Anda di halaman 1dari 24

TAUHID

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah


Pengantar Studi Islam Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Kelompok 2 Semester 1

Oleh :
Kelompok 1

AWAL PRATAMA
862312019026

INA FEBRIANTI
862312019027

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN )


BONE
2019/202
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah yang maha mengetahui dan maha bijaksana yang
telah memberi petunjuk agama yang lurus kepada hamba-Nya dan hanya kepada-
Nya.Salawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang membimbing umatnya dengan suri tauladan-Nya yang baik dan segalah
syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan anugrah,kesempatan dan
pemikiran kepada saya untuk dapat menyelsaikan makalah ini.Makalah ini
merupakan pengetahuan tentang Aqidah dalam islam/ Tauhid agar pemahaman
terhadap permasalahan mengenai agama lebih mudah dipahami serta lebih singkat
dan akurat.
Akhirul kalam,kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna,kareana itu kami mengharapkan saran dan kritik serta memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan da nada tulisan yang saya
buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.Harapan saya semoga
makalah ini bermanfaat dan memenuhi harapan berbagai pihak.Amin.

Watampone,21 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... i


DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2
C. Tujuan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
A. Implementasi Tauhid dalam Rukun Islam .............................................. 3
B. Konsep Mukmin,Kafir,Munafik,Fasik dan Musyrik .............................. 5
C. Mengenal Aliran-aliran dalam Tauhid atau Kalam ............................... 14
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 18
A. Kesimpulan ........................................................................................... 18
B. Saran ...................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 19
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aqidah adalah inti dari pada pendidikan islam yang merupakan tujuan
diutusnya para Rasul di muka bumi ini.Pendidikan Aqidah islam/Tauhid ini di
bawa oleh setiap Nabi dan Rasul,dengan seiringnya penyebaran agama islam di
muka bumi ini,maka pendidikan Aqidah islam tidak pernah diterabaikan karena
islam yang di sebarkan oleh para Nabi adalah Islam yang masih murni atau masih
utuh,yaitu keutuhan dalam islam kemudian iman dan ihsan.Aqidah yang benar
adalah yang tercermin dari kemurnian seluruh amal perbuatan manusia dan
ibadahnya semata-mata hanya Allah Swt.Akhir-akhir ini hampir setiap orang
banyak yang membutuhkan pendidikan aqidah karena sekarang merupakan hal
yang sangat mahal dan sulit dicari dan begitu juga minimnya bahkan rentangnya
pemahaman aqidah pada seseorang.Oleh karena itu membentuk aqidah yang kuat
dan benar hendaknya seorang guru maupun orang tua dalam menanamkan aqidah
terhadap anak mulai di galakkan sejak usia dini,karena menanamkan aqidah yang
benar sangat mudah ketikan dalam menanamkanya sebelum anak itu menginjak
dewasa.Pendidikan aqidah ini sangat perlu di aplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari,baik di lingkungan keluarga,lingkungan sekolah bahkan yang sangat penting
lagi adalah dilingkungan masyarakat sehingga akan tercipta pribadi yang
luhur,santun sesuai dengan kitab Allah yaitu Al-Qur‟an dan As-Sunnah.
Tauhid merupakan landasan islam yang paling penting.Seseorang yang
benar tauhidnya,maka dia akan mendapatkan keselamatan di dunia dan akhirat
sedangkan seseorang yang tidak benar tauhidnya,maka akan menjatuhkan
seseorang kedalam kesyirikan.Kesyirikan merupakan dosa yang akan membawa
kecelakaan di dunia serta kekekalan di dalam azab neraka.Allah swt berfirman
dalam Al Qur‟an surat An-Nisa ayat 48.”Sesungguhnya Allah tidak akan
mengampuni dosa syirik dan mengampuni yang lebih ringan dari pada itu bagi
orang-orang yang Allah kehendaki”.( Al-Qur’an Terjemahan Tafsiriyah).
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan implentasikan Tauhid dalam rukun iman?
2. Apa itu konsep mukmin,kafir,munafik,fasik,dan musyrik?
3. Apa itu aliran-aliran dalam tauhid/kalam?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai implentasi tauhid dalam rukun
iman.
2. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai konsep mukmin,kafir,fasik dan
musyrik.
3. Untuk mengetahui lebih dalam mengenal aliran-aliran dalam tauhid/kalam.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Implementasi Tauhid dalam Rukun Iman


Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) yaitu pelaksanaan
atau penerapan. Sedangkan pengertian umum adalah suatu tindakan atau
pelaksana rencana yang telah disusun secara cermat dan rinci. Jadi,
implementasi tauhid dalam rukun iman adalah pelaksanakan atau
penerapan tauhid dalam rukun iman.
Rukun iman adalah pilar-pilar keimanan dalam islam yang harus
dimiliki seorng muslim.
1) Iman kepada Allah SWT
Iman kepada Allah berarti meyakini sepenuh hati bahwa Allah itu
ada dan sebagai pencipta alam semesta.
2) Iman kepada para Malaikat
Iman kepada malaikat Allah artinya percaya bahwa malaikat benar-
benar makhluk yang diciptakan dari nur dan tidak memiliki sahwat
sehingga selalu taat pada perintah Allah.
3) Iman kepada Kitab-kitab Allah
Iman kepada kitab-kitab Allah adalah mempercayai dan meyakini
sepenuh hati bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabnya
kepada para nabi atau rasul yang berisi wahyu Allah untuk
disampaikan kepada seluruh umat manusia.
4) Iman kepada para Rasul
Iman kepada para Rasul adalah meyakini dengan sepenuh hati
bahwa rasul itu benar-benar utusan Allah yang ditugaskan untuk
membimbing umatnya ke jalan yang benar agar selamat dunia dan
akhirat.
5) Iman kepada hari Akhir
Iman kepada hari Akhir adalah mempercayai dan meyakini bahwa
seluruh alam semesta dan seisinya pada suatu saat nanti akan
mengalami kehancuran dan mengakui bahwa ada kehidupan
setelahnya yaitu akhirat.
6) Iman kepada Qada dan Qadar
Iman kepada Qada dan Qadar berarti percaya dan yakin sepenuh
hati bahwa Allah SWT mempunyai kehendak,ketetapan,keputusan
atas semua makhluk-Nya termasuk segala sesuatu yang meliputi
semua kejadian yang menimpa makhluk-Nya.

Pengimplementasikan Tauhid dalam rukun iman antara lain:


1. Wujud (ada), sebagai makhluk-Nya kita harus yakin bahwa Allah
itu ada dan wajib beribadah kepada-Nya dan menjauhi
laranganya.Karena Allah ada,maka terciptalah alam semesta
beserta dengan isinya.
2. Qidam (tidak berawal dan tidak berakhir),Manusia dilahirkan dan
akan dimatikan suatu hari tetapi Allah tidaklah berawal dan
tidaklah berakhir.Maka sebagai manusia kita harus dapat
memanfaatkan waktu kita sebaik-baiknya.
3. Baqa (Kekal),Sebagai orang yang beriman maka kita harus semakin
kuat dalam beribadah untuk mempersiapakan bekal di akhirat nanti
karena manusia pasti akan meninggal dan hanya Allah yang kekal
untuk selama-lamanya.
4. Mukhalafatul lilhawadith(Berbeda dengan Makhluknya),manusia
dilaranng untuk menyertakan Allah swt, dengan zat-zat
lainnya,seperti menyembah selain kepada Allah dan harus selalu
berperilaku jujur.
5. Qiyamuhu Binfasihi(berdiri sendiri),Manusia harus selalu
bersemangat untuk belajar dan berkerja keras,tekun dan rajin
beramal dan beribadah.
6. Wahdanniyah (Esa),Allah adalah esa maka seorang muslim
haruslah yakin hanya kepada Allah dan tidak melakukan syikir.
7. Qudrat (Maha Kuasa),manusia harus senantiasa berusaha dan
berkhtiar pada jalan yang harus benar untuk mencapai sesuatu .
8. Iradah (Berkehendak),Manusia harus selalu bertanggung jawab
terhadap apa yang ia lakukan .
9. Ilmu (Maha mengetahui),Seorang muslim, wajib untuk terus belajar
dan selalu mendalami ilmu agar memiliki pengetahun yang
luas.Bahkan Nabi Muhammad SAW bersabda” Menuntut ilmu itu
di wajibkan bagi setiap orang islam”(Riwayat Ibnu Majah,Al-
Baigaqi,ibnu Abdil Barr dan Ibnu Adi dari Anas bin Malik )
10.Kalam (Berfirman),Manusia harus bersikap amanah seperti apa
yang dilakukan oleh rasul-rasul dalam mengemban amanah yang
telah Allah berikan.Seorang muslim juga haruslah mengimani dan
menyakini Al-Qur‟an seutuhnya dan tidak memilah- milah dalam
menjalankan kewajiban sebagai seorang muslim.

