Anda di halaman 1dari 4

PRAKTIKUM V

PEWARNAAN ZIEL-NEELSEN/BASIL TAHAN


ASAM (BTA)

5. Pewarnaan Tahan Asam (Ziel-Neelsen Method).


Pewarnaan ini merupakan prosedur untuk membedakan bakteri menjadi 2 kelompok
tahan asam dan tidak tahan asam. Sejumlah jenis bakteri terutama dari genus Mycobacterium
seperti M. tuberculosis dan M. leprae tidak dapat atau sulit dilakukan dengan pewarnaan
sederhana maupun pewarnaan Gram. Pada dinding selnya terdapat lapisan lilin (lipoidal)
yang membuat zat warna sangat sulit melakukan penetrasi. Bila zat warna yang telah
terpenetrasi tidak dapat dilarutkan dengan alkohol asam, maka bakteri tersebut disebut tahan
asam sedangkan sebaliknya disebut tidak tahan asam.

Pada pewarnaan tahan asam digunakan 3 reagent yang berbeda :


a. Pewarna primer, digunakan Carbol Fuchsin. Carbol fuchsin pewarna fenolik yang larut
dalam materi - materi lipoidal dan mampu melakukan penetrasi, dan retensi sehingga sel
berwarna merah. Agar carbol fuchsin mampu melewati, lapisan lipoid dan sampai ke
sitoplasma dibutuhkan aplikasi panas. Modifikasi dari metode ini tidak menggunakan panas
tetapi dilakukan penambahan turgitol ke dalam zat pewarna. Turgitol berfungsi menurunkan
tegangan permukaan antara dinding sel bakteri dengan zat pewarna. Setelah diaplikasi
dengan zat pewarna primer sel tampak berwarna merah.

b. Peluntur Warna, digunakan alkohol asam (3 % HCl + 95 % alkohol). Sebelum dekolorisasi


di lakukan apusan didinginkan terlebih dahuluh agar lapisan lipoid pada dinding sel
mengeras kembali. Pada aplikasi dekolorisasi bakteri tahan asam akan resisten, warna
primer tetap bertahan sehinga bakteri tampak berwarna merah. Pada bakteri tidak tahan asam
pewarna primer sebagian besar tertahan oleh lapisan lilin dan larut ketika dilakukan
dekolorisasi sehingga sel bakteri menjadi tidak terwarnai atau tidak berwarna.

c. Pewarna kontras, digunakan metilen biru. Sel bakteri tidak tahan asam yang telah
kehilangan warna primer akan menyerap pewarna terakhir ini sehingga berwarna biru. Sel
bakteri tahan asam tetap berwarna merah.

Pewarnaan ini pelaksanaannya dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
menggunakan pemanasan dan tidak menggunakan pemanasan. Pada metode dengan pemanasan
olesan preparat ditempatkan di atas hot-plate, lalu diteteskan dengan carbol
fuchsin selama lima menit. Metode tanpa pemanasan dilakukan dengan meneteskan carbol
fuchsin dicampur turgitol selama 3-5 menit. Setelah pemberian zat warna selesai dilakukan
pembilasan dengan air mengalir lalu dikeringkan. Selanjutnya preparat ditetesi dengan alkohol
asam tetes demi tetes sampai alkohol yang mengalir tampak jernih. Terakhir preparat ditetesi
dengan metilen blue selama dua menit, dikeringkan dan diamati di bawah mikroskop. Berikut ini
gambar prosedur dari pewarnaan tahan asam

Gambar 19. Tehnik Pewarnaan Tahan Asam (Ziel-Neelsen Method)


Nama : Puput Millenia Romadhoni
NIM : P27903220018
No. Absen : 18
Kelas : Reguler Pegawai Tingkat Satu Semester Dua

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM V


PEWARNAAN ZIEL-NEELSEN/BASIL TAHAN ASAM (BTA)
1. BTA (1+)

ditemukan 10 bakteri / 100


lapang pandang.

Hasil : Positif 1 (1+)

2. BTA (2+)

ditemukan 1-10 bakteri / 1


lapang pandang.

Hasil : Positif 2 (2+)

3. BTA (3+)

ditemukan > 10 bakteri / 1


lapang pandang.

Hasil : Positif 3 (3+)

4. HASIL PREPARAT SENDIRI

tidak ditemukan bakteri basil


tahan asam, - / 100 lapang
pandang

Hasil : Negatif

Anda mungkin juga menyukai