Anda di halaman 1dari 69

KELAS 10

bab 1 : ruang lingkup biologi

1. Langkah-langkah metode ilmiah


a. Merumuskan masalah.
b. Mengumpulkan data dan keterangan.
c. Menyusun dugaan sementara (hipotesis).
d. Eksperimen untuk membuktikan hipotesis.
e. Mengumpulkan data dari hasil penelitian.
f. Mengolah dan menganalisis data.
g. Membuat kesimpulan.
h. Mempublikasikan hasil.

bab 2 : tingkat keanekaragaman hayati

1. Keanekaragaman gen
a. Bunga mawar
i. Bunga mawar putih, bunga mawar merah, dll
b. Kelapa
i. Kecuali kelapa sawit → kalau ada kelapa kopyor dan kelapa sawit berarti
sudah masuk keanekaragaman spesies
ii. Kelapa gading, kelapa kopyor, kelapa hijau
c. Anjing
i. Anjing herder, anjing poodle
d. Mangga
i. Mangga gadung, mangga indramayu, mangga golek, mangga gedong
gincu, mangga kelapa, mangga madu, mangga apel

e. Belimbing
i. Belimbing bangkok, belimbing wulan, belimbing demak, belimbing
malaya, belimbing sembiring, belimbing madu

f. Ayam
i. Ayam ras, ayam kampung
2. Keanekaragaman spesies / jenis → keanekaragaman dalam berbagai spesies (dibatasi
: misal 1 famili, 1 ordo).
a. Aren, pinang, lontar, kelapa sawit, kelapa, pinang merah
b. Harimau, singa, cheetah, kucing

c. Kacang buncis, kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah, petai cina, kacang
panjang, kacang kapri, petai

3. Keanekaragaman ekosistem → keanekaragaman dalam berbagai tempat (akuarium,


danau, laut)
a. Ekosistem sungai, ekosistem danau, ekosistem laut, ekosistem hutan hujan,
ekosistem padang rumput, dll.
b. Kelapa di pantai, kelapa aren di pegunungan
4. Pembagian 5 kingdom
a. Monera → tidak punya membran inti (prokariotik), sel tunggal sederhana →
bakteri dan alga biru
b. Protista → eukariotik, kebanyakan sel tunggal / sel tunggal kompleks
c. Plantae → eukariotik, multisel, autotrof
d. Fungi → eukariotik, multisel, heterotrof
e. Animalia → eukariotik, multisel, heterotrof, dapat bergerak bebas

Kingdom Organisasi Cara memperoleh Ciri-ciri lain Cakupan


makanan

Monera Sel tunggal Menyerap makanan, Prokariotik, Bakteri dan alga


sederhana, beberapa fotosintesis perkembangbiakannya hijau biru (blue
terkadang dalam secara aseksual, motil green algae)
untaian dan bergerak dengan
flagel

Prosista Sel tunggal Menyerap makanan, Eukariotik, Protozoa, alga


kompleks, beberapa fotosintesis perkembangbiakannya bersel tunggal
terkadang dalam secara seksual dan termasuk
bentuk filamen, aseksual, mempunyai beberapa jenis
koloni flagel dan cilia jamur lendir

Fungi Kebanyakan Heterotrof (menyerap Tidak mempunyai Kapang dan


multiseluler dan makanan) flagel, memiliki spora jamur
berbentuk filamen yang berperan dalam
dengan sel-sel perkembanganbiakan
kompleks seksual dan aseksual

Plantae Multiseluler Autotrof (fotosintesis) Eukariotik, dengan Lumut,


dengan sel-sel jaringan yang paku-pakuan,
kompleks berkembang baik, tumbuhan
terjadi pergiliran berbunga / berbiji
keturunan dinding sel
mengandung selulosa

Animalia Multiseluler Heterotrof (mencerna Eukariotik dengan Semua kelompok


dengan sel-sel makanan) jaringan yang telah hewan mulai dari
kompleks berkembang baik, porifera sampai
umumnya bergerak dengan mamalia
aktif

5. Takson → Semakin kebawah semakin banyak persamaan cirinya, jumlahnya


semakin sedikit.
a. Misal : homosapien
i. Homo = genus
ii. Sapien = penunjuk spesies
iii. Homosapien = spesies
b. Famili akhirannya -aceae (tumbuhan), -idae (hewan)
c. Ordo akhirannya -ales (tumbuhan), -iformes (hewan tapi hanya di aves)
6. Kingdom plantae

a. Lumut (bryophyta)
i. Ciri khas → belum bisa dibedakan (makanya disebut peralihan antara
Thallophyta dan Cormophyta), bersifat gametofit
ii. Berklorofil, belum memiliki floem / xilem.
iii. Tumbuh di tempat lembab.
iv. Sebagian lumut tubuhnya berupa talus (lembaran).
v. Sebagian lagi telah memiliki organ mirip akar (rizoid), batang, dan daun.
vi. Autotrof
b. Reproduksi lumut → seksual dan aseksual
i. Aseksual : tunas pangkal batang, stolon, potongan cabang-cabang,
protonema primer membentuk individu baru, protonema putus-putus
membentuk protonema, membentuk kuncup.
ii. Seksual : penyatuan spermatozoid (dihasilkan anteridium) dan ovum
(dihasilkan arkegonium)
iii. Pergiliran keturunan antara fase gametofit dengan fase sporofit
(metagenesis).
iv. Berdasarkan kedudukan gametangianya, dibedakan menjadi lumut
berumah 1 dan 2
c. Daur hidup lumut
i. Spora tumbuh jadi badan bernama protonema.
ii. Tumbuh jadi tumbuhan lumut / gametofit.
iii. Menghasilkan gamet (anteridium, arkegonium).
iv. Hasilkan sperma ovum lalu kawin → zigot
v. Zigot → sporogonium
vi. Di dalam ada sporangium.
vii. Sporangium pecah → spora
viii. Tambahan :
1. Pada tumbuhan lumut yang hidup panjang → gamet
2. Gametofit lumut → lumut itu sendiri
d. Tumbuhan paku (pteridophyta)
i. Organ tubuh → akar batang dan daun sudah jelas, batang berupa batang
benar atau akar rimpang
ii. Telah memiliki trachea → tracheophyta
iii. Ujung daun menggulung.
iv. Memiliki klorofil.
e. Reproduksi paku → generatif (seksual) menghasilkan spora
f. Daur hidup tumbuhan paku

i.Spora → protalium
ii.Protalium → anteridium, arkegonium
iii.Sperma + ovum → zigot
iv. Zigot → tumbuhan paku
v. Tumbuhan paku menghasilkan spora
vi. Tambahan :
1. Gametofit tumbuhan paku → protalium karena menghasilkan
gamet
2. Sporofit tumbuhan paku → tumbuhan paku itu sendiri → umur
panjang
3. Di bawah daunnya ada titik-titik yang bernama sorus → kumpulan
sporangium
g. Skema paku homospor dan heterospor
h. Ciri tumbuhan biji (Spermatophyta)
i. Reproduksi generatif hasilkan biji, di dalamnya terdapat lembaga /
embrio
1. Reproduksi tumbuhan biji → generatif (seksual)
ii. Alat reproduksi tampak jelas (bunga di angiospermae, strobilus di
gymnospermae)
iii. Organ utama → akar, batang, daun
iv. Generasi sporofit jelas, generasi gametofit mengalami reduksi.
v. Kandung lembaga terlindung dalam ovula, setelah pembuahan
berkembang menjadi biji.
vi. Berdasarkan letak bakal biji, dibedakan menjadi
1. Gymnospermae : berbiji terbuka
2. Angiospermae : berbiji tertutup
i. Daur hidup tumbuhan biji
i. Daur hidup gymnospermae (terbuka)
ii. Daur hidup angiospermae (tertutup)

j. Perbedaan gymnospermae dan angiospermae

Perbandingan Gymnospermae Angiospermae

Letak bakal biji Tidak dibungkus daun buah Dibungkus daun buah

Daun Kaku, sempit Bentuknya bervariasi

Bunga Berbunga tidak sejati Berbunga sejati (ada


(strobilus / konus) perhiasan dan alat kelamin)

Jarak penyerbukan dan Lama Singkat, penyerbukan


pembuahan langsung diikuti pembuahan

Jenis pembuahan Pembuahan tunggal Pembuahan ganda

Klasifikasi Coniferase, gnetinae, Monokotil dan dikotil


cycadae, dll.
Contoh Pakis haji (Cycas rhumpii)
Damar (Agathis alba)
Melinjo (Gnetum gnemon)
Tusam (Pinus merkusii)

k. Perbedaan monokotil dan dikotil

Pembeda Monokotiledon Dikotiledon

Kotiledon 1 buah 2 buah

Sistem perakaran Serabut Tunggang

Kambium Tidak berkambium Berkambium

Tulang daun Sejajar / melengkung Menyirip / menjari

Jumlah bagian bunga Kelipatan 3 Kelipatan 4 / 5

Keadaan biji setelah Tetap utuh Terbelah dua


berkecambah

Kaliptra Punya kaliptrogen Tidak punya kaliptrogen

l. Contoh monokotil
● Jagung ● Pinang-pinangan
● Padi, padi ketan ● Talas
● Sawit ● Malaka
● Pohon pisang ● Buah persik
● Pohon kelapa ● Siwalan
● Tanaman tebu ● Kedondong
● Jahe ● Pisang kipas
● Bunga anggrek ● Bacang
● Buah kurma ● Aren
● Timun ● Palem kipas
● Enau ● Blueberry
● Vanili ● Rotan lilin
● Kunyit ● Lengkuas
● Bawang merah ● Asparagus
● Bawang putih ● Tulip
● Salak ● Rumput gajah
● Melon ● Bunga lili
● Kapulaga ● Bunga bakung
● Buah naga ● Hangkang
● Buah kiwi ● Rumput-rumputan
● Nanas ● Pandan
● Ubi rambat ● Safron
m. Contoh dikotil

