Anda di halaman 1dari 23

KIMIA KLINIK

Pertemuan ke-1

Muhammad Fahmi Aminuddin, S.Tr.AK., M.Biomed


1. Seorang ATLM menerima sampel urin untuk dilakukan
pemeriksaan urin secara lengkap. Diketahui bahwa
pasien menderita Diabetes Melitus, sehingga ATLM ingin
melakukan pemeriksaan reduksi urin. Reagen apakah
yang digunakan untuk pemeriksaan reduksi urin?
a. Asam sulfosalicil 20 %
b. Asam acetat 6%
c. Benedict
d. Sudan III
e. Zink Asetat
Jawaban : C (benedict)
Pemeriksaan
• Glukosa urin/reduksi urin (benedict dan fehling)  endapan merah bata
• Protein urin (Asam astat 6% dan asam sulfosalisilat 20%) 
kekeruhan/gumpalan putih
• Bilirubin urin (Horrison)  hijau pada kertas saring
• Urobilin urin (Schlesinger)  flouresensi hijau terang
• Urobilinogen urin (Ehrlich)  merah
• Zat keton urin (Rothera)  Ungu kemerahan di tengah larutan
• Kalsium (Sulkowitch)  kekeruhan
• Sulfonamid urin (Tes Lignin)  kuning - orange
Seorang ATLM menerima sampel urin dari pasien Diabetes Melitus.
ATLM tersebut akan melakukan pemeriksaan zat keton dalam urin.
Reagen apakah yang diperlukan untuk pemeriksaan di atas ?
a. Asam asetat
b.Fauchet
c. Lugol
d.Rothera
e. Scleshinger
Seorang ATLM yang bekerja di rumah sakit menerima sampel urin, untuk
dilakukan pemeriksaan urin secara lengkap. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan warna urin coklat seperti teh, pH 7.2 ; BJ 1.020. Kemudian
ATLM tersebut melakukan test horison dan hasilnya positif. Bagaimanakah
hasil positif pada test horison ?
a. Warna coklat pada kertas saring
b. Warna hijau pada kertas saring
c. Warna kuning pada kertas saring
d. Warna merah pada kertas saring
e. Tidak terjadi perubahan warna pada kertas saring
Seorang dokter ingin mengetahui hasil pemeriksaan keton urine dari pasien
yang menderita diabetes mellitus. Metode Rothera digunakan oleh ATLM
untuk melakukan pemeriksaan di laboratorium dengan penambahan larutan
amoniak pekat. Hasil pemeriksaan yang didapatkan yaitu positif. Bagaimana
bentuk hasil pemeriksaan tersebut?
A. Terdapat cincin ungu
B. Larutan menjadi keruh
C. Terdapat endapan putih
D. Larutan menjadi merah bata
E. Larutan berwarna hijau flourescens
2. Seorang ATLM menerima sampel urin dari pasien dengan diagnosa multipel
mieloma. Dokter pengirim sampel urin tersebut menghendaki dilakukan
pemeriksaan urin secara lengkap pada sampel tersebut.Pada penetapan
protein terlihat bahwa kekeruhan hilang saat pemanasan dan muncul saat
didinginkan. Protein jenis apakah yang ada pada urin tersebut ?
a. Albumin
b. Bence jones
c. Globulin
d. Kalsium karbonat
e. Kalsium bikarbonat
Asam asetat 6% Asam sulfosalisilat 20%
• Isi urin 2/3 tabung reaksi • Siapkan 2 tabung
• Panaskan  mendidih 30 detik • 4 ml urin  tabung 1
• Baca hasil • 4 ml urin + 8 tetes As.
• Bila (+)/ada kekeruhan  Sulfosalisilat 20%  tabung 2
tambah 8-10 tetes As. Asetat • Panaskan  mendidih
• Baca hasil
Jawaban : B (Bence jones)
• Pemeriksaan protein urin (Asam astat 6% dan asam sulfosalisilat 20%) 
kekeruhan/gumpalan putih
- Negatif (-) = tidak ada kekeruhan
- Positif 1 (+) = kekeruhan ringan tanpa butir (0,01-0,05%)
- Positif 2 (++) = kekeruhan mudah dilihat, tampak butir-butir (0,05-0,2%)
- Positif 3 (+++) = kekeruhan jelas terlihat, tampak kepingan (0,2-0,5%)
- Positif 4 (++++) = sangat keruh, kepingan besar/menggumpal (>0,5%)

- Protein bence jones  larut pada suhu didih dan timbul kekeruhan atau muncul kembali
pada suhu kamar. Protein ini ditemukan pada 50% penderita mieloma multipel
3. Seorang ATLM menerima sampel urin dari penderita Diabetes
Melitus untuk dilakukan reduksi urin. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan warna coklat seperti lumpur keruh pada sampel
urin. Bagaimanakah pelaporan hasil test tersebut?
a. Negatif (-)
b. Positif satu (+)
c. Positif dua (++)
d. Positif tiga (+++)
e. Positif empat (++++)
Jawaban : C (Positif 3)
• Pemeriksaan glukosa urin (Benedict dan fehling)  Endapan merah bata
- Negatif (-) = biru jernih atau sedikit kehijauan dan agak keruh (0,1-0,5%)
- Positif 1 (+) = hijau kekuningan dan keruh (0,5-1%)
- Positif 2 (++) = kuning keruh (1-1,5%)
- Positif 3 (+++) = jingga atau coklat (1,5-2,5%)
- Positif 4 (++++) = merah bata (2,5-4%)
Benedict Fehling
• 5 ml Benedict • 2 ml fehling A
• 8 tetes urin • 2 ml fehling B
• Panaskan 2 menit • 1 ml urin
• Baca hasil • Panaskan  mendidih
• Baca hasil
Seorang ATLM menerima sampel urin dari penderita Diabetes Melitus untuk dilakukan

pemeriksaan reduksi urin. ATLM tersebut menggunakan reagen benedict untuk melakukan

pemeriksaan reduksi. Dari hasil pemeriksaan didapatkan warna kuning keruh. Berapakah

banyaknya reagen benedict yang dibutuhkan ?

A.5 tetes

B.8 tetes

C.1 ml

D.2,5 ml

E.5 ml
Petugas ATLM sedang melakukan pemeriksaan glukosa reduksi
urine dari seorang pasien lak-laki berusia 42 tahun. Setelah
diperiksa menggunakan metode Benedict, diperoleh hasil
banyaknya endapan berwarna kuning pada dasar tabung. Berapa
persen kadar glukosa yang terkandung dalam spesimen tersebut?
A. 0,5 - 1
B. 1 - 1,5
C. 1,5 - 3
D. 3 - 3,5
E. > 3,5
4. Seorang ATLM menerima permintaan pemeriksaan
kreatinin klierens. Sampel yang digunakan berupa sampel
urin dari pasien tersebut. Jenis sampel urin apa yang
tepat untuk pemeriksaan kreatinin klearens?
a. Urin pagi
b. Urin tampung 12 jam
c. Urin postprandial
d. Urin 24 jam
e. Urin sewaktu
Jawaban : D (urin 24 jam)
1. Urine sewaktu  tes skrining rutin
2. Urin pagi  urin lebih pekat  tes sedimen, BJ, protein, dan HCG
3. Urin postprandial  urin 1,5-3 jam setelah makan  tes glukosa
4. Urin tampung 12 jam  dikumpulkan selama 12 jam
5. Urin 24 jam  penetapan kuantitatif zat pada urin (kreatinin klirens
ginjal kronik). Terdapat variasi beberapa zat terlarut seperti
katekolamin, 17-hidroksisteroid dan elektrolit dengan konsentrasi
terendah pada pagi hari dan konsentrasi tertinggi pada sore hari
6. Urin 2 dan 3 gelas (urin prostatisis)  indikasi (urin mengandung
nanah atau darah)  melihat radang/lesi pada saluran kemih pria
Pengawet urin
• Toluen  menghambat perombakan urin oleh kuman  2-5 ml/ 100 ml
urin  mengawetkan glukosa, aseton, dan asam asetoasetat.
• Timol  seperti toluen  pengawet sedimen urin
• Formaldehid  1-2 ml formaldehid 40% (formalin) sedimen urin
• Kloroform  50 tetes  sedimen urin
• Natrium karbonat  5 gr natrium karbonat + toluen  urobilinogen
• Asam hidroklorida 10 ml / asam borat 50 gr  mencegah dekomposisi
bahan/zat pada medium alkali (urin 24 jam)
• Asam sulfat pekat  menetapkan kuantitatif kalsium, nitrogen dan zat
anorganik lainnya.
Seorang wanita, usia 32 tahun, datang ke laboratorium untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan. Petugas laboratorium melakukan konfirmasi identitas dengan formulir yang
dibawa, setelahnya mengambil wadah penampung urin untuk diberikan kepada pasien.
Pemeriksaan akan dilakukan menggunakan reagen yang mengandung lateks. Apa yang
sebaiknya disampaikan oleh petugas laboratorium pada kasus tersebut?
A. Menanyakan alasan pemeriksaan
B. Memberikan instruksi untuk menampung urin pagi hari
C. Mengkonfirmasi apakah memiliki riwayat infeksi saluran kemih
D. Menyarankan pengambilan darah supaya pemeriksaan lebih akurat
E. Menyuruh menampung urin sewaktu supaya pemeriksaan cepat dilakukan
Seorang teknisi laboratorium medik menerima spesimen urin 24 jam untuk
pemeriksaan kreatinin klirens . Segera teknisi laboratorium medik tersebut
menentukan kadar kreatinin dalam dan urin. Setelah diperoleh masimg-masing
kadarnya , kreatinin klirens tidak bisa dihitung. Teknisi tersebut berkonsultasi
dengan supervisor. Data apakah yang supervisor sarankan untuk ditentukan
terlebih dahulu pada kasus tersebut?
A. Volume urin
B. Kultur bakteri
C. Kadar ureum urin
D. Koreksi glukosa urin
E. Penambahan pengawet
5. Seorang petugas laboratorium sedang melakukan pemeriksaan berat
jenis urine. Suhu tera pada urinometer tercantum 20OC, suhu ruangan
sebesar 32OC, nilai berat jenis urine sementara sebesar 1,015. setelah
itu dilakukan perhitungan untuk mengetahui berat jenis sebenarnya.
berapakah nilai pada kasus diatas
A. 1.015
B. 1.016
C. 1.017
D. 1.018
E. 1.019
Seorang ATLM atas permintaan dokter melakukan pemeriksaan terhadap
berat jenis urin dengan menggunakan urinometer. Dari hasil pemeriksaan
didapatkan hasil bahwa urin berwarna kuning muda, agak keruh, BJ terbaca
1.015, suhu tera 25°C, suhu kamar 28°C. Berapakah berat jenis
sesungguhnya dari sampel urin tersebut ?
a. 1.015
b. 1.016
c. 1.017
d. 1.018
e. 1.019
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai