Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT,atas segala


karunianya lah sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam penyusun haturkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,yang telah
membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu
pengetahuan.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis memahami jika makalah ini jauh
dari kata sempurna dan pastinya perlu banyak perbaikan, karna keterbatasan ilmu
dan pengalaman yang penyusun miliki. Dengan niat, usaha dan bantuan dari
beberapa pihak, akhirnya makalah ini dapat penyusun selesaikan, meski banyak
terdapat kekurangan dan kesalahan.
Terima kasih kepada Bapak Dr. H. Marwin Amirullah, S.Ag., M.A selaku
dosen pengampu mata kuliah “Ilmu Tauhid”. Terima kasih juga kepada semua
pihak yang telah membatu atas terselesaikan makalah ini. Kritik dan saran
tentunya sangat penyusun butuhkan guna memperbaiki dan menyempurnakan
makalah ini kedepannya.

Jambi, 20 Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................1

A. Latar Belakang ............................................................................................1

B. Rumusan Masalah .......................................................................................2

C. Tujuan .........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

1. Karekteristik Aqidah Islam ..........................................................................3

A. Pengertian Aqidah Tauqifiyah.......................................................................3

B. Pengertian Aqidah Ghaibiyah ........................................................................4

C. Pengertian Aqidah Syumuliyah.......................................................................5

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 7

A. Kesimpulan ................................................................................................... 7

B. Saran............................................................................................................. 7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada Nabi
Muhammad SAW yang merupakan agama yang berintikan iman dan
amal. Akidah adalah pokok yang diatasnya berdiri syariat. Sedangkan
amal atau perbuatan adalah syariat dan cabang-cabangnya sebagai buah
dari keimanan.

Langkah awal dalam ber-Islam adalah memahami Aqidah


Islamiyah. Aqidah adalah sebuah wacana hidup yang membuat orang
yang mempelajarinya mendapatkan sebuah jalan untuk menempuh
ideologi religiusitas dalam kehidupan kesehariannya. Ia segera akan
mendapat pencerahan yang mendalam atas apa yang coba dipahaminya
jikalau ternyata Aqidah tersebut merupakan Aqidah yang Mencerahkan,
Membangunkan serta Menggetarkan seluruh sendi pemikirannya ke
arah pembaharuan kehidupan yang ber-revolusi secara totaliter menuju
perubahan. Secara mudah Aqidah adalah bentuk fundamental sebuah
bangunan peradaban. Karena Aqidah adalah sebuah ideologi dasar dalam
membentuk pemikiran, jiwa, hati, pemahaman dan pergerakan personal
maupun komunal. Dalam hal ini Aqidah Islamiyah adalah pemahaman
dasar terkait dengan Allah - Rasul - Islam - dan tuntunan dalam upaya
pembuktian sebuah kesalehan politis dan ideologis.

Itulah Aqidah Islamiyah, yang dimulai dari sebuah pernyataan


sederhana namun besar makna. Tidak Ada Tuhan Selain Allah, Nabi
Muhammad Adalah Rasululullah. Dua kekuatan Superpower antar Universe
yaitu Allah dan Rasulullah. Dua kekuatan yang apabila seseorang
memegangnya maka tidak ada rasa takut lagi untuk menggerakkan diri dan
orang sekitarnya dalam lingkaran ideologis Islam yang akan menantang

1
2

seluruh peradaban kuffar dimuka bumi ini.Itulah rahasia mengapa para


petinggi kufar quraisy tidak mau mengucapkan Dua kalimat Syahadat
tersebut bahkan memusuhi dan memerangi Dua Kalimat tersebut
dikarenakan mereka sadar bahwa mereka berhadapan dengan kekuatan
ideologis yang akan menggilas kekuasaan rapuh mereka dalam hitungan
hari dunia.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Akidah Tauqifiyyah ?

2. Apa itu Akidah Ghaibiyyah ?

3. Apa itu Akidah Syumuliyah ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Akidah Tauqifiyyah.

2. Untuk mengetahui Akidah Ghaibiyyah.

3. Untuk mengetahui Akidah Syumuliyah.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Karekteristik Aqidah Islam

Iman dalam ajaran agama islam memiliki sifat dasar yang


membedakannya dengan berbagai sistem kepercayaan atau keyakinan serta
ideologi lainnya. Pada pembahasan akan di bahas beberapa karakteristik
aqidah islam

A. Pengertian Aqidah Tauqifiyah

Aqidah yang bersifat tauqifiah atau terbatas pada waktu,tidak ada


tempat untuk pendapat atau ijtihhat didalamnya. Karenanya rujukan dan
asalnya harus yang bisa dipastikan kebenarannya dan seperti sifat ini tidak
bisa ditemukan kecuali pada kitab Allah SWT dan sunnah Rasul-NYA SAW
yang shahih.
Makna Tauqifiyyah mengandung pengertian :
a. Rasulullah telah menjelaskan rincian matan aqidah islam. Tidak ada
satupun masalah ilmu tauhid dan aqidah yang belum mendapat
pembahasan dan penjelasan Rasulullah.
b. Tidak memperbincangkan perkara-perkara ilmu atau aqidah islam
kecuali dengan dalil Al-Qur’an dan As-sunnah.
c. Harus konsisten dengan lafadz dan makna Al – Qur’an dan As-
Sunnah. Dalam menyatakan berbgai hal tentang aqidah, kita tidak
menggunakan lafadz-lafadz maupun gaya ungkapanya. Ketidak
mampuan akal menemukan dalil untuk menemukan muatan-muatan
tersebut dianggap sebagai kemungkinan adanya dalil lain yang
menetapkan muatan-muatan Aqidah seperti dalil pendengaran ( Al-
Qur’an dan As-Sunnah ) dan dalil indra.
Dengan demikian , maka lafadz-lafadz yang digunakan ada dua
macam ;

3
4

Lafadz-lafadz dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Lafadz-lafadz ini


dianggap benar jika ia susuai dengan makna-maknanya yang
dikehendaki oleh alqur’an dan As-Sunnah
Lafadz-lafadz yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an dan As-
Sunnah.Lafadz-lafadz ini ada yang sudah menjadi istilah yang
konotasinya terhadap kebenaran bersifat mutlak dan jelas.

Contoh tauqifiyah:

Jika ada orang yang berkata bahwa ada shalat wajib ke enam yaitu di tengah
hari jam 10 setelah Dhuha sebelum Zhuhur, atau ada shalat wajib ke enam
yaitu di tengah malam selain Isya’, ini semua tidak disyari’atkan dan menjadi
hal yang batil dan bid’ah. Tidak boleh dikerjakan. Atau andai ada yang
mengatakan bahwa orang-orang disyariatkan untuk puasa sebulan penuh
selain pada bulan Ramadhan, atau mensyari’atkan berpuasa sebulan penuh
yang tidak pernah disyariatkan oleh Allah, maka ini semua bid’ah.
Sebagaimana sabda Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam:

‫من أحدث ف ي ن اأمر هذا ما ل يس م نه ف هو رد‬

“Barangsiapa yang mengada-adakan suatu yang baru dalam urusan kami ini (urusan
agama), yang tidak asal darinya (agama), maka tertolak“

B. Pengertian Aqidah Ghaibiyah


Aqidah Ghaibiyah berkenaan dengan hal ghaib. Kata Ghaibiyah
adalah kata yang di nisbatkan pada kata ghaib yaitu apa yang tidak bisa
ditangkap oleh pancaindra.
Allah berfirman :

Artinya :“dan Dialah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran,


penglihatan dan hati. Sangat sedikitlah kamu bersyukur” (Al-Mu’minun : 78)
5

Karena itu apa yang tidak bisa di tangkap oleh panca indra tidak dapat
dinalar akal kecuali hanya secara umum dengan menganalogikan yang ghaib
dengan yang tampak oleh panca indra. Dengan cara ini kita dapat melakukan
penalaran parsial, kemudian penalaran parsial ini disinkronisasikan untuk
menetapkan hukum-hukum rasional kolektif. Sebab tanpa itu, setiap kita
hanya dapat menalar, misalnya, rasa sakit yang menimpanya.
Ketika mengatakan spesifikasi aqidah islam adalah keghaiban, itu
sama sekali tidak berarti bahwa semua muatan dalam aqidah islam bersifat
ghaib dan tidak dapat di tangkap pancaindra dan akal sehat. Tetapi maksudnya
adalah spesifikasi aqidah islam adalah percaya kepada yang ghaib seperti yang
di firman kan oleh Allah SWT dalam surah (AL Baqarah :1-3)

Artinya : “Alif Lam Mim. Kitab (Al-quran) ini tidak ada keraguan padanya,
petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, yaitu mereka yang beriiman kepada
yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagian rezeki yang
kami anugrahkan kepada mereka”.
Iman kepada yang ghaib merupakan salah saatu spesifikasi fitrah
manusia. Penalaran terhadap realitas fisik merupakan kemampuan yang
dimiliki secara bersama oleh manusia dan binatang. Bahkan penalaran
metafisik sudahm merupakan insting yang tertanam dalam fitrah manusia.
Inilah yang kini sebut dorongan keingin tahuan. Di zaman ini kita
menyaksikan betapa tinggi nilai insting kini dimana ia telah menjadi faktor
pemicu penemuan-penemuan ilmiah, sehingga manusia modern dapat
menikmati segitu banyak kekayaan alam.

C. Pengertian Aqidah Syumuliyah

Syumuliyah adalah berasal dari kata syamill yang artinya sempurna


atau menyeluruh.Aqidah Syumuliyah, yakni aqidah yang lengkap, sempurna,
menyeluruh, komprehensif dan integral, yaitu dengan makna yang mencakup
dan meliputi keseluruhan pokok, prinsip-prinsip dan rukun-rukun keimanan
6

dengan segala konsekuensinya sebagai satu kesatuan yang tidak bisa dipisah-
pisahkan satu sama lain.

Syumuliatul Islam berarti kesempurnaan Islam mencakup semua


secara menyeluruh. Artinya ajaran ini mencakup seluruh dimensi, kehidupan
manusia dari pribadi, keluarga, masyarakat hingga negaradari sosial, politik
hukum keamanan, lingkungan,pendidikan hingga kebudayaan seluruh etnis
manusia, dari kepercayaan, system hingga akhlak, dari adam hingga manusia
terakhir dari sejak kita bangun hingga kita tidur kembali, dari kehidupan
dunia hingga kehidupan akhirat.

Syumuliyatul Islam meliputi :

1. Dimensi waktu Yang dinamakan dimensi waktu adalah bahwa Islam telah
diturunkan Allah SWT sejak nabi Adam hingga mata rantai kenabian ditutup
pada masa Rosuliloh saw. Dan Islam bukanlah Agama yang hanya diturunkan
semasa hidup Rosulluloh saw, tetapi untuk hidup seluruh umat manusia di
alam semesta ini.

2. Dimensi Demografis Yang dimaksud dengan dimensi demografis adalah


bahwa Islam diturunkan untuk seluruh umat manusia dan seluruh etnisnya,
dam bahwa mereka semua sama dimata Allah SWT sebagai ciptaanya dan
dibedakan satu sama lain.

3. Dimensi Geografis Yang dimaksud dengan dimensi geografis adalah


bahwa ajaran islam diturunkan untuk diterapkan diseluruh penjuru bumi.
Maka Islam tidak dapat di identikkan dengan kawasan Arab ( Arabisme ),
Karena itu hanya tempat lahirnya. Islam tidak mengenal sekat-sekat tanah air
sama seperti ia tidak mengenal Batasan Batasan etnis.

4. Dimensi Kehidupan Yang dimaksud dengan dimensi kehidupan adalah


bahwa Islam membawa ajaran ajaran yang terkait dengan seluruh dimensi
kehidupan manusia, social, ekonomi, politik, hukum, keamanan Pendidikan,
lingkungan dan kebudayaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tauqifiyah adalah aqidah yang terbatas pada wahyu. Maksudnya aqidah
yang benar haruslah berdasarkan dengan al quran dan terdapat keyakinan
yang pasti di dalamnya.
Ghaibiyah merupakan aqidah yang berkenaan dengan masalah ghain. Yang
di maksud adalah ghaib yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera.
Shumuliyah adalah aqidah yang mengembangkan apa yang sudah ada di
bumi atau yang sudah kita ketahui atau memanfaatkan apa yang sudah di
ciptakan oleh Allah untuk kehidupan manusia. Seperti contoh
mngembangkan alam dengan cara membuat kayu menjadi meja.
B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini para pembaca dan penulis,


mendapatkan manfaatnya, dan semoga kita dapat memahami setidaknya
sedikit tentang Karakteristik Akidah Islam. Dan tentunya masih banyak
terdapat kehilafan dan kekurangan dalam penulisan atau penyajian makalah
ini, Kami selaku penulis makalah kelompok 4 senantiasa mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun agar makalah ini lebih baik dan
bermanfaat di masa yang akan datang.

7
DAFTAR PUSTAKA
Faris, Ibnu. Mu’jam Maqayis Al-Lughah (terj). Bandung: Pustaka Setia. 1999

Idrus Ramli, Muhammad, Pengantar Sejarah Ahlu Sunnah Wal Jamaah,


Surabaya: Khalista, 2011

Rahman, Taufik, Ilmu Tauhid Kalam, Bandung: Pustaka Setia, 2013

Sabiq, Sayid. TT. Al- ‘Aqaid Islamiyah. Beirut: Darul Fikr.

Taimiyah, Ahmad. TT. Majma’ah at-Tauhid. Beirut: Darul Fikr.

Anda mungkin juga menyukai