Anda di halaman 1dari 19

PLANTAE

1. Bagaimana karakteristik kingdom plantae? Apa perbedaan kingdom Plantae dengan


kingdom Monera, kingdom Protista, dan kingdom Fungi?
Karakteristik kingdom plantae:
1. Sel bersifat eukariotik
2. Multiseluler terdeferensiasi
3. Autotrof fotosintetik
4. Memiliki dinding sel dari selulosa
5. Tidak bergerak berpindah tempat

Sedangkan:
1. Monera -> unisel dan prokariotik
2. Fungi -> heterotrof absorbsi
3. Protista -> unisel/multisel tidak terdeferensiasi

2. Perbedaan Bryophyta dan Pterydophyta kejelasan bagian-bagian tubuhnya, fase dominan


dalam hidupnya, metagenesis, fase gametofit, dan fase sporofitnya?

NO BRYOPHYTA PTERIDOPHYTA

1 Peralihan dari thalophyta ke kormophyta Kormophyta (memiliki akar, batang, dan


daun sejati

Atracheophyta (tidak ada xylem floem) Tracheophyta

Fase gametofit: tumbuhan limit Fase gametofit: protalium


Fase sporofit: sporogonium Fase sporofit: tumbuhan paku

Fase dominan saat gametofit Fase dominan saat fase sporofit

Fase sporofit bergantung hidup pada gametofit Fase sporofit dan gametofit tidak saling
bergantung

Positif: Sebagai tanaman hias


1. Sebagai tumbuhan perintis 1. Suplir (adiantum cuneatum)
2. Penahan erosi 2. Paku tanduk rusa (platycerium
3. Obat hepatitis (marchantia polimorpa) bifurcatum)
4. Pengganti kapas (sphagnum)
Penghias kolam: (salvinia natans)
Negatif: Obat luka: paku cakar ayam (sellaginella)
1. Merapuhkan bangunan Pupuk kompos: azolla pinata
2. Merusak candi dan prasasti bersimbiosis dengan anabaena azollae
3. Membuat licin ganggang biru pengikat N2
Sayuran: semanggi (marsilea crenata)

3. Bagaimana peranan Pterydophyta dalam kehidupan manusia berikut


1. Selaginella: obat luka
2. Platycerium bifurcatum: tanaman hias
3. Adiantum cuneatum: tanaman hias
4. Azolla pinata: pupuk kompos
5. Marsilea crenata: sayuran
6. Salvinia natans: penghias kolam
4. Perbedaan Gymnospermae dengan Angiospermae jika dilihat dari kondisi bakal biji, habitus,
jaringan pengangkut, alat reproduksinya, perakaran, ada tidaknya kambium, dan pembuahan
yang terjadi? Buatlah tabel perbedaannya

NO GYMNOSPERMAE ANGIOSPERMAE

1 Bakal biji tidak dilindungi daging Bakal biji dilindungi daging buah
buah/karpela

2 Habitusnya ada yang berbentuk pohon Habitusnya pohon, perdu, dan semak
dan perdu

3 Memiliki xylem dan floem serta Memiliki xylem dan floem, yang
kambium monokotil tidak berkambium, sedangkan
dikotil berkambium

4 Berakar tunggang Monokotil: serabut


Dikotil: tunggang

5 Tidak memiliki bunga sejati Memiliki bunga sejati

6 Mengalami pembuahan tunggal - ovum Mengalami pembuahan ganda


dibuahi sperma menjadi zygot Sperma 1 + ovum = zygot
Sperma 2 + ovum = inti kandung lembaga
sekunder/endosperm
5. Bagaimana klasifikasi pada Gymnospermae, jelaskan kelas-kelasnya, jelaskan ciri tiap kelasnya,
dan sebutkan contoh tumbuhan pada tiap kelasnya beserta peranannya!

CONIFERAE GNETINAE CYCADINAE GINKGOINAE

Memiliki daun Mempunyai Mirip dengan Berupa pohon besar


berbentuk jarum strobilus jantan yang tumbuhan palem, yang mana
sehingga sering tersusun secara alat reproduksi ketinggiannya bisa
disebut pohon jarum majemuk, daunnya berbentuk seperti mencapai > 30
berhadapan, bijinya strobilus meter. Daun
berbentuk bulat bertangkai panjang
telur serta biasanya dan lebar seperti
akan berubah kipas. Belahan
menjadi merah berlekuk di bagian
setelah masak dalam dan tulang
daun menggarpu

Penghasil getah Sayuran: daun Tanaman hias (pakis Kosmetik,


terpentin: pinus, melinjo haji) obat-obatan herbal
damar. Bahan kayu Kripik: biji melinjo (ginkgo biloba)
lapis

6. Contoh tumbuhan monokotil yang berperan sebagai buah-buahan, bahan bangunan, sumber
karbohidrat, bahan tekstil, bumbu dan sayuran
Monokotil
1. Buah-buahan: pisang, nanas, kurma, kelapa, kolang kaling, siwalan
2. Bahan bangunan: batang pohon kelapa, batang bambu
3. Sumber karbohidrat: padi, jagung, gandum, sorgum, tebu
4. Bahan tekstil: serat daun nanas, serat batang pisang, serat batang eceng gondok
5. Bumbu: bawang merah, bawang putih, bawang bombay, lengkuas, sereh, pandan,
kunyit
6. Sayuran: asparagus, rebung bambu

Dikotil
1. Buah-buahan: apel, pir, stroberi, jeruk, mangga, jambu, semangka, melon
2. Bahan bangunan: batang pohon trembesi, mahoni, kamper, kayu hitam, nangka
3. Sumber karbohidrat: ubi, singkong, porang, kentang talas
4. Bahan tekstil: serat rami, kapas, kapuk
5. Bumbu: merica, lada, kayu manis, salam
6. Sayuran: sawi, bayam, kangkung, brokoli
7. Mengapa pembuahan pada Angiospermae disebut sebagai pembuahan ganda?
Karena
1. Sperma 1 + ovum = zygot
2. Sperma 2 + ovum = inti kandung lembaga sekunder/endosperm

8. Bagaimana prosesnya? Apa bentuk sporofit Angiospermae, dan apa bentuk gametofitnya?
a. Diawali dengan proses penyerbukan, yaitu jatuhnya serbuk sari pada kepala putik.
b. Setelah beberapa saat, serbuk sari akan berkecambah satu atau memunculkan sebuah
saluran kecil yang dinamakan buluh sari. Buluh sari ini sebagai jalan menuju bakal biji
(ovule).
c. Buluh sari kemudian tumbuh memanjang di dalam tangkai putik. Melalui buluh sari
ini, inti serbuk sari berjalan menuju bakal biji.
d. Selama perjalanan tersebut, inti serbuk sari akan membelah menjadi inti vegetatif inti
generatif pertama, dan inti generatif kedua.
e. Inti vegetatif berjalan di depan inti generatif, karena berperan sebagai penunjuk jalan,
Setelah sampai di bakal biji, inti generatif satu (n) akan membuahi ovum dan
membentuk zigot (2n).
f. Sedangkan inti generatif dua (n) membuahi inti kandung lembaga sekunder
membentuk endosperma. Peristiwa pembuahan inilah yang dinamakan pembuahan
ganda.
g. Pada perkembangan selanjutnya, zigot berkembang menjadi embrio calon tumbuhan
baru, sedangkan endosperma digunakan sebagai sumber makanan pertama pada proses
perkecambahan biji.
h. Bakal biji akan tumbuh menjadi biji dan bakal buah akan menjadi buah yang
membungkus biji (pada beberapa spesies tumbuhan).

9. Pengelompokkan tumbuhan berdasarkan kemiripan ciri (famili gramineae, solanaceae, palmae,


zinggiberaceae, rosaceae)
GRAMINEAE PALMAE ZINGIBERACEAE ORCHIDACEAE ROSACEAE SOLANACEAE

Monokotil Monokotil Monokotil Monokotil Dikotil Dikotil


Rumput Palem Jahe Anggrek Mawar Terong

Padi, jagung, Palem, kelapa, Jahe, kunyit, kencur, Semua anggrek Mawar, apel, Tomat, terong,
gandum, aren, kurma, lengkuas, temulawak Vanili pir, stoberi kentang, cabe,
sorgum, tebu sagu, salak, tembakau,
pinang kecubung

10. Bagaimana perbedaan tumbuhan monokotil dan dikotil, dilihat dari jumlah keping biji,
perakaran, susunan jaringan pengangkut, penampang melintang batang, tulang daun, bunga,
ada tidaknya kambium, dan proses perkecambahan!

NO MONOKOTIL DIKOTIL

1 Keping biji 1 Keping biji 2

2 Biji tidak membelah saat berkecambah Biji terbelah saat perkecambahan

3 Berakar serabut Berakar tunggang

4 Batang tidak berkambium, berkas Batang berkambium, berkas pembuluh


pembuluh angkut tersebar tidak teratur angkut tersusun teratur

5 Bunga berkelipatan 3 Bunga berkelipatan 4 atau 5

6 Tulang daun sejajar Tulang daun menyirip ataupun menjari


ANIMALIA
1. Perkembangan embrio dan lapisan embrional serta perkembangan lapisan embrional
Ektoderm: rambut, email gigi, kulit, kuku, kelenjar keringat, kelenjar minyak, saraf reseptor
Endoderm: sistem pencernaan (lambung, usus, hati, pancreas) sistem pernafasan
Mesoderm: sistem reproduksi (testos, ovarium, uterus) sistem ekskresi (ginjal, uretra, ureter)
sistem peredaran darah (jantung, pembuluh darah) sistem gerak (tulang, otot, jaringan ikat,
sandi)

2. Perbandingan ciri cacing planaria, cacing pita, cacing hati, baik dari struktur, peranan, cara
infeksinya ke tubuh inang, dan reproduksinya.
Persamaan: sama sama platyhelmintes: triploblastik acoelomata, pipih, dan hermaphrodite

Cacing Planaria Cacing hati Cacing pita

Hidup bebas, daya regenerasi Parasit Parasit


tinggi

Dewasa di air jernih dan Dewasa di hati dan empedu Dewasa di saluran
berperan sebagai indikator ternak atau manusia pencernaan ternak/manusia
air bersih
Infeksi ke manusia karena Infeksi ke manusia karena
mengkonsumsi siput/ keong makan daging yang kurang
yang kurang matang atau matang yang mengandung
daging ternak yang terinfeksi larva sistiserkus cacing
3. Perbandingan ciri cacing tambang, cacing filaria, cacing kremi, baik dari struktur, cara
infeksinya ke tubuh manusia, maupun reproduksinya
Persamaan: sama sama nemathelmintes: tripoblastik pseudocoelomata, gilig, diocieus

Cacing tambang Cacing Filaria Cacing kremi

Parasit, dewasa di usus Parasit, dewasa di saluran Parasit, dewasa di usus besar
manusia, bisa menyebabkan limfe manusia, bisa manusia
anemia menyebabkan kaki gajah

Infeksi dari larva-larva yang Infeksi dari gigitan nyamuk Infeksi dari telur/larva yang
tertelan atau menembus tertelan
pori-pori kulit

Cegah dengan CTPS dan Pencegahan dengan Pencegahan: minum obat


memakai alas kaki memberantas sarang nyamuk cacing secara berkala, CTPS,
secara individual dan cuci seprai
komunal

4. Klasifikasi Molusca, contoh perkelas, dan peranannya


Mollusca: tubuh lunak, simetri bilateral, triploblastik coelomata
1. Gastropoda
Berjalan dengan otot perut, cangkang berbentuk kerucut terpilin, aquatik bernafas
dengan insang (siput lymnaea, fuscaria, stagnicola), yang terestrial bernafas dengan
rongga mantel: bekicot
2. Pelecypoda
Bergerak dengan kaki pipih, insang berbentuk lembaran, cangkang setangkup
Contoh: kerang hijau, kerang darah, kerang mutiara, anadonta
3. Chepalopoda
Alat gerak melekat di kepala, bernafas dengan insang, tidak bercangkang kecuali
nautilus. Contoh: gurita, sotong, cumi-cumi

5. Ciri, struktur, klasifikasi, dan peranan Arthropoda


Ciri-ciri
1. Tripoblastik bilateral simetris
2. Memiliki eksoskeleton
3. Peredaran darah terbbuka
4. Sistem pencernaan sempurna
5. Sistem ekskresi dengan kelenjar hijau dalam saluran
6. Reproduksi: diosieus dengan fertilisasi internal

Klasifikasi berdasarkan jumlah kaki dan segmentasi tubuhnya


1. Crustacea: udang, kepiting, rajungan
a. Habitat di air laut
b. Ada sefalotorak dan abdomen
c. Ada kaki di setiap segmen tubuhnya
d. Bernafas dengan insang

2. Arachnoidea: laba-laba, tungau, kalajengking


a. Habitat di darat dan ada yang bersifat parasit
b. Ada sefalotorak dan abdomen
c. Jumlah kaki 4
d. Bernafas dengan paru-paru

3. Insecta: semua serangga


a. Habitat: ada yang di darat
b. Terdiri dari chepal, thoraks, abdomen
c. Jumlah kaki 3
d. Bernafas dari trakea

4. Myriapoda: lipan, keluwing, kelabang


a. Habitat: di darat
b. Terdiri dari chepal, thorak pendek dan abdomen
c. Jumlah kaki ada 1 pasang di setiap segmen tubuh atau 2 pasang pada setiap
ruas

6. Ciri dan peranan Insekta dalam kehidupan manusia


Ciri:
1. Memiliki membran tympanum sebagai alat pendengaran
2. Mengalami metamorfosis
a. Ada yang metamorfosisnya tidak sempurna (hemimetabola)
b. Ada yang metamorfosisnya sempurna (holometabola)
Peran
1. Ulat sutera (bombyx mori) untuk membuat kain sutra
2. Lebah madu (apis indica/apis cerana) sebagai penghasil madu
3. Jangkrik (acheta domestica) untuk makanan burung dan ikan
4. Lalat buah (Drosophila melanogaster) untuk bahan penelitian genetika
5. Lebah kumbang dan kupu kupu untuk membantu penyerbukan tanaman dan menjadi
inspirasi seni
6. Colembola : membantu membusukkan sampah
7. Undur-undur : obat diabetes

Negatif:
1. Aedes aegypti: nyamuk
2. Anopheles: nyamuk malaria
3. Culex fatigans: nyamuk zika
4. Glossina palpalis: lalat tse-tse
5. Pediculus humanus: kutu manusia
6. Nilaparwata lugens: hama padi

7. Struktur tubuh Aves dan fungsi organnya

8. Ciri mamalia yang membedakannya dengan kelas lainnya, beserta contoh-contoh mamalia yang
memiliki ciri khusus
Mamalia unik karena memiliki glandula mammae, homoioterm, jantung beruang 4, penutup
tubuh berambut, memiliki glandula mamae, memiliki kantung kemih, luang pengeluaran
anus, uretra, dan vagina pada betila
Spesial:
1. Mamalia berkantung (marsupialia)
2. Mamalia terbang (chiroptera)
3. Mamalia berenang (sirenia dan cetacea)
4. Mamalia bertelur (monotremata)
5. Mamalia berbelalai (proboscidea)

Ciri khusus mamalia dari cetacea dan sirenea


1. Cetacea:
Panjang tubuh maksimal 2-10m, corak tubuh bervariasi, ada sirip punggung/tidak
habitat di pesisir laut - tengah laut, makanannya ikan kecil, sering melompat di air
Contoh: paus, lumba-lumba, pesur
2. Sirenia
Memiliki panjang tubuh maksimal 4,1 meter, belahan di tengah ekor, tidak melompat,
tidak ada sirip punggung, dua lubang nafas di depan, makanan rumput laut dan lamun
Contoh: sapi laut, dugong

PRIMATA MARSUPALIA CARNIVORA

Mata menghadap ke depan Yang betina melahirkan Memiliki gigi taring yang tajam
Ibu jari dapat digerakkan ke segala arah secara prematur dan Memiliki kuku yang dilindungi
Volume otak besar mengasuh bayinya di dalam oleh kantung kuku
Alat gerak bagian depan lebih banyak kandang di depan dadanya
digunakan

Manusia, lutung, bekantan, owa, monyet, Koala, kanguru, wallaby, Kucing, singa, cheetah, harimau,
orang utan opossum, wombat, anjing, serigala
tasmanian devil
9. Perbedaan Pisces, Amphibi, Reptilia, Aves, Mamalia ditinjau dari penutup tubuhnya, jumlah
ruang jantungnya, suhu tubuhnya, lubang pengeluarannya, urutan sistem pencernaannya, dan
reproduksinya
a. Pisces
Kulit: licin dan bersisik.
Jumlah ruang jantungnya: 2 dengan peredaran darah yang tertutup
Suhu tubuh: poikiloterm (suhu tubuh dipengaruhi oleh lingkungan)
Lubang pengeluaran: urogenitalia
Urutan sistem pencernaan
Reproduksi: eksternal, ovipar

b. Amphibi
Kulit: halus dan basah
Jumlah ruang jantungnya: 3 dengan peredaran darah ganda dan tertutup
Suhu tubuh: poikiloterm
Lubang pengeluaran: kloaka
Urutan sistem pencernaan:
Reproduksi: eksternal, ovipar

c. Reptilia
Kulit: bersisik
Jumlah ruang jantungnya: 4 dengan peredaran darah yang tertutup dan ganda
Suhu tubuh: poikiloterm
Lubang pengeluaran: kloaka
Urutan sistem pencernaan:
Reproduksi: internal ovovivipar atau ovipar

d. Aves
Kulit: berbulu
Jumlah ruang jantungnya: 4 dengan peredaran darah yang ganda dan tertutup
Suhu tubuh: homoioterm
Lubang pengeluaran: kloaka
Urutan sistem pencernaan:
1. Parah
2. Mulut
3. esophagus/kerongkongan
4. Tembolok
5. Lambung kelenjar
6. Lambung pengunyah
7. Usus
8. Kloaka
Reproduksi: internal, ovipar

e. Mamalia
Kulit: berambut
Jumlah ruang jantungnya: 4 dengan peredaran darah yang ganda dan tertutup
Suhu tubuh: homoioterm
Lubang pengeluaran: anus
Urutan sistem pencernaan:
Reproduksi: internal, vivipar

EKOLOGI LINGKUNGAN
1. Peran udara, suhu, kelembaban, cahaya, curah hujan, salinitas, dan topografi terhadap
makhluk hidup
Udara: berperan membantu penyerbukan pada tanaman (anemogami) dan pada tanaman
padi, jagung dan gandum. Angin juga berperan dalam menyebarkan benih tanaman
(anemokori), benih spora pada paku-pakuan
Suhu: enzim dan hormon dalam tubuh dapat bekerja secara optimum jika suhunya sesuai.
Suhu mempengaruhi kehidupan setiap makhluk hidup.
Kelembaban: banyaknya uap air di udara, bakteri dan jamur juga sangat membutuhkan
kelembaban yang tinggi
Cahaya: diperlukan dalam berfotosintesis. Dimana matahari ini adalah sumber energi utama
di negeri ini.
Curah hujan: sebagai salah satu sumber air. Curah hujan juga menjaga kesuburan tanah yang
tentunya penting bagi manusia karena berkaitan dengan bidang pertanian.
Salinitas: mempengaruhi adaptasi makhluk hidup di dalamnya untuk menjaga keseimbangan
osmosisnya. Contoh: ikan air laut banyak meminum air tetapi sedikit urine sedangkan ikan air
tawar sedikit minum tetapi banyak urine.

2. Perbedaan detritivor dan dekomposer serta contohnya.


Detritivor: mengkonsumsi zat organik/ organisme yang sudah mati, lalu menghasilkan zat
organik juga. Contohnya: echinodermata, cacing, rayap, kaki seribu, dan kutu kayu.
Dekomposer: mengkonsumsi zat organik lalu menghasilkan zat anorganik. Contohnya:
bakteri dan jamur pengurai.

3. Proses suksesi, perbandingan suksesi primer dan suksesi sekunder, serta ciri-ciri
komunitas klimaks
Suksesi primer: komunitas yang mengalami gangguan dan keadaan awal hilang total.
Contoh: alga biru dan lumut kerak - lumut daun paku pakuan - rumput - semak semak -
perdu - pohon berkayu - hutan heterogen
Suksesi sekunder: komunitas yang mengalami gangguan, tetapi masih ada sisa-sisa dari
keadaan awal yang melanjutkan komunitas yang sudah ada.
Contoh: keadaan awal sebelumnya yang masih bisa dihidupi makhluk hidup
Ciri komunitas klimaks
1. Tidak mudah terpengaruh oleh adanya suatu perubahan
2. Terjadi keseimbangan antara energi yang masuk dan energi yang keluar
3. Terjadi keseimbangan antara semua komponen dalam ekosistem
4. Tidak ada dominasi spesies
5. Tidak terjadi pergantian dominasi lagi dan suksesi terhenti
6. Keanekaragaman dalam komunitas tinggi

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika populasi, dan cara menghitung jumlah


PPK: energi total hasil fotosintesis
PPB: PPK- energi yang dipakai tumbuhan untuk berespirasi
PS: PPB - energi yang dipakai tumbuhan untuk berespirasi + egesta + ekskreta
Egesta: energi yang terkandung dalam bahan makanan yang tidak tercerna sehingga dibuang
dalam bentuk feses
Ekskreta: energi yang terkandung dalam sisa metabolisme yang berupa bahan organik
Daya dukung lingkungan: kemampuan lingkungan untuk dapat memenuhi kebutuhan
sejumlah makhluk hidup di lingkungannya agar dapat tumbuh dan berkembang secara wajar di
dalamnya.
Daya lenting lingkungan adalah kemampuan lingkungan untuk memulihkan kembali
lingkungannya ke keadaan yang seimbang
Cara menghitung dinamika populasi: Jumlah penduduk = jumlah penduduk yang
diketahui + (natalitas-moralitas) + (imigrasi-emigrasi)

5. Contoh-contoh hubungan mutualisme, protokooperasi, kompetisi, komensalisme,


parasitisme, dan alelopati
1. Mutualisme (menguntungkan kedua pihak, ada keharusan untuk bersama)
Contoh: Manusia dengan E. Coli
2. Protokooperasi (menguntungkan kedua pihak, tidak ada keharusan untuk bersama)
Contoh: burung jalak dan kerbau
3. Kompetisi (persaingan)
Contoh: singa dan cheetah merebut makanan
4. Komensalisme (satu diuntungkan, satu netral
Contoh: tanaman sirih Belanda yang melilit di pohon ketapang dimana sirih Belanda
mendapat kemudahan memperoleh cahaya matahari sementara tanaman ketapang
tidak mendapatkan keuntungan, namun juga tidak dirugikan
5. Parasitisme (satu diuntungkan, satu dirugikan)
Contoh: cacing pita di usus manusia
6. Alelopati (satu dirugikan, satu netral dimana kehadirannya menghambat
pertumbuhan maupun perkembangan organisme lain)
Contoh: rumput alang-alang mensekresikan senyawa fenol, asam valinik, dan karbolik
yang menghambat pertumbuhan tumbuhan di sekitarnya.

6. Standar air bersih secara fisik, biologi, dan kimia, serta pelestarian daur air
Biologis
1. Tidak mengandung organisme penyebab penyakit
2. Tidak mengandung debu, pasir, tanah, dan sedimen lainnya.
Kimia
1. pH netral (6,5-8,5)
2. Tidak mengandung logam berat
3. Tidak mengandung bahan radioaktif
4. Dissolved Oxygen tinggi
5. Biological Oxygen Demand rendah
6. Chemical Oxygen Demand rendah
Fisik
1. Tidak berasa
2. Tidak berbau,
3. Tidak berwarna
4. Tidak keruh
5. TDS rendah.
7. Nitrifikasi, daur N, dan pelestariannya
Nitrifikasi: proses pengubahan amonium (NH4) menjadi nitrat (NO3) dengan bantuan
bakteri-bakter
Daur N:
1. Fiksasi: proses pengikatan nitrogen bebas dari udara oleh mikroorganisme prokariotik
2. Nitrifikasi: pengubahan amonium menjadi nitrat dengan bantuan bakteri-bakteri
a. Nitritasi: pengubahan amonium menjadi nitrit dengan bantuan bakteri
nitritasi
b. Nitratasi: proses pengubahan nitrit menjadi nitrat dengan bantuan bakteri
nitratasi
c. Denitrifikasi: proses penguraian nitrat, kembali menjadi amonia maupun
nitrogen bebas lagi. Proses ini berlangsung secara anaerob dan menghambat
nitrifikasi.
3. Amonifikasi: proses pengubahan protein dalam sisa-sisa makhluk hidup, sisa hasil
pencernaan, dan hasil ekskresi menjadi amonium melalui pengurangan.

