Anda di halaman 1dari 14

BAB III

MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN IMAKS-CARE

A. Konsep Patient Cantered Care (PCC)


Menurut Institute for Patient-Family Centered Care (2012) Pelayanan yang
berpusat pada pasien dan keluarga adalah suatu pendekatan dalam perencanaan,
pemberian dan evaluasi pelayanan kesehatan yang berbasis pada kemitraan yang saling
memberikan manfaat antara penyedia pelayanan, pasien, dan keluarga.
Menurut Australian Commision on Safety and Quality in Health Care (ACSQHC)
Patient Centered Care adalah suatu pendekatan inovatif terhadap perencanaan,
pemberian, dan evaluasi atas pelayanan kesehatan yang didasarkan pada kemitraan
yang saling menguntungkan antara pemberi layanan kesehatan, pasien dan keluarga.
Patient Centered Care diterapkan kepada pasien dari segala kelompok usia, dan bisa
dipraktekkan dalam setiap bentuk pelayanan kesehatan (Lumenta, 2012).
a. Core Concept dari Patient Centered Care dari Perspektif Pasien
1. Martabat dan Respek.
a) Profesional Pemberi Asuhan mendengarkan, menghormati & menghargai
pandangan serta pilihan pasien & keluarga.
b) Pengetahuan, nilai-nilai, kepercayaan, latar belakang kultural pasien &
keluarga dimasukkan dlm perencanaan pelayanan dan pemberian pelayanan
kesehatan
2. Berbagi informasi.
a) Profesional Pemberi Asuhan mengkomunikasikan dan berbagi informasi
secara lengkap pasien & keluarga.
b) Pasien & keluarga menerima informasi tepat waktu, lengkap, dan akurat
c) Dengan 3 asesmen: metode, substansi/kebutuhan edukasi, konfirmasi
3. Partisipasi.
a) Pasien & keluarga didorong dan didukung utk berpartisipasi dlm asuhan,
pengambilan keputusan & pilihan mereka
4. Kolaborasi / kerjasama.
a) Pimpinan pelayanan kesehatan bekerjasama dgn pasien & keluarga dalam
pengembangan, implementasi dan evaluasi kebijakan dan program;
b. Core Concepts of Patient Centered Care dari Perspektif PPA
1. Berpartner dengan Pasien
a) Keputusan klinis berdasarkan (juga) nilai-nilai pasien
b) BPIS : Bila Pasien Itu Saya
c) Komitmen
2. PPA merupakan Tim Interdisiplin dgn Kolaborasi Interprofesional
a) Profesional Pemberi Asuhan diposisikan mengelilingi pasien bekerja sebagai
Tim dgn Kolaborasi Interprofesional

8
b) Tugas Mandiri, Kolaboratif, Delegatif
c) Kompetensi Profesi dan Kompetensi Kolaborasi Interprofesional yang
memadai
3. DPJP adalah Clinical Leader.
a) DPJP menyusun kerangka asuhan, melakukan koordinasi, kolaborasi,
sintesis, interpretasi, review dan mengintegrasikan asuhan pasien
4. Asuhan Pasien Terintegrasi
a) Asuhan pasien terintegrasi oleh PPA dgn DPJP sbg Clinical Leader

Ada 4 Konsep inti yang ada dalam konsep PCC (Patient Centered Care) dalam
PFCC 2007, Benchmarking Project, Executive Summary and Strategy Map yaitu :
martabat dan respek, berbagi informasi, partisispasi, dan kolaborasi.

