Anda di halaman 1dari 10

MINYAK ATSIRI

Farmakognosi

Kelompok V

Yesia Stevani Mahamudu 13101105047


Claudia P. Lira 13101105039
Fitri S. Budiarso 13101105014
Lucia Santosa 13101105006
Clara R. Sinaga 13101105022
Bela Santika Sari 13101105030
Ni Made Okayanti 13101105056

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SAM RATULANGI
MANADO
2014

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Minyak atsiri yang dihasilkan dari tanaman aromatik merupakan


komoditas ekspor nonmigas yang dibutuhkan di berbagai industri seperti dalam
industri parfum, kosmetika, farmasi/obat-obatan, serta industri makanan dan
minuman. Dalam dunia perdagangan, komoditas ini dipandang memiliki peran
strategis dalam menghasilkan produk primer maupun sekunder, baik untuk
kebutuhan domestik maupun ekspor. Tanaman yang menghasilkan minyak
atsiri diperkirakan berjumlah 150-200 species tanaman, yang termasuk dalam
famili Pinaceae, labiatae, Compositae, Lauraceae, Myrtaceae dan
Umbelliferaceae.

Indonesia termasuk salah satu negara penghasil utama minyak atsiri di


dunia. Terdapat kurang lebih 45 jenis tanaman penghasil minyak atsiri tumbuh
di Indonesia, namun baru kira-kira 15 jenis yang sudah menjadi komoditi
ekspor, yaitu minyak sereh wangi (Citronella Oil), minyak akar wangi (Vetiver
oil), minyak nilam (Patchouly oil), minyak kenanga (Cananga oil), minyak
cendana (Sandalwood oil), minyak pala dan fuli (Nutmeg and Mace oil), minyak
daun, gagang dan bunga cengkeh (Clove leaf, stem, bud oil), minyak lawang
(Cullilawan oil), minyak massoi (Massoi oil), minyak pangi (Sassafras oil),
minyak jahe (Ginger oil), minyak lada (Black pepper oil), minyak gaharu
(Agarwood oil), minyak terpentin (Turpentine oil), minyak kayu putih (Cajeput
oil) minyak daun jeruk purut (Kafir lime oil), sementara di pasar Internasional
terdapat 90 jenis minyak atsiri diperdagangkan (Ma’mun, 2006).

I.2 Rumusan Masalah

1. Apa definisi sediaan minyak atsiri?


2. Bagaimana ciri – ciri minyak atsiri?
3. Apa – apa saja kandungan minyak atsiri?
4. Apa manfaat minyak atsiri?
5. Apa – apa saja tanaman penghasil minyak atsiri?

I.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi sediaan minyak atsiri.
2. Mengetahui ciri – ciri minyak atsiri.
3. Mengetahuikandungan minyak atsiri.
4. Mengetahui manfaat minyak atsiri.
5. Mengetahui tanaman penghasil minyak atsiri.

1
BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Pengertian

Minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eterik (aetheric oil),
minyak esensial(essential oil), minyak terbang (volatile oil), serta minyak
aromatik (aromatic oil), adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud
cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan
aroma yang khas. Minyak atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian
atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, hasil
sulingan (destilasi) minyak atsiri dikenal sebagai bibit minyak wangi.

Para ahli biologi menganggap minyak atsiri sebagai metabolit sekunder


yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh
hewan (hama) ataupun sebagai agensia untuk bersaing dengan tumbuhan lain
dalam mempertahankan ruang hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga
mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturidari beberapa musang atau cairan
yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat itu tidak digolongkan
sebagai minyak atsiri.

II.2 Ciri-Ciri

Minyak atsiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain
itu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia
(terutama di hidung) sehingga seringkali memberikan efek psikologis tertentu.
Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat
menghasilkan rasa yang berbeda. Karena pengaruh psikologis ini, minyak atsiri
merupakan komponen penting dalam aromaterapi atau kegiatan-kegiatan
liturgi dan olah pikiran/jiwa, seperti yoga atau ayurveda.

Sebagaimana minyak lainnya, sebagian besar minyak atsiri tidak larut


dalam air dan pelarut polar lainnya. Dalam parfum, pelarut yang digunakan
biasanya alkohol. Dalam tradisi timur, pelarut yang digunakan biasanya minyak
yang mudah diperoleh, seperti minyak kelapa.

Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit


berbagai senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab
atas suatu aroma tertentu.

II.3 Kandungan Senyawa

Minyak atsiri secara umum terdiri atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen
(H), dan oksigen (O), kadang-kadang juga terdiri dari nitrogen (N) dan belerang
(S). Dalam minyak atsiri terdapat senyawa-senyawa golongan monoterpen,

2
sesquiterpen, fenol, alcohol, eter/ ester, dan kumarin. Sebagian besar minyak
atsiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang
bersifat larut dalam minyak/ lopofil. Terpen merupakan persenyawaan
hidrokarbon tidak jenuh dan satuan terkecil dalam molekulnya disebut
isoprena. Senyawa terpen mempunyai rangka karbon yang terdiri dari 2 atau
lebih satuan isopren. Klassifikasi dari terpen didasarkan atas jumlah satuan
isopren yang terdapat dalam molekulnya yaitu : monoterpen, seskuiterpen,
diterpen, triterpen, tetraterpen dan politerpen yang masing-masing terdiri dari
2,3.4.6.8 dan n satuan isopren.

Monoterpen terdiri dari 10 atom karbon. Monoterpen terdapat dalam


sebagian besar minyak atsiri terutama dalam minyak jeruk. Merupakan minyak
yang tidak berwarna, sangat stabil disimpan pada suhu yang dingin dan
berfungsi sebagai antseptik, Contoh minyak atsiri adalah limonen (dalam
minyak lemon), pinen (dalam pinus) dan camphor (dalam kapur barus).

Sesquiterpen merupakan terpen yang tidak mudah berubah seperti


monoterpen. Terdiri dari 15 atom karbon (sesqui = satu setengah).
Sesquiterpen memiliki efek anti inflammatory dan anti-infeksi. Contohnya
adalah minyak jahe (dalam jahe), cedrene (dalam cedarwood) dam
caryophyllen (dalam cengkeh). Rantai molekul terpen dalam minyak atsiri
merupakan rantai terbuka (terpen alifatis) dan rantai melingkar (terpen siklis).

Golongan fenol dalam minyak atsiri merupakan golongan yang paling


antseptik dalam tanaman. Golongan ini dapat merangsang tubuh dan dapat
bermanfaat dalam dosis kecil, tetapi dosis yang besar dapat menjadi racun pada
system syaraf dan iritasi pada kulit serta ketidaknyamanan dalam pencernakan.
Contoh : thymol (dalam thymus) dan eugenol (dalam cengkeh)

Golongan Alkohol dalam minyak atsiri juga sangat antseptik, antibakteri


dan antijamur. Sangat baik untuk sistem syaraf dan merangsang respon
kekebalan. Contohnya lavendulol (dalam lavender), nerol (dalam neroli) dan
geraniol (dalam geranium)

Golongan Ester/ Eter dalam minyak atsiri, dimana eter lebih kuat daripada
ester, namun keduanya memiliki sifat serupa. Merupakan antpasmodik yang
kuat, antibakteri dan antiinflamasi. Sifatnya sangat lembut pada kulit dan sngat
efesien sebagai relaksasi. Contoh sinamil asetat (dalam kayu manis) dan
myrtinyl asetat (dalam melati).

Golongan keton dalam minyak atsiri dalam dosis kecil dapat merelaksasi
dan bahan sedative. Golongan ini dapat digunakan untuk penyembuhan luka
yang dikenal sebagai antikoagulan. Selain itu dapat bermanfaat merangsang
sisitem kekebalan tubuh dan mengobati luka pernafasan. Dalam dosis besar,
sebaliknya menjadi racun bagi syaraf, dapat menyebabkan keguguran, kejang-

3
kejang bahkan epilepsy. Contoh : thyone (dalam sage), pinocamphone (dlam
hyssop) dan caryone (dalam pipermint).

Golongan aldehida dalam minyak atsiri memiliki sifat serupa dengan


golongan alkohol dan keton. Contoh : furfurol (dalam lavender, cendana, kayu
manis dan cemara), aldehida benzoate (dalam benzoin).

