1. Keanekaragaman gen
a. Bunga mawar
i. Bunga mawar putih, bunga mawar merah, dll
b. Kelapa
i. Kecuali kelapa sawit → kalau ada kelapa kopyor dan kelapa sawit berarti
sudah masuk keanekaragaman spesies
ii. Kelapa gading, kelapa kopyor, kelapa hijau
c. Anjing
i. Anjing herder, anjing poodle
d. Mangga
i. Mangga gadung, mangga indramayu, mangga golek, mangga gedong
gincu, mangga kelapa, mangga madu, mangga apel
e. Belimbing
i. Belimbing bangkok, belimbing wulan, belimbing demak, belimbing
malaya, belimbing sembiring, belimbing madu
f. Ayam
i. Ayam ras, ayam kampung
2. Keanekaragaman spesies / jenis → keanekaragaman dalam berbagai spesies (dibatasi
: misal 1 famili, 1 ordo).
a. Aren, pinang, lontar, kelapa sawit, kelapa, pinang merah
b. Harimau, singa, cheetah, kucing
c. Kacang buncis, kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah, petai cina, kacang
panjang, kacang kapri, petai
a. Lumut (bryophyta)
i. Ciri khas → belum bisa dibedakan (makanya disebut peralihan antara
Thallophyta dan Cormophyta), bersifat gametofit
ii. Berklorofil, belum memiliki floem / xilem.
iii. Tumbuh di tempat lembab.
iv. Sebagian lumut tubuhnya berupa talus (lembaran).
v. Sebagian lagi telah memiliki organ mirip akar (rizoid), batang, dan daun.
vi. Autotrof
b. Reproduksi lumut → seksual dan aseksual
i. Aseksual : tunas pangkal batang, stolon, potongan cabang-cabang,
protonema primer membentuk individu baru, protonema putus-putus
membentuk protonema, membentuk kuncup.
ii. Seksual : penyatuan spermatozoid (dihasilkan anteridium) dan ovum
(dihasilkan arkegonium)
iii. Pergiliran keturunan antara fase gametofit dengan fase sporofit
(metagenesis).
iv. Berdasarkan kedudukan gametangianya, dibedakan menjadi lumut
berumah 1 dan 2
c. Daur hidup lumut
i. Spora tumbuh jadi badan bernama protonema.
ii. Tumbuh jadi tumbuhan lumut / gametofit.
iii. Menghasilkan gamet (anteridium, arkegonium).
iv. Hasilkan sperma ovum lalu kawin → zigot
v. Zigot → sporogonium
vi. Di dalam ada sporangium.
vii. Sporangium pecah → spora
viii. Tambahan :
1. Pada tumbuhan lumut yang hidup panjang → gamet
2. Gametofit lumut → lumut itu sendiri
d. Tumbuhan paku (pteridophyta)
i. Organ tubuh → akar batang dan daun sudah jelas, batang berupa batang
benar atau akar rimpang
ii. Telah memiliki trachea → tracheophyta
iii. Ujung daun menggulung.
iv. Memiliki klorofil.
e. Reproduksi paku → generatif (seksual) menghasilkan spora
f. Daur hidup tumbuhan paku
i.Spora → protalium
ii.Protalium → anteridium, arkegonium
iii.Sperma + ovum → zigot
iv. Zigot → tumbuhan paku
v. Tumbuhan paku menghasilkan spora
vi. Tambahan :
1. Gametofit tumbuhan paku → protalium karena menghasilkan
gamet
2. Sporofit tumbuhan paku → tumbuhan paku itu sendiri → umur
panjang
3. Di bawah daunnya ada titik-titik yang bernama sorus → kumpulan
sporangium
g. Skema paku homospor dan heterospor
h. Ciri tumbuhan biji (Spermatophyta)
i. Reproduksi generatif hasilkan biji, di dalamnya terdapat lembaga /
embrio
1. Reproduksi tumbuhan biji → generatif (seksual)
ii. Alat reproduksi tampak jelas (bunga di angiospermae, strobilus di
gymnospermae)
iii. Organ utama → akar, batang, daun
iv. Generasi sporofit jelas, generasi gametofit mengalami reduksi.
v. Kandung lembaga terlindung dalam ovula, setelah pembuahan
berkembang menjadi biji.