(Nico Lumenta, Sintesis berbagai referensi, 2015)

Planetree, pemimpin patient centered care yang diakui secara


internasional telah menunjukkan langkah besar dalam memajukan konsepnya.
Model perawatan planetree adalah pendekatan holistic berpusat pada pasien
yang mempromosikan penyembuhan mental, emosional, spiritual, social, dan
fisik, sebagian dengan memberdayakan pasien dan keluarga melalui pertukaran
informasi (Cliff,2012).
Salah satu model desain dari patient centered care adalah Planetree
model yang mempunyai konsep (Dewi, 2011) :
1. Pasien memiliki hak untuk membuka dan komunikasi yang jujur dalam
kepedulian dan kehangatan lingkungannya.
2. Para pasien,keluarga dan staf professional mempunyai peran yang vital
dalam tim.
3. Pasien bukan unit yang diisolasikan namun anggota dari
keluarga,komunitas dan sebuah budaya.

9
4. Pasien adalah seorang individu dengan hak, tanggungjawab, dan pilihan
tentang gaya hidup.
5. Sebuah lingkungan yang mendukung, ramah dan peduli adalah komponen
penting yang memberikan kesehtan berkualitas tinggi.
6. Lingkungan fisik sangat penting untuk proses penyembuhan dan harus
dirancang untuk mempromosikan penyembuhan dan pembelajaran, serta
pasien dan keluarga berpartisipasi dalam perawatan.
c. Sistematika pikir asuhan keperawatan base on asuhan pasien / patient care
dalam SNARS Edisi 1.1 :
1. Tata kelola rumah sakit :
Tatakelola rumah sakit, tatakelola klinis dan tatakelola pasien yang baik
sesuai dengan UU 44/2009 pasal 38.
Kepala Bidang Keperawatan:
a) Mempunyai uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang
b) Sesuai Persyaratan& Tugas Pokok: Mengelola Pelayanan dan Asuhan
Keperawatan: Perawat
c) Menyusun Regulasi (Regulasi Asuhan: Asesmen Pasien (IAR),
Implementasi dan Monitoring dan Dokumentasi Keperawatan
d) Harus melakukan Pengawasan implementasi regulasi
e) Mempunyai Jiwa Leadership dan Menguasai Manajemen Risiko

2. Level Ruangan
a) Kualifikasi, mempunyai uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang:
Kepala Ruangan, Perawat Penanggung Jawab Asuhan dan Perawat
Pelaksana
b) Sesuai Persyaratan& Tugas Pokok: Kepala Ruang Mengelola
Pelayanan dan Asuhan Keperawatan
c) Harus melakukan Pengawasan implementasi regulasi
d) Punya Leadership dan Manajemen Risiko
3. Kepemimpinan
a) Leadership
b) Budaya dan etika
4. Manajemen risiko rumah sakit
a) Asessmen dan pengelolaan risiko
b) Pelayanan berfokus pada pasien-PCC
c) Sesuai pada WHO PCC dan Care Concept
5. Asuhan pasien terintegrasi

10
B. Konsep Metode Primer dan Metode Tim
1. Metode Tim
Model pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat professional
memimpin sekelompok tenaga keperawatan dengan berdasarkan konsep kooperatif
dan kolaboratif (Dougglas, 1992).
Metode Tim merupakan pengorganisasian pelayanan asuhan keperawatan
dengan menggunakan tim yang terdiri dari kelompok klien dan kelompok perawat.
Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah minimal D3 keperawatan dan
berpengalaman kerja, serta memiliki pengetahuan di bidangnya.
Model ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda
dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap kelompok pasien. Perawat ruangan
dibagi menjadi 2-3 grup yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal dan pembantu
dalam satu grup kecil yang saling membantu. Perawat tim merespon kebutuhan
pasien dan staf. Anggota tim distimulasi oleh ketua tim untuk belajar dan
mengembangkan keterampilan yang baru. Ketua tim memberi instruksi pada anggota
tim, mensupervisi mereka dan memberikan penugasan yang memungkinkan
perkembangan / kemajuan mereka.
Tim memberikan pelayanan keperawatan pada kelompok klien yang dikaji
oleh anggota tim berdasarkan kompleksitas kebutuhan klien. Ketua tim bertanggung
jawab untuk mengkoordinasikan semua aspek dan mendelegasikan perawatan pasien
tertentu pada anggota tim yang lain.
Kelebihan dari metode tim yaitu memungkinkan pelayanan keperawatan yang
menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan, dan memungkinkan
komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberikan kepuasan
kepada anggota tim. Adapun kelemahan dari metode ini yaitu, membutuhkan

