FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur pada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-
Nya, sehingga penyusunan makalah yang berjudul “ Keimanan dan ketaqwaan “ dapat selesai
dengan tepat waktu.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini pula penyusun mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibuk Adriyanti, S.H.M.H selaku Ketua Program Studi Ilmu Hukum UNIVERSITAS
MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN.
2. Bapak Tomi Farto, S.Pd.I,.M.Pd selaku pembimbing yang telah sabar dan meluangkan
waktu untuk memberi bimbingan dan arahan kepada penyusun dalam menyelesaikan
makalah ini.
3. Teman – teman dari prodi hukum yang telah memberikan semangat, yang tidak bisa
penyusun ungkapkan satu persatu. Serta berbagai pihak yang telah membantu selama
proses penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini, masih belum sempurna. Oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari berbagai pihak dan semoga
makalah ini bermanfaat. Aamiin.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG............................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH......................................................................................................................4
C. TUJUAN PENULISAN.........................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
A. PENGERTIAN KEIMANAN................................................................................................................6
a) Pengertian iman secara bahasa dan istilah:...............................................................................6
b) Pengertian iman menurut ulama................................................................................................6
c) Pengertian iman menurut ulama Indonesia...............................................................................7
d) Pengertian keimanan secara hukum keadilan............................................................................7
B. WUJUD IMAN..................................................................................................................................8
C. KRITERIA ORANG BERIMAN.............................................................................................................9
D. PENGERTIAN KETAQWAAN............................................................................................................12
E. CIRI CIRI ORANG BERTAQWA.........................................................................................................13
F. HUBUNGAN IMAN DENGAN TAQWA.............................................................................................13
BAB III........................................................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................................................15
A. KESIMPULAN..................................................................................................................................15
B. SARAN............................................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Makalah ini merupakan pemenuhan tugas Pendidikan Agama Islam yang
memang harus terpenuhi sebagai nilai tambahan yang sudah ditentukan oleh pengajar
disamping itu juga makalah ini sangat bermanfaat bagi pembaca karena pada makalah
ini sedikit/banyaknya terdapat ilmu yang dapat diambil sebagai pengetahuan atau
wawasan.
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang diberikan kesempurnaan
dibandingkan makhluk lain, maka dari itu ada beberapa manusia yang memang
menggunakan akalnya untuk mengkaji hal-hal yang belum ada sebagai rasa
keingintauan seperti halnya pada makalah ini juga akan mengkaji yaitu diantaranya
tentang keimanan dan ketakwaan, yang berisi dari berbagai sumber, agar makalah ini
ada nilai banding dengan makalah lain.
PEMBAHASAN
Akidah Islam adalah bagian yang paling pokok dalam agama Islam. Ia
merupakan keyakinan yang menjadi dasar dari segala sesuatu tindakan atau amal.
Seseorang dipandang sebagai muslim atau bukan muslim tergantung pada akidahnya.
Apabila ia berakidah Islam, maka segala sesuatu yang dilakukannya akan bernilai
sebagai amaliah seseorang muslim atau amal saleh. Apabila tidak berakidah maka
segala amalnya tidak memiliki arti apa-apa, kendatipun perbuatan yang dilakukan
bernilai dalam pendengaran manusia.
Akidah Islam atau Iman mengikat seeorang muslim, sehingga ia terikat dengan
segala aturan hukum yang datang dari Islam. Oleh karena itu menjadi seorang muslim
berarti meyakini dan melaksanakan segala sesuatu yang diatur dalam ajaran Islam.
Seluruh hidupnya didasarkan pada ajaran Islam.
َت َعلَ ْي ِه ْم َءا ٰيَتُ ۥهُ َزا َد ْتهُ ْم ِإي ٰ َمنًا َو َعلَ ٰى َربِّ ِه ْم يَتَ َو َّكلُون ْ َِإنَّ َما ْٱل ُمْؤ ِمنُونَ ٱلَّ ِذينَ ِإ َذا ُذ ِك َر ٱهَّلل ُ َو ِجل
ْ َت قُلُوبُهُ ْم وَِإ َذا تُلِي
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut
nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya
bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka
bertawakkal.”
2. Selalu bertaubat
Sesungguhnya setiap orang memiliki salah yang tidak diketahui ada salah yang
diketahui. Tentunya, dalam hal ini sebaik-baik orang yang bersalah atau berdosa
yakni kembali kepada Allah dengan cara taubat.
ََوتُوب ُٓو ۟ا ِإلَى ٱهَّلل ِ َج ِميعًا َأيُّهَ ْٱل ُمْؤ ِمنُونَ لَ َعلَّ ُك ْم تُ ْفلِحُون
Artinya: “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang
beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur: 31)
3. Senantiasa beribadah
Sungguh Allah Swt telah memberikan nikmat yang banyak kepada hambanya, oleh
karena itu hendaknya senantiasa mengabdikan diri dan beribadah kepada Allah Swt.
Allah Swt berfirman:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, ruku’lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah
Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (QS. Al-
Hajj: 77)
5. Sabar
Sabar menjadi salah satu ciri ciri orang beriman, Allah Swt berfirman dalam surah
Al-Baqarah ayat 153:
َّ ٰ صلَ ٰو ِة ۚ ِإ َّن ٱهَّلل َ َم َع ٱل
َصبِ ِرين َّ صب ِْر َوٱل
َّ وا بِٱل ۟ ُٰيََٓأيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءامن
۟ ُوا ٱ ْستَ ِعين
َ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai
penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-
Baqarah: 153).
6. Besyukur
Setelah sabar orang yang beriman itu senantiasa bersyukur, hal ini sebagaimana Allah
Swt berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 152:
۟
ِ فَ ْٱذ ُكرُونِ ٓى َأ ْذ ُكرْ ُك ْم َوٱ ْش ُكرُوا لِى َواَل تَ ْكفُر
ُون
Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu,
dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” (QS.
Al-Baqarah: 152)
Artinya: “dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan)
yang sia-sia.” (QS. Al-Mukminun 23: 3)
9. Membaca Al-Quran
Mendengarkan dan membacakan al-Quran termasuk ciri ciri orang yang beriman.
Sebab keutamaan mendengarkan bacaan Al-Quran akan menambah iman kepada
Allah Swt. Allah Swt berfirman:
Artinya: “Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan yang
beramal saleh, (bahwa) untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. Al-
Maidah: 9).
11. Ikhlas
Allah Swt berfirman:
ٓ
ين َأجْ رًا
ت ٱهَّلل ُ ْٱل ُمْؤ ِمنِ َـ ُوا ِدينَهُ ْم هَّلِل ِ فَُأ ۟و ٰلَِئكَ َم َع ْٱل ُمْؤ ِمنِ َـ
ِ ين ۖ َو َسوْ فَ يُْؤ ۟ وا بٱهَّلل ِ َوَأ ْخلَص
۟ َ َُوا َوٱ ْعت
ِ ص ُم
۟ ُوا َوَأصْ لَح
۟ اَّل ٱلَّ ِذينَ تَاب
ِإ
َظي ًما ِ ع
12. Amanah
Allah Swt berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 72:
ض َو ْٱل ِجبَا ِل فََأبَ ْينَ َأن يَحْ ِم ْلنَهَا َوَأ ْشفَ ْقنَ ِم ْنهَا َو َح َملَهَا ٱِإْل ن ٰ َسنُ ۖ ِإنَّ ۥهُ َكانَ ظَلُو ًما
ِ ْت َوٱَأْلر
ِ ِإنَّا ع ََرضْ نَا ٱَأْل َمانَةَ َعلَى ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
َجهُواًل
Artinya: “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka
khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS. Al-Ahzab: 72)
Demikianlah ciri-ciri orang beriman lengkap dengan dalil. Semoga kita termasuk
golongan orang-orang yang beriman.
Jika takwa disandarkan kepada firman Allah tersebut, maka makna takwa adalah
hanya Allah yang berhak untuk ditakuti dan diagungkan di dalam diri hamba-hamba-
Nya, sehingga mereka beribadah dan taat kepada-Nya.
1. Beriman kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, dan para nabi. Indikator
takwa yang pertama adalah memelihara fitrah iman.
2. Mengeluarkan harta yang dicintai kepada karib kerabat, anak yatim, orang-
orang miskin yang dalam perjalanan, orang yang minta-minta dana, dan
orang yang tidak memiliki kemampuan untuk memerdekakakn hamba
sahaja. Indikator yang kedua adalah mencintai sesama umat manusia yang
diwujudkan melalui kesanggupan mengorbankan harta.
3. Mendirikan salat dan menunaikan zakat. Indikator takwa yang ketiga adalah
memelihara ibadah formal.
5. Sabar saat kepayahan, kesusahan dan pada waktu jihad. Indikator yang
kelima adalah memiliki semangat perjuangan.
Keimanan dan ketakwaan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan.
Orang yang bertakwa adalah orang yang beriman yaitu yang berpandangan dan
bersikap hidup dengan ajaran Allah menurut Sunnah Rasul yakni orang yang
melaksanakan shalat, sebagai upaya pembinaan iman dan menafkahkan rizkinya
untuk mendukung tegaknya ajaran Allah. Takwa adalah melaksanakan perintah
Allah dan menjauhkan larangannya. Iman adalah percaya pada pandangan dan sikap
hidup dengan ajaran Allah, yaitu al-Qur'an menurut Sunnah Rasul, atau dengan selain
ajaran Allah, yang terwujud kedalam ucapan dan perbuatan. Wujud iman menurut
tiga unsur, yaitu isi hati, ucapan, dan laku perbuatan. Isi hati dan perbuatan disebut
pandangan hidup, sedangkan laku pebuatan yang mewujudkan gerak berbuat dalam
keseluruhan hidup manusia disebut sikap hidup.
Hubungan tentang iman, takwa dan islam kepada salah satu ayat Al-Qur'an
surat Ali Imran ayat 102 yang artinya:
"Hai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar benar takwa
kepadaNya dan janganlah sekali kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragam
islam"
Pada ayat tersebut Allah memperlihatkan kedekatanNya dengan hambaNya
yang beriman dengan memanggil mereka dengan huruf nida' yang diterjemahkan
kedalam bahasa Indonesia dengan "Hai", dengan cara ini menunjukkan kedekatan
antara yang memanggil dan yang dipanggil, yaitu orang orang yang beriman.
Menurut pendapat jumhur ulama dan imam Syafi’i meriwayatkan ijma para
shohabat,tabi’in dan orang-orang sesudah mereka yang sezaman dengan beliau bahwa
iman adalah :
” Membenarkan dengan hati maksudnya menerima segala apa yang dibawa oleh
Rasulullah Saw. Mengikrarkan dengan lisan ” maksudnya mengucapkan dua kalimat
syahadat ” Asyhadu alla Ilaha illah wa asyhadu anna Muhammadarrasulullah “.
Sedangkan mengamalkan dengan anggota badan maksudnya, hati mengamalkan
dalam bentuk keyakinan sedang anggota badan mengamalkannya dalam bentuk
ibadah-ibadah sesuai dengan fungsinya.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Allah mengingatkan orang orang yang beriman untuk bertakwa, karena ketakwaan
adalah alat control terhadap perilaku seseorang didalam hidupnya untuk memperbanyak
amal kebaikan dan selalu berupaya menghindari semua bentuk perbuatan yang akan
mengundang dosa. Tidak ada dalam rumus kehidupan seorang beriman yang melakukan
perbuatan yang melanggar aturan Allah melainkan ketakwaan itu sudah dicabut didalam
dirinya.
3.2 SARAN
Setelah pembahasan makalah ini, diharapkan kita pada khususnya umat Islam pada
umumnya dapat memahami keiman dan ketaqwaan, sehingga kita dapat mengenal Allah
SWT serta dapat mengamalkannya dengan ibadah dan pelaksanaan dalam kehidupan
sehari-hari.
Dengan mengenal Allah SWT sebagai Tuhan yang Esa dan yang patut disembah, kita akan
terhindar dari perbuatan yang akan mengundang dosa. Mudah-mudahan kita termasuk
orang-orang yang dilindungi Allah SWT . Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Buhairi, Muhammad Abdul Athi (2012). Tafsir Ayat-Ayat Yā Ayyuhal-ladzīna Āmanū. Jakarta:
Pustaka Al-Kautsar.
An-Nawawi (2019). Matan dan Terjemahan Lengkap Riyadhus Shalihin. Solo: Pustaka Arafah.
Bakhtiar, Nurhasanah (2018). Pendidikan Agama Islam di Perguruan Tinggi Umum (PDF).
Sleman: Aswaja Pressindo.
Nugraha, J. (2020, November 20). Taqwa adalah Menjalankan Perintah dan Menjauhi
Larangan Allah, Ketahui Maknanya. Retrieved oktober 9, 2022, from Merdeka.com:
https://www.merdeka.com/jateng/taqwa-adalah-menjalankan-perintah-dan-menjauhi-
larangan-allah-ketahui-maknanya-kln.html