DISUSUN OLEH :
ADAM SALEH A.P
FATIMATUS ZAHRO ROZI
MOH. AKBAR DWI MAULANA
SITI UMAYYAH
ZAHRA NADIRA ARIF
COVER
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan rahmat
serta inayah-Nya, yang karena-Nya, penulis diberikan kekuatan dan kesabaran untuk
menyelesaikan makalah ini.
Adapun makalah ini ditujukan sebagai pemenuhan tugas dari pelajaran Al-Qur’an dan
Hadist. Lewat penyusunan makalah ini tentunya penulis mengalami beberapa hambatan,
tantangan seta kesulitan, namun karena binaan dan dukungan dari semua pihak, akhirnya semua
hambatan tersebut dapat teratasi. Melalui penyusunan makalah ini tentunya penulis sadar akan
banyak ditemukan kekurangan pada laporan ini. Baik itu dari segi kualitas maupun dari segi
kuantitas bahan observasi yang penulis tampilkan. Selanjutnya penulis mengucapkan
terimakasaih yang sebanyak-banyaknya kepada segenap pihak yang telah memberikan
dukungan, baik itu berupa bantuan, doa maupun dorongan dan beragam pengalaman selama
proses penyelesaian penulisan makalah ini.
Terakhir, tentunya penulis berharap setiap bantuan yang telah diberikan oleh segenap
pihak dapat menjadi ladang kebaikan. Dan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan
berguna bagi kemajuan pendidikan..
2
DAFTAR ISI
COVER......................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
PENUTUP................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11
3
PENDAHULUAN
Pada zaman modern ini, amanah dan tanggung jawab sulit sekali untuk ditemukan.
Banyak orang yang menganggap bahwa amanah dan tanggung jawab merupakan suatu hal yang
tidak wajib untuk dipenuhi atas apa yang telah dipercayakan seseorang padanya. Padahal amanah
dan tanggung jawab merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh setiap orang yang
telah mendapatkan kepercayaan tersebut.
Amanah adalah salah satu sifat terpuji serta akhlak mulia yang dimiliki oleh Nabi dan
Rasul sifat ini sangatlah wajib dimiliki seorang Nabi dan Rasul, karena tidaklah mungkin
seorang utusan Allah SWT yaitu Nabi dan Rasul memiliki sifat yang bertentangan dengan
amanah yakni sifat khianat, karena jika mereka memiliki sifat khianat walaupun hanya sedikit
pastilah tidak ada kenabian serta serta mereka tidak berhak mendapatkannya.
Sebagai makhluk ciptaan Allah yang menjadikan Rasulullah sebagai panutan maka sudah
semestinya kita meneladani salah satu sifat terpuji dari kenabian ini yaitu amanah, karena dengan
kita dapat meneladani sifat ini maka diharapkan kita dapat hidup bahagia didunia maupun
akhirat, serta dapat menerapkan sifat amanah ini dengan baik dan istiqomah di zaman modern ini
meskipun begitu banyak rintangan dan halangannya yang harus dihadapi.
4
PEMBAHASAN
A. Pengertian Amanah
Dalam dunia ini kita mendapatkan begitu banyak amanah,baik dari Allah maupun
dari sesama manusia namun kebanyakan dari mereka belum menerapkan sifat terpuji itu
secara utuh dalam kehidupan sehari-hari.Secara Harfiah,amanah artinya dipercaya.Kalau
secara khusus,amanat berarti mengembalikan sesuatu yang dititipkan oleh seseorang
kepadanya.Adapun makna Umumnya adalah menyampaikan atau melaksanakan sesuatu
yang di tugaskan kepadanya.Dan lawan dari sifat amanah tersebut adalah khianat.
Dalam Islam amanah itu meliputi atau terbagi kepada tiga dimensi, yaitu:
Dalam hal ini amanah dapat dilihat dengan lebih luas dan mendalam. Amanah
dapat diartikan sebagai kewajiban seorang hamba kepada Allah yang harus dilakukan
oleh seluruh umat manusia.
Dalam hal ini amanah dapat dilihat sebagai sifat yang terpuji serta juga sebagai
tugas yang harus dilaksanakan antar sesama manusia.
Pada dimensi ini amanah dapat dilihat sebagai sesuatu yang harus dikerjakan
untuk kebaikan dirinya sendiri agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Ketiga
dimensi ini sangatlah saling berkaitan satu sama lain, artinya jika hanya satu dimensi
saja yang kita kerjakan maka amanahnya tidaklah sempurna.
5
C. Macam-macam Amanah
1. Amanah dalam Memelihara Titipan dan Mengembalikannya
Titipan yang diberikan oleh seseorang merupakan kepada kita merupakan
amanah. Oleh karena itu, amanah harus dijaga agar jangan sampai ada yang
berkurang atau mengalami kerusakan. Sehingga kita bisa mengembalikannya dalam
bentuk seperti semula.
2. Amanah dalam menjaga rahasia
Rahasia merupakan sesuatu yang harus disembumyikan agar orang lain tidak
mengetahuinya. Karena hal itu termasuk amanah, baik rahasia bersifat pribadi,
keluarga, organisasi, hingga negara.
3. Amanah untuk tidak menyalahgunakan jabatan
Jabatan merupakan salah satu amanah yang harus dipelihara atau dijalani dengan
sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Oleh sebab itu, seorang
pejabat jangan sampai menyalahgunakan jabatan yang telah diamanahkan kepada
kita, karena apabila seorang pejabat melakukannya, maka sesungguhnya dia telah
menghianati Allah, Rasul-Nya, dan kaum mukminin.
4. Amanah dalam melaksanakan kewajiban
Dalam hidup ini, kita memiliki predikat yang banyak baik sebagai pribadi, suami,
istri, orang tua, anak, pemimpin, atau sebagainya. Sebagai apapun kita ada
kewajiban-kewajiban yang harus kita laksanakan. Karena halini merupakan
penunaian suatu amanah yang diberikan kepada kita dan semuanya itu akan tercatat
seluruhnya dihadapan Allah SWT.
5. Amanah dalam menjaga agama
Menjaga agama Allah merupakan amanh yang paling besar yaitu amanah dalam
menjaga nilia-nilai agama dan menyiarkannya kepada seluruh manusia. Sadarlah
bahwa kita bertanggung jawab atas agama ini dan kita akan mempertanggung
jawabkan semua itu dihadapan Allah.
Sebagaimana Sabda Rasulullah SAW yang artinya:
“Sampaikanlah pesanku kepada manusia meskipun hanya satu ayat.”[1]
Dan juga sesungguhnya menjaga amanah dengan baik dapat menghapuskan dosa-
dosa dari kesalahan perbuatan kita. Seperti sabda Rasulullah SAW:
6
“Jaminlah enam perkara untukku maka aku akan menjamin surge untuk kalian,
jujurlah dalam berkata, tepatilah janji jika kalian berjanji, sampaikan amanah yang
dipercayakan kepadamu, jagalah kemaluan kalian, jagalah penglihatan kalian dan
jagalah tangan kalian dari perbuatan keji.” [2]
6. Amanah dalam menjual dan membeli
Diantara jenis amanah yang lain adalah amanah dalam jual beli dan amanah
dalam profesi kita. Karena profesi seseorang merupakan sebuah amanah yang harus
dijaga dan itu adalah amanah yang besar dan janganlah sekali-kali untuk
menghianatinya.
7
mendapat minuman dari air yang mendidih dan azab yang pedih karena keka iran
mereka dahulu (QS al-An‘ām [6]: 70).
4. QS an-Nisā’ [4] :36
Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu
apa pun. Dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua , karib-kerabat, anak- anak
yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu
sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang
yang sombong dan membanggakan diri (QS an-Nisā’ [4] :36).
5. QS Hūd [11]:117-119
Dan Tuhanmu tidak akan membinasakan negeri-negeri secara zalim, selama pen-
duduknya orang-orang yang berbuat kebaikan (117). Dan jika Tuhanmu
menghendaki, tentu Dia jadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa
berselisih (pendapat) (118). Kecuali orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan
untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat (keputusan) Tuhanmu telah tetap,
‛Aku pasti akan memenuhi neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka)
semuanya (119). (QS Hūd [11]:117-119).
8
2. Hadis Riwayat Imam Abu Dawud
Diceritakan kepada kami oleh Muhammad bin Isa dari Ibrahim bin Sa’ad dari Abdul
Malik dari Rabi’ dari Subrah dari ayahnya dari kakeknya, yang berkata bahwa Nabi
Muhammad saw. bersabda: "Perintahkanlah anak-anak untuk salat ketika mereka
berusia tujuh tahun. Dan pukullah mereka (jika tidak mau menjalankan salat) ketika
mereka berumur sepuluh tahun.
3. Hadis Riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim
Diceritakan kepada kami oleh Muhammad dari ‘Amr bin Abi Salamah dari alAuzai’
dari Ibn Syihab dari Sa’id bin Musayyib bahwa Abu Hurairah telah berkata, AL-
QUR’AN-HADIS- KELAS XI 115 ‘Aku mendengar Nabi Muhammad saw. berkata:
"Hak seorang muslim kepada muslim lainnya ada lima, yakni membalas salam,
menjenguk yang sakit, mengantarkan jenazah, memenuhi undangan dan mendoakan
ketika bersin." (HR. Bukhari-Muslim).
9
PENUTUP
Amanah adalah suatu sikap terpuji yang sangat dianjurkan oleh Allah kepada kita untuk
mengamalkannya di dunia ini apalagi di era globalisasi seperti sekarang ini, karena dengan kita
mengamalkan dan membiasakan diri kita untuk berbuat amanah maka insyaallah senantiasalah
diri dan hidup kita menjadi lebih baik dan kita dapat saling menghargai dan menghormati kepada
sesama makhluk Allah karena kita mengamalkan sifat amanah ini serta untuk dapat dipercaya
oleh orang lain maka kita haruslah dapat bersikap jujur dan juga amanah karena dengan bersifat
seperti itulah orang lain pasti akan memandang kita sebagai orang yang terhormat dan mulia.
Amalkanlah sifat ini didalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar janganlah sekali-kali
kita menyalahi atau mengkhianati amanah yang diberikan oleh orang lain kepada kita karena jika
kita menyalahi dan mengkhianati amanah itu maka sungguhlah kita akan termasuk kedalam
golongan yang tersesat dan dimurkai oleh Allah.
10
DAFTAR PUSTAKA
Al Hasyimi, Abdul Mun’im. Akhlak Rasul Menurut Bukhari dan Muslim. Jakarta:
Gema Insani, 2009.
Al Asqalani, Ibnu Hajar. Fathul Baari syarah Shahih Al Bukhari juz 1. Terj. Gazirah
Abdi Ummah. Jakarta: Pustaka Azzam, 2002.
Al Naisaburi, Abu Husain Muslim bin Al Hajjaj. Shahih Muslim. Jakarta: Dar el
Fikr, 2009.
An Nawawi, Imam. Syarah Shahih Muslim juz 2. Terj. Wawan Djunaedi Soffandi.
Jakarta: Pustaka Azzam, 2010.
11