Golongan kumarin dalam minyak atsiri memiliki efek relaksasi dan


penenang (sedative). Kumarin dikenal sebagai anticonvulsant dan
antikoagulan. Khusus kumarin, furokumarin bersifat fotosensitif sehingga baik
menggunakan minyak atsiri ini bila terkena langsung dengan radiasi sinar
matahari Contoh : bergaptene (dalam bergamot), angelicine (dalam angelica)
dan citroptene (dalam minyak jeruk)

II.4 Manfaat

Minyak atsiri membantu mengelola stres dan mempromosikan relaksasi.


Minyak atsiri sangat aktif terhadap bakteri, jamur dan virus dengan kekuatan
kulit lebih baik penetrasi dari antibiotik konvensional. Oleh karena itu mereka
dapat bermanfaat sangat baik terhadap berbagai macam infeksi kulit. Minyak
atsiri menyeimbangkan produksi sebum dan karenanya sangat baik untuk
mengobati semua jenis kulit, kering, berminyak, kombinasi dan normal.

Minyak atsiri adalah antiseptik. Minyak atsiri telah ditunjukkan untuk


menghancurkan semua bakteri uji dan virus sekaligus mengembalikan
keseimbangan tubuh.

Dengan membantu meningkatkan asimilasi nutrisi pada tingkat sel dan


menyediakan oksigen yang dibutuhkan, minyak esensial dapat membantu
merangsang sistem kekebalan tubuh. Minyak atsiri mengandung blok bangunan
untuk kesehatan yang baik, termasuk mineral dan asam amino.

Minyak atsiri memiliki kemampuan untuk mencerna bahan kimia beracun


dalam tubuh. Minyak atsiri merangsang aktivitas enzimatik, mendukung
kesehatan pencernaan.

Minyak atsiri adalah antioksidan kuat. Antioksidan menciptakan


lingkungan yang tidak ramah bagi radikal bebas, sehingga membantu untuk
mencegah mutasi. Sebagai pemulung radikal bebas, mereka juga dapat
membantu mencegah pertumbuhan jamur dan oksidasi dalam sel.

Minyak atsiri akan ditampilkan untuk detoksifikasi sel dan darah dalam
tubuh.

Minyak atsiri adalah aromatik. Saat menyebar, mereka menyediakan


pemurnian udara dengan:

4
 Menghapus partikel logam dan racun dari udara
 Meningkatkan oksigen atmosfir
 Meningkatkan ozon dan ion negatif di daerah, yang menghambat
pertumbuhan bakteri
 Menghancurkan bau dari cetakan, rokok, dan hewan
 Mengisi udara dengan aroma, segar aromatik.

II.5 Tanaman Penghasil Minyak Atsiri

Nama Latin Tanaman


Jenis Minyak
Penghasil Minyak Gambar
Atsiri
Atsiri

Alpinia
Alpinia malaccensis
Malaccensis Oil

Amyris oil:
Amyris balsamifera
Minyak Cendana

Basil Oil : Minyak


Ocimum basilicum
Kemangi

Bay Laurel Oil:


Laurus nobilis
Minyak Salam

5
Benzoin Oil:
Styrax benzoin
Minyak Kemenyan

Black Pepper Oil:


Piper ningrum
Minyak Lada

Cajeput Oil:
Minyak Kayu
Melaleuca cajuputi
Putih

Cananga Oil:
Cananga latifolia
Minyak Kenanga

Camphor Oil:
Cinnamomum
Minyak Kamper
camphora

6
Carrot Seed Oil:
Daucus carota
Minyak Wortel

Celery Oil: Minyak


Apium graveolens
Seledri

Champaca Oil:
Michelia alba
Minyak Cempaka

Cinnamon Bark
Oil : Minyak Kayu Cinnamomum burmanii
Manis

7
BAB III

PENUTUP

Minyak Atsiri adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan
kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang
khas. Minyak Atsiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok
(untuk pengobatan) alami.

Minyak Atsiri merupakan metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai


alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agen
untuk bersaing dengan tumbuhan lain (lihat alelopati) dalam mempertahankan ruang
hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti
kesturi dari beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat dari beberapa
kepik), zat-zat itu tidak digolongkan sebagai Minyak Atsiri .

Secara kimiawi, minyak atsiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai
senyawa, namun suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu
aroma tertentu.

8
DAFTAR PUSTAKA

Gunawan, D, Mulyani, S. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I. Penerbit


Penebar Swadaya, Jakarta.

Hariana, H, Arief. 2007. Tumbuhan obat dan khasiatnya seri 2. Penerbit penebar
swadaya, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai