a) Pengkajian psikologis
1) Status ekonomi
a. Apakah emosi sesuai prilaku ?
b. Apakah klien dapat mengendalikan emosi ?
c. Bagaimana perasaan klien yang tampil seperti biasanya ?
d. Apakah perasaan hati sekarang merupakan cirri khas klien ?
e. Apakah yang klien lakukan jika mara atau sedih ?
1)
2) Konsep diri
a. Bagaimana klien menilai dirinya sebagai manusia ?
b. Bagaimana orang lain menilai diri klien ?
c. Apakah klien suka akan dirinya ?
3) Cara komunikasi
a. Apakah klien mudah merespon ?
b. Apakah spontanitas atau hanya jika ditanya ?
c. Bagaimana prilaku nonverbal klien dalam berkominukasi ?
d. Apakah klien menolak untuk member respon ?
4) Pola interaksi
a. Kepada siapa klien mau berinteraksi ?
b. Siapa yang penting atau berpengaruh bagi klien ?
c. Bagaimana sifat asli klien: mendominasi atau positif ?
a)
b) Pengkajian sosial
1) Pendidikan dan pekerjaan
a. Pendidikan terakhir.
b. Keterampilan yang mampu dilakukan.
c. Pekerjaan klien.
d. Status keuangan.
2) Hubungan social
a. Teman dekat klien.
b. Bagaimana klien menggunakan waktu luang ?
c. Apakah klien berkecimpung dalam berkelompok masyarakat ?
3) Faktor sosiokultural
a. Apakah agama dan kebudayaan klien ?
b. Bagaimana tingkat pemahaman klien tentang agama ?
c. Apakah bahasa klien memadai untuk berkomunikasi dengan orang
lain ?
4) Pola hidup
a. Dimana tempat tinggal klien ?
b. Bagaimana tempat tinggal klien ?
c. Dengan siapa klien tinggal ?
d. Apa yang klien lakukan untuk menyenangkan diri ?
5) Keluarga
a. Apakah klien sudah menikah ?
b. Apakah klien sudah mempunyai anak ?
c. Bagaimana status kesehatan klien dan keluarga ?
d. Masalah apa yang terutama dalam keluarga ?
e. Bagaiman tingkat kecemansa klien ?
Sedangkan menurut (Riyadi dan Purwanto, 2009) meliputi beberapa tahapan
yaitu;
a) Faktor predisposisi
1) Faktor yang mempengaruhi harga diri
2) Faktor yang mempengaruhi peran
3) Faktor yang mempengaruhi identitas diri
4) Faktor biologis
b) Faktor presipitasi
1) Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau
menyaksikan peristiwa yang mengancam kehidupan.
2) Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang
diharapkan dan individu mengalaminya sebagai frustasi.
c) Penilaian stressor Masalah konsep diri dapat dicetuskan oleh faktor
psikologis, sosiologis, ata fisiologis namun yang masih penting adalah
persepsi klien terhadap ancaman.
d) Mekanisme koping
1) Pertahanan jangka pendek meliputi;
a. Aktivitas pelarian sementara dari krisis. Contoh, pemakaian
obat terlarang dan obsesi nonton televisi.
b. Aktivitas sebagai pengganti identitas. Contoh, mengikuti
aktivitas kelompok tertentu untuk dapat identitas dari kelompok
itu dan pengikut kelompok tertentu.
c. Aktivitas member kekuatan atau dukungan sementara terhadap
konsep diri atau identitas diri yang kabur. Contoh, ikut aktivitas
yang kompitisi, kontes, dan kelompok anak muda (geng).
d. Aktifitas yang member arti dari kehidupan. Contoh, penjelasan
tentang keisengan akan menurunkan kegairahan.
2) Pertahanan jangka panjang
3) Mekanisme pertahanan ego
e) Perilaku
Cara individu dalam mengekspresikan secara langsung harga diri
rendah menurut (Stuart dan Sundeen dalam Riyadi dan Purwanto, 2009).
1) Mengejek dan mengkritik diri sendiri.
2) Merendahkan dan mengurangi martabat.
3) Rasa bersalah dan khawatir.
4) Manifestasi fisik.
5) Menunda keputusan.
6) Gangguan berhubungan.
7) Menarik diri dari realitas .
8) Merusak diri.
9) Merusak atau mencederai diri sendiri.
Keliat, Budi Anna. 2011. Keperawatan Kesehatan Jiwa Komunitas: CMHN(Basic Course).
Jakarta: EGC
Nurarif, A.H. & Hardhi, K. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis & NANDA NIC NOC Jilid 2. Jakarta: EGC.
Yosep, H I dan Sutini, T. 2014. Buku ajar keperawatan jiwa. Bandung: PT
Rustida, A. K. (2011). Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Pasien Harga Diri Rendah. Asuhan
Keperawatan Jiwa Dengan Pasien Harga Diri Rendah, 1–27.