Anda di halaman 1dari 22

SISTEM PERNAPASAN PADA MANUSIA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Anatomi Fisiologi Manusia

Dosen Pengampu : Mahmud rudini, S.Pd, M,Si

Disusun Oleh :

Eka Dewi Septiana (1711060171)

M.A.R Ibrahim Izzah (1711060058)

Nefitria Rusmiati (1711060274)

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita taufiq dan
hidayah-Nya, sehingga segala aktifitas yang kita laksanakan di jalan
kebenaranakan selalu membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini,
lebih-lebih lagi pada kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta
harapan yang ingin kita capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terimakasih saya ucapkan kepada Bapak Mahmud Rudini,M.Pd selaku dosen


mata kuliah sekaligus dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan serta
motivasi sehingga pembuatan makalah yang berjudul “Sistem Pernapasan Pada
Manusia” ini dapat terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan. Melalui
karya ilmiah ini diharapkan dapat menambah relasi dan pengetahuan tentang
pembuatan media belajar.

Saya menyadari dalam penyusunan karya ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangannya, baik dari segi tata bahasa
maupun penulisan serta penyampaiannya, untuk itu saya membutuhkan kritik dan
saran yang dapat membangun dan memperbaiki karya ilmiah ini sehingga
bisalebih bermanfaat.

Bandar Lampung, Desember 2017

Penulis,

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................i

KATA PENGANTAR.........................................................................ii

DAFTAR ISI.......................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang........................................................................5
B. Rumusan Masalah...................................................................5
C.Tujuan.......................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian system pernafasan ..........................................6

B.Alat-alat pernapasan.............................................................7

C.Mekanisme Perapasan...........................................................11

D.Gangguan atau kelainan pada Sistem pernapasan.............17

BAB III PENUTUP

A.Kesimpulan..............................................................................22

DAFTAR PUSTAKA

3
4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai makhluk hidup kita masih hidup sampai saat ini karena setiap saat
kita selalu bernafas menghirup udara. Makhluk hidup, di dunia ini, baik itu hewan
maupun manusia akan mati (wafat) jika sudah tidak dapat bernafas lagi. Sebenarnya
bagaimana sistem pernafasan yang terdapat dalam tubuh kita ?maka dari itu penulis
ingin mengetahui lebih banyak tentang sistem pernapasan pada mammalia khususnya
manusia.

Sistem pernapasan secara garis besarnya terdiri dari paru-paru dan susunan
saluran yang menghubungkan paru-paru dengan yang lainnya, yaitu hidung, tekak,
pangkal tenggorok, tenggorok, cabang tenggorok.Metabolisme normal dalam sel-sel
makhluk hidup memerlukan oksigen dan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme
yang harus dikeluarkan dari tubuh. Pertukaran gas O2 dan CO2 dalam tubuh makhluk
hidup di sebut pernapasan atau respirasi. O2 dapat keluar masuk jaringan dengan cara
difusi.

Pernapasan atau respirasi dapat dibedakan atas dua tahap.Tahap pemasukan


oksigen ke dalam dan mengeluarkan karbon dioksida keluar tubuh melalui organ-
organ pernapasan disebut respirasi eksternal.Pengangkutan gas-gas pernapasan dari
organ pernapasan ke jaringan tubuh atau sebaliknya dilakukan oleh sistem
respirasi.Tahap berikutnya adalah pertukaran O2 dari cairan tubuh (darah) dengan
CO2 dari sel-sel dalam jaringan, disebut respirasi internal.

C. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem pernapasan?

2. Apasajakah alat-alat sistem pernapasan pada manusia?

4
5

3. Bagaimanakah mekanisme pernapasan manusia?

4. Apakah gangguan/kelainan pada sistem pernapasan manusia ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian system pernapasan.

2. Untuk memahami alat-alat pernapsan pada manusia.

3. Untuk mengetahui mekanisme pernapasan pada manusia.

4. Untuk mengetahui gangguan pada sistem pernapasan pada manusia

5
6

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian sistem pernapasan Manusia

Sistem pernapasan atau disebut juga sistem respirasi adalah sistem organ
yang digunakan untuk pertukaran gas. Sistem pernapasan umumnya termasuk saluran
yang digunakan untuk membawa udara ke dalam paru-paru di mana terjadi
pertukaran gas.Diafragma menarik udara masuk yang mengandung oksigen, dan juga
mengeluarkan udara yang mengandung karboondioksida dan uap air.Makhluk hidup
mernafas menghirup udara yang mengandung oksigen.Oksigen Berguna sebagai
bahan yang membantu pembakaran yang ada di dalam tubuh. Karena nutrisi yang
anda dapatkan tidak bisa di olah langung menjadi energi, yang akan di gunakan untuk
beraktivitas. Bahan bahan yang ada tadi harus di bakar, dengan bantuan
oksigen.Sama seperti ketika anda membakar kertas, plastik, dan lain
sebagainya.pembakaran yang di lakukan oleh tubuh juga akan meninggalkan sisa
berupa Karbon dioksida dan juga uap airYang membuat kaca buram dan lembab
adalah karbon dioksida dan uap air. Ke dua zat ini merupakan hasil dari pembakaran
yang sudah di lakukan oleh tubuh. Karena sudah tidak di gunakan lagi, maka di
keluarkan melalui hidung.1

Bernafas merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan, karena
oksigen yang dibutuhkan manusia tidak diproduksi dalam tubuh melainkan diambil
dari luar tubuh.Bagi pasien yang sedang mengalami gangguan pernapasan juga di
upayakan untuk tetap mendapatkan asupan oksigen yang cukup.Jika tubuh tidak bisa
mengambil oksigen dari luar atau tidak bisa bernafas, Bukan berarti mereka di sebut
mati. Pihak medis akan berupaya untuk tetap membuat mereka bertahan.Seperti

Priadi, Arif. 2009. Biology Senior High School Year XI. : Yudhistira
1

6
7

halnya ketika orang yang sedang mengalami koma. Tubuh manusia yang sedang
mengalami koma, tidak mampu memaksimalkan paru-parunya untuk bernapas.Tapi
semua organnya masih bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Maka dari itu pihak
medis akan memastikan pasien akan mendapatkan asupan oksigen yang cukup
dengan menyediakan tabung oksigen dan memasangkannya pada pasien.2

B.Alat-Alat pernapasan

1.Rongga Hidung (Cavum Nasalis)

Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga
hidung berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar
sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera).Selaput lendir berfungsi
menangkap benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan.Selain itu, terdapat
juga rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk
bersama udara.Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang
berfungsi menghangatkan udara yang masuk.Faring (Tenggorokan)Udara dari rongga
hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2 saluran, yaitu saluran
pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran pencernaan (orofarings)
pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring (posterior) terdapat laring (tekak)
tempat terletaknya pita suara (pita vocalis). Masuknya udara melalui faring akan

www.wiki.org.co.id Kategori : Sistem Pernapasan Pada manusia


2

7
8

menyebabkan pita suara bergetar dan terdengar sebagai suara.Makan sambil berbicara
dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran pernapasan karena saluran
pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka. Walaupun demikian, saraf kita akan
mengatur agar peristiwa menelan, bernapas, dan berbicara tidak terjadi bersamaan
sehingga mengakibatkan gangguan kesehatan.

2.Tenggorokan (Trakea)

Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya ± 10 cm, terletak sebagian di leher


dan sebagian di rongga dada (torak).Dinding tenggorokan tipis dan kaku, dikelilingi
oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia.Silia-silia ini
berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan.Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus
kanan dan bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya
tulang rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih
besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus
bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.3

3.Paru-paru (Pulmo)

Paru-paru terletak di dalam rongga dada bagian atas, di bagian samping


dibatasi oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot
kuat.Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang terdiri
3
http://izzativegan.wordpress.com/sistem-respirasi

8
9

atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.Paru-paru
dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura.Selaput bagian dalam yang
langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura visceralis) dan selaput
yang menyelaputi rongga dada yang bersebelahan dengan tulang rusuk disebut pleura
luar (pleura parietalis).Antara selaput luar dan selaput dalam terdapat rongga berisi
cairan pleura yang berfungsi sebagai pelumas paru-paru.Cairan pleura berasal dari
plasma darah yang masuk secara eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel
terhadap air dan zat-zat lain.Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan
elastik, dan pembuluh darah.Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan
daerah permukaan dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas.Di dalam paru-paru,
bronkiolus bercabang-cabang halus dengan diameter ± 1 mm, dindingnya makin
menipis jika dibanding dengan bronkus.

4.Bronkhus

Bronkus merupakan organ dalam saluran pernafasan yang berbentuk cabang.Cabang


tenggorokan ini merupakan penghubung antara tenggorokan dan paru-paru.Broncus
kanan dan kiri memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda. Paru paru yang sebelah kiri
akan lebih panjang. Namun salurannya lebih sempit dan lebih mendatar. Sedangkan
paru-paru seelah kanan akan lebih pendek, namun lebih meninggi cabangnya.Hal
inilah yang menyebabkan paru paru sebelah kanan lebih rentan terkena penyakit.
Setelah melewati bronchus, udara yang mengandung oksigen tadi akan melewati
bronkiolus, yakni merupakan cabang dari bronchus. Pada bronchus kanan, memiliki

9
10

3 cabang bronkiolus. Sedangkan pada bronchus kiri, hanya memiliki 2 cabang


bronkiolus.4

5.Bronkiolus

Merupakan cabang dari bronchus. Pada pada bagian kiri hanya terdapat 2
cabang saja , sedangkan bagian kanan terdapat 3 cabang. Baik dari kanan maupun
kiri, cabang cabang saluran pada paru paru ini memiliki struktur yang lebih kecil dan
halus.Bahkan dinding dari lapisan broncheolus ini di nilai tipis.Dalam broncheolus
terdapat silia pada rongga rongganya.Meskipun menjadi salah satu saluran organ
yang tidak memiliki tulang rawan, keberadaan bagian ini sangat di perlukan. Setiap
bronkeolus akan bermuara ke alveolus.Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan,
tetapi rongganya masih mempunyai silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium
berbentuk kubus bersilia.Pada bagian distal kemungkinan tidak bersilia.Bronkiolus
berakhir pada gugus kantung udara (alveolus).Alveolus terdapat pada ujung akhir
bronkiolus berupa kantong kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai
busa atau mirip sarang tawon.Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak
bermuara kapiler darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.

5.Alveolus

http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/13/sistem-respirasi-manusia/
4

10
11

Dalam sistem respirasi, udara yang dihirup mengandung oksigen melewati


bronkiolus, kemudian berjalan menuju alveolus.Dalam organ ini,memiliki struktur
yang menyerupai bola bola kecil.Setiap bola memiliki pembuluh pembuluh
darah.Alveolus memiliki epitel pipih yang mAelapisinya. Hal ini berguna untuk
membantu darah yang ada di sana demi mengikat oksigen dari udara yang masuk.
Fungsi alveolus sebagai tempat pertukaran darah dan pengikatan darah terjadi di
dalam rongga rongga alveolus

C.Mekanisme Pernafasan

Pernapasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam
keadaan tertidur sekalipun karma sistem pernapasan dipengaruhi oleh susunan saraf
otonom. Menurut tempat terjadinya pertukaran gas maka pernapasan dapat dibedakan
atas 2 jenis, yaitu pernapasan luar dan pernapasan dalam.Pernapasan luar adalah
pertukaran udara yang terjadi antara udara dalam alveolus dengan darah dalam
kapiler, sedangkan pernapasan dalam adalah pernapasan yang terjadi antara darah
dalam kapiler dengan sel-sel tubuh.Masuk keluarnya udara dalam paru-paru
dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara
di luar tubuh. Jika tekanan di luar rongga dada lebih besar maka udara akan masuk.
Sebaliknya, apabila tekanan dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar.

Urutan saluran pernapasan adalah sebagai berikut: rongga hidung > faring > trakea >
bronkus > paru-paru (bronkiolus dan alveolus). Proses pernapasan pada manusia
dimulai dari hidung. Udara yang diisap pada waktu menarik nafas (inspirasi) biasanya
masuk melalui lubang hidung (nares) kiri dan kanan selain melalui mulut.Pada saat
masuk, udara disaring oleh bulu hidung yang terdapat di bagian dalam lubang hidung.

Pada waktu menarik napas, otot diafragma berkontraksi.Semula kedudukan


diafragma melengkung keatas sekarang menjadi lurus sehingga rongga dada menjadi
mengembang.Hal ini disebut pernapasan perut.Bersamaan dengan kontraksi otot
diafragma, otot-otot tulang rusuk juga berkontraksi sehingga rongga dada

11
12

mengembang.Hal ini disebut pernapasan dada.Akibat mengembangnya rongga dada,


maka tekanan dalam rongga dada menjadi berkurang, sehingga udara dari luar masuk
melalui hidung selanjutnya melalui saluran pernapasan akhirnya udara masuk ke
dalam paru-paru, sehingga paru-paru mengembang.5

Setelah melewati rongga hidung, udara masuk ke kerongkongan bagian atas


(naro-pharinx) lalu kebawah untuk selanjutnya masuk tenggorokan (larynx). Setelah
melalui tenggorokan, udara masuk ke batang tenggorok atau trachea, dari sana
diteruskan ke saluran yang bernama bronchus atau bronkus. Saluran bronkus ini
terdiri dari beberapa tingkat percabangan alveolus di paru-paru. Udara yang diserap
melalui alveoli akan masuk ke dalam kapiler yang selanjutnya dialirkan ke vena
pulmonalis atau pembuluh balik paru-paru. Gas oksigen diambil oleh darah. Dari sana
darah akan dialirkan ke serambi kiri jantung dan seterusnya. Selanjutnya udara yang
mengandung gas karbon dioksida akan dikeluarkan melalui hidung kembali.
Pengeluaran napas disebabkan karena melemasnya otot diafragma dan otot-otot rusuk
dan juga dibantu dengan berkontraksinya otot perut.Diafragma menjadi melengkung
ke atas, tulang-tulang rusuk turun ke bawah dan bergerak ke arah dalam, akibatnya
rongga dada mengecil sehingga tekanan dalam rongga dada naik.Dengan naiknya
tekanan dalam rongga dada, maka udara dari dalam paru-paru keluar melewati
saluran pernapasan.Sehubungan dengan organ yang terlibat dalam pemasukkan udara
(inspirasi) dan pengeluaran udara (ekspirasi) maka mekanisme pernapasan dibedakan
atas dua macam, yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut.Pernapasan dada dan
perut terjadi secara bersamaan.6

 .Pernapasan Dada

Pernapasan dada adalah pernapasan yang melibatkan otot antartulang


rusuk.Mekanismenya dapat dibedakan sebagai berikut.
http://izzativegan.wordpress.com/sistem-respirasi/
5

Priadi, Arif. 2009. Biology Senior High School Year XI. : Yudhistira
6

12
13

1.Fase inspirasi

Fase ini berupa berkontraksinya otot antartulang rusuk sehingga rongga dada
membesar, akibatnya tekanan dalam rongga dada menjadi lebih kecil daripada
tekanan di luar sehingga udara luar yang kaya oksigen masuk.

-Ketika tulang rusuk berkontraksi, maka tulang rusuk akan terangkat sehingga
volume rongga akan membesar.
-Ketika terjadi volume dada yang membesar maka tekanan udara di dalam paru- paru
akan kecil sehingga udara yang diluar lebih besar dan akan masuk ke paru-paru

2.Fase ekspirasi

Fase ini merupakan fase relaksasi atau kembalinya otot antara tulang rusuk ke
posisi semula yang dikuti oleh turunnya tulang rusuk sehingga rongga dada menjadi
kecil.Sebagai akibatnya, tekanan di dalam rongga dada menjadi lebih besar daripada
tekanan luar, sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbondioksida keluar.

 Pernapasan Perut

Pernapasan perut merupakan pernapasan yang mekanismenya melibatkan aktifitas


otot-otot diafragma yang membatasi rongga perut dan rongga dada.Mekanisme
pernapasan perut dapat dibedakan menjadi dua tahap yakni sebagai berikut.

1.Fase Inspirasi

Pada fase ini otot diafragma berkontraksi sehingga diafragma mendatar,


akibatnya rongga dada membesar dan tekanan menjadi kecil sehingga udara luar
masuk. Mekanismenya yaitu ketika terjadi kontraksi pada otot diagfragma yang
mengembang maka paru-paru juga ikut mengembang.Tekanan udara pada paru-paru
akan mengecil dan udara dari luar akan masuk.

13
14

2.Fase Ekspirasi

Fase ekspirasi merupakan fase berelaksasinya otot diafragma (kembali ke


posisi semula, mengembang) sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi
lebih besar, akibatnya udara keluar dari paru-paru. Mekanismenya yaitu ketika otot
diagframa relaksasi maka rongg dada akan mengecil sehingga tekanan udara pada
paru-paru akan membesar. Maka yang terjadi udara akan keluar dari tubuh.
Kesimpulannya adalah terjadi tekanan. Ketika tekanan udara dalam paru-paru kecil,
maka udara dari dalam tubuhakan keluar. Ketika tekanan udara dalam paru-paru
kecil, maka udara akan masuk kedalam tubuh. Perlu diingat bahwa tekanan udara
akan mengalir dari tekanan yang tinggi mengalir ke tekanan yang rendah.7

Pertukaran o2 dan CO2 dalam Pernapasan:

Jumlah oksigen yang diambil melalui udara pernapasan tergantung pada


kebutuhan dan hal tergantung pada kebutuhan dan hal terebut baiasanya dipengaruhi
oleh jenis pekerjaan, ukuran tubuh, serta jumlah maupun jenis bahan makanan yang
dimakan. Dalam keadaan biasa, manusia memebutuhkan sekitar 300 cc oksigen
sehari (24 jam) atau sekitar 0,5 cc tiap menit. Kebutuhan tersebut berbanding lurus
dengan volume udara inspirasi dan ekspoirasi biasa kecuali dalam keaadan tertentu
saat konsentrasi oksigen udara inspirasi berkurang atau kurang sebab lain, misalnya
konsentrasi hemoglobin darah berkurang.oksigen yang dibutuhkan berdufusi masuk
ke darah dalam kapiler darah yang menyelubungi alveolus. Selanjutnya, sebagian
besar oksigen diikat oleh zat warna darah atau pigmen darah (hemoglobin) untuk
diangkut sel-sel jaringan tubuh.
Volume Udara Pernafasan
Dalam keadaan normal, volume udara paru-paru manusia mencapai 4500 cc.
Udara ini dikenal sebagai kapasitas total udara pernapasan manusia.Walaupun
demikian, kapasitas vital udara yang digunakan dalam proses bernapas mencapai

http://izzativegan.wordpress.com/sistem-respirasi/
7

14
15

3500 cc, yang 1000 cc merupakan sisa udara yang tidak dapat digunakan tetapi
senantiasa mengisi bagian paru-paru sebagai residu atau udara sisa. Kapasitas vital
adalah jumlah udara maksimun yang dapat dikeluarkan seseorang setelah mengisi
paru-parunya secara maksimum.Dalam keadaaan normal, kegiatan inspirasi dan
ekpirasi atau menghirup dan menghembuskan udara dalam bernapas hanya
menggunakan sekitar 500 cc volume udara pernapasan (kapasitas tidal = ± 500 cc).
Kapasitas tidal adalah jumlah udara yang keluar masuk pare-paru pada pernapasan
normal. Dalam keadaan luar biasa, inspirasi maupun ekspirasi dalam menggunakan
sekitar 1500 cc udara pernapasan (expiratory reserve volume = inspiratory reserve
volume = 1500 cc).

Volume dan kapasitas paru-paru

Volume udara pernapasan pada setiap orang berbeda-beda, bergantung pada


ukuran paru-paru, kekuatan bernapas, dan cara bernapas. Pada orang dewasa, volume
paru-paru berkisar antara 5-6 liter, yang terdiri dari:

- Volume tidal (VT) yaitu volume udara hasil inspirasi atau ekspirasi pada setiap
kali bernapas normal. Kira-kira sebanyak ± 500 ml pada rata-rata orang dewasa
muda.

- Volume cadangan inspirasi (VCI) atau volume komplementer yaitu volume


udara ekstra yang dapat diinspirasi setelah volume tidal, biasanya mencapai ± 3000
ml.

- Volume cadangan ekspirasi (VCE) atau volume suplementer yaitu jumlah udara
yang masih dapat dikeluarkan dengan ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi normal,
pada keadaan normal sebanyak kira-kira ± 1200 ml.

- Volume residu (VR) yaitu volume udara yang masih tetap berada dalam paru-
paru setelah ekspirasi kuat, kira-kira sebanyak ± 1200 ml.

15
16

Dalam proses bernapas, terkadang diperlukan penyatuan dua atau lebih jenis-
jenis volume di atas. Kombinasi jenis-jenis volume di atas itu disebut kapasitas paru-
paru. Beberapa jenis kapasitas paru-paru sebagai berikut:

1.Kapasitas vital

Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah dengan


volume tidal dan volume cadangan ekspirasi. Kapasitas vital ini adalah jumlah udara
maksimum yang dapat dikeluarkan dari paru-paru seseorang setelah terlebih dahulu
mengisi paru-paru secara maksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-
banyaknya (± 4600 ml).

2.Kapasitas paru-paru total

Kapasitas paru-paru total adalah volume maksimum di mana paru-paru dapat


dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa (± 5800 ml) atau sama
dengan kapasitas vital ditambah dengan volume residu.Metode sederhana untuk
mempelajari volume paru-paru adalah dengan mencatat volume udara yang masuk
dan keluar dari paru-paru. Metode terebut disebut spirometri.

3.Frekuensi pernapasan

Cepat lambatnya manusia melakukan pernapasan dipengaruhi oleh beberapa


factor di antaranya sebagai berikut:

 Umur

Bertambahnya umur seseorang mengakibatkan frekuensi pernapasan menjadi


semakin lambat. Pada usia lanjut, energi yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan
pada saat usia pertumbuhan, sehingga oksigen yang diperlukan relative lebih sedikit.

 Jenis kelamin

16
17

Pada umumnya, laki-laki lebih banyak membutuhkan energi.Oleh karena itu, laki-
laki memerlukan oksigen yang lebih banyak daripada wanita.

 Suhu tubuh

Manusia memiliki suhu tubuh yang konstan berkisar antara 36-37˚C karena
manusia mampu mengatur produksi panas tubuhnya dengan meningkatkan laju
metabolismenya, sehingga kebutuhan oksigen akan meningkat.

 Posisi tubuh

Posisi tubuh akan mempengaruhi banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada
saat berdiri, otot akan berkontraksi, sehingga oksigen yang dibutuhkan lebih banyak
dan laju pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.

D.Gangguan atau kelainan pada sistem pernapasan

1.Tuberkulosis (TB)

Adalah penyakit infeksi oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang


penularannya terjadi melalui udara.Bakteri ini masuk dan terkumpul di dalam paru-
paru, kemudian menyebar melalui pembuluh darah, serta menginfeksi hampir seluruh
organ tubuh seperti paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang dan kelenjar
getah bening.

17
18

2.Faringitis

Adalah peradangan pada faring dan tenggorokan yang menyebabkan rasa sakit
ketika menelan makanan.Dapat disebabkan oleh infeksi virus (seperti influenza),
merokok, menelan racun, reaksi alergi dan refleks asam lambung (pengaliran kembali
asam lambung ke dalam kerongkongan.

3.Difter

Adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae,


dengan gejala sakit tenggorokan, sulit bernapas dan menelan, mengeluarkan lendir
dari mulut dan hidung, demam serta pembengkakan kelenjar getah bening.

4.Pneumonia (radang paru-paru)

Adalah peradangan paru-paru yang dapat mengakibatkan alveolus terisi cairan


yang berlebihan. Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi bakteri seperti
Mycoplasma pneumonia,

virus atau jamur seperti Aspergillus fumigatus.

5.Kanker paru-paru (karsinoma pulmonar)

18
19

Adalah abnormalitas sel-sel yang mengalami proliferasi (pertumbuhan yang


cepat) dalam paru-paru. Faktor pemicunya antara lain merokok, terpapar karbonil
nikel (peleburan nikel), dan arsenik (senyawa dalam peptisida), polusi udara serta
genetik.

6.Sianosis

Adalah keadaan ketika kulit dan membran mukosa berwarna kebiruan atau pucat
karena kandungan oksigen dalam darah rendah.Sianosis dapat terjadi akibat penyakit
paru-paru, kelainan jantung dan berada didaerah geografis tinggi.

7.Asfiksia

Merupakan kondisi kekurangan oksigen pada pernapasan yang dapat


menyebabkan kematian sebagai akibat dari kegagalan fungsi paru-paru.Tenggelam di
dalam air dan gangguan sistem saraf pusat dapat menyebabkan asfiksia.Asfiksia
neonatarum adalah keadaan ketika bayi gagal bernapas secara spontan dan teratur
setelah beberapa saat kelahiran.

8.Asma

19
20

Adalah penyempitan saluran napas yang bersifat sementara, akibat


hipersensitivitas terhadap rangsangan tertentu misalnya debu, rambut binatang, asap,
udara dingin, dan olahraga. Asma ditandai dengan napas yang berbunyi (bengek).

9.Bronkitis

Adalah peradangan pada selaput lendir bronkus. Penyakit ini disebabkan oleh
infeksi bakteri dan virus, merokok, polusi udara, debu, asap zat kimia dan penyakit
paru-paru.

10.Dispnea (sesak napas)

Adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan napas yang pendek, karena
suplai oksigen ke dalam jaringan tubuh lebih sedikit daripada yang
dibutuhkan.Dispnea dapat terjadi pada orang yang cemas (emosi tidak stabil),
penderita kardiovaskuler, asma dan penyakit paru-paru.

11.Covid-19

Koronavirus atau coronavirus (istilah populernya: virus korona, virus corona,


atau virus Corona) adalah sekumpulan virus dari subfamili Orthocoronavirinae dalam
keluarga Coronaviridae dan ordo Nidovirales. Kelompok virus ini yang dapat

20
21

menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia).[4] Pada


manusia, koronavirus menyebabkan infeksi saluran pernapasan yang umumnya
ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan
COVID-19 sifatnya lebih mematikan. Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam
pada spesies lain: pada ayam, koronavirus menyebabkan penyakit saluran pernapasan
atas, sedangkan pada sapi dan babi menyebabkan diare. Belum ada vaksin atau obat
antivirus untuk mencegah atau mengobati infeksi koronavirus pada manusia.8

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan

pernafasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen,
pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energi di dalam tubuh.Manusia dalam
bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan membuang karbondioksida ke
lingkungan.Alat-alat respirasi pada manusia adalah rongga hidung, faring, laring,
trakea, paru-paru, bronkus, bronkiolus, dan alveolus. Pada proses inspirasi dan
ekspirasi, mekanisme pernapasan pada manusia dibagi atas pernapasan dada dan
pernapasan perut. Sedangkan Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan
adalah Umur, Jenis Kelamin, Suhu Tubuh, Posisi Tubuh.Pernapasan atau pertukaran
gas pada manusia berlangsung melalui dua tahap yaitu Respirasi Eksternal dan
Respirasi Internal.Serta ada beberapa gangguan pada system respirasi manusia.

http://izzativegan.wordpress.com/sistem-respirasi/
8

21
22

DAFTAR PUSTAKA

Priadi, Arif. 2009. Biology Senior High School Year XI. : Yudhistira

Websites :

www.wiki.org.co.id Kategori : Sistem Pernapasan Pada manusia

http://izzativegan.wordpress.com/sistem-respirasi/

http://zaifbio.wordpress.com/2010/01/13/sistem-respirasi-manusia/

22

Anda mungkin juga menyukai