Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 2 :

Dewi Cantika O.H. (2010113)


Haniya Ammar S (2000558)
Iqlainy Amelia P (2009569)
Rifda Iftitah Patria (2000486)
Stefanie Anggraini (1904650)
Pendidikan Biologi B 2020

A. Judul Praktikum
Laporan Praktikum Dilleniidae
B. Tujuan Praktikum
1. Untuk mengenal keanekaragaman Dilleniidae
2. Untuk menentukan ciri umum Dilleniidae
3. Untuk menganalisis hubungan kekerabatan melalui kegiatan taksonomi numerik (fenetika dan kladistika)
4. Untuk menganalisis urutan perkembangan filogeni dari kelompok Dilleniidae primitif sampai kelompok Dilleniidae yang maju melalui kegiatan seriasi menggunakan skala filogeni,
dan membandingkannya dengan kladogram
5. Untuk mengidentifikasi manfaat dari setiap anggota Dilleniidae
C. Bahan yang Digunakan
1. Dilleniaceae : Dillenia sp.
2. Malvaceae : Hibiscus sp.
3. Passifloraceae : Passiflora sp.
4. Cucurbitaceae : Sechium sp., Cucumis sp.
5. Caricaceae : Carica papaya
D. Metode Praktikum
1. Menyiapkan bahan berupa gambar objek
2. Membuat tabel seriasi, analisis, fenetika dan filogenetika
3. Melakukan pengamatan terhadap bahan dibantu dengan studi literatur
4. Menuliskan hasil pengamatan pada tabel seriasi serta membuat fenogram dan kladogram
E. Hasil Pembahasan
1. Tabel Seriasi
Dilleniaceae Malvaceae Passifloraceae Curcubitaceae Caricaceae
Dillenia sp. Hibiscus sp. Passiflora sp. Sechium sp. Cucumis sp. Carica papaya
No Karakter Ciri Skor Ciri Skor Ciri Skor Ciri Skor Ciri Skor Ciri Skor
Herba
1 Habitus Pohon 1 Perdu 2 Liana 4 memanjat 5 Herba memanjat 5 Pohon Basah 1,5
2 Pola Percabangan Simpodial 5 Simpodial 5 simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Monopodial 1
3 Jenis daun Tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal 1
4 Duduk daun Tersebar 1 Tersebar 1 tersebar 1 Tersebar 1 Tersebar 1 Roset 5
5 Pertulangan daun Craspedodromous 1 Acrodromous 3.5 aktinodrom 3 Aktinodromo 3 Aktinodromous 3 Aktinodromus 3
ous us
Tunggal
(Betina),
Majemuk
6 Perbungaan Tunggal 1 Majemuk 3 tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal 1 (Jantan) 2
Biseksual,
7 Jenis kelamin bunga Biseksual 1 Biseksual 1 biseksual 1 Uniseksual 5 Uniseksual 5 jantan, betina 3
Salah satu Salah satu
8 Calyx/Corolla Lepas 1 bersatu 2 lepas 1 Lepas 1 Lepas 1 bersatu 2
bagian
dasar
9 Stamen Lepas 1 Berkelompok 4 bersatu 3 Lepas 1 Lepas 1 Epipetal 2
Stigma
Banyak dan lepas, bercabang stigma Stigma Stigma
10 Pistilum (Karpel) sebagian bersatu 2 kelipatan 5 4 bercabang 4 bersatu 5 Stigma bersatu 5 bercabang 4
super
11 Ovarium Superum 2 Superum 2 superum 1 Inferum 5 Inferum 5 Superum 2
12 Simetri bunga Aktinomorf 1 Aktinomorf 1 aktinomorf 1 Aktinomorf 1 Aktinomorf 1 Aktinomorf 1
13 Kelamin tumbuhan Monoceous 1 Monoceous 1 Monoceous 1 Monoceous 1 Monoceous 1 Dioecious 5
14 Perlekatan karpel Paracarp 3 Syncarp 5 syncarp 5 Syncarp 5 Syncarp 5 Syncarp 5
15 Jenis buah Ganda 1 Tunggal 3 tunggal 3 Tunggal 3 Tunggal 3 Tunggal 3
16 Tipe plasenta Marginalis 1 Aksilaris 3 parietalis 2 Basalis 5 Basalis 5 Parietalis 2
beberapa
17 Umur tumbuhan Tahunan 1 Beberapa tahun 2 tahun 2 <1 tahun 5 <1 tahun 5 Beberapa tahun 2
Jumlah Total 25 Total 43.5 Total 39 Total 53 Total 53 Total 43