vi. Berdasarkan letak bakal biji, dibedakan menjadi
1. Gymnospermae : berbiji terbuka
2. Angiospermae : berbiji tertutup
i. Daur hidup tumbuhan biji
i. Daur hidup gymnospermae (terbuka)
ii. Daur hidup angiospermae (tertutup)
Letak bakal biji Tidak dibungkus daun buah Dibungkus daun buah
l. Contoh monokotil
● Jagung ● Pinang-pinangan
● Padi, padi ketan ● Talas
● Sawit ● Malaka
● Pohon pisang ● Buah persik
● Pohon kelapa ● Siwalan
● Tanaman tebu ● Kedondong
● Jahe ● Pisang kipas
● Bunga anggrek ● Bacang
● Buah kurma ● Aren
● Timun ● Palem kipas
● Enau ● Blueberry
● Vanili ● Rotan lilin
● Kunyit ● Lengkuas
● Bawang merah ● Asparagus
● Bawang putih ● Tulip
● Salak ● Rumput gajah
● Melon ● Bunga lili
● Kapulaga ● Bunga bakung
● Buah naga ● Hangkang
● Buah kiwi ● Rumput-rumputan
● Nanas ● Pandan
● Ubi rambat ● Safron
m. Contoh dikotil
bab 6 : protista
1 Alat gerak Kaki semu Rambut getar Bulu cambuk Tidak punya
(pseudopodia)
2 Habitat Air laut, air tawar, Air tawar dan Air laut, air Hidup sebagai
parasit di tubuh tempat yang tawar, parasit parasit pada
hewan lembab di hewan / sel darah
manusia manusia /
hewan
i. Plasmodium → malaria
ii. Trypanosoma gambiense → penyakit hidung
iii. Paramecium caudatum → indikator pencemaran organik
iv. Didinium → predator paramecium
v. Vorticella → hidup bebas, bentuk seperti lonceng
vi. Balantidium coli → diare
vii. Amoeba → hidup bebas
viii. Entamoeba gingivalis → sakit gigi
ix. Foraminifera (sering keluar di soal) → petunjuk tambang minyak bumi
ii. Foraminifera
iii. Radiolaria
Tanah radiolaria penting untuk bahan gosok.
bab 7 : fungi
Cara hidup Saprofit, parasit, Saprofit, parasit, Saprofit, simbiosis Saprofit, parasit
simbiosis simbiosis
2. Bagian jamur
i.
ii. Asksus → pembentukan spora di dalam (endospora)
iii. Basidium → pembentukan spora di luar (eksospora)
bab 10 : ekologi
a. Telur jadi ada domba yang dalamnya ada cacing hati, mengeluarkan telur di
feses.
b. Telur masuk perairan menjadi larva mirasidium bersilia.
c. Larvanya masuk ke dalam tubuh siput dan di tubuh siput akan berkembang
menjadi sporosit (sporokista).
d. Ternyata dalam sporosit juga terjadi pembelahan (reproduksi vegetatif), larva
sudah bisa berkembang biak menghasilkan redia. Peristiwa dimana larva
berkembang biak namanya → paedogenesis.
e. Redia keluar dari siput menjadi serkaria yang berenang dengan bebas.
f. Serkaria ke rumput / tamana menjadi menjadi kista (metaserkaria). Apabila
dimakan domba, pindah ke domba dan menetas di dalam tubuh domba menjadi
dewasa dan pindah ke hati.
2. Daur hidup taenia sp.
a. Taenia solium vs taenia saginata
i. Bedanya : taenia solium memiliki kumpulan kait → rostelum (efek
sampingnya pendarahan), taenia punya sekat-sekat → proglotid (ada
gamet jantan dan betina), keluar bersama dengan feses.
b. Telur yang sudah dibuahi masuk ke dalam tubuh (termakan), kotoran sapi dan
babi ini termakan lagi sama sapi dan babi, nempel ke rumput dll. Di dalam usus
sapi / babi ini berkembang menjadi larva yang namanya onkosfer / heksakan
menembus usus ke aliran darah ke otot. Di otot menjadi kista yang namanya
sistiserkus (cacing gelembung).
c. Bisa terjadi pada manusia, kalo manusia termakan feses → proglotid
Sayap - - - - Ada
Ciri khas Eksoskeleton, Kelisera dan Mulut Herbivor Ada yang
molting / pedipalpus. dilengkapi metamorfosis
ekdisis spineret taring biasa
6. Piramida makanan
a. Contoh pertanyaan :
i. ___ konsumen tingkat brp? Taraf trofik yg ke berapa?
ii. Klo jumlah rusa turun, apa yang terjadi dengan produsen?
7. Jaring-jaring makanan
8. Macam interaksi
i.
ii. Struktur dalam organisme, dirombak menjadi gas sulfur, ada juga yang
dirombak menjadi sulfat, sulfatnya diambil akar (tumbuhan ambil dalam
bentuk sulfat).
iii. Bakteri pereduksi sulfur
iv. Gas sulfur dioksdiasi bakteri sulfur menjadi sulfur, dioksidasikan
menjadi sulfat.
12. Daur fosfor
Jarak pandang
Kerusakan material
Tumbuhan
Material
Tumbuhan
c. Pencemaran udara
Udara di atmosfer merupakan campuran dari gas nitrogen (78%), oksigen (21%),
gas argon (sekitar 1%) dan CO2 (0.0035%).
Asap dari cerobong pabrik, Penurunan kualitas udara Penghijauan dan reboisasi.
kendaraan bermotor. untuk respirasi semua
organisme.
KELAS 11
bab 1 : sel
b. Retikulum endoplasma
a. Difusi → perpindahan zat terlarut / pelarut dari jumlah yang banyak ke jumlah
yang sedikit
b. Osmosis → perpindahan air melewati membran semi-permeabel / selektif
permeabel dari konsentrasi hipotonis ke hipertonis (zat terlarutnya tetap).
- Difusi air
2. Hipertonik, isotonik, hipotonik
a. Hipertonik → zat terlarut di luar membran semi permeabel memiliki konsentrasi yang
lebih tinggi / airnya memiliki konsentrasi lebih rendah
i. Air dari sel keluar.
ii. Sel mengkerut.
b. Isotonik → dua larutan dengan konsentrasi terlarut sama (tidak ada pergerakan air)
c. Hipotonik → zat terlarut di luar membran semi permeabel memiliki konsentrasi yang
lebih rendah / airnya memiliki konsentrasi lebih tinggi
i. Air masuk ke dalam sel.
ii. Sel membengkak.
3. Struktur tumbuhan
Kolenkim Sklerenkim
Penebalan pada bagian sudut selulosa. Penebalan dinding merata dari lignin.
Menyokong organ yang masih muda dan Menyokong organ yang dewasa.
tua.
Dinding sel lunak dan plastis. Letaknya lebih dalam dari kolenkim.
e. Jaringan pengangkut
i. Mengangkut air dan hara tanah serta zat hasil asimilasi dari bagian tubuh
satu ke yang lainnya.
ii. Terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh kulit kayu).
iii. Xilem dan floem disebut berkas pembuluh.
iv. Xilem
1. Terdiri atas sel mati maupun hidup yang dindingnya mengalami
penebalan dari zat kayu.
2. Terangkai memanjang sehingga membentuk pembuluh.
3. 2 macam → trakeid dan trakea
a. Trakeid → unsur xilem yang primitif
b. Pada trakea, ujung-ujung selnya masih memiliki sekat
berpori atau noktah, jadi tidak ada lubang-lubang.
c. Pada trakea sekat-sekat antar selnya sudah hilang,
sehingga ujung-ujung selnya berlubang. Ujung sel satu
dengan lainnya saling menyambung sehingga membentuk
pembuluh.
4. Fungsi utama → mengangkut air dan hara tanah
a. Pengangkutan trakeid → noktah-noktah yang terdapat
pada sekat antarsel xilem
b. Pengangkutan trakea → lubang-lubang ujung sel
5. Unsur utama jaringan → trakeid, trakea, serabut xilem dan
parenkim xilem
6. Parenkim xilem merupakan tempat menimbun zat makanan,
sedangkan serabut xilem biasa menyatu dengan trakeid xilem.
v. Floem
1. Unsur utama jaringan → pembuluh tapis, sel pengirim, parenkima,
serat dan sklereid
2. Mula-mula merupakan hasil diferensiasi meristem apikal pada
ujung batang (floem primer).
3. Setelah tumbuhan mengalami pertumbuhan sekunder, floem
dihasilkan oleh meristem sekunder, yaitu kambium.
4. Floem sekunder → floem hasil pertumbuhan sekunder
5. Fungsi utama → mengangkut air dan zat hasil asimilasi
f. Jaringan gabus
1. Jaringan epitel → jaringan yang menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga
tubuh, atau permukaan saluran tubuh hewan.
2. Jaringan epitel tersusun dengan 2 cara beda :
a. Endotelium
i. Terdiri atas sel yang tersusun dalam lembaran-lembaran
ii. Biasanya menutupi permukaan luar tubuh (kulit) atau menutup saluran
atau rongga yang berhubungan dengan permukaan dalam tubuh (saluran
pencernaan)
b. Epitel kelenjar → tersusun dalam kelenjar-kelenjar disesuaikan dengan fungsi
sekresi
3. Jaringan epitel dibagi berdasarkan bentuk dan susunannya :
Epitel pipih berlapis tunggal Pembuluh darah, pleura, Difusi, osmosis, filtrasi
alveolus, kapsul glomerulus
Epitel pipih berlapis banyak Epidermis, rongga mulut, rongga Proteksi
hidung, vagina, telapak kaki
Epitel kubus berlapis banyak Testis, saluran kelenjar minyak, Sekresi, absorbsi
kelenjar keringat, kelenjar ludah
4. Jaringan otot
Kemampuan kontraksi Cepat, cepat lelah Lambat, tidak mudah Lambat, tidak mudah
lelah lelah
5. Jaringan saraf
6. Jaringan penguat
Jaringan ikat
Jaringan tulang 1. Terdiri atas sel-sel Seluruh rangka 1. Alat gerak pasif
tulang dan matriks 2. Penyokong
2. Matriksnya tersusun 3. Tempat
atas zat kolagen melekatnya otot
dan endapan kapur 4. Melindungi organ
tubuh yang lemah
7. Jaringan lemak
a. Terdiri atas sel-sel lemak berisi minyak
b. Lokasi → di bawah kulit, sekitar alat-alat dalam
c. Fungsi :
i. Cadangan makanan
ii. Bantalan lemak
iii. Melindungi tubuh dari kehilangan panas
Jumlah normal 4 - 5 juta / mm3 6000 - 9000 / mm3 200 000 - 300 000 /
mm3
a. Leukositosis : sel darah putih melebihi batas normal, < 200 000
b. Leukemia : leukosit >=200 000
2. Penyakit pada sistem peredaran darah
a. Thalasemia → tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dalam darah
b. Jantung koroner → penyumbatan pada pembuluh koronaria jantung
c. Hipertensi → tekanan darah melebihi batas normal
d. Hipotensi → tekanan darah lebih rendah dari normal
e. Hemofilia → kesulitan dalam proses pembekuan darah karena faktor gen
f. Sklerosis → pengerasan pembuluh nadi, dapat disebabkan oleh
i. Lemak (atherosklerosis)
ii. Kapur (arteriosklerosis)
g. Trombus / embolus → gumpalan pada arteri koronaria, gumpalan bisa berupa
darah (trombus) pada pembuluh darah
i. Embolus → penyumbatan dalam sirkulasi karena benda asing yang
terbawa dalam darah
h. Varises → pelebaran pembuluh balik yang umumnya terjadi pada betis. Bila
pelebaran terjadi pada vena dekat anus disebut ambeien / hemoroid / wasir.
Tubulus kontortus proksimal Reabsoprsi urin primer yang menyerap glukosa, garam,
air dan asam amino.
Tubulus kontortus distal Melepaskan zat berlebihan ke dalam urin sekunder (urin
sesungguhnya).
2. Gangguan ginjal
Diabetes Mengeluarkan terlalu banyak urine, encer dan disertai rasa haus.
insipidus Penyebab → kurang ADH (antidiuretic hormone)
Glukosuria Ada glukosa dalam urine karena nefron tidak mampu menyerap kelebihan
glukosa sehingga dibuang bersama urine.
Batu ginjal Pengendapan garam kalsium pada rongga ginjal / kantong kemih.
Penyebab → kelainan metabolisme, sering menahan buang air kecil dan
kurang minum
Uremia Keadaan toksik saat darah mengandung banyak urea karena ginjal gagal
membuang urea keluar tubuh.
1. Bagian-bagian otak
i.
Saraf simpatis
- Berpangkal di sumsum tulang belakang di daerah leher dan pinggang.
- Fungsi: mengaktifkan berbagai organ tubuh agar bekerja otomatis
● Mempercepat denyut jantung
● Mempersempit diameter pembuluh darah
● Memperlambat proses pencernaan
● Memperkecil bronkus
● Menurunkan tekanan darah
● Memperlambat gerak peristaltis
● Memperbesar pupil
● Menghambat sekresi empedu
● Menurunkan sekresi ludah
● Meningkatkan sekresi adrenalin
ii. Saraf parasimpatis
- Berpangkal pada sumsum lanjutan atau medulla oblongata di sakrum.
- Berlawanan dengan kerja saraf simpatis (simpatis menuju alat untuk
mengaktifkan, parasimpatis akan menghambat).
- Efek kerja berlawanan menghasilkan peristiwa yang menuju keadaan
normal.
- Fungsi:
● Menghambat denyut jantung
● Memperlebar diameter pembuluh darah
● Mempercepat proses pencernaan
● Memperlebar bronkus
● Menaikkan tekanan darah
● Mempercepat gerak peristaltis
● Mempersempit pupil
● Mempercepat sekresi empedu
● Menaikkan sekresi ludah
● Menurunkan sekresi adrenalin
3. Gangguan pada sistem saraf manusia
Epilepsi Kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, stroke, tumor otak.
Neuritis Radang saraf akibat benturan fisika misalnya pukulan, patah tulang, defisiensi
vitamin B1, B6 dan B12 dengan gejala kesemutan dan terasa sakit pada daerah
yang disarafi.
Stroke Pasokan darah ke otak terganggu akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau
pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik) sehingga sel-sel otak mati
karena tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi.
Alzheimer Penyakit otak orang di atas umur 65 yang mengakibatkan penurunan daya
ingat, kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara
bertahap.
Parkinson Sejumlah neuron rusak, produksi dopamin tidak cukup, asetilkolin tidak
terhambat, sehingga kontraksi otot tidak terkendali (tremor) di leher, bahu, bibir,
kepala, tangan, kaki.
Hidrosefalus Menumpuknya cairan di dalam rongga jauh di dalam otak ditandai dengan
pembesaran kepala pada bayi atau sakit kepala pada orang tua dan anak-anak.
Vertigo Gejala yang menyebabkan seseorang mengalami sensasi pusing berputar yang
muncul secara tiba-tiba.
4. Gangguan pendengaran
Congek / otitis Infeksi kronik telinga tengah dengan gendang telinga yang berlubang dan
mengeluarkan cairan atau nanah.
5. Gangguan penglihatan
a. Hipermetrop → jarak jauh jelas, dekat tidak jelas
i. Lensa mata terlalu pipih hingga bayangan jatuh di belakang bintik
kuning.
ii. Kacamata positif / cembung.
b. Miop → jarak dekat jelas, jauh tidak jelas
i. Lensa mata terlalu cembung hingga bayangan jatuh di depan bintik
kuning.
ii. Kacamata negatif / cekung.
c. Presbiopi → tidak dapat melihat benda berjarak dekat maupun jauh
i. Kacamata berlensa rangkap.
ii. Daya akomodasi terlalu lemah.
d. Astigmat / silindris → tidak ratanya kornea mata maka cahaya sejajar yang
datang tidak dapat difokuskan ke satu titik
i. Astigmat teratur dibantu dengan lensa silindris.
ii. Astigmat tidak teratur tidak dapat ditolong.
6. Hormon
KELAS 12
bab 1 : pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup
1. Pertumbuhan tumbuhan
a. Hipogeal → perkecambahan di bawah tanah
i. Bila terjadi pembentangan epikotil sehingga daun lembaga ikut tertarik
ke atas tetapi kotiledon tetap di dalam tanah
ii. Contoh : sebagian besar monokotil (jagung, padi, kelapa, kacang kapri)
b. Epigeal → perkecambahan an di atas tanah
i. Bila terjadi pembentangan hipokotil sehingga kotiledon ikut tertarik ke
atas tanah
ii. Contoh : sebagian besar dikotil (kacang kedelai, kacang panjang,
kacang tanah, bunga matahari, kacang hijau)
2. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman
a. Kelompok faktor bahan turunan → keturunan, kemurnian, daya tumbuh
b. Kelompok faktor esensial → cahaya, air, unsur hara)
c. Kelompok faktor iklim → hujan, suhu udara, kelembaban udara, angin, cahaya,
panjang hari
d. Kelompok faktor gangguan → hama, penyakit, gulma
3. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
a. Temperatur, pH, konsentrasi enzim, air, substrat, hasil akhir, zat-zat penggiat,
zat-zat penghambat
1. Metabolisme
a. Glikolisis
5. Anabolisme
a. Reaksi gelap / siklus calvin → terjadi di stroma, membutuhkan CO2
i. Fase fiksasi → fiksasi karbondioksida
ii. Fase reduksi → pemakaian H dari NADPH untuk mereduksi PGAL
iii. Fase regenerasi → terbentuknya kembali RuBP/ Rubisco / RuDP
iv. Fase sintesis → proses pembentukan glukosa
b. Reaksi terang
bab 3 : substansi materi genetika
Basa purin Guanin, adenin, timin, sitosin Guanin, adenin, urasil, sitosin
Basa pirimidin
DNA → A - T, G - C
RNA → A - U, G - C
Pengerjaan :
Rantai sense (DNA Template) = ASG TSA TAG GST
Rantai sense perlu ditranskripsi menjadi mRNA supaya bisa ditranslasi menjadi protein.
mRNA = UGS AGU AUS SGA
R - P - S - Q (E.)
6. Mutasi gen → transisi dan transversi
1. Hukum Mendel → hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan
oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya “Percobaan mengenai Persilangan
Tanaman”
a. Hukum pemisahan (segregation), juga dikenal sebagai hukum pertama mendel,
berlaku untuk untuk monohibrid.
i. Pasangan alel pada proses pembentukan gamet dapat memisah secara
bebas.
b. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment), juga dikenal
sebagai hukum kedua mendel, berlaku untuk dihibrid.
i. Gen-gen dari sepasang alel memisah secara bebas ketika berlangsung
pembelahan reduksi / meiosis pada waktu pembentukkan gamet-gamet.
2. Monohibrid → persilangan antara 2 individu dari spesies yang sama dengan 1 sifat
beda
3. Dihibrid → persilangan antara 2 individu dari spesies yang sama dengan 2 sifat
4. Jumlah gamet
bab 9 : evolusi
1. Teori biogenesis
a. Francesco Redi
b. Embriologi perbandingan
i. Ontogeni : perkembangan individu dari zigot sampai dewasa
(telur-zigot-blastula-gastrula-embrio-individu)
ii. Filogeni : perkembangan dari filum tingkat rendah menuju ke filum
tingkat tinggi (protozoa-coelenterata-annelida-chordata)
iii. Ernst Haeckel : ontogeni merupakan pengulangan secara cepat dari
filogeni (teori rekapitulasi / hukum biogenetik) → kalau mau lihat
filogeni secara cepat, lihat aja ontogeni
iv. Gambar, liat panah → kalau panahnya ke bawah ontogeni, kalau ke
samping filogeni
3. Ahli matematika Inggris Godfrey Harold Hardy dan dokter Jerman Wilhelm Weinberg
menghasilkan hukum Hardy-Weinberg yang menyatakan bahwa kesetimbangan
frekuensi genotipe AA, Aa, aa, dan perbandingan gen A dan a dari generasi ke
generasi selalu tetap jika :
a. AA, Aa, aa mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama
b. Perkawinan antara genotip yang satu dengan yang lainnya berlangsung secara
acak
c. Kemungkinan terjadinya mutasi A ke a dan sebaliknya sama besar
d. Jumlah individu anggota populasi besar
e. Tidak terjadi migrasi
4. Genetika populasi
a. Hukum Hardy-Weinberg → frekuensi alel dan genotip suatu populasi selalu
konstan dari generasi ke generasi dengan kondisi tertentu :
i. Ukuran populasi besar
ii. Tidak ada migrasi
iii. Tidak terjadi mutasi
iv. Perkawinan terjadi secara acak
v. Tidak terjadi seleksi alam
b. Frekuensi genotif
c. Frekuensi gen
bab 10 : bioteknologi
1. Bioteknologi konvensional
a. Ditandai dengan penggunaan mikroorganisme secara langsung pengerjaannya
secara sederhana
b. Proses pembuatan makanan, minuman, obat-obat
2. Bioteknologi modern
a. Ditandai dengan penggunaan organisme dalam tingkat seluler / molekuler serta
pengerjaannya agak rumit
b. Teknologi reproduksi dan rekayasa genetika
3. Dampak bioteknologi
a. Dampak positif
i. Meningkatkan produksi sumber makanan
ii. Meningkatkan kekebalan terhadap hama
iii. Mengolah produk makanan
iv. Menyediakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan
v. Membantu mengatasi pencemaran
b. Dampak negatif
i. Berkurangnya keanekaragaman hayati
ii. Menimbulkan pencemaran lingkungan
4. Mekanisme bioteknologi
a. DNA Rekombinan