● Karet ● Pohon mahoni


● Singkong ● Cengkeh
● Ubi kayu ● Kamboja
● Jarak ● Stroberi
● Kapas ● Srikaya
● Cabe merah, cabe rawit ● Sawo
● Kentang ● Melinjo
● Putri malu ● Rambutan
● Bunga dahlia ● Terong
● Tomat ● Bunga matahari
● Jeruk ● Jeruk nipis
● Anggur ● Kacang panjang
● Kacang tanah ● Petai cina
● Mangga ● Durian
● Jambu air, jambu biji ● Jeruk bali
● Kacang kedelai ● Kacang hijau
● Tembakau ● Bunga sepatu
● Kakao

bab 6 : protista

1. Protista mirip hewan


a. Dasar klasifikasi
Dasar penggolongan protista mirip hewan → alat gerak

No Ciri Rhizopoda / Ciliata / Flagellata / Sporozoa


Sarcodina Ciliophora / Mastigophora
Infusoria

1 Alat gerak Kaki semu Rambut getar Bulu cambuk Tidak punya
(pseudopodia)

2 Habitat Air laut, air tawar, Air tawar dan Air laut, air Hidup sebagai
parasit di tubuh tempat yang tawar, parasit parasit pada
hewan lembab di hewan / sel darah
manusia manusia /
hewan

3 Cara hidup Soliter Soliter / Soliter / Soliter /


berkoloni berkoloni berkoloni

4 Reproduksi Membelah diri Membelah diri, Membelah diri Sporozoit,


konjugasi gametosit
5 Contoh protozoa Amoeba proteus, Paramecium Trypanosoma Plasmodium
Entamoeba caudatum, vaginalis, falciparum,
gingivalis, Didinium, Trypanosoma Plasmodium
Enthamoeba Vorticella, gambiense malariae,
disentriae, Balantidium coli Plasmodium
Foraminifera vivas

i. Plasmodium → malaria
ii. Trypanosoma gambiense → penyakit hidung
iii. Paramecium caudatum → indikator pencemaran organik
iv. Didinium → predator paramecium
v. Vorticella → hidup bebas, bentuk seperti lonceng
vi. Balantidium coli → diare
vii. Amoeba → hidup bebas
viii. Entamoeba gingivalis → sakit gigi
ix. Foraminifera (sering keluar di soal) → petunjuk tambang minyak bumi

b. Contoh protista mirip hewan yang menguntungkan


i. Entamoeba coli

Membantu membusukkan sisa pencernaan makanan


dan membantu membentuk vitamin K.

ii. Foraminifera

Tanah endapan cangkok foraminifera, genus


Globigerina, sebagai petunjuk adanya kandungan
minyak bumi.

iii. Radiolaria
Tanah radiolaria penting untuk bahan gosok.

c. Contoh protista mirip hewan yang merugikan


i. Plasmodium → malaria → vektor : anopheles betina
ii. Trypanosoma gambiense & rhodesiense → penyakit hidung, penyakit
tidur pada manusia → vektor : glossina palpalis (lalat tse-tse)
iii. Trypanosoma brucei → nagana pada ternak → vektor : glossina palpalis
(lalat tse-tse)
iv. Trypanosoma evansi → surra → vektor : plasma darah tabanidae
v. Trypanosoma cruzi → anemia → vektor : kutu

vi. Toxoplasma gondii → toxoplasmosis


vii. Balantidium coli → diare → vektor : lalat

2. Protista mirip tumbuhan


a. Dasar klasifikasi
Dasar penggolongan protista mirip tumbuhan → pigmen

Alga Pigmen Habitat Reproduksi Contoh

Chlorophyta / alga hijau Klorofil Air tawar, Vegetatif : Chlorella, Ulva,


laut, darat membelah diri, Chara,
dan fragmentasi, Euglena,
tempat spora kembara Spirogyra
lembab (zoospora)
Generatif :
konjugasi

Chrysophyta / alga Karotin Air tawar, Vegetatif : Navicula,


keemasan laut, darat membentuk spora Ochrocomas,
dan Generatif : Vaucheria
tempat fertilisasi
lembab spermatium dan
sel telur

Phaeophyta / alga cokelat Fikosantin Laut Vegetatif : Fucus,


zoospora berflagel Turbinaria,
dua Sargasum
Generatif : oogami
/ isogami

Rhodophyta / alga merah Fikoeritrin Air laut Vegetatif : Euchema


dan tawar membentuk spora spinosum,
Generatif : Gelidium,
fertilisasi Gracilaria
spermatium dan
sel telur

b. Contoh dan peranannya


i. Diatomae → Tanah diatom (endapan cangkok) sebagai bahan gosok.
ii. Radiolaria → Tanah radiolaria penting untuk bahan gosok.
iii. Phaeophyta → Pada beberapa jenis, dinding selnya mengandung asam
alginat dan algin, penting untuk produk tekstil, bahan makanan, es
krim dan cat air. Jenis yang mengandung iodium sebagai bahan obat
gosok.
iv. Rhodophyta → Beberapa jenis merupakan bahan untuk membuat
agar-agar (Euchema spinosum, Gracillaria, Gelidium, dll.)
v. Fitoplankton → Sebagai produsen pada ekosistem perairan.
c. Warna-warna ganggang
i. Ganggang hijau

ii. Ganggang merah


iii. Ganggang pirang

3. Protista mirip fungi


a. Secara fisik mirip dengan fungi (jamur).
b. Struktur organisasi seluler, cara reproduksi, daur hidup berbeda dengan fungi
sejati → tidak memiliki kloroplas
c. Dua divisi
i. Myxomycota / jamur lendir → contoh : Fuligo varians
ii. Oomycota / jamur air → contoh : Phytophthora infestans (parasit pada
kentang), Saprolegnia (saprofit pada bingkai ikan), Pythium debaryanum
(rebah semai)
d. Contoh protista mirip fungi dan peranannya
i. Phytophthora infestan → tanaman kentang busuk
ii. Phytophthora nicotianae → tanaman tembakau busuk
iii. Phytophthora faberi → kanker pada sadapan batang karet
iv. Pythium debarianum → tanaman kemiri, tembakau, jahe dan nanas

bab 7 : fungi

1. Klasifikasi berdasarkan → alat perkembangbiakan seksual

Ciri-ciri Zygomycota Ascomycota Basidiomycota Deuteromycota

Hifa Tidak bersekat Bersekat Bersekat Bersekat

Reproduksi Fragmentasi Tunas dan Konidiospora Konidiospora,


aseksual miselium, konidiospora blastospora,
sporangiospora artospora

Reproduksi Zigospora Askospora Basidiospora Belum diketahui


seksual

Contoh Rhizopus oryzae Saccharomyces Amanita muscaria Epidermophyton


(tempe), rhizopus cerevisiae → (menghasilkan floccosum (kaki
stolonifer (roti), uniseluler (ragi), racun muskarin) atlet), trichophyton
mucor javanicus aspergillus wentii sp. (kurap),
(tape) (kecap), malassezia furfur
penicillium Bahan makanan (panu)
notatum → variella
(antibiotik) volvacea (jamur
merang),
auricularia
polytricha (jamur
kuping), pleurotus
ostreatus (jamur
tiram)

Habitat Tanah, makanan, Tanah, sisa Sisa organisme Sisa organisme


organisme organisme

Cara hidup Saprofit, parasit, Saprofit, parasit, Saprofit, simbiosis Saprofit, parasit
simbiosis simbiosis

Tubuh buah Tidak punya Askokarp Basidiokarp Tidak punya

Bentuk simbiosis Mikoriza Liken Liken -

2. Bagian jamur

3. Jenis jamur (reproduksi seksual)

i.
ii. Asksus → pembentukan spora di dalam (endospora)
iii. Basidium → pembentukan spora di luar (eksospora)
bab 10 : ekologi

1. Daur hidup fasciola hepatica

a. Telur jadi ada domba yang dalamnya ada cacing hati, mengeluarkan telur di
feses.
b. Telur masuk perairan menjadi larva mirasidium bersilia.
c. Larvanya masuk ke dalam tubuh siput dan di tubuh siput akan berkembang
menjadi sporosit (sporokista).
d. Ternyata dalam sporosit juga terjadi pembelahan (reproduksi vegetatif), larva
sudah bisa berkembang biak menghasilkan redia. Peristiwa dimana larva
berkembang biak namanya → paedogenesis.
e. Redia keluar dari siput menjadi serkaria yang berenang dengan bebas.
f. Serkaria ke rumput / tamana menjadi menjadi kista (metaserkaria). Apabila
dimakan domba, pindah ke domba dan menetas di dalam tubuh domba menjadi
dewasa dan pindah ke hati.
2. Daur hidup taenia sp.
a. Taenia solium vs taenia saginata
i. Bedanya : taenia solium memiliki kumpulan kait → rostelum (efek
sampingnya pendarahan), taenia punya sekat-sekat → proglotid (ada
gamet jantan dan betina), keluar bersama dengan feses.
b. Telur yang sudah dibuahi masuk ke dalam tubuh (termakan), kotoran sapi dan
babi ini termakan lagi sama sapi dan babi, nempel ke rumput dll. Di dalam usus
sapi / babi ini berkembang menjadi larva yang namanya onkosfer / heksakan
menembus usus ke aliran darah ke otot. Di otot menjadi kista yang namanya
sistiserkus (cacing gelembung).
c. Bisa terjadi pada manusia, kalo manusia termakan feses → proglotid

3. Daur hidup cacing tambang

Nekator americanus → version yang lbh kecil


a. Telur di feses menetas menjadi larva pertama (rapbitifo).
b. Larvanya menjadi filarifo. Filariform menembus kaki manusia dan masuk ke
aliran darah (ke pembuluh vena, cava, ke jantung, ke paru-paru). Sampai ke
paru-paru naik (trachea ke kerongkongan).

4. Daur hidup obelia, ubur-ubur, arthropoda

Aspek Crustacea Arachnida Chilopoda Diplopoda Insecta

Pembagian Sefalotoraks Sefalotoraks Kepala dan Kepala dan Kepala, dada,


tubuh dan abdomen dan abdomen perut perut perut

Jumlah kaki Sepasang 4 pasang di 1 pasang di 2 pasang di 3 pasang


pada tiap ruas dada tiap segmen tiap segmen

Jumlah antena 2 pasang - 5 pasang 1 pasang 1 pasang

Alat Insang dan Paru-paru Trakea Trakea Trakea


pernafasan permukaan buku
kulit

Sayap - - - - Ada
Ciri khas Eksoskeleton, Kelisera dan Mulut Herbivor Ada yang
molting / pedipalpus. dilengkapi metamorfosis
ekdisis spineret taring biasa

Contoh Udang, Laba-laba, Lipas, Keluwing / kaki Belalang,


kepiting kalajengking kelabang seribu kupu-kupu,
lalat
(chilopoda dan diplopoda bagian dari myriapoda)

5. Kelas arthropoda berdasarkan alat gerak

Kriteria Pisces Amphibia Reptilia Aves Mamalia

Habitat Air Amphibus Darat Darat Darat

Penutup tubuh Sisik, berlendir Kulit tidak Bersisik, Berbulu Berambut


bersisik, lunak, lempeng-lemp
selalu basah eng epidermal

Suhu tubuh Poikiloterm Poikiloterm Poikiloterm Homoiterm Homoiterm


(poikiloterm /
homoiterm)

Alat respirasi Insang Insang, Paru-paru, Paru-paru, Paru-paru


paru-paru, kulit lapisan kulit pundi-pundi
sekitar kloaka udara

Sistem Eksternal Eksternal Eksternal Internal Internal


reproduksi :
- fertilisasi

- ovipar, Umumnya Umumnya Ovipar, Ovipar Vivipar, ovipar


vivipar, ovipar, tp ada ovipar, tp ada ovovivipar (pada
ovovivipar yg vivipar dan yg vivipar dan monotremata)
ovovivipar ovovivipar

Sistem 2 ruangan (1 3 ruangan (1 4 ruangan (2 4 ruangan (2 4 ruangan (2


peredaran atrium, 1 atrium, 2 atrium, 2 atrium, 2 atrium, 2
darah : ventrikel) ventrikel) ventrikel dgn ventrikel) ventrikel)
- jantung sekat blm
sempurna)

- pembuluh Tertutup, Tertutup, Tertutup, Tertutup, Tertutup,


darah tuggal ganda ganda ganda ganda

Alat gerak Sirip 2 pasang kaki 2 pasang kaki Sepasang Sepasang


sayap kaki, tangan
berdarah dingin → ikutin lingkungan (poikiloterm)

6. Piramida makanan
a. Contoh pertanyaan :
i. ___ konsumen tingkat brp? Taraf trofik yg ke berapa?
ii. Klo jumlah rusa turun, apa yang terjadi dengan produsen?
7. Jaring-jaring makanan

8. Macam interaksi

Macam interaksi Makhluk hidup 1 Makhluk hidup 2

Kompetisi Dirugikan Dirugikan

Predasi Diuntungkan Dirugikan

Parasitisme Diuntungkan Dirugikan

Komensalisme Diuntungkan Tidak berpengaruh

Mutualisme Diuntungkan Diuntungkan


9. Daur nitrogen

a. Tumbuhan butuh nitrogen untuk membuat protein. Tumbuhan ga bisa ambil


nitrogen sendiri, kecuali tumbuhan yang direkayasa genetika. Nitrogen di
atmosfer akan difiksasi.
b. Fiksasi jadi rhizobium (simbiosis dengan kacang-kacangan). Rhizobium dapat
mengikat nitrogen bebas di udara, langsung menjadi nitrat. Yang diambil
tumbuhan itu senyawa nitrat.
c. Yg bawah jg fiksasi, mengubah nitrogen di udara menjadi amonium, bakterinya
ada cloridium dan azotobacter. Dari amonium menjadi nitrit. Persitiwanya
namanya nitritasi, bakterinya → nitrosomonas, nitrosococcus.
d. Dari nitrit menjadi nitrat oleh bakteri nitrobacter, peristiwanya → nitratasi.
Nitritasi dan nitratasi namanya nitrifikasi.
e. Nitrat diambil tumbuhan, ada di tumbuhan dan jika tumbuhan dimakan hewan
maka nitrat pindah ke hewan, hewannya mati, tumbuhannya mati diurai oleh
jamur (dekomposer) menjadi amonium (persitwa : amonifikasi).
f. Nitrat di sini ada juga oleh bakteri yang diubah balik menjadi N2 di udara. Yang
tanahnya subur menjadi tidak subur karena adanya bakteri. Thiobacillus
denitrifican (denitrifikasi) balik ke udara, bakteri bersifat anaerob sehingga
untuk menghilangkan bakteri ini cukup dibajak tanahnya supaya O2 bisa
masuk.
10. Daur karbon

a. CO2 di atmosfer diambil tumbuhan dalam proses fotosintesis


b. Apabila tumbuhan dimakan hewan, maka akan pindah ke hewan
c. Pindah lagi jika hewan dimakan konsumen tingkat lebih tinggi
i. Hewan berespirasi melepas CO2 ke udara
d. Saat hewan mati, diurai
e. Saat penguraian, melepaskan CO2 ke udara
f. Bahan bakar kayu dan fosil dibakar → melepas CO2 ke udara
11. Daur sulfur

a. SO2, SO4 di udara turun sebagai hujan asam


b. Diambil tumbuhan dalam bentuk SO4 untuk protein
c. Dimakan hewan → pindah ke hewan
i. Hewan dapat mengeluarkan gas H2S
d. Saat meninggal dekomposisi → menghasilkan H2S
e. Ringkasnya :

i.
ii. Struktur dalam organisme, dirombak menjadi gas sulfur, ada juga yang
dirombak menjadi sulfat, sulfatnya diambil akar (tumbuhan ambil dalam
bentuk sulfat).
iii. Bakteri pereduksi sulfur
iv. Gas sulfur dioksdiasi bakteri sulfur menjadi sulfur, dioksidasikan
menjadi sulfat.
12. Daur fosfor

13. Daur air


14. Pencemaran → air, tanah, udara, suara
a. Eutrofikasi → blooming algae yang mengakibatkan menurunnya kandungan
oksigen di dalam air sehingga perairan tidak dapat ditinggali oleh organisme
yang memerlukan oksigen, seperti ikan
b. Masalah, penyebab dan dampaknya

Masalah Penyebab Dampak

Kabut SO2 SO2 dari asap kendaraan Penyakit pernapasan

Jarak pandang

Kerusakan material

Tumbuhan

Kabut fotokimia Gas buang kendaraan Kerusakan kesehatan

Material

Tumbuhan

Pemanasan global CO2 dari stasiun tenaga Kenaikan temperatur

Lubang ozon CFC Kanker kulit

Hujan asam SO2 dan NO2 dari stasiun Kerusakan akuatik


tenaga ekosistem terestrial

Haze Polutan dari kebakaran Jarak pandang


hutan
Kesehatan

c. Pencemaran udara
Udara di atmosfer merupakan campuran dari gas nitrogen (78%), oksigen (21%),
gas argon (sekitar 1%) dan CO2 (0.0035%).

Penyebab Dampak Pencegahan

Asap dari cerobong pabrik, Penurunan kualitas udara Penghijauan dan reboisasi.
kendaraan bermotor. untuk respirasi semua
organisme.

Pembakaran atau Gangguan iritasi saluran Memasang penyaring


kebakaran hutan, asap pernapasan, bahkan udara pada cerobong asap
rokok, yang membebaskan terjadinya infeksi saluran pabrik.
CO dan CO2 ke udara. pernapasan akut (ISPA).

Asap vulkanik dari aktivitas Menimbulkan keracunan. Pemanfaatan energi


gunung berapi. alternatif yang lebih ramah
lingkungan.

Bahan dan partikel-partikel Peningkatan radiasi sinar Seperti energi biogas,


radioaktif dari bom atom. ultraviolet ke bumi energi surya dan energi
(penyakit kanker kulit). panas bumi.

Asap dari pembakaran Hujan asam.


batu bara pada
pembangkit listrik.

Chloro fluoro carbon (CFC)


yang berasal dari
kebocoran mesin
pendingin ruangan, kulkas,
AC mobil.
15. Limbah dan pengolahannya
a. Limbah terdiri dari bahan kimia organik dan anorganik.
b. Limbah organik = berasal dari bagian organisme
i. Lingkungan bisa menguraikan menjadi hara tanah dalam jumlah tertentu.
ii. Terbesar dari limbah rumah tangga.
c. Limbah anorganik = berasal dari sumber daya alam yang tidak terbarukan
i. Pertambangan besi
ii. Nikel
iii. Minyak bumi
iv. Batubara
v. Timah
d. 5R
i. Reduce (pengurangan) → Mengurangi pemakaian suatu barang atau
pola perilaku manusia yang dapat mengurangi produksi sampah, serta
tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contohnya adalah
mengurangi penggunaan barang yang tidak bisa didaur ulang, dll.
ii. Reuse (penggunaan kembali) → Kegiatan menggunakan kembali
material atau bahan yang masih layak pakai. Contohnya adalah
menggunakan kembali botol bekas yang masih layak untuk menanam
tanaman, dll.
iii. Recycle (mendaur ulang) → Kegiatan mengolah kembali (mendaur
ulang). Pada prinsipnya, kegiatan ini memanfaatkan barang bekas
dengan cara mengolah materinya untuk dapat digunakan lebih lanjut.
Contohnya adalah memanfaatkan dan mengolah sampah organik untuk
dijadikan pupuk kompos, memanfaatkan barang bekas untuk dibuat
kerajinan, dll.
iv. Replace (penggantian) → Kegiatan untuk mengganti pemakaian suatu
barang atau memakai barang alternatif yang sifatnya lebih ramah
lingkungan dan dapat digunakan kembali. Upaya ini dinilai dapat
mengubah kebiasaan seseorang yang mempercepat produksi sampah.
Contohnya adalah mengubah penggunaan kertas tisu dengan
menggunakan sapu tangan, dll.
v. Replant (penanaman kembali) → Kegiatan penanaman kembali, sering
juga disebut reboisasi. Contohnya adalah melakukan kegiatan reboisasi
hutan, mangrove, pemanfaatan pekarangan secara optimal untuk
mengurangi global warming.
e. Pengolahan limbah gas
Limbah-limbah gas seperti CO, CO2, SO2, NO2, dan hidrokarbon
serta CFC dapat dikurangi jumlah atau kandungannya di udara dengan
cara mengurangi penggunaan alat-alat yang dapat menghasilkan
senyawa tersebut. Misalnya, sekarang ini semua pemilik kendaraan
bermotor harus mengikuti uji emisi untuk memeriksa kadar dan
kandungan senyawa yang terdapat di dalam asap buangan kendaraan
bermotor.

