Anda di halaman 1dari 21

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, mari
kita panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis sehingga saya sebagai penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah tentang “Sejarah Munculnya Postulat Einstein dan Transformasi Lorentz”. Tak
lupa shalawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang
telah memberikan pedoman hidup dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.

Makalah ini merupakan salah satu tugas mata pelajaran fisika di SMA Negeri 1
Prembun sebagai tugas makalah bab “Teori Relativitas” yang didalamnya terbagi menjadi
beberapa bagian diantara lain teori relativitas umum, teori relativitas khusus, postulat
einstein, dan akibat postulat einstein. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Ibu Watiyah sebagai guru pembimbing mata pelajaran fisika dan
kepada segenap pihak yang telah memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan
makalah ini.

Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan berdasar kajian pustaka
beberapa buku. Tetapi terlepas dari itu, penulis sadar sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu penulis
dengan lapang dada menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat
menerima segala saran dan kritik pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah ini
sebaik mungkin.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah tentang “Sejarah Munculnya Postulat
Einstein dan Transformasi Lorentz” ini bisa memberikan manfaat dan berguna baik
memberikan inspirasi atau motivasi untuk pembaca.

Kebumen, 12 Januari 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................................1

Daftar Isi...................................................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................3

Pendahuluan............................................................................................................................4

1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................5

1.3. Tujuan..........................................................................................................................5

BAB II........................................................................................................................................6

Pembahasan............................................................................................................................6

2.1. Sejarah Munculnya Postulat Einstein..........................................................................6

2.2. Percobaan Michelson-Morley......................................................................................8

2.3. Teori Postulat Einstein...............................................................................................10

2.4. Akibat Postulat Einstein.............................................................................................11

2.5. Peristiwa Kehidupan Sehari-hari Akibat Postulat Einstein.......................................14

2.5.1. GPS (Penunjuk Arah Digital).............................................................................14

2.5.2. Medan Magnet....................................................................................................15

2.5.3. Cahaya................................................................................................................15

2.5.4. Pembangkit Tenaga Nuklir.................................................................................16

2.5.5. Peristiwa Supernova di Ruang Angkasa............................................................16

2.5.6. Emas Tidak Bisa Berkarat..................................................................................17

2.5.7. Televisi...............................................................................................................18

BAB III....................................................................................................................................19

Penutup.................................................................................................................................19

3.1. Simpulan....................................................................................................................19

3.2. Saran..........................................................................................................................20
2
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................21

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Mungkin kita sering mendengar atau bahkan hafal mengenai rumus teori relativitas
Einstein yang sangat fenomenal. Tetapi sedikit dari kita yang tidak mengetahui secara rinci
mengenai teori relativitas ini. Teori relativitas hanyalah berkembang dikalangan masyarakat
umum dikarenakan pencetusnya adalah seorang bapak fisika, Einstein. Sebenarnya, teori
relativitas memiliki berbagai cabang. Teori relativitas sendiri terbagi menjadi dua macam,
yaitu teori relativitas umum dan teori relativitas khusus. Sebelum itu, mengenai teori
relativitas itu sendiri merupakan sebutan untuk kumpulan dua teori fisika, yaitu "relativitas
umum" dan "relativitas khusus". Kedua teori ini diciptakan untuk menjelaskan bahwa
gelombang elektromagnetik tidak sesuai dengan teori gerakan Newton. Gelombang
elektromagnetik dibuktikan bergerak pada kecepatan yang konstan, tanpa dipengaruhi
gerakan sang pengamat. Inti pemikiran dari kedua teori ini adalah bahwa dua pengamat yang
bergerak relatif terhadap masing-masing akan mendapatkan waktu dan interval ruang yang
berbeda untuk kejadian yang sama, namun isi hukum fisika akan terlihat sama oleh keduanya.

Adapun teori relativitas umum dan khusus memiliki konteks pembahasan yang berbeda.
Teori relativitas umum merupakan teori gravitasi yang dikembangkan oleh Einstein pada
tahun 1907-1915. Pengembangan relativitas umum dimulai dengan asas ekivalensi, di mana
keadaan gerak dipercepat dan diam pada sebuah medan gravitasi (contohnya, ketika berada
pada pada permukaan bumi) yang identik secara fisik. Hasilnya adalah jatuh bebas adalah
gerak inersia: objek yang sedang jatuh bebas akan jatuh karena itulah bagaimana objek
bergerak ketika tidak ada gaya yang diberikan pada benda tersebut, bukan akibat gaya
gravitasi seperti pada kasus mekanika klasik.

