Amelia Kania Putri Sugara (2003814), Ayudya Fitriyani (2001358), Feni Puji Saputri (2009032), Rachma Ziska (2008613), Shabrina (2001784), Syifa Nur Shadrina
(2001018)
A. Judul
Laporan Praktikum Commelinidae
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengenal keranekaragaman Commelinidae
2. Untuk menentukan ciri umum Commelinidae
3. Untuk menganalisis hubungan kekerabatan melalui kegiatan taksonomi numerik (fenetika dan kladistika)
4. Untuk menganalisis urutan perkembangan filogeni dari kelompok Commelinidae primitif sampai kelompok Commelinidae yang maju melalui kegiatan
seriasi menggunakan skala filogeni, dan membandingkannya dengan kladogram.
5. Untuk mengidentifikasi manfaat dari setiap kelompok Pinophyta
C. Bahan
Praktikum ini dilakukan dengan mengamati gambar setiap spesimen Tumbuhan Commelinidae yang terdiri dari 3 gambar dan dibagi kedalam tiga familia:
1. Commelinaceae: Rhoeo discolor 2. Poaceae: Zea mays 3. Cyperaceae: Cyperus rotundus.
D. Langkah Kerja
A C B
P
0.2
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A 1 0 0 0 1 0 1 1 0
B 0 1 1 1 0 1 0 0 1
C 1 1 1 1 0 0 1 1 0
2. Matriks Kesamaan
A B C
A
B 0
C 0.5 0.4
Klastering 1 (AC = P)
c. Kladistika
No Karakteristik Nama Species Kode
3. Klastering Rhoeo discolor A
1 Pola percabangan simpodial
2 Umur tumbuhan < 1 tahun Zea mays B
P B
3 Simetri bunga zygomorf Cyperus rotundus C
P
B 0.2 4 Tipe plasenta basalis
5 Pistilum karpel stigma bersatu
6 Callyx/corolla Lodikula
7 Jenis kelamin bunga Biseksual
8 Pola percabangan simpodial
9 Duduk daun tersebar
Perubaha
1 2 3 4 5 6 7 8 9 n Evolusi
Ot 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
A 1 0 0 0 1 0 1 1 0 4
B 0 1 1 1 0 1 0 0 1 5
C 1 1 1 1 0 0 1 1 0 6
F. Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah kami lakukan dalam mengamati beberapa spesimen Commelinidae, didapatkan bahwa terdapat berbagai karakter yang
dimiliki setiap kelasnya. Karakter-karakter tersebut yakni mencakup habitus, batang, pola percabangan, jenis daun, tepi daun, duduk daun dan karakteristik lainnya.
Berdasarkan tabel seriasi letak pistilum (karpel) familia Commelinidae (Rhoeo discolor) letaknya bersatu, simetri bunganya actinomorf dan tipe plasentasnya
aksilaris. Pada familia Poaceae (Zea mays) duduk daunya tersebar, jenis kelamin bunganya uniseksual dan calyx/corolla perigonium (lodikula). Pada familia
Cyperaceae (Cyperus rotundus) duduk daunnya roset, calyx/corolla perigonium (bristle) dan pistilum(karpel) dengan stigma bercabang. Hasil seriasi ini sesuai
dengan teori, dimana urutan seriasi terendah dimiliki oleh Rhoeo discolor dari familia Commelinidae, lalu disusul oleh Zea mays dari familia Poaceae dan yang
tertinggi dimiliki oleh Cyperus rotundus dari familia Cyperaceae.
Ciri umum yang dimiliki tumbuhan Commelinidae berdasarkan tabel seriasi yang kami susun yakni habitus herba, jenis daun tunggal, pertulangan daun
linear, perbungaan majemuk, stamen lepas, ovarium superum, kelamin tumbuhan monoecious, perlekatan karpel syncarp, dan jenis buah tunggal. Berdasarkan hasil
analisis melalui fenogram, didapatkan bahwa spesimen Rhoeo discolor dan Cyperus rotundus memiliki kekerabatan yang sangat dekat. Hal ini ditunjukan dengan
nilai koefisien kesamaan yang dimiliki keduanya sebesar 0,5. Kekerabatan antara keduanya terlihat dari kesamaan karakteristik berdasarkan tabel seriasi, keduanya
memiliki 5 kesamaan dari 9 karakteristik yang dipilih diantaranya pola percabangan simpodial, callyx/corolla lodikula, jenis kelamin bunga biseksual, pola
percabangan simpodial, dan duduk daun simpodial. Hasil fenogram sesuai dengan teori berdasarkan karakteristik yang dipilih dan klastering yang telah dilakukan
dikarenakan Rhoeo discolor memiliki banyak kesamaan karakteristik dengan Cyperus rotundus.
Dari hasil analisis yang kami lakukan melalui kladogram, diketahui bahwa spesimen Rhoeo discolor merupakan spesimen paling primitif karena
pistilum(karpel) bersatu, simetri bunga actinomorf, tipe plasenta aksilaris dan umut tumbuhan beberapa tahun, disusul oleh Zea mays. Spesimen yang paling maju
adalah Cyperus rotundus, karakteristik yang menunjukan Cyperus rotundus tumbuhan Commelinidae yang paling maju adalah pola percabangannya simpodial,
calyx/corolla periginium (bristle). Hasil kladogram sesuai dengan teori dimana Rhoeo discolor merupakan spesimen yang paling primitif sedangkan Cyperus
rotundus merupakan spesimen yang paling maju atau modern.
Terdapat beragam manfaat yang didapatkan dari tumbuhan Commelinidae diantaranya daun dari Gewor (Commelina benghalensis) dapat dimakan,
rimpangnya biasa digunakan sebagai sayuran, Rhoeo discolor, Tradescantia, Zebrina pendula digunakan sebagai tanaman hias, Zea mays serta Oryza sativa bisa
dikonsumsi dan dijadikan makanan pokok sehari-hari, Cyperus rotundus digunakan untuk mengurangi rasa sakit saat haid dan Cyperus papyrus yang digunakan
sebagai bahan baku pembuatan kertas palpus.
G. Kesimpulan
1. Dapat disimpulkan bahwa Commelinidae dapat dikelompokan menjadi Commelinidae, Poaceae dan Cyperaceae.
2. Ciri umum yang dimiliki tumbuhan Pinophyta berdasarkan tabel seriasi yang kami susun yakni habitus herba, jenis daun tunggal, pertulangan daun linear,
perbungaan majemuk, stamen lepas, ovarium superum, kelamin tumbuhan monoecious, perlekatan karpel syncarp, dan jenis buah tunggal.
3. Berdasarkan hasil skala filogeni Rhoeo discolor dan Cyperus rotundus memiliki kekerabatan yang sangat dekat
4. Berdasarkan hasil kladistika dari tabel seriasi, familia Commelinidae merupakan kelas paling primitif dan urutan selanjutnya adalah familia Poaceae. Kelas
Cyperaceae merupakan kelas yang paling maju.
5. Tumbuhan Commelinidae memiliki beragam manfaat yang sangat berguna bagi keberlangsungan hidup manusia diantaranya daun dari Gewor (Commelina
benghalensis) dapat dimakan, rimpangnya biasa digunakan sebagai sayuran, Rhoeo discolor, Tradescantia, Zebrina pendula digunakan sebagai tanaman
hias, Zea mays serta Oryza sativa bisa dikonsumsi dan dijadikan makanan pokok sehari-hari, Cyperus rotundus digunakan untuk mengurangi rasa sakit saat
haid dan Cyperus papyrus yang digunakan sebagai bahan baku pembuatan kertas palpus..
H. Referensi
Hidayat, T., dkk. (2020). Penuntun Praktikum Biosistematika Tumbuhan. Bandung. Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Indriyanti, D. & Anggraini, N. F. (2017). Liliopsida (Ciri-Ciri dan Klasifikasi Commelinidae). Tanjung Pinang. Pendidikan Biologi FKIP Universitas Maritim Raja
Ali Haji.
Husain, N. A. (2015). Studi Etnobotani dan Identifikasi Tumbuhan Berkhasiat Obat Berbasis Pengetahuan Lokal di Kabupaten Enrekang. Makassar. Agroteknologi
Universitas Hasanuddi.
Silalahi, M. (2014). Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Pendidikan Biologi Universitas Kristen Indonesia.