KELAS 11
bab 1 : sel

1. Komponen penyusun senyawa sel


a. Karbohidrat, lemak, protein, asam nukleat, air, vitamin, mineral

2. Struktur dan fungsi bagian sel

Bagian sel Fungsi

1. Membran plasma Pelindung sel, pengatur transportasi molekul


dan reseptor dari luar sel, memelihara
perbedaan pokok antara isi sel dengan
lingkungan

2. Sitoplasma, mengandung organel : Tempat terjadi sebagian besar aktivitas sel


(metabolisme, gerakan, dan biosintesis)

a. Mitokondria Respirasi dan penghasil energi

b. Retikulum endoplasma

1. REK Transportasi sintesis protein

2. REH Sintesis lemak, sintesis steroid, dan transpor

c. Ribosom (terletak di REK) Sintesis protein

d. Badan golgi Sekresi sel / glikosilasi

e. Lisosom Mencerna organel sel yang telah rusak atau


sudah tua

f. Peroksisom Mengandung enzim katalase untuk menguraikan


hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen

g. Sitoskeleton Penyokong sel dan mempertahankan bentuk sel

h. Sentriol Berperan saat terjadi pembelahan sel →


pergerakan kromosom

i. Vakuola Menyimpan zat makanan dan air

j. Plastida Tempat terjadi fotosintesis

3. Inti sel Mengontrol seluruh aktivitas sel dan pewarisan


faktor keturunan

bab 2 : jaringan pada tumbuhan

1. Percobaan transpor membran

a. Difusi → perpindahan zat terlarut / pelarut dari jumlah yang banyak ke jumlah
yang sedikit
b. Osmosis → perpindahan air melewati membran semi-permeabel / selektif
permeabel dari konsentrasi hipotonis ke hipertonis (zat terlarutnya tetap).
- Difusi air
2. Hipertonik, isotonik, hipotonik
a. Hipertonik → zat terlarut di luar membran semi permeabel memiliki konsentrasi yang
lebih tinggi / airnya memiliki konsentrasi lebih rendah
i. Air dari sel keluar.
ii. Sel mengkerut.
b. Isotonik → dua larutan dengan konsentrasi terlarut sama (tidak ada pergerakan air)
c. Hipotonik → zat terlarut di luar membran semi permeabel memiliki konsentrasi yang
lebih rendah / airnya memiliki konsentrasi lebih tinggi
i. Air masuk ke dalam sel.
ii. Sel membengkak.
3. Struktur tumbuhan

a. Jaringan meristem → selalu membelah (embrional)


i. Sel-selnya berdinding tipis dengan bentuk dan ukuran yang sama.
ii. Kaya akan protoplasma dan tidak mengandung kristal atau cadangan
makanan.
iii. Vakuola kecil dan banyak.
iv. Terdapat di ujung akar dan batang (pertumbuhan primer).
v. Kambium (pertumbuhan sekunder).
b. Jaringan epidermis
i. Terdiri dari sel hidup dan berbentuk balok.
ii. Sel-sel rapat dan tidak mempunyai ruang antar sel.
iii. Umumnya tidak berklorofil kecuali tumbuhan paku dan sel penutup.
iv. Terdiri satu lapis sel, kadang-kadang pada beberapa tanaman (Ficus
elastica, akar anggrek) beberapa sel korteks bagian luar mempunyai
bentuk dan fungsi menyerupai epidermis disebut hipodermis.
v. Sering dilengkapi lapisan lilin (kutikula).
c. Jaringan parenkim → ditemukan pada hampir semua bagian tumbuhan (akar,
batang, daun, di antara xilem dan floem serta seba
i. Terdiri dari sel hidup yang berukuran besar dan berdinding tipis.
ii. Banyak mengandung vakuola.
iii. Banyak mengandung ruang antar sel.
iv. Mengandung kloroplas (klorenkim).
v. Bentuknya bermacam-macam.
d. Jaringan mekanik (penyokong / penguat) → kolenkim dan sklerenkim

Kolenkim Sklerenkim

Sel-sel hidup. Sel-sel mati.

Penebalan pada bagian sudut selulosa. Penebalan dinding merata dari lignin.

Menyokong organ yang masih muda dan Menyokong organ yang dewasa.
tua.

Dinding sel lunak dan plastis. Letaknya lebih dalam dari kolenkim.

Disusun serat. Disusun serat dan sel batu (sklereid).

Bentuknya heksagonal. Bentuknya serabut.

e. Jaringan pengangkut

i. Mengangkut air dan hara tanah serta zat hasil asimilasi dari bagian tubuh
satu ke yang lainnya.
ii. Terdiri atas xilem (pembuluh kayu) dan floem (pembuluh kulit kayu).
iii. Xilem dan floem disebut berkas pembuluh.
iv. Xilem
1. Terdiri atas sel mati maupun hidup yang dindingnya mengalami
penebalan dari zat kayu.
2. Terangkai memanjang sehingga membentuk pembuluh.
3. 2 macam → trakeid dan trakea
a. Trakeid → unsur xilem yang primitif
b. Pada trakea, ujung-ujung selnya masih memiliki sekat
berpori atau noktah, jadi tidak ada lubang-lubang.
c. Pada trakea sekat-sekat antar selnya sudah hilang,
sehingga ujung-ujung selnya berlubang. Ujung sel satu
dengan lainnya saling menyambung sehingga membentuk
pembuluh.
4. Fungsi utama → mengangkut air dan hara tanah
a. Pengangkutan trakeid → noktah-noktah yang terdapat
pada sekat antarsel xilem
b. Pengangkutan trakea → lubang-lubang ujung sel
5. Unsur utama jaringan → trakeid, trakea, serabut xilem dan
parenkim xilem
6. Parenkim xilem merupakan tempat menimbun zat makanan,
sedangkan serabut xilem biasa menyatu dengan trakeid xilem.
v. Floem
1. Unsur utama jaringan → pembuluh tapis, sel pengirim, parenkima,
serat dan sklereid
2. Mula-mula merupakan hasil diferensiasi meristem apikal pada
ujung batang (floem primer).
3. Setelah tumbuhan mengalami pertumbuhan sekunder, floem
dihasilkan oleh meristem sekunder, yaitu kambium.
4. Floem sekunder → floem hasil pertumbuhan sekunder
5. Fungsi utama → mengangkut air dan zat hasil asimilasi
f. Jaringan gabus

i. Tersusun atas sel gabus.


ii. Fungsi → melindungi jaringan lain yang terdapat di sebelah dalam agar
tidak terlalu banyak kehilangan air
iii. Dikotil → jaringan gabus dibentuk kambium gabus / felogen (di dalam
epidermis)
iv. Jaringan gabus yang dibentuk ke arah dalam → sel-sel hidup (feloderm)
v. Sel gabus yang dibentuk ke arah luar merupakan sel-sel mati yang
disebut felem.

bab 3 : jaringan pada hewan

1. Jaringan epitel → jaringan yang menutup permukaan tubuh, organ tubuh, rongga
tubuh, atau permukaan saluran tubuh hewan.
2. Jaringan epitel tersusun dengan 2 cara beda :
a. Endotelium
i. Terdiri atas sel yang tersusun dalam lembaran-lembaran
ii. Biasanya menutupi permukaan luar tubuh (kulit) atau menutup saluran
atau rongga yang berhubungan dengan permukaan dalam tubuh (saluran
pencernaan)
b. Epitel kelenjar → tersusun dalam kelenjar-kelenjar disesuaikan dengan fungsi
sekresi
3. Jaringan epitel dibagi berdasarkan bentuk dan susunannya :

Bentuk Letak Fungsi

Epitel pipih berlapis tunggal Pembuluh darah, pleura, Difusi, osmosis, filtrasi
alveolus, kapsul glomerulus
Epitel pipih berlapis banyak Epidermis, rongga mulut, rongga Proteksi
hidung, vagina, telapak kaki

Epitel silindris berlapis Kelenjar pencernaan, jonjot Sekresi, proteksi


tunggal usus, kantong empedu,
lambung, tempat sekresi enzim

Epitel silindris berlapis Laring, faring, trakea Sekresi, proteksi, pergerakan


banyak / bersilia

Epitel kubus selapis Permukaan ovarium, lensa Sekresi, perlindungan


mata, tubulus ginjal, kelenjar
tiroid

Epitel kubus berlapis banyak Testis, saluran kelenjar minyak, Sekresi, absorbsi
kelenjar keringat, kelenjar ludah

Epitel transisional Ureter, uretra, kantung kemih Peregangan

Epitel kelenjar Kelenjar endokrin dan eksokrin Sintesis, penyimpanan, sekresi

4. Jaringan otot

Perbedaan Otot lurik Otot jantung Otot polos

Garis (lurik) Ada Ada Tidak ada

Inti sel Banyak Satu Satu

Posisi inti Tepi Tengah Tengah

Percabangan Tidak bercabang Bercabang Tidak bercabang

Sifat gerakan Sadar Tidak sadar Tidak sadar

Kemampuan kontraksi Cepat, cepat lelah Lambat, tidak mudah Lambat, tidak mudah
lelah lelah

Bentuk Tabung Lonjong Glendong

Warna Merah berlurik-lurik, Merah berlurik-lurik Merah terang


gelap

Contoh Pergelangan tangan Dinding jantung Dinding usus, mata,


saluran ekskresi

5. Jaringan saraf

a. Tersusun atas sel saraf atau neuron


b. Sel-selnya bercabang
c. Sifat → iritabilitas dan konduktivitas
d. Lokasi → otot dan sumsum tulang belakang
e. Fungsi → menerima dan menghantarkan rangsangan

6. Jaringan penguat

Macam jaringan Karakteristik Lokasi Fungsi

Jaringan ikat

a. Jaringan ikat 1. Sel-selnya jarang 1. Di sekitar organ Membungkus organ


longgar 2. Matriksnya 2. Pembungkus tubuh, pembuluh darah,
mengandung pembuluh darah dan saraf
serabut kolagen dan saraf
dan serabut elastin

b. Jaringan ikat Terbuat dari serabut 1. Selaput urat 1. Menghubungkan


padat kolagen, fleksibel tetapi 2. Selaput berbagai organ
tidak elastis pembungkus 2. Melindungi dan
otot menyokong
3. Ligamen organ

Jaringan tulang 1. Terdiri atas sel-sel


rawan / kartilago tulang rawan
2. Komponen utama
matriks zat kondrin
a. Kartilago Matriks jernih, bening, Permukaan tulang 1. Membantu
hialin kebiruan sendi, laring, batang pergerakan sendi
tenggorok, ujung 2. Menguatkan
tulang rusuk saluran
pernafasan
3. Memungkinkan
tulang tumbuh
memanjang

b. Kartilago Matriksnya gelap, keruh, 1. Pada perlekatan Memberikan proteksi


fibrosa serabut kolagen sejajar ligamen-tulang dan penyokong
membentuk berkas 2. Persendian
tulang pinggang
3. Pertautan tulang
kemaluan
4. Cakram antar
ruas belakang

c. Kartilago 1. Matriks keruh Daun telinga, Memberikan sokongan


elastin kekuningan epiglottis, pembuluh dan fleksibilitas organ
2. Serabut kolagen eustachia
berstruktur jala

Jaringan tulang 1. Terdiri atas sel-sel Seluruh rangka 1. Alat gerak pasif
tulang dan matriks 2. Penyokong
2. Matriksnya tersusun 3. Tempat
atas zat kolagen melekatnya otot
dan endapan kapur 4. Melindungi organ
tubuh yang lemah

a. Tulang spons 1. Matriks berongga


2. Substansi mineral
disimpan di lamela

b. Tulang keras / 1. Matriks rapat


kompak 2. Ada saluran
memanjang yang
saling berhubungan
(kanalis havers)
3. Osteosit tersusun
dalam lapisan
lamela konsentris yg
mengelilingi saluran
havers → sistem
havers
4. Kapiler kanalikuli
→ menghubungkan
antar osteosit
Jaringan darah Terdiri atas sel-sel, 1. Pembuluh darah 1. Pengangkutan
plasma darah, dan 2. Jantung 2. Perlindungan dari
keping-keping darah infeksi kuman

Jaringan getah 1. Bening, bagian dari 1. Di luar pembuluh Mengangkut cairan


bening darah darah jaringan, protein,
2. Mengandung sel 2. Dalam pembuluh lemak, garam mineral
limfosit dan limfa
granulosit

7. Jaringan lemak
a. Terdiri atas sel-sel lemak berisi minyak
b. Lokasi → di bawah kulit, sekitar alat-alat dalam
c. Fungsi :
i. Cadangan makanan
ii. Bantalan lemak
iii. Melindungi tubuh dari kehilangan panas

bab 5 : sistem peredaran darah

1. Jumlah normal sel darah manusia

Eritrosit Leukosit Trombosit

Jumlah normal 4 - 5 juta / mm3 6000 - 9000 / mm3 200 000 - 300 000 /
mm3

Kurang dari normal Anemia Leukopenia Demam berdarah

Lebih dari normal Polistemia Leukositosis Trombositosis


Leukemia > 200 000 (dapat menyebabkan
stroke dan serangan
jantung)

a. Leukositosis : sel darah putih melebihi batas normal, < 200 000
b. Leukemia : leukosit >=200 000
2. Penyakit pada sistem peredaran darah
a. Thalasemia → tubuh tidak mampu memproduksi hemoglobin dalam darah
b. Jantung koroner → penyumbatan pada pembuluh koronaria jantung
c. Hipertensi → tekanan darah melebihi batas normal
d. Hipotensi → tekanan darah lebih rendah dari normal
e. Hemofilia → kesulitan dalam proses pembekuan darah karena faktor gen
f. Sklerosis → pengerasan pembuluh nadi, dapat disebabkan oleh
i. Lemak (atherosklerosis)
ii. Kapur (arteriosklerosis)
g. Trombus / embolus → gumpalan pada arteri koronaria, gumpalan bisa berupa
darah (trombus) pada pembuluh darah
i. Embolus → penyumbatan dalam sirkulasi karena benda asing yang
terbawa dalam darah
h. Varises → pelebaran pembuluh balik yang umumnya terjadi pada betis. Bila
pelebaran terjadi pada vena dekat anus disebut ambeien / hemoroid / wasir.

No. Penyakit Nama lain Sebab Akibat

1 Anemia Kekurangan Pendarahan yang kurang Penderita tampak lemah,


hemoglobin banyak, kurang zat besi, letih dan lesu.
kanker darah

2 Ambeien Wasir Terlalu banyak duduk. Pelebaran vena di sekitar


(hemoroid) anus.

3 Blue baby Celah pada jantung Tubuh bayi saat lahir


(foramen ovale) tidak berwarna biru.
tertutup.

4 Hemofilia Keturunan Jika terjadi luka pada


penderita hemofilia, darah
sukar membeku.

5 Leukemia Kanker Produksi sel darah putih Anemia, kematian.


darah yang berlebihan.
bab 6 : sistem pencernaan

1. Urutan organ pencernaan manusia


a. Mulut → kerongkongan → lambung → usus halus → usus besar → anus
2. Mulut (cavum oris)
a. Fungsi → terjadi proses pencernaan secara mekanis oleh gigi dan secara
kimiawi oleh enzim amilase
3. Kerongkongan (oesophagus)
a. Fungsi → makanan didorong ke lambung oleh gerakan peristaltik
4. Lambung (gester)
a. Fungsi → makanan melalui proses pencernaan secara mekanis dan kimiawi.
i. Secara mekanis makanan dilumat oleh dinding lambung.
ii. Secara kimiawi makanan akan dicerna oleh enzim (pepsin, renin, dan
asam klorida)
5. Usus halus (intestinum tenue)
a. Fungsi → terjadi pencernaan secara kimiawi oleh enzim dan penyerapan
sari-sari makanan
6. Usus besar (colon)
a. Fungsi → terjadi penyerapan air dan pembusukan makanan
7. Anus
a. Fungsi → mengeluarkan sisa makanan

bab 7 : sistem respirasi

1. Kelainan dan penyakit pada sistem pernafasan


a. Emfisema
i. Alveolus mengalami perluasan berlebihan dan mengakibatkan
menggelembungnya paru-paru.
b. Pneumonia

i. Disebabkan diplococcus pneumonia.


ii. Alveolus terisi cairan limfa.
c. Tuberkulosis

i. Diakibatkan serangan bakteri mycobacterium tuberculosis sehingga difusi


oksigen menjadi sulit.
ii. Adanya bintil-bintil atau peradangan pada dinding alveolus.
d. Asidosis
i. Kenaikan kadar asam karbonat dan asam bikarbonat dalam darah,
sehingga terganggu.
e. Asfiksi
i. Gangguan pernafasan pada waktu pengangkutan dan penggunaan
oksigen yang disebabkan :
1. Tenggelam (akibat alveolus terisi air)
2. Pneumonia (alveolus terisi cairan dan lendir atau limfa)
3. Keracunan CO dan HCN
4. Gangguan sistem sitokrom (enzim pernapasan)
f. Silikosis / paru-paru hitam
i. Akibat menghirup debu silika mengakibatkan peradangan, pembentukan
jaringan parut pada paru-paru, dan sesak nafas.
ii. Paru-paru terisi cairan.
g. Difteri
i. Disebabkan bakteri corynebacterium diphtheriae.
ii. Menyerang saluran pernapasan anak bagian atas.
h. Asma
i. Menyempitnya saluran pernapasan karena otot di batang tenggorokan
berkontraksi terus-menerus.
ii. Disebabkan oleh alergi dan kekurangan hormon adrenalin.
i. Amandel / adenoid → pembengkakan kelenjar limfa
j. Bronkitis → peradangan pada trakea, bronkus maupun bronkiolus
k. Pleuritis → pembengkakan pada selaput pembungkus paru-paru
l. Laringitis → Infeksi laring
m. Rhinitis → radang pada rongga hidung
n. Kanker paru-paru

bab 8 : sistem ekskresi

1. Mekanisme kerja sistem ekskresi manusia


Nefron Penyaringan darah

Glomerulus Penyaringan darah yang akan menyaring air, garam,


asam amino, glukosa dan urea. Menghasilkan urin
primer.

Kapsula bowman Membungkus glomerulus.

Tubulus kontortus proksimal Reabsoprsi urin primer yang menyerap glukosa, garam,
air dan asam amino.

Lengkung henle Penghubung tubulus kontortus proksimal dan distal.

Tubulus kontortus distal Melepaskan zat berlebihan ke dalam urin sekunder (urin
sesungguhnya).

Tubulus kolektivus Menampung urin untuk disalurkan ke pelvis menuju


kandung kemih.

2. Gangguan ginjal

Diabetes Mengeluarkan terlalu banyak urine, encer dan disertai rasa haus.
insipidus Penyebab → kurang ADH (antidiuretic hormone)

Glukosuria Ada glukosa dalam urine karena nefron tidak mampu menyerap kelebihan
glukosa sehingga dibuang bersama urine.

Batu ginjal Pengendapan garam kalsium pada rongga ginjal / kantong kemih.
Penyebab → kelainan metabolisme, sering menahan buang air kecil dan
kurang minum

Anuria (gagal Ginjal gagal memproduksi urine


ginjal) Penyebab → kerusakan glomerulus

Nefritis Peradangan ginjal karena infeksi bakteri pada nefron.


Gejala → hematuria (darah dalam urine), proteinuria (protein dalam urine),
edema (pengumpulan air terutama pada kaki) dan kerusakan fungsi hati

Albuminuria Ginjal tidak bisa menyaring protein (albumin).


Penyebab → kerusakan glomerulus

Uremia Keadaan toksik saat darah mengandung banyak urea karena ginjal gagal
membuang urea keluar tubuh.

3. Tabel uji urine

No Jenis uji urine Keadaan urine setelah diuji Penyakit

1. Uji larutan biuret (protein) Ungu albuminuria


2. Uji larutan benedict (glukosa) Endapan merah bata diabetes mellitus

bab 9 : sistem regulasi

1. Bagian-bagian otak

No Bagian otak Fungsi

1. Otak besar (Cerebrum) 1. Pusat pengaturan semua


kegiatan alat-alat tubuh.
2. Pusat kesadaran.
3. Tempat pengendalian emosi.

2. Otak depan (Diensefalon) Talamus Mengatur perasaan dan gerakan.

Hipotalamus Pengaturan suhu tubuh, lapar, haus

3. Otak tengah (Mesenfalon) 1. Mengendalikan keseimbangan.


2. Mengendalikan refleks mata dan
pendengaran.

4. Otak kecil (Cerebellum) 1. Mengkoordinasi gerak sadar


otot-otot.
2. Mengatur keseimbangan tubuh
(sikap dan posisi tubuh).

5. Pons varolii (Jembatan varol) 1. Menghubungkan otak kecil


bagian kiri dan kanan.
2. Menghubungkan otak besar
dengan sumsum tulang belakang.

6. Medulla oblongata (Sumsum lanjutan) Menghantar impuls dari sumsum tulang


belakang ke otak mengendalikan refleks
fisiologi, seperti jantung, tekanan darah,
respirasi, gerak alat pencernaan, sekresi
kelenjar, bersin, batuk, berkedip.
2. Sistem otonom
a. Saraf eferen somatik : sasarannya otot yang bekerja dibawah kehendak
b. Viseral eferen : sasarannya otot yang bekerja secara otonom (otomatis)

i.
Saraf simpatis
- Berpangkal di sumsum tulang belakang di daerah leher dan pinggang.
- Fungsi: mengaktifkan berbagai organ tubuh agar bekerja otomatis
● Mempercepat denyut jantung
● Mempersempit diameter pembuluh darah
● Memperlambat proses pencernaan
● Memperkecil bronkus
● Menurunkan tekanan darah
● Memperlambat gerak peristaltis
● Memperbesar pupil
● Menghambat sekresi empedu
● Menurunkan sekresi ludah
● Meningkatkan sekresi adrenalin
ii. Saraf parasimpatis
- Berpangkal pada sumsum lanjutan atau medulla oblongata di sakrum.
- Berlawanan dengan kerja saraf simpatis (simpatis menuju alat untuk
mengaktifkan, parasimpatis akan menghambat).
- Efek kerja berlawanan menghasilkan peristiwa yang menuju keadaan
normal.
- Fungsi:
● Menghambat denyut jantung
● Memperlebar diameter pembuluh darah
● Mempercepat proses pencernaan
● Memperlebar bronkus
● Menaikkan tekanan darah
● Mempercepat gerak peristaltis
● Mempersempit pupil
● Mempercepat sekresi empedu
● Menaikkan sekresi ludah
● Menurunkan sekresi adrenalin
3. Gangguan pada sistem saraf manusia

Epilepsi Kerusakan otak dalam proses kelahiran, luka kepala, stroke, tumor otak.

Neuritis Radang saraf akibat benturan fisika misalnya pukulan, patah tulang, defisiensi
vitamin B1, B6 dan B12 dengan gejala kesemutan dan terasa sakit pada daerah
yang disarafi.

Stroke Pasokan darah ke otak terganggu akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau
pecahnya pembuluh darah (stroke hemoragik) sehingga sel-sel otak mati
karena tidak mendapatkan asupan oksigen dan nutrisi.

Alzheimer Penyakit otak orang di atas umur 65 yang mengakibatkan penurunan daya
ingat, kemampuan berpikir dan bicara, serta perubahan perilaku secara
bertahap.

Amnesia Kondisi hilang ingatan.

Parkinson Sejumlah neuron rusak, produksi dopamin tidak cukup, asetilkolin tidak
terhambat, sehingga kontraksi otot tidak terkendali (tremor) di leher, bahu, bibir,
kepala, tangan, kaki.

Meningitis Radang / infeksi selaput otak karena bakteri Neisseria meningitidis,


Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, infeksi virus, jamur, tumor.

Hidrosefalus Menumpuknya cairan di dalam rongga jauh di dalam otak ditandai dengan
pembesaran kepala pada bayi atau sakit kepala pada orang tua dan anak-anak.

Vertigo Gejala yang menyebabkan seseorang mengalami sensasi pusing berputar yang
muncul secara tiba-tiba.

4. Gangguan pendengaran

Tuli konduksi Gangguan pada penghantaran getaran suara.


Disebabkan :
1. Penyumbatan saluran telinga oleh minyak serumen.
2. Penebalan atau pecahnya membran timpani.
3. Kekakuan hubungan stapes pada fenestra ovali.
4. Pengapuran tulang pendengaran.

Tuli saraf Kerusakan saraf auditori dan saraf pendengaran

Congek / otitis Infeksi kronik telinga tengah dengan gendang telinga yang berlubang dan
mengeluarkan cairan atau nanah.

5. Gangguan penglihatan
a. Hipermetrop → jarak jauh jelas, dekat tidak jelas
i. Lensa mata terlalu pipih hingga bayangan jatuh di belakang bintik
kuning.
ii. Kacamata positif / cembung.
b. Miop → jarak dekat jelas, jauh tidak jelas
i. Lensa mata terlalu cembung hingga bayangan jatuh di depan bintik
kuning.
ii. Kacamata negatif / cekung.
c. Presbiopi → tidak dapat melihat benda berjarak dekat maupun jauh
i. Kacamata berlensa rangkap.
ii. Daya akomodasi terlalu lemah.
d. Astigmat / silindris → tidak ratanya kornea mata maka cahaya sejajar yang
datang tidak dapat difokuskan ke satu titik
i. Astigmat teratur dibantu dengan lensa silindris.
ii. Astigmat tidak teratur tidak dapat ditolong.
6. Hormon

No Kelenjar Letak Hormon Fungsi / Peranan

1. Hipofisis / pituitari Dasar otak besar ACTH Merangsang produksi hormon


(Adrenocorticotropic glukokortikoid.
Hormone)

FSH (Follicle Stimulating Menstimulasi produksi estrogen (pada


Hormone) wanita) dan merangsang terjadinya
spermatogenesis (pada pria).

LH (Luteinizing Hormone) Mempengaruhi terjadinya ovulasi dan


pembentukan korpus luteum (pada
wanita), mengatur perkembangan
testis dan spermatogenesis (pada
pria).

ICSH (Interstitial Cell Menstimulasi produksi testosteron.


Hormone)

Prolaktin Menstimulasi sekresi air susu.

STH (Somatotropic Menstimulasi pertumbuhan tulang.


Hormone)

MSH (Melanocyte Membantu produksi pigmentasi kulit.


Stimulating Hormone)

Oksitosin Merangsang kontraksi otot pada


uterus.

ADH (Antidiuretic Mencegah pembentukan urin dalam


Hormone) jumlah banyak.

2. Tiroid / gondok Daerah leher Tiroksin Proses metabolisme, pertumbuhan


dekat jakun fisik, perkembangan mental,
kematangan seks dan mengubah
glikogen menjadi gula dalam hati.

Triodotironin Distribusi air dan garam dalam tubuh.

Kalsitonin Menjaga keseimbagnan kalsium


dalam darah.

3. Paratiroid / anak Daerah (dorsal) Parathormon Mengendalikan kadar kalsium dalam


gondok kelenjar gondok darah.

4. Adrenal / anak Suprarenalis Glukokortikoid Menaikan kadar glukosa darah,


ginjal mengubah glikogen menjadi
glukosa.

Androgen Membentuk sifat kelamin sekunder


pria.

Adrenalin Mengubah glikogen dalam otot


menjadi glukosa dalam darah.

5. Pankreas / Pulau-pulau Insulin Mengubah glukosa menjadi glikogen


langerhans langerhans dalam hati.

Glukogen Mengubah glikogen menjadi


glukosa.

6. Gonad / kelamin Wanita : daerah Estrogen Membentuk sifat kelamin sekunder


perut wanita.

Progesteron Penebalan dan perbaikan dinding


uterus.

Pria : buah zakar Testosteron Menentukan ciri pertumbuhan


sekunder pada pria.

7. Timus / kacangan Daerah dada Thymosin Sistem imun (kekebalan).

7. Letak kelenjar endokrin

Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak


besar.
Kelenjar tiroid terletak di daerah leher.
Kelenjar paratiroid terletak di dekat
kelenjar gondok.
Kelenjar pankreas terletak di bawah
lambung.
Kelenjar adrenal terletak di atas ginjal.
Kelenjar gonad
8. Kelainan hormon

Nama hormon Sindrom jika produksinya tinggi Gejala utama

Hormon pertumbuhan Gigantisme, akromegali Pertumbuhan yang sangat cepat.

ADH Sindrom ekskresi ADH Meningkatnya berat badan dan


kandungan air.

Tiroksin, triodoksitrosin Hiperparatiroidisme Meningkatnya laju metabolisme dan


suhu tubuh sehingga cepat berkeringat.

Hormon paratiroid Hiperparatiroidisme Gangguan saraf, otot dan mental akibat


tingginya kadar kalsium darah, lemah
tulang.

Insulin Tingginya produksi insulin Rendahnya kadar gula darah yang


dapat menyebabkan koma.

Mineralokortikoid Aldosteronisme Meningkatnya berat badan, konsentrasi


darah rendah.

Glukokortikoid Penyakit Chusing’s Terjadinya penguraian protein dan lemak


terus menerus, kegagalan dalam
metabolisme gula.

Epinefrin dan norepinefrin Pheochromocytoma Laju metabolisme, suhu tubuh dan


denyut jantung meningkat, peningkatan
kadar gula dalam darah.

Androgen (laki-laki) Sindrom adrenogenital Produksi androgen oleh korteks adrenal


berlebih yang menyebabkan munculnya
sifat laki-laki.

Estrogen (wanita) Sindrom adrenogenital Produksi estrogen yang abnormal.


(ginecomastia)

KELAS 12
bab 1 : pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup

1. Pertumbuhan tumbuhan
a. Hipogeal → perkecambahan di bawah tanah
i. Bila terjadi pembentangan epikotil sehingga daun lembaga ikut tertarik
ke atas tetapi kotiledon tetap di dalam tanah
ii. Contoh : sebagian besar monokotil (jagung, padi, kelapa, kacang kapri)
b. Epigeal → perkecambahan an di atas tanah
i. Bila terjadi pembentangan hipokotil sehingga kotiledon ikut tertarik ke
atas tanah
ii. Contoh : sebagian besar dikotil (kacang kedelai, kacang panjang,
kacang tanah, bunga matahari, kacang hijau)
2. Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman
a. Kelompok faktor bahan turunan → keturunan, kemurnian, daya tumbuh
b. Kelompok faktor esensial → cahaya, air, unsur hara)
c. Kelompok faktor iklim → hujan, suhu udara, kelembaban udara, angin, cahaya,
panjang hari
d. Kelompok faktor gangguan → hama, penyakit, gulma
3. Faktor yang mempengaruhi kerja enzim
a. Temperatur, pH, konsentrasi enzim, air, substrat, hasil akhir, zat-zat penggiat,
zat-zat penghambat

bab 2 : metabolisme sel

1. Metabolisme

a. Katabolisme → bertujuan untuk pembongkaran atau penguraian suatu molekul


i. Tujuan utamanya untuk mendapatkan energi yaitu ATP
ii. Merupakan reaksi eksergonik yaitu membebaskan energi
iii. Jika melepas energi panas disebut reaksi eksoterm
iv. Jenis :
1. Respirasi → respirasi aerob (membutuhkan oksigen) dan
respirasi anaerob (tidak membutuhkan oksigen)
b. Anabolisme → bertujuan untuk penyusunan atau sintesis suatu molekul
i. Merupakan reaksi endergonik yaitu membutuhkan energi
ii. Jika membutuhkan energi panas maka reaksinya disebut reaksi
endoterm
iii. Jenis :
1. Energi cahaya → fotosintesis
2. Energi kimia → kemosintesis
➢ Organisme → fotoautotrof dan kemoautotrof
2. Katabolisme
Letak Perubahan Hasil

Glikolisis Sitosol Glukosa - asam piruvat 2 ATP


C6 - C3 2 NADH
2 asam piruvat

Dekarboksilasi oksidatif Matriks mitokondria C3 - C2 2 Asetil CoA


/ transisi Asam piruvat - asetil 2 NADH
CoA 2 CO2

Siklus krebs Matriks mitokondria C2 - C1 2 ATP


Asetil CoA - CO2 6 NADH
2 FADH2
4 CO2

Transpor elektron / Krista mitokondria NADH dan FADH2 - 32 ATP / 34 ATP


fosforilasi oksidatif ATP H2O

a. Glikolisis

b. Dekarboksilasi oksidatif / transisi


c. Siklus krebs

d. Transpor elektron / fosforilasi oksidatif

e. Skema perbandingan metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein


3. Respirasi anaerob
a. Fermentasi alkohol
i. C6H12O2 → 2CO2 + 2C2H5OH + 2ATP

ii. ATP hanya didapatkan dari glikolisis


iii. Contoh mikroorganisme → saccharomyces
b. Fermentasi asam laktat
i. C6H12O2 → 2 asam laktat + 2 ATP

ii. ATP hanya didapatkan dari glikolisis


iii. Misalnya saat kehabisan nafas (menghasilkan energi tanpa oksigen)
4. Percobaan fotosintesis
a. Ingenhousz → fotosintesis menghasilkan oksigen

b. T.W. Engelmann → fotosintesis dilakukan kloroplas, terjadi jika mendapat


cahaya
c. Sachs → fotosintesis menghasilkan amilum

5. Anabolisme
a. Reaksi gelap / siklus calvin → terjadi di stroma, membutuhkan CO2
i. Fase fiksasi → fiksasi karbondioksida
ii. Fase reduksi → pemakaian H dari NADPH untuk mereduksi PGAL
iii. Fase regenerasi → terbentuknya kembali RuBP/ Rubisco / RuDP
iv. Fase sintesis → proses pembentukan glukosa

b. Reaksi terang
bab 3 : substansi materi genetika

1. Perbedaan DNA dan RNA

Sifat yang membedakan DNA RNA

Gula Deoksiribosa Ribosa

Struktur Rantai ganda Rantai tunggal

Basa purin Guanin, adenin, timin, sitosin Guanin, adenin, urasil, sitosin
Basa pirimidin

Jenis macam Hanya satu ARN - duta


ARN - transfer
ARN - ribosom

Tempat Inti, plastida, mitokondria Inti, sitoplasma, ribosom

Kadar Tidak dipengaruhi oleh Dipengaruhi oleh kecepatan


kecepatan sintesis protein sintesis protein

Fungsi Penurunan sifat dan sintesis Sintesis protein


protein

a. DNA → berperan terhadap sintesis protein secara tidak langsung (tidak


dipengaruhi kecepatan sintesis protein)
b. RNA → berperan terhadap sintesis protein secara langsung (dipengaruhi
kecepatan sintesis protein)
2. Kromosom
a. Bagian-bagian
i. Badan yang mudah menyerap warna.
ii. Kromonema → pita spiral yang terdapat penebalan
iii. Kromomer → struktur berbentuk manik-manik yang merupakan
akumulasi materi kromatin; penebalan kromonema
iv. Sentromer → daerah lekukan (konstriksi) di sekitar daerah pertengahan
kromosom, dimana juga dijumpai kinetokor; kepala kromosom,
kemampuan menyerap warna rendah, ada granul = sferul
v. Kinetokor → daerah tempat perlekatan benang-benang spindel dan
tempat melekatnya lengan kromosom
vi. Satelit → bagian kromosom yang berbentuk bulat dan terletak di ujung
lengan kromatid; tambahan atau tonjolan yang terdapat pada ujung
kromosom
vii. Telomer → daerah terujung kromosom fungsinya menjaga stabilitas
bagian ujung kromosom agar DNA tidak terurai; ujung kromosom yang
menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan lainnya
viii. Lengan
b. Tipe-tipe kromosom

i. Metasentrik → kromosom yang letak sentromernya di tengah-tengah


kromatid, sehingga kromatid terbagi dua
ii. Submetasentrik → kromosom yang letak sentromernya berada tidak di
tengah-tengah kromatid sehingga kromatid tidak terbagi sama panjang
iii. Akrosentrik → kromosom yang letak sentromernya dekat ujung.
iv. Telosentrik → kromosom yang letak sentromernya di ujung kromatid
3. Replikasi DNA

a. Konservatif model → DNA induk tanpa memisahkan diri dulu langsung


membentuk anaknya
b. Semikonservatif model → rantai DNA memisah menjadi 2 rantai tunggal,
rantai tunggal membentuk komplementernya
c. Dispersif model → putus-putus dan saling melingkapi
4. Sifat enzim dan kerjanya
a. Komponen enzim

i. Holoenzim → enzim yang sudah lengkap


ii. Apoenzim → bagian protein dari enzim
iii. Gugus prostetik → komponen non-protein
b. Mekanisme kerja enzim
i. Lock and key → enzim berubah bentuk mengikuti bentuk substrat
ii. Induced fit model → enzim tidak berubah bentuk
5. Sintesa protein

DNA → A - T, G - C
RNA → A - U, G - C
Pengerjaan :
Rantai sense (DNA Template) = ASG TSA TAG GST
Rantai sense perlu ditranskripsi menjadi mRNA supaya bisa ditranslasi menjadi protein.
mRNA = UGS AGU AUS SGA
R - P - S - Q (E.)
6. Mutasi gen → transisi dan transversi

a. Mutasi diam → perubahan kodon yang tidak menyebabkan berubahnya asam


amino
7. Mutasi kromosom

a. Perubahan struktur kromosom


i. Delesi → kromosom patah dan kekurangan sebagian gennya
ii. Duplikasi → kromosom patah dan menempel pada kromosom
homolognya.
iii. Inversi → perubahan urutan gen terbalik atau berpindah akibat
kromosom yang terpilin sehingga terjadi penyisipan gen-gen dengan
urutan yang berbeda
iv. Translokasi → peristiwa terjadinya pertukaran gen dari suatu kromosom
ke kromosom lain yang bukan homolognya
1. Translokasi resiprok → translokasi yang mengalami pertukaran
segmen kedua kromosom homolog dengan segmen kedua
kromosom non homolog
8. Kelainan

Kelainan kromosom Sindrom Ciri-ciri

45, X Turner a. Perempuan


b. Tubuh pendek = 120 cm
c. Leher pendek, pangkal
seperti bersayap
d. Payudara dan rambut
kelamin tidak tumbuh
e. Puting susu letaknya
berjauhan
f. Seks kromatin negatif
g. Steril

47, -21 Down (trisomi 21) a. Laki-laki / perempuan


b. Lengan / kaki
kadang-kadang
bengkok
c. Kepala lebar
d. Wajah bulat, mulut
selalu terbuka, ujung
lidah besar, hidung
besar dan datar
e. Jarak kedua mata
lebar, kelopak mata
mempunyai lipatan
epikantus
f. Iris mata
kadang-kadang
berbintik

47, +13 Patau (trisomi 13) a. Laki-laki / perempuan


b. Cacat mental dan tuli
c. Polidaktili
d. Mata kecil
e. Mempunyai celah bibir

47, +18 Edwards (trisomi 18) a. Telinga rendah, rahang


bawah rendah
b. Mulut kecil
c. Tuna mental
d. Tulang dada pendek

47, XXY Klineflter a. Pria, ada tanda wanita


48, XXXY b. Tumbuh payudara
48, XXYY c. Pertumbuhan rambut
49, XXXXY kurang
50, XXXXXX d. Lengan dan kaki
panjang
e. Suara seperti wanita
f. Testis
g. Tuna mental
h. Seks kromatin positif

47, XXX Tripel X a. Perempuan


b. Mental abnormal
c. Menstruasi tidak teratur

bab 4 : pembelahan sel


1. Proses pembelahan sel
a. Mitosis
i. Profase
1. Benang kromatin menjadi kromosom, lalu kromosom
mengganda menjadi dua kromatid tetapi masih melekat dalam
satu sentromer.
2. Profase aktif → Membran inti dan nukleolus lenyap.
3. Sentrosom memisah menjadi dua sentriol, dan di antaranya
terbentang benang spindel.
ii. Metafase
1. Kromosom terletak berjajar pada bidang ekuator.
iii. Anafase
1. Sentromer membelah, lalu benang menarik kromosom menuju
kutub sel yang berlawanan.
iv. Telofase
1. Terjadi kariokinesis (pembagian inti sel) dan sitokinesis
(pembagian sitoplasma) sehingga dihasilkan dua sel yang
identik.
b. Meiosis
bab 5 : pola pewarisan sifat pada hukum mendel

1. Hukum Mendel → hukum mengenai pewarisan sifat pada organisme yang dijabarkan
oleh Gregor Johann Mendel dalam karyanya “Percobaan mengenai Persilangan
Tanaman”
a. Hukum pemisahan (segregation), juga dikenal sebagai hukum pertama mendel,
berlaku untuk untuk monohibrid.
i. Pasangan alel pada proses pembentukan gamet dapat memisah secara
bebas.
b. Hukum berpasangan secara bebas (independent assortment), juga dikenal
sebagai hukum kedua mendel, berlaku untuk dihibrid.
i. Gen-gen dari sepasang alel memisah secara bebas ketika berlangsung
pembelahan reduksi / meiosis pada waktu pembentukkan gamet-gamet.
2. Monohibrid → persilangan antara 2 individu dari spesies yang sama dengan 1 sifat
beda

3. Dihibrid → persilangan antara 2 individu dari spesies yang sama dengan 2 sifat
4. Jumlah gamet

● Contoh : AaBbCcDd, gamet F1-nya berapa?


○ n = 4 (4 sifat heterozigot)
○ Jumlah gamet pada F1 → 2n
○ 2n → 2.4 = 16
● Contoh : AaBbCcDd, genotip F2-nya berapa?
○ n = 4 (4 sifat heterozigot)
○ Jumlah genotip F2 → 3n
○ 3n → 34 = 81
5. Peta silsilah → perempuan bulat, laki-laki kotak
6. Penyimpangan semu Mendel (dalam kasus AaBb x AaBb)
a. Atavisme → 9:3:3:1
i. Ayam → pial single / bilah (rrpp), pea / biji (rrP.), walnut / sumpel (R.P.),
rose / gerigi (R.pp)
b. Polimeri → 15:1
i. Dalam 2 lokus berbeda tapi sifat yang sama
ii. Gradasi warna (merah muda, merah tua)
c. Kriptomeri → 9:3:4
i. Ada sifat tersembunyi
ii. Biasanya dalam bunga
d. Epistasis (menutup) dan Hipostasis (tertutupi)
i. Epistasis dominan → 12:3:1
1. Misal : H (hitam) epistasis terhadap K dan k → selama ada H,
akan hitam
ii. Epistasis resesif → 9:3:4
1. Kalau ada enzim ada warna
e. Gen-gen komplementer → 9:7
i. Saling melengkapi → perlu keduanya untuk bekerja (kalau cuman satu
jadi putih)
ii. Contoh : bisu tuli

bab 9 : evolusi

1. Teori biogenesis
a. Francesco Redi

i. 2 toples diisi daging, 1 terbuka dan 1 tertutup rapat.


ii. Eksperimen menggunakan kain kasa supaya lalat tidak bisa masuk
iii. Kelemahan → telur lalat masih bisa masuk
iv. Kesimpulan → Larva bukan berasal dari daging yang membusuk, tetapi
berasal dari lalat yang hinggap di kain kasa dan beberapa telur jatuh
pada daging (belatung berasal dari telur lalat).
v. Generasi spontanea → butuh udara
vi. Daya untuk menimbulkan makhluk hidup.
b. Lazzaro Spallazani

i. Menggunakan air kaldu yang dididihkan.


ii. Air kaldu yang dibiarkan terbuka menjadi keruh karena adanya
mikroorganisme.
iii. Kesimpulan → Pada tabung yang terbuka terdapat kehidupan yang
berasal dari mikroorganisme yang ada di udara (kaldu menjadi keruh).
Pada tabung yang tertutup tidak terdapat kehidupan. Ini membuktikan
bahwa kehidupan bukan berasal dari air kaldu.
iv. Eksperimen ini tidak diterima.
c. Louis Pasteur

i. Menggunakan tabung berleher angsa sebagai penutupnya labu,


sehingga udara bisa masuk namun mikroorganisme tidak bisa.
ii. Mikroorganisme ga bisa naik penutupnya (lawan gravitasi).
iii. Kesimpulan → Mikroorganisme yang ada pada air kaldu bukan berasal
dari cairan (benda tak hidup), melainkan dari mikroorganisme yang
terdapat di udara. Mikroorganisme yang ada di udara itu masuk ke
dalam labu bersama-sama dengan debu.
iv. Dengan teori ini, tumbanglah teori abiogenesis.
v. Pasteur mengajukan teori baru tentang asal-usul kehidupan (teori
biogenesis).
1. Omne vivum ex ovo → setiap makhluk hidup berasal dari telur
2. Omne ovum ex vivo → setiap telur berasal dari makhluk hidup
3. Omne vivum ex vivo → setiap makhluk hidup berasal dari
makhluk hidup sebelumnya
2. Petunjuk adanya evolusi
a. Anatomi perbandingan
i. Diversi morfologi dan struktur homolog
1. Homolog → asal usul sama, struktur dan fungsi beda
2. Contoh : sayap kelelawar, tangan manusia, sirip lumba-lumba
○ Misal anggota tubuh depan semua

ii. Konvergensi morfologi dan struktur analog


1. Analog → asal usul beda, struktur dan fungsi sama
2. Contoh : sayap kupu-kupu dengan sayap kelawar (harus
dibedakan vertebrata dan invertebrata, sayap dengan sayap)

b. Embriologi perbandingan
i. Ontogeni : perkembangan individu dari zigot sampai dewasa
(telur-zigot-blastula-gastrula-embrio-individu)
ii. Filogeni : perkembangan dari filum tingkat rendah menuju ke filum
tingkat tinggi (protozoa-coelenterata-annelida-chordata)
iii. Ernst Haeckel : ontogeni merupakan pengulangan secara cepat dari
filogeni (teori rekapitulasi / hukum biogenetik) → kalau mau lihat
filogeni secara cepat, lihat aja ontogeni
iv. Gambar, liat panah → kalau panahnya ke bawah ontogeni, kalau ke
samping filogeni
3. Ahli matematika Inggris Godfrey Harold Hardy dan dokter Jerman Wilhelm Weinberg
menghasilkan hukum Hardy-Weinberg yang menyatakan bahwa kesetimbangan
frekuensi genotipe AA, Aa, aa, dan perbandingan gen A dan a dari generasi ke
generasi selalu tetap jika :
a. AA, Aa, aa mempunyai viabilitas dan fertilitas yang sama
b. Perkawinan antara genotip yang satu dengan yang lainnya berlangsung secara
acak
c. Kemungkinan terjadinya mutasi A ke a dan sebaliknya sama besar
d. Jumlah individu anggota populasi besar
e. Tidak terjadi migrasi
4. Genetika populasi
a. Hukum Hardy-Weinberg → frekuensi alel dan genotip suatu populasi selalu
konstan dari generasi ke generasi dengan kondisi tertentu :
i. Ukuran populasi besar
ii. Tidak ada migrasi
iii. Tidak terjadi mutasi
iv. Perkawinan terjadi secara acak
v. Tidak terjadi seleksi alam
b. Frekuensi genotif

c. Frekuensi gen
bab 10 : bioteknologi

1. Bioteknologi konvensional
a. Ditandai dengan penggunaan mikroorganisme secara langsung pengerjaannya
secara sederhana
b. Proses pembuatan makanan, minuman, obat-obat

Nama produk Nama mikroorganisme

Kecap Aspergillus wentii

Tempe Rhizopus oryzae

Oncom Neurospora sitophila

Tapai Saccharomyces cerevisiae

Yogurt Streptococcus thermophilus


Lactobacillus bulgaricus

Nata de coco Acetobacter xylinum

Mentega Streptococcus lactis


Leuconostoc cremoris

Keju Lactobacillus lactis


Lactobacillus casei
Propionibacterium

2. Bioteknologi modern
a. Ditandai dengan penggunaan organisme dalam tingkat seluler / molekuler serta
pengerjaannya agak rumit
b. Teknologi reproduksi dan rekayasa genetika
3. Dampak bioteknologi
a. Dampak positif
i. Meningkatkan produksi sumber makanan
ii. Meningkatkan kekebalan terhadap hama
iii. Mengolah produk makanan
iv. Menyediakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan
v. Membantu mengatasi pencemaran
b. Dampak negatif
i. Berkurangnya keanekaragaman hayati
ii. Menimbulkan pencemaran lingkungan
4. Mekanisme bioteknologi
a. DNA Rekombinan

i. Mula-mula dilakukan isolasi DNA plasmid dari bakteri dan DNA


pembawa sifat yang diinginkan dari sel organisme lain, seperti dari hewan
atau manusia.
ii. Potongan DNA yang mengandung gen pembawa sifat yang diinginkan
disisipkan ke dalam DNA plasmid bakteri, sehingga akan dihasilkan DNA
rekombinan.
1. Enzim yang digunakan untuk memotong enzim restriksi
endonuklease sedangkan untuk menggabungkan enzim ligase.
iii. Plasmid dengan DNA rekombinan dikembalikan lagi ke dalam sel bakteri.
iv. Sel bakteri yang mengandung plasmid DNA rekombinan tersebut,
diproduksi dalam kultur yang membentuk klon dari sel-sel bakteri
tersebut.
1. DNA asing yang disisipkan dalam plasmid bakteri direplikasi, dan
selanjutnya plasmid tersebut oleh bakteri akan dilipatgandakan.
v. Identifikasi bakteri kloning yang mengandung gen yang diinginkan.
vi. Setelah identifikasi berhasil, bakteri kloning dapat diaplikasikan sesuai
dengan tujuan semula, misalnya untuk produksi protein, antibiotik, enzim,
atau lainnya.
b. Antibodi monoklonal

i.Tikus diberi induksi antigen


ii.Sel limfosit B dari limpa diambil dan difusikan dengan myeloma kemudian
iii.dikultur
iv. Diperoleh kumpulan sel hybridoma (menghasilkan antibodi yang beragam
/ poliklonal)
v. Setiap sel dipisahkan dalam wadah berbeda dan dikultur sehingga
menghasilkan sel yang seragam
c. Kloning
d. Kultur jaringan

Anda mungkin juga menyukai