Anda di halaman 1dari 12

AQIDAH

DISUSUN OLEH:

1. FERI HENDRAWAN NPM 193510360


2. MUHAMMAD FAREL AZANSYAH NPM 193510345
3. ILAMA KASARA INTAN NPM 193510313

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
T.A 2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Adapun maksud dilaksanakannya penyusunan makalah ini tidak lain adalah untuk
memenuhi tugas Al-islam yang ditugaskan kepada penulis, sehingga penulis lebih memahami
tentang topik tersebut.
 Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, sudilah
kiranya para pembaca untuk memberikan masukan dan saran sehingga isi makalah ini dapat
lebih sempurna. Sebelumnya penulis mohon maaf jika ada kesalahan cetak atau bahasa yang
kurang baku di dalam makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga isi makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pembaca pada umumnya yang memerlukan di masa sekarang ataupun di masa yang akan
datang, khususnya bagi penulis.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Pekanbaru, 25 Februari 202

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i
BAB I 1
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN PENULISAN 1
BAB II2
A. PENGERTIAN AQIDAH………………………………………………............................2
B. PENYIMPANGAN AQIDAH…………………………………………….........................3
C. CARA PENANGGULAN PENYIMPANGAN AQIDAH…………………….................4
D. AQIDAH YANG BENAR DALAM ISLAM…………………………………….............5
E. MANFAAT AQIDAH BAGI UMAT ISLAM……………………………………….......6
BAB III……………………………………………………………………………………….......8
A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………..8
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………..........

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Aqidah dalam tubuh manusia ibarat kepalanya. Maka apabila suatu umat sudah rusak,
bagian yang harus direhabilitasi adalah aqidahnya terlebih dahulu. Di sinilah pentingnya aqidah
ini, apalagi ini menyangkut kebahagiaan dan keberhasilan dunia dan akhirat. Sebagai dasar,
tauhid memiliki implikasi terhadap seluruh aspek kehidupan keagamaan seorang Muslim, baik
ideologi, politik, sosial, budaya, pendidikan dan sebagainya.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan Aqidah?


2. Apa saja penyimpangan Aqidah ?
3. Apa saja cara penanggulangan penyimpangan Aqidah?
4. Bagaimana Aqidah yang benar dalam islam ?
5. Manfaat Aqidah bagi umat islam ?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mampu menjelaskan maksud dari Aqidah


2. Mampu menjelaskan apa saja penyimpangan Aqidah
3. Mampu menjelaskan cara penanggulan penyimpangan Aqidah
4. Memaparkan Aqidah yang benar dalam islam
5. Memaparkan manfaat Aqidah bagi umat islam

1
BAB II
PEMBAHASAN

A.PENGERTIAN AQIDAH

Aqidah berasal dari kata ‘aqd yang berarti pengikatan. ‘Aqd berarti juga janji, ikatan
(kesepakatan) antara dua orang yang mengadakan perjanjian. Aqidah secara definisi adalah suatu
keyakinan yang mengikat hati manusia dari segala keraguan. Aqidah dalam istilah umum yaitu
keimanan yang mantap dan hukum yang tegas, yang tidak dicampur keragu- raguan terhadap
orang yang mengimaninya. Ini adalah aqidah secara umum, tanpa memandang aqidah tersebut
benar atau salah. Aqidah secara terminology adalah sesuatu yang mengharuskan hati
membenarkannya, membuat jiwa tenang, dan menjadi kepercayaan yang bersih dari
kebimbangan dan keraguan. Aqidah menurut syara’ berarti iman kepada Allah, para Malaikat-
Nya, Kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya dan kepada Hari Akhir, serta kepada qadar dan qadha,
baik takdir yang baik maupun yang buruk.

Aqidah sebagai dasar utama ajaran Islam bersumber pada Al Quran dan sunnah Rasul.
Aqidah Islam mengikat seorang Muslim sehingga ia terikat dengan segala aturan hukum yang
datang dari Islam. Oleh karena itu, menjadi seorang Muslim berarti meyakini dan melaksanakan
segala sesuatu yang diatur dalam ajaran Islam, seluruh hidupnya didasarkan kepada ajaran Islam.

Menurut Abu Bakar Jabir al Jazairy, Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang
dapat diterima secara umum (aksioma) oleh manusia berdasarakan akal, wahyu dan
fitrah.Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini kesahihan dan
keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan
kebenaran itu

2
3

B. PENYIMPANGAN AQIDAH

Sebab-Sebab Penyimpangan dari Aqidah, yaitu:

1. Kebodohan Terhadap Aqidah


karena tidak mau mempelajari dan mengajarkannya, atau karena kurangnya
perhatian terhadapnya. Sehingga tumbuh generasi yang tidak mengenal aqidah
shahihah dan juga tidak mengetahui lawan atau kebalikannya. Akibatnya, mereka
menyakini yang haq sebagai sesuatu yang batil dan yang batil dianggap sebagai yang
haq. Sebagaimana yang dikatakan oleh Umar bin Khatab radliyallahu ’anhu : ”
Sesungguhnya ikatan simpul Islam akan pudar satu demi satu manakala di dalam
Islam terdapat orang yang tumbuh tanpa mengenal kejahiliyahan”.

2. Ta’ashshub (fanatik)
kepada sesuatu yang diwarisi dari bapak dan nenek moyangnya, sekalipun hal
itu batil, dan mencampakkan apa yang menyalahinya, sekalipun hal itu benar.
Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 170, yang artinya: ”Dan
apabila dikatakan kepada mereka, ’ikutilah apa yang telah diturunkan Allah ’,mereka
menjawab, ’(tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari
(perbuatan) nenek moyang kami.’ (Apakah mereka akan mengikuti juga ), walaupun
nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat
petunjuk?”.

3. Taqlid Buta
Dengan mengambil pendapat manusia dalam masalah aqidah tanpa megetahui
dalilnya dan tanpa menyelidiki seberapa jauh kebenarannya.
4

4. Ghuluw (berlebihan)
Dalam mencintai para wali dan orang-orang shalih, serta mengangkat mereka
di atas derajat yang semestinya, sehingga menyakini pada diri mereka sesuatu yang
tidak mampu dilakukan kecuali oleh Allah, baik berupa mendatangkan kemanfaatan
maupun meolak kemudharatan. Juga menjadikan para wali itu perantara antara Allah
dan makhlukNya, sehingga sampai pada tingkat penyembahan para wali tersebut
dan bukan menyembah Allah.

5. Ghaflah (lalai)
Terhadap perenungan ayat-ayat Allah yang terhampar di jagat raya ini (ayat-
ayat kauniyah) dan ayat-ayat Allah yang tertuang dalam kitabNya (ayat-ayat
Qura’niyah). Disamping itu, juga terbuai dengan hasil teknologi dan kebudayaan,
sampai-sampai mengira bahwa itu semua adalah hasil kreasi manusia semata,
sehingga mereka mengagung- agungkan manusia dan menisbatkan seluruh kemajuan
ini kepada jerih payah dan penemuan manusia semata. Pada umumnya rumah
tangga sekarang ini kosong dari pengarahan yang benar menurut Islam.

C. CARA PENANGGULAN PENYIMPANGAN AQIDAH

1. Kembali pada Kitabullah


Kembali pada Kitabullah dan Sunnah Rasulullah shalallahu ’alaihi wa sallam
untuk mengambil aqidah shahihah. Sebagaimana para Salafush Shalih mengambil
aqidahmereka dari keduanya. Tidak akan dapat memperbaiki akhir umat ini kecuali
apa yang telah memperbaiki umat terdahulunya. Juga dengan mengkaji aqidah
golongan yang sesat dan mengenal syubuhat-syubuhat mereka untuk kita bantah dan
kita waspadai, karena siapa yang tidak mngenal keburukan, ia dikhawatirkan
terperosok ke dalamnya.
5

2. Perhatian
Memberi perhatian pada pengajaran aqidah shahihah, aqidah salaf, di
berbagai jenjang pendidikan . Memberi jam pelajaran yang cukup serta mengadakan
evaluasi yang ketat dalam menyajikan materi ini.

3. Berpedomam pada kitab dan dai


Harus ditetapkan kitab-kitab salaf yang bersih sebagai materi pelajaran.
Sedangkan kitab-kitab kelompok penyeleweng harus dijauhkan. Menyebar para da’i
yang meluruskan aqidah umat Islam dengan mengajarkan aqidah salaf serta
menjawab dan menolak seluruh aqidah batil. Aqidah atau keimanan adalah suatu
keyakinan seseorang yang diwujudkan dengan membenarkan dengan hati kita
sendiri, menyatakan dengan lisan dan membuktikannya dengan seluruh amal
perbuatan.Orang beriman wajib juga percaya kepada AL-Quran, Malaikat, Hari
akhir, qodlo dan qodar. Karena semua itu merupakan perangkat dalam seting
kehidupan. Orang beriman seharusnya menyadari bahwa didalam berperilaku
senantiasa dihadapkan kepada keuntungan atau kerugian, secara lahir dan batin,
yang berakibat keuntungan lahiriah (materi) dan batiniah (pahala)

D. AQIDAH YANG BENAR DALAM ISLAM

Aqidah yang benar dan lurus serta terjaimin dari kontaminasi adalah aqidah yang
diajarkan oleh Rasulullah SAW dan dijalankan oleh para shahabatnya. Aqidah ini tidak terlalu
rumit serta tidak terjebak dengan perdebatan masalah teologis yang membingungkan. Aqidah ini
bisa dicerna dengan mudah oleh para ilmuwan, filosouf dan rakyat kebanyakan.
Aqidah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah aqidah yang diperuntukkan untuk
semua kalangan dan tidak kurang kekuatan ilmiyahnya dari pecahan-pecahannya yang sering
terjebak beradu argumen dengan aliran teologi barat yang cenderung asyik bermain di wilayah
logika semata.
6

Satu lagi keistimewaaan aqidah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah aqidah ini
mampu menanamkan jiwa dan ruh serta kekuatan luar biasa ke dalam hati para penganutnya,
sehingga mampu mengubah kehidupan miskin dan terbelakang menjadi peradaban besar dunia
yang eksis bukan hanya pada masalah ukhrawi tetapi juga masalah duniawi.
Sedangkan aliran-aliran ilmu kalam itu tidak pernah melahirkan sebuah gerakan besar,
bahkan cenderung melahirkan orang-orang yang berpikir nyeleneh dan menyimpang dari
kehidupan normal. Kadang-kadang mengaku jadi tuhan, kadang-kadang mengatakan bahwa
tuhan menyatu dalam dirinya dan kadang-kadang lagi menyatakan dirinya tidak butuh lagi
dengan nabi dan rasul karena kedudukannya sudah sama.
Sedangkan aqidah yang diajarkan Rasulullah SAW ini telah sukses mengatarkan
masyarakat gurun yang tadinya menyembah batu dan kurma berubah seratus delapan puluh
derajat menjadi tatanan masyarakat baru yang maju, modern dan berkebudayaan tinggi.
Dengan aqidah ini, seorang budak mampu berdiri tegak di depan raja-raja dunia sambil
menawarkan pilihan untuk masuk Islam, bayar jizyah atau perang.
Dengan aqidah ini, generasi pertama umat ini mampu menaklukkan tiga imperium besar
dunia dan mengantarkan masyarakatnya menuju pintu gerbang kehidupan kosmopolitan yang
besar dan disatukan dalam sebuah khilafah terbesar sepanjang sejarah.
Dan yang tidak kalah penting untuk diketahui, aqidah ini tidak akan pernah hilang di
telan zaman, karena semua doktrin dan ajarannya telah diabadikan dalam kitab suci abadi hingga
akhir zaman.
Dalam istilah baku apa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW ini adalah aqidah ahli
sunnah wal jamaah, yaitu aqidahnya orang yang mengukuti sunnah Rasulullah SAW dan jamaah
shahabatnya atau yang dikenal sebagai ahlus sunah wal jamaah.

E. MANFAAT AQIDAH BAGI UMAT ISLAM

Aqidah Islam merupakan landasan setiap perilaku orang hidup beragama.Oleh sebab itu
memepelajari aqidah islam sangatlah bermanfa’at. Karena Aqidah Islamiyah bersumber dari
Allah yang mutlak, maka kesempurnaannya tidak diragukan lagi. Berbeda dengan filsafat yang
7

merupakan karya manusia, tentu banyak kelemahannya. Makanya seorang mu'min harus
yakin kebenaran Aqidah lslamiyah sebagai poros dari segala pola laku dan tindakannya yang
akan menjamin kebahagiannya dunia akherat.
Adapun manfaat mempelajari aqidah islam diantaranya;
1) Memperoleh petunjuk hidup yang benar.
2) Selamat dari pengaruh kepercayaan yang akan membawa kerusakan dan jauh dari  kebenaran.
3) Memperoleh ketenangan hidup yang hakiki karena ada hubungan batin dengan sang pencipta.
4) Tidak mudah terpengaruh dengan dunia yang sifatnya sebentar,yang kekal adalah akherat.
5) Mendapat jaminan surga jika akidahnya tak tercampur dengan syirik dan selamat dari
kekalnya Neraka.

Adapun manfaat mempelajari aqidah islam diantaranya:


1. Membebaskan dirinya dari ubudiyah/ penghambaan kepada selain Allah, baik bentuknya
kekuasaan, harta, pimpinan maupun lainnya.
2. Membentuk pribadi yang seimbang yaitu selalu kepada Allah baik dalam keadaan suka maupun
duka.
3. Dia merasa aman dari berbagai macam rasa takut dan cemas. Takut kepada kurang rizki, terhadap
jiwa, harta, keluarga, jin dan seluruh manusia termasuk takut mati. Sehingga dia penuh tawakkal
kepad Allah (outer focus of control).
4. Aqidah memberikan kekuatan kepada jiwa , sekokoh gunung. Dia hanya berharap kepada Allah
dan ridho terhadap segala ketentuan Allah.

Aqidah Islamiyah adalah asas persaudaraan / ukhuwah dan persamaan. Tidak beda antara
miskin dan kaya, antara pinter dan bodoh, antar pejabat dan rakyat jelata, antara kulit putih dan
hitam dan antara Arab dan bukan, kecuali takwanya disisi Allah SWT.
BAB III

PENUTUP

A.KESIMPULAN

Aqidah Islam adalah prinsip utama dalam pemikiran Islami yang dapat membina setiap
individu muslim sehingga memandang alam semesta dan kehidupan dengan kaca mata tauhid
dan melahirkan konotasi-konotasi valid baginya yang merefleksikan persfektif Islam mengenai
berbagai dimensi kehidupan serta menumbuhkan perasaan-perasaan yang murni dalam dirinya.
Atas dasar ini, akidah mencerminkan sebuah unsur kekuatan yang mampu menciptakan mu’jizat
dan merealisasikan kemenangan-kemenangan besar di zaman permulaan Islam.
Akidah memiliki peranan yang besar dalam membina akhlak setiap individu muslim
sesuai dengan prinsip-prinsip agama yang pahala dan siksa disesuaikan dengannya, dan bukan
hanya sekedar wejangan yang tidak menuntut tanggung-jawab. Lain halnya dengan aliran-aliran
pemikiran hasil rekayasa manusia biasa yang memusnahkan perasaan diawasi oleh Allah dalam
setiap gerak dan rasa tanggung jawab di hadapan-Nya. Dengan demikian, musnahlah tuntunan-
tuntunan akhlak dari kehidupan manusia. Karena akhlak tanpa iman tidak akan pernah
teraktualkan dalam kehidupan sehari-hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://www.jejakpendidikan.com/2016/04/makalah-aqidah.html.
http://pemudaperaihasa.blogspot.com/2016/09/makalah-tentang-aqidah-islam.html

Anda mungkin juga menyukai