Anda di halaman 1dari 20

Koordinat Titik Pada Sistem Koordinat Kartesius dan Sistem

Koordinat Polar, serta Persamaan Garis Lurus


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah

Shape & Space Geometry

Dosen Pengampu : Dr. Edy Surya, M.Si.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 11

Elfina Siahaan (4191111046)

Nurul Afifah Syahputri (4193111014)

Pittauli Ambarita (4192411008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA BILINGUAL

JURUSAN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan
rahmat-Nyalah kam bisa menyelesaikan makalah yang berjudul “Koordinat Titik Pada Sistem
Koordinat Kartesius dan Sistem Koordinat Polar, serta Persamaan Garis Lurus” ini dengan baik
tepat pada waktunya.

Kami juga berterimakasih kepada Bapak Dr. Edy Surya, M.Si. selaku dosen pengampu
mata kuliah Shape & Space Geometry yang telah memberikan banyak bimbingan, arahan,
serta masukan yang bermanfaat dalam proses penyusunan makalah ini. Rasa terima kasih
juga hendak kami ucapkan kepada orangtua, keluarga dan teman-teman mahasiswa yang
telah memberikan kontribusinya baik secara langsung maupun tidak langsung sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

Kami menyadari bahwa di dalam makalah yang telah kami susun ini masih terdapat
banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga kami mengharapkan saran serta masukan dari para
pembaca. Akhir kata, kami berharap agar makalah ini bisa memberikan banyak manfaat di
kehidupan, Terimakasih.

Medan, 25 April 2020

Penyusun

i
Kelompok 11

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................i

DAFTAR ISI...................................................................ii

BAB I PEMBAHASAN MATERI...........................................1

A. Koordinat Kartesius..............................................................1
B. Koordinat Polar....................................................................4
C. Hubungan antara Sistem Koordinat Kartesius dan Koordinat Polar.........5
D. Jarak Dua Titik Dalam Koordinat Kartesius dan Koordinat Polar...........7
E. Persamaan Garis Lurus........................................................9
F. Soal Pemantapan...............................................................15

DAFTAR PUSTAKA........................................................16

ii
iii
BAB I

PEMBAHASAN MATERI

A. Koordinat Kartesius
Pada koordinat terdapat dua buah garis yang menjadi acuan dalam menentukan posisi
atau letak suatu titik. Kedua garis ini saling tegak lurus dan berpotongan di satu titik.
Garis-garis ini disebut sumbu koordinat.
Garis mendatar atau horizontal dikenal dengan sumbu-x atau absis, sedangkan garis yang
tegak atau vertical disebut sumbu-y atau ordinat. Suatu titik pada koordinat kartesius
digambarkan dengan (x,y).

Dalam koordinat kartesius terdapat empat kuadran. Pada umumnya keempat daerah
kuadran itu diurutkan mulai dari kanan atas atau kuadran I, yang melingkar melawan arah
jarum jam.

1
Menentukan titik pada sistem koordinat kartesius

Dalam menentukan posisinya mulailah dari titik 0. Kemudian bergerak mendatar ke arah
kanan yaitu sumbu X dan bergerak ke atas yaitu sumbu Y. posisi pada bidang koordinat
kartesius ditulis dalam bentuk pasangan bilangan X dan Y.
Dalam bidang koordinat tersebut, maka:

2
 Titik A berada di koordinat (1,0), ditulis dengan A(1,0).
 Titik B  berada pada koordinat (2,4), ditulis dengan B(2,4).
 Titik C berada pada koordinat (5,7), ditulis dengan C(5,7).
 Serta titik D berada pada koordinat (6,4) ditulis dengan D(6,4).

Contoh soal :

Tentukan letak titik H, E, R, U pada sistem koordinat berikut

Jawab :
 Titik H berada di koordinat (3,5), ditulis dengan H(3,5).
 Titik E berada pada koordinat (7,-2), ditulis dengan B(7,-2).
 Titik R berada pada koordinat (-4,-4), ditulis dengan C(-4,-4).
 Titik U berada pada koordinat (-5,3) ditulis dengan D(-5,3).

3
B. Koordinat polar
Sistem koordinat polar (sistem koordinat kutub) dalam matematika adalah suatu sistem
koordinat 2-dimensi di mana setiap titik pada bidang ditentukan dengan jarak dari suatu
titik yang telah ditetapkan dan suatu sudut dari suatu arah yang telah ditetapkan.

Koordinat radial sering dilambangkan dengan r, dan koordinat angular dilambangkan


dengan φ, θ,α atau t.
Penulisan koordinat kutub memiliki format : (r, φ ). Dimana r adalah jari jari lingkaran
yang keliling lingkaran itu melewati posisi objek, dan φ adalah sudut antara sumbu x
positif dengan garis yang ditarik dari titik (0,0) dengan titik posisi objek.

4
C. HUBUNGAN ANTARA SISTEM KOORDINAT KARTESIUS DAN SISTEM
KOORDINAT POLAR

Selama ini kita mengenal sistem koordinat kartesius sebagai sistem untuk menentukan
letak suatu titik relatif terhadap dua sumbu koordinat, yaitu terhadap sumbu X dan terhadap
sumbu Y. Koordinat kartesius dituliskan sebagai (x,y), x disebut absis, yaitu posisi titik relatif
terhadap sumbu X, sedangkan y disebut ordinat, yaitu posisi titik relatif terhadap sumbu Y.
Sistem koordinat kartesius ini mulai diperkenalkan pada pelajaran matematika sejak SD.
Selanjutnya digunakan dalam penyelesaian berbagai masalah aljabar serta geometri pada
pembelajaran matematika selanjutnya.
Selain koordinat kartesius, terdapat pula jenis koordinat lain, salah satu contohnya adalah
koordinat polar atau disebut juga koordinaat kutub. Koordinat polar menunjukkan letak suatu
titik berdasarkan sudut terhadap sumbu X positif dan jarak dari titik pusat. Koordinat polar
berhubungan juga dengan koordinat kartesius Oleh karena itu, jika diketahui sebuah koordinat
kartesius, kita bisa mengkonversinya ke koordinat polar, begitu juga sebaliknya.

Perhatikan Gambar di bawah :

Pada gambar tersebut posisi titik P dituliskan dalam


dua koordinat, yaitu koordinat kartesius (x,y) dan
koordinat polar (r,α). Koordinat kartesius (x,y)
menunjukkan posisi titik tersebut relatif terhadap
sumbu X dan sumbu Y, sedangkan koordinat polar
terdiri atas r yang menunjukkan jarak titik tersebut
terhadap titik pusat O dan sudut α menunjukkan sudut
yang dibentuk oleh ruas garis OP terhadap sumbu X
positif. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua
koordinat ini memiliki hubungan.

 Mengubah Koordinat Kartesius Menjadi Koordinat Polar

5
Dalam mengubah koordinat kartesius menjadi koordinat polar sanggup dilakukan dengan
menciptakan sebuah grafik yang menghubungkan kedua koordinat Matematika tersebut. Jika
keduanya digabungkan dalam satu koordinat, maka akan membentuk sebuah segitiga siku siku
dimana panjang sisinya berupa sisi x, y dan r. Untuk memperoleh jarak r sanggup memakai
konsep teorema pythagoras yakni : r =√ x 2 + y 2
Kemudian selain menerapkan konsep teorema pythagoras, tetapi juga menerapkan perbandingan

y y
trigonometri untuk mendapatkan nilai α yaitu : tan α=¿ ↔α =tan−1 ¿
X x

Kesimpulan :
Untuk mengubah koordinat kartesius (x,y) menjadi koordinat polar (r, α) maka
2 2 y
y( r , α ) =√ x + y , tan
−1
dimana tan-1 adalah invers tangen
x

