Farmakognosi
Kelompok V
BAB I
PENDAHULUAN
I.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi sediaan minyak atsiri.
2. Mengetahui ciri – ciri minyak atsiri.
3. Mengetahuikandungan minyak atsiri.
4. Mengetahui manfaat minyak atsiri.
5. Mengetahui tanaman penghasil minyak atsiri.
1
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian
Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil),
minyak esensial(essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak
aromatik (aromatic oil), adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud
cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan
aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian
atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, hasil
sulingan (destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.
II.2 Ciri-Ciri
Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain
itu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia
(terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu.
Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat
menghasilkan rasa yang berbeda. Karena pengaruh psikologis ini, minyak atsiri
merupakan komponen penting dalam aromaterapi atau kegiatan-kegiatan
liturgi dan olah pikiran/jiwa, seperti yoga atau ayurveda.
Minyak atsiri secara umum terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O), kadang-kadang juga terdiri dari nitrogen (N) dan belerang
(S). Dalam minyak atsiri terdapat senyawa-senyawa golongan monoterpen,
2
sesquiterpen, fenol, alcohol, eter/ ester, dan kumarin. Sebagian besar minyak
atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang
bersifat larut dalam minyak/ lopofil. Terpen merupakan persenyawaan
hidrokarbon tidak jenuh dan satuan terkecil dalam molekulnya disebut
isoprena. Senyawa terpen mempunyai rangka karbon yang terdiri dari 2 atau
lebih satuan isopren. Klassifikasi dari terpen didasarkan atas jumlah satuan
isopren yang terdapat dalam molekulnya yaitu : monoterpen, seskuiterpen,
diterpen, triterpen, tetraterpen dan politerpen yang masing-masing terdiri dari
2,3.4.6.8 dan n satuan isopren.
Golongan Ester/ Eter dalam minyak atsiri, dimana eter lebih kuat daripada
ester, namun keduanya memiliki sifat serupa. Merupakan antpasmodik yang
kuat, antibakteri dan antiinflamasi. Sifatnya sangat lembut pada kulit dan sngat
efesien sebagai relaksasi. Contoh sinamil asetat (dalam kayu manis) dan
myrtinyl asetat (dalam melati).
Golongan keton dalam minyak atsiri dalam dosis kecil dapat merelaksasi
dan bahan sedative. Golongan ini dapat digunakan untuk penyembuhan luka
yang dikenal sebagai antikoagulan. Selain itu dapat bermanfaat merangsang
sisitem kekebalan tubuh dan mengobati luka pernafasan. Dalam dosis besar,
sebaliknya menjadi racun bagi syaraf, dapat menyebabkan keguguran, kejang-
3
kejang bahkan epilepsy. Contoh : thyone (dalam sage), pinocamphone (dlam
hyssop) dan caryone (dalam pipermint).
II.4 Manfaat
Minyak atsiri akan ditampilkan untuk detoksifikasi sel dan darah dalam
tubuh.
4
Menghapus partikel logam dan racun dari udara
Meningkatkan oksigen atmosfir
Meningkatkan ozon dan ion negatif di daerah, yang menghambat
pertumbuhan bakteri
Menghancurkan bau dari cetakan, rokok, dan hewan
Mengisi udara dengan aroma, segar aromatik.
Alpinia
Alpinia malaccensis
Malaccensis Oil
Amyris oil:
Amyris balsamifera
Minyak Cendana
5
Benzoin Oil:
Styrax benzoin
Minyak Kemenyan
Cajeput Oil:
Minyak Kayu
Melaleuca cajuputi
Putih
Cananga Oil:
Cananga latifolia
Minyak Kenanga
Camphor Oil:
Cinnamomum
Minyak Kamper
camphora
6
Carrot Seed Oil:
Daucus carota
Minyak Wortel
Champaca Oil:
Michelia alba
Minyak Cempaka
Cinnamon Bark
Oil : Minyak Kayu Cinnamomum burmanii
Manis
7
BAB III
PENUTUP
Minyak Atsiri adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan
kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang
khas. Minyak Atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok
(untuk pengobatan) alami.
Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai
senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu
aroma tertentu.
8
DAFTAR PUSTAKA
Hariana, H, Arief. 2007. Tumbuhan obat dan khasiatnya seri 2. Penerbit penebar
swadaya, Jakarta