FILUM COELENTERATA
(Hydrozoa, Anthozoa, Scyphozoa, Stromatoporoidae)
Disusun Oleh :
FAJAR MANIK
F1D219005
Coelenterata berasal dari kata Yunani koilos enteron Koilos yaitu rongga, enteron
yaitu usus, sering disebut sebagai hewan berongga. Coelenterata merupakan
hewan yang tidak mempunyai usus yang sesungguhnya, tetapi pemberian nama
dengan istilah “Hewan Berongga” itupun masih belum tepat mengingat
Coelenterata adalah hewan yang tidak mempunyai rongga tubuh yang
sebenarnya (coelom), yang dimiliki hanyalah sebuah rongga sentral yang ada di
dalam tubuh yang disebut coelenteron. Dalam kenyataan Coelenteron
merupakan alat yang berfungsi ganda, yaitu sebagai alat pencerna makanan
dan sebagai alat pengedar sari-sari makanan ke seluruh sari-sari makanan ke
seluruh bagian tubuh (Maskoeri, 1992)
Coelenterata umumnya hidup di laut, hanya beberapa jenis yang hidup di
air tawar. Dalam siklus hidupnya ia dapat berbentuk polip yaitu hidup
menempel pada suatu substrat atau berbentuk medusa yang bebas berenang.
Bentuk polip tubuhnya berbentuk silindris, bagian proksimal melekat, bagian
distal mempunyai mulut yang dikelilingi tentakel. Mulut bermuara ke dalam
rongga gastrovaskuler atau enteron yang berfungsi untuk mencerna makanan
dan mengedarkan sari-sari makanan (Noor,2012)
Ciri-ciri Umum Coelenterata Coelenterata memiliki bentuk tubuh simetris
radial dan biradial yang merupakan tipe umum eumetazoa. Hewan-hewan dari
filum ini sudah memiliki jaringan, yaitu sel-sel yang sama akan bergabung
menjadi satu kelompok, tetapi belum memiliki organ yang sebenarnya. Tubuh
Coelenterata memiliki dua lapisan (diploblastic) (Santoso, 2007).
Jaringan di sebelah luar adalah epidermis dan sbelah dalam gastrodermis,
antara kedua lapisan itu terdapat suatu lapisan monoseluler yang disebut
mesoglea (Toharudin dan Cartono, 2001). Tubuhnya memiliki suatu rongga
yang disebut rongga gastrovaskular (coe-lenteron) yang berfungsi sebagai mulut
dan anus (Santoso, 2007).
Coelenterata mempunyai tentakel di sekitar mulutnya, tentakel tersebut
dilengkapi dengan sel-sel knidoblas yang mengandung penyengat atau jelatang
(nematokis) berupa gelembung yang mengandung cairan beracun dan dapat
ditembakkan untuk melumpuhkan mangsa atau untuk pertahanan dirinya
(Toharudin dan Cartono, 2001).
Cara hidup Coelenterata hidup bebas secara heterotrof dengan memangsa plankton
dan hewan kecil di air. Mangsa menempel pada knodosit dan ditangkap oleh tentakel untuk
dimasukkan ke dalam mulut. Habitat Coelenterata seluruhnya hidup di air, baik di laut
Gambar 1. Stromatoporoidea
Stromatoporoidea adalah spesies spons yang tergolong dalam kelas
Demospongiae. Spesies ini juga merupakan bagian dari kelas Demospongiae,
filum Porifera, subregnum Parazoa, dan kingdom Animalia. Seperti spons pada
umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori dan permukaan yang keras
seperti batu.Spesies ini memiliki tubuh yang berpori dari permukaan yang keras
seperti batu. Stromatoporoidea ini dapat menyerap oksigen dari air melalui
proses difusi. Cara hidup spesies ini adalah tertambat pada dasar laut yang
dangkal. Dengan lingkungan pengendapannya pada sub-litoral atau pada laut
dangkal dengan kedalaman 0-200 m dibawah permukaan laut.
Gambar 2 Stromatoporoidea
Stromatoporoidea adalah spesies spons yang tergolong dalam kelas
Demospongiae. Spesies ini juga merupakan bagian dari kelas Demospongiae,
filum Porifera, subregnum Parazoa, dan kingdom Animalia. Seperti spons pada
umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori dan permukaan yang keras
seperti batu.Spesies ini memiliki tubuh yang berpori dari permukaan yang keras
seperti batu. Spesies ini memiliki tubuh yang berpori dari permukaan yang
Laporan Praktikum Paleontologi Filum Coelenterata 6
keras seperti batu. Stromatoporoidea ini dapat menyerap oksigen dari air melalui
proses difusi. Cara hidup spesies ini adalah tertambat pada dasar laut yang
dangkal. Dengan Lingkungan pengendapannya pada sub-litoral atau pada laut
dangkal dengan kedalaman 0-200 m dibawah permukaan laut.
Gambar 3. Stromatoporoidea
Stromatoporoidea adalah spesies spons yang tergolong dalam kelas
Demospongiae. Spesies ini juga merupakan bagian dari kelas Demospongiae,
filum Porifera, subregnum Parazoa, dan kingdom Animalia. Seperti spons pada
umumnya, spesies ini memiliki tubuh yang berpori dan permukaan yang keras
seperti batu.Spesies ini memiliki tubuh yang berpori dari permukaan yang keras
seperti batu. Spesies ini memiliki tubuh yang berpori dari permukaan yang
keras seperti batu. Spesies ini memiliki tubuh yang berpori dari permukaan
yang keras seperti batu. Stromatoporoidea ini dapat menyerap oksigen dari air
melalui proses difusi. Cara hidup spesies ini adalah tertambat pada dasar laut
yang dangkal. Dengan Lingkungan pengendapannya pada sub-litoral atau pada
laut dangkal dengan kedalaman 0-200 m dibawah permukaan laut.
Gambar 4. Anthozoa
Fungia sp. merupakan jenis Coelenterata yang termasuk kedalam classis
Anthozoa. Hewan ini hidup berkoloni dan memiliki bentuk dominan berupa polip.
Gambar 5. Schypozoa
Spesies ini proses pemfosilannya secara cast yang berumur kambrium
hingga recent. Dengan bentuk tubuhnya yang medusa. Hidupnya secara soliter
dan berenang. Fosilnya lebih sering dijumpai dalam bentuk cetakan, dimana
lingkungan pengendapannya di sub-litoral atau laut dangkal dengan kedalaman
0-200 m dibawah permukaan laut. Berasal dari kata scyphos yang berarti tutup
dan zoon yang berarti hewan. Contoh anggota scyphozoa adalah Aurelia
aurita (ubur-ubur). Aurelia aurita (ubur-ubur) merupakan jenis Coelenterata
termasuk kedalam classis Schypozoa, yang memiliki daur pergiliran keturunan
(metagenesis). Terdapat dua bentuk fase hidup pada spesies ini yaitu fase medusa
dan fase polip yang bernama skifistoma (aseksual). Pada Aurelia aurita fase
dominannya yaitu bentuk medusa (seksual). Dan pengamatan praktikum yang di
lakukan, preparat Aurelia aurita pada fase medusa dengan ciri memiliki mangkuk
dan tentakel di tepi-tepinya serta adanya oral arm yang mengelilingi mulut pesies
ini . Di permukaan mangkuk pada Aurelia aurita terdapat bentuk seperti tapal
kuda yang merupakan gonad (tempat pembentukan sel gamet) pada spesies
tersebut. Aurelia aurita tidak memiliki cakram basal karena pada umumnya fase
medusa hidup secara bebas dan tidak menempel pada sekret.
Gambar 7. Hydrozoa
Hydra oligactis merupakan jenis Coelenterata yang termasuk kedalam
classis Hydrozoa. Memiliki fase hidup berupa medusa dan polip. Fase dominan
pada spesies ini adalah fase polip. Hydra oligactis memiliki ukuran yang sangat
kecil. Biasanya Hidrozoa ini berada di kolam, air tawar dan sungai. Dan
menempel di pinggir-pinggir tembok pada kolam, atau batu-batu pada sungai.
Pada Hydra oligactis makanan ditangkap dengan tentakel, sengatan dengan
cnidocyte, kemudian dipindahkan ke mulut dan rongga gastrovascular dalam
awal pencernaan extracellular. Ini diikuti dengan pencernaan intracellular
sebagai molekul dan partikel makanan disalurkan oleh arus ciliary pada rongga
gastrovascular kemudian pembelahan dalam dengan sel-sel gastrodermal.
Gambar 8. Anthozoa
Anthozoa berasal dari bahasa yunani, anthos berarti bunga dan zoon
berarti hewan. Anthozoa berarti hewan yang bentuknya seperti bunga atau
hewan bunga, yang meliputi anemone laut serta hewan-hewan karang. Tubuh
anthozoa berbentuk silinder pendek. Pada salah satu ujungnya terdapat mulut
berupa celah yang dikelilingi oleh tentakel yang mengandung nematosista.
Ujung yang lain berupa lempeng untuk melekatkan diri pada suatu dasar. Di
bawah mulut terdapat kerongkongan yang disebut stomodeum. Sepanjang
stomodeum, pada satu sisi atau pada kedua sisi terdapat saluran sempit yang
bersilia dan disebut sifonoglifa yang merupakan alat pernapasan yang paling
sederhana. Di bawah stomodeum terdapat rongga gastrovaskuler yang terbagi
menjadi ruang-ruang kecil oleh sekat-sekat yang berasal dari dinding
kerongkongan. Pada sekat ini terdapat nematosista yang mengeluarkan racun
untuk melumpuhkan mangsanya. Makanannya berupa udang-udangan kecil
dan invertebrata lain.Spesies ini memiliki ciri yang khas yakni pola pada
permukaannya seperti Karang-karangan yang hidup menempel mengikuti
pergerakan air laut. Spesies ini ummunya hidup secara berkelompok atau
berkoloni, dimana lingkungan hidupnya pada laut dangkal. Dan lingkungan
pengendapannya pada Litoral atau zona transisi antara laut dan daratan.
Polidacna sp. merupakan jenis Coelenterata yang termasuk kedalam classis
Anthozoa dengan bentuk dominannya berupa polip yang menempel di sekret
hasil ekresinya. Hidup berkoloni dan memiliki bentuk dominan berupa polip
dengan simetri tubuh berbentuk radial. Polidacna sp. memiliki sekret yang
bentuknya seperti jari-jari tangan seseorang yang mengalami mutasi yang tidak
terjadi pemanjangan (pendek).
4.1 Kesimpulan
1. Coelenterata merupakan hewan yang memiliki rongga sentral,
disebut coelenteron. Termasuk hewan yang tubuhnya tersusun oleh
banyak sel dan sudah membentuk jaringan, dan perkembangan
organ tubuhnya masih terbatas;
2. Coelenterata memiliki fase hidup sebagai polip yang bersifat sesil dan
medusa. Polip Coelenterata memiliki cakram basal, batang tubuh,
tentakel di sekitar mulut. Medusa Coelenterata memiliki tentakel,
tentakel mulut, gonad, mangkuk, dan rongga gastrovaskuler;
3. Terdapat 3 class dari phylum Coelenterata, di antaranya:
a) Hydrozoa, merupakan class yang anggotanya memiliki fase polip
dan medusa, dengan fase polip yang lebih dominan,
b) Scyphozoa, merupakan class yang anggotanya memiliki fase polip
dan medusa, dengan fase medusa yang lebih dominan karena
fase polip dengan ukuran yang sangat kecil,
c) Anthozoa, merupakan class yang anggotanya hanya memiliki fase
polip.
4.2 Saran
Pada praktikum kali ini, saran dari saya sebaiknya materi yang di berikan
dapat di terangkan lebih rinci lagi agar para praktikan dapat memahami materi
Kastawi, Yusuf. (2001). Zoologi Avertebrata. Buku ajar pada Jurusan Pendidikan
Biologi Universitas Negri Malang: tidak diterbitkan.
Santoso, Imam. (2007). Biologi - Pelajaran Biologi untuk SMA/MA Kelas X.
Bekasi: Interplus.
Toharudin, Uus dan Cartono. (2001). Zoologi Invertebrata. Bandung: Prisma
Press.
Radiopoetro.2002. Zoologi. Erlangga . Jakarta.
Rusyana, Adun. 2011. Zoologi Invertebrata. Bandung: ALFABETA.