Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REPORT

DISUSUN OLEH :

NAMA : CHRISTIAN MD SIMBOLON


NIM : 4193121031
KELAS : PENDIDIKAN FISIKA D 2019
MATA KULIAH : PENDIDIKAN PANCASILA

DOSEN PENGAMPU :MUHAMMAD IHSAN SYAHAF NASUTION S.Pd.,M.Pd

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala berkat dan
karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book Review untuk
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Pancasila . Saya berterima kasih kepada
Bapak Muhammad Ihsan Syahaf Nasution S.Pd.,M.Pd selaku dosen pengampu yang
telah memberikan banyak bimbingan kepada saya selama proses pembelajaran mata
kuliah ini. Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan dapat bermanfaat bagi para pembaca. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan oleh karena itu saya meminta
maaf jika memiliki kesalahan dalam penulisan. Saya juga mengharapkan kritik dan
saran yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Medan, November 2020

Christian MD Simbolon
4193121031

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
IDENTITAS BUKU.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................................2
1.3 Manfaat............................................................................................................................2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU.............................................................................................3
2.1 Ringkasan Isi Buku Utama...............................................................................................3
2.2 Ringkasan Isi Buku Pembanding.....................................................................................7
BAB III PERBANDINGAN ISI BUKU..................................................................................15
3.1 Analisis Terhadap Isi Materi Buku............................................................................15
3.2 Hubungan dari Kedua Analisis Buku........................................................................16
BAB IV PENUTUP.................................................................................................................17
4.1 Kesimpulan....................................................................................................................17
4.2 Saran..............................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................18

ii
IDENTITAS BUKU
IDENTITAS BUKU UTAMA :
Judul : Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi
Pengarang : Paristiyanti Nurwardani,dkk
Penerbit : Penerbit Erlangga
Tahun Terbit : 2016
Tempat Terbit : Jakarta
Halaman : 245 halaman
ISBN : 978-602-6470-01-0

IDENTITAS BUKU PEMBANDING I


Judul : Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi
Pengarang : Alwi Kaderi
Penerbit : Antara Press
Tahun Terbit : 2015
Tempat Terbit : Banjarmasin
Halaman : 272 halaman
ISBN :-

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan yang minim di karenakan rendahnya minat baca
masyarakat pada saat ini. Mengkritik buku salah satu cara yang dilakukan untuk menaikkan
ketertarikan minat baca seseorang terhadap suatu pokok bahasan. Mengkritik buku (critical
book report) ini adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai sebuah hasil karya atau buku, baik
berupa buku fiksi ataupun nonfiksi, juga dapat diartikan sebagai karya ilmiah yang
melukiskan pemahaman terhadap isi sebuah buku.

Mengkritik buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu
buku melainkan untuk menjelaskan apaadanya suatu buku yaitu kelebihan atau
kekurangannya yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku
kepada pembaca perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku
tersebut. Yang lebih jelasnya dalam mengkritik buku, kita dapat menguraikan isi pokok
pemikiran pengarang dari buku yang bersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi buku.

Uraian isi pokok buku memuat ruang lingkup permasalahan yang dibahas pengarang,
cara pengarang menjelaskan dan menyelesaikan permasalahan, konsep dan teori yang
dikembangkan, serta kesimpulan. Dengan demikian laporan buku atau  resensi sangat
bermanfaat untuk mengetahui isi buku selain itu, akan tahu mengenai kekurangan dan
kelebihan dari isi buku yang telah dibaca.

Untuk itu, kami harapkan kepada  pembaca  agar mengetahui dan memahami


mengenai laporan buku atau resensi sehingga dapat menilai isi buku tersebut dengan baik
dan bukan hanya sekedar membaca sekilas buku tersebut melainkan dapat memahami apa
yang ada dalam buku tersebut secara mendalam.

Melakukan Critical Book Review pada suatu buku dengan membandingkannya


dengan buku lain sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui
kelebihan dan kekurangan suatu buku. Dari mereview inilah kita jadi mendapatkan informasi
yang kompeten dengan cara menggabungkan informasi dari buku yang lain. Hal ini adalah
salah satu upaya KKNI untuk benar-benar menjadikan mahasiswa yang unggul dalam segala
hal, salah-satunya yaitu mengreview buku.