2. Fenogram
Koefisien kesamaan :
Tabel Karakteristik : AB = 4/8= 0,50
Spesimen Karakteristik AC = 4/8= 0,50
AD = 3/8 = 0,38
Dillenia sp. (A) 1. Ovarium superum 1 2 3 4 5 6 7 8 AE =2/8= 0,25
BC = 6/8 = 0,75
Hibiscus sp. (B) 2. Perbungaan majemuk A 1 0 0 0 0 0 1 1 BD = 3/8 =0,38
BE = 6/8 = 0,75
Passiflora sp. (C) 3. Umur tumbuhan beberapa tahun B 1 0 1 0 1 0 0 0 CD = 5/8 = 0,63
CE = 4/8 = 0,50
Sechium sp. (D) 4. Tipe plasenta basalis C 0 0 1 0 1 0 1 0 DE = 3/8 = 0,38

Carica papaya (E) 5. Perlekatan karpel parakarp D 0 1 0 1 1 0 1 0

6. Jenis kelamin bunga biseksual, jantan, betina E 1 1 1 0 1 1 0 0

7. Calix/corolla lepas

8. Jenis buah ganda-tunggal

Matriks Kesamaan : Klastering-1, P = BC Klastering-2, Q = PE


A B C D E P A D E Q A D

A 1 P 1 Q 1

B 0,50 1 A 0,50 1 A 0,38 1

C 0,50 0,75 1 D 0,50 0,38 1 D 0,44 0,38 1


QA= AP+ AE= 0,50+0,25 = 0,75 : 2= 0,38
D 0,38 0,38 0,63 1 E 0,63 0,25 0,38 1
QD= DP+DE = 0,50+0,38 = 0,88 : 2 = 0,44
PA= AB+AC = 0,50 + 0,50 = 1,00 : 2 = 0,50
E 0,25 0,75 0,50 0,38 1
PD= CD+BD = 0,38 + 0,63 = 1,01 : 2 = 0,50
PE= BE+ CE = 0,75 + 0,50 = 1,25 : 2 = 0,63
Klastering-3, R = QD Pohon Fenogram

R A

R 1

A 0,38 1

RA= QA+AD = 0,38+0,38 = 0,76 : 2 = 0,38

2. Kladogram

Spesies: Karakter:
A Diilenia sp. 5. Perlekatan karpel parakarp
1. Ovarium superum
B Hibiscus sp. 6. Jenis kelamin bunga biseksual, jantan, betina
2. Perbungaan majemuk
C Passiflora sp. 7. Calix /corolla lepas
3. Umur tumbuhan beberapa tahun
D Sechium sp. 8. Jenis buah ganda-tunggal
4. Tipe plasenta basalis
E Carica papaya
Outgroup A B C D E

1 0 1 1 0 0 1

2 0 0 0 0 1 1

3 0 0 1 1 0 1

4 0 0 0 0 1 0

5 0 0 1 1 1 1

6 0 0 0 0 0 1

7 0 1 0 1 1 0

8 0 1 0 0 0 0

Jumlah
Perubahan 0 3 3 3 4 5
Evolusi
F. Pembahasan
Ciri-ciri yang paling umum dari Subkelas Dilliniidae, antara lain Dilleniidae termasuk tumbuhan berkayu atau herba, pada umumnya terdapat resin pada batangnya. Terkadang
mengandung zat tanin dan mengandung sedikit alkaloid. Memiliki daun tunggal, jarang yang majemuk. Pada umumnya tulang daun menjari (palmatus). Bunga polypetalous dan sympetalous,
sedikit sekali yang apetalous. Pada bunga sympetalous, biasanya jumlah stamen lebih banyak dari pada corollanya. Bunga hypogynus atau peryginous, jarang epigynous. Serbuk sari binukleat,
jarang yang trinukleat (Cronquist, 1981). Ciri umum dari familia Dilleniaceae yaitu habitusnya berupa pohon, perdu dan liana, daunnya tunggal kadang-kadang ada stipula, letak daun
berseling atau tersebar, bunga umumnya biseksual, kaliks kadang persisten, corolla kadang cepat luruh, apokarp, stamen banyak, letak ovarium superum dan tipe plasenta marginalis. Sedangkan
untuk familinya dapat dibedakan berdasarkan ciri-cirinya sebagai berikut 1. Passifloraceae: habitus berupa liana, pertulangan daun actinodromous, ovarium super superum, herba terkadang
perdu, kaliksnya 5, petal 5 dan selalu besar, ciri khasnya adalah memiliki tangkai androginofor, memiliki ovarium yang super superum dan memiliki androginophore diwakili oleh spesies
Passiflora edulis. 2. Caricaceae: habitus pohon kecil atau perdu yang berkayu lunak, jarang bercabang, daun terkumpul di ujung batang, perbungaan majemuk, jenis kelamin biseksual, jantan,
betina, kaliks/korola bersatu, dengan ciri khasnya adalah memiliki pola percabangannya monopodial, kelamin tumbuhan gabungan, dan tangkai daunnya berongga diwakili oleh spesies Carica
papaya. 3. Cucurbitaceae: habitus berupa herba, basah atau tumbuhan berkayu lunak, pola percabangan simpodial, ovarium inferum, pertulangan daun actinodromous, kaliks/corolla salah satu
bersatu, pistillum (karpel) stigma bercabang, umumnya memanjat dengan sulur berbentuk spiral, ciri khasnya adalah habitusnya herba merambat memiliki sulur cabang, ovarium inferum dan
jenis kelamin bunganya uniseksual diwakili oleh spesies Sechium edule dan Cucumis sativus.
Berdasarkan hasil seriasi dapat diduga urutan dilleniidae primitif hingga dilleniidae yang lebih maju adalah Dilleniaceae dengan skor 25, Passifloraceae dengan skor 39, Caricaceae
dengan skor 43, Malvaceae dengan skor 43,5, dan Cucurbitaceae dengan skor 53. Hal ini tidak sesuai dengan teori dimana berdasarkan teori diketahui bahwa urutan dari yang primitif hingga
yang paling maju adalah Dilleniaceae, Malvaceae, Passifloraceae, Cucurbitaceae, dan Caricaceae. Berdasarkan tabel seriasi diketahui bahwa setiap famili Dilleniidae memiliki habitus yang
berbeda yaitu famili Dilleniaceae yang berhabitus pohon dengan skor 1, famili Malvaceae yang berhabitus perdu dengan skor 2, famili Passifloraceae yang berhabitus liana dengan skor 4, famili
Cucurbitaceae yang berhabitus herba memanjat dengan skor 5, dan famili Caricaceae yang berhabitus pohon basah dengan skor 1,5. Famili Dilleniaceae, Malvaceae, Passifloraceae, dan
Cucurbitaceae memiliki ciri yang sama yaitu pola percabangan simpodial dengan skor 5 sedangkan Caricaceae memiliki pola percabangan monopodial dengan skor 1. Jenis daun pada subkelas
Dilleniidae adalah tunggal dengan skor 1. Duduk daun pada famili Dilleniaceae, Malvaceae, Passifloraceae, dan Cucurbitaceae adalah tersebar dengan skor 1, sedangkan Caricaceae memiliki
duduk daun roset dengan skor 5. Pertulangan daun pada famili Dilleniaceae yaitu Craspedrodromus dengan skor 1, familia Malvaceae yaitu Acrododromous dengan skor 3,5, dan famili
Passifloraceae, Cucurbitaceae, Caricaceae adalah aktinodromous dengan skor 3. Perbungaan pada famili Dilleniaceae, Malvaceae, Passifloraceae, Cucurbitaceae adalah tunggal dengan skor 1,
sedangkan pada Caricaceae adalah tunggal (betina), majenuk (jantan) dengan skor 2. Jenis kelamin pada famili Dilleniaceae, Malvaceae, Passifloraceae adalah biseksual dengan skor 1, famili
Cucurbitaceae adalah uniseksual dengan skor 5, sedangkan Caricaceae adalah biseksual, jantan, betina dengan skor 3. Pada famili Dilleniaceae, Passifloraceae, Cucurbitaceae memiliki
callyx/corolla lepas dengan skor 1 sedangkan famili Malvaceae dan Caricaceae memiliki callyx/corolla yang salah satu bersatu dengan skor 2. Famili Dilleniaceae memiliki umur tumbuhan
tahunan dengan skor 1, famili Malvaceae, Passifloraceae, Caricaceae memiliki umur tumbuhan dalam beberapa tahun dengan skor 2, sedangkan famili Cucurbitaceae memiliki umur tumbuhan
kurang dari satu tahun dengan skor 5. Berdasarkan hasil fenogram untuk pohon fenogramnya spesies B (Hibiscus sp.) berkerabat dekat dengan C (Passiflora sp.) memiliki nilai 0,75 atau
berarti nilai kesamaan 75%. Dan 0,63 untuk spesies P dengan spesies E (Carica papaya) atau nilai kesamaan 63 %. Kemudian untuk nilai 0,44 yaitu spesies Q dengan spesies D (Sechium sp.).
Dan nilai 0,38 untuk spesies R dengan A (Dillenia sp.). Dari hasil penghitungan diinterpetasikan bahwa species BC memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dengan E (Carica papaya) yang
ditunjukkan dengan nilai koefisien kesamaan 0,75. Dimana koefisien 0,75 menyatakan bahwa species A dan B memiliki 4 kesamaan dari 8 karakteristik. Sedangkan species A (Dillenia sp.)
memiliki hubungan kekerabatan paling jauh dari species BC, serta merupakan species paling primitif. Berdasarkan hasil kladogram urutan Dillenidae dari yang paling primitif menuju yang
paling maju adalah spesies A (Dillenia sp.), C (Passiflora sp.), B (Hibiscus sp.), D (Sechium sp.), dan yang paling maju adalah E (Carica papaya). Hasil tersebut telah sesuai dengan teori yang
ada. Hal ini didukung oleh karakter ovarium superum, perbungaan majemuk, umur tumbuhan beberapa tahun, pelekatan karpel sinkarp, callix/corolla lepas, dan jenis buah ganda-tunggal.
Sedangkan, spesies yang paling primitif yaitu A (Dillenia sp.) yang hanya memiliki karakter ovarium superum saja. Dilihat dari hasil seriasi dan kladogram, ternyata memiliki perbedaan
kemajuan species karena kurangnya pembeda karakteristik yang digunakan pada kladogram, atau kurang tepatnya penggunaan karakteristik pada taksonomi numerik. Setelah penghitungan
seriasi dan kladogram mendapatkan hasil bahwa untuk spesies yang paling primitif dari keduanya sama yaitu spesies A (Dillenia sp.) dan untuk spesies yang paling maju keduanya juga sama
yaitu spesies E (Carica papaya). Akan tetapi untuk urutan spesies ke-2, ke-3, dan ke-4 nya berbeda karena kurangnya pembeda karakteristik pada kladogram yang hanya mengambil 8
karakteristik saja.