Teori relativitas khusus merupakan teori mengenai struktur ruang-waktu. Relativitas


khusus menunjukkan bahwa jika dua pengamat berada dalam kerangka acuan lembam dan
bergerak dengan kecepatan sama relatif terhadap pengamat lain, maka kedua pengamat
tersebut tidak dapat melakukan percobaan untuk menentukan apakah mereka bergerak atau
diam. Hal yang menarik disini adalah teori relativitas khusus disandarkan dengan dua
postulat yang dikeluarkan oleh Einstein. Ternyata pernyataan Einstein dalam postulatnya
memiliki dampak yang besar bagi perkembangan ilmu fisika klasik. Pada makalah ini tidak

4
terlalu ditekankan mengenai teori relativitas umum, tetapi lebih mengangkat bahasan
mengenai postulat Einstein penunjang teori relativitas khusus, yang sebenarnya dua postulat
yang Einstein keluarkan tersebut dapat sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia. Saat ini,
telah banyak penemuan atau peristiwa yang sangat bermanfaat berdasarkan postulat Einstein
pada teori relativitas khususnya. Postulat Einstein tersebut akan memberikan beberapa
efek/akibat di kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang menentang sebuah
konteks mekanika fisika klasik dan menumbuhkan ide-ide baru yang cermelang.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas berkaitan dengan “Sejarah Munculnya Postulat Einstein dan
Transformasi Lorentz”, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana sejarah munculnya mengenai postulat Einstein?
2. Apa saja akibat dari postulat Einstein?
3. Bagaimana perwujudan akibat dari postulat Einstein bagi kehidupan sehari-hari
manusia?

4. Bagaimana transformasi lorentz?

1.3 TUJUAN

Adapun tujuan penulisan makalah yaitu sebagai berikut.

1. Untuk memahami muculnya sejarah mengenai Teori relativitas khusus dan postulat
Einstein
2. Untuk mempelajari akibat yang ditimbulkan dari postulat Einstein serta peristiwa
sehari-hari yang berkaitan dengan akibat dari postulat Einstein.
3. Untuk meningkatkan kemampuan berkaitan dengan materi “Teori Relativitas Khusus”.
4. Umtuk mengetahui transformasi lorentz.

5
BAB 2

PEMBAHASA

2.1 SEJARAH MUNCULNYA POSTULAT EINSTEIN

Pada tahun 1915 Albert Einstein mempublikasikan sebuah teori yang kemudian
disebut Teori Relativitas Umum oleh Akademi Sains Prussia. Teori-teori Einstein
merupakan hal baru dalam dunia fisika saat itu dan beberapa bagian menyanggah teori
Newton.
Teori Relativitas Umum menggambarkan alam semesta sebagai hubungan antara
materi dan geometri ruang-waktu (spacetime). John Wheler menyederhanakan Teori
Relativitas Umum Einstein ini dalam satu kalimat: materi membuat ruang-waktu
melengkung (curved), dan ruang- waktu membuat materi bergerak (motion). Kombinasi
geometri-materi inilah yang kita rasakan sebagai gravitasi. Teori Relativitas Umum
menjelaskan interaksi pada skala makro atau tingkat kasat mata, misalnya peredaran
planet, bintang, dan galaksi
Konsep relativitas khusus memandang ruang-waktu sebagai jalinan koordinat
mirip sehelai permadani yang dibentangkan di lantai, alias datar. Dua tahun kemudian,
Eisntein tidak bisa mempertahankan anggapan ruang waktu yang datar ini ketika ia
mencoba menerapkan kaitan antara relativitas khusus dan gravitasi. Akhirnya setelah
memainkan matematika yang cukup rumit dan dengan menganggap bahwa cahaya adalah
partikel yang sebenar-benarnya (foton) hingga bisa dipengaruhi gravitasi, didapatkanlah
relativitas umum, yang dirumuskan Einstein di tahun 1916 dan demikian menggemparkan.
Pada intinya, ketika di ruang waktu terdapat obyek yang cukup masif atau padat (seperti
planet, bintang-bintang dan galaksi), ruang-waktu akan melengkung (mirip mangkok) dan
itulah yang disebut gravitasi. Pada masa kini, selain mekanika kuantum, relativitas umum
adalah permata nya fisika, yang sanggup menjelaskan perilaku alam semesta dalam
struktur berskala besar. Penemuan black hole yaitu bintang bergravitasi sangat besar
hingga mampu menyerap seluruh cahayanya sendiri terkait erat dengan teori gravitasi
Einstein ini.
Teori Relativitas Umum membuat geger karena menyanggah Persamaan Gravitasi
Hukum Newton bahwa gravitasi bukanlah sebuah gaya namun hanya konsekuensi dari
akibat pelengkungan ruang-waktu. Waktu menjadi parameter bersama ruang tiga dimensi