1
Mereview buku dilakukan bukan untuk menjatuhkan atau menaikkan nilai suatu buku
melainkan untuk menjelaskan apa adanya suatu buku yaitu kelebihan atau kekurangannya
yang akan menjadi bahan pertimbangan atau ulasan tentang sebuah buku kepada pembaca
perihal buku-buku baru dan ulasan kelebihan maupun kekurangan buku tersebut. Yang lebih
jelasnya dalam mereview buku, kita dapat menguraikan isi pokok pemikiran penulis dari
buku yang bersangkutan diikuti dengan pendapat terhadap isi buku.

1.2 Tujuan
a. Untuk mengetahui kecukupan isi buku terhadap silabus
b. Untuk mengetahui relevansi buku terhadap silabus
c. Untuk mengetahui kedalaman isi buku terhadap silabus
d. Untuk mengetahui daya tarik buku ajar

1.3 Manfaat
1. Membantu pembaca untuk dapat menilai kelayakan pakaian suatu buku.
2. Membantu pembaca dalam menganalisis kekurangan dan kelebihan dari sebuah
buku
3. Dapat melatih kemampuan dalam mengkritik suatu buku

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1 Ringkasan Isi Buku Utama

Mata kuliah Pendidikan Pancasila merupakan usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar mahasiswa secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengetahuan, kepribadian, dan keahlian,
sesuai dengan program studinya masing-masing. Mata kuliah Pendidikan Pancasila proses
pembelajaran dengan menggunakan pendekatan student centered learning, untuk
mengembangkan knowledge, attitude, dan skill mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa
dalam membangun jiwa profesionalitasnya sesuai dengan program studinya masing-masing
dengan menjadikan nilai-nilai.Pancasila sebagai kaidah penuntun (guiding principle)
sehingga menjadi warga negara yang baik (good citizenship). Urgensi pendidikan Pancasila,
yaitu dapat memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok
(leitmotive) dan bintang penunjuk jalan (leitstar) bagi calon pemegang tongkat estafet
kepemimpinan bangsa di berbagai bidang dan tingkatan. Selain itu, agar calon pemegang
tongkat estafet kepemimpinan bangsa tidak mudah terpengaruh oleh paham- paham asing
yang dapat mendorong untuk tidak dijalankannya nilai-nilai Pancasila.

Pancasila dalam arus bangsa Indonesia telah mengindikasikan bahwa :

- Pancasila merupakan produk otentik pendiri negara Indonesia


- Nilai-nilai Pancasila bersumber dan digali dari nilai agama,kebudayaan,dan adat istiadat
- Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa dan dasar filsafat kenegaraan.
- Pancasila bukan produk dari rezim orde Baru

Pentingnya Pancasila dalam sejarah bangsa Indonesia telah menunjukkan hal – hal berikut :

- Betapapun lemahnya pemerintahan suatu rezim, tetapi Pancasila tetap bertahan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
- Betapapun ada upaya untuk mengganti Pancasila sebagai ideologi bangsa, tetapi terbukti
Pancasila merupakan pilihan yang terbaik bagi bangsa Indonesia.
- Pancasila merupakan pilihan terbaik bagi bangsa Indonesia karena bersumber dan digali dari
nilai-nilai agama, kebudayaan, dan adat istiadat yang hidup dan berkembang di bumi
Indonesia.
- Pancasila sakti dan satu-satunya ideologi yang bertahan keras di tengah hantaman ideologi
Liberal,Komunis,Kapitalis,dan Sosiolis

3
Dengan Pancasila, perpecahan bangsa Indonesia akan mudah dihindari karena pandangan
Pancasila bertumpu pada pola hidup yang berdasarkan keseimbangan, keselarasan, dan
keserasian sehingga perbedaan apapun yang ada dapat dibina menjadi suatu pola kehidupan
yang dinamis, penuh dengan keanekaragaman yang berada dalam satu keseragaman yang
kokoh. Sebagai penyelenggara negara, seharusnya lebih mengerti dan memahami dalam
pengaktualisasian nilai-nilai. Pancasila dalam kehidupan kenegaraan. Harus menjadi panutan
bagi warga negara yang lain, agar masyarakat luas meyakini bahwa Pancasila itu hadir dalam
setiap hembusan nafas bangsa ini.Pancasila menjadi landasan etik dalam kehidupan politik
bangsa Indonesia. Pancasila menjadi kaidah penuntun dalam setiap aktivitas sosial politiknya
diharapkan akan terwujud clean government dan good governance demi terwujudnya
masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan masyarakat yang makmur dalam keadilan.

Pancasila disuarakan menjadi dasar negara yang diresmikan pada 18 Agustus 1945
dengan dimasukkannya sila-sila Pancasila dalam Pembukaan UndangUndang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun1945. Sejak November 1945 sampai menjelang ditetapkannya
Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959, pemerintah Indonesia mempraktikkan sistem demokrasi
liberal. Setelah dilaksanakan Dekrit Presiden, Indonesia kembali diganggu dengan
munculnya paham lain. Pada saat itu, sistem demokrasi liberal ditinggalkan, perdebatan
tentang dasar negara di Konstituante berakhir dan kedudukan Pancasila di perkuat, tetapi
keadaan tersebut dimanfaatkan oleh mereka yang menghendaki berkembangnya paham
haluan kiri (komunis). Pemerintahan Presiden Soeharto pun dianggap cenderung melakukan
praktik liberalisme-kapitalisme dalam mengelola negara. Reformasi belum membawa angin
segar bagi dihayati dan diamalkannya Pancasila secara konsekuen oleh seluruh elemen
bangsa. Pada tahun 2004 sampai sekarang, berkembang gerakan para akademisi dan
pemerhati serta pencinta Pancasila yang kembali menyuarakan Pancasila sebagai dasar
negara melalui berbagai kegiatan seminar dan kongres. Pada era globalisasi dewasa ini,
banyak hal yang akan merusak mental dan nilai moral Pancasila yang menjadi kebanggaan
bangsa dan negara Indonesia. Tantangan yang muncul, antara lain berasal dari derasnya arus
paham-paham yang bersandar pada otoritas materi, seperti liberalisme, kapitalisme,
komunisme, sekularisme, pragmatisme, dan hedonisme, yang menggerus kepribadian bangsa
yang berkarakter nilai-nilai Pancasila.Urgensi Pancasila sebagai dasar negara, yaitu: 1) agar
para pejabat public dalam menyelenggarakan negara tidak kehilangan arah, dan 2) agar
partisipasi aktif seluruh warga negara dalam proses pembangunan dalam berbagai bidang
kehidupan bangsa dijiwai oleh nilai-nilai Pancasila.

4
Pancasila sebagai ideologi negara menjadi paradigma dalam kehidupan bermasyarakat
Indonesia yang mengatur dalam segala lini kehidupan masyarakatnya.Pancasila sebagai
ideologi Negara telah bertahan mulai dari Indonesia merdeka sampai dengan sekarang
ditengah hantaman ideologi besar dunia yang mendominasi. Pancasila sebagai ideologi
negara menghadapi berbagai bentuk tantangan. Salah satu tantangan yang paling dominan
dewasa ini adalah globalisasi. Pancasila sebagai ideologi, selain menghadapi tantangan dari
ideologi- ideologi besar dunia juga menghadapi tantangan dari sikap dan perilaku kehidupan
yang menyimpang dari norma norma masyarakat umum.Pelaksanakan ideologi Pancasila
bagi penyelenggara negara merupakan suatu orientasi kehidupan konstitusional. Artinya,
ideologi Pancasila dijabarkan ke dalam berbagai peraturan perundang-undangan.Sehingga
untuk menangkal itu diperlukannya pengamalan dan implementasi Pancasila yang
baik.Esensi Pancasila sebagai Ideologi Negara terlihat dari 3 dimensi yaitu Dimensi realitas;
mengandung makna bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam dirinya bersumber dari
nilai-nilai real yang hidup dalam masyarakatnyaDimensi idealitas; mengandung cita-cita
yang ingin dicapai dalam berbagai bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Dimensi fleksibilitas; mengandung relevansi atau kekuatan yang merangsang
masyarakat untuk mengembangkan pemikiran-pemikiran baru tentang nilai-nilai dasar yang
terkandung di dalamnya. Urgensi Pancasila sebagai Ideologi Negara ialah Ideologi negara
sebagai penuntun warga negara, artinya setiap perilaku warga negara harus didasarkan pada
preskripsi moral. Ideologi negara sebagai penolakan terhadap nilai-nilai yang tidak sesuai
dengan sila-sila Pancasila.

2.2 Ringkasan Isi Buku Pembanding

Pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan UUD 1945, adalah merupakan


Dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus dilaksanakan secara
konsisten, dalam seluruh proses kehidupan berbangsa dan bernegara.Semua warga negara
Indonesia tak terkecuali, baik sebagai rakyat biasa atau sebagai Pejabat sekalipun, memahami
dan menghayati serta mengamalkan dengan sebaik-baiknya nilai-nilai yang terkandung dalam
Pancasila. Sehingga apa yang dicita-citakan, sebagaimana ditetapkan dalam Pembukaan
UUD 1945 pada alinea keempat menjadi kenayataan di negara yang kita cintai ini. Dalam
konteks pendidikan di Indonesia, sebagai antisipasi agar tidak terjadi berbagai penyimpangan

5
tersebut, ditetapkanlah UndangUndang Nomor 20 tahun 2003, tentang sistem Pendidikan
Nasional, BAB X, tentang Kurikulum, dalam pasal 37, ayat (1) dan (2) yang menetapkan,
bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang pendidikan, mulai Pendidikan Dasar,
Menengah, sampai ke Perguruan Tinggi, wajib memuat Pendidikan
Pancasila/Kewarganegaraan.

Rumusan Pancasila yang benar dan sah adalah yang tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945.Hal tserbut diperkuat pula dengan ketetapan No.XX/MPRS/1966, dan Inpres No.
12 tanggal 13 April 1968 yang menegaskan bahwa pengucapan, penulisan dan rumusan
Pancasila Dasar negara Republik Indonesia yang sah dan benar adalah sebagaimana yang
tercantum dalam pembukaan UUD 1945.Melalui pendidikan Pancasila, setiap warga negara
RI diharapkan mampu memahami, mengalisis dan menjawab masalah-masalah yang dihadapi
oleh masyarakat bangsanya secara berkesinambungan dan konsisten dengan cita-cita dan
tujuan nasional,seperti yang digariskan dalam Pembukaan UUD 1945, serta pada saatnya
dapat menghayati Filsafat dan Ideologi Pancasila. Sehingga menjiwai tingkah lakunya selaku
warga negara Republik Indonesia dalam melakukan profesinya. Pancasila merupakan sumber
nilai dalam pelaksanaan kenegaraan, baik dalam pembangunan nasional ekonomi, politik,
hukum, sosial budaya, maupun pertahanan dan keamanan. Pembahasan Pancasila termasuk di
dalamnya filsafat Pancasila adalah merupakan kajian yang ilmiah dengan syarat-syarat ilmiah
Berobjek,bermetode,bersistem, dan bersifat universal.

Nilai-nilai essensial yang terkandung dalam Pancasila yaitu: Ketuhanan,


Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan serta Keadilan, yang secara nyata dan objektif telah
dimiliki oleh bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum negara RI ini terbentuk.
Proses terbentuknya negara dan bangsa Indonesia melalui suatu proses sejarah yang cukup
panjang, yaitu sejak zaman batu, serta sejak timbulnya kerajaan-kerajaan pada abad ke IV
dan ke V. Dan dasar-dasar kebangsaan Indonesia telah mulai tampak pada abad ke VII,
yaitu ketika timbulnya kerajaan Sriwijaya di Palembang di bawah Wangsa Syailendera,dan
kerajaan Airlangga dan Majapahit di Jawa Timur, serta kerajaan-kerajaan lainnya.Era
sebelum reformasi yaitu pada era orde baru yang berkuasa 32 tahun rakyat banyak dikelabui
dengan berbagai program yang mengatasnamakan rakyat, namun dalam realitanya hanya
akan menguntungkan para elit ekonomi dan para pejabat semata. Oleh sebab itu hampir
diseluruh tanah air Indonesia banyak pejabat yang melakukan praktek-praktek KKN, yang
bertujuan untuk kepentingan pribadi semata. Sehingga Pancasila sebagai sumber dari segala

6
sumber nilai dalam bernegara, sebagai dasar moral etik bagi elit pelaksana negara, hanya
digunakan sebagat alat legitimasi politik dan untuk kepentingan pejabat dan kroni-kroninya.