Contoh
Ubahlah koordinat kartesius (3,3) menjadi koordinat polar !
2 2 y
y( r , α ) =√ x + y , tan
−1
x
2 2 3
y( r , α ) =√ 3 + 3 , tan
−1
3
y( r , α ) =√ 18 , tan−1 1
y( r , α ) =3 √ 2 , 45 °

 Mengubah Koordinat Polar Menjadi Koordinat Kartesius


Dalam mengubah koordinat polar menjadi koordinat kartesius sanggup dilakukan dengan
menciptakan sebuah grafik yang menghubungkan kedua koordinat Matematika tersebut. Jika
keduanya digabungkan dalam satu koordinat, maka akan membentuk sebuah segitiga siku siku
dimana panjang sisinya berupa sisi x, y dan r.  Dalam mengubah koordinat kutub menjadi
kartesius intinya memakai konsep perbandingan trigonometri :
y
sin α = ↔ y=r sin α
r

6
x
cos α= ↔ x =r cos α
r

Kesimpulan :
Untuk mengubah koordinat polar (r, α) menjadi koordinat kartesius (x,y) maka
(x,y) = (r cos α , r sin α)
Contoh
Konversikan Koordinat Polar (2, 60o) menjadi Koordinat Kartesius!
(x,y) = (r cos α , r sin α)
(x,y) = (2 cos 60o , 2 sin 60o)
(x,y) = (1 , √ 3)

D. JARAK DUA TITIK DALAM KOORDINAT KARTESIUS DAN KOORDINAT


POLAR

 Koordinat Kartesius
Dalam melakukan perhitungan antara dua titik atau jarak antara dua titik dengan koordinat
kartesius bisa dilakukan dengan memanfaatkan teorema phytagoras.

Dalam segitiga siku-siku berlaku teorema phytagoras


untuk mencari sisi-sisi segitiga : AB2 = BO2 + AO2

Sehingga menggunakan titik (x1,y1) dan (x2,y2)

AB 2=BO2 + AO2

AB 2=( y2 − y 1)2 +( x ¿ ¿ 2−x 1 )2 ¿

7
AB=√( y 2 − y 1)2 +(x 2−x 1)2
Maka jarak antar koordinat kartesius adalah
Jarak= √( y 2− y 1)2 +( x ¿ ¿ 2−x1 )2 ¿

Contoh
Hitunglah jarak antara koordinat A (1,1) dan B (5,5)!
Pembahasan :

AB=√( y 2 − y 1)2 +¿ ¿

AB=√(5−1)2 +(5−1)2

AB=√ 4 2+ 4 2

AB=√ 32

AB=5.66

 Koordinat Polar
Dalam melakukan perhitungan antara dua titik atau jarak antara dua titik dengan koordinat polar
bisa dilakukan dengan melakukan konversi ke Koordinat Kartesius terlebih dahulu.

Misalkan titik A(r1,θ1) , titik B(r2,θ2)

Ubah Koordinat Polar ke Koordinat Kartesius :


A (r1,θ1) → x1 = r1cosθ1, y1 = r1sinθ1 → A (r1cosθ1, r1sinθ1)
B (r2,θ2) → x2 = r2cosθ2, y2 = r2sinθ2 → B (r2cosθ2, r2sinθ2)

Jarak antara titik A(x1, y1) dan titik B(x2, y2) :


Jarak= √¿ ¿ ¿

Jarak= √¿ ¿ ¿ Jarak= √ r 12+ r 22−2. r 1 . r 2 . cos ¿ ¿ ¿

8
Contoh
Berapakah panjang AB jika diketahui titik A(3,160o) dan titik B(4,100o)?
Pembahasan :
P Jarak= √ r 12+ r 22−2. r 1 . r 2 . cos ¿ ¿ ¿
P Jarak= √ 32 + 42−2.3 .4 . cos ¿ ¿ ¿
P Jarak= √9+16−24. cos 60 °
P Jarak= √13

E. PERSAMAAN GARIS LURUS


Perhitungan untuk menyelesaikan soal tersebut jika dibuat tabel dan digambarkan dalam
koordinat cartesius akan membentuk sebuah garis lurus. Garis ini terbentuk oleh sebuah
persamaan yang disebut dengan persamaan garis lurus.

Tabel Jarak terhadap Waktu


Waktu Jarak Tempuh Sepeda
1 4
2 8
3 12
4 16
5 20
dan seterusnya

Tabel hubungan antara waktu dan jarak di atas jika diletakkan pada diagram cartesius akan
membentuk sebuah garis lurus. Jadi fungsi atau persamaan yang menghubungkan antara waktu
dengan jarak tempuh sobat merupakan suatu fungsi atau persamaan garis lurus.

9
Persamaan Garis lurus adalah suatu perbandingan antara koordinat y dan koordinat x dari dua
titik yang terletak pada sebuah garis.
Atau,
Persamaan Garis Lurus adalah suatu persamaan yang apabila digambarkan ke dalam bidang
koordinat cartesius akan membentuk sebuah garis lurus.

Menggambar Persaman Garis Lurus pada Bidang Cartesius


Cara paling mudah menggambarkan persamaan garis lurus adalah dengan mencari nilai x dan
nilai y secara acak. Biasanya menggunakan titik dengan nilai x = 0 dan nilai y = 0. Sobat hanya
memerlukan dua titik untuk menggambarkan sebuah persamaan garis lurus. Berikut contohnya:
Gambarlah garis dari persamaan x + 2y = 10
Sobat buat dulu tabel pembantu dengan nilai x = 0 dan nilai y = 0 seperti berikut:

Nilai Nilai
x y
0
0

Kemudian lengkapi tabel di atas dengan memasukkan nilai x = 0 ( x + 2y = 10 → 0 + 2y = 10 →


y = 5) dan untuk nilai y = 0 (x+2y = 10 → x + 2(0) = 10 → x = 10). Setelah dilengkapi tabelnya
menjadi:
Nilai Nilai
x y
0 5
10 0

Sekarang sobat telah mendapatkan dua buah titik yang bisa digunakan untuk menggambar garis
dari persamaan tersebut.

10
Gradien
Pernahkah sobat mendaki sebuah gunung? Ketika mendakinya sobat akan menyusuri lereng.
Lerang gunung ini memiliki kemiringan yang berbeda-beda. Analogi gradien sama seperti lereng
gunung. Jika lereng adalah tingkat kemiringan gunung maka gradien adalah tingkat kemiringan
sebuah garis lurus.

Bagaimana Menghitung Gradien?


Banyak cara untuk mencari besarnya gradien sebuah garis tergantung pada bentuk persamaan
garis dan titik koordinat yang diketahui.

a. Mencari Gradien Persamaan Garis y = mx


Gradien bisa sobat cari dengan perbandingan antara ordinat dan absis. Rumusnya:
Gradien = Ordinat / Absis
m = y/x
y = mx
Bisa mengatakan bahwa gradien adalah koefisien x jika persamaan garis dibuat dalam y = …
Contoh
Tentukan gradien dari persamaan garis y = 2x!
Jawab:
y = mx
y = 2x
Jadi, gradiennya adalah 2.

b. Mencari Gradien Persamaan Garis y = mx + c


Sobat tidak perlu bingung dengan bentuk persamaan yang berbeda yakni y = mx + c. Caranya
sama. Sobat hanya perlu melihat koefisien x dalam persamaan y = mx + c.
Contoh
Tentukan gradien dari persamaan garis 2y = x + 6!
Jawab:
1x
y= +3
2
1
Jadi, gradiennya adalah .
2

c. Mencari Gradien Persamaan Garis ax + by + c = 0


Tidak berbeda dengan cara sebelumnya, gradien dalam persamaan garis lurus berbentuk ax + by
+ c dapat dicari dengan terlebih dahulu mengubahnya ke bentuk y = mx + c. Koefisien dari
variabel x (m) merupakan gradien dari garis tersebut.
Contoh
Tentukan gradien dari persamaan 3x + 2y – 8 = 0!
Jawab:

11
2y = -3x + 8
−3 x
y= +4
2
−3
Jadi, gradiennya adalah .
2

d. Mencari Gradien Garis melalui dua titik


Untuk mencari gradien garis dari sebuah titik sama seperti membandingkan bergeraknya garis
pada sumbu y dibagi bergeraknya garis pada sumbu x. Sobat bisa langsung menggunakan rumus
Contoh
Sebuah garis lurus melewati titik A(3,4) dan B (5,8). Tentukan gradien dari garis tersebut!
Jawab:

Jadi, gradiennya adalah 2.

e. Mencari Gradien Persamaan Garis yang Sejajar Dengan Garis Lain


Dua garis dikatakan memiliki hubungan sejajar jika gradiennya sama. Dua garis sejajar adalah
dua garis yang jika sobat panjangkan berapapun tidak akan pernah berpotongan. Misal gradien
garis 1 adalah m1 dan gradien garis 2 adalah m2, maka: m1 = m2.
Contoh
Tentukan gradien persamaan garis yang sejajar dengan 3x + 2y – 7 = 0!
Jawab:
Dua buah garis yang sejajar memiliki syarat gradiennya harus sama atau m1 = m2.
Gradien garis 3 x+ 2 y −7=0 adalah:
3 x+ 2 y −7=0
2 y=−3 x +7
−3 x +7
y=
2
−3 x 7
y= +
2 2
−3
Jadi, gradienya adalah .
2

f. Mencari Gradien Persamaan Garis yang Tegak Lurus Dengan Garis Lain
Hubungan dua garis saling tegak lurus terjadi ketika perpotongan dua garis tersebut membentuk
sudut 90o. Jika garis a memiliki gradien m1 dan garis b memiliki gradien m2 maka rumus
hubungan dua garis tersebut: m1 x m2 = -1.
Contoh
Tentukan gradien persamaan garis yang tegak lurus dengan garis y = 4x + 10!
Jawab:
Dua buah garis yang tegak lurus memiliki syarat gradiennya m1 . m2 = -1.
Gradien garis y=4 x +10 adalah 4, jadi:

12
m1 . m2 = -1
4. m2 = -1
−1
m2 =
4
−1
Jadi, gradiennya adalah
4
Mengenal Sifat-sifat Gradien Garis Lurus

 Garis yang sejajar dengan sumbu x gradiennya adalah nol.


 Garis yang sejajar dengan sumbu y tidak memiliki gradien (tidak memiliki kemiringan).
 Gradien dua garis yang sejajar adalah sama, m1 = m2
 Hasil kali gradien dua buah garis yang saling tegak lurus adalah = -1

Rumus Menentukan Persamaan Garis

Diketahui Rumus Persamaan Garis Lurus


Gradien (m) dan
titik koordinat A  
(x1,y1)
Melalui dua titik
(x1,y1) dan (x2,y2)

Menentukan Titik Potong Dua Buah Garis Lurus

13
Perhatikan gambar dua buah garis lurus di atas. Antara garis k dan garis l saling berpotongan
pada seubah titik yaitu di titik A (x1,y1). Jika sobat diberikan data persamaan garis k dan l,
dapatkah kalian menentukan dimana lokasi titik potong dari kedua garis lurus tersebut? Ada dua
cara yang bisa sobat tempuh untuk menemukan koordinat titik A sebagai berikut:

a. Menggunakan Grafik
Cara ini sama sekali tidak recomended jika ini sobat pakai untuk menjawab soal ujian atau soal
ulangan kecuali memang diminta dengan cara ini. Untuk menemukan titik potong sobat bisa
menggambar kedua persamaan garis pada diagram cartesius untuk kemudian diamati secara
langsung di mana lokasi titik potongnya.

