Anda di halaman 1dari 19

Project Title

PROVISION of ORF
Document Number
BUILDING and
PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020
INFRASTRUCTURE
REV.1
SERVICE
No. 4710002759

Author’s Organization Validation : -


CONSTRUCTION Expired Date : -

PROVISION OF ORF BUILDING AND


INFRASTRUCTURE SERVICE

STEEL PAINTING PROCEDURE

APPROVAL SHEET

Name Title Date Signature

Fajar Satriojati Project Lead

Indra P L Construction Lead

Taufik Budi QA/QC Lead

REVISION STATUS
PT. Petronesia Benimel Owner
Rev Issue Date Issue Purpose
Prepared Checked Approved Signature
A 04-11-2019 ANZ MF CT Issued For Review
B 03-12-2019 ANZ MF CT Issued For Approval
0 13-01-2020 ANZ MF CT Issued For Construction
1 28-05-2021 ANZ MF CT Re-Issued For Construction
PHE WMO Steel Painting Procedure 

Revision Log Register

Document Number : PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020

Document Title : Steel Painting Procedure

Revision :1

Page Date Revise PHE WMO Reviewer

01 07-11-2019 Project HSSE Lead dihilangkan Tim PHE

03 07-11-2019 Daftar isi disesuaikan Tim PHE

Ditambahkan scope pekerjaan dan


04 07-11-2019 Arfan
batasannya
Ditambahkan penyimpanan material
07 07-11-2019 Arfan
consumable

09 07-11-2019 Ditambahkan acceptance criteria Taufik

Untuk Baja WF dll diluar architectural refer


09 07-11-2019 ketiga layer coat system, pengecatan pipa Aswin
refer ke prosedur perusahaan.

06 04-12-2019 Tambahkan Inspection Tools Taufik

07 04-12-2019 Pengencer Taufik

09 04-12-2019 Kapan dilakukan Blasting Aswin

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 2 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

TABLE OF CONTENT

Revision Log Register ......................................................................................................................................... 2 


TABLE OF CONTENT ......................................................................................................................................... 3 
1.  LATAR BELAKANG .................................................................................................................................... 4 
2.  DEFINISI PROYEK ..................................................................................................................................... 4 
3.  TUJUAN ...................................................................................................................................................... 4 
4.  REFERENSI ................................................................................................................................................ 4 
5.  KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB ............................................................................................. 5 
6.  JALUR KOMUNIKASI ................................................................................................................................. 6 
7.  ALAT PELINDUNG DIRI (APD) .................................................................................................................. 6 
8.  PERALATAN ............................................................................................................................................... 6 
9.  URAIAN PROSEDUR ................................................................................................................................. 7 
10.  COATING / PAINTING SYSTEM ............................................................................................................. 19 

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 3 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

1. LATAR BELAKANG

PHE WMO memiliki beberapa fasilitas existing seperti gedung perkantoran, bangunan control room,
Laboratorium, klinik dan fasilitas lainnya berada di berdekatan area tangki kondensat dan
fasilitas gas plant yang berpotensi terpapar bahaya jika terjadi kegagalan di dalam fasilitas tersebut.
Untuk di perlukan pemindahan/pembangunan bangunan ke lokasi yang baru. PT. Petronesia Benimel
telah di tunjuk sebagai pelaksana pada proyek PROVISION of ORF BUILDING and
INFRASTRUCTURE SERVICES dengan nomor kontrak : 4710002759. Secara umum ruang lingkup
dari proyek ini meliputi hal-hal berikut ini, namun tidak terbatas pada pekerjaan yang lain dalam
penyelesaian ini :
 Penelaahan Desain Engineering termasuk berbagai studi yang dipersyaratkan.
 Engineering harus meliputi kegiatan verifikasi, penilaian, analisa, perhitungan, spesifikasi,
prosedur, disain dan Engineering terperinci untuk mendukung tahap Pengadaan dan
Konstruksi.
 Merujuk spesifikasi, standard & minimum standard HSSE PERUSAHAAN
 Pengadaan semua peralatan, bulk material dan bahan habis pakai
 Transportasi peralatan dan material ke lokasi Pekerjaan.
 Fabrikasi dan Konstruksi bangunan dan fasilitas infrastruktur, peralatan dan materials dilokasi
Pekerjaan.
 Pengujian kinerja, Pengujian Fungsi dan perbantuan Pengujian Kinerja terhadap Fasilitas
termasuk sertifikasi MIGAS / lembaga sertifikasi lainnya oleh PERUSAHAAN
 Keselamatan yang sesuai dengan persyaratan HSSE PERUSAHAAN.
 Melakukan komunikasi, sosialisasi dan pengamanan yang berhubungan dengan lingkungan
sekitar proyek