Manfaat dari Dillenidae sendiri yaitu sebagai berikut : 1. Muntingia calabura yang termasuk pada ordo Malvales merupakan tumbuhan penghasil minyak jawa. 2. Ceiba pentandra
yang termasuk pada famili Malvaceae juga merupakan tumbuhan penghasil kapuk yang digunakan untuk pengisi bantal atau kasur 3. Suku Dipterocarpaceae, seperti suku meranti-merantian
menghasilkan yang bernilai ekonomis tinggi 4. Camellia sinensis yang termasuk famili Theaceae menghasilkan daun yang digunakan untuk minuman, yakni teh. Camellia juga memiliki
senyawa yang berkhasiat untuk penyakit kanker/karsinogenik, penyakit jantung, dan gangguan liver. Camellia juga mengandung senyawa antioksidan. 5. Passiflora quadrangularis
menghasilkan buah markisa yang dapat dikonsumsi 6. Carica papaya dari famili Caricaceae menghasilkan buah pepaya yang dapat dikonsumsi, dan juga mengandung zat papain yang berfungsi
sebagai antikanker dan antiinflamasi 7. Famili Cucurbitaceae terdiri dari suku labu-labuan yang dapat dikonsumsi. Seperti Cucumis sativus yang merupakan ketimun, diduga memiliki khasiat
untuk beberapa penyakit, seperti hipertensi, sariawan, batu ginjal, dan penyejuk kulit. Disisi lain Dillenia sp. juga memiliki manfaat yaitu seperti kayu simpur yang dapat dipakai untuk tangkai
korek api dan panil, jika diawetkan dapat digunakan untuk tiang pancang, bantalan dan bagunan lainnya. Lalu ada Hibiscus rosa sinensis yaitu bagian bunga yang mengandung gossy peptin
anthocyanin dan glucoside hibiscin yang mempunyai efek diuretic dan choleretic, yang dapat memperlancar peredaran darah, dan mencegah tekanan darah tinggi.
G. Kesimpulan
Sub kelas Dilleniidae memiliki ciri-ciri habitusnya mulai dari pohon, semak, liana, herba, dan pohon basah. Duduk daun umumnya tersebar, memiliki kandungan tanin. Umumnya
daunnya tunggal namun ada beberapa yang majemuk. Umumnya pola percabangan simpodial namun ada beberapa yang monopodial. Dilleniidae ini terdiri atas 13 ordo, 78 familia, serta kurang
lebih 25.000 species.Berdasarkan hasil seriasi dapat diduga urutan dilleniidae primitif hingga dilleniidae yang lebih maju adalah Dilleniaceae dengan skor 25, Passifloraceae dengan skor 39,
Caricaceae dengan skor 43, Malvaceae dengan skor 43,5, dan Cucurbitaceae dengan skor 53. Hal ini tidak sesuai dengan teori dimana berdasarkan teori diketahui bahwa urutan dari yang
primitif hingga yang paling maju adalah Dilleniaceae, Malvaceae, Passifloraceae, Cucurbitaceae, dan Caricaceae.Berdasarkan hasil fenogram, species A merupakan species paling primitif dan
memiliki kekerabatan paling jauh dengan species BC, serta species memiliki kekerabatan paling dekat dengan species E. Berdasarkan hasil kladogram, urutan species dari yang paling primitif
menuju yang paling maju adalah species A, species B, species C, species D lalu species E. Manfaat dari Diilenidae yaitu sebagai bahan makanan dan minuman; penghasil minyak jawa, kapuk,
tiang pancang, tangkai korek api dan panil; serta memiliki banyak khasiat untuk kesehatan.
H. Daftar Pustaka
Hidayat, Topik, dkk. (2020). Penuntun Praktikum Biosistematika Tumbuhan. Bandung : Departemen Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Muzaki, dkk. (2016). Laporan Praktikum Dilleniidae. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Putri, dkk. (2019). Laporan Praktikum Dilleniidae. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Silalahi, M. (2015). Bahan Ajar Taksonomi Tumbuhan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai