Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EVALUASI PEMBELAJARAN

DOSEN PENGAMPU : MUARIF ARHAS PUTRA, M.Pd

DISUSUN OLEH :

SRI AMI ( 2034031 )

KARTIKA SARI DEWI (2034035)

MUTHIA AZELLA (2034140)

PRODI PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PASIR PENGARAIAN

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT. yang telah berkenan
memberi petunjuk dan kekuatan kepada penulis sehingga makalah sederhana ini
dapat terselesaikan.

Dalam kesempatan ini penulis sampaikan terima kasih kepada pihak yang
telah memberikan bantuan, dorongan, bimbingan dan arahan kepada penyusun.

Dalam makalah ini penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, untuk
itu segala saran dan kritik guna perbaikan sangat penulis nantikan. Semoga makalah
sederhana ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi pembaca umumnya.

Pasir Pangaraian, 06 Maret 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2

BAB I.....................................................................................................................................3

PENDAHULUAN.................................................................................................................3

1.1 Latar Belakang......................................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................5

1.3 Tujuan....................................................................................................................5

1. Untuk mengetahui apa yang dimasud dengan evaluasi...............................................5

2. Untuk mengetahui tujuan daripada evaluasi itu sendiri...............................................5

3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari evaluasi..........................................................5

BAB II....................................................................................................................................5

PEMBAHASAN....................................................................................................................5

2.1 Pengertian Evaluasi.................................................................................................5

2.1.1 Jenis-jenis Evaluasi.............................................................................................7

2.2 Tujuan Evaluasi......................................................................................................8

BAB III................................................................................................................................11

PENUTUP...........................................................................................................................11

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

 Evaluasi pembelajaran PAK adalah sesuatu proses untuk mendapatkan data


dan informasi yang di perlukan dalam menentukan sejauh mana dan bagaimana
pembelajaran yang telah berjalan agar dapat membuat penilaian (judgement) dan
perbaikan yang dibutuhkan untuk memaksimalkan hasilnya. [1]Evaluasi
pembelajaran PAK dalam pendidikan merupakan salah satu komponen yang tak
kalah penting dengan proses pembelajaran. Ketika proses pembelajaran dipandang
dengan proses perubahan tingkah laku siswa, peran evaluasi proses pembelajaran
menjadi sangat penting. Evaluasi merupakan  proses untuk mengumpulkan,
menganalisa dan menginterpretasi sesuatu  informasi yang berkaitan  untuk
mengetahui tingkat pencapaian tujuan pembelajaran oleh peseta didik. Sistem
evaluasi yang baik akan mampu memberikan suatu  gambaran tentang kualitas
pembelajaran sehingga pada gilirannya akan mampu membantu pengajar
merencanakan strategi pembelajaran. Bagi peserta didik sendiri,  sistem evaluasi
yang baik akan mampu memberikan suatu  motivasi yang mendorong anak didik
untuk selalu meningkatkan kemampuannya dalam bidang yang ia pelajari.
Secara etimologi "evaluasi" berasal dan bahasa Inggris yaitu evaluation dari
akar kata value yang berarti nilai atau harga. Nilai dalam bahasa Arab disebut
alqiamah atau altaqdir’ yang bermakna penilaian (evaluasi). Sedangkan secara
harpiah, evaluasi pendidikan dalam bahasa Arab sering disebut dengan al-taqdir
altarbiyah yang diartikan sebagai penilaian dalam bidang pendidikan atau penilaian
mengenai  sesuatu hal yang berkaitan dengan suatu kegiatan dalam  pendidikan.
Secara terminologi, beberapa ahli memberikan  pendapat tentang pengertian evaluasi
diantaranya: Edwind dalam Ramayulis mengatakan bahwa evaluasi mengandung
pengertian suatu tindakan atau proses dalam menentukan nilai sesuatu (Ramayulis,
2002).
M. Chabib Thoha, mendefinisikan evaluasi merupakan kegiatan yang
terencana untuk rnengetahui keadaan objek dengan menggunakan instrumen dan
hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan (Thoha,
1990).
Pengertian evaluasi secara umum dapat diartikan sebagai proses sistematis
untuk menentukan nilai sesuatu (ketentuan, kegiatan, keputusan, unjuk-kerja, proses,
orang, objek dan yang lainnya) berdasarkan kriteria tertentu melalui penilaian. Untuk
menentukan nilai sesuatu dengan cara membandingkan dengan kriteria, evaluator
dapat langsung membandingkan dengan kriteria umum, dapat pula melakukan
pengukuran terhadap sesuatu yang dievaluasi kemudian membandingkan dengan
kriteria tertentu. Dalam pengertian lain antara evaluasi, pengukuran, dan penilaian
merupakan kegiatan yang bersifat hirarki.Evaluasi pembelajaran autentik meskipun
sesuai untuk menilai kemampuan siswa terutama pada aspek keterampilanya, tetapi
belum semua guru paham tentang cara pelaksanaan evaluasi autentik. Guru
menerapkan evaluasi autentik hanya sebatas pemahamanya. . Kesulitan yang paling
banyak dikeluhkan oleh para guru adalah mengenai pemahaman tentang Kompetensi
Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD). Guru kesulitan bagaimana cara mengajarnya
dan melakukan evaluasi. Maka , hal tersebut didorong guru akan lebih memperbanya
materi dan mempelajari lebih dalam apa yang menjadi sesuatu kesulitan yang
dihadapi.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud evaluasi?
2. Apa saja tujuan daripada evaluasi ?
3. Apa saja prinsip-prinsip evaluasi ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimasud dengan evaluasi
2. Untuk mengetahui tujuan daripada evaluasi itu sendiri
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari evaluasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi


Evaluasi adalah proses mendapatkan informasi dan memergunakannya untuk
menyusun penilaian dalam rangka membuat suatu keputusan. Evaluasi dapat
dilakukan dengan cara pengukuran dan tes. Evaluasi merupakan kegiatan yang selalu
dilakukan oleh setiap guru, mempunyai arti yang sangat besar bagi keberhasilan
dalam kegiatan pembelajaran guru dengan siswa. Dalam modul ini akan dipaparkan
beberapa pendapat tentang evaluasi atau penilaian. Evaluasi berasal dari kata
”evalution” (Inggris) yang berarti menilai. Menilai lebih dalam maknanya daripada
mengukur. Dengan mengukur kita akan mendapatkan gambaran sesuatu yang diukur
secara kuantitatif (jumlah), misal menimbang berat badan si Amin 45 kg, Syarifah
Aminah 40 kg; dan tinggi badan Badrun 155 cm, Budiasih (152 cm). Angka-angka
tersebut menunjukan data pengukuran yakni kuantitatif atau angka-angka.

Suatu proses pengamatan-pengukuran yang berkelanjutan sampai murid


berhenti belajar. Proses penilaian tidak akan berhenti selama siswa berhenti belajar,
sehingga pemecahan kesulitan belajar siswa tidak terlambat ditangani dan dia selalu
dinyatakan sehat untuk belajar sampai kepada penilaian akhir belajar.

Tugas guru di samping mendidik dan mengajar adalah membuat penilaian


terhadap siswa atas bahan-bahan yang telah diajarkan. Pelaksanaannya dengan jalan
memberikan ulangan terhadap murid-muridnya. Penilaian merupakan suatu usaha
atau suatu proses untuk mengukur atau memandingkan sesuatu dalam rangka
mengetahui baik tidaknya atau memadai tidaknya dengan menggunakan ukuran-
ukuran tertentu yang sudah dipersiapkan serta ditetapkan menggunakan ukuran-
ukuran tertentu yang sudah dipersiapkan yang sudah disiapkan serta ditetapkan
terlebih dahulu.

