Anda di halaman 1dari 26

SISTEM INDERA PADA MANUSIA

Dosen pengampu : Mahmud Rudini, S.Pd, M.Si

Disusun oleh :

Enneke Adelia Miranda ( 1711060031)

Satyogo Pristiwanto A (1711060103)

Yurika Septi (1711060205)

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

Tp. 2019/2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat serta
kehendaknya kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.Makalah ini bertujuan sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi
Manusia

Dalam penyelesaian makalah ini kami banyak mengalami kesulitan terutama disebabkan oleh
masih kurangnya ilmu pengetahuan dan pemahaman kami tentang system indera manusia dan
kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar makalah ini menjadi lebih baik.

Penyusun

23 maret 2020

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..2

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………………………………………………..4


1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………………4
1.3 Tujuan………………………………………………………………………………………...4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 bagian- bagian, cara kerja, kelainan indera penglihat…………………………………….5


2.2 bagian- bagian, cara kerja, kelainan indera pendengar…………………………………12
2.3 bagian- bagian, cara kerja, kelainan indera pengecap…………………………………..15
2.4 bagian- bagian, cara kerja, kelainan indera pembau…………………………………….17
2.5 bagian- bagian, cara kerja, kelainan indera peraba………………………………………21

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………24

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tubuh kita tersusun atas berbagai macam reseptor untuk mengetahui bermacam-macam
rangsangan dari luar tubuh kita. Alat indera adalah organ yang berfungsi untuk menerima
jenis rangsangan tertentu. Semua organisme memiliki resptor sebagai alat penerima
informasi. Informasi tersebut dapat bersaal dari dirinya sendiri atau dari luar.
Alat indera yang kita kenal ada lima macam yaitu indera penglihat (mata), pendengar
(telinga), peraba (kulit), pembau (hidung) dan pengecap (lidah). Untuk lebih memahami
kelima alat indera tersebut, maka kami akan membahasnya dalam Alat Indera.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan indera penglihat?
2. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan indera pendengar?
3. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan indera pengecap?
4. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan indera pembau?
5. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, kelainan indera peraba?

C. Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah adalah untuk mengetahui
bagian- bagian, cara kerja, kelainan dari kelima alat indera tersebut.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem Indera

Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui keadaan di luar tubuh. Alat indera
ada lima, yaitu mata, telinga, hidung, lidah,dan kulit. Kelima alat indra itu disebut panca indera.
Pada setiap alat indera terdapat saraf.Saraf ini akan menerima rangsang dari luar tubuh.
Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang diterima otak dengan baik, maka
kita dapat melihat, mendengar, membau, mengecap, atau meraba.

1. Organ Pengindra

Sistem pengindraan adalah organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan
tertentu.Serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa
(sensory infersion) dari organ indra menuju ke otak dimana perasaan ini di tafsirkan.Serabut
saraf dilengapai dengan ujung akhir yang khusus mengumpulkan rangsangan yang khas dimana
setiap orang berhubungan. Sistem indra memerlukan bantuan sistem saraf yang menghubungkan
badan indra dengan sistem saraf pusat. Organ indra merupakan sel-sel tertentu yang dapat
menerima stimulus dari lingkungan maupun dari dalam badan sendiri, untuk diteruskan sebagai
impuls saraf melalui serabut saraf ke pusat susunan saraf.

Setiap organ indra menerima stimulus tertentu hanya kesan yang sesuai dengan organ indra yang
mampu menerima stimulus, menghasilkan, dan mengirim impuls saraf. Interprestasi dari semua
organ indra dapat diklasifikasikan menjadi organ indra umum seperti reseptor peraba yang
tersebar diseluruh tubuh dan organ indra khusus seperti putting pengecap yang terbatas pada
lidah.

Reseptor sensorik merupakan bagian dari neuron atau sel yang membentuk potensial aksi dalam
neuron. Reseptor ini sering disertai dengan sel bukan saraf yang mengelilinginya dan
membentuk organ indra. Bentuk tenaga diubah oleh reseptor mencakup tenaga mekanik (raba
atau tekan), suhu (derajat kehangatan),elektromagnetik (cahaya), dan kimiawi (bau dan
pengecapan).

5
Reseptor dalam tiap organ indra beradaptasi untuk berespon terhadap suatu bentuk khusus,
tenaga pada ambang jauh lebih rendah dibandingkan reseptor lain yang berespon terhadap bentuk
tenaga lain.

Untuk memahami cara kerja organ pengindra, kita perlu mempelajari struktur dan fungi-fungsi
tiap tiap organ pengindra.

a. Indra penglihatan

Indra penglihatan manusia adalah mata. Kita dapat mengenal dan melihat suatu benda yang kita
lihat karena adanya kerjasama antara mata dan otak. Rangsangan yang terjadi di bagian mata
akan diteruskan ke otak. Di sini otak mengolah dan menerjemahkan informasi yang diterima
sehingga menghasilkan suatu perwujudan penglihatan

a) Struktur Anatomi Mata

Mata manusia berbentuk bulat lonjong, berdiameter 2,5 cm. Bagian depan dari mata dilindungi
oleh membran tipis dan transparan yang disebut konjungtiva. Membran ini berfungsi untuk
melindungi kornea mata. Pada konjungtiva mengalir air mata yang dihasilkan oleh kelenjar air
mata. Cairan air mata berguna untuk menjaga kelembapan mata. Pada cairan air mata terdapat
enzim yang disebut lisozim, yang dapat membunuh bakteri. Selain itu cairan air mata berguna
untuk membersihkan mata saat berkedip. Kelopak mata, alis mata, dan bulu mata berguna untuk
mencegah masuknya kotoran (debu) dari udara atau keringat dari kepala (dahi). Mata tersusun
atas tiga lapisan, yaitu sklera, koroid dan retina.

Mata manusia memiliki aksesoris yang bukan hanya mampu memperindah tampilannya namun
juga memiliki fungsi dan struktur yang berbeda, yaitu

6
a. Alis mata merupakan bulu kaku dan kasar yang mampu melindungi mata dari tetesan
keringat/air.

b. Kelopak mata merupakan kulit yang dapat melindungi mata dari debu sehingga bola mata
selalu dalam keadaan bersih. Kelopak mata manusia ada dua yakni bagian atas dan bagian bawah
dimana keduanya bisa saling membuka-tutup. Pergerakan ini diatur oleh dua otot yakni otot
mulus levator palpebrae yang berfungsi menarik kelopak mata sehingga terbuka dan otot mulus
orbikularis okuli yang berfungsi menutup kelopak mata.

c. Bulu mata merupakan rambut kaku yang terdapat di ujung kelopak mata yang berfungsi
mengurangi intensitas cahaya yang akan masuk ke dalam mata.

d. Aparatus lacrimalis merupakan kelenjar air mata yang berfungsi menghasilkan air mata
sehingga bola mata tidak kering.

1.Sklera atau selaput keras merupakan lapisan terluar mata yang berwarna putih. Sebagian besar
sklera dibangun oleh jaringan fibrosa1. Sklera berfungsi melindungi struktur mata yang sangat
halus dan membantu mempertahankan bentuk biji mata. Pada bagian sklera terdapat kornea,
yaitu bagian mata yang transparan dan tersusun dari serabut kolagen. Kornea dapat dianggap
sebagai jendela mata. Kornea merupakan bagian depan sklera yang tembus cahaya.

2.Koroid merupakan lapisan tengah yang tipis dan berwarna gelap. Lapisan ini banyak
mengandung pigmen dan pembuluh darah. Pada bagian depan koroid, dibelakang kornea
terdapat suatu struktur yang disebut iris. Iris berbentuk bulat dan terdiri atas otot-otot sirkular
berpigmen. Warna mata kita ditentukan oleh pigmen pada iris. Iris berfungsi untuk mengatur
ukuran pupil atau banyaknya cahaya yang masuk ke mata. Jika dalam cahaya yang kuat maka
pupil akan menyempit dan jika dalam cahaya yang lemah pupil akan melebar.

3.Retina merupakan lapisan dalam dari mata yang mengandung fotoreseptor dan sel-sel saraf
yang sensitif terhadap cahaya.Retina mengandung dua macam fotoreseptor, yaitu sel batang
(basilus) dan sel kerucut (konus).2 Sel batang (basilus) sangat sensitif terhadap cahaya, tetapi
tidak bisa membedakan warna. Pada malam hari atau keadaan gelap, sel tersebut hanya melihat
warna cahaya hitam dan putih. Sel kerucut (konus) sensitif terhadap cahaya, tetapi pada panjang
1
Campbell et al “ bilogi edis keelapan jilid 1” Jakarta ,Erlangga 2008 hal 274
2
Campbell et al “ bilogi edis keelapan jilid 1” Jakarta ,Erlangga 2008 hal 274

7
gelombang yang berbeda.Pada tempat terang, sel-sel ini mampu membedakan warna didalam
retina, sel mengirim sebuah pesan disepanjang saraf optik menuju otak. Otak kemudian
memisah-misahkan semua pesan dari masing-masing sel reseptor dan membangun sebuah
bayangan. Sel konus terdiri atas tiga macam, yaitu sel konus yang peka terhadap warna merah,
hijau dan biru. Dengan ketiga macam sel konus itu, mata dapat menangkap spectrum warna.