Pelestarian:
1. Menjaga kelestarian tanah agar tidak tercemar bahan kimia, plastik, dan sampah
lainnya.
2. Menjaga kelestarian mikroorganisme tanah dengan penggunaan pupuk alami
3. Melakukan rotasi tanaman pada lahan pertanian, dengan selingan tanaman
leguminosae yang bersimbiosis dengan bakteri-bakteri pemfiksasi nitrogen
4. Mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang dapat menyebabkan hujan asam yang
bisa mematikan mikroorganisme tanah.
5. Menjaga agar tanah tetap gembur (banyak oksigen) agar nitrifikasi berjalan lancar

8. Biomagnifikasi dan eutrofikasi, penyebab dan dampaknya


Biomagnifikasi adalah proses berpindahnya bahan tercemar atau polutan dari satu trofik
tertentu dan ke tingkat trofik lainnya sehingga terakumulasi melalui bahan makanan. Pada
proses ini, konsentrasi bahan pencemar akan terus meningkat dengan meningkatnya posisi
makhluk hidup dalam trofik pada suatu rantai makanan. Bahaya biomagnifikasi adalah bisa
menyebabkan cacat lahir, dan kesulitan dalam bereproduksi. Biomagnifikasi juga dapat
menyebabkan kematian pada makhluk hidup.
Eutrofikasi adalah proses pengayaan nutrisi dan bahan organik di dalam air yang disebabkan
munculnya nutrisi yang berlebihan. Penyebabnya adalah ulah manusia yang tidak ramah
lingkungan. Misalnya dengan pembuangan limbah industri yang tidak diolah terlebih dahulu.
Eutrofikasi juga disebabkan dari detergen. Detergen mengandung senyawa fosfat dan fosfat
adalah salah satu penyebab pencemaran air. Efek dari eutrofikasi juga menimbulkan
pertumbuhan alga hijau yang pesat. Dimana hal ini bisa menyebabkan kematian ikan dalam
jumlah yang banyak.

9. Bagaimana bahaya pestisida?


Menyebabkan kerusakan lingkungan. Juga pencemaran yang meliputi:
Pencemaran tanah:
- Hilangnya unsur hara tanah, yang membuat tanah tidak layak untuk pertanian
- Mempengaruhi flora dan fauna alami yang berada di dalam tanah
- Menurunkan vegetasi karena peningkatan salinitas tanah
- Debu beracun (seperti debu silika) dapat menyebabkan masalah pernapasan atau
bahkan kanker paru-paru
Pencemaran air:
- Gangguan ekosistem
- Ancaman terhadap kehidupan laut
- Peningkatan risiko penyakit yang ditularkan melalui air
- Meningkatkan bahan kimia beracun (seperti merkuri) di badan air
- Eutrofikasi

10. Bahaya pencemaran CO, dan CO2, sumber pencemarnya serta pencegahannya
CO
Bahaya: kematian akibat kekurangan oksigen dalam darah karena darah justru berikatan
dengan CO
Sumber: pembakaran mesin yang tidak sempurna
Pencegahannya: mengurangi penggunaan transportasi pribadi, menghemat pemakaian listrik
di rumah, memastikan kesehatan kendaraan pribadi terjaga.

CO2
Bahaya: menyebabkan gangguan pernafasan, menyebabkan efek rumah kaca yang
meningkatkan suhu bumi, mencairnya es di kutub
Sumber: hasil pembakaran bahan bakar fosil, penggunaan kendaraan bermotor, dan
pembakaran karbon yang sempurna.
Pencegahannya: mulai menggunakan transportasi umum dibandingkan transportasi pribadi,
melakukan efisiensi energi, mengurangi sampah organik, menanam tanaman.

11. Penyebab, dan dampak hujan asam, serta pencegahannya


Efek hujan asam: menyebabkan berbagai macam gangguan pernafasan, penurunan kualitas
tanah, pucuk-pucuk tanaman menguning, produksi pertanian merosot, bangunan cepat aus,
besi dan logam berkarat, dan membunuh detritivor dan dekomposer.

12. Reuse, Recycle, Reduce, Reconstract, Repair, Upcycle, dan biaya ekologi]
Membebani alam, biaya ekologi
13. Bagaimana dampak pembukaan lokasi wisata, transmigrasi, alih fungsi hutan menjadi
perkebunan/pertanian, pembangunan jalan dan penambangan?
Pembukaan lokasi wisata: ada perubahan alam dengan dibangunnya warung, parkiran,
hotel. Ada sampah dari para pengunjung, limbah dari restoran dan hotel, dan ada polutan
udara dari kendaraan para pengunjung.

Transmigrasi: ada kebutuhan lahan dan perumahan bagi penduduk baru yang pasti akan
mengurangi luasan hutan, keanekaragaman hayati berkurang, daerah jelajah satwa berkurang,
ada sampah dan polutan dari penduduk baru.

Pembangunan jalan: berkurangnya daerah resapan karena tertutup aspal,penebangan pohon,


timbulnya hunian-hunian baru mengikuti jalan, ada polutan dari kendaraan yang lewat,
kepadatan penduduk meningkat sepanjang kiri kanan jalan baru.

Penambangan: perubahan muka alam, berkurangnya hutan, berkurangnya keanekaragaman


hayati, adanya polutan seperti logam berat Hg dalam pertambangan emas

14. Apa saja kriteria limbah/sampah B3, bagaimana seharusnya penanganannya? Apa yang
dimaksud bioremediasi, fitoremediasi dan contoh-contohnya
B3 adalah limbah yang sifat konsentrasinya mengandung zat yang beracun dan berbahaya yang
secara langsung maupun tidak langsung menganggu ksehatan.
Kriteria:
a. Mudah meledak
b. Pengoksidasi
c. Mudah menyala
d. Beracun
e. Korosif
f. Irritant
g. Berbahaya bagi lingkungan
h. Karsinogenik
i. Teratogenik
j. Mutagenik
Bioremediasi: teknologi perbaikan tanah tercemar logam berat dengan memanfaatkan
mikroorganisme yang mampu mengadsorpsi dan mendegradasi logam berat. Mikroorganisme
merupakan bioremediator ampuh untuk menghilangkan logam-logam melalui mekanisme
serapan secara aktif atau pasif. Contoh: Pseudomonas, Moraxella, Acinetobacter,
Burkholderia dan Alcaligenes.

Fitoremediasi: adalah perbaikan tanah tercemar logam berat dengan prinsip penanaman
tanaman yang mempunyai kemampuan untuk menyerap, mendegradasi, mentransformasi dan
mengimobilisasi bahan pencemar, baik itu logam berat maupun senyawa organik. Penyerapan
dan akumulasi logam berat oleh tumbuhan tumbuhan dapat dibagi tiga proses yang
sinambung yaitu penyerapan logam oleh akar, translokasi logam dari akar ke bagian tumbuhan
lain, dan lokalisasi logam pada bagian sel tertentu untuk menjaga agar tidak menghambat
metabolisme tumbuhan tersebut (Lasat, 2000). Masing-masing tanaman mempunyai
kemampuan yang berbeda dalam menyerap logam berat dari tanah. Misalnya dengan
menanam tanaman eceng gondok

15. Pemanasan global, gas-gas rumah kaca, perubahan iklim, dan dampaknya baik bagi lingkungan
alam, ekonomi, sosial, dan berbagai bidang kehidupan dalam masyarakat
Akibat pemanasan global:
1. Suhu bumi meningkat
2. Permukaan air meningkat
3. Pola cuaca yang tidak teratur

Dampak gas rumah kaca


1. Perubahan temperatur bumi semakin tinggi
2. Mencairnya glacier
3. Kegagalan panen besar besaran

Dampak perubahan iklim:


1. Resiko besar bagi kesehatan manusia, keamanan pangan global, dan pembangunan
ekonomi. Tindakan untuk mengurangi emisi sangat penting dan mendesak untuk
dilakukan.
2. Terjadinya peningkatan permukaan air laut
3. Pergeseran rentang geografis serta pola migrasi spesies daratan dan laut
4. Meningkatkan kejadian perpindahan manusia dan memicu konflik
5. Memicu guncangan ekonomi dan kemiskinan
6. Memperburuk masalah kesehatan manusia dan menyebabkan gangguan kesehatan
7. Penurunan ketersediaan air, perubahan produktivitas tanaman, hilangnya
keanekaragaman hayati yang merupakan aset yang tidak ternilai yang dimiliki
Indonesia
8. Ketahanan pangan
9. Ekosistem alami dan kesejahteraan ekonomi baik di tingkat lokal maupun nasional

Anda mungkin juga menyukai