Anda di halaman 1dari 3

Nama: Rezi Ridawati Awaliyah

Nim: 2015201021
Prodi: Profesi Pendidikan Bidan

Laporan Praktikum 7

1. Materi Praktikum
 Pewarnaan BTA
Mycrobakteria adalah bakteri aerob berbentuk batang, yang tidak membentuk spora. Walaupun
tidak mudah diwarnai bakteri ini tahan terhadap penghilangan warna (deklorisasi) oleh asam atau
alkohol dan karena itu dinamakan basil tahan asam. Ciri –ciri khas Mycobakterium tuberculosis
dalam jaringan, basil tuberkel merupakan batang ramping lurus berukuran kira-kira 0,4 x 3 µm.
Pada perbenihan buatan terlihat bentuk coccus dan filamen. Mycobakteria tidak dapat
diklasifikasikan sebagai gram positif atau gram negative.

2. Tujuan
1.      Mempelajari dan mengenal cara pewarnaan tahan asam.
2.      Melihat bentuk bakteri tahan asam dan tidak tahan asam.

3. Dasar Teori
Bakteri tahan asam adalah bakteri yang mempertahankan zat warna karbol-fuchsin (fuchsin
basayang dilarutkan dalam suatu campuran phenol-alkohol-air) meskipun dicuci dengan asam
klorida dalam alkohol. Sediaan sel bakteri pada gelas alas disiram dengan cairan karbol fuchsin
kemudian dipanaskan sampai keluar uap. Setelah itu, zat warna dicuci dengan asam alkohol dan
akhirnya diberi warna kontras (biru atau hijau). Bakteri-bakteri tahan asam (spesies
Mycobakterium dan beberapa Actinomycetes yang serumpun) berwarna merah dan yang lain-
lain akan berwarna sesuai warna kontras.

4. Alat dan Bahan


 Alat :
1.      Mikroskop
2.      Lampu spirtus
3.      Kaca objek
4.      Kaca sediaan
5.      Kertas hisap
6.      Jarum inokulasi/ose
Bahan :
1.      Biakan murni dari B. Substilis dan E. Coli
2.      Zat warna :
a.       Safranin
b.      Metilen blue
3.      H2SO4 25%
5. Prosedur kerja
1.      Menyiapkan 2 buah kaca objek yang bersih.
2.      Membuat film.
3.      Fiksasi.
4.      Memberikan zat warna utama safranin.
5.      Fikasasi.
6.      Mendinginkan, kemudian cuci dengan air mengalir.
7.      Mencuci dengan H2S04 sampai larutan pencucinya tidak berwarna lagi dan biarkan
sampai kering.
8.      Setelah agak kering meneteskan metilen blue 1-2 menit.
9.      Membuang kelebihan zat warna.
10.  Membilas dengan air mengalir dan keringkan.
11.  Mengamati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 X 100. Bakteri “acid fast”
berwarna merah dan “ non acid fast” berwarna biru.

6. Hasil pengamatan
a. Hasil pengamatan bakteri E.Coli

Pembesaran 10x Pembesaran 40x

b. Hasil pengamatan bakteri B. Substilis

Pembesaran 10x Pembesaran 40x


7. Pembahasan
 Bakteri tahan asam adalah bakteri yang mempertahankan zat warna karbol-fuchsin
(fuchsin basayang dilarutkan dalam suatu campuran phenol-alkohol-air) meskipun dicuci dengan
asam klorida dalam alkohol. Bakteri tahan asam (BTA) merupakan bakteri yang memiliki ciri-
ciri yaitu berantai karbon (C) yang panjangnya 8 - 95 dan memiliki dinding sel yang tebal yang
terdiri dari lapisan lilin dan asam lemak mikolat, lipid yang ada bisa mencapai 60% dari berat
dinding sel. Bakteri yang termasuk BTA antara lain Mycobacterium tuberculose, Mycobacterium
bovis, Mycobacterium leprae, Nocandia meningitidis, dan Nocandia gonorrhoeae.
Mycobacterium tuberculose adalah bakteri patogen yang dapat menyebabkan penyakit
tuberculose, dan bersifat tahan asam sehingga digolongkan sebagai bakteri tahan asam (BTA).
Penularan Mycobacterium tuberculose terjadi melalui jalan pernafasan (Syahrurachman, 1994).
Pewarnaan Ziehl Neelson atau pewarnaan tahan asam memilahkan kelompok
Mycobacterium dan Nocandia dengan bakteri lainnya. Kelompok bakteri ini disebut bakteri
tahan asam karena dapat mempertahankan zat warna pertama (carbol fuchsin) sewaktu dicuci
dengan larutan pemucat (alkohol asam). Larutan asam terlihat berwarna merah, sebaliknya pada
bakteri yang tidak tahan asam karena larutan pemucat (alkohol asam) akan melakukan reaksi
dengan carbol fuchsin dengan cepat, sehingga sel bakteri tidak berwarna (Lay, 1994).
Uji bakteri tahan asam (BTA) pada praktikum kali ini menggunakan prosedur pewarnaan Ziehl
Neelson yaitu dengan memberi larutan pewarna carbol fuchsin, alkohol asam, dan methylen
blue. Bakteri genus mycobacterium dan beberapa spesies nocardia pada dinding selnya
mengandung banyak zat lipoid (lemak) sehingga bersifat permiable dengan pewarnaan biasa.
Bakteri tersebut bersifat tahan asam (+) terhadapa pewarnaan tahan asam.
Pewarnaan tahan asam dapat digunakan untuk membantu menegakkan diagnosa tuberkulosis.
Pewarnaan tahan asam menggunakan larutan ziehl-Neelsen A (cat karbol fuchsin), Ziehl-Neelsen
B (alkohol asam :HCL 3% dalam metanol 95%) dan ziehl –neelsen C (cat biru metilen). Hasil
pewarnaan maka bakteri tahan asam akan berwarna merah dan bakteri tidak tahan asam akan
berwarna biru.

8. Kesimpulan
Adakalanya, setelah suatu preparat yang sudah meresap suatu zat warna, kemudian dicuci
dengan asam encer, maka semua zat warna terhapus. Akan tetapi ada juga preparat yang tahan
asam encer, misalnya bakteri-bakteri TBC dan basil-basil berspora. Maka dapat dikatakan bahwa
itu adalah bakteri tahan asam. Ini merupakan cirri khas bagi suatu spesies. Pewarnaan Ziehl
Neelson atau pewarnaan tahan asam memilahkan kelompok Mycobacterium dan Nocandia
dengan bakteri lainnya. Kelompok bakteri ini disebut bakteri tahan asam karena dapat
mempertahankan zat warna pertama (carbol fuchsin) sewaktu dicuci dengan larutan alkohol
asam. Larutan asam terlihat berwarna merah, sebaliknya pada bakteri yang tidak tahan asam
karena larutan pemucat akan melakukan fuksin karbol dengan cepat, sehingga sel bakteri tidak
berwarna.

Anda mungkin juga menyukai