein fibrosa: kolagen (tendon, kartilago, tulang); elastin (arteri); keratin
(rambut, kuku); dan aktin-miosin
MACAM PROTEIN
ASAM AMINO
Asam amino dibedakan: asam amino esensial dan asam amino non esensial
Asam amino esensial: T2L2V HAMIF (treonin, triptofan, lisin, leusin, valin →
histidin, arginin, metionin, isoleusin, fenilalanin)
Asam amino non esensial: SAGA SATGA (serin, alanin, glisin, asparadin → sistein,
asam aspartat, tirosin, glutamin, asam glutamat)
Asam amino esensial adalah sebuah kandungan atau zat yang sangat dibutuhkan tubuh namun
tidak dapat diproduksi sendiri. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan tubuh, manusia harus
mengonsumsi makanan-makanan yang dikenal mengandung asam amino.
TRANSPORT PROTEIN
Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino → masuk darah
Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan
Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan
enzim)
Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah protein
PENGGUNAAN PROTEIN UNTUK ENERGI
Jika jumlah protein terus meningkat → protein sel dipecah jadi asam amino untuk
dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak
Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses: deaminasi atau
transaminasi
Deaminasi: proses pembuangan gugus amino dari asam amino
Transaminasi: proses perubahan asam amino menjadi asam keto
PEMECAHAN PROTEIN
1. Transaminasi:
NH3 → merupakan racun bagi tubuh, tetapi tidak dapat dibuang oleh ginjal → harus
diubah dahulu jadi urea (di hati) → agar dapat dibuang oleh ginjal
EKSKRESI NH3
SIKLUS KREBS
RANTAI RESPIRASI
H → hasil utama dari siklus Krebs ditangkap oleh carrier NAD menjadi NADH
H dari NADH ditransfer ke → Flavoprotein → Quinon → sitokrom b → sitokrom c →
sitokrom aa3 → terus direaksikan dengan O2 → H2O + E
Rangkaian transfer H dari satu carrier ke carrier lainya disebut Rantai respirasi
Rantai Respirasi terjadi didalam mitokondria → transfer atom H antar carrier memakai enzim
Dehidrogenase → sedangkan reaksi H + O2 memakai enzim Oksidase
Urutan carrier dalam rantai respirasi adalah: NAD → Flavoprotein → Quinon → sitokrom b
→ sitokrom c → sitokrom aa3 → direaksikan dengan O2 → H2O + E
FOSFORILASI OKSIDATIF
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap oleh ADP
untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP
Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi dalam
proses rantai respirasi
Fosforilasi oksidatif → proses merubah ADP → ATP
istirahat
Kreatin + ATP ↔ Fosforilkreatin → Kreatinin
gerak urine
METABOLISME KARBOHIDRAT
METABOLISME KARBOHIDRAT
Terdiri 3 fase:
1. Glikolisis
2. Siklus Kreb
3. Fosforilasi Oksidatif
GLIKOLISIS
Glikolisis: proses perubahan glukose menjadi asam piruvat atau asam laktat
Glikolisis terdiri 2 lintasan:
Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui triose (dihidroksi aseton fosfat atau
gliseraldehid 3-PO4) disebut lintasan Embden Meyerhof
Katabolisme glukosa (glikolisis) melalui 6-fosfoglukonat disebut lintasan oksidatif
langsung (pintas heksosmonofosfat)
SIKLUS KREBS
FOSFORILASI OKSIDATIF
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap
oleh senyawa yang disebut ATP
Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi
dalam proses rantai respirasi
Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi
yang dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
RINGKASAN METABOLISME KARBOHIDRAT
Fosforilasi oksidatif: proses perubahan ADP → ATP dengan cara mengambil energi
yang dihasilkan Rantai Respirasi (reaksi H + O2 → H2O)
R/ 2 H + ½ O2 + 2e + ADP → H2O + ATP
Energi yang dihasilkan: 34 ATP
Total hasil energi metabolisme karbohidrat: 38 ATP
METABOLISME LEMAK
MACAM LEMAK
ABSORPSI LEMAK
Lemak diet diserap dalam bentuk: kilomikron → diabsorpsi usus halus masuk ke
limfe (ductus torasikus) → masuk darah
Kilomikron dalam plasma disimpan dalam jaringan lemak (adiposa) dan hati
Proses penyimpananya: kilomikron dipecah oleh enzim lipoprotein lipase (dalam
membran sel) → asam lemak dan gliserol
Didalam sel asam lemak disintesis kembali jadi trigliserida (simpanan lemak)
Asam lemak bebas (FFA= free fatty acid) → ada dalam plasma darah dan terikat
dengan albumin
Kolesterol, trigliserida dan fosfolipid → dalam plasma berbentuk lipoprotein
1. Kilomikron
2. VLDL: very low density lipoprotein
3. IDL: intermediate density lipoprotein
4. LDL: low density lipoprotein
5. HDL: high density lipoprotein
METABOLISME LEMAK
Ada 3 fase:
1. β oksidasi
2. Siklus Kreb
3. Fosforilasi Oksidatif
BETA OKSIDASI
SIKLUS KREBS
KETOSIS
Degradasi asam lemak → Asetil KoA terjadi di Hati, tetapi hati hanya mengunakan
sedikit asetil KoA → akibatnya sisa asetil KoA berkondensasi membentuk Asam
Asetoasetat
Asam asetoasetat merupakan senyawa labil yang mudah pecah menjadi: Asam β
hidroksibutirat dan Aseton.
Ketiga senyawa diatas (asam asetoasetat, asam β hidroksibutirat dan aseton) disebut
BADAN KETON.
Adanya badan keton dalam sirkulasi darah disebut: ketosis
Ketosis terjadi saat tubuh kekurangan karbohidrat dalam asupan makannya →
kekurangan oksaloasetat
Jika Oksaloasetat menurun → maka terjadi penumpukan Asetil KoA didalam aliran
darah → jadi badan keton → keadaan ini disebut KETOSIS
Badan keton merupakan racun bagi otak → mengakibatkan Coma, karena sering
terjadi pada penderita DM → disebut Koma Diabetikum
Ketosis terjadi pada keadaan :
Kelaparan
Diabetes Melitus
Diet tinggi lemak, rendah karbohidrat
RANTAI RESPIRASI
H adalah hasil utama dari siklus Krebs ditangkap oleh carrier NAD menjadi NADH
H dari NADH ditransfer ke → Flavoprotein → Quinon → sitokrom b → sitokrom c
→sitokrom aa3 → terus direaksikan dengan O2 → H2O + Energi
Rangkaian transfer H dari satu carrier ke carrier lainya disebut Rantai respirasi
Rantai Respirasi terjadi didalam mitokondria → transfer atom H antar carrier
memakai enzim Dehidrogenase → sedangkan reaksi H + O2 memakai enzim
Oksidase
Urutan carrier dalam rantai respirasi adalah: NAD → Flavoprotein → Quinon → sitokrom b
→ sitokrom c → sitokrom aa3 → direaksikan dengan O2 → H2O + Energi
FOSFORILASI OKSIDATIF
Dalam proses rantai respirasi dihasilkan energi yang tinggi → energi tsb ditangkap
oleh ADP untuk menambah satu gugus fosfat menjadi ATP
Fosforilasi oksidatif adalah proses pengikatan fosfor menjadi ikatan berenergi tinggi
dalam proses rantai respirasi
Fosforilasi oksidatif → proses merubah ADP → ATP (dengan menngunakan energi
hasil reaksi H2 + O2 → H2O + E)
Bila KH dalam asupan lebih banyak dari yang dibutuhkan → KH diubah jadi
glikogen dan kelebihanya diubah jadi trigliserida → disimpan dalam jaringan adiposa
Tempat sintesis di hati, kemudian ditransport oleh lipoprotein ke jaringan disimpan di
jaringan adiposa sampai siap digunakan tubuh
Penggunaan lemak tubuh terjadi pada saat kita gerak badan berat
Gerak badan berat menyebabkan pelepasan epineprin dan nor epineprin
Kedua hormon diatas mengaktifkan lipase trigliserida yang sensitif hormon →
pemecahan trigliserida → asam lemak
Asam lemak bebas (FFA) dilepas ke darah dan siap untuk dirubah jadi energi
ARTERIOSKLEROSIS
Jika kadar kolesterol tinggi dalam darah → endapan lipid yang disebut: plak ateroma/
endapan kolesterol
Pada stadium penyakit fibroblast menginfiltrasi ateroma → sklerosis
Ca juga mengendap bersama → plak kalsifikasi
Kedua proses diatas menyebabkan arteri menjadi sangat keras → arteriosklerosis
ASAM NUKLEAT
Asam nukleat atau asam inti, dikatakan demikian karena asam tersebut pertama kali
diketemukan didalam inti sel
Didalam inti sel asam nukleat ada dalam bentuk: DNA dan RNA
DNA (Deoksiribo Nukleic Acid) merupakan bahan genetik yang disebut Gen
RNA (Ribo Nukleic Acid) merupakan bahan cetakan (template) informasi genetic
NUKLEOPROTEIN
DNA:
Pentosa: deoksiribosa
Basa: adenin, guanin, sitosin, timin
RNA:
Pentosa: ribosa
Basa: adenin, guanin, sitosin, urasil
Inti Purin dan Pirimidin adalah inti dari senyawa komponen molekul nukleotida asam
nukleat RNA dan DNA
Derivat Purin berupa senyawa: Adenin dan Guanin
Derivat Pirimidin berupa senyawa: sitosin, urasil dan timin
Basa Purin (adenin, guanin)
Basa Pirimidin (sitosin, urasil, timin)
Nukleosida diberi nama sesuai nama basa pembentuknya: adenin nukleisida
(adenosin), guanin nukleisida (guanosin), urasil nukleosida (uridin), timin nukleisida
(timidin), sitosin nukleisida (sitidin)
NUKLEOSIDA ALAM
MACAM RNA
mRNA (messenger RNA): membawa kode genetik dari inti ke ribosom (sebagai
tempat sintesa protein), kode terdiri 3 nukleotida yang disebut Kodon
tRNA (transfer RNA): membawa bahan sintesa protein dari sitoplasma ke ribosom,
sesuai kode yang dibawa mRNA, kode dalam rRNA disebut: Antikodon
rRNA (ribosomal RNA): tempat sintesa protein
PURIN DAN PIRIMIDIN
Purin dan pirimidin merupakan komponen utama DNA, RNA, koenzim, (NAD,
NADP, ATP, UDPG)
Contoh Purin: (adenin, guanin, hipoxantin, xantin) → dimetabolisme jadi asam urat
Contoh Pirimidin: (sitosin, urasil, timin) → dimetabolisme jadi CO2 dan NH3
Nukleoprotein dalam pencernakan akan dipecah jadi molekul yang lebih kecil →
Nukleoprotein → asam nukleat + protein
Asam nukleat → Nukleotida → Nukleosida + asam fosfat
Nukleosida → basa purin/pirimidin + pentosa
Hidrolisis nukleoprotein → protein, asam fosfat, pentosa, basa purin atau basa
pirimidin
KATABOLISME PURIN
KATABOLISME PIRIMIDIN
ASAM URAT
Gout adalah penyakit artritis berulang pada sendi articulatio matatarso falangealis
akibat peningkatan kadar asam urat
Peningkatan asam urat disebabkan:
Produksi meningkat (leukemia, pneumonia)
Ekskresi menurun (gangguan ginjal)
Terapi:
Mengurangi produksi (kolkisin, alopurinol)
Gout adalah penyakit di mana terjadi penumpukan asam urat dalam tubuh secara
berlebihan, baik akibat produksi yang meningkat, atau pembuangan melalui ginjal
yang menurun, atau akibat peningkatan asupan makanan kaya purin.
Gout terjadi ketika cairan tubuh sangat jenuh akan asam urat karena kadarnya yang
tinggi.
PENGOBATAN GOUT
Ketika terjadi serangan arthritis akut, penderita diberikan terapi untuk mengurangi
peradangannya.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan obat analgesik/NSAID, kortikosteroid,
tirah baring, atau dengan pemberian kolkisin.
Setelah serangan akut berakhir, terapi ditujukan untuk menurunkan kadar asam urat
dalam tubuh.
Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan kolkisin atau obat yang memacu
pembuangan asam urat lewat ginjal (misal probenesid) atau obat yang menghambat
pembentukan asam urat (misal allopurinol).
PENCEGAHAN GOUT
Pasien gout juga harus menghindari penggunaan obat yang dapat menaikkan kadar
asam urat dalam darah.
Contoh dari obat tersebut adalah diuretik, aspirin, dan niasin.
Alkohol merupakan sumber purin dan juga dapat menghambat pembuangan purin
melalui ginjal sehingga disarankan tidak sering mengonsumsi alkohol.
Pasien juga disarankan untuk meminum cairan dalam jumlah banyak karena jumlah
air kemih sebanyak 2 liter atau lebih setiap harinya akan membantu pembuangan urat
dan meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih
Ada beberapa jenis makanan yang diketahui kaya purin, antara lain daging, baik
daging sapi, babi, kambing, jerohan, bebek, angsa, merpati, ayam, sapi atau makanan
dari laut (seafood), kacang-kacangan, bayam, jamur, dan kembang kol.
METABOLISME HEME
Heme adalah senyawa besi forfirin yang terdapat dalam Hemoglobin → eritrosit
Eritrosit → 120 hari → mati → dikatabolisme dihati
Eritrosit → Hemoglobin → Heme + Globin (protein, digunakan lagi oleh tubuh)
Heme → Forfirin + Besi (digunakan lagi)
METABOLISME HEME
Metabolisme Heme dilaksanakan di sel retikuloendotel pada hati, limpa & sumsum
tulang
Katabolisme heme dilaksanakan oleh enzim komplek yang disebut Oksigenase heme
Heme → Forfirin → biliverdin → bilirubin
Bilirubin yang terbentuk dalam jaringan perifer akan diangkut kedalam hati oleh
albumin plasma
Bilirubin hasil metabolisme eritrosit oleh hati, limpa & sumsum tulang disebut →
Bilirubin Indirex
Sifat Bilirubin Indirex → tidak larut air → non polar
Agar dapat larut air harus diolah di Hati → dikonjugasikan dengan asam glukoronat
Bilirubin Indirex → dibuat larut air dan polar dengan cara direaksikan dengan asam
glukoronat → dikonjugasikan
Tempat konjugasi di sel sinusoid hepar → Hasil Bilirubin Direx/ Konjugasi
Bilirubin Direx → larut air dan bersifat polar
Diekskresikan → empedu
EKSKRESI BILIRUBIN (KE EMPEDU)
Sebagian Urobilin → diabsorbsi oleh usus halus → masuk darah → diekskresi lewat
ginjal → memberi warna urine
IKTERUS
PENYEBAB IKTERUS
Terjadi akibat hemolisis yang lebih cepat serta pengambilan, konjugasi serta sekresi
bilirubin yg belum sempurna (fungsi hati belum sempurna).
