MAKALAH
Penilaian Otentik
Dosen Pengampu
Annisa,M,Pd
Di Susun Oleh :
Alawiah aklie(18862060083)
Gusna faridah(18862060041)
Marlina(18862060050)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT,
karena dengan limpahan rahmat dan hidayah- Nya, akhirnya kami dapat
menyelesaikan makalah Evaluasi Pembelajaran ini yang berjudul Evaluasi
Pembelajaran dalam Presfektif Kurikulum 2013 “Penilaian Otentik“.
Pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat kami ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada dosen pembimbing yang telah membimbing dan
sudi membagi ilmunya kepada kami sehingga dapat terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari sempurna,
oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai pihak,
sehingga di kemudian hari kami dapat menyempurnakan makalah ini dan kami
dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah kami lakukan.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya
bagi kami dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penulis
Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
pengetahuan yang dimiliki peserta didi dalam kehidpan sehari-hari atau dunia
nyata (Baskoro & Wihaskoro, 2016).
B. Rumusan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendekatan Saintifik
1. Pengertian Pendekatan Saintifik
Pendeketan adalah konsep dasar yang mewadahi, menginspirasi, menguatan,
dan melatari pemikiran tentang bagaimana metode pembelajaran diterapkan
berdasarkan teori tertentu.26 Oleh karena itu banyak pandangan yang menyatakan
bahwa pendekatan sama artinya dengan metode.
Pendekatan ilmiah berarti konsep dasar yang menginspirasi atau
melatarbelakangi perumusan metode mengajar dengan menerapkan karakteristik
yang ilmiah. Pendekatan pembelajaran ilmiah (scientific teaching) merupakan bagian
dari pendekatan pedagogis pada pelaksanaan pembelajaran dalam kelas yang
melandasai penerapan metode ilmiah.
Pengertian penerapan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran tidak hanya
fokus pada bagaimana mengembangkan kompetensi peserta didik dalam melakukan
observasi atau eksperimen, namun bagaimana mengembangkan pengetahuan dan
ketrampilan berpikir sehingga dapat mendukung aktifitas kreatif dalam berinovasi
atau berkarya. Menurut majalah forum kebijakan ilmiah yang terbit di Amerika pada
tahn 2004 sebagimana dikutip menyatakan bahwa pembelajaran ilmiah mencakup
strategi pembelajaran peserta didik aktif yang mengintegrasikan peserta didik dalam
proses berpikir dan penggunaan metode yang teruji secara ilmiah sehingga dapat
membedakan kemampuan peserta didik yang bervariasi. Penerapan metode ilmiah
membantu guru mengidentifikasi perbedaan kemampuan peserta didik.
Jadi pembelajaran dengan pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran
yang dirancang sedemikian rupa agar peserta didik secara aktif mengkonstruk
konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati (untuk
mengidentifikasi atau menemukan masalah), merumuskan masalah, mengajukan atau
merumuskan hipotesis, menumpulkan data dengan berbagai teknik, menganlisis data,
menarik kesimpulan dan mengkomunikasikan konsep, hukum atau prinsip yang
“ditemukan”. Pendekatan saintifik dimaksudkan untuk memberikan pemahaman
kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak
bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran
yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik dalam mencari
tahu dari berbagai sumber melalui observasi dan bukan hanya diberi tahu.
B. Penilaian Otentik
Penilaian otentik berasal dari dua kosa kata yaitu penilaian dan autentik.
Penilaian itu sendiri berasal dari kata dasar nilai. Pengertian nilai itu sendiri
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu:
1. Pertama, harga (dalam arti taksiran harga)
2. Kedua, harga uang (dibandingkan dengan harga uang yang lain)
3. Ketiga, angka kepandaian; biji; ponten
4. Keempat, banyak sedikitnya isi; kadar; mutu
5. Kelima, sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaan
6. Keenam, sesuatu yang mmenyempurnakan manusia sesuai dengan
hakikatnya.
Sedangkan pengertian penilaian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) adalah proses, cara, perbuatan menilai; pemberian nilan (biji, kadar,
mutu, harga).
Dari definisi yang telah disebutkan diatas dapat diambil bahwa pengertian
penilaian secara umum adalah pengambilan suatu keputusan terhadap suatu
objek dengan ukuran tertentu, dan penilaian bersifat kualitatif dan kuantitatif.
Penilaian yang dalam bahasa inggris yaitu Evaluation atau Assesment. Pada
akhir suatu program dalam dunia pendidikan biasanya diadakan penilaian. Hal
ini dilakukan tidak lain untuk mengetahui seberapa siswa/peserta didik
memahami pelajaran yang sudah diberikan.
Dalam dunia pendidikan seperti pada lembaga sekolah tingkat SD, SMP,
dan SMA, pada umumnya, sebagian guru terbiasa menilai kemampuan siswa
menggunakan tes tulis. Padahal sebaik apapun tes tulis yang digunakan untuk
menilaian kemampuan siswa, tidak akan mampu menilai seluruh kompetensi
yang dimiliki oleh siswa. Penilaian yang seperti ini biasa disebut penilaian
tradisional. Dimana penilaian yang dilakukan oleh guru menggunakan
intrumen tes tulis atau sejenisnya.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penilaian Autentik adalah jenis penilaian yang mencakup tiga ranah yaitu
ranah kognitif (pengetahuan), ranah afektif (sikap), dan psikomotorik
(keterampilan). Penilaian autentik juga merupakan hasil perkembangan dari
berbagai jenis penilaian karena jenis penilaian terdahulu dirasa belum secara
efektif digunakan untuk mengetahui kompetensi siswa atau peserta didik.
B. Saran
Anonym. (2015). Bahan Penilaian Autentik PLPG 2015. Retrieved September 08,
2016, from Universitas
Tanpa Penerbit.
Kemendikbud, Konsep Penilaian Autentik Pada Proses dan Hasil belajar, Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan
Penjaminan Mutu Pendidikan , 2013
Community, 17.
Sudjana, N. (2012). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengjar. Bandung: PT
REMAJA RODAKARYA.
GRAHA ILMU.