b. Menggunakan Metode Substitiusi


Pada titik potong, nilai x1 dan y1 akan memenuhi kedua persamaan. Sobat bisa melakukan
substitusi y pada persmaan yang satu ke y pada persamaan yang lain. Setelah itu nanti akan
ketemu nilai x. Lebih jelasnya perhatikan contoh berikut:
Coba sobat tentukan koordinat titik potong antara garis 3x + y = 5 dan garis 2x – 3y = 7.
Untuk mencari titik potongnya ikuti langkah-langkah sebagai berikut:
1. Sobat ambil salah satu persamaan, terserah. misal kita ambil 3x + y = 5
2. Kita ubah 3x + y = 5 → y = -3x + 5 dan kemudian kita substitusikan ke persamaan
2x – 3y = 7
2x – 3y = 7
2x – 3(-3x+5) = 7
2x + 9x – 15 = 7
11 x = 22
x=2
3. Setelah ketemu x kita masukkan ke salah satu persamaan untuk menentukan nilai dari y
3x + y = 5
3(2) + y = 5
6+y=5
y = 5-6 = 1
4. Jadi titik potong dari kedua garis lurus tersebut adalah di titik (2,1)

14
F. SOAL PEMANTAPAN

1. Jika garis g: 2x + 5y + 10 = 0 memotong sumbu x dan sumbu y di titik A dan B,


berapakah jarak A dan B dengan AB berupa garis lurus?
2. Diketahui koordinat kartesius A(−4,p)  dan koordinat kutubnya adalah A(4√ 2 , q)
dimana 180°<q<270°, maka nilai p=…
3. Sisi persegi ABCDABCD sejajar dengan sumbu-sumbu koordinat. Titik 
A(1,−2) dan  C(5,1) adalah titik sudut yang saling berhadapan. Persamaan garis
yang melalui titik B dan D adalah ⋯⋅⋯⋅
4. Tentukan nilai gradien dari persamaan garis di bawah ini.
a. 5𝑥 − 4𝑦 = 12
b. 4𝑥 + 5𝑦 − 5 = 0
Apakah kedua garis dari dua persamaan diatas merupakan gradien garis sejajar
atau tegak lurus?
5. Garis g memotong x di(3,0)dan membentuk sudut 30˚ dengan sumbu x.
Persamaan garis g adalah...
6. Diketahui titik A(3,3), B(4,-1), C(-8,-4). Besar sudut yang dibentuk oleh garis AB
dan BC adalah...
7. Persamaan garis yang melalui titik potong garis 3x-2y=0 ,dan 2x-y-1=0 serta
membentuk sudut 45˚ dengan sumbu x positif adalah...

15
DAFTAR PUSTAKA

As’ari, Abdur Rahman, dkk. 2017. Matematika – Studi dan Pengajaran. Jakarta: Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Budhi, W. S. (2011). Geometri. Jakarta: Universitas Terbuka.

Iswadji, Djoko dan Mohammad Mukhlisin. 2010. GEOMETRI. Yogyakarta: Universitas Ahmad
Dahlan,

Nugroho, Heru (2008). Get Success UASBN Matematika. Jakarta: PT Grafindo Media Pratama.

Putra, Aji Permana. 2016. ANALISIS KESULITAN SISWA DALAM PENYELESAIAN SOAL
SIFAT- SIFAT GRADIEN BAB PERSAMAAN GARIS LURUS PADA SISWA SMP
PGRI ARJOSARI KABUPATEN PACITAN. Jurnal Pendidkan Matematika.
Vol 3(1):44-67.

Rawuh. (2009). Materi Pokok Geometri. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tim Magic math100 (2013). Magic Math100 - Sudut, Koordinat, Pencerminan dan Simetri.
Jakarta: Elex Media Komputindo.

16

Anda mungkin juga menyukai