6
membentuk ruang waktu atau spacetime, ruang waktu memiliki referensi terhadap kejadian
(event) yang secara matematis disimbolkan dengan koordinat (t, x, y, z) atau dalam
koordinat angular (t, r, 𝜃 dan φ).
Teori Relativitas Umum tidak dibahas dalam makalah ini melainkan Teori
Relativitas Khusus. Melihat riwayat teori relativias umun ini saja, merujuk pada kata-kata
Sir Arthur Eddington di tahun 1930 an, pada saat itu hanya ada 3 orang di dunia yang bisa
memahami relativitas umum, yakni Einstein dan Eddington sendiri, serta orang muda India
yang saat itu sedang berlayar ke Inggris untuk menuntut ilmu di Cambridge Inggris di
bawah asuhan Eddington bernama Subrahmanyan Chandrasekhar.
1. Relativitas Newton
Teori relativitas muncul dari kebutuhan terhadap kerangka acuan, yaitu suatu
patokan yang dapat digunakan ilmuwan untuk menganalisis hukum gerak. Hukum
Newton tidak membedakan antara partikel yang diam dan partikel yang bergerak
dengan kecepatan konstan. Jika tidak ada gaya luar yang bekerja, partikel tersebut akan
tetap berada dalam keadaan awalnya, diam atau bergerak dengan kecepatan awalnya.
Benda akan dikatakan bergerak apabila kedudukan benda tersebut berubah
terhadap kerangka acuannya. Kerangka acuan di mana Hukum Newton berlaku
disebut kerangka acuan inersia. Jika kita memiliki dua kerangka acuan inersia yang
bergerak dengan kecepatan konstan relatif terhadap yang lainnya, maka tidak dapat
ditentukan bagian mana yang diam dan bagian mana yang bergerak atau keduanya
bergerak. Hal ini merupakan konsep Relativitas Newton, yang menyatakan "gerak
mutlak tidak dapat dideteksi".
Konsep ini dikenal oleh para ilmuwan pada abad ke-17. Tetapi, pada akhir abad
ke-19 pemikiran ini berubah. Sejak saat itu konsep relativitas Newton tidak berlaku
lagi dan gerak mutlak dideteksi dengan prinsip pengukuran kecepatan cahaya.
2. Transformasi Galileo
Pada sudut pandang klasik atau Galileo, jika terdapat dua kerangka acuan S dan S'
yang masing-masing dicirikan dengan sumbu koordinat yang ditunjukkan Gambar 1.

Gambar 1. Kerangka acuan S bergerak ke kanan dengan kecepatan v relatif

7
terhadap kerangka S

Sumbu x dan x’ saling berimpitan, dan diasumsikan kerangka S' bergerak ke


kanan (arah x) dengan kecepatan v relatif terhadap S. Untuk menyederhanakan,
diasumsikan bahwa acuan O dan O' dari kedua kerangka acuan saling berimpit pada t =
0.
Sekarang, dimisalkan terjadi sesuatu di titik P yang dinyatakan dalam koordinat
x’, y’, z' dalam kerangka acuan S' pada saat t'. Bagaimana koordinat P di S? Perlu
diketahui karena S dan S' mula-mula berhimpitan, setelah t, S’ akan bergerak sejauh
vt’. Sehingga pada saat t’ akan berlaku:

Persamaan-persamaan tersebut dinamakan persamaan transformasi Galileo.

Jadi kecepatan P seperti terlihat dari S akan memiliki komponen ux, uy,uz. Untuk
komponen yang berhubungan dengan komponen kecepatan di S’ diperoleh:

Dapat disimpulkan bahwa:


Ux = Ux’ + v =............................ (6)
Uy = Uy’......................................(7)
Uz = Uz’.......................................(8)
Yang disebut persamaan tranformasi kecepatan Galileo.

2.2 PERCOBAAN MICHELSON-MORLEY

Pada tahun 1887, Albert Michelson (1852-1931) dan Edward Morley (1838-1923)
melakukan suatu percobaan untuk mengukur kecepatan bumi dengan eter, yaitu suatu

8
medium hipotetik yang dahulu diyakini diperlukan untuk membantu perambatan radiasi
elektromagnetik. Dengan menggunakan interferometer Michelson, mereka berharap dapat
mengamati suatu pergeseran pada pita interferensi yang terbentuk saat alat diputar 90",
untuk menunjukkan bahwa laju cahaya yang diukur pada arah rotasi bumi, atau arah
lintasan orbit, berbeda dengan laju pada arah 90° terhadap arah rotasi.

Gambar 2. Skema percobaan interferometer Michelson.

Dalam percobaan ini, yang ditunjukkan pada Gambar 1, satu berkas cahaya
bergerak menurut arah gerak Bumi dan yang lain bergerak tegak lurus terhadap gerak ini.
Perbedaan antara waktu tempuh berkas tergantung pada kecepatan Bumi dan dapat
ditentukan dengan pengukuran interferensi.
Kita anggap interferometer tersebut diarahkan sedemikian rupa, sehingga berkas
yang mengenai cermin M1 berada dalam gerak Bumi yang diandaikan. Berkas yang
memantul dari pembagi berkas dan mengenai cermin M2 bergerak dengan kecepatan
tertentu (relatif terhadap Bumi) yang tegak lurus terhadap kecepatan bumi. Kedua sinar
dari cermin M1 dan M2 akan sampai pada pengamat. Jika ada eter yang bergerak dengan
kelajuan v, maka akan timbul perbedaan waktu sebesar:

Dengan c menyatakan kecepatan cahaya dan L adalah jarak cermin pada pembagi sinar.

Perbedaan waktu tersebut dapat dideteksi dengan mengamati interferensi dari


kedua berkas cahaya tadi. Pita interferensi yang diamati dalam kedudukan pertama
haruslah mengalami pergeseran. Akan tetapi, pada kenyataannya, tidak ditemukan adanya
pergeseran.
Percobaan yang sama dilakukan dengan berbagai keadaan, dan hasil yang

9
diperoleh menunjukkan tetap tidak ditemukan adanya pergeseran. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa hipotesis yang menyatakan keberadaan eter tidak benar, dalam arti eter tidak ada.
2.3 TEORI POSTULAT EINSTEIN

Postulat adalah sebuah ketetapan yang dicetuskan oleh seorang ilmuwan baik berupa
penentangan/pembantahan atau pengkoreksian dari ilmu-ilmu sebelumnnya. Salah satu
postulat yang terkenal adalah postulat “Relativitas Khusus” Einstein. Teori relativitas khusus
yang dipopulerkan oleh Einstein berdasarkan postulat yang dicetuskan dirinya. Dalam
mengemukakan teori relativitas khusus ini Einstein mengemukakan dua postulat, Kedua
postulat itu adalah :

1. Postulat pertama, hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk
sama dalam semua kerangka acuan inersia. Kerangka acuan inersia adalah kerangka
yang tidak memiliki percepatan (a=0), contohnya ada kerangka acuan diam dan GLB.
Jika hukum-hukum itu dibedakan, maka perbedaan tersebut dapat membedakan satu
kerangka acuan satu dengan kerangka acuan yang lain. Hal ini dapat membuat salah
satu kerangka menjadi yang lebih benar daripada kerangka acuan lainnya.
2. Postulat kedua, kecepatan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua
pengamat, tidak tergantung dari keadaan gerak pengamat itu. Kecepatan cahaya di
ruang hampa sebesar c = 3.108 m/s. Misalnya sebuah pesawat bergerak dengan
kecepatan cahaya (c) mendekati pengamat diam di Bumi dan bersamaan ia
melepaskan sinyal cahaya. Sesuai dengan postulat kedua ini, maka pengamat di Bumi
akan melihat laju cahaya tersebut juga dalam kecepatan c. Hal inilah yang membuat
perlunya meninjau kembali tentang berbagai konsep fisika klasik tentang gerak,
waktu, massa, dan besaran-besaran fisis lainnya.

Dengan dasar dua postulat tersebut dan dibantu secara matematis dengan transformasi
Lorentz, Einstain dapat menjelaskan relativitas khusus dengan baik. Hal terpenting yang
perlu dijelaskan dalam transformasi Lorentz adalah semua besaran yang terukur oleh
pengamat diam dan bergerak tidaklah sama kecuali kecepatan cahaya. Besaran -besaran yang
berbeda itu dapat dijelaskan seperti dibawah.

Pada postulat yang pertama tersebut menyatakan ketiadaan kerangka acuan universal.
Apabila hukum fisika berbeda untuk pengamat yang berbeda dalam keadaan gerak relatif,

10
maka kita dapat menentukan mana yang dalam keadaan “diam” dan mana yang “bergerak”
dari perbedaan tersebut. Akan tetapi karena tidak ada kerangka acuan universal, perbedaan itu
tidak terdapat, sehingga muncullah postulat ini. Postulat pertama menekankan bahwa prinsip
Relativitas Newton berlaku untuk semua rumus Fisika, tidak hanya dalam bidang mekanika,
tetapi pada hukum-hukum Fisika lainnya. Sedangkan postulat yang kedua sebagai
konsekuensi dari postulat yang pertama, sehingga kelihatannya postulat kedua ini
bertentangan dengan teori Relativitas Newton dan transformasi Galileo tidak berlaku untuk
cahaya. Dalam postulat ini Einstein menyatakan bahwa selang waktu pengamatan antara
pengamat yang diam dengan pengamat yang bergerak relatif terhadap kejadian yang diamati
tidak sama (t ≠ t’). Menurut Einstein besaran kecepatan, waktu, massa, panjang adalah
bersifat relatif. Untuk dapat memasukkan konsep relativitas Einstein diperlukan transformasi
lain, yaitu transformasi Lorentz. Selain itu juga, akibat postulat Einstein yang dipaparkan ini,
menyebabkan terjadi beberapa efek yang berakibat dalam kehidupan sehari-hari

2.4 AKIBAT POSTULAT EINSTEIN

Akibat dari postulat Einstein salah satunya yang terkenal adalah dilatasi atau
pemoloran waktu dan kontraksi panjang, tetapi juga ada beberapa akibat lain yang juga
berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari. Adapun akibat dari postulat Einstein antara lain
yaitu,

1. Pemuluran Waktu (Dilatasi Waktu)

Akibat dari postulat ke-2 relativitas khusus adalah pemuluran waktu atau dilatasi waktu (
time dilation ), maksudnya adalah waktu tidaklah mutlak tetapi relatif, bergantung pada gerak
pengamat relatif terhadap kejadian yang diamatinya, dan semua jam akan berjalan lebih
lambat menurut seorang pengamat yang berada dalam keadaan gerak (relatif). Misalnya, ada
seorang astronot yang membawa jam tangannya saat menjalankan misi ke luar angkasa.
Pesawat luar angkasa yang membawanya meluncur sangat cepat. Jika si pengamat yang
berada di bumi, mempunyai teropong yang sangat sensitif dan bisa melihat ke dalam pesawat
yang sedang meluncur cepat itu, pengamat bisa menggunakan teropong itu untuk mengintip
jam tangan si astronot. Sebelum si astronot berangkat, dia sudah menyesuaikan jam
tangannya dengan jam tangan yang pengamat gunakan di bumi.

11
Jam tangan si astronot yang sedang meluncur di luar angkasa itu ternyata lebih lambat
dibanding jam tangan kita di bumi, padahal sebelum ia berangkat kedua jam sudah
dicocokkan dan si astronot tidak mengubahnya sama sekali sejak keberangkatannya itu.
Jarum detiknya tampak bergerak lebih lambat dibanding jarum detik di jam tangan pengamat.
Inilah yang disebut dengan waktu yang mulur saat bergerak pada kecepatan tinggi. Semakin
besar kecepatan gerak suatu benda atau partikel, waktu akan berjalan semakin lambat bagi
benda atau partikel tersebut. Tentu saja hal ini tidak dirasakan oleh si astronot. Menurut si
astronot, jam tangannya tidak berubah kecepatannya, yang berubah justru kecepatan jam
tangan pengamat di bumi yang tampak bergerak lebih cepat

Rumus:

Δt = selang waktu menurut pengamat yang bergerak terhadap kejadian


Δt0 = selang waktu menurut pengamat yang diam terhadap kejadian

2. Kontraksi panjang

Telah diketahui bahwa pemuluran waktu, dua pengamat yang saling bergerak dengan
kelajuan konstan relatif satu terhadap lainnya akan mengukur selang waktu berbeda diantara
dua kejadian. Selang waktu adalah jarak dibagi kelajuan. Karena kelajuan relatif pengamat
satu terhadap pengamat lainnya adalah sama menurut kedua pengamat itu, maka supaya
selang waktu berbeda, jarak menurut kedua pengamat harus berbeda. Ternyata panjang benda
atau jarak antara dua titik yang diukur oleh pengamat yang bergerak relatif terhadap benda
selalu lebih pendek daripada panjang yang diukur oleh pengamat yang diam terhadap benda.
Pemendekan panjang atau jarak ini dikenal dengan sebutan kontraksi panjang.

Rumus:

L = panjang benda menurut pengamat yang bergerak relatif terhadap benda


L0 = panjang benda menurut pengamat yang diam relatif terhadap benda

12
3. Massa dan energi relatif

Perubahan besaran oleh pengamat diam dan bergerak juga terjadi pada massa benda
dan energinya.

Dan energi benda diam dan bergerak memiliki hubungan sebagai berikut.

(a) Energi total : E = mc2


(b) Energi diam : E0 = m0 c2
(c) Energi kinetik : Ek = E – E0

4. Kecepatan Relatif

Jika ada sebuah pesawat (acuan O’) yang bergerak dengan kecepatan v terhadap bumi
(acuan O) dan pesawat melepaskan bom (benda) dengan kecepatan tertentu maka kecepatan
bom tidaklah sama menurut orang di bumi dengan orang di pesawat. Kecepatan relatif itu
memenuhi persamaan berikut.

dengan :

vx=kecepatan benda relatif terhadap pengamat diam (m/s)


vx’= kecepatan benda relatif terhadap pengamat bergerak (m/s)
v= kecepatan pengamat bergerak (O’) relatif terhadap pengamat diam (O)
c = kecepatan cahaya

5. Momentum Relativistik

Momentum suatu partikel didefinisikan sebagai perkalian massa dan kecepatannya.


Berdasarkan hukum kekekalan momentum linier dalam relativitas umum, maka didefinisikan
kembali momentum sebuah partikel yang massa diamnya m0 dan lajunya v adalah

13
Itulah beberapa akibat yang ditimbulkan dari postulat yang dikemukakan oleh Einstein
yang sangat berdampak sekali bagi kehidupan manusia.

2.5 PERISTIWA KEHIDUPAN SEHARI-HARI AKIBAT POSTULAT EINSTEIN

Pemikiran atau pemaparan Einstein yang sangat cerdas dalam postulat Einstein yang
menunjang teori relativitas khusus menyumbang banyak manfaat dalam kehidupan sehari-
hari. Diiringi perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat kesinambungan antara
keduanya. Berikut paparan penerapan atau peristiwa kehidupan sehari-hari yang berkaitan
dari akibat postulat Einstein dalam teori relativitas khususnya,

2.5.1 GPS (Petunjuk Arah Digital)

Agar navigasi GPS dalam mobil berfungsi secara akurat, satelit yang menjadi pusat
informasinya harus menggunakan teori relativitas umum dan khusus dalam kerjanya.Sebab,
meski tak bergerak secepat kecepatan cahaya, namun satelit bergerak sangat cepat. Satelit
juga mengirimkan sinyal ke stasiun Bumi. Stasiun-stasiun tersebut -- juga GPS dalam mobil
Anda -- mengalami percepatan yang lebih tinggi akibat pengaruh gravitasi dari satelit di orbit.

Agar akurat, satelit menggunakan jam dengan akurasi hingga beberapa miliar detik
(nanodetik). Karena satelit mengorbit pada ketinggian 12.600 mil atau 20.300 km di atas
Bumi dan bergerak dengan kecepatan 6.000 mil/jam atau 10 ribu km/jam maka akan terjadi
dilatasi waktu relatif sekitar 4 mikrodetik per hari. Ditambah efek gravitasi, dilatasi bisa
bertambah sekitar 7 mikrodetik atau 7000 nanodetik.

14
2.5.2 Medan Magnet

Magnet juga merupakan efek relativistik. Jika kita menggunakan listrik, patut
berterima kasih pada relativitas bahwasanya generator listrik dapat berfungsi dengan baik.
Saat mengambil loop kawat dan digerakan melewatkannya pada medan magnet maka akan
dihasilkan arus listrik. Partikel bermuatan dalam kawat dipengaruhi oleh perubahan medan
magnet, yang memaksa beberapa dari medan magnet untuk bergerak dan menciptakan arus
listrik.

Tapi saat ini, pada saat kawat beristirahat diam pada medan magnet, ternyata arus
listrik masih tetap terjadi. Seharusnya disaat diam, medan magnet tak lagi mempengaruhi
kawat dan tidak terjadi arus listrik. Hal tersebut membuktikan bahwa tidak ada kerangka
acuan mutlak atau istimewa.Thomas Moore, seorang profesor fisika di Pomona College di
Claremont, California, menggunakan prinsip relativitas untuk menunjukkan mengapa hukum
Faraday, yang menyatakan bahwa Medan magnet berubah menciptakan arus listrik, adalah
benar.Moore mengatakan bahwa “karena ini adalah inti prinsip dibalik transformator dan
generator listrik, siapa saja yang menggunakan listrik akan mengalami efek relativitas”.

Elektromagnetik bekerja melalui relativitas. Ketika arus searah (DC) dari muatan
listrik mengalir melalui kawat, elektron hanyut melalui materi. Biasanya kawat akan terlihat
bermuatan netral, dengan tidak ada muatan positif atau negatif yang bersih. Sebagai
konsekuensi memiliki jumlah yang sama antara (muatan positif) proton dan elektron (muatan
negatif ). Namun, jika kita menaruh kabel lain di sampingnya dengan arus DC, maka kabel
menarik atau menolak satu sama lain, tergantung pada arah geraknya.

2.5.3 Cahaya

15
Jika teori Isaac Newton benar, maka niscaya penjelasan tentang cahaya yang kita
miliki akan berbeda sama sekali.
"Tak hanya magnetik, cahaya pun tak akan ada. Sementara relativitas mengharuskan
adanya perubahan medan elektromagnetis pada kecepatan yang terbatas, bukan seketika,"
kata Moore. Jika persyaratan itu tak ada, perubahan pada medan listrik akan terjadi seketika,
bukan melalui gelombang elektromagnetik di mana manetik dan cahaya tak akan diperlukan.

2.5.4 Pembangkit Tenaga Nuklir

Relativitas adalah salah satu alasan di mana massa dan energi bisa dikonversi menjadi
satu sama lain yang menjelaskan bagaimana pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN)
beroperasi, juga mengapa Matahari menyinari siang. Tanpa relativitas, pembangkit tenaga
nuklir tidak akan berjalan bahkan tidak akan pernah ada

2.5.5 Peristiwa Supernova di Ruang Angkasa

Supernova ada karena efek relativistik mengatasi efek kuantum dalam inti bintang
cukup besar, yang memungkinkan tiba-tiba meledak karena beratnya sendiri sampai menjadi
bintang neutron yang jauh lebih kecil dan lebih keras,” kata Moore.

16
Dalam sebuah supernova, lapisan luar dari runtuhnya bintang turun ke inti, dan menciptakan
ledakan raksasa menciptakan unsur yang lebih berat dari besi. Bahkan, hampir semua elemen
berat kita kenal terdapat dalam supernova.“Jika relativitas tidak ada, bahkan bintang-bintang
yang paling besar akan mengakhiri hidup mereka sebagai bintang kerdil putih, tidak pernah
meledak, dan kami tidak akan ada untuk berpikir tentang hal itu.” Kata Moore.

2.5.6 Emas Tidak Bisa Berkarat

Emas hanya memiliki 1 elektron pada kulit luarnya. Jika logam-logam yang lain sperti
besi dapat berkarat itu dikarenakan logam-logam yang tersusun oleh elektron yang ukurannya
sangat kecil, di mana saat terjadi interaksi dengan air misalnya, elektron-elektron inilah yang
akan terlepas dari logam dan bereakasi dengan air dan oksigen. Setiap logam memiliki
jumlah dan karakteristik elektron yang berbeda. Sebaliknya, ketika emas bertemu dengan air
dan oksigen, elektronnya sangat sulit untuk lepas sehingga karat sulit terbentuk. Jika
dibiarkan, air, dan oksigen ini akan bereaksi maka membutuhkan waktu yang sangat lama,
tentu suatu ketika akan ada elektron emas yang terlepas dan bereaksi, namun jumlahnya
sangat sedikit, sehingga emas tidak mampu berkarat meski telah berumur ratusan tahun. Hal
ini menjadi bukti nyata adanya teori relativitas.

2.5.7 Televisi

17
Pada beberapa tahun lalu, televisi dan monitor masih memiliki tabung sinar katoda.
Tabung sinar katoda ini menembakkan elektron ke permukaan fosfor dengan magnet. Setiap
elektron akan membentuk pixel yang menjadi warna di layar televisi atau monitor. Kecepatan
pergerakan elektron ini mencapai 30 persen dari kecepatan cahaya. Di titik ini, efek
relativitas dapat terdeteksi di prinsip kerja televisi dan monitor tersebut.

18
BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Teori Relativitas Einstein muncul dari kesenjangan mekanika Newton tentang


perilaku zat (eter). Pembuktian yang dilakukan oleh Einstein yaitu kecepatan relatif,
kontraksi panjang, dilatasi waktu, dan masa dan energi relatif.Teori relativitas khusus
menyatukan ruang dan waktu menjadi ruang-waktu. Teori ini menyatakan adanya
pemuluran waktu sehingga waktu dinyatakan sebagai dimensi keempat yang memiliki
arah yang bergantung terhadap kecepatan pengamat.Einstein dalam melakukan
percobaannya menggunakan 2 asumsi (postulat) yaitu tentang asas relativitas dan
kecepatan cahaya yang menurut Einstein kedua postulat itu perlu dan penting. Selain itu
kedua asumsi tersebut ternyata mempunyai akibat pada percobaannya, akibatnya yaitu
pemuluran waktu dalam ruang dan penyusutan pandang pada obyek yang diukur.
Teori relativitas adalah sebuah teori yang dikemukakan Einstein yang terdiri dari dua
teori yaitu “umum” dan “khusus”. Dimana teori relativitas ini menjelaskan bahwa
gelombang elektromagnetik tidak dapat di pautkan dengan sesuai pada Teori Gerakan
Newton. Maka dari itu, tumbuhlah postulat Einstein yang berjumlah dua rincian dengan
penjelasan sebagai berikut,

1. Postulat pertama, hukum fisika dapat dinyatakan dalam persamaan yang berbentuk
sama dalam semua kerangka acuan inersia. Kerangka acuan inersia adalah kerangka
yang tidak memiliki percepatan (a=0),
2. Postulat kedua, kecepatan cahaya dalam ruang hampa sama besar untuk semua
pengamat, tidak tergantung dari keadaan gerak pengamat itu. Kecepatan cahaya di
ruang hampa sebesar c = 3.108 m/s.

Dengan adanya kemunculan kedua postulat Einstein tersebut, timbulah dampak atau
efek yang muncul di kehidupan sehari-hari manusia. Teori relativitas dan postulat
Einstein dapat dijadikan sebuah patokan dalam,

1. Penggunaan GPS (Penunjuk Arah Digital)


2. Peristiwa medan magnet
3. Adanya Cahaya
4. Peristiwa emas berwarna kuning

19
5. Prinsip PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)
6. Peristiwa supernova di angkasa
7. Peristiwa emas tidak bisa berkarat
8. Penggunaan televisi
3.2 SARAN

Dengan ditulisnya makalah ini, diharapkan dapat menambahkan wawasan dan ilmu
pengetahuan pembaca mengenai sejarah munculnya einstein, transformasi lorentz, teori
relativitas, postulat Einstein dan akibatnya. Tidak hanya mengenai teori relativitas saja,
tetapi juga penerapan atau perwujudannya di kehidupan sehari-hari manusia dengan adanya
berbagai peristiwa, sehingga dapat lebih memahami berkaitan dengan teori relativitas. Selain
itu juga, dengan berkembangnya gagasan ilmuwan pada saat ini dibarengi berkembangnya
teknologi yang sangat pesat diharapkan mengambil sisi positif dari perkembangan sebuah
ilmu pengetahuan. Diharapkan sebuah ilmu pengetahuan dijadikan bahan untuk membuat
suatu kerugian dimuka bumi. Maka dari itu, kehidupan di dunia akan tetap damai dan tentram
dengan dibarengi perkembangan IPTEK yang terus berlangsung.

20
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Teori_relativitas

https://id.wikipedia.org/wiki/Relativitas_khusus

http://fisikazone.com/teori-relativitas-einstein/

https://dokumen.tips/documents/akibat-postulat-einstein.html

http://www.nafiun.com/2014/06/pengertian-massa-momentum-energi-relativistik-rumus-
contoh-soal-jawaban-teori-relativitas-khusus-fisika.html

http://blog.unnes.ac.id/rudi/6-penerapan-teori-relativitas-einstein-dalam-kehidupan-
sehari-hari/

https://haikalrkj1.blogspot.com/2016/12/teori-relativitas-einstein-theory-of.html

https://www.republika.co.id/berita/trendtek/sains-trendtek/17/04/03/ontd1g359-tujuh-
penerapan-teori-relativitas-di-kehidupan-seharihari

https://mengakujenius.com/4-contoh-teori-relativitas-dalam-kehidupan-nyata/

21

Anda mungkin juga menyukai