Anda di halaman 1dari 18

DISUSUN OLEH:

Benedikta Suryandari
1765050382

REFERAT PEMBIMBING :
dr. Ida Bagus Eka Utama Wija, Sp.A

DIFTERI
PADA ANAK
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN ANAK
PERIODE 22 JULI- 28 SEPTEMBER 2019
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN
INDONESIA
PENDAHULUAN
Kasus
2010 -
2017
Kasus
berdasarkan
usia
TINJAUAN PUSTAKA
Suatu penyakit infeksi akut yang sangat menular, disebabkan oleh
Corynebacterium diptheriae dengan ditandai dengan pembentukan
pseudo-membran pada kulit dan/atau mukosa

Penyakit akut yang disebabkan oleh Corynebacterium diptheriae,


Definisi kuman termasuk gram positif dan hidung di saluran napas bagian atas
yaitu hidung, faring dan laring

Difteri adalah penyakit akut yang disebabkan oleh Corynebacterium


diptheriae, suatu bakteri gram positif fakultatif anaerob
Etiologi
 Kuman batang gram-positif
 Tidak bergerak
 Pleomorfik
 Tidak berkapsul
 Tidak membentuk spora
 Fakultatif anaerob
 Mati pada pemanasan 60◦C, tahan
dalam keadaan beku dan kering
 Toksinogenik dan Non-
toksinogenik
Patogenesis
Patogenesis
Toksin difteri menempel pada membrane sel

Inaktivasi enzim translakase di membrane sel  Nekrosis

Inflamasi lokal + Jaringan Nekrotik  Bercak eksudat mudah lepas Area palatum molle, tonsil dan uvula

Pseudo-membran awalnya
tampak berwarna putih 
Toksin +++ Gelap

Lesi dapat menembus ke dalam


Distal saluran otot rangka primer dengan
Organ lain Infeksi Sekunder tanda perdarahan
pernapasan

Obstruksi saluran Jantung Saraf


napas
Manifestasi
Klinis
Manifestasi
berdasarkan
lokasi
 Gambaran Klinis
 Pemeriksaan preparat langsung kuman dari bahan
permukaan bawah membran semu
 Pemeriksaan bakteriologis  C. diphteriae pembiakan
Diagnosis media Loeffler  tes toksinogenitas
 Probable difteri
 Konfirmasi difteri
 Karier
Tatalaksana

 Isolasi pasien 2 – 3 minggu, tirah baring


 Anti toksin: Anti Difteri Serum (ADS) 20.000 – 120.000 unit
 Antibiotik:
 Penisilin atau Eritromisin 25 – 50 mg/kgBB dibagi dalam 3 dosis selama 14 hari.
 Penisilin prokain 50.000 – 100.000 IU/kgBB/hari selama 10 hari atau
 Eritromisin 40-50mg/kgBB/hari dosis terbagi setiap 6 jam PO atau IV (maks
2gr/hari)
 Kortikosteroid diberikan dengan dosis 1,2 mg/kgBB/hari, atau dengan prednisone
2mg/kgBB/hari selama 2 minggu
Tatalaksana
KESIMPULAN

 Infeksi oleh Corynebacterium diptheriae, pembentukan pseudo-membran pada


kulit dan/atau mukosa
 Usia < 10 tahun dan tertinggi pada usia 2-5 tahun
 Eksotoksin  Kerusakan organ
 Mengenai hidung, tonsil-faring, laring, kulit mata, telinga, alat kelamin
 Isolasi + Istirahant 2-3 minggu
 Anti difteri serum segera mungkin
 Imunisasi dasar DPT dan booster

Anda mungkin juga menyukai