2. Konsep Mukmin,Kafir,Munafik,Fasik,dan Musyrik


1). Konsep Mukmin
Mukmin/Mu‟min adalah istilah islam dalam Bahasa Arab yang
sering disebut dalam al-Qur’an berarti‟orang beriman‟dan merupakan
seorang muslim yang dapat memenuhi seluruh kehendak Allah dan
memiliki iman kuat dalam hatinya. Ada pula Konsep Mukmin
menurut KH.Zaini Mun‟in yang dimana kata mukmin bisa dilihat dari
kata mata linguistic,berasal dari kata iman yang merupakan bentuk
kata benda verbal yang bermakna aman,mempercayakan,dan
berpaling kepadanya.sedangkan dalam bentuk keempatnya masdar
(amanah) mempunyai makna ganda,yakni percaya dan menyerahkan
keyakinan.Berkenaan dengan konsep iman KH.Zaini Mun‟im dalam
karya tafsiranya telah menjelaskan dengan sebuah pendefisinian
bahwa iman adalah pembenaran secara pasti yang bersamaan dengan
pengakuan dari penyerahan keimanan tersebut yang
dimplenmentasikan dalam sebuah syarat-syarat keimanan tersebut
yang dimplenmentasikan dalam sebuah perbuatan.sedangkan iman
telah diberikan atau disampaikan oleh Rasulullah SAW dari Allah
SWT. Mukmin/Mu’min menurut bahasa adalah seorang muslim yang
sudah istiqamah atau konsisten dalam berperang kepada nilai-nilai
kebenaran,sampai kepada hal hal yang kecil.Dalam hadis Nabi
disebutkan bahwa iman itu mempunyai tujuh puluh cabang ,artinya
indicator seorang mukmin/mu’min itu ada tujuh puluh variabel.
Diantara tujuh puluh indikator itu antara lain:
a) Seorang mukmin hanya berbicara yang baik
b) .Jika mendapati sesuatu yang mengganggu orang lewat ketika ia
melewati suatu jalan maka ia tidak melewati suatu jalan maka ia tidak
akan meneruskan perjalannya sebelum menyingkirkan sesuatu yang
mengganggu itu .
Mukmin / Mu‟min adalah orang yang beriman kepada Allah SWT
dengan sebenar- benarnya.Artinya orang mengatakan keimanan itu
dengan lidah,diyakini dengan hati dan dikerjakan dengan
perbuatan.Dalam arti senantiasa menjalankan segala
perintahnya,menjauhi semua larangannya,dan behijad dengan harta
jiwa mereka pada jalan Allah.Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya
orang-orang yang beriman dan beramal soleh,mereka itulah sebaik-
baik makhluk.”{QS.Al-Bayyinah:7}”.Perihal kehidupan orang-orang
mukmin diakhirat,digambarkan oleh Allah SWT dalam Al- Qur‟an
antara lain:
 Orang mukmin memperoleh kemenangan karena Allah SWT
hapuskan segala kesalahan-kesalahannya dan barang siapa beriman
kepada Allah dan mengerjakan kebijkan niscaya akan dimasukkan
kedalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai.Mereka akan
kekal di dalamnya selama lamanya.Itu lah kemenangan yang
Agung.”{QS.At-Taghobun:9}”.
 Wajah orang mukmin bercahaya.”Wajah-wajah(orang mukmin)
pada hari ini berseri-seri memandang Tuhannya.”{QS.Al-
Qiyamah:22-23}”.
 Orang mukmin dalam keberuntungan.”Penghormatan mereka
(orang-orang mukmin itu)ketika mereka menemuinya
adalah”salam”(yakni salam sejahtera dari segala bencana) dan dia
menyediakan pahala yang mulia bagi mereka.{QS.Al-Ahzab:44}.
Ada pula ciri-ciri seorang Mukmin yaitu:
a) Orang Mukmin gemetar mendengar nama Allah SWT.
b) Orang Mukmin saling tolong-menolong dan selalu beramal saleh.
c) Orang Mukmin khusyu‟dalam sholat,dan senantiasa melakukan
ketaa‟tan.
d) Orang Mukmin suka bersujud dan bertasbih serta tidak sombong.
e) At-Taibun ( orang yang bertaubat).
f) Al-Abidun ( orang yang beribadah ).
g) Al-hamidun (orang yang memuji Allah ).
h) Al-saihum ( orang yang mengembara/melawat).
i) Al-amiru bil ma-ruf wanahu anil mungkar(orang yang menyuruh
berbuat ma‟ruf dan mencengah berbuar mungkar ).
j) Wal hafizuna li hududillah ( orang yang memelihara hokum-hukum
Allah ).

2). Konsep Kafir


Kata Kafir adalah bentuk Isim Fail, biasanya ditandai dari kata
Kafara- Yakfuru-Kufran yang secara arfiah memiliki arti “menutup”
ini seperti Kafartu al- sya‟iaa iza gattaituhu (aku mengkafirkan
sesuatau ketika aku menutupnya ).Dari makna dasar”menutup”tadi
kata “Kafir” kemudian berkembang ke makna yang lain,sebagaimana
yang kita temukan didalam Al-Qur‟an sendiri terkadang kata kafir
digunakan dengan makna”menutup-nutupi nikmat Allah
SWT”.Karena adanya istilah Kufur nikmat,terkadang juga Al-Qur‟an
menggunakannya untuk makna“menutup-nutupi kebenaran wahyu
yang dibawakan oleh Nabi Muhammad SAW.Dalam hal ini Allah
SWT menegaskan didalam Al-Qur‟an : Dan(ingatlah) tatkala
Tuhanmu memaklumkan,”Sesunggunya jika kamu bersyukur pasti
aku akan menambah (nikmat) kepadamu,tetapi jika kamu kufur
(mengingkari nikmatku) maka pasti azabmu sangat berat”{QS.Ibrahim
ayat:7}.
Jadi menurut syariat islam,manusia kafir terdiri beberapa makna
yaitu:
a) Siapa yang mengadakan perantara antara dirinya dengan Allah
Ta‟ala ia berdoa kepada mereka,memohon syafa‟at kepada mereka
dan bertawakal pada mereka,maka ia kafir menurut Ijma.
b) Barang siapa tidak mengkafirkan orang-orang Musyrik atau ragu
tentang kekafiran mereka,atau membenarkan Madzhab mereka,maka
ia kafir.Al- Qadhi Iyadh rabimabullab berkata :”Karena itu kita
mengkafirkan siapa sja yang beragamakan selain agama islam ,ragu-
ragu mengenai mereka atau membenarkan ajaran mereka.Jika
bersamaan dengan hal itu ia menampakkan keislaman dan menyakini
kebathilan semua ajaran selain islam,maka ia kafir karena
menampakkan suatu yang berbeda dengan apa yang ditampakkannya”.
c) Barang siapa meyakini bahwa petunjuk atau Hukum selain
Rasulullah sballallaabu‟alaibi wa sallam seperti orang yang lebih
mengutamakan Hukum Thaqhut dari pada hukum rasulullah
sballallaabu‟alaibi wa sallam,maka ia Kafir. Syaikh Muhammad bin
Ibrahim rabimabullah berkata: “Merupakan kekafiran paling besar lagi
nyata,ialah memposisakan undang-undang terlaknat sederajat dengan
wahyu yang diturunkan jibril pada hari Muhammad
sballallaabu‟alaibi wa salla agar menjadi pemberi peringatan dengan
bahasa arab yang terang.
d) Barang siapa membenci sesuatu dari yang dibawa Rasul
sballallaabu‟alaibi wa sallam walaupun ia mengamalkannya,maka ia
Kafir.Apa yang diturukan Allah Ta‟ala itu ada dua macam: Al-
Qur‟an,ini adalah wahyu pertama dan sumber pertama diantara
sumber-sumber islam. Dan As-Sunnah yang dibawa Rasul,karna ini
adalah wahyu dari Allah Ta‟ala .Orang yang membenci apa yang
diturunkan Allah Ta‟Ala itu ada dua golongan : golongan
pertama(Kaum kafir asli) dan golongan kedua (orang yang mengaku
islam sedangkan mereka adalah orang-orang munafik).
e) Barang siapa mengejek (Melecehkan) sesuatu dari Agama
Rasul,Pahalanya, atau Siksanya,maka ia Kafir.Hukum melecehkan:
Melecehkan sesuatu dari apa yang dibawa Rasul sbalallaabu‟alaibi wa
sallam adalah kufur berdasarkan ijma‟kaum muslimin, walaupun tidak
bermaksud melecehkan dengam serius,sebagaimana sekiranya ia
main-main dan bercanda.
 Melecehkan ada dua macam : Melecehkan secara terang-terangan
seperti kata-kata,perbuatan dan semisalnya dan melecehkan tidak
secara terang- terangan,seperti mengejek dengan tangan dan
mengeluarkan lidah ketika Al-Qur‟an dibaca.
 Melecehakan dan mencaci maki Sahabat: Ada yang Kufur dan
riddab(keluaragama),seperti melecehkan mereka atau mencaci mereka
secara umum,dan menuduh mereka munafik atau telah murtad,dan ada
yang bukan Kufur ,tapi pelakunya pantas divonis sebagai orang
kafir,di beri ta‟dzir(saksi),diberi hukuman yang
menjerakan.Misalnya,mengejek dengan kurang pemahaman dan
menuduh sebagian mereka sebagai pengecut,pelit dan kurang berilmu.
 Melecahkan ualama dan orang-orang shaleh: Mengejek dan
melecehkan kepribadian mereka,seperti mengejek bentuk fisik atau
akhlak mereka,maka yang seperti ini diharamkan dan Mengejek dan
melecehkan karena keshalihan,keilmuan dan agama mereka,maka
yang seperti ini adalah kufur dan riddab,karena tujuannya adalah
melecehkan agama yang mereka bawa.
f) Sihir,Barang siapa melakukannya atau Ridha dengannya,maka ia
Kafir.
 Definisi sihir: Sihir menurut bahasa adalah ungkapan tentang suatu
yang tersembunyi.Karena itu,menurut para ulama,sihir ialah apa yang
tersembunyi dan tidak diketahui sebabnya.
 Sihir terbagi menjadi dua : Haqiiqii ( nyata) ialah uangkapan
tentang perbuatan yang berpengaruh pada tubuh atau pada
hati,diantaranya ada yang bisa mematikan dan ada yang bisa
menimbulkan penyakit,dan Tabyiilii (pengelabuan) ialah apa yang
berpengaruh pada penglihatan,lalu mata melihat sesuatu yang berbeda
dengan apa yang sebenarnya.
 Sihir masuk kedalam syirik dari dua aspek:Menggunakan jin dan
syaitan serta mendekatkan diri kepada mereka dari selain Allah Ta‟ala
dengan apa yang mereka kehendaki,dan Mengklaim mengetahui
perkara ghaib dalam menyaingi Allah Ta‟ala dalam perkara yang
menjadi kekhususannya.

3) Konsep Munafik
Munafiq atau munafik (kata benda ,dari bahaasa Arab : Plural
munafiqun) adalah terminology dalam islam menunjukan pada mereka
yang berpura-pura mengikuti ajaran, agama islam namun sebenarnya
hati mereka memungkirinya.Dari hadist Abdullah ibn Umar ada dua
pembagian yang bisa diambil pelajaran yaitu:benar-benar munafik
(munafik sempurna) dan sifat atau perangi munafik yang pada diri
seseorang.Munafik tidak dikategorikan islam,bukan islam bukan juga
kafir tetap ia sebagai munafik,dalam surat At- Taubah ayat 63-86
Allah menceritan tentang orang-orang yang munafik pada masa Rasul
sehingga Allah memerintahkan kepada Rasul jangan mendoakan
ampunan kepada mereka,tidak akan diterima walau rasul memohon 70
kali dan jangan pula menyalatkan ketika dia mati(orang-orang
munafik) demikian ancaman keras neraka jahanam yang kekal bagi
orang-orang munafik.
Munafik terbagi kepada 2 yaitu :
 Munafik iktiqad ialah pegangan terhadap pokok persoalan iman
bersikap dan bersifat nifaq atau penipuan maka golongan ini kekal
dalam neraka,sekiranya mati tanpa bertaubat kepada Allah dan
memperbetulkan semua iktiqadnya.
 Munafik amali ialah amalan-amalan dalam ibadahnya bersifat nifaq
atau penipuan seperti beramal karena seseorang atau sesuatu selain
Allah.Golongan ini melakukan dosa yang memerlukan agar bertaubat
kepada Allah.Merdeka akan dimasukkan ke syurga sesudah
diazabkan dalam neraka.
 “Tanda orang-orang munafik itu ada tiga keadaan.Pertama,apabila
berkata- kata berdusta.Kedua apabila berjanji ia
mengingkar.Ketiga,apabila diberikan amanah(kepercayaan) ia
mengkhianatinya.”(Hadist riwayat Bukhari dan muslim).
Apabila tiga perkara diatas terkumpul pada diri seseorang,maka ia
adalah orang munafik tulen dan barangsiapa yang hanya terkumpul
salah satu darinya,maka ia telah memiliki tabiat orang munafik sampai
ia dapat meninggalkannya.Persyaratan diatas yaitu:
 Berbohong adalah mengatakan sesuatu yang tidak benar kepada
orang lain.Jadi apabila kita tidak jujur kepada orang lain maka kita
bisa menjadi orang munafik.contoh: bohong dalam kehidupan
keseharian kita yaitu seperti menerima telepon dan mengatakan bahwa
orang yang dituju tidak ada tetapi pada kenyataannya orang itu ada.
 Ingkar janji,Seseorang terkadang suka membuat suatu perjanjian
atau kesepakatan dengan orang lain.Apabila orang tidak mengikuti
janji yang telah disepakati maka orang itu berarti telah ingkat
janji.contoh: seperti janjian ketemu sama pacar di warung kebab bang
pilih tetapi tidak datang karena lebih mementingkan bisnis.
 Berhianat, Khianat mungkin yang paling berat kelasnya
dibandingkan dengan sifat tukang bohong dan tukang ingkar
janji.Khianat hukumnya bisa dijauhi atau dikucilkan serta tidak akan
mendapatkan kepercayaan orang lain bahkan bisa dihukum penjara
dan denda secara pidana.

4) Konsep Fasik
Fasik secara etimologi berasal dari bahasa arab yaitu
fasaqa,kemudian diserap ke dalam bahasa Indonesia ialah kata sifat
yang berarti tidak mengindahkan perintah Tuhan berkalakuan
buruk,jahat,dan berdosa besar orang yang percaya kepada Allah
swt,tetapi tidak mengamalkan perintahnya,bahkan melakukan
perbuatan dosa. Adapula pengertian fasik secara terminology islam
mencakup pengertian keluar dari ketentuan-ketentuan syariat,keluar
dari ketaatan kepada Allah.Pengertian ini menunjukan bahwa fasik
secara literal adalah pelanggaran terhadap ketentuan- ketentuan yang
telah ditetapkan oleh Allah.Oleh karena itu,orang fasik adalah sebutan
bagi orang yang telah mengakui sekaligus menaati hukum-hukum
agama kemudian melanggarnya,baik secara keseluruhan maupun
sebagian,bahkan pandangan Mutakallimin,pembahasa tentang fasik
dalam sejarah islam mengalami perkembangan.Khususnya di
kalangan teolog (mutakallimin) dengan berbagai macam pendapat
yang bersikar pada persolan pelaku dosa besar.
Jenis-jenis Fasik :
- Fasik Akbar ( besar) yang bersifat menyeluruh,makna fasik akbar
adalah keluar dari islam secara keseluruhan dan ini sama dengan
kufur.Hal ini jika dia melakukan perbuatan kufur sehingga orang
kufur bisa disebut fasik pada pembangian ini.Sebagai contoh firman
Allah Subhanahu wa ta‟ala:
“Dan sungguh kami telah turunkan kepadamu ayat-ayat yang nyata
dan tidaklah mengafirinya kecuali orang—orang yang fasiq.”(Al-
Baqarah:99)
- Fasik Ashghar(kecil),Makna fasik ashghar adalah keluar dari
ketaatan kepada Allah dengan terjatuh pada perbuatan yang tergolong
dosa besar selain syirik.Jika terjatuh pada jenis fasik ini seorang
mukmin masih disebut mukmin namun dengan keimanan yang kurang
(naqishul iman).Namun tidak diterima persaksiannya darinya secara
langsung hingga dia berobat meskipun dia tidak dihukum
kafir.Sebagaimana firman Allah Ta‟ala : “Dan orang-orang yang
menuduh wanita-wanita yang baik-baik(berbuat zina) dan mereka
tidak mendatangakan empat orang saksi,maka deralag meraka( yang
menuduh itu) delapan puluh kali dera,dan janganlah kamu terima
kesaksian mereka buat selama-lamanya.Dan mereka itulah orang-
orang yang fasik,kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan
memperbaiki (dirinya),maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun
Lagi maha Penyayang”. Diantara sifat yang tergolong fasik
adalah:Keluar dari ketaatan kepada Allah karena ada catat pada
agamanya,Terjatuh pada perbuatan dosa besar,menyebarkan
romur,menyebarkan berita dusta,melakukan adu domba(namimah)
untuk membuat was-was diantara kaum muslimin dan memecahkan
belah mereka,Menuduh berzina tanpa bisa mendatangkan empat orang
saksi, mengingkari ayat-ayat Allah, Mengganti perintah Allah dengan
perintah yang tidak di perintahkan kepada mereka,mengundi nasib
dengan anak panah dan tidak berhukum dengan hukuman Allah dalam
keadaan dia ridha dan menganggap hukum selain hukum Allah lebih
utama.

5) Konsep musyrik
Musyrik adalah orang yang mempersekutukan Allah,mengaku
akan adanya Tuhan selain Allah atau menyamakan sesuatu dengan
Allah.Bila dilakukan secara jama‟ah disebut musyrikin dan perbuatan
itu disebut syirik.Firman Allah: “Ingatlah Luqman berkata kepada
anaknya,diwaktu ia memberi pelajaran kepada,Hai anakku‟janganlah
kamu mempersekutukan Allah adalah benar-benat kezaliman yang
besar{Qs.Luqman :13} Menurut ibnu Manzur,Kata syirik berasal dari
“syakara‟‟yang bermakana bersekutu dua orang mislanya seseorang
berkata asyraka billah artinya bahwa dia sederajat dengan Allah.Syirik
ada sebagian yang sudah diketahui seperti
menyembelih,bernadzar,berdoa,meminta dihilangkan musibah kepada
selain Allah, dan terdapat pula bentuk syirik yang sulit dikenali(sangat
samar).Syirik dalam niat dan tujuan,ini termasuk perbuatan yang
samar karena niat terdapat dalam hati dan yang mengetahuinya hanya
Allah swt,seperti seseorang shalat yang ingin dilihat atau didengar
orang lain,tidak ada yang mengetahuinya perbuatan seperti ini kecuali
Allah swt.Ada pun syirik tidak diketahui oleh kebanyakan manusia
seperti syirik dalam ucapan (selain perkara keyakinan) karena
kesamarannya lebih dari jejak semut yang merayap di atas batu hitam
ditengah kegelapan malam.
Pembagian syirik dibagi menjadi dua bagian yaitu pembagian
secara kuantitas dan kualitas:
Pertama,pembagian syirik secara kuantitas dapat dibagi tiga
bagaian yaitu:
1) Syirik Uluhiiya yaitu menyekutukan Allah swt dalam arti
menyakini adannya tuhan lain selain dia sebagai pencipta alam
semesta.
2) Syirik Rububiyyah yaitu menyekutukan Allah swt dalam arti
menyakini adanya tuhan selain dia,sebagai yang pemelihara dan
pengatur dalam semesta.
3) Syirik Ubuduyyah,yaitu menyekutukan Allah swt dalam arti
menyakini adanya tuhan selain dia,sebagai yang disembah.Dengan
kata lain, seseorang menyembah Allah swt sekaligus Menyembah
tuhan-tuhan yang lain.
Kedua,pembagian syirik secara kualiatas dapat dibagi menjadi dua
bagian:
1) Syirik besar (Al-syirik Al-Akbar) yaitu menyakini bahwa ada
tuhan selain Allah SWT.
2) Syirik kecil(Al syirik Al-Asghar) yaitu melakukan sembah yang
bukan karena Allah swt,tetapi karena manusia.Dalam islam syirik ini
juga disebutkan dengan riya.Kedua jenis syirik diatas harus dihindari
karena dapat merusak keimanan seseoranng.Bagaimana banyaknya
kebaikan yang dilakukan seseoranng.Ia akan langsung dipengaruhi
oleh kedua jenis syirik diatas masih bersarang dalam hatinya.Menurut
Yusuf Qardhawi,syirik yang pertama kali terjadi adalah syirik yang
dilakukan oleh kaum Nabi Nuh As,penyebabnya adalah ghuluw
artinya berlebih- lebihan terhadap orang-orang yang shaleh.
Percampuran Tauhid dengan Syirik Sejak berada di dalam
kandungan manusia sudah bersaksi dan mengkui keberadaan Allah
Swt sebagai Tuhan.Namun dalam keseharian manusia sering terjebak
dengan sikap atau pun tindakan yang secara tidak sadar menjadi
bentuk kemusyirikan.Contoh, kita menganggap suatu benda memiliki
dan mampu memberikan kekuatan,Kemudian menggunakan untuk
tujuan tertentu, yang dengannya kita mengharap keberuntungan Model
kemusyrikan seperti ini sudah merambah dalam masyarakat, dan
hampir menjadi tradisi yang turun-temurun. Banyaknya masyarakat
yang sering mencampur adukkan antara ketauhidan dan kesyirikan
(musyrik).Meminta doa dari orang „alim,wara‟ mengamalkan wirid
tertentu yang diambil dari asmaul husna (nama-nama Allah swt yang
indah) atau mengamalkan ayat Al-Qur‟an memeng dibolehkan
bahkan menjadi sunnah Nabi Saw.Orang yang memiliki tauhid dan
iman yang benar ,maka gerakan-gearakannya akan terasa dibawah
pengawasan Allah swt dan seseorang yang bertauhid dan beriman
tidak akan mencari rezeki selain dijalan Allah swt.Sebab ia tahu hanya
Allah Swt yang memberikan rezeki.

3. Aliran-aliran dalam Tauhid/Kalam


1. Aliran Syiah
Syiah dilihat dari segi bahasa berarti
pengikut,pendukung,partai/kelompok,sedangan secara teminologi
adalah sebagian kaum muslimin yang dalam bidang spritual dan
keagamaannya selalu merujuk pada keturunan nabi Muhammad SAW
atau ornag yang disebut sebagai ahl al-bait. Dan penting dalm doktrin
syiah adalah pernyataana bahwa segala petunjuk agama itu bersumber
dari ahl-bait. Mereka menolak petunjuk-petunjuk keagamaan dari para
sahabat yang bukan ahl al-bait/para pengikutnya.
Menurut Thabathbal. Istilah syiah untuk pertama kalinya
ditunjukkan pada para pengikut ali,pemimpin pertama ahl al-bait pada
masa nabi Muhammad SAW,para pengikut Ali yang disebut syiah.
2. Aliran Qadariyah
Qadariyah berasal dari bahasa Arab yaitu qadara yang artinya
kemampuan dan kekuatan. Adapun menurut pengertian terminologi
qadariyah adalah suatu aliran yang percaya bahwa segala tindkan
manusia di intervensi dari Tuhan. Aliran ini berpendapat bahwa tiap-
tiap orang adalah pencipta bagi segala perbuatannya. Ia dapat berbuat
sesuatu atau meninggalkan atas kehendaknya sendiri. Dalam hal ini,
Harun Nasution menegaskan bahwa kaum qadariyah berasal dari
pengertian bahwa manusia mempunyai qudrah atau kekuatan untuk
melaksanakan kehendaknya, dan bukan berasal dari pengertian bahwa
manusia terpaksa tunduk pada tuhan.
3. Aliran Jabariyah
Nama jabariyah berasal dari kata jabara yang mengandung arti
memeksa. Sedngkan menurut al-syahstani bahwa jabariyah berarti
menghilngkan perbuatan dari hamba secara hakikat menyandarkan
perbuatan tersebut kepada Allah SWT. Dengan demikian posisi
manusia dalam paham ini tidak memiliki kebebasan dan inisiatif
sendiri, tetapi terikat pada kehendak tuhan. Oleh karena itu, aliran
jabariyah ini menganut paham bahwa manusia tidak mempunyai
kemerdekaan dalam menentukan kehendak dan perbuatannya.
Manusia dalam paham ini betul melakukan perbuatan,tetapi
perbuatnnya itu dalam keadaan terpaksa.
4. Aliran Murji’ah
Nama murji’ah diambil dari kata irj’a atau arja’a yang bermakna
penundaan, penangguhan dan pengharapan. Kata arja’a mengndung
pula arti memberi harapan, yakni memberi harapan kepada pelaku
dosa besar untuk memperoleh pengampunan dan rahmat Allah. Selain
itu, arja’a berarti pula meletakkan dibelakang atau mengemudukan,
yaitu orang yang mengemudikan amal dan iman.
Bagi kaum murji’ah orang yang melakukan dosa besar tetap
mukmin, soal dosa besar yang dilakukannya merupakan hak tuhan
untuk menentukannya dihari kemudian. Alasan mereka adalah bahwa
orang yang melakukan dosa besar masih tetap mengakui bahwa tiada
tuhan selain Allah dan Muhammad utusan (rasul) Allah, ataun dengan
kata lain masih tetap mengucapkan dua kalimat syahadat yang
menjadi dasar iman dan mukmin.
5. Aliran Khawarij
Khawarij berarti orang yang keluar barisan Ali bin Abi Thalib.
Golongan ini mengnggap diri mereka sebagai orang-orang yang keluar
dari rumah dan semata-mata untuk berjuang dijalan Allah. Meskipun
pada awalnya Khawarij muncul karena persoalan politik, tetapi dalam
perkembangannya golongan ini banyak berbicara masalah teologis.
Alasan mendasar yang membuat golongan ini keluar dari barisan Ali
adalah ketidak setujuan mereka terhadap arbitrasi atau tahkim yang
dijalankan Ali dalam menyelesaikan masalah dengan mu’awiyah.
6. Aliran Muktazilah
Aliran ini muncul sebagai reaksi atas pertentangan antara aliran
khawarij dan aliran murji’ah mengenai persoalan orang mukmin yang
berdosa besar. Menghadapi dua pendapat ini, Wasil bin ata yang ketika
itu menjadi murid Hasan al-Basri, seorang ulama terkenal di Basra
mendahului gurunya dalm mengeluarkan pendapat. Wasil mengatakan
bahwa orang mukmin yang berdosa besar menempati posisi antara
mukmin dan kafir. Tegasnya,orang itu bukan mukmin dan bukan kafir.
Aliran muktazilah merupakan golongan yang membawa persoalan-
persoalan teologi yang lebih mendalam dan bersifat filosofis. Dalam
pembahasannya mereka banyak memakai akal sehingga mendapat
nama “kaum rasionalis islam”.
7. Ahlussunah Waljama’ah
Adapun umgkapan ahlussunah ( sering disebut sunni) dapat
dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu umum dan khusus. Sunni
dalam pengertian umum adalah lawan kelompok syiah. Dalam
pengertian ini, muktazilah sebagaimana juga asy’ariyah masuk dalam
barisan sunni. Sunni dalam pengertian khusus adalah mahzhab yang
berada dalam barisan syi’ariyah dan merupakan lawan muktazilah.
Selanjutnya, term ahlussunah banyak dipakai setelah munculnya aliran
asy’ariyah dan maturidiyah, dua aliran yang menentang ajaran-ajaran
muktazilah.
8. Aliran Maturidiyah
Aliran Maturidiyah didirikan oleh Muhammad bin Abu Mansur.
Al-maturidiyah mendasarkan pikiran-pikiran dalam soal-soal
kepercayaan kepada pikiran-pikiran imam Abu Hanifah yang
tercantum dalam kitabnya Al-fiqh Al-Akbar dan Al-fiqh Al-Absath
dan memberikan ulasan-ulasannya terhadap kedua kirab tersebut.
9. Aliran asy’ariyah
Aliran ini muncul sebagai reaksi terhadap paham muktazilah yang
dianggap menyeleweng dan menyesatkan umat islam. Dinamakan
aliran asy’ariyah karena dinisbahkan kepada pendirinya yaitu Abu
Hasan al-Asy’ari. Dan nama aslinya adalah Abu al-Hasan Ali bin
Ismail al-Asy’ari, dilahirkan di kota Basrah (Irak) pada tahun 260
H/873 M dan wafat pada tahun 324 H/935 M. Keturunan Abu Musa al-
asy’ari seorang sahabat dan perantara dalam sengketa antara Ali r.a.
dan muawiyah r.a. berikut ini adalah tujuh pokok ajaran aliran
asy’ariya :
a. Tentang sifat Allah
b. Tentang kedudukan Al-qur’an
c. Tentang melihat Allah diakhirat
d. Tentang perbuatan manuasia
e. Tentang antropomorfisme
f. Tentang dosa besar
g. Tentang keaadilan Allah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1) Implentasi Tauhid dalam rukun iman dimana seorang muslim itu
sangat penting menanamkan kepercayaan dalam bentuk aksi dari
ketauhidtan yang harus di barengi dengan hati ,di ucapkan dengan
lisan dan dilaksanakan dengan perbuatan.Sebagai umat muslim
harus pula menyakini pokok-pokok iman yang terdapat dalam rukun
iman itu sendiri.
2) Konsep Mukmin adalah seorang muslim yang dapat memenuhi
seluruh kehendak Allah dan memiliki iman kuat dalam hatinya.
 Konsep Kafir adalah menutup kebenaran,menolak kebenaran
atau mengetahui kesalahan tapi tetap menjalankannya .
 Konsep Munafik adalah mereka yang berpura-pura mengikuti
ajaran agama islam,tetapi sebenarnya hati mereka
memungkiranya.
 Konsep Fasik adalah orang yang keluar dari ketaatan kepada
Allah dan Rasulnya.
 Konsep musyrik adalah perbuatan yang menyekutukan Allah
dengan apa pun.
3) Aliran-aliran dalam tauhid/Kalam itu upaya untuk memahami
kerangka berfikir dan proses pengambilan keputusan para ulama
aliran teologi dalam menyelesaikan persoalan-persoalan kalam.

B.Saran
Semoga apa yang telah saya sajikan dalam makalah ini tadi dapat
diambil intisarinya yang kemudian diamalkan juga,semoga berguna
bagi kehidupan kita dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Suwadi.Implementasi Konsep Tauhid.Yogyakarta,2015.


Mun‟Im,Zaini,konsep mukmin dalam tafsir al-qur’an bin al-
imla.Probolinggo: PP.Nurul Jadid Po Box 1 Paiton,2013.
http://ilmu-duniadankhirat-blogspot.com/2012/12/Aliran-aliran-dalam
ilamu-kalam.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai