NIM : 2229031009
TUGAS 1
MATRIKS PERBANDINGAN KURIKULUM KTSP (2006), KUR 2013, DAN KUR MERDEKA (2022)
Bab 3 SKL Mata Pelajaran: Bab 3: Emosional Bab 2: Literasi Sains dan
Bab ini berisi rincian Meningkatkan kesadaran diri dan Teknologi
tentang SKL untuk setiap kemampuan untuk mengendalikan diri. Memahami konsep,
mata pelajaran yang Meningkatkan kemampuan untuk prinsip, dan aplikasi
diajarkan pada jenjang memahami dan mengelola emosi. sains dan teknologi.
pendidikan dasar dan Mengembangkan kemampuan untuk Mampu melakukan
menengah. SKL mata mengambil keputusan yang tepat dan pengamatan,
pelajaran terdiri dari bertanggung jawab. eksperimen, dan
beberapa kompetensi penalaran sains dan
dasar yang harus dikuasai teknologi.
siswa pada setiap mata Mampu memanfaatkan
pelajaran. sains dan teknologi
Bab 4 SKL Kelompok Mata untuk memecahkan
Pelajaran: Bab ini masalah dan
menjelaskan tentang SKL mengembangkan
kelompok mata pelajaran kehidupan
yang mencakup bermasyarakat.
2
kemampuan yang harus
dikuasai siswa dalam
kategori tertentu, seperti
kompetensi sosial,
spiritual, keterampilan
hidup, dan sebagainya
Bab 5 Pelaksanaan SKL: Bab 4: Fisik dan Kesehatan Bab 3: Literasi Humaniora
Bab ini menjelaskan tentang Mengembangkan kesadaran tentang dan Sosial
cara pelaksanaan SKL pentingnya kesehatan fisik dan mental. Memahami konsep,
dalam pembelajaran dan Meningkatkan kemampuan untuk fungsi, dan metode
evaluasi hasil belajar siswa. humaniora dan sosial.
memelihara kesehatan fisik dan mental.
SKL menjadi acuan bagi
Meningkatkan kemampuan untuk Mampu menganalisis
guru dalam
mengembangkan dan melakukan kegiatan fisik dan olahraga dan menjelaskan
menyusun Rencana secara teratur dan bermanfaat. fenomena sosial dan
Pelaksanaan Pembelajaran budaya.
(RPP) serta dalam Mampu mengapresiasi
mengevaluasi hasil belajar dan mengembangkan
siswa kebudayaan dan
kemanusiaan
Bab 6 Penutup: Bab ini Bab 5: Seni dan Budaya Bab 4: Literasi
berisi tentang penegasan Menyadari peran seni dan budaya dalam Kewirausahaan
bahwa SKL menjadi acuan kehidupan dan masyarakat. Memahami konsep dan
bagi lembaga sertifikasi Meningkatkan kemampuan untuk prinsip kewirausahaan.
untuk menetapkan standar Mampu
menghargai dan menginterpretasikan karya
kelulusan pada jenjang
seni dan budaya. mengembangkan ide
pendidikan yang
bersangkutan Mengembangkan kemampuan untuk bisnis dan mengelola
menghasilkan karya seni dan budaya. usaha kecil dan
menengah.
Mampu memanfaatkan
3
teknologi informasi dan
komunikasi untuk
mendukung
pengembangan bisnis.
4
hidup.
6
agama dan moral, bahasa
dan sastra Indonesia,
matematika, ilmu
pengetahuan alam, dan
sejarah.
8
kompetensi yang diatur
dalam SI.
Pelaksanaan pembelajaran Guru harus membuat rencana pembelajaran Guru harus mampu
yang memuat kompetensi yang akan dicapai, merancang pembelajaran
metode pembelajaran yang akan digunakan, yang sesuai dengan
dan evaluasi hasil belajar peserta didik. karakteristik peserta didik
9
dan konteks lingkungan
sekitar, sehingga
pembelajaran dapat
relevan dengan
kehidupan sehari-hari.
10
untuk belajar.
12
terhadap produk atau karya siswa. Penilaian reliabel, dan adil bagi
sikap dilakukan melalui observasi perilaku semua siswa. Penilaian
siswa dalam kegiatan pembelajaran sehari- juga harus memberikan
hari. umpan balik yang jelas
dan konstruktif kepada
siswa untuk membantu
mereka dalam
meningkatkan prestasi
belajar mereka. Di dalam
penilaian, kemungkinan
akan ditekankan pada
pengukuran
keterampilan hidup,
kearifan lokal, dan nilai-
nilai budaya sebagai
bagian dari penilaian
sikap siswa.
13
Pelaksanaan Penilaian
(memperhatikan aspek
waktu, suasana, dan
kondisi)
14
Tujuan PTK PTK bertujuan Dalam konteks Kurikulum 2013, PTK sangat kurikulum Merdeka
untuk memperbaiki penting dilakukan sebagai upaya untuk menekankan pada
kualitas pembelajaran di mengembangkan kompetensi guru dalam pendekatan yang
kelas, mengembangkan mengelola pembelajaran sesuai dengan berbasis kearifan lokal
kreativitas dan inovasi, pendekatan dan prinsip yang diusung oleh dan nilai-nilai budaya
serta meningkatkan kurikulum tersebut. PTK juga dapat serta keterampilan hidup
profesionalisme guru. membantu guru dalam memperbaiki dan sebagai bagian dari
meningkatkan kualitas pembelajaran di tujuan pembelajaran.
kelas, sehingga dapat memperbaiki Dalam hal ini, guru perlu
pencapaian kompetensi siswa. memahami kearifan lokal
dan nilai-nilai budaya
yang ada di lingkungan
sekitar sekolah, serta
bagaimana hal tersebut
dapat dikaitkan dengan
materi pembelajaran
yang diajarkan.
Persyaratan PTK Guru yang PTK dalam Kurikulum 2013 dilakukan dengan PTK dalam kurikulum
melakukan PTK harus mengikuti prosedur yang diatur dalam Merdeka juga
memenuhi persyaratan Permen 16/2007, yaitu melalui empat menekankan pada
kompetensi dan memiliki tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan, penggunaan media dan
keterampilan dalam observasi, dan refleksi. Pada tahap teknologi yang relevan
melaksanakan penelitian. perencanaan, guru merancang tindakan dan efektif dalam
PTK juga harus dilakukan yang akan dilakukan berdasarkan hasil pembelajaran. Selain itu,
dalam konteks refleksi dan analisis terhadap praktik guru juga diharapkan
pembelajaran di kelas, pembelajaran di kelas. Pada tahap dapat melakukan
dengan melibatkan peserta pelaksanaan, tindakan yang telah kolaborasi dengan
didik dan memperhatikan direncanakan dilaksanakan di kelas. Pada sesama guru, orangtua
kondisi lingkungan sekolah. tahap observasi, guru mengamati dan siswa, dan masyarakat
mencatat hasil dari tindakan yang telah untuk meningkatkan
15
dilaksanakan. Pada tahap refleksi, guru kualitas pembelajaran di
melakukan evaluasi terhadap hasil observasi, kelas.
serta merencanakan tindakan selanjutnya
yang perlu dilakukan.
16
tindakan perbaikan.
19
41. PENGELOLA Permen 19/2007 Permen 19/2007 Permen 19/2007
AN Tujuan penilaian Penyusunan rencana pembelajaran yang Penyusunan rencana
pendidikan Penilaian terintegrasi dan berorientasi pada pembelajaran yang
pendidikan bertujuan pengembangan kompetensi. fleksibel dan responsif
untuk mengukur sejauh terhadap kebutuhan dan
mana pencapaian kondisi setempat.
kompetensi peserta didik,
memberikan umpan balik
pada proses pembelajaran,
serta sebagai dasar
pengambilan keputusan
terkait kelulusan, promosi,
dan seleksi.
Pengolahan nilai Nilai hasil Pembentukan tim pengembang kurikulum Pengembangan sistem
21
penilaian harus diolah untuk memastikan keberhasilan evaluasi yang sesuai
dengan menggunakan implementasi. dengan tujuan kurikulum
rumus yang telah dan memperhatikan
ditetapkan oleh satuan karakteristik setiap
pendidikan. Selain itu, nilai daerah
hasil penilaian harus
dilaporkan secara periodik
kepada orang tua/wali
siswa dan dapat diakses
oleh siswa dan orang
tua/wali siswa
Pengawasan penilaian
Pengawasan terhadap
pelaksanaan penilaian
dilakukan oleh Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan setempat,
dengan melakukan
verifikasi terhadap
pengolahan nilai dan
instrumen penilaian
Sumber dana BOP Sumber Penggunaan dana BOS Dana BOS harus
dana BOP dapat berasal digunakan sesuai dengan kebutuhan
dari anggaran pendapatan operasional sekolah dan tidak boleh
dan belanja daerah, digunakan untuk kepentingan pribadi atau
anggaran pendapatan dan kelompok tertentu. Sekolah wajib menyusun
belanja negara, dana rencana penggunaan dana BOS dan
alokasi khusus, serta melaporkan penggunaannya secara
sumber dana lain yang sah. transparan kepada pihak-pihak yang
Selain itu, Permen 69/2009 berkepentingan.
juga menyebutkan bahwa
pemerintah daerah dan
pemerintah pusat harus
memastikan bahwa dana
BOP yang disalurkan sesuai
dengan kebutuhan dan
memenuhi standar kualitas
pendidikan.
54. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Kurikulum 2013 atau disingkat K-13 adalah Kurikulum Merdeka
Pendidikan, yaitu suatu kurikulum nasional yang digunakan di adalah sebuah inisiatif
sistem kurikulum yang Indonesia sejak tahun 2013 untuk pendidikan baru di
dirancang dan disusun oleh pendidikan dasar dan menengah. K-13 Indonesia yang
setiap satuan pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan peserta diperkenalkan oleh
(sekolah) sendiri, baik itu didik dengan keterampilan, pengetahuan, Kementerian Pendidikan
Sekolah Dasar (SD), Sekolah dan karakter yang diperlukan untuk dan Kebudayaan
Menengah Pertama (SMP), memasuki dunia kerja atau melanjutkan (Kemendikbud) pada
24
maupun Sekolah pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. tahun 2021. Kurikulum
Menengah Atas (SMA). Kurikulum ini didesain berbasis kompetensi Merdeka bertujuan
Dalam KTSP, satuan yang mengutamakan pengembangan sikap, untuk memberikan
pendidikan berhak keterampilan, dan pengetahuan yang kebebasan bagi sekolah
menentukan kurikulum relevan dengan dunia kerja serta kebutuhan dan guru untuk
yang akan diterapkan hidup sehari-hari. mengembangkan
sesuai dengan kebutuhan Dalam K-13, terdapat tujuh kompetensi kurikulum yang lebih
dan karakteristik peserta dasar yang harus dikuasai oleh peserta didik, relevan dan kontekstual
didik di satuan pendidikan yaitu kompetensi sosial, kompetensi dengan kondisi lokal
tersebut. spiritual, kompetensi pengetahuan, serta kebutuhan peserta
Dalam sistem KTSP, satuan kompetensi keterampilan, kompetensi didik.
pendidikan menetapkan berpikir tingkat tinggi, kompetensi mencipta, Dalam Kurikulum
standar kompetensi dan kompetensi mengekspresikan diri. Merdeka, pendekatan
lulusan, tujuan Setiap kompetensi dasar terbagi lagi menjadi pembelajaran yang
pembelajaran, bahan ajar, beberapa indikator yang dijabarkan menjadi digunakan adalah
metode pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran yang disusun secara berbasis proyek atau
penilaian yang berbeda- bertingkat dan bertahap. project-based learning
beda tergantung pada K-13 memiliki beberapa karakteristik yang (PBL) yang menekankan
kebutuhan dan membedakannya dengan kurikulum pada keterampilan
karakteristik masing- sebelumnya, yaitu penekanan pada berpikir kritis, kreativitas,
masing satuan pendidikan. pengembangan karakter dan kepribadian dan kolaborasi. PBL juga
Dalam hal ini, kurikulum peserta didik, pengintegrasian ilmu menggabungkan
tidak lagi diatur dan pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan berbagai disiplin ilmu
ditetapkan secara nasional sumber daya lokal, serta penilaian yang lebih dan mengarahkan
oleh pemerintah, holistik dan berbasis kompetensi. Kurikulum peserta didik untuk
melainkan dikelola dan ini juga mengedepankan pengembangan memecahkan masalah
dikembangkan oleh satuan kemampuan berbahasa Indonesia, nyata yang relevan
pendidikan dengan tetap matematika, sains, serta teknologi informasi dengan kondisi
mengacu pada standar dan komunikasi (TIK) yang penting untuk lingkungan sekitar.
nasional yang telah masa depan peserta didik. Kurikulum Merdeka
memberikan kebebasan
25
ditetapkan. bagi sekolah untuk
menentukan mata
pelajaran yang diajarkan,
metode pembelajaran
yang digunakan, serta
bentuk penilaian yang
sesuai dengan
karakteristik dan
kebutuhan peserta didik.
Hal ini diharapkan dapat
meningkatkan minat dan
motivasi peserta didik
dalam proses
pembelajaran.
Kurikulum Merdeka juga
menekankan pada
pengembangan karakter
peserta didik yang
mencakup aspek
kejujuran, toleransi,
kerjasama, disiplin, serta
tanggung jawab sosial.
Kurikulum ini diharapkan
dapat mempersiapkan
peserta didik untuk
menghadapi tantangan
global yang semakin
kompleks dan
meningkatkan kualitas
sumber daya manusia di
26
Indonesia.