4.Lensa mata dan bada bersilia membagi mata menjadi dua rongga yakni rongga asterior diantara
kornea dan lensa serta rongga posterior yang jauh lebih besar di belakang lensa.badan bersilia
menghasilkan aqueos humor yang jernih.3

Mata manusia mengandung sel batang dan sel kerucut ,dua tipe fotoreseptor yang berbeda bentuk
dan fungsi. Sel batang lebih sensitive terhadap cahaya namun tidak dapat membedakan warna.sel
batang memungkinkan melihat kala malam namun hanya hitam dan putih.karena manusia
biasanya memilki tiga jenis sel kerucut dengan idopsin berbeda yang memliki kurva respon yang
berbeda.

b) Mekanisme Melihat

1.Cahaya memantulkan obyek dan mengirim pada garis lurus menuju mata Anda.

2.Cahaya melalui kornea, menuju pupil dan diteruskan ke lensa mata.

3.Kornea dan lensa membelokkan (membiaskan) cahaya agar di fokuskan ke retina.

4.Photoreceptors pada retina mengkonversi cahaya menjadi gelombang elektrik.

5.Gelombang elektrik melalui saraf optik menuju otak.

3
Campbell et al “ bilogi edis keelapan jilid 1” Jakarta ,Erlangga 2008 hal 274

8
6.Otak memproses sinyal-sinyal itu menjadi sebuah bayangan (image).

Kita dapat melihat suatu benda karena adanya pantulan cahaya dari benda tersebut masuk ke
mata. Secara garis besar, pantulan cahaya tersebut akan masuk ke mata secara berurutan. Yaitu
melalui kornea, aqueous humor, pupil, lensa, vitreous humor dan akhirnya ditangkap oleh
fotoreseptor di retina.

Pantulan cahaya yang masuk menembus kornea akan diteruskan melewati pupil. Banyaknya
cahaya yang masuk melewati pupil diatur oleh iris.Melalui pupil, cahaya diteruskan menembus
lensa mata. Pada lensa mata terjadi perubahan bentuk sehingga dapat memfokuskan cahaya pada
retina. Dalam hal ini lensa melakukan perubahan bentuk dengan cara mencembungkan atau
memipih.

Pada retina terbentuk bayangan nyata, terbalik dan lebih kecil daripada ukuran objek aslinya.
Saat fotoreseptor di retina menerima rangsangan cahaya, impuls akan diteruskan kedalam serat-
serat saraf. Impuls-impuls ini dikirim disepanjang saraf optik ke pusat penglihatan di otak depan
(lobus oksipital), sehingga menghasilkan suatu kesan yang sesuai aslinya, baik ukuran, warna
maupun jarak dari objek. Selanjutnya, pembalikan bayangan pada retina dilakukan didalam pusat
optik di otak sehingga membentuk kesan objek yang tidak terbalik.

Apabila cahaya yang masuk terlalu terang, pupil akan menyempit atau mengalami konstriksi.
Bila cahaya redup, pupil akan melebar atau mengalami dilatasi. Cahaya yang dipantulkan ke
mata masuk ke dalam retina khususnya pada fovea (bintik kuning). Cahaya ini dapat terfokus ke
dalam fovea karena diatur oleh lensa. Lensa mata mempunyai kemampuan untuk memipih dan
mencembung. Kemampuan ini disebut daya akomodasi.

Selain harus ada cahaya, syarat agar mata dapat melihat dengan baik yaitu mata harus dalam
keadaan normal. Mata normal (emetropi) yaitu mata yang dapat berakomodasi dengan baik.Titik
terjauh (punctum remotum) berada pada jarak sejauhjauhnya. Titik terdekat (punctum
proximum) berada pada jarak baca ideal (25 cm) di depan mata.4

c) Peran Dari Mata

4
Kimball , biologi Jakarta erlangga 1987 hal 723

9
Mata memainkan peran krusial pada hampir semua yang Anda lakukan. Disini ada beberapa
fungsi utama dari mata.

1.Melihat - Mata mendapatkan cahaya dan mengkonversi menjadi gelombang elektrik yang
dikirim ke otak, yang memproses sinyal-sinyal ini untuk menjadi bayangan yang bisa kita lihat.

2.Bergerak - Enam otot 'extraocular' mengontrol pergerakan mata. Empat bergerak ke atas,
bawah, liri dan kanan; dua mengatur mata untuk menyeimbangkan dengan pergerakan kepala.

3.Berkedip - Setiap saat Anda berkedip, sekresi garam (basal tears) dari airmata Anda di sapu di
atas permukaan bola mata, menjaga bola mata tetap lembab dan bersih. Otot-otot pada kelopak
mata atas mengontrol pergerakan membuka dan menutup.

4.Menangis - Airmata - cairan garam yang mengandung protein, air, mucus dan minyak-
dikeluarkan oleh lacrimal gland bagian atas, sisi luar dari mata. Airmata secara refleks
melindungi dari penyebab iritasi seperti asap, debu dan angin. Airmata karena emosi adalah
sebuah respon dari rasa sedih atau bahagia - ada sebuah teori bahwa airmata yang baik bisa
membantu tubuh lebih kuat dari racun dan zat merugikan.

5.Melindungi - Mata di set pada rongga di tengkorak untuk melindungi dari cidera. Bulumata
dan kelopak mata menjaga dari debu dan kotoran. Alis mata di bentangkan untuk mengalihkan
keringat masuk ke mata Anda.

d.) Kelainan atau Penyakit Pada Mata

1. Miopi atau rabun jauh yaitu mata tidak mampu melihat benda yang letaknya jauh. Hal ini
karena bayangan benda jatuh di depan retina. Penderita miopi dapat ditolong dengan
menggunakan kacamata berlensa cekung (lensa negatif).

2.Hipermetropi atau rabundekat yaitu mata tidak mampu melihat benda yang letaknya dekat
karena bayangan benda jatuh di belakang retina. Penderita hipermetropi dapat ditolong dengan
menggunakan kacamata berlensa cembung (positif).

3.Presbiopi yaitu mata tidak mampu berakomodasidengan baik, karena otot penggerak lensa
mata telah kendur disebabkan usia tua. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan kacamata
berlensa rangkap yakni cembung dan cekung.

10
4.Astigmatisma merupakan kelainan yang disebabkan bola mata atau permukaan lensa mata
mempunyai kelengkungan yang tidak sama, sehingga fokusnya tidak sama, akibatnya bayang-
bayang jatuh tidak pada tempat yang sama. Untuk membantu orang yang cacat seperti ini dibuat
lensa silindris, yaitu yang mempunyai beberapa fokus.

5.Katarak adalah cacat mata yaitu buramnya dan berkurang elastisitasnya lensa mata. Hal ini
terjadi karena adanya pengapuran pada lensa. Pada orang yang terkena katarak pandangan
menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.

6.Buta warna merupakan gangguan mata tidak bisa membedakan warna-warna tertentu karena
factor keturunan.

7.Imeralopi (rabun senja), yaitu pada senja hari penderita menjadi rabun. Xeroftami yaitu kornea
menjadi kering dan bersisik.

8.Keratomealasi yaitu kornea menjadi putih dan rusak.

b. Indra Pendengaran (Telinga)

Indera pendengaran dan keseimbangan manusia adalah telinga. Telinga mengandung reseptor
yang sensitif terhadap getaran suara di udara.5 Telinga juga mengandung reseptor yang sensitif
terhadap getaran posisi dan gerakan kepala. Sel-sel reseptor tersebut terdapat pada telinga dalam
dan masing-masing terdiri atas sel-sel rambut dengan sterosilia.

a) Struktur Telinga

5
Campbell et al biologi edisi kedelapan hal 275

11
Telinga manusia dibagi menjadi tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
Telinga luar dan telinga tengah mengandung udara sedangkan telinga dalam berisi dua macam
cairan, yaitu berupa perilimfa dan endolimfa.

1.Telinga Luar

Telinga luar merupakan sebuah tabung terbuka pada bagian samping kepala dan masuk hingga
mencapai gendang telinga. Bagian paling luar dari telinga luar merupakan bentuk pemanjangan
dari kulit dan tulang rawan yang disebut daun telinga atau pinna. Pada manusia dan mamalia,
daun telinga berguna untuk meningkatkan konsentrasi dan mengarahkan getaran ke dalam
telinga. Saluran luar yang dekat lubang telinga dilengkapi dengan rambut-rambut halus serta
cairan lilin yang berguna untuk mencegah kotoran masuk.

2.TelingaTengah

Telinga tengah dimulai dari gendang telinga(membran timpani), sampai ke jendela oval.Jendela
oval merupakan sebuah membran yang terdapat dibawah tulang sanggurdi. Diantara membran
timpani dan jendela oval terdapat tiga tilang kecil, yaitu tulang martil (maleus), tulang landasan
(inkus) dan tulang sanggurdi (stapes). Dari tulang-tulang kecil ini getaran dari membran timpani
diteruskan ke telinga dalam melewati jendela oval. Telinga tengah dihubungkan dengan rongga
mulut oleh pembuluh eustachius.

3.Telinga Dalam

12
Rongga telinga dalam terdiri dari berbagai rongga yang menyerupai saluran-saluran. Rongga-
rongga ini disebut labirin tulang dan dilapisi dengan membran sehingga disebut juga labirin
membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian, yaitu vestibula, kokle (rumah siput), dan tiga
saluran setengah lingkaran.

Rumah siput atau koklea merupakan suatu tabung yang panjangnya sekitar 3cm dan bergelung
seperti cangkang siput serta berisi cairan limfa. Kokle tersebut berbentuk saluran melingkar yang
terdiri atas tiga ruangan, yaitu skala vestibuli, skala media, dan skala timpani. Skala vestibuli dan
skala timpani mengandung cairan yang disebut perilimfe. Skala media juga mengandung cairan
yang disebut endolimfe. Skala vestibuli berhubungan dengan skala timpani melalui lubang kecil
yang disebut helikotrema. Skala vestibuli berakhir pada jendela oval(foramen ovale). Sedangkan
skala timpani berakhir pada jendela bundar. Antara skala vestibuli dengan skala media terdapat
membran Reissner, sedangkan antara skala media dengan skala timpani terdapat membran
basiler.Di dalam skala media terdapat suatu tonjolan yang disebutmembran terktorial yang
sejajar dengan membran basiler.

Di dalam skala media bagian dalam atau tengah terdapat organ korti. Organ korti berisi ribuan
sel rambut sensori yang merupakan reseptor getaran (reseptor vibrasi). Sel-sel rambut tersebut
terletak di antara membran basiler dan membran tektorial. Dasar dari sel reseptor pendengar
tersebut berhubungan dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar.

b.) Proses Mendengar

13
1.Sesuatu bergetar dan menciptakan sebuah gelombang bunyi.

2.Gelombang bunyi ditangkap oleh daun telinga.

3.Gelombang bunyi masuk ke dalam liang telinga.

4.Gelombang bunyi menggetarkan gendang telinga dan diubah menjadi energi mekanik.

5.Terdapat tulang pendengaran di telinga tengah: malleus, incus, dan stapes.

6.Gendang telinga menggetarkan tulang pendengaran dan meneruskannya ke telinga


dalam.Gangguan pendengaran konduktif biasanya terjadi di telinga tengah ini.

14
7.Getaran Cairan di dalam koklea/rumah siput merangsang sel-sel rambut menghasilkan impuls
bio elektrik.

8.Kerusakan sel-sel rambut pada koklea akan mengakibatkan gangguan pendengaran


sensorineural.

9.Impuls listrik dari sel-sel rambut diteruskan ke otak oleh syaraf pendengaran. Di otak, impuls
dari kedua telinga tersebut diartikan sebagai suara.

c) Kelainan Atau Penyakit Pada Telinga

Gangguan pada telinga Radang telinga (Otitas media) yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus
atau bakteri yang sering menyerang anak-anak. Labirintitis merupakan gangguan pada labirin
dalam telinga, penyakit ini disebabkan oleh infeksi, gagar otak dan alergi. Tuli konduksiyaitu tuli
yang disebabkan gangguan penghantaran suara, disebabkan oleh penyumbatan saluran telinga,
penebalan atau pecahnya selaput gendang telinga, kekakuan hubungan stapes pada fenestra ovali,
pengapuran tulang-tulang pendengaran. Tuli saraf yaitu gangguan pendengaran karena kerusakan
saraf auditori dan saraf pendengaran.6

C. Indera Pengecap (Lidah)

1. Bagian-bagian lidah

Lidah terletak didalam mulut. Permukaaan lidah kasar karena penuh bintil-bintil yang disebut
papilla. Pada binti-bintil lidah terdapat saraf pengecap. Lidah merupakan otot yang tebal. Pada
pangkal lidah terdapat kelenjar limfa berlapiskan selaput yang berlendir.

6
C. Pearce, Evelyn.2009.”ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS”. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama hal 130

15
Sebagian besar lidah tersusun atas otot rangka yang terlekat pada tulang hyoideus, tulang rahang
bawah dan processus styloideus di tulang pelipis. Terdapat dua jenis otot pada lidah yaitu otot
ekstrinsik dan intrinsik. Lidah memiliki permukaan yang kasar karena adanya tonjolan yang
disebut papila. Terdapat tiga jenis papila yaitu:

1. Papila filiformis berbentuk seperti benang halus.

2. Papila sirkumvalata berbentuk bulat, tersusun seperti huruf V di belakang lidah.

3. Papila fungiformis berbentuk seperti jamur.

Tunas pengecap adalah bagian pengecap yang ada di pinggir papila, terdiri dari dua sel yaitu sel
penyokong dan sel pengecap. Sel pengecap berfungsi sebagai reseptor, sedangkan sel penyokong
berfungsi untuk menopang

Daerah-daerah peka pada lidah :

a. Pangkal Lidah dapat mengecap rasa pahit

b. Tepi Lidah mengecap rasa asin dan rasa asam

c. Ujung Lidah dapat mengecap rasa manis

b) Cara Kerja Lidah

Makanan atau minuman yang telah berupa larutan di dalam mulut akan merangsang ujung-ujung
saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini diteruskan ke pusat saraf pengecap di
otak. Selanjutnya, otak menanggapi rangsang tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu
jenis makanan atau minuman.

c) Kelaianan pada lidah

1. Oral candidosis. Penyebabnya adalah jamur yang disebut candida albicans.. gejalanya yaitu
lidah akan tampak tertutup lapisan putih yang dapat dikerok.

2. Atropic glossitis. Lidah akan terlihat licin dan mengkilat baik seluruh bagian lidah maupun
hanya sebagian kecil. Penyebab yang paling sering biasanya adalah kekurangan zat besi. Jadi
banyak ditemukan pada penderita anemia.

16
3. Geografic tongue. Gejalanya yaitu lidah seperti peta, berpulau-pulau. Bagian pulau itu
berwarna merah dan lebih licin dan bila parah akan dikelilingi pita putih tebal.

4. Fissured tongue. Gejalanya yaitu lidah akan terlihat pecah-pecah.

5. Glossopyrosis. Kelainan ini berupa keluhan pada lidah dimana lidah terasa sakit dan panas dan
terbakar tetapi tidak ditemukan gejala apapun dalam pemeriksaan. Hal ini lebih banyak
disebabkan karena psikosomatis dibandingkan dengan kelainan pada syaraf.

d. Indera Pembau (Hidung)

Saat manusia baru lahir indera penciumannya lebih kuat dari manusia dewasa, karena dengan
indera ini bayi dapat mengenali ibunya. Indera penciuman manusia dapat mendeteksi 2000 -
4000 bau yang berbeda. Indera pembau manusia berupa kemoreseptor yang terdapat di
permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas. Reseptor pencium tidak
bergerombol seperti tunas pengecap.

a) Bagian-bagian hidung

Hidung manusia di bagi menjadi dua bagian rongga yang sama besar yang di sebut dengan
nostril. Dinding pemisah di sebut dengan septum, septum terbuat dari tulang yang sangat tipis.
Rongga hidung di lapisi dengan rambut dan membran yang mensekresi lendir lengket.

Struktur dan Bagian-Bagian Hidung

1.Lubang Hidung

Lubang hidung merupakan bagian hidung yang berfungsi melindungi hidung dari berbagai
ancaman dari luar. Selain itu,lubang hidung juga berperan dalam mengatur ukuran sesuatu yang

17
bisa masuk ke dalam hidung. Bagian ini berhubungan langsung dengan rongga hidung. Ada 2
buah lubang hidung pada manusia yang dipisahkan oleh septum atau pemisah hidung.

2.Bulu Hidung

Bulu hidung adalah rambut-rambut halus pada hidung yang berfungsi sebagai penyaring udara
yang masuk. Bulu hidung menahan kotoran sehingga tidak bisa masuk ke sistem pernapasan
selanjutnya.

3.Septum (Pemisah) Hidung

Septum hidung merupakan struktur yang memisahkan hidung menjadi dua bagian. Septum
hidung memisahkan hidung menjadi 2 bagian (kiri dan kanan) dari mulai lubang hidung hingga
bagian tenggorokan awal. Dinding septum hidung dilapisi oleh lendir dan memiliki pembuluh
darah sehingga berfungsi untuk melembabkan dan mengatur suhu udara yang masuk. Septum
hidung dibentuk oleh tulang dan tulang rawan hidung.

4.Rongga Hidung

Pada rongga hidung terdapat selaput lendir dan silia (rambut halus). Fungsi utama rongga hidung
yaitu untuk melanjutkan udara yang masuk menuju ke tenggorokan. Rongga hidung juga dapat
menjaga kelembaban, suhu dan tekanan udara. Dalam menjalankan fungsinya, bagian ini
dibentuk oleh tulang tengkorak yang membentuk dinding-dinding hidung. Terdapat 4 dinding
yang saling berhubungan, yaitu dinding superior (atas), inferior (bawah), medial (tengah), dan
lateral (samping)

5.Saraf Hidung (Saraf Olfaktori)

Saraf olfaktori merupakan salah satu saraf kranial yang berhubungan langsung dengan otak.
Saraf olfaktori merupakan saraf kranial yang berfungsi sebagai reseptor utama dalam indera
penciuman. Saraf ini menerima rangsangan berupa bauan yang terbawa bersama udara yang
dihirup lalu mengirimkan informasi tersebut dalam bentuk impuls. Fungsi saraf olfaktori akan
berhubungan dengan rasa makanan atau minuman yang dikonsumsi.

6.Sinus Hidung

18
Sinus merupakan struktur berupa rongga yang terletak disekitaran hidung. Manusia memiliki 4
pasang sinus hidung. Strukur ini sering disebut juga dengan sinus paranasal. Semua sinus akan
bermuara ke dalam rongga hidung. Sinus hidung berfungsi untuk melebabkan dan menyaring
udara. Adapun 4 sinus hidung yang ada, diantaranya yaitu:

Sinus maksilaris (di tulang pipi)

Sinus frontalis (di tengah dahi)

Sinus ethmoidalis (diantara mata)

Sinus sphenoidalis (di belakang rongga hidung)

7.Tulang Rawan Hidung

Tulang rawan pada hidung merupakan struktur kuat danjuga elastis pembentuk bagian ujung
hidung. Bentuk tulang rawan yang menyusun hidung menentukan bentuk hidung tersebut.
Tulang rawan yang membentuk bagian hidung disebut tulang rawan hialin yang bersifat semi
transpasan, kuat dan fleksibel. Meskipun bersifat kuat dan elastis, tulang rawan ini juga bids
rusak jika terjadi benturan yang sangat keras.

8.Silia

Silia adalah struktur bulu hidung yang sangat halus, fungsi utama silia adalah untuk melakukan
penyaringan udara yang masuk ke hidung.

9.Selaput Lendir

Selaput lendir pada hidung berfungsi untuk menghasilkan mukus (ingus) sehingga hidung bisa
terlindung dari berbagi macam kotoran dan bakteri.

10.Saluran Hidung – Tenggorokkan (Nasofaring)

Pada bagian belakang hidung terdapat saluran yang berhubungan dengan tenggorokan. Pada
Nasofaring terdapat tuba eustachius dan juga tonsil adenoid (faringeal). Nasofaring ini berfungsi
sebagai pengatur tekanan udara oleh tuba eustachius (saluran penghubung telinga dengan
tenggorokkan) dan pelindung dari infeksi oleh tonsil adenoid.

19
b) Cara kerja hidung

Indera penciuman mendeteksi zat yang melepaskan molekul-molekul di udara. Di atap rongga
hidung terdapat olfactory epithelium yang sangat sensitif terhadap molekul-molekul bau, karena
pada bagian ini ada bagian pendeteksi bau (smell receptors). Reseptor ini jumlahnya sangat
banyak ada sekitar 10 juta. Ketika partikel bau tertangkap oleh reseptor, sinyal akan di kirim ke
the olfactory bulb melalui saraf olfactory. Bagian inilah yang mengirim sinyal ke otak dan
kemudian di proses oleh otak, bau apakah yang telah tercium oleh hidung kita, apakah itu
harumnya bau sate padang atau menyengat nya bau selokan.

c) Kelainan pada hidung

Sebagai indra pembau, hidung dapat mengalami gangguan. Akibatnya, kepekaan hidung menjadi
berkurang atau bahkan tidak dapat mencium bau suatu benda. Kelainan-kelainan pada hidung
yaitu7:

1. Angiofibroma Juvenil, adalah tumor jinak pada hidung bagian belakang atau tenggorokan
bagian atas (nasofaring), yang mengandung pembuluh darah. Tumor ini paling sering ditemukan
pada anak-anak laki yang sedang mengalami masa puber.

2. Papiloma Juvenil, adalah tumor jinak pada kotak suara (laring). Papiloma disebabkan oleh
virus. Papiloma bisa ditemukan pada anak usia 1 tahun. Papiloma bisa menyebabkan suara serak,
kadang cukup berat sehingga anak tidak dapat berbicara dan bisa menyumbat saluran udara.

3. Rhinitis Allergica, adalah peradangan hidung karena alergi. Disebabkan oleh adanya reaksi
alergi pada hidung yang ditimbulkan oleh masuknya substansi asing ke dalam saluran
tenggorokan.

7
C. Pearce, Evelyn.”ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS”. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
2009 hal 112

20
4. Sinusitis, merupakan peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan
dengan rongga hidung, yang gawat dan biasanya terjadi dalam waktu menahun (kronis).

5. Salesma dan influenza, merupakan infeksi pada alat pernapasan yang disebabkan oleh virus,
dan umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek, sakit leher dan kadang-kadang panas atau sakit
pada persendian.

6. Anosmia, adalah gangguan pada hidung berupa kehilangan kemampuan untuk membau.
Penyakit ini dapat terjadi karena beberapa hal, misalnya cidera atau infeksi di dasar kepala,
keracunan timbel, kebanyakan merokok, atau tumor otak bagian depan. Untuk mengatasi
gangguan ini harus diketahui dulu penyebabnya.

e. Indera peraba adalah kulit.

Kulit merupakan bagian tubuh yang peka terhadap sentuhan. Pada bagian bagian kulit vterdapat
syaraf yang peka dengan sentuhan. Tidak semua kulit memiliki rasa yang sensitif. Bagian kulit
yang sensitif adalah kulit yang ada di ujung jari dan juga kulit bibir. Berikut ini adalah hal-hal
yang berhubungan dengan kulit :

Kulit bisa membedakan rasa, entah itu rasa panas, rasa dingin, rasa halus, rasa nyeri dan juga
masih banyak lagi lainnya.

Kulit manusia terdiri dari berlapis lapisan. Lapisan itu adalah lapisan kulit epidermis, lapisan
kulit dermis dan juga hypodermis.

21
Fungsi kulit lainnya adalah sebagai alat ekskresi yang disebabkan oleh kelenjar keringat di
lapisan dermis kulit

Cara Kerja Indera Peraba

Indera peraba juga memiliki cara kerja. Berikut ini adalah cara kerja kulit dalam meraba yang
bisa kita ketahui :

Kulit mampu menerima rangsangan yang bisa dirasakan oleh ujung permukaan jari dan juga
bibir.

Rangsangan itu berupa rasa panas, rasa dingin, tekanan dan juga nyeri.

Ketika kulit menerima rangsangan tersebut, rangsangan bisa diterima oleh sel reseptor kulit.

Sel reseptor itu akan meneruskan rangsangan yang diterimanya ke bagian otak. Sel reseptor akan
dibantu oleh urat syaraf untuk mengirimkan rangsangan itu ke otak.

Otak akan menerima rangsangan tersebut kemudian mengolahnya. Otak akan mengirimkan
sinyal kepada tubuh kita untuk menggapi rangsangan tersebut. Jika rangsangan berupa rasa
dingin atau panas, otak akan memerintahkan gerak refleks untuk menaggapi rangsangan tersebut.
Ketika bersentuhan dengan panas, tangan akan segera menghindari sumber dari rasa panas
tersebut. Begitu pula dengan rangsangan yang berupa rasa dingin, rasa sakit dan juga rasa nyeri.

Kelainan Pada Kulit

Indera peraba manusia pasti bisa mengalami berbagai macam masalah. Masalah-masalah yang
dihadapi oleh kulit tersebut akan membuat kulit tidak bisa berfungsi dengan baik. Berikut ini
kelainan pada kulit yang sering terjadi :

Kulit berjerawat – Kulit yang kotor bisa menimbulkan masalah jerawat. Jerawat itu tidak hanya
bisa muncul di wajah saja namun jerawat bisa muncul di bagian leher, punggung dan juga di
bagian dada. Penyebab utama timbulnya jerawat pada kulit manusia adalah hormon manusia
mengalami ketidakseimbangan. Anak yang sudah menginjak remaja akan mengalami kulit yang
berjerawat hal itu dikarenakan hormon saat menginjak usia remaja tidak seimbang dan
mengalami perubahan. Kulit yang berminyak juga menyebabkan kulit menjadi bermasalah hal

22
itu dikarenakan kandungan minyak berlebih bisa menyumbat pori-pori wajah sehingga jerawat
akan muncul. (baca : fungsi kelenjar minyak pada kulit)

Panu – Panu juga merupakan masalah kulit yang sering dialami oleh manusia. Panu merupakan
penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur. Panu juga bisa menimbulkan rasa gatal di permukaan
kulit. Ciri khas panu adalah timbulnya bulatan putih dan juga timbul bercak di permukaan kulit
yang terasa gatal. Jamur akan timbul ketika manusia tidak bisa menjaga kebersihan kulitnya,
serta kulit yang lembab bisa menjadi sarang jamur kulit.

Bisul – Bisul merupakan penyakit kulit yang bisa disebabkan kurangnya menjaga kebersihan
kulit. Bisul ditandai dengan bulatan seperti jerawat yang berwarna kemerahan. Bisul juga berisi
dengan cairan nanah yang berbau busuk dan amis. Bisul disebabkan oleh bakteri yang
menginfeksi kulit.

23
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari pembahasan diatas adalah Sistem pengindraan adalah organ akhir yang
dikhususkan untuk menerima jenis rangsangan tertentu.Serabut saraf yang menanganinya
merupakan alat perantara yang membawa kesan rasa (sensory infersion) dari organ indra menuju
ke otak dimana perasaan ini di tafsirkan.Serabut saraf dilengapai dengan ujung akhir yang
khusus mengumpulkan rangsangan yang khas dimana setiap orang berhubungan.Indera
penglihatan manusia adalah mata. Kita dapat mengenal dan melihat suatu benda yang kita lihat
karena adanya kerjasama antara mata dan otak.Indera pendengaran dan keseimbangan manusia
adalah telinga. Telinga mengandung reseptor yang sensitif terhadap getaran suara di udara.Lidah
terletak didalam mulut. Permukaaan lidkelompokah kasar karena penuh bintil-bintil yang disebut
papilla.Pada binti-bintil lidah terdapat saraf pengecap.Indera pembau manusia berupa
kemoreseptor yang terdapat di permukaan dalam hidung, yaitu pada lapisan lendir bagian atas.
Reseptor pencium tidak bergerombol seperti tunas pengecap.Kulit merupakan bagian tubuh yang
peka terhadap sentuhan. Pada bagian bagian kulit vterdapat syaraf yang peka dengan sentuhan.

24
25
DAFTAR PUSTAKA

Cambpell, et al Biologi edisi keelapan jilid 1 Jakarta Erlangga 2008

C. Pearce, Evelyn.”ANATOMI DAN FISIOLOGI UNTUK PARAMEDIS”. Jakarta: Gramedia


Pustaka Utama 2009

Kimball , jhon Biologi . Jakarta : erlangga 1983

http://www.sridianti.com/struktur-sistem-pernapasan.html

26

Anda mungkin juga menyukai