11
keahlian, pimpinan tim harus berpengalaman, membutuhkan staf yang memadai dan
membutuhkan gabungan keahlian yang sesuai.
Struktur Penugasan Metode Tim

Kepala Ruang

Kepala Tim Kepala Tim

PP PP PP PP PP
PP

Pasien / Klien Pasien / Klien

Diagram Sistem Pemberian Asuhan Keperawatan ”Team Nursing”


(Marquis & Huston, 1998,p.1149)

2. Metode Primer
Keperawatan primer merupakan suatu metode pemberian asuhan
keperawatan, dengan perawat primer bertanggung jawab selama 24 jam atas
pelaksanaan asuhan keperawatan secara holistic, mulai dari tahap pengkajian
sampai dengan evaluasi hasil asuhan terhadap satu atau beberapa klien, yang
dimulai dari sejak klien masuk rumah sakit sampai dengan klien dinyatakan pulang.
Pada umumnya, setiap PP merawat 4-5 klien, bertanggung jawab terhadap asuhan
keperawatan klien, serta menginformasikan keadaan klien kepada kepala ruangan,
dokter, dan staf keperawatan.
Selama jam kerja, perawat primer memberikan perawatan langsung secara
total untuk klien. Ketika perawat primer tidak sedang bertugas, tugas perawatan
dapat diberikan atau didelegasikan kepada perawat associate (perawat pelaksana)
yang mengikuti rencana keperawatan yang telah disusun oleh perawat primer. Pada
model ini, klien, keluarga, staf medic, dan staf keperawatan akan mengetahui bahwa
klien tertentu akan menjadi tanggung jawab perawat primer tertentu.
Perlu kehati-hatian dalam menetapkan seseorang untuk menjadi perawat
primer. Dengan alas an, perawat primer memerlukan beberapa kriteria yang
berkaitan dengan kemampuannya, antara lain kemampuan asersif, self direction,
kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai perawatan klinik,
akuntable, serta mampu berkolaborasi dengan baik antar berbagai disiplin ilmu.

12
Karakteristik sebagai modalitas seorang perawat primer dalam pelaksanaan
perawatan primer diuraikan sebagai berikut.
a. Perawat primer mempunyai tanggung jawab untuk asuhan keperawatan klien
selama 24 jam sehari, mulai dari penerimaan sampai dengan pasien pulang.
b. Perawat primer melakukan pengkajian kebutuhan asuhan keperawatan,
kolaborasi dengan klien dan profesi kesehatan lain, serta menyusun tindakan
keperawatan.
c. Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan didelegasikan kepada perawat
pelaksana selama shift lain.
d. Perawat primer berkonsultasi dengan perawat kepala dan penyelia
e. Otoritas, tanggung gugat, dan otonomi ada pada peraat primer.

Struktur Penugasan Metode Primer

Dokter

Perawat
Assosiet Karu
Malam

Primer

Perawat Sumber
Assosiet Daya
Sore

Perawat
Assosiet
Pagi

C. Konsep IMAKS-Care dalam Manajemen Asuhan Keperawatan


1. Definisi IMAKS-Care
IMAKS-Care adalah singkatan dari Implementasi Manajemen Asuhan
Keperawatan berbasis Patient Centered Care Yaitu suatu model penerapan
manajemen asuhan keperawatan dengan pendekatan modifikasi metode Primer yang
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan menerapkan prinsip-prinsip Patient
Centered Care (PCC).
2. Nilai-nilai IMAKS-Care
a. Asuhan yang diberikan berfokus pada pasien (Patient Centered Care)
Asuhan keperawatan diberikan merupakan bagian integrasi dari asuhan kepada
pasien sebagai pusat pelayanan kesehatan, dimana DPJP sebagai clinical leader
dan perawat (PPJA) sebagai anggota tim.
b. Profesionalisme SDM Keperawatan