Terapi dengan penyinaran belum diketahui mekanismenya, tetapi dengan penyinaran
bilirubin tak terkonjugasi berubah menjadi fragmen maleimida dan isomer geometrik
yang diekskresikan kedalam empedu
ANEMIA HEMOLITIK
Sel hati rusak → konjugasi terganggu → bilirubin direx menurun, bilirubin Indirex
menumpuk didarah → ikterus
Sel hati rusak → Obstruksi ductus hepaticus → Bilirubin direx → Refluk kedarah →
Ginjal → Urine
Hasil Laboratorium:
Bilirubin Indirex darah meningkat,
Bilirubin urine positif
Obstruksi sal empedu → Bilirubun Direx tidak dapat masuk duodenum → reflux ke
hati → ke darah → ginjal → Urine
Hasil laboratorium:
Bilirubin Direx darah meningkat
Bilirubine urine positif
KESEIMBANGAN CAIRAN DAN ELEKTROLIT
Cairan Tubuh
Sel organisme multiseluler (manusia) hidup dalam lautan cairan yang dibungkus oleh
kulit organisme tsb disebut Cairan Ekstra Sel (CES)
Semua sel organisme multiseluler perlu nutrisi dan O2 dari CES
Semua sel organisme multiseluler membuang sisa metabolisme kedalam CES
Tugas CES adalah menyediakan nutrisi sel dan membersihkan sisa metabolisme sel,
juga merupakan medium transport substansi kimia/transmisi impuls dari satu sel ke
sel yang lain
CIS : merupakan medium reaksi kimia (aktivitas biokimiawi sel)
Komposisi Cairan
Macam Larutan
Larutan isotonis: larutan yang mempunyai tekanan osmosis sama dengan cairan tubuh
(CES)
Larutan Hipotonis: cairan yang tekanan osmosis cairan tubuh (CES)
Penatalaksanaan
Ketentuan Umum:
Berikan maintenance cairan dan ganti cairan yang hilang
Ganti kehilangan cairan yang masih berlangsung, volume per volume
Kelebihan Volume
Edema: penumpukan cairan interstisial yang berlebihan
Edema disebabkan oleh 4 mekanisme:
Gambaran Klinis
Destensi vena jugularis
Peningkatan tekanan v sentral (>11 cm H2O)
Perubahan Laboratorium
Penurunan hematokrit
Protein serum rendah
Hipokalemia
Hipokalemia → kadar ion K serum <3,5mEq/L ( K ion utama ICF) Hipokalemia
berkaitan dengan alkalosis, karena alkalosis menyebabkan ion K berpindah dari dari
ECF ke ICF Terapi: Infus KCl Efek Hipokalemia CNS dan neuromaskuler: lelah,
tidak enak badan, parestesis, reflek tendon menghilang, kelemahan otot Pernafasan:
otot nafas lemah, nafas dangkal Saluran cerna: motilitas usus besar menurun,
anoreksia, mual, muntah, ileus Kardiovaskuler: hipotensi postural, disritmia, Ginjal:
poliuria, nokturia Hiperkalemia Hiperkalemia: peningkatan kadar ion K serum
>5,5mEq/L (asidosis, kerusakan jaringan)
Hiperkalemia adalah keadaan darurat medis yang perlu segera dikenali dan ditangani
untuk menghindari disritmia dan henti jantung
Terapi:
Kalsium glukonat 10% IV secara perlahan, dengan pemantauan EKG
Glukose 10% dengan insulin dalam waktu 30 menit
Efek Hiperkalemia
Neuromaskuler: kelemahan otot, paralisis
Saluran cerna: mual, diare, kolik usus
Ginjal:oliguria → anuria
Kardiovaskuler: disritmia jantung, bradikardia, henti jantung
MINERAL
Makanan: zat yang biasa dikonsumsi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
(gizi)
Gizi adalah: zat yang diperlukan tubuh untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Macam zat gizi: Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral, air
Makanan berenergi: makanan yang dapat menghasilkan energi, yaitu makanan yang
mengandung: Karbohidrat, lemak, protein
Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat gizi
Makanan bergizi seimbang: makanan yang mengandung zat gizi dalam komposisi
seimbang, artinya sesuai yang diperlukan tubuh
Zat gizi yang masuk tubuh harus sesuai yang dibutuhkan tubuh, tidak boleh kurang
atau berlebih
Semua makanan diperlukan dalam jumlah cukup dengan komposisi seimbang
Vitamin dan Mineral sebagai zat pengatur juga berfungsi sebagai cofactor enzim,
antioksidan dan metabolisme
Pembagian Mineral
Makromineral adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah >100 mg/hari
Contoh: Ca, P, Na, K, Cl, Mg
Mikromineral (unsur renik) adalah mineral yang diperlukan tubuh dalam jumlah <100
mg/hari
Contoh: Cr, Co, Cu, I, Fe, Mn, Mo, Se, Si, Zn, F
Calsium (Ca)
Fungsi: pembentuk tulang, gigi, pengaturan fungsi saraf dan otot
Metabolisme: absorpsi perlu protein pengikat-Ca; diatur oleh vit.D, hormon paratiroid
dan kalsitonin
Defisiensi: rakitis, osteomalasia, osteoporosis
Toksik: nausea, diare, iritabilitas
Sumber: susu, kacang-kacangan, sayuran
Phosphor (P)
Fungsi: pembentuk tulang, gigi, ATP, asam nukleat
Metabolisme: kadar dalam serum diatur oleh reabsorbsi ginjal
Natrium (Na)
Fungsi: kation utama CES, mengatur volume plasma, keseimbangan asam basa,
fungsi saraf dan otot, Na/K-ATP-ase
Metabolisme: diatur oleh Aldosteron
Kalium (K)
Fungsi: kation utama CIS, fungsi saraf otot, Na/K-ATP-ase
Metabolisme: diatur aldosteron
Clorida (Cl)
Fungsi: keseimbangan cairan dan elektrolit, getah lambung, transport HCO3 dalam
eritrosit
Defisiensi: akibat vomitus, diuretik, penyakit ginjal
Magnesium (Mg)
Fungsi: Pembentuk tulang, gigi, cofaktor enzim
Defisiensi: akibat malabsorbsi, diare, pemabuk
Toksik: reflek tendon menurun, penurunan respirasi
Sumber: sayuran hijau
Chromium (Cr)
Fungsi: membentuk insulin
Defisiensi: gangguan toleransi glukose
Cobalt (Co)
Fungsi: konstituen vit.B12
Defisiensi: sama seperti defisiensi vit.B12 menyebabkan Asiduria metilmalonat,
anemia megaloblastik
Sumber: makanan yang berasal dari hewan
Tembaga (Cu)
Fungsi: konstituen enzim oksidase, sitokrom oksidase, berperan dalam absorbsi besi
Metabolisme: diangkut oleh albumin, terikat dengan serulo plasmin
Iodium (I)
Fungsi: konstituen tiroksin, trijodotironin
Metabolisme: disimpan dalam tiroid berupa tiroglobulin
Besi (Fe)
Fungsi: konstituen heme, Hb, sitokrom
Metabolisme: diangkut sebagai transferin, disimpan sebagai feritin/hemosiderin,
hilang lewat perdarahan
Defisiensi: anemia (hipokromik mikrositer)
Toksik: siderosis, hemokromatosis herediter
Sumber: daging, hati, telur, alat masak dari besi
Mangan (Mn)
Fungsi: co-factor enzim hidrolase, dekarboksilase, transferase, sintesis glikoprotein,
proteoglikan
Toksik: inhalasi benda beracun menyebabkan psikotik dan parkinsonisme
Molibdenium (Mo)
Fungsi: konstituen enzim oksidase (xantin oksidase) yaitu enzim yang diperlukan
dalam metabolisme purin menjadi asam urat
Penyakit, sumber: tidak ada ada
Selenium (Se)
Fungsi: konstituen glutation peroksidase
Metabolisme: antioksidan sinergistik dengan vit.E
Silicon (Si)
Fungsi: kalsifikasi tulang, metabolisme glukose-minoglikan pada kartilago dan
jaringan ikat
Defisiensi: gangguan pertumbuhan
Toksik: silikosis
Sumber: tumbuhan
Zenk (Zn)
Fungsi: co-factor enzim laktat dehidrogenase, alkalin fosfatase, karbonik anhidrase
Defisiensi: hipogonadisme, kegagalan pertumbuhan, kegagalan penyembuhan luka,
penurunan kemampuan mengecap dan mencium
Toksik: iritasi gastrointestinal, muntah
Fluorida (F)
Fungsi: meningkatkan kekerasan tulang dan gigi
Defisiensi: karies dentis, osteoporosis