Anda di halaman 1dari 16

Critical Book Report (CBR)

"GETARAN DAN GELOMBANG"

Critical Book Report

Mk. Gelombang dan


Optik

Prodi S1 Pendidikan IPA


– Fakultas MIPA

Nama : Azzahra Siregar

NIM : 4203151042

Dosen Pengampu : Drs. Abdul Hakim M.Si

Mata Kuliah : Gelombang dan Optik

Program Studi : S1 Pendidikan IPA

Kelas : Pendidikan IPA B

PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan tugas Critical Book Report
(CBR) ini.

Critical Book Report (CBR) ini saya susun dengan maksud sebagai salah satu tugas
kuliah Gelombang & Optik dan sebagai penambah wawasan dan pemahaman bagi saya
mengenai materi yang sedang saya pelajari yaitu mengenai Getaran dan Gelombang. Harapan
saya setelah menulis Critical Book Report (CBR) ini ,saya dan teman –teman yang membaca
akan lebih mengerti tentang materi ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada dosen pengampu
Bapak Drs. Abdul Hakim M.Si dan teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam
menyelesaikan Critical Book Report (CBR) ini.

Saya menyadari bahwa tugas Critical Book Report (CBR) saya ini masih memiliki
banyak kekurangan,oleh karena itu saya berharap adanya kritik dan saran akan tugas Critical
Book Report (CBR) saya ini.

Akhir penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka, yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai
ibadah. Amin Yaa Robbal’Alamiin.

Medan, April 2021

Penyusun

Azzahra Siregar

4203151042

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
A. Rasionalisasi pentingnya CBR ................................................................................ 1
B. Tujuan Penulisan CBR ............................................................................................ 1
C. Manfaat Penulisan CBR .......................................................................................... 1
D. Identitas Buku ......................................................................................................... 2
BAB II RINGKASAN ISI BUKU .................................................................................... 3
A. Buku Utama ............................................................................................................ 3
BAB III PEMBAHASAN ................................................................................................. 10
A. Perbandingan Buku ................................................................................................. 10
B. Kelebihan dan Kelemahan Isi Kedua Buku ............................................................ 10
BAB IV PENUTUP ........................................................................................................... 12
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 12
B. Rekomendasi ........................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi pentingnya CBR

Keterampilan membuat CBR pada penulis dapat menguji kemampuan dalam


meringkas ,menganalisis ,mengenal sebuah buku dan memberi nilai serta mengkritik sebuah
karya tulis yang dianalisis. Melakukan Critical Book Report pada suatu buku sangat penting
untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu
buku. Selain itu menulis CBR juga dapat menambah wawasan kita dalam menganalisa buku
dengan lebih baik serta dapat membadingkan buku mana yang lebih baik dan cocok untuk
kita jadikan referensi membaca kita. Kita dapat memberikan kritik ,namun bukan sebuah
kritik yang menjatuhkan tetapi kritik yang membangun manakala bisa menjadi resensi bagi
pembaca ataupun penulis lainnya. Dengan menulis CBR ini diharapkan para pembaca dapat
lebih memahami tentang materi “Getaran dan Gelombang” dan khususnya bagi saya sendiri.

B. Tujuan Penulisan CBR

Tujuan dari Penulisan CBR ini ,yaitu:

1. Untuk menyelesaikan tugas dari mata kuliah Gelombang dan Optik.


2. Menambah/meningkatkan pengetahuan mengenai “Getaran dan Gelombang”.
3. Membandingkan dua buku IPA dengan pengarang yang berbeda.
4. Mengetahui kelemahan dan kelebihan isi buku.

C. Manfaat Penulisan CBR


Manfaat dari penulisan Critical Book Report (CBR) ini,yaitu:
1. Critical Book Report bermanfaat untuk menambah wawasan dan literatur penulis
mengenai “IPA”
2. Critical Book Report bermanfaat untuk melatih daya pikir mahasiswa dalam menilai
buku dengan cara memberikan kritikan yang membangun, dan untuk memenuhi tugas
perkuliahan.

1
D. Identitas Buku

1.Buku Utama
Judul Buku : Alam Sekitar IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VIII
No ISBN : 978-979-068-768-4
Penulis : Diana Puspita dan Iip Rohima
Nama Penerbit : PT. Leuser Cita Pustaka
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2009
Jumlah Halaman : 277
Halaman Dikritisi : 197-218

2.Buku Pembanding
Judul Buku : Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII
No ISBN : 979-462-968-5
Penulis : Wasis dan Sugeng Yuli Irianto
Nama Pengerbit : Sekawan Cipta Karya,PT
Kota Terbit : Jakarta
Tahun Terbit : 2008
Jumlah Halaman : 274
Halaman Dikritisi : 205-219

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

Buku Utama (Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VII )

GETARAN DAN GELOMBANG

A. Getaran

Getaran adalah peristiwa gerak bolak-balik sebuah benda terhadap suatu titik
kesetimbangan. Contoh getaran sederhana di antaranya: getaran beban yang digantung pada
ujung pegas, getaran senar gitar pada saat dipetik, getaran pada bandul sederhana, getaran
atom pada zat padat, dan sebagainya. Getaran ada dua jenis, yaitu getaran mekanis dan
getaran nonmekanis.

Getaran mekanis adalah getaran dimana benda yang bergetar mengalami pergeseran
linear atau pergeseran sudut. Sedangkan, getaran nonmekanis melibatkan perubahan pada
besaran-besaran fisika. Contoh-contoh getaran di atas merupakan getaran mekanis,
sedangkan contoh getaran nonmekanis di antaranya adalah medan listrik dan medan magnet.

Dalam bahasan getaran, kita mengenal istilah baru, yaitu periode dan frekuensi.

1. Periode

periode adalah selang waktu yang diperlukan sebuah benda untuk melakukan satu
getaran lengkap. Dalam Sistem Internasional (SI), periode dilambangkan dengan T dan
memiliki satuan sekon (s).

T=

dengan:

T = periode (sekon)

t = waktu (sekon)

n = banyak getaran

3
2. Frekuensi

Frekuensi adalah banyaknya getaran dalam satu detik. Dalam Sistem Internasional
(SI), frekuensi dilambangkan dengan f dan memiliki satuan Hertz (Hz).

F=

dengan: f = frekuensi (Hz)

t = waktu (sekon)

n = banyak getaran

B. Gelombang

Getaran dan gelombang merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dalam
kehidupan sehari-hari, tentu kita telah mengenal istilah gelombang, seperti gelombang air
laut, gelombang Tsunami, gelombang radio, dan sebagainya. Apa yang dimaksud dengan
gelombang? Secara sederhana dapat didefinisikan bahwa gelombang adalah getaran yang
merambat. Terjadi gelombang karena adanya peristiwa getaran, namun terjadinya getaran
belum tentu menyebabkan gelombang.

1. Jenis-Jenis Gelombang

Gelombang yang memindahkan energi ketika sedang merambat dari sumber usikan
disebut gelombang berjalan. Berdasarkan arah rambat dan getarannya, gelombang berjalan
dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

a. Gelombang Transversal

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarannya tegak lurus dengan
arah rambatannya. arah getaran dari tali adalah ke atas dan ke bawah, sedangkan arah rambat
gelombang ke arah kanan. Contoh dari gelombang transversal adalah gelombang air. Jika kita
perhatikan pada saat kerikil dilemparkan ke kolam, maka pada air kolam akan terjadi
gelombang transversal. Arah getaran air naik-turun, sedangkan arah rambat gelombang
menyebar membentuk lingkaran ke arah sisi.

4
b. Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah getarannya sejajar dengan arah
rambatannya. Gelombang longitudinal dapat diamati pada pegas. Contoh dari gelombang
longitudinal adalah gelombang bunyi.

2. Besaran-Besaran dalam Gelombang

Besaran-besaran yang terkait dengan gelombang adalah sebagai berikut.

a. Panjang Gelombang

Panjang gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang dalam satu periode.
Pada gelombang transversal dan gelombang longitudinal, panjang gelombang adalah jarak
antara dua titik yang memiliki fase gelombang yang sama. Panjang gelombang dilambangkan
dengan λ (dibaca: lambda). Dalam Sistem Internasional (SI), satuan panjang gelombang
adalah meter (m).

b. Periode

Periode adalah waktu yang diperlukan untuk melakukan satu gelombang. Periode
dilambangkan T, dan dalam Sistem Internasional (SI), satuannya adalah detik (s).

c. Frekuensi

Frekuensi adalah jumlah gelombang yang terbentuk selama satu detik. Frekuensi
dilambangkan dengan f. Dalam Sistem Internasional (SI), satuan frekuensi adalah Hertz (Hz).

d. Cepat Rambat Gelombang

Cepat rambat gelombang adalah jarak yang ditempuh oleh gelombang selama satu
detik. Cepat rambat gelombang dilambangkan dengan v, dan dalam Sistem Internasional (SI),
satuannya adalah m/s.

5
BUNYI

Bunyi adalah gelombang longitudinal yang terjadi karena adanya getaran dan dapat
merambat melalui medium yang lain sehingga dapat sampai ke telinga kita.

A. Cepat Rambat Bunyi

Bunyi merambat melalui suatu medium dengan cara memindahkan energi dari satu
molekul ke molekul lain dalam medium tersebut. Dalam medium yang berbeda dan/atau
kondisi yang berbeda, bunyi memiliki cepat rambat yang berbeda. Dibandingkan dengan
medium cair atau gas, gelombang bunyi merambat lebih cepat dalam zat padat. Hal ini
disebabkan karena jarak antarmolekul dalam zat padat lebih rapat sehingga perpindahan
energi dari molekul satu ke molekul yang lain berjalan lebih cepat.

Seperti halnya kecepatan benda yang bergerak lurus beraturan, bunyi pun memiliki
cepat rambat yang dirumuskan dengan:

dengan:
v = cepat rambat bunyi (m/s)
s = jarak yang ditempuh (m)
t = waktu tempuh (s)

B. Frekuensi dan Tinggi Nada

Bunyi sebagai gelombang memiliki dimensi frekuensi. Berdasarkan frekuensinya,


bunyi dibedakan menjadi dua, yaitu bunyi dengan frekuensi teratur yang disebut nada dan
bunyi yang berfrekuensi tidak teratur yang disebut desah (noise).

Tinggi rendahnya suatu nada ditentukan oleh besar kecil frekuensinya. Telinga
manusia hanya dapat mendengar bunyi pada rentang frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hz.
Rentang frekuensi ini disebut pula frekuensi audio (range audible). Sedangkan, bunyi dengan
frekuensi di bawah 20 Hz disebut frekuensi infrasonik, dan bunyi dengan frekuensi di atas
20.000 Hz disebut frekuensi ultrasonik. Beberapa hewan memiliki kemampuan untuk
mendengar bunyi dengan frekuensi ultrasonik, seperti anjing yang dapat mendengar sampai

6
frekuensi 50.000 Hz dan kelelawar yang mampu mendengar bunyi sampai pada frekuensi
100.000 Hz.

Sebagaimana gelombang pada umumnya, frekuensi bunyi berbanding lurus dengan


cepat rambat dan berbanding terbalik dengan panjang gelombang.

atau

dengan:

f = frekuensi (Hz)

v = cepat rambat bunyi (m/s)

λ = panjang gelombang (m)

C. Efek Doppler

Saat ambulans itu masih jauh, suara sirine terdengar lemah. Namun, saat ambulans itu
melintas di depan, kamu mendengar suara sirine bertambah tinggi (frekuensi bertambah).
Dan saat ambulans meninggalkanmu, suara sirinenya melemah (frekuensi berkurang). Gejala
ini disebut dengan efek Doppler. Saat sumber bunyi dan pendengar saling bergerak relatif,
frekuensi bunyi yang terdengar oleh kedua belah pihak tidak sama.

Secara matematis, efek Doppler dirumuskan dengan:

dengan:

fp = frekuensi yang didengar oleh pendengar (Hz)

fs = frekuensi sesungguhnya dari sumber bunyi (Hz)

v = cepat rambat bunyi (m/s)

vp = kecepatan pendengar (m/s)

vs = kecepatan sumber bunyi (m/s)

7
Tanda ± dari persamaan di atas berlaku dengan ketentuan:

1) Pendengar mendekati sumber → vp bertanda (+)


2) Pendengar menjauhi sumber → vp bertanda (–)
3) Sumber mendekati pendengar→ vs bertanda (–)
4) Sumber menjauhi pendengar → vs bertanda (+)

D. Pemantulan Bunyi

Karena gelombang bunyi dipantulkan oleh dinding, maka jarak tempuhnya menjadi
dua kali lipat jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul. Jika jarak antara sumber
bunyi dan dinding pemantul adalah s, maka jarak tempuh gelombang bunyi adalah 2s.

dengan:

v = cepat rambat bunyi (m/s)

s = jarak antara sumber bunyi dan dinding pemantul (m)

t = waktu (s)

Macam-macam Bunyi Pantul :

1) Bunyi pantul yang memperkuat bunyi asli


2) Gaung atau kerdam
3) Gema

E. Sifat-Sifat Gelombang Bunyi dan Kehidupan Manusia

Sifat-sifat gelombang bunyi, seperti sifat pemantulan, nada, dan frekuensi ultrasonik,
bermanfaat dalam kehidupan manusia. Dengan adanya tangga nada, umat manusia menjadi
lebih “manusia”. Nada-nada dilantunkan sebagai ekspresi pemikiran, motivasi, dan emosi.
Dalam dunia kedokteran, frekuensi ultrasonik banyak digunakan. Mendeteksi adanya tumor,
menyelidiki otak, hati, dan liver, menghancurkan batu ginjal, sampai mendeteksi janin. Tentu
kita pernah mendengar apa yang disebut dengan USG (Ultrasonografi) sebagai metode untuk
mendeteksi janin. Walaupun penggunaan gelombang ultrasonik kalah akurat dengan sinar-X

8
(rontgen), namun belum pernah ditemukan hingga saat ini efek samping dari penggunaan
gelombang ultrasonik dibandingkan dengan penggunaan sinar-X.

Penggunaan bersama-sama gelombang ultrasonik dan sifat pemantulan digunakan


dalam alat yang disebut SONAR (Sound Navigating Ranging) bermanfaat untuk mengukur
kedalaman laut, mendeteksi ranjau, kapal tenggelam, letak palung laut, dan letak kelompok
ikan. Selain di laut, di darat pun gelombang ultrasonik dapat digunakan untuk mendeteksi
kandungan minyak dan mineral dalam bumi.

9
BAB III

PEMBAHASAN

A. Perbandingan Buku
Buku pertama dan buku kedua sama-sama memiliki cover buku yang memiliki warna
yang menarik.Jika pada bagian isinya,menurut saya kedua buku sama-sama memiliki
kelebihannya masing-masing serta memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas didalamya.
Pada buku utama,yaitu buku yang berjudul “Alam Sekitar IPA Terpadu untuk
SMP/MTs kelas VIII” karya Diana Puspita dan Iip Rohima memiliki isi yang sangat bagus
untuk menambah wawasan serta pemahaman kita lebih jauh terkait salah satu materi
pembahasan di pembelajaran IPA ini. Hal tersebut dapat saya katakan,karena isi pada buku
tersebut yang terpaut pada pembahasan yang saya kritisi mengenai getaran dan
gelombang,sangat lebih ringkas,padat,dibandingkan pada isi buku kedua yang lebih
diperjelas,dan juga memiliki pembedaan bab pada bagian materi bunyi nya yang membuat
buku ini agak berbeda sedikit dibandingkan dengan buku kedua,hal tersebut membuat buku
ini cukup cepat untuk dipahami oleh pembaca dan menambah pemahaman si pembaca
mengenai bunyi dan bagian-bagian pentingnya.
Sedangkan pada buku pembanding yang saya pilih,yaitu buku yang berjudul “Ilmu
Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII” karya Wasis dan Sugeng Yuli Irianto memiliki
isi yang sangat bagus untuk menambah wawasan serta pemahaman kita lebih jauh terkait
salah satu materi pembahasan di pembelajaran IPA ini.Hal tersebut saya nyatakan,karena
bahasa yang digunakan mudah untuk dipahami,serta terpaut pada isi nya yang memiliki
kelengkapan dalam membahas getaran dan gelombang, dan disertai rumus-rumus yang
lengkap dan mudah dimengerti.

B. Kelebihan dan Kelemahan Isi Kedua Buku


Kelebihan Isi Buku
1. Pembahasan dari setiap materi
dijelaskan secara to the
Buku Utama “Alam Sekitar IPA Terpadu point,ringkas,dan jelas.
untuk SMP/MTs kelas VIII” 2. Terdapat contoh soal dan praktik
materi di setiap sub bab dan juga
terdapat latihan soal di akhir bab

10
nya,agar si pembaca dapat melatih
diri maupun wawasannya terkait bab
yang di pelajarinya.
3. Dan juga terdapat gambar beserta
rumus-rumus yang jelas didalam
buku tersebut,agar isi lebih menarik
dan juga lebih jelas.
4. Isi buku yang berwarna,yang
membuat buku ini lebih menarik
diabanding buku pertama yang
warnanya hitam putih saja pada
bagian gambar.
1. Penjelasan dari dari isi buku sangat
lengkap.
2. Banyak terdapat gambar dan rumus-
rumus yang sangat jelas di dalam
buku tersebut,agar lebih menarik dan
juga penjelasan isi lebih jelas,serta
yang membaca buku tersebut tidak
Buku Pembanding “Ilmu Pengetahuan merasa bosan.
Alam SMP dan MTs Kelas VIII” 3. Terdapat praktik materi pada setiap
sub bab nya dan terdapat latihan soal
juga di akhir pembahasan bab
tersebut.Hal itu dapat melatih diri dan
wawasan si pembaca mengenai
getaran dan gelombang.

Kelemahan Isi Buku


Buku Utama “Alam Sekitar IPA Terpadu 1. Ada beberapa gambar yang letaknya
untuk SMP/MTs kelas VIII” tidak sesuai.

Buku Pembanding “Ilmu Pengetahuan 1. Pada buku ini, gambar yang tersedia
Alam SMP dan MTs Kelas VIII” tidak berwarna (warna abu2/copyan).

11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Getaran adalah peristiwa gerak bolak-balik sebuah benda terhadap suatu titik
kesetimbangan. Contoh getaran sederhana di antaranya: getaran beban yang digantung
pada ujung pegas, getaran senar gitar pada saat dipetik, getaran pada bandul
sederhana, getaran atom pada zat padat, dan sebagainya. Getaran ada dua jenis, yaitu
getaran mekanis dan getaran nonmekanis.
2. Gelombang adalah getaran yang merambat. Terjadi gelombang karena adanya
peristiwa getaran, namun terjadinya getaran belum tentu menyebabkan gelombang.
3. Bunyi adalah gelombang longitudinal yang terjadi karena adanya getaran dan dapat
merambat melalui medium yang lain sehingga dapat sampai ke telinga kita.

B. Rekomendasi
Untuk buku utama, saya rekomendasikan kepada penulis untuk lebih memperhatikan
tata letak/posisi penulisan dan kejelasan gambar-gambar yang dibuat didalam buku tersebut,
agar pembaca dapat lebih mudah memahami secara langsung materi yang disampaikan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Rohima, D. P. (2009). Alam Sekitar IPA Terpadu untuk SMP/MTs kelas VIII. Jakarta: PT.
Leuser Cita Pustaka.

Wasis, S. Y. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Sekawan
Cipta Karya,PT.

13

Anda mungkin juga menyukai