2. DEFINISI PROYEK

Project PHEWMO ORF Building & Infrastucture Service ini berlokasi di Kabupaten Gresik, Provinsi
Jawa Timur, Indonesia dengan identitas PERUSAHAAN sebagai berikut :

PERUSAHAAN : PERTAMINA HULU ENERGI West Madura Offshore


KONTRAKTOR : PT. PETRONESIA BENIMEL
PROYEK : PROVISION OF ORF Building & Infrastructure Service

3. TUJUAN

Tujuan dari steel painting prosedur adalah memberikan panduan dalam melaksanakan pemeriksaan
terhadap pekerjaan steel painting, guna memastikan kualitas pekerjaan sesuai dengan standard dan
spesifikasi yang disyaratkan. Pekerjaan pengecatan logam yang dimaksud meliputi pekerjaan permukaan
logam yang tampak (exposed) harus dicat sampai dengan finish tetapi untuk bagian yang tidak
ditampakkan (un-exposed) cukup dicat hanya dengan cat dasar saja.

4. REFERENSI

1) PHEWMO-PROJ-C-SPE-0012 Rev.1 Definition of measurement for Onshore Civil Structure


and Architectural.

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 4 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

2) PHEWMO-PROJ-C-SPE-0008 Rev.1 Specification for Building


3) HSSE Manual PT.Petronesia Benimel

5. KEWENANGAN DAN TANGGUNG JAWAB

a. Project Manager
‐ Memastikan prosedur ini tersosialisasi ke seluruh karyawan.
‐ Memastikan semua peralatan yang digunakan untuk bekerja tersedia dan sudah di
inspeksi.
‐ Memastikan supervisor berada di tempat atau mengawasi pekerjaannya pada saat bekerja.
‐ Menerapkan prosedur pekerjaan yang ada dengan melakukan penilaian resiko dan
menggunakan peralatan yang sesuai.
‐ Memilih pekerja yang kompeten dalam melakukan fungsinya sebagai pengawas dan
operator.
b. Construction Manager
‐ Bertanggung jawab untuk mengatur rencana kerja dilapangan dengan berkoordinasi dengan
Project Manager dan dibantu tenaga lainnya dilapangan
‐ Bertanggung Jawab terhadap penyusunan daily report, dan weekly report progress
perkembangan proyek yang sedang berlangsung.
c. QA/QC
‐ Bertanggung jawab untuk mengawasi kualitas produksi, mengontrol agar hasil kerja sesuai
dengan design / drawing. Juga berpedoman terhadap procedure/standart resmi yang sudah
baku
‐ Membuat laporan berkala terhadap kualitas pekerjaan yang sedang dikerjakan
d. Supervisor
‐ Mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh mandor dan anak buah nya sesuai dengan
gambar kerja berserta persyaratan teknis yang telah ditentukan
‐ Membuat dan melaporkan hasil pekerjaan dengan membuat daily report kepada Site
Manager
e. HSE
‐ Bertugas mengadakan briefing sebelum pekerjaan dimulai
‐ Selalu melakukan monitoring agar pekerjaan berjalan sesuai prosedur untuk menghindari
insiden.
‐ Berwenang untuk menghentikan pekerjaan jika melihat keadaan sekitar yang tidak
aman saat pekerjaan berlangsung.

