Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SISTEM GERAK MANUSIA


MATA KULIAH ILMU FAAL OLAHRAGA
Diajukan sebagai salah satu syarat tugas Mata Kuliah
Ilmu Faal Olahraga

Di susun oleh :
Nama : Riki Virmansah
NIM

: 10315007

PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


STKIP DARUSSALAM CILACAP
TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya
saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah Sistem Gerak Pada Manusia. Penulisan
makalah ini adalah salah satu tugas dan persyaratan untuk mata kuliah Ilmu Faal Olahraga di
STKIP Darussalam.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki.
Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai.

Karangpucung, 19 Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................

KATA PENGANTAR...............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I

BAB II

BAB III

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................

B. Rumusan Masalah ............................................................................

C. Tujuan...............................................................................................

PEMBAHASAN
A. Sistem Rangka Manusia ...................................................................

B. Otot ..................................................................................................

10

C. Sendi .................................................................................................

13

D. Gangguan dan Kelainan....................................................................

14

PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................

17

B. Saran..................................................................................................

17

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu ciri dari makhluk hidup adalah bergerak. Secara umum gerak dapat
diartikan berpindah tempat atau perubahan posisi sebagian atau seluruh bagian dari tubuh
makhluk hidup. Makhluk hidup akan bergerak bila aka impuls atau rangsangan yang
mengenai sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Pada hewan dan manusia dapat
mewakili pengertian gerak secara umum dan dapat dilihat dengan kasat mata/secara
nyata. Gerak pada manusia dan hewan menggunakan alat gerak yang tersusun dalam
sistem gerak.
Alat-alat gerak yang digunakan pada manusia dan hewan ada 2 macam yaitu alat
gerak pasif berupa tulang dan alat gerak aktif berupa otot. Kedua alat gerak ini akan
bekerja sama dalam melakukan pergerakan sehingga membentuk suatu sistem yang
disebut sistem gerak.
Tulang disebut alat gerak pasif karena tulang tidak dapat melakukan pergerakannya
sendiri. Otot disebut alat gerak aktif karena otot memiliki senyawa kimia yaitu protein
aktin dan myosin yang bergabung menjadi satu membentuk aktomiosin.
Dengan memiliki aktomiosin ini maka otot mempunyai sifat yang lentur/fleksibel
dan mempunyai kemampuan untuk memendekkan serabut ototnya (pada saat kontraksi)
dan memanjangkan serabut ototnya (pada saat relaksasi/kembali pada posisi semula).

B. Rumusan Masalah

Apa saja bagian bagian system pada gerak manusia ?

Apa fungsi dari setiap bagian system gerak manusia ?

Apa fungsi dari bagian bagian sendi dalam tubuh manusia ?

C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :
Mengetahui bagian-bagian sistem gerak pada manusia
Mengetahui fungsi dari setiap bagian sistem gerak pada manusia
Mengetahui bagian-bagian sendi
Mengetahui kelainan yang dapat menyerang sistem gerak pada manusia

BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Rangka Manusia
Manusia dalam kesehariannya banyak melakukan aktivitas seperti bekerja, berlari,
berjalan,

duduk

dan berdiri.

tersebut tubuh manusia ditunjang dengan

Untuk

melakukan

adanya rangka.

Rangka

kegiatan
terdapat

di

dalam tubuh manusia. Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan
bentuk

dan

ukuran

yang

bervariasi sesuai

dengan fungsinya.

Dengan

adanya rangka, maka manusia termasuk ke dalam kelompok vertebrata.


Bentuk tubuh manusia tidak terlepas dari peran rangka. Tinggi badan seseorang
dipengaruhi oleh panjang dan ukuran tulang-tulang penyusun tubuhnya. Tulang dibantu
dengan adanya otot dan persendian, maa tubuh manusia dapat bergerak. Sebagian besar
pembentukan sel darah juga terjadi di dalam sumsum tulang. Tulang juga merupakan
organ yang mengandung mineral kalsium paling banyak diantara organ tubuh lainnya.
Fungsi kerangka antara lain:
menahan seluruh bagian-bagian tubuh agar tidak rubuh
melindungi alat tubuh yang halus seperti otak, jantung, dan paru-paru
tempat melekatnya otot-otot
untuk pergerakan tubuh dengan perantaraan otot
tempat pembuatan sel-sel darah terutama sel darah merah
memberikan bentuk pada bangunan tubuh buah
Pada manusia, rangka dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu rangka aksial
dan rangka apendikular, yaitu :
a. Skeleton Aksial
Terdiri atas sekelompok tulang yang menyusun poros tubuh dan memberikan
dukungan dan perlindungan pada organ di kepala, leher dan badan. Macam-macam
skeleton aksial yaitu :

1. Tulang Tengkorak Bagian Kepala


Bagian Parietal : Tulang dahi
Bagian Temporal : Tulang samping kiri kanan kepala dekat telinga
Bagian Occipitas : Daerah belakang dari tengkorak
Bagian Spenoid : Berdekatan dengan tulang rongga mata seperti tulang baji
Bagian Ethmoid : Tulang yang menyusun rongga hidung
5

2. Tulang Tengkorak Bagian Wajah


Rahang bawah : menempel pada tulang tengkorak bagian temporal. hal tersebut
merupakan satu-satunya hubungan antar tulang dengan gerakan yang lebih
bebas.
Rahang bawah : menyusun sebagian dari hidung, dan langit-langit
palatinum (tulang langit-langit) : menyusun sebagian dari rongga hidung dan
bagian atas dari atap rongga mulut
Zigomatik : tulang pipi
Tulang hidung
Tulang lakrimal : sekat tulang hidung.
3. Tulang Dada
Tulang dada termasuk tulang pipih, terletak di bagian tengah dada. pada sisi kiri
dan kanan tulang dada terdapat tempat lekat dari rusuk. Bersama-sama dengan
rusuk, tulang dada memberikan perlindungan pada jantung, paru-paru dan
pembuluh darah besar.
Tulang dada tersusun atas 3 tulang yaitu:

Tulang hulu / manubrium


Tulang badan / gladiolus
Tulang taju pedang / xiphoid process
4. Tulang rusuk
Tulang rusuk berbentuk tipis, pipih dan melengkung. bersama-sama dengan tulang
dada membentuk rongga dada untuk melindungi jantung dan paru-paru. Tulang
rusuk dibedakan atas tiga bagian yaitu :
Tulang rusuk sejati berjumlah tujuh pasang. Tulang-tulang rusuk ini pada bagian
belakang berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ujung
depannya berhubungan dengan tulang dada dengan perantaraan tulang rawan
Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Tulang rusuk ini memiliki ukuran lebih
pendek dibandingkan tulang rusuk sejati. Pada bagian belakang berhubungan
dengan ruas-ruas tulang belakang sedangkan ketiga ujung tulang bagian depan
disatukan oleh tulang rawan yang melekatkannya pada satu titik di tulang dada
Rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Tulang rusuk ini pada ujung belakang
berhubungan dengan ruas-ruas tulang belakang, sedangkan ujung depannya
bebas
5. Ruas-ruas Tulang Belakang

Tujuh ruas pertama disebut tulang leher. ruas pertama dari tulang leher disebut
tulang atlas, dan ruas kedua berupa tulang pemutar atau poros. bentuk dari
tulang atlas memungkinkan kepala untuk melakukan gerakan.
7

Dua belas ruas berikutnya membentuk tulang punggung. Ruas-ruas tulang


punggung pada bagian kiri dan kanannya merupakan tempat melekatnya tulang
rusuk.
Lima ruas berikutnya merupakan tulang pinggang. Ukuran tulang pinggang lebih
besar dibandingkan tulang punggung. Ruas-ruas tulang pinggang menahan
sebagian besar berat tubuh dan banyak melekat otot-otot.
Lima ruas tulang kelangkangan (sacrum), yang menyatu, berbentuk segitiga
terletak dibawah ruas-ruas tulang pinggang.
Bagian bawah dari ruas-ruas tulang belakang disebut tulang ekor (coccyx),
tersusun atas 3 sampai dengan 5 ruas tulang belakang yang menyatu.
Ruas-ruas tulang belakang berfungsi untuk menegakkan badan dan menjaga
keseimbangan. menyokong kepala dan tangan, dan tempat melekatnya otot, rusuk
dan beberapa organ.
b. Skeleton Apendikular
Tersusun atas tulang tulang yang merupakan tambahan dari skeleton axial. Skeleton
axial terdiri dari :
Anggota gerak atas
Anggota gerak bawah
Gelang Bahu
Gelang panggung
Bagian akhir dari ruas-ruas tulang belakang seperti sakrum dan tulang coccyx
1. Tulang anggota gerak atas (extremitas superior)

Tulang penyusun anggota gerak atas tersusun atas :


Humerus / tulang lengan atas.
8

Radius dan ulna / pengumpil dan hasta.


Karpal / pergelangan tangan.
Metakarpal / telapak tangan.
Palanges (tulang jari-jari).
2. Tulang anggota gerak bawah (ekstremitas inferior)
Tulang anggota gerak bawah disusun oleh tulang:

Femur / tulang paha.


Tibia dan fibula / tulang kering dan tulang betis.
Patela / tempurung lutut.
Tarsal / Tulang pergelangan kaki.
Metatarsal / Tulang telapak kaki.
Palanges / tulang jari-jari tangan.
3. Tulang gelang bahu (klavikula dan scapula / belikat dan selangka)

Tulang selangka berbentuk seperti huruf S, berhubungan dengan tulang lengan


atas (humerus) untuk membentuk persendian yang menghasilkan gerakan lebih
9

bebas, ujung yang satu berhubungan dengan tulang dada sedangkan ujung lainnya
berhubungan dengan tulang belikat.
Tulang belikat (skapula) berukuran besar, bentuk segitiga dan pipih, terletak
pada bagian belakang dari tulang rusuk. Fungsi utama dari gelang bahu adalah
tempat melekatnya sejumlah otot yang memungkinkan terjadinya gerakan pada
sendi.
4. Gelang Panggul

Tulang gelang panggul terdiri atas dua buah tulang pinggung. Pada anak anak
tulang pinggul ini terpisah terdiri atas tiga buah tulang yaitu illium (bagian atas),
tulang ischiun (bagian bawah) dan tulang pubis (bagian tengah). Dibagian belakang
dari gelang panggul terdapat tulang sakrum yang merupakan bagian dari ruas-ruas
tulang belakang. Pada bagian depan terdapat simfisis pubis merupakan jaringan ikat
yang menghubungkan kedua tulang pubis. Fungsi gelang panggung terutama untuk
mendukung berat badan bersama-sama dengan ruas tulang belakang. melindungi
dan mendukung organ-organ bawah, seperti kandung kemih, organ reproduksi, dan
sebagai tempat tumbuh kembangnya janin.

B. Otot
Otot merupakan alat gerak aktif karena kemampuan berkontraksi . oto memendek
jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot
sedang melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat.
Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu:
a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran
semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan.
b. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran
semula.
10

c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula.


Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan filament
miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun
miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu
otot.
a. Jenis-jenis Otot
Berdasarkan bentuk morfologi, sistem kerja dan lokasinya dalam tubuh, otot
dibedakan menjadi tiga, yaitu otot lurik, otot polos, dan otot jantung.
1. Otot lurik (Otot Rangka)

Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di
bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai jalur-jalur melintang
gelap (anisotrop) danterang (isotrop) yang tersusun berselang-selang.

2. Otot Polos
Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot
polos tersusun dari sel sel yang berbentuk kumparan halus. Otot polos terdapat
pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:
1. Dinding saluran pencernaan
2. Saluran-saluran pernapasan
3. Pembuluh darah
4. Saluran kencing dan kelamin

11

3. Otot Jantung
Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja
serabut serabutnya bercabang - cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi
oleh saraf otonom. Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut
juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak

b. Fungsi Otot
Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi
bukan karena satu rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan
berurutan. Rangsangan kedua memperkuat rangsangan pertama dan rangsangan ketiga
memperkuat rangsangan kedua. Dengan demikian terjadilah ketegangan atau tonus
yang maksimum. Tonus yang maksimum terus-menerus disebut tetanus.
c. Sifat Kerja Otot
Sifat kerja otot dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Antagonis
Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan.
Jika otot pertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan
tulang tertarik atau terangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang
kedua berkontraksi akan menyebabkan tulang kembali ke posisi semula. Contoh
otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot bisep adalah otot yang memiliki
dua ujung (dua tendon) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian
depan. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat
pada tulang, terletak di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan
bawah, otot bisep berkontraksi dan otot trisep berelaksasi. Untuk menurunkan
lengan

bawah,

otot

trisep

berkontraksi

dan

otot

bisep

berelaksasi.

Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak
berlawanan, contohnya adalah:
A. Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan
otot bisep.
12

B. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak


tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
C. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk
dan menengadah.
Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak
tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.
b. Sinergis
Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah.
Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak
tngan menengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih
yang bekerja bersama sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot otot itu
berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot otot antar tulang
rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot
yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. Berdasarkan
tujuan kerjanya tadi, otot dibedakan menjadi otot antagonis dan otot sinergis.

C. Sendi
Sendi merupakan hubungan antartulang sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan dua
tulang disebut persendian (artikulasi).
Beberapa komponen penunjang sendi :

Kapsula sendi adalah lapisan berserabut yang melapisi sendi. Di bagian dalamnya
terdapat rongga.

Ligamen (ligamentum) adalah jaringan berbentuk pita yang tersusun dari serabutserabut liat yang mengikat tulang satu dengan tulang lain pada sendi

Tulang rawan hialin (kartilago hialin) adalah jaringan tulang rawan yang menutupi
kedua ujung tulang. Berguna untuk menjaga benturan.

Cairan sinovial adalah cairan pelumas pada kapsula sendi

Ada berbagai macam tipe persendian:


1. Sinartrosis
Sinartrtosis adalah persendian yang tidak memperbolehkan pergerakan. Dapat
dibedakan menjadi dua:
a. Sinartrosis sinfibrosis: sinartrosis yang tulangnya dihubungkan jaringan ikat
fibrosa. Contoh: persendian tulang tengkorak.

13

b. Sinartrosis sinkondrosis: sinartrosis yang dihubungkan oleh tulang rawan. Contoh:


hubungan antarsegmen pada tulang belakang.
2. Diartrosis
Diartrosis adalah persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan. Dapat
dikelempokkan menjadi:
a. Sendi peluru: persendian yang memungkinkan pergerakan ke segala arah. Contoh:
hubungan tulang lengan atas dengan tulang belikat.
b. Sendi pelana: persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun
tidak ke segala arah. Contoh: hubungan tulang telapak tangan dan jari tangan.
c. Sendi putar: persendian yang memungkinkan gerakan berputar (rotasi). Contoh:
hubungan tulang tengkorak dengan tulang belakang I (atlas).
d. Sendi luncur: persendian yang memungkinkan gerak rotasi pada satu bidang datar.
Contoh: hubungan tulang pergerlangan kaki.
e. Sendi engsel: persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Contoh: sendi
siku antara tulang lengan atas dan tulang hasta.
3. Amfiartosis
Amfiartosis adalah persendian yang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan sehingga
memungkinkan terjadinya sedikit gerakan
a. Sindesmosis: Tulang dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.
Contoh:persendian antara fibula dan tibia.
b. Simfisis: Tulang dihubungkan oleh jaringan tulang rawan yang berbentuk seperi
cakram. Contoh: hubungan antara ruas-ruas tulang belakang.

D. Gangguan dan Kelainan Pada Tulang


Gangguan dan kelainan pada tulang dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain :
1. Kesalahan nutrisi, jika kekurangan vitamin D pada anak-anak akan mengakibatkan
pertumbuhan tulang terganggu sehingga kaki dapat membengkok (kaki O dan kaki X)
2. Gangguan karena infeksi, misalnya kuman sifilis, gonorhoe dan TBC dapat merusak
sendi-sendi pada lutut dan pangkal paha, gangguan tersebut antara lain :
a. Atritis eksudatif: peradangan pada sendi yang menyebabkan sendi terinfeksi dan
bernanah
b. Atritis sika: peradangan pada sendi hingga cairan sendi menjadi kering karena
kehilangan minyak sendi (sinovial)
c. Nekrosis: kerusakan pada selaput tulang (periosteum) hingga bagian tulang mati
dan mengering.
14

d. Layu sendi: keadaan tidak bertenaga pada persendian akibat rusaknya cakra
epifisis tulang rongga gerak.
3. Kesalahan sikap duduk dalam jangka waktu yang lama, dapat mengakibatkan :
a. Skoliosis: kondisi dimana tulang belakang bagian punggung membengkok kekiri
atau ke kanan. Penyebabnya adalah posisi duduk yang salah.

b. Lordosis: kondisi dimana tulang belakang bagian punggung membengkok ke


depan. Ini terjadi bila kita sering duduk membengkok ke depan.

c. Kifosis: merupakan kondisi yang berkebalikan dengan kondisi lordosis, dimana


tulang belakang bagian punggung membengkok ke belakang.

4. Gangguan mekanik, terjadi karena jatuh atau terkena benda keras, dapat berakibat:
a. Memar sendi: selaput sendi sobek.
b. Urai sendi: lepasnya tulang persendian.
c. Fraktura (patah tulang): umumnya terjadi pada tulang pipa.
d. Fisura (retak tulang), dapat diperbaiki oleh periosteum dengan membentuk kalus.

15

GANGGUAN DAN KELAINAN OTOT


1. Atropi : suatu kondisi dimana otot mereduksi atau mengecil sehingga tidak kuat untuk
melakukan gerakan.
2. Hipertropi : suatu kondisi dimana otot membesar. Hal ini disebabkan aktivitas otot
yang berlebihan (misalnya bekerja atau olah raga)
3. Hernia abdominal : apabila dinding otot abdominal (bagian perut) sobek pada
bagian yang lemah. Akibatnya usus menjadi melorot ke bawah masuk kedalam
rongga perut.
4. Kelelahan otot : terjadi karena otot terus menerus melakukan aktivitas dan pada
puncaknya terjadi kram atau kekejangan.
5. Stiff : terjadi karena peradangan otot trapesius leher akibat kesalahan gerak, sehingga
leher menjadi sakit dan terasa kaku jika diherakkan.
6. Tetanus: merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena toksin
bakteri tetanus (Clostridium tetani) yang masuk ke dalam luka.
7. Distrofi otot: merupakan penyakit kronis pada otot sejak anak-anak, diduga
merupakan penyakit genetis (bawaan)
8. Miestenia gravis adalah melemahnya otot secara berangsur-angsur sehingga
menyebabkan kelumpuhan bahkan kematian.

16

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan tersebut kami dapat menyimpulkan bahwa :
Sistem gerak merupakan bagian dari tubuh yang mempunyai fungi utnuk
menggerakkkan seluruh bagian tubuh sesuai dengan bagiannya.
Bahwa sistem gerak terdiri dari alat gerak aktif dan alat gerak pasif.
Alat gerak pasif terdiri dari tulang dan bagian-bagiannya,
sedangkan alat gerak aktif berupa otot-otot yang secara
aktif menggerakan tulang yang ada di seluruh tubuh.

Berdasarkan bentuknya dan ukuranya, tulang dapat dibagi menjadi beberapa golongan :
a. Tulang panjang, yaitu tulang lengan atas, lengan bawah, tangan, tungkai, dan kaki
(kecuali tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki). Badan tulag ini disebut diafisis,
sedangkan ujungnya disebut epifisis.
b. Tulang pendek, yaitu tulang-tulang pergelangan tangan dan kaki.
c. Tulang pipih, yaitu tulang iga, bahu, pinggul, dan kranial.
d. Tulang tidak beraturan, yaitu tulang vertebra dan tulang wajah.
e. Tulang sesamoid, antara lain tulang patella dan tulang
yang terdapat di metakarpal 1-2 dan metatarsal 1.

B. Saran
Perlu sekali pengenalan sistem gerak ini diterapkan dalam mata kuliah Anatomo
Fisiologi, karena ini sangat berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan
mahasiswa terhadap pentingnya sistem gerak pada manusia.

17

DAFTAR PUSTAKA

Afrianto, Feri. Sistem Gerak Manusia. http://www.docstoc.com/docs /25972416/ Sistem-AlatGerak (Diakses tanggal 29 Maret 2012)
Zaifbio. Sistem Gerak Manusia. http://zaifbio.wordpress.com/2010/04/29/sistem-gerakmanusia/ (Diakses tanggal 31 Maret 2012)

18

Anda mungkin juga menyukai