8
b) Tugas Mandiri, Kolaboratif, Delegatif
c) Kompetensi Profesi dan Kompetensi Kolaborasi Interprofesional yang
memadai
3. DPJP adalah Clinical Leader.
a) DPJP menyusun kerangka asuhan, melakukan koordinasi, kolaborasi,
sintesis, interpretasi, review dan mengintegrasikan asuhan pasien
4. Asuhan Pasien Terintegrasi
a) Asuhan pasien terintegrasi oleh PPA dgn DPJP sbg Clinical Leader
Ada 4 Konsep inti yang ada dalam konsep PCC (Patient Centered Care) dalam
PFCC 2007, Benchmarking Project, Executive Summary and Strategy Map yaitu :
martabat dan respek, berbagi informasi, partisispasi, dan kolaborasi.
9
4. Pasien adalah seorang individu dengan hak, tanggungjawab, dan pilihan
tentang gaya hidup.
5. Sebuah lingkungan yang mendukung, ramah dan peduli adalah komponen
penting yang memberikan kesehtan berkualitas tinggi.
6. Lingkungan fisik sangat penting untuk proses penyembuhan dan harus
dirancang untuk mempromosikan penyembuhan dan pembelajaran, serta
pasien dan keluarga berpartisipasi dalam perawatan.
c. Sistematika pikir asuhan keperawatan base on asuhan pasien / patient care
dalam SNARS Edisi 1.1 :
1. Tata kelola rumah sakit :
Tatakelola rumah sakit, tatakelola klinis dan tatakelola pasien yang baik
sesuai dengan UU 44/2009 pasal 38.
Kepala Bidang Keperawatan:
a) Mempunyai uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang
b) Sesuai Persyaratan& Tugas Pokok: Mengelola Pelayanan dan Asuhan
Keperawatan: Perawat
c) Menyusun Regulasi (Regulasi Asuhan: Asesmen Pasien (IAR),
Implementasi dan Monitoring dan Dokumentasi Keperawatan
d) Harus melakukan Pengawasan implementasi regulasi
e) Mempunyai Jiwa Leadership dan Menguasai Manajemen Risiko
2. Level Ruangan
a) Kualifikasi, mempunyai uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang:
Kepala Ruangan, Perawat Penanggung Jawab Asuhan dan Perawat
Pelaksana
b) Sesuai Persyaratan& Tugas Pokok: Kepala Ruang Mengelola
Pelayanan dan Asuhan Keperawatan
c) Harus melakukan Pengawasan implementasi regulasi
d) Punya Leadership dan Manajemen Risiko
3. Kepemimpinan
a) Leadership
b) Budaya dan etika
4. Manajemen risiko rumah sakit
a) Asessmen dan pengelolaan risiko
b) Pelayanan berfokus pada pasien-PCC
c) Sesuai pada WHO PCC dan Care Concept
5. Asuhan pasien terintegrasi
10
B. Konsep Metode Primer dan Metode Tim
1. Metode Tim
Model pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat professional
memimpin sekelompok tenaga keperawatan dengan berdasarkan konsep kooperatif
dan kolaboratif (Dougglas, 1992).
Metode Tim merupakan pengorganisasian pelayanan asuhan keperawatan
dengan menggunakan tim yang terdiri dari kelompok klien dan kelompok perawat.
Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah minimal D3 keperawatan dan
berpengalaman kerja, serta memiliki pengetahuan di bidangnya.
Model ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda
dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap kelompok pasien. Perawat ruangan
dibagi menjadi 2-3 grup yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal dan pembantu
dalam satu grup kecil yang saling membantu. Perawat tim merespon kebutuhan
pasien dan staf. Anggota tim distimulasi oleh ketua tim untuk belajar dan
mengembangkan keterampilan yang baru. Ketua tim memberi instruksi pada anggota
tim, mensupervisi mereka dan memberikan penugasan yang memungkinkan
perkembangan / kemajuan mereka.
Tim memberikan pelayanan keperawatan pada kelompok klien yang dikaji
oleh anggota tim berdasarkan kompleksitas kebutuhan klien. Ketua tim bertanggung
jawab untuk mengkoordinasikan semua aspek dan mendelegasikan perawatan pasien
tertentu pada anggota tim yang lain.
Kelebihan dari metode tim yaitu memungkinkan pelayanan keperawatan yang
menyeluruh, mendukung pelaksanaan proses keperawatan, dan memungkinkan
komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberikan kepuasan
kepada anggota tim. Adapun kelemahan dari metode ini yaitu, membutuhkan
11
keahlian, pimpinan tim harus berpengalaman, membutuhkan staf yang memadai dan
membutuhkan gabungan keahlian yang sesuai.
Struktur Penugasan Metode Tim
Kepala Ruang
PP PP PP PP PP
PP
2. Metode Primer
Keperawatan primer merupakan suatu metode pemberian asuhan
keperawatan, dengan perawat primer bertanggung jawab selama 24 jam atas
pelaksanaan asuhan keperawatan secara holistic, mulai dari tahap pengkajian
sampai dengan evaluasi hasil asuhan terhadap satu atau beberapa klien, yang
dimulai dari sejak klien masuk rumah sakit sampai dengan klien dinyatakan pulang.
Pada umumnya, setiap PP merawat 4-5 klien, bertanggung jawab terhadap asuhan
keperawatan klien, serta menginformasikan keadaan klien kepada kepala ruangan,
dokter, dan staf keperawatan.
Selama jam kerja, perawat primer memberikan perawatan langsung secara
total untuk klien. Ketika perawat primer tidak sedang bertugas, tugas perawatan
dapat diberikan atau didelegasikan kepada perawat associate (perawat pelaksana)
yang mengikuti rencana keperawatan yang telah disusun oleh perawat primer. Pada
model ini, klien, keluarga, staf medic, dan staf keperawatan akan mengetahui bahwa
klien tertentu akan menjadi tanggung jawab perawat primer tertentu.
Perlu kehati-hatian dalam menetapkan seseorang untuk menjadi perawat
primer. Dengan alas an, perawat primer memerlukan beberapa kriteria yang
berkaitan dengan kemampuannya, antara lain kemampuan asersif, self direction,
kemampuan mengambil keputusan yang tepat, menguasai perawatan klinik,
akuntable, serta mampu berkolaborasi dengan baik antar berbagai disiplin ilmu.
12
Karakteristik sebagai modalitas seorang perawat primer dalam pelaksanaan
perawatan primer diuraikan sebagai berikut.
a. Perawat primer mempunyai tanggung jawab untuk asuhan keperawatan klien
selama 24 jam sehari, mulai dari penerimaan sampai dengan pasien pulang.
b. Perawat primer melakukan pengkajian kebutuhan asuhan keperawatan,
kolaborasi dengan klien dan profesi kesehatan lain, serta menyusun tindakan
keperawatan.
c. Pelaksanaan rencana asuhan keperawatan didelegasikan kepada perawat
pelaksana selama shift lain.
d. Perawat primer berkonsultasi dengan perawat kepala dan penyelia
e. Otoritas, tanggung gugat, dan otonomi ada pada peraat primer.
Dokter
Perawat
Assosiet Karu
Malam
Primer
Perawat Sumber
Assosiet Daya
Sore
Perawat
Assosiet
Pagi
13
Penerapan asuhan keperawatan yang berkualitas menuntut SDM Keperawatan
herus memenuhi kualifikasi standar Perawat Profesional, dimana PPJA selain
memiliki kualifikasi Ners juga memiliki keilmuan terkait dengan keilmuan
keperawatan.
c. Caring sebagai prinsip dalam asuhan
1. Sikap peduli terhadap pemenuhan kebutuhan klien
2. Bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan klien
3. Ramah dalam melayani klien
4. Sikap tenang dan sabar dalam melayani klien
5. Selalu siap sedia memenuhi kebutuhan klien
6. Memberi motivasi kepada klien dalam memberikan pelayanan
7. Sikap empati terhadap klien dan keluarga
Menghindari perilaku tidak caring :
1. Komunikasi tidak terapeutik
2. Sikap kurang tulus dalam melayani klien yang membutuhkan
3. Kurang terampil
3. Ciri IMAKS-Care
a. Kepala Ruangan sebagai leader dalam manajemen di unit perawatan
Tugas Pokok :
1) Membuat Perencanaan SDM dan Sarana Prasarana Unit
2) Mengorganisasikan Elemen dalam unit pelayanan
3) Melaksanakan dan menggerakan SDM di Unit Pelayanan
4) Melakukan Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan
b. PPJA sebagai leader dalam manajemen asuhan keperawatan
Tugas pokok:
a. Melakukan Asesmen
b. Merumuskan Diagnosa Keperawatan
c. Merencanakan Asuhan Keperawatan
d. Mengimplementasikan Tindakan (Mandiri, Kolaboratif (Delegatif dan
Mandat)
e. Melakukan Evaluasi Asuhan Keperawatan
Kepala PPJA
Ruangan
14
c. PPJA sebagai anggota tim kolaboratif
DPJP
(Clinical
Leader)
PPJA Farmacist
PPA
Dietician
Lainnya
15
g) Mengadakan pertemuan berkala/sewaktu-waktu dengan staf
keperawatan dan petugas lain yang bertugas di ruang rawatnya
h) Memberikan kesempatan/izin kepada staf keperawatan untuk mengikuti
kegiatan ilmiah/penataran dengan koordinasi Kepala Instalasi/ Kepala
Bidang Keperawatan
i) Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai kebutuhan
berdasarkan ketentuan/kebijakan Rumah Sakit
j) Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan alat agar selalu dalam
keadaan siap pakai
k) Mendampingi visite dokter dan mencatat instruksi dokter, khususnya
bila ada perubahan program pengobatan pasien
l) Mengelompokkan pasien dan mengatur penempatannya di ruang rawat
menurut tingkat kegawatan, infeksi/non infeksi, untuk kelancaran
pemberian asuhan keperawatan
m) Mengendalikan kualitas system pencatatan dan pelaporan asuhan
keperawatan dan kegiatan lain secara tepat dan benar
n) Memberi motivasi kepada petugas dalam memelihara kebersihan
lingkungan ruang rawat
o) Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di ruang rawat
p) Menyimpan berkas catatan medik pasien dalam masa perawatan di
ruang rawatnya dan selanjutnya mengembalikan berkas tersebut
kebagian medical record bila pasien keluar/pulang dari ruang rawat
tersebut
q) Membuat laporan harian mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan
serta kegiatan lainnya di ruang rawat, disampaikan kepada atasannya
r) Membimbing siswa/mahasiswa keperawatan yang menggunakan ruang
rawatnya sebagai lahan praktek
s) Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien/keluarga sesuai
kebutuhan dasar dalam batas wewenangnya
t) Melakukan serah terima pasien dan lain-lain pada saat pergantian dinas
16
d) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan obat-obatan
e) Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan sesuai standar yang
berlaku secara mandiri atau koordinasi dengan tim pengendalian Mutu
Asuhan keperawatan
b. Tanggung Jawab
Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Ruangan bertanggung jawab kepada
Kepala Instalasi Perawatan/Kepala Instalasi terhadap hal-hal
1) Kebenaran dan ketepatan rencana kebutuhan tenaga keperawatan
2) Kebenaran dan ketepatan program pengembangan pelayanan keperawatan
3) Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga keperawatan
4) Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru
5) Kebenaran dan ketepatan Protap/SOP pelayanan keperawatan
6) Kebenaran dan ketepatan laporan berkala pelaksanaan pelayanan
keperawatan
7) Kebenaran dan ketepatan kebutuhan dan penggunaan alat
8) Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan program Bimbingan
siswa/mahasiswa institusi pendidikan keperawatan
c. Wewenang
Dalam menjalankan tugasnya Kepala Ruangan mempunyai wewenang sebagai
berikut :
1) Meminta informasi dan pengarahan kepada atasan
2) Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas staff keperawatan
3) Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan, peralatan dan mutu asuhan keperawatan di ruang rawat
4) Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan menjadi wewenang
Kepala Ruangan
5) Menghadiri rapat berkala dengan Kepala Instalasi/ Kepala Bidang untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan
17
Contoh Kegiatan Harian Kepala Ruangan
Hari /
No Jam Kegiatan
Tanggal
1 07.00 Datang, chek kebutuhan pasien secara umum, fasilitas,
logistik
07.30 Pre Conference, hundle semua Staff: Informasi
kebijakan, aturan dan rencana harian
07.45 Karu koordinir Bed management dan administrasi
pasien yg akan pulang bersama CNL dan PPJA
08.15 Karu koordinir Manager multidisiplin Round
09.45 Karu koordinasi, control dan directing at Nursing Bed
site Round
10.30 DRK & Pengembangan Staf
11.00 Karu sebagai Konsultan
12.30 lunch
13.30 Karu control updated asuhan the day
14.40 Karu control data mutu dan keselamatan pasien
15.00 Karu chek dan fasilitasi perencanaan renpra untuk Sore
dan Malam
15.15 Karu koordinir evaluasi kegiatan harian
16.00 Pulang
18
b. Tanggung Jawab
1) Bertanggung jawab penuh terhadap asuhan keperawatan selama 24 Jam
2) Bertanggung jawab terhadap kelanjutan (kontuinitas) asuhan untuk
diserahterimakan ke PPJA lain jika berhalangan atau pindah ruangan
(transfer)
3) Bertanggung jawab terhadap kelengkapan berkas rekam medis
c. Wewenang
1) Merevisi instruksi yang telah diberikan
2) Membuat keputusan tentang asuhan keperawatan pasien
Contoh Kegiatan Harian PPJA
Hari /
No Jam Kegiatan
Tanggal
1 07.00 Datang, chek dokumen
07.00 Review asuhan dari Pj. Shift / PP
07.30 Pre Conference, hundle PP
08.00 Mengkoordinasikan semua kebutuhan pasien yg jadi
tanggung jawab, update renpra termasuk pasien yang
akan pulang
08.15 ADL activity
09.45 Multidiciplin round/doctor visiting
10.30 nursing intervention
12.00 lunch
12.30 nursing intervention
13.30 dokumentasi dan perencanaan renpra u Sore dan Malam
13.40 Timbang Terima
14.00 Pulang
19
c. Wewenang
1) Mewakili Kepala Ruangan dalam mengambil keputusan yang terkait dengan
pelayanan unit diluar jam kerja
2) Menangani komplain yang terkait dengan pelayanan di unit sesuai dengan
prosedur
20
8. Metode Penugasan Imaks-Care
STRUKTUR METODE PENUGASAN
Kepala Ruangan
Perawat
\ Penanggung Perawat Penanggung Perawat Penanggung Perawat Penanggung
Asuhan (PPJA) Jawab Asuhan (PPJA) Jawab Asuhan (PPJA) Jawab Asuhan (PPJA)
(PJ) Shift Pagi* (PJ) Shift Sore dan (PJ) Shift Malam
dan Perawat Pelaksana dan
Perawat Pelaksana Perawat Pelaksana
5 - 10 5 - 10 5 - 10 5 - 10 5 - 10
21