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 5 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

6. JALUR KOMUNIKASI

Gambar jalur Komunikasi 

7. ALAT PELINDUNG DIRI (APD)

Alat Pelindung Diri (APD) yang digunakan adalah :


a. Pelindung Kepala (Safety Helmet)
b. Sepatu Pelindung (Safety Shoes)
c. Sarung Tangan (Hand Glove)
d. Kacamata (Safety Glasses)
e. Masker (Nose Mask)

8. PERALATAN

Peralatan yang digunakan adalah :


1) Kuas, roller, sikat kawat, kape,pengaduk termuat dari kayu/besi, amplas besi #0-3 atau Amplas
Duco #120-800, kaleng kosong yang sudah dibersihkan
2) Pompa udara tekan (vacuum cleaner), semprotan alat bantu lainnya
3) Kompressor, tabung penyaring udara (airblast breathingair filters),
4) Tabung penampung pasir (Blast pot), selang, nosel,
5) Helm untuk operator sand blasting.
6) Peralatan inspeksi yang digunakan adalah Coating Thickness Gauge, DFT Gauge untuk
ketebalan kering.

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 6 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

9. URAIAN PROSEDUR

9.1 Jenis pekerjaan 


Jenis pekerjaan steel painting meliputi pekerjaan Pengecatan Logam,
Semua pekerjaan logam yang terpasang seperti tercantum dalam Gambar Kerja dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Semua bagian / permukaan yang tampak (exposed) dicat sampai dengan cat finish.
b. Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan (un-exposed) dicat hanya sampai
dengan cat dasar.

9.2 Bahan yang digunakan


 Cat Logam
Bahan dari jenis synthetic enamel super gloss kualitas utama, tipe interior & exterior
gloss paint. Produk , SEIV, IMPRA atau MOWILEX.
Bahan yang digunakan dalam pengecatan logam dibagi menjadi 2 kriteria :
o Cat Dasar (Primer) dan Cat Antara (Under Coat)
‐ Cat dasar dan cat antara harus memenuhi syarat antara lain :
sewaktu kaleng (tempat meni besi) dibuka keadaan meni tidak boleh :
mengulit, mengandung banyak endapan, menggumpal, mengeras, adanya
pemisahan warna dan bahan asing lainnya dalam waktu maksimum 10
menit harus dapat mudah diaduk dengan pengaduk menjadi campuran
serba sama, bila perlu dapat ditambahkan pengencer (thiner) sebanyak
10% ;
‐ Cat sewaktu diterima harus mudah diulaskan dan mengalir rata pada
permukaan yang licin dan tegak. Lapisan cat kering harus rata, kusam atau
kilat telur, tidak kisut dan tidak turun. Persyaratan dan cara uji lengkap lihat
SNI. 0087-1987-A “Mutu Cara Uji Cat Dasar Meni Besi untuk Besi dan
Baja”.
o Cat Tutup (Top Coat)
Tipe cat tutup memakai pengencer organik (alkyd, vinyl, epoxy, minyak, phenolic,
rubberbash, polyurethan, dan acrylic). Persyaratan cat tutup :
‐ Gel tidak boleh ada;
‐ Endapan keras kering tidak boleh ada;
‐ Waktu pengeringan (kering permukaan) Maksimum (6jam)
Keterangan :
‐ Gel merupakan bagian dari cat yang terbentuk setelah proses pembuatan
dan tidak dapat bercampur walaupun dengan pengadukan.
‐ Endapan keras kering merupakan endapan yang terbentuk setela proses
pembuatan. Endapan ini bila dipotong-potong akan hancur manjadi remah.

 KONTRAKTOR wajib membuktikan keaslian cat dari produk tersebut di atas mengenai
kemurnian cat yang akan dipergunakan.
Pembuktian berupa :

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 7 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

 Segel kaleng
 Test BD
 Test laboratorium
 Sertifikat material dari pabrik
 Material yang masuk tidak boleh melebihi batas umur simpan (self life)
 Kondisi kemasan dan material tidak boleh rusak karena salah penyimpanan
 Hasil akhir pengecatan
 Apabila tidak sesuai dengan kondisi diatas, maka material harus direject.
Biaya untuk pembuktian ini dibebankan kepada KONTRAKTOR. Hasil tes kemurnian ini
harus mendapat rekomendasi tertulis dari produsen dan diserahkan ke PERUSAHAAN
untuk persetujuan pelaksanaan.
 KONTRAKTOR harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang-
bidang transparan ukuran 30 x 30 cm. Pada bidang-bidang tersebut harus dicantumkan
dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar sampai
dengan lapisan akhir) apabila ditentukan lain maka KONTRAKTOR harus mengikuti
ketentuan yang disyaratkan oleh PERUSAHAAN..
 Semua bidang contoh tersebut harus disampaikan kepada PERUSAHAAN. Jika contoh-
contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh PERUSAHAAN, barulah KONTRAKTOR
melanjutkan dengan pembuatan “mock-up”.
 KONTRAKTOR harus menyerahkan kepada PERUSAHAAN minimal 5 galon tiap warna dan
jenis cat yang dipakai dan jika ditentukan lain maka harus mendapat persetujuan terlebih
dahulu oleh PERUSAHAAN. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan
mencantumkan dengan jelas identitas cat yang ada di dalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai
cadangan oleh PERUSAHAAN untuk perawatan.

9.3 Pelaksanaan dilapangan


 Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila dispesifikasikan lain. Tebal
minimum dari tiap lapisan jadi (finish) minimum sama dengan syarat yang dispesifikasikan
pabrik. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak bercucuran atau ada bekas yang
menunjukkan tanda-tanda sapuan, roller maupun semprotan.
 Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau
membahayakan kesehatan manusia, maka KONTRAKTOR harus menyediakan peralatan
pelindung, misalnya masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus dipakai pada waktu
pelaksanaan pekerjaan.
 Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang lembab atau
hujan atau dalam keadaan angin berdebu bertiup. Terutama untuk pelaksanaan di dalam
ruangan bagi cat dengan bahan dasar beracun atau membahayakan manusia, maka ruangan
tersebut harus mempunyai ventilasi yang cukup atau pergantian udara berlangsung lancar. Di
dalam keadaan tertentu misalnya untuk ruangan tertutup, KONTRAKTOR harus memakai
kipas angin ( fan ) untuk memperlancar pergantian / aliran udara.

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 8 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

 Kondisi lingkungan yang disyaratkan adalah dengan Relative humadity maksimal 85%,
temperature permukaan 30C diatas temperature dewpoint dan tidak turun hujan atau sesuai
rekomendasi manufaktur (PDS). Kecepatan angin maksimal 20 km/jam.
 Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan (vacuum cleaner),
semprotan dan sebagainya harus tersedia dari kualitas / mutu terbaik dan jumlahnya cukup
untuk pekerjaan ini.
 Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya boleh
dilakukan bila disetujui PERUSAHAAN.
 Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain kering terlebih
dahulu harus mendapatkan persetujuan tertulis dari PERUSAHAAN, terkecuali disyaratkan
lain dalam spesifikasi ini.
 Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen bahan / material
logam, harus dilakukan sebelum komponen tersebut terpasang.
 Standar Pengerjaan (“Mock-Up”).
Sebelum pengecatan dimulai, KONTRAKTOR harus melakukan pengecatan pada satu bidang
untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang-bidang tersebut akan dijadikan contoh
pilihan warna, tekstur, material dan cara pengerjaan. Bidang-bidang yang akan dipakai
sebagai “mock-up” ini akan ditentukan oleh PERUSAHAAN.Jika masing-masing bidang
tersebut telah disetujui oleh PERUSAHAAN, maka bidang-bidang ini akan dipakai sebagai
standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
 Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh aplikator yang direkomendasikan oleh pihak
pabrik untuk mendapatkan garansi bahan dan pekerjaan dari pabrik.
 Pekerjaan Pengecatan Logam Yang Ditampakkan.
a. Persiapan Sebelum Pengecatan.
 Bersihkan permukaan dari kulit giling (kerak / millscale), karat, minyak, lemak
dan kotoran lain secara teliti, seksama dan menyeluruh sehingga permukaan
yang dimaksud menampilkan tampak logam yang halus dan mengkilap.
Ujung permukaan yang lancip harus dibuat kontur dan permukaan las yang
kasar harus digerinda.
 Pelaksana pekerjaan (Blaster) harus tersertifikasi dari lembaga pelatihan
yang berkompeten (Ascoatindo, CCIPP, Indocor, atau lembaga sejenis)
 Keuntungan dari hasil sandblasting adalah :
o Membersihkan permukaan material (besi) dari kontaminasi seperti
karat, tanah, minyak, cat, garam dan lainnya.
o Mengupas cat lama yang sudah rusak atau pudar
o Membuat profile (kekasaran) pada permukaan metal sehingga cat
lebih melekat
 Near White Blast Cleaning
o Jenis pasir abrasive yang digunakan refer SSPC-AB 1/2/3 : Type I,
Class A, Grade 3.
o Biasa diaplikasikan ke bahan metal/besi yang tidak beresiko
terbakar.

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 9 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

o Bersih dari kotoran dan kontaminasi.


o Kriteria penerimaan
o Referensi photograph SSPC - VIS 1/ISO 8501-1 : SP-10/Sa
2 ½.
o Kedalaman profile : Grade 3 : 50-85 mikron.
o Bersih dari debu, pasir dan kontaminasi.
o Maksimal waktu tunggu aplikasi 4 jam, selebihnya harus
sand blast ulang.
 Wet Abrasive Blast Cleaning
o Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih dari kotoran dan
kontaminasi.
o Biasa diaplikasikan ke benda – benda berbahan metal/besi yang
mudah terbakar, seperti tangki bahan bakar, kilang minyak (offshore)
ataupun pom bensin. Dimana pasir silica yang digunakan dicampur
dengan bahan kimia khusus anti karat yang berguna untuk
meminimalisir percikan api saat proses sandblasting terjadi.
o Inhibitor :
 Material chemical sesuai rekomendasi manufacture coating.
 Ratio campuran 1:1 sampai 1:1000 atau sesuai rekomendasi
manufacture.
o Jenis pasir abrasive yang digunakan refer SSPC-AB 1/2/3 : Type I,
Class A, Grade 3, Bersih dari kotoran dan kontaminasi (Vial Test).
o Kriteria penerimaan :
 Referensi photograph SSPC - VIS 5 / NACE VIS 9 : WAB-10
 Kedalaman profile : Grade 3 : 50-85 mikron.
 Bersih dari cat lama, pasir, air, dan kontaminasi.

Gambar : Proses pengerjaan Sand Blasting

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 10 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

Gambar : Hasil pengerjaan Sand Blasting

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 11 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

 Pembersihan dengan SP3 (Power tool cleaning) :


o Untuk area yang ada cat lama :
SSPC SP-3/SD (Sanding disk) dengan visual assessment refer
SSPC-Vis 3.
o Untuk area yang tidak ada lapisan catnya :
SSPC SP-3/PWB (Power Wire Brush) dengan visual assessment
refer SSPC-Vis 3. Akhirnya permukaan dibersihkan dengan vacuum
cleaner atau sikat yang bersih.
 Sebelum dilakukan pengecatan, semua permukaan logam harus mendapat
“solvent treatment” untuk menghilangkan lemak dan kotoran.
b. Pelaksanaan pengecatan.
 Lapisan Pertama :
Pekerjaan cat primer / dasar dilaksanakan sebelum komponen bahan /
material logam terpasang. Cat primer SEIV. Tunggu selama minimum 6 jam
sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.Pelaksanaan pekerjaan dengan
kuas.
 Lapisan Kedua :
Cat dasar jenis Undercoat.
Tunggu selama minimum 6 jam sebelum pelaksanaan pelapisan berikutnya.
Pelaksanaan pekerjaan dengan kuas.
 Lapisan Ketiga dan Keempat :
Cat akhir (“finish”) SEIV, Pelaksanaan dengan kuas, Tenggang waktu antara
pelapisan minimum 1 jam. Warna ditentukan kemudian.
 Pekerjaan Pengecatan Logam Yang tidak Ditampakkan.
Semua pengecatan permukaan logam yang tidak ditampakkan hanya cat dasar SEIV 1
(satu) lapis. Pelaksanaan dengan kuas.
 Pekerjaan Pengecatan Logam yang belum pernah dicat sama sekali.
o Bersihkan semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagainya dengan cara
mencuci dengan “white spririt” atau solvent lain yang cocok, kemudian dilap dengan
kain bersih;
o Hilangkan semua karat dan kerok dengan cara mengeruk atau menggosok dengan
sikat kawat bila perlu dengan sand blasting;
o Setelah itu berilah cat dasar dan harus dijaga jangan sampai terkotori lapis debu,
kotoran, minyak, lemak, dan sebagainya sebelum diberi cat antara dan cat tutup;
o Bagian-bagian logam dimana cat dasarnya sudah cacat harus disikat dengan sikat
kawat atau dikerok untuk menghilangkan kawat. Kemudian barilah cat dasar seperti
tersebut diatas
 Pekerjaan Pengecatan Logam yang sudah pernah dicat
o Bersihkan permukaan dari debu, kotoran, minyak, lemak, dan sebagainya;
o Hilangkan bagian-bagian cat yang telah berkurang daya lekatnya atau yang telah
rusak dengan cara mengerok dengan sikat kawat;
o Bila perlu keroklah seluruh permukaan sampai bersih dari semua karat dan kerok
PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 12 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

dengan “sand blasting”;


o Setelah itu berilah cat dasar dan cat antara sebelum diberi cat tutup;
 Pengecatan Seng dan Besi/Baja Galvanis
o Permukaan-permukaan yang digalvanis, jika masih baru tidak memberi pegangan
yang baik untuk berbagai macam cat;
o Keadaan menjadi lebih baik bila dibiarkan beberapa bulan lamanya, tetapi bila
diharuskan mengecet segera, permukaannya perlu dikasarkan dahulu dengan bahan
kimia atau diberi cat dasar khusus;
o Bersihkan permukaan yang akan dicat dari debu/kotoran, minyak, gemuk dan
sebagainya;
o Jika sudah pernah dicat, hilangkan cat lama yang tidak/kurang daya lekatnya atau
sudah rusak dengan cara mengerok atau dengan sikat kawat;
o Dalam melakukan hal diatas jangan sampai merusak lapisan seng;
o Bagian-bagian yang telah bersih dari cat lama segera diberi cat dasar khusus.

9.4 Kriteria Penerimaan cat yang baik


 Cat yang berkualitas baik dapat dengan mudah menutup permukaan.
Kualitas cat yang baik adalah dapat menutup permukaan dengan mudah dan rata.
 Cat yang berkualitas baik harus mudah diaplikasikan pada benda yang akan dicat.
Biasanya cat diaplikasikan menggunakan kuas, roll, atau spray. Agar bisa diaplikasikan pada
benda, cat tidak boleh terlalu kental juga tidak boleh terlalu encer. Namun produsen cat
biasanya menganjurkan untuk mengencerkan cat dengan pelarut/thinner yang sesuai
maksimal 10% untuk mempermudah penggunaan cat pada benda
 Memiliki daya rekat yang kuat
Syarat utama sebuah produk cat yang baik adalah memiliki daya rekat yang baik. Cat ini bisa
merekat dan melapisi bahan yang akan dicat dengan baik dan tidak mudah mengelupas. Jika
kita gosok dengan tangan maka akan menempel warna dari cat tersebut. Ini merupakan
indikator bahwa cat tersebut sudah rusak atau tidak memiliki daya rekat yang baik. Cat yang
memiliki daya rekat yang baik akan tahan terhadap gosokan sikat sekalipun.
 Cat yang berkualitas baik harus memiliki kualitas yang konsisten
Kualitas yang konsisten mutlak diperlukan. Ini sering terjadi saat mengecat dengan volume
bidang yang cukup luas dan memerlukan lebih dari satu kaleng cat. Ketika menggunakan cat
di kaleng kedua, cat tersebut harus memiliki warna yang sama dengan cat di kaleng pertama.
Jika cat tidak memiliki kualitas yang konsisten maka pasti memiliki warna yang belang.

 Lolos uji adhesion test (ISO 2409)


Adhesion to substrate 0, Intercoat adhesion 1
 Lolos uji ketebalan kering (DFT) Setiap perlapis aplikasi dengan DFT gauge

9.5 Metode penanggulangan terhadap kegagalan dalam pengecatan


Cacat pada aplikasi harus diperbaiki sebelum diaplikasi coating/painting berikutnya, atau sebelum
commissioning. Metode perbaikan meliputi :
 Major defect (cacat yang merata)

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 13 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

Cacat/defect harus dihilangkan dulu dan aplikasi kembali secara menyeluruh


 Minor defect (cacat spot / setempat)
Cacat/defect harus dihilangkan dan aplikasi kembali bagian yang cacat parsial tersebut.
 Hasil pekerjaan yang tidak disetujui PERUSAHAAN tersebut harus diulang dan diganti.
KONTRAKTOR harus melakukan pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish
yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkan oleh PERUSAHAAN.
Semua biaya untuk perbaikan ini menjadi tanggungan KONTRAKTOR, dan tidak
dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah

JENIS KEGAGALAN PENYEBAB CARA PENANGGULANGAN

1. Menggelembung - Pengecatan pada permukaan - Keroklah lapisan cat yang


(Blestering) yang belum kering menggelembung dan haluskan
- Pengecatan terkena terik permukaanya dengan kertas
matahari langsung ampelas.
- Pengecatan atas permukaan - Beri lapisan cat baru hingga
yang lama sudah terjadi seluruh permukaan tertutup
pengapuran rata.
- Pengecatan atas permukaan - keroklah lapisan yang
yang kotor dan berminyak mengelupas dan bersihkan
- Bahan yang dicat menyusut dengan kertas ampelas hingga
/memuai, ini terjadi apabila permukaan rata, halus & kering
permukaan yang dicat - Beri lapisan cat yang baru
mengandung air/ menyerap air hingga permukaan tertutup rata.
2. Berbintik (Bittiness) - Debu atau kotoran dari udara - Tunggu lapisan cat sampai
atau kuas/alat penyemprot kering sempurna.
- Adanya bagian-bagian cairan - Gosok permukaan yang akan
yang sudah mongering ikut dicat dengan kertas ampelas
tercampur / teraduk halus dan bersihkan.
- Beri lapisan baru (yang sudah
disaring) sampai permukaan
cukup rata
3. Retak-retak - Umumnya terjadi pada - Keroklah seluruh lapisan cat,
(Crazing / Cracking ) lapisan cat yang sudah tua dan permukaanya haluskan
karena elastisitas berkurang. dengan kertas ampelas
- Pengecatan pada lapisan cat kemudian dibersihkan.
pertama yag belum cukup - Beri lapisan cat baru.
kering.
- Cat terlampau tebal
- Pengeringan lapisan cat tidak
merata.

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 14 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

4. Perubahan warna - Pigmen yang dipakai tidak - Pilihlah jenis cat lain
(Discoloration) tahan terhadap cuaca dan terik - lakukan kembali persiapan
matahari permukaan dan lapisi dengan
- Adanya bahan pengikat cat dasar tahan alkali.
(binder) bereaksi dengan
garam-garam alkali.
5. Sukar Mengering - Pengecatan dilakukan pada - Keroklah seluruh lapisan cat,
Dying Troubles cuaca yang tidak baik / bersihkan dan biarkan
kurangnya sinar matahari, permukaan mengering dan baru
misalnya udara lembab dicat ulang, dalam keadaan
- Pengecetan pada permukaan cuaca baik.
yang mengandung wax polish - Keroklah seluruh lapisan cat,
(lemak) minyak atau berdebu. bersihkan dan beri lapisan cat
- Serangan alkali yang kuat yang tahan alkali.
pada bahan pengikat (binder),
biasanya pada jenis cat
minyak.
6. Garis-garis bekas kuas - Kwas diulaskan terus pada - Setelah lapisan cat mengering
(Brush Marks) saat cat mulai mengering gosoklah dengan kertas
- Pemakaian cat terlalu kental ampelas, bersihkan dan dicat
- Pemakaian kwas yang kotor dengan cara pengecatan yang
benar dan dicat ulang dengan
cat yang kekentalannya cukup
7. Daya tutup berkurang - Cat yang terlalu encer - Encerkan cat sesuai anjuran,
(Poor Opacity) - Pengadukan kurang baik aduk cat sehingga merata.
- permukaan bahan yang akan - Ulangi pengecatan sampai
dicat terlampau porous. cukup rata
8. Lapisan cat menurun - Pengecatan dilakukan tidak - Biarkan cat mongering dengan
pada beberapa tempat merata baik.
(Sagging) - Ratakan bagian-bagian yang
menurun dengan kertas
ampelas,
kemudian lakukan pengecatan
ulang.
9. Kurang mengkilap - Pengecatan dilakukan pada - Ampelaslah dan ulang
daripada seharusnya permukaan yang mengandung pengecatan kalau lapisan cat
(Loos Opacity) minyak atau lilin sudah tua/kurang mengkilap
- Pengecatan pada saat cuaca - Keroklah seluruh lapisan cat
kurang baik/lembab dari permukaan sebelum
- Pengecatan dilakukan pada melakukan pengecetan baru.
cat

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 15 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

yang sudah tua atau mulai


mengapur.

9.6 Standar pengecatan dengan metode spraying

Gambar : jarak dan arah penyemprotan spray

Gambar : Penyemprotan spray arah Horisontal

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 16 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

Gambar : Penyemprotan spray arah Vertikal

Gambar : Sambungan penyemprotan Spray

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 17 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

Gambar : Over lapping spray

Gambar : Distribusi ketebalan cat metode spray

Jumlah Keluaran Cat Jarak Spray Gun Kecepatan Langkah

Banyak Panjang Normal

Sedikit Panjang Lambat

Banyak Pendek Cepat

Sedikit Pendek Normal

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 18 of 19
PHE WMO Steel Painting Procedure 

10. COATING / PAINTING SYSTEM

Untuk pekerjaan pengecatan besi menggunakan painting system sebagai berikut: 

COATING SYSTEM DATA SHEET

Self-cured Inorganic Zinc l Epoxy MIO I Aliphatic Polyurethane 2.5


Surface Prep: SSPC-SP10 (NACE No. 2) Near-white
blast finish
Anchor Pattern:
1.5 – 2.5 mils
Total DFT (min): 13.0 mils / 325 µm
Coat, Generic
Manufacturer Product Designation VOC (G/L)
Classification & DFT
PRIMER
Self-cured Inorganic
Jotun Resist 65 338
Zinc
(Solvent Reducible)
3.0 mils / 75 µm DFT “ Keep inorganic zinc silicate mixed, using agitated pot while applying.

INTERMEDIATE-
COAT
Epoxy MIO Jotun Penguard Mid Coat MIO 250
8.0 mils / 200 µm
DFT
TOPCOAT
Aliphatic Jotun Futura Clasic 334
Polyurethane
2.0 mils / 50 µm DFT
“ Respirators are strongly recommended when applying polyurethane.

 VOC at or below 340 g/l is the anticipated regulatory limit. Check local standards for current VOC limits.
Consult manufacturer’s product data sheets for specific details about applying any coating.

ATTACHMENT  

I. Material Produk Data Sheet Jotun  

PHEWMO-ORF-Z-PRC-0020-Rev.1 Page 19 of 19

Anda mungkin juga menyukai