Pada masa Prakolonial kesadaran politik (Paham dan rasa Kebangsaan) sebagai
pemersatu bangsa belum tumbuh dan tidak dapat dihaapkan. Karena setiap kerajaan tersebut
mereka saling berebut pengaruh, bahkan melakukan peperangan terhadap sesama
mereka.Pada masa colonial Bagi bangsa Nusantara (Indonesia), konsepsi Hindia Belanda ini
telah membangkitkan kembali jiwa Nusantara yang sempat memudar di zaman
VOC.Indonesia pasca kemerdekaan mengalami pasang surut yaitu pada masa revolusi
Bangsa Indonesia telah memiliki kesadaran, bahwa idealnya pemerintahan RI yang baru
diproklamirkan harus menyusun struktur pemerintahan yang baru guna untuk mencapai
tujuan atau citai-cita Proklamasi kemerdekaan. Pada masa Orde Lama Indonesia disibukan
dengan konsolidasi ke dalam babak kedua, terutama dalam menata kekuatan-kekuatan yang
ada di masyarakat. Pada periode ini kelompok yang kecewa terhadap kebijakan pemerintah
mereka melakukan makar, seperti DI, PRII dan Kahar Muzakkar. Pada masa Orde Baru
tuntutan keterbukaan Politik dan HAM yang luar biasa dari berbagai golongan masyarakat
dan Mahasiswa, yang berakibat rezim Orde Baru-pun harus berakhir.

7
BAB III

PERBANDINGAN ISI BUKU

3.1 Analisis Terhadap Isi Materi Buku

BUKU UTAMA BUKU PEMBANDING


Pada buku utama ini materi yang Pada buku ini juga Pancasila dikupas habis
disampaikan secara jelas dan terperinci baik dari segi masyarakat,berbangsa,dan
setiap subbabnya memuat dengan jelas bernegara serta lebih menekankan
contoh-contoh permasalahan yang nyata penegakan supremasi hukum. Dalam buku
pada saat ini dan juga menampilkan contoh ini dikatakan setiap keputusan/kebijakan
masalah-masalah yang lalu pernah terjadi negara harus berlandaskan nilai-nilai
mulai dari era orde lama sampai dengan Pancasila yang merupakan hasil pemikiran
reformasi. Setiap bab yang dibahas dengan yang menjadi karya bangsa ini serta tidak
pembukaan yang mengajak para pembaca disadari dari pemikiran bangsa lain.
menjadi lebih tertarik dan antusias untuk Pancasila dalam buku ini ditegaskan dan
membacanya. Buku ini juga berani perlu dimplementasi dalam setiap kebijakan
menyatakan kesalahan-kesalahan pada masa negara yang menyangkut hak hidup orang
lalu dan masa kini juga sehingga mahasiswa banyak. Pancasila dibahas dalam buku ini
sebagai pembaca dapat dengan mudah dan dihubungkan juga dalam sistem
berpikir bagaimana menjadikan Pancasila ketatanegaraan yang pada masa lalu telah
kembali ke wujud aslinya dan menjalankan digunakan sebagai alat legimitasi politik
Pancasila secara murni dan konsekuen bagi penguasa untuk melancarkan segala
kemaslahatan bangsa dan negara. Ketika aksi.Pancasila juga pada masa lalu hanya
membaca isi buku dijelaskan pengertian bersifat semu dilakukan P4 tersebut tidak-
pengertian dasar tentang materi yang tidak benar dilakukan yang didalam buku ini
dibahas setelah menjelaskan materi tersebut diuraikan bahwa Pancasila menjadi bentuk
lalu Mahasiswa diajak untuk berpikir traumatic bagi masyarakat akibat ulah masa
mengembangkan knowledge, attitude, dan lalu menyebabkan kesenjangan yang terjadi
skill mahasiswa sebagai calon pemimpin dimasyarakat.Pancasila juga diuraikan
bangsa dalam membangun jiwa dalam buku ini membahas alasan kenapa
profesionalitasnya sesuai dengan program Pancasila menjadi bentuk traumatic hal ini
studinya. Buku ini mengajak mahasiswa sungguh berani dinyatakan dan perlu
untuk berpikir , menerapkan , dan disampaikan . Bagi Mahasiswa pada saat ini

8
menyelesaikan permasalahan yang terjadi telah mengetahui penerapan Pancasila
ditengah-tengah masyarakat. Buku ini dalam setiap era yang ada di Indonesia
dengan jelas menolak bahwa Pancasila bahkan dimulai pada era Kerajaan Kutai
bukan produk Rezim Orde baru dan sehingga menyadarkan dan menjelaskan
mengajak mahasiswa untuk kembali bahwa Pancasila merupakan
berpancasila ditengah ideologi-ideologi kuat filsafat,ideologi,dasar negara yang
dunia yang menggiurkan dan bertentangan sempurna yang melindungi segenap warga
nilai-nilai Pancasila.Kiranya buku ini dapat negaranya lewat buku ini disampaikan
dipelajari dengan baik untk menghasilkan secara gambling dan jelas. Buku ini
manusia Pancasila yang tidak terpengaruh mengajak mahasiswa untuk mau
terhadap rezim yang berkuasa.Pancasila memikirkan nasib bangsa ini kedepannya
merupakan ideologi dan filsafat asli yang yang didalam buku ini disampaikan akibat
lahir dari bangsa Indonesia yang pada buku pelanggaraan pelaksanaan Pancasila yang
ini dibahas secara mendetail dan dinyatakan tidak dijalankan secara murni telah
secara tegas. Buku ini tidak mengajak menimbulkan masalah yang sangat serius
mahasiswa untuk melakukan hal-hal yang bahkan menyebabkan peristiwa
bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila berdarah.Buku ini telah menyatakan
seluruhnya dengan jelas sehingga
mahasiswa ketika mempelajari ini tidak
menjadikan nasionalisme nya secara abu-
abu bahkan yang lebih parah tidak bersifat
nasionalisme. Buku ini menurut analisis
saya sangat menenkankan bahwa mahasiswa
ialah generasi penerus yang benar-benar
mau menjalankan Pancasila secara murni
lewat dari penjelasann yang bahkan
menghubungkannya dengan UUD
1945,IPTEK,dan beberapa sector lainnya
dalam setiap kehidupan berbangsa dan
bernegara.

3.2 Hubungan dari Kedua Analisis Buku


Dari hasil analisis diatas kedua buku tersebut saling melengkapi satu sama lain. Pancasila
tidak cukup hanya digali dari satu sumber saja namun dari berbagai sumber. Mahasiswa

9
sebagai agent perubahan perlu memiliki daya kritis dan pemikiran yang mau memerhatikan
bangsa ini.Walaupun pada saat ini nilai-nilai Pancasila banyak yang tidak mau
menerapkannya namun lewat kedua buku ini diharapkan Pancasila dapat diterapkan. Kedua
buku ini telah mengupas habis Pancasila baik dari era Kerajaan Kutai hingga pada saat
ini.Kedua buku ini telah memberikan contoh-contoh nyata akibat dari penyelewengan
Pancasila sebagai pedoman kehidupan dalam berbangsa negara dan bernegara.Mahasiswa
dituntut mau ikut memajukan bangsa Indonesia dan nilai-nilai Pancasila diamalkan dalam
setiap lini kehidupan.

BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menurut saya sebuah karya tulis pasti memiliki kekurangan dan kelemahan di
dalamnya, yang ditinjau dari segi bahasa yang digunakan, system penulisan, kosa kata yang
digunakan, kemuktahiran isi, kemuktahiran teori-teori yang digunakan, dan juga dari ruang
lingkup permasalahan. Namun menurut saya buku ini masih dapat digunakan sebagai bahan
10
referensi dalam memahami tentang Pancasila untuk membangkitkan rasa nasionalisme dalam
diri kita masing-masing, dikarenakan buku ini memuat pembahasan yang sangat detail
tentang materi tersebut, yang dijabarkan melalui teori-teori yang cukup jelas dan runtut
sehingga pembaca mudah memahami materi yang disampaikan oleh buku tersebut.

4.2 Saran
Dalam critical book review ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam
penulisan laporan critical book review ini. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati
menerima kritik dan saran yang mampu meningkatkan kreativitas penulis ke depan dapat
dalam mengerjakan tugas CBR dengan lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Kaderi,A.2015. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi.Banjarmasin : Antasari Press

Ristekdikti. 2016. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Direktorat


Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementrian Riset Teknologi dan
Pendidikan Tinggi.

11
12

Anda mungkin juga menyukai