13
Penerapan asuhan keperawatan yang berkualitas menuntut SDM Keperawatan
herus memenuhi kualifikasi standar Perawat Profesional, dimana PPJA selain
memiliki kualifikasi Ners juga memiliki keilmuan terkait dengan keilmuan
keperawatan.
c. Caring sebagai prinsip dalam asuhan
1. Sikap peduli terhadap pemenuhan kebutuhan klien
2. Bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan klien
3. Ramah dalam melayani klien
4. Sikap tenang dan sabar dalam melayani klien
5. Selalu siap sedia memenuhi kebutuhan klien
6. Memberi motivasi kepada klien dalam memberikan pelayanan
7. Sikap empati terhadap klien dan keluarga
Menghindari perilaku tidak caring :
1. Komunikasi tidak terapeutik
2. Sikap kurang tulus dalam melayani klien yang membutuhkan
3. Kurang terampil
3. Ciri IMAKS-Care
a. Kepala Ruangan sebagai leader dalam manajemen di unit perawatan
Tugas Pokok :
1) Membuat Perencanaan SDM dan Sarana Prasarana Unit
2) Mengorganisasikan Elemen dalam unit pelayanan
3) Melaksanakan dan menggerakan SDM di Unit Pelayanan
4) Melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan
b. PPJA sebagai leader dalam manajemen asuhan keperawatan
Tugas pokok:
a. Melakukan Asesmen
b. Merumuskan Diagnosa Keperawatan
c. Merencanakan Asuhan Keperawatan
d. Mengimplementasikan Tindakan (Mandiri, Kolaboratif (Delegatif dan
Mandat)
e. Melakukan Evaluasi Asuhan Keperawatan

Struktur Manajemen Unit Struktur Manajemen Asuhan Keperawatan

Kepala PPJA
Ruangan

Pj. Mutu Pj. SD Pj. Shift Pj. Shift


Pelayanan Pelayanan

Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana


Kelompok Staf
Perawat

14
c. PPJA sebagai anggota tim kolaboratif

DPJP
(Clinical
Leader)

PPJA Farmacist

PPA
Dietician
Lainnya

4. Uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang (UTW) Kepala Ruangan


a. Uraian Tugas
1) Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi :
a) Menyusun rencana kerja Kepala Ruangan
b) Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan keperawatan di
ruang rawat yang bersangkutan
c) Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi untuk di ruang rawat, koordinasi dengan Kepala
Perawat Instalasi/ Ka. Instalasi
2) Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan (P2) meliputi :
a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan di ruang
rawat, melalui kerja sama dengan petugas lain yang bertugas di ruang
rawatnya
b) Menyusun jadwal/daftar dinas tenaga keperawatan dan tenaga lain
sesuai kebutuhan pelayanan dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit
c) Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru/tenaga lain
yang akan kerja di ruang rawat
d) Memberikan orientasi kepada siswa/mahasiswa keperawatan yang
menggunakan ruang rawatnya sebagai lahan praktek
e) Memberikan orientasi kepada pasien/keluarganya meliputi : penjelasan
tentang peraturan Rumah Sakit, tata tertib ruang rawat, fasilitas yang
ada dan cara penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari
f) Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan sesuai standar

15
g) Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan staf
keperawatan dan petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya
h) Memberikan kesempatan/izin kepada staf keperawatan untuk mengikuti
kegiatan ilmiah/penataran dengan koordinasi Kepala Instalasi/ Kepala
Bidang Keperawatan
i) Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan/kebijakan Rumah Sakit
j) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai
k) Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter, khususnya
bila ada perubahan program pengobatan pasien
l) Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut tingkat kegawatan, infeksi/non infeksi, untuk kelancaran
pemberian asuhan keperawatan
m) Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar
n) Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan
lingkungan ruang rawat
o) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruang rawat
p) Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan di
ruang rawatnya dan selanjutnya mengembalikan berkas tersebut
kebagian medical record bila pasien keluar/pulang dari ruang rawat
tersebut
q) Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan
serta kegiatan lainnya di ruang rawat, disampaikan kepada atasannya
r) Membimbing siswa/mahasiswa keperawatan yang menggunakan ruang
rawatnya sebagai lahan praktek
s) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarga sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya
t) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergantian dinas

3) Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3)


meliputi :
a) Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang
telah ditentukan
b) Mengawasi dan menilai siswa/mahasiswa keperawatan untuk
memperoleh pengalaman belajar sesuai tujuan program bimbingan yang
telah ditentukan
c) Melkukan penilaian kinerja tenaga keperawatan yang berada di bawah
tanggung jawabnya

16
d) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan obat-obatan
e) Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang
berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan tim pengendalian Mutu
Asuhan keperawatan

b. Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan bertanggung jawab kepada
Kepala Instalasi Perawatan/Kepala Instalasi terhadap hal-hal
1) Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
2) Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan keperawatan
3) Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
4) Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
5) Kebenaran dan ketepatan Protap/SOP pelayanan keperawatan
6) Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelayanan
keperawatan
7) Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat
8) Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program Bimbingan
siswa/mahasiswa institusi pendidikan keperawatan
c. Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Ruangan mempunyai wewenang sebagai
berikut :
1) Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2) Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staff keperawatan
3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang rawat
4) Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
Kepala Ruangan
5) Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi/ Kepala Bidang untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan

17
Contoh Kegiatan Harian Kepala Ruangan
Hari /
No Jam Kegiatan
Tanggal
1 07.00  Datang, chek kebutuhan pasien secara umum, fasilitas,
logistik
07.30  Pre Conference, hundle semua Staff: Informasi
kebijakan, aturan dan rencana harian
07.45  Karu koordinir Bed management dan administrasi
pasien yg akan pulang bersama CNL dan PPJA
08.15  Karu koordinir Manager multidisiplin Round
09.45  Karu koordinasi, control dan directing at Nursing Bed
site Round
10.30  DRK & Pengembangan Staf
11.00  Karu sebagai Konsultan
12.30  lunch
13.30  Karu control updated asuhan the day
14.40  Karu control data mutu dan keselamatan pasien
15.00  Karu chek dan fasilitasi perencanaan renpra untuk Sore
dan Malam
15.15  Karu koordinir evaluasi kegiatan harian
16.00  Pulang

5. Uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang (UTW) PPJA


a. Uraian Tugas
1) Penerimaan Pasien Baru
2) Memberikan informasi umum tentang Rumah Sakit
3) Melakukan asesmen awal dan lanjutan
4) Merumuskan diagnosa keperawatan
5) Membuat rencana asuhan
6) Memberikan instruksi keperawatan dalam CPPT
7) Melakukan monitoring asuhan
8) Melakukan evaluasi asuhan
9) Melakukan pendelegasian kepada penanggung jawab shift atau perawat
pelaksana
10) Bekerjasama dengan DPJP, MPP, dan PPA lainnya dalam kolaborasi asuhan
interprofesional (Ronde Interdisiplin)
11) Melakukan edukasi kesehatan
12) Melaksanakan perencanaan pemulangan pasien (P3) / discharge plan dan
bekerja sama dengan MPP
13) Melaksanakan proses rujukan pasien
14) Memimpin ronde keperawatan
15) Memimpin Diskusi Refleksi Kasus (DRK)
16) Memimpin Hand Over (operan shift) / Kompre

18
b. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab penuh terhadap asuhan keperawatan selama 24 Jam
2) Bertanggung jawab terhadap kelanjutan (kontuinitas) asuhan untuk
diserahterimakan ke PPJA lain jika berhalangan atau pindah ruangan
(transfer)
3) Bertanggung jawab terhadap kelengkapan berkas rekam medis
c. Wewenang
1) Merevisi instruksi yang telah diberikan
2) Membuat keputusan tentang asuhan keperawatan pasien
Contoh Kegiatan Harian PPJA
Hari /
No Jam Kegiatan
Tanggal
1 07.00  Datang, chek dokumen
07.00  Review asuhan dari Pj. Shift / PP
07.30  Pre Conference, hundle PP
08.00  Mengkoordinasikan semua kebutuhan pasien yg jadi
tanggung jawab, update renpra termasuk pasien yang
akan pulang
08.15  ADL activity
09.45  Multidiciplin round/doctor visiting
10.30  nursing intervention
12.00  lunch
12.30  nursing intervention
13.30  dokumentasi dan perencanaan renpra u Sore dan Malam
13.40  Timbang Terima
14.00  Pulang

6. Uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang (UTW) Penanggung Jawab


Shift
a. Uraian Tugas
1) Melakukan hand over
2) Menerima pasien baru
3) Melakukan asesmen
4) Menegakkan diagnose keperawatan
5) Membuat perencanaan asuhan keperawatan
6) Melaksanakan tindakan keperawatan (Mandiri, kolaboratif)
7) Melakukan evaluasi keperawatan
8) Melakukan konsultasi dengan PPA lainya
9) Melakukan koordinasi dengan PPJA tentang asuhan keperawatan
b. Tanggung Jawab
1) Memimpin shift pada saat bertugas
2) Membuat laporan shift

19
c. Wewenang
1) Mewakili Kepala Ruangan dalam mengambil keputusan yang terkait dengan
pelayanan unit diluar jam kerja
2) Menangani komplain yang terkait dengan pelayanan di unit sesuai dengan
prosedur

7. Uraian Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Perawat Pelaksana


a. Uraian Tugas
1) Mengikuti hand over
2) Menerima pasien baru bersama Pj. Shift dan atau PPJA
3) Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai dengan instruksi Pj. Shift atau
PPJA
4) Mengukuti kegiatan di unit seperti RDK, Supervisi, Ronde dan lainnya
b. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab terhadap tindakan yang telah diberikan kepada pasien
2) Bertanggung jawab terhadap inventaris yang telah digunakan
c. Wewenang
1) Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga yang berhubungan
pelayanan keperawatan

Contoh Kegiatan Harian Perawat Pelaksana


No Hari/Tanggal Jam Kegiatan
1 Senin, 24-2- 07.00  Datang, persiapan dinas
2020 07.30  Ikut Pre Conference, dan menerima NCP
08.00  melaksanakan semua kebutuhan pasien yg
jadi tanggungjawab dibawah supersivi
08.15 PPJA
09.45  ADL activity
 multidiciplin round / doctor visiting (jika
10.30 diperlukan)
 nursing intervention dibawah supervise
12.00 PPJA / Pj Shift
12.30  PP Lunch
 nursing intervention dibawah supervise
13.30 PPJA
14.00  dokumentasi
 Timbang Terima

20
8. Metode Penugasan Imaks-Care
STRUKTUR METODE PENUGASAN

Kepala Ruangan

Perawat
\ Penanggung Perawat Penanggung Perawat Penanggung Perawat Penanggung
Asuhan (PPJA) Jawab Asuhan (PPJA) Jawab Asuhan (PPJA) Jawab Asuhan (PPJA)

(PJ) Shift Pagi* (PJ) Shift Sore dan (PJ) Shift Malam
dan Perawat Pelaksana dan
Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana

5 - 10 5 - 10 5 - 10 5 - 10 5 - 10

21

Anda mungkin juga menyukai