55. Perbedaan Tahun pelaksanaan: 2006- Tahun pelaksanaan: 2013-sekarang Tahun pelaksanaan:
2013 Fokus: Kompetensi 2021-sekarang
Fokus: Kompetensi Pembelajaran: Terintegrasi antar mata Fokus: Proyek
Pembelajaran: Berorientasi pelajaran Pembelajaran:
pada mata pelajaran Metode pembelajaran: Menggunakan RPP Terintegrasi antar
Metode pembelajaran: Jenis penilaian: Penilaian formatif dan disiplin ilmu
Menggunakan silabus sumatif Metode pembelajaran:
Jenis penilaian: Penilaian Kebebasan sekolah: Lebih luas Berbasis proyek
harian, ulangan, dan Ujian Karakter peserta didik: Diintegrasikan dalam Jenis penilaian: Penilaian
Nasional kurikulum formatif dan sumatif
Kebebasan sekolah: Pengembangan kurikulum: Berbasis nasional Kebebasan sekolah:
Terbatas Sangat luas
Karakter peserta didik: Karakter peserta didik:
Tidak diakomodasi secara Diutamakan dalam
khusus kurikulum
Pengembangan kurikulum: Pengembangan
Berbasis nasional kurikulum: Berbasis lokal
27
Menekankan pentingnya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
Ketiga kurikulum ini menekankan pentingnya pembelajaran yang berpusat pada peserta didik agar dapat
membantu peserta didik untuk belajar dengan cara yang lebih efektif.
Mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP)
Ketiga kurikulum ini mengacu pada Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum di Indonesia.
57. Kelebihan Fleksibel dan dapat Fokus pada pengembangan kompetensi Memberikan kebebasan
disesuaikan dengan kondisi peserta didik yang berkelanjutan dan pada sekolah dan guru
sekolah dan peserta didik berkesinambungan untuk menentukan
Lebih mudah Lebih menekankan pembelajaran yang konten dan materi
diimplementasikan karena berbasis pada masalah sehingga mampu pembelajaran sesuai
sudah teruji dan terbukti membantu peserta didik untuk dengan kebutuhan lokal
berhasil di beberapa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan nasional
sekolah dan kreatif Lebih mampu
Memberikan kebebasan Lebih mampu menjawab tantangan mengakomodasi
pada guru untuk pendidikan di era digital dan teknologi keanekaragaman budaya
merancang pembelajaran karena lebih menekankan pada penggunaan dan kebiasaan belajar
dan menyesuaikan dengan teknologi dalam pembelajaran peserta didik di setiap
karakteristik peserta didik wilayah Indonesia
Mendorong
pengembangan
keterampilan sosial dan
kepribadian peserta didik
agar mampu bersaing di
era globalisasi
58. Kelemahan Tidak memiliki standar Masih dalam tahap pengembangan dan Tidak memiliki standar
penilaian yang jelas dan implementasi yang belum merata di seluruh nasional yang jelas
terstandarisasi sehingga sehingga sulit untuk
28
bisa berbeda-beda di setiap Indonesia membandingkan hasil
sekolah Kurang mampu mengakomodasi perbedaan pembelajaran antar
Kurang mampu budaya dan kebiasaan belajar peserta didik sekolah atau wilayah
mengakomodasi di seluruh Indonesia Kurang mampu
perkembangan peserta Kurangnya persiapan dan pelatihan bagi mengakomodasi
didik secara menyeluruh guru dalam mengimplementasikan kebutuhan peserta didik
dan tidak berkelanjutan kurikulum ini secara efektif dalam persiapan
Terlalu banyak muatan menghadapi ujian
atau materi sehingga sulit nasional atau seleksi
untuk diimplementasikan masuk perguruan tinggi
dengan baik Kurangnya pengawasan
dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kurikulum
ini di setiap sekolah
59. Analisis kritis Perlu adanya standar Perlu disediakan pelatihan dan Perlu adanya standar
atau saran nasional yang jelas untuk pengembangan kompetensi bagi guru agar nasional yang jelas untuk
untuk penilaian yang dapat mengimplementasikan kurikulum ini membandingkan hasil
perbaikan terstandarisasi sehingga dengan lebih efektif pembelajaran antar
tidak terjadi perbedaan Perlu adanya evaluasi dan pengawasan yang sekolah atau wilayah
nilai antar sekolah lebih intensif terhadap pelaksanaan Kurikulum ini perlu
Muatan atau materi yang kurikulum ini di setiap sekolah dioptimalkan agar lebih
terlalu banyak perlu Kurikulum ini perlu disesuaikan agar mampu mampu mengakomodasi
disederhanakan sehingga mengakomodasi perbedaan budaya dan kebutuhan peserta didik
guru dapat mengajar kebiasaan belajar peserta didik di seluruh dalam persiapan
dengan lebih efektif Indonesia menghadapi ujian
Kurikulum ini perlu nasional atau seleksi
dioptimalkan agar lebih masuk perguruan tinggi
mampu mengakomodasi Perlu adanya
perbedaan kemampuan pengawasan dan
29
dan kebutuhan peserta evaluasi yang lebih
didik intensif terhadap
pelaksanaan kurikulum
ini di setiap sekolah
30