Dengan memperhatikan arti evaluasi yang digambarkan di atas, evaluasi


mempunyai arti sebagai berikut:

Pengertian Evaluasi

Evaluasi secara harfiah berasal dari bahasa Inggris ”Evaluation” yang dalam bahasa
Indonesia berarti ”Penilaian”. (Anas: 2011)

Evaluasi / Penilaian adalah pengambilan Keputusan berdasarkan hasil pengukuran


dan kriteria tertentu. (Purwanto: 2011)

Evaluasi Pendidikan (educational evaluation) secara hafiah dapat diartikan sebagai:


Penilaian dalam (bidang) Pendidikan atau Penilaian mengenai hal-hal yang berkaitan
dengan pendidikan. (Anas: 2011)

Menurut Lembaga Administrasi Negara (LAN) Indonesia, Evaluasi Pendidikan


adalah:

Proses/kegiatan untuk menetukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan


yang telah ditentukan

Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feedback) bagi


penyempurnaan pendidikan

Evaluasi dalam Pendidikan Jasmani, bertitik tolak dari tujuan pendidikan


jasmani itu sendiri. Tujuan pendidikan jasmani bersifat majemuk, mencakup
perkembangan yang bersifat menyeluruh meliputi aspek fisik, intelektual, emosional,
sosial, dan moral. Hal ini sesuai dengan hakekat evaluasi sebagai upaya yang
berencana untuk mengetahui seberapa jauh tujuan program berhasil. Karena itu
evaluasi dalam pendidikan jasmani, terikat dengan pemahaman terhadap tujuan
pendidikan jasmani.
2.1.1 Jenis-jenis Evaluasi
Evaluasi hasil belajar biasanya dilakukan pada akhir catur wulan, semester
akhir tahun pelajaran atau pada akhir jenjang tingkat pendidikan, berupa ujian
penghabisan atau evaluasi belajar tahap akhir. Evaluasi pada akhir studi suatu
jenjang tingkat pendidikan tertentu dimaksudkan sebagai tanda berakhirnya studi.

Eddy Soewardi Kartawidjaja ( 1987:30) mengemukakan 4 (empat) jenis evaluasi


yaitu:

1. Evaluasi Formatif.
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan terhadap hasil belajar,
setelah peserta didik selesai mengikuti program satuan pelajaran tertentu. Jika
guru telah selesai mengajarkan suatu bahan atau beberapa satuan bahan pelajaran
kepada kelas tertentu, guru perlu mengadakan evaluasi hasil belajar peserta
didiknya, untuk mengukur hingga di mana daya serap peserta didik. Dengan
demikian evaluasi formatif atau sering disebut evaluasi harian diharapkan guru
dapat memperbaiki program pembelajaran ataupun strategi pelaksanaannya. Oleh
karena itu, fungsi dari pada evaluasi ini terutama ditujukan untuk memperbaiki
proses belajar mengajar melalui proses pengayaan materi ajar.

2. Evaluasi Sumatif.

Evaluasi sumatif adalah evaluasi terhadap hasil belajar setelah selesai


mengikuti materi pelajaran tertentu dalam satu caturwulan atau akhir semester.
Oleh karena itu evaluasi ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
yang dicapai peserta didik selama satu semester. Jadi fungsinya untuk
mengetahui kemajuan peserta didik. Dari hasil evaluasi sumatif ini dapat
memberikan informasi kepada orang tua tentang kemampuan anaknya selama
belajar, sehingga orang tua dapat mendorong anaknya untuk lebih giat belajar.

3. Evaluasi penempatan atau evaluasi kedudukan ranking.

Evaluasi penempatan ialah evaluasi keadaan pribadi peserta didik untuk


kepentingan penempatan di dalam situasi belajar-mengajar yang sesuai dengan
kemampuan peserta didik tersebut. Evaluasi penempatan dimaksudkan juga
sebagai penilaian dalam penempatan kedudukan/ranking peserta didik dalam
kelompoknya.

4. Evaluasi Diagnostik

Evaluasi diagnostik adalah evaluasi terhadap hasil analisis keadaan belajar


peserta didik mengenai kesulitan-kesulitan atau hambatan-hambatan yang
dihadapinya dalam situasi belajar-mengajar. Tujuan evaluasi diagnostik adalah
untuk melihat kelemahan-kelemahan peserta didik serta faktor penyebabnya yang
mengganggu kelancaran jalannya program pengajaran satu atau seluruh bidang
studi. Peserta didik merasa takut melakukan gerakan-gerakan tertentu pada
cabang olahrga yang diajarkan, hal ini guru Penjasorkes perlu mengetahui cara
mengatasinya.

2.2 Tujuan Evaluasi


Guru ataupun pengelola pengajaran mengadakan penilaian dengan maksud
melihat apakah usaha yang dilakukan melalui pengajaran sudah mencapai tujuan.
Sebagaimana telah disebutkan di atas, bahwa tujuan evaluasi secara umum adalah
untuk mengetahui ada atau tidaknya perubahan pada diri peserta didik serta tingkat
perubahan yang dialaminya setelah ia mengikuti proses belajar mengajar. Tetapi
sebenarnya hal tersebut baru merupakan sebagian dari tujuan evaluasi dalam arti
yang sebenarnya. Seperti yang dikemukakan Moelyono Biyakto Atmodjo dan
Sarwono (2002:6) tujuan evaluasi terhadap peserta didik di antaranya yang penting
adalah:

1. Untuk mengetahui sampai sejauh mana potensi peserta didik itu berada.
2. Untuk mengadakan seleksi
3. Untuk mengetahui apa yang telah dicapai peserta didik dalam pelajaran
Penjasorkes.
4. Untuk mengetahui letak kelemahan-kelemahan atau kesulitan-kesulitan yang
dialami para peserta didik.
5. Untuk memberi bantuan dalam pengelompokan peserta didik untu tujuan-
tujuan tertentu. Misalnya pengelompokan diadakan untuk bermain bola voli,
agar kedua tim yang bertanding kira-kira sama kuatnya.
6. Memberi dorongan atau motivasi bagi peserta didik dalam berolahraga
7. Memberikan bantuan dalam bimbingan ke arah pemilihan yang sesuai
dengan bakat dan kemampuan peserta didik.
8. Memberikan data bukti untuk dilaporkan kepada orang tua dan juga kepada
masyarakat yaitu pihak-pihak yang memerlukan keterangan tentang seorang
peserta didik. Laporan itu dapat berbentuk surat keterangan, sertifikat, rapor,
tanda tamat belajar, ijazah dan lain-lain.
9. Memberikan data untuk keperluan penelitian atau riset.

2.3 Prinsip-prinsip Evaluasi

Sebagai seorang guru untuk melakukan evaluasi atau menilai muridnya perlu
memperhatikan prinsip-prinsip penilaian sebagai berikut:

1. Objektif
Setiap guru untuk menilai muridnya harus bersifat objektif tanpa dipengaruhi
oleh pribadinya. Apa yang dinilai oleh guru tersebut tidak membedakan
murid yang satu dengan murid lainnya, yang disenangi atau tidak disenangi
sehingga nilai yang dihasilkan oleh para murid tersebut betul-betul
merupakan hasil yang didapatkan oleh murid sendiri yang sebenarnya.
2. Reliabel
Dalam menilai murid dengan instrumen penilai dapat dipercaya dan
diandalkan, instrumen penilaian tersebut, dilaksanakan dengan sistimatis dan
kriteria yang jelas keberhasilannya serta dapat dilaksanakan oleh siapa saja.
3. Menyeluruh
Penilaian ini bersifat menyeluruh yang meliputi aspek proses pembelajaran
dan keberhasilannya sehingga terlihat perubahan tingkah laku murid. Dengan
demikian penilaian yang bersifat menyeluruh tersebut meliputi pengetahuan,
sikap, keterampilan dan kemampuan terhadap nilai yang berlaku di
masyarakat.
4. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana bertahap, dan terus-menerus. Dengan
demikian akan mendapatkan gambaran tentang hasil dari pembelajaran
berupa perubahan tingkah laku siswa yang meliputi pengetahuan sikap dan
keterampilan.

5. Mendidik
Dalam menilai murid guru harus bersifat mendidik, artinya bahwa guru
menilai murid dapat memberikan dorongan untuk meningkatkan kepercayaan
diri, meningkatkan minat, dan prestasi belajar serta berpengaruh pada
kemampuan murid untuk maju. Setiap hasil yang dicapai oleh murid harus
mendapatkan nilai yang sesuai dengan prestasinya, hal ini sebagai
penghargaan pada prestasi yang telah dicapai dengan baik. Bagi murid-murid
yang tidak mencapai prestasi yang ditetapkan akan mendapatkan bimbingan.
Hal ini akan memberi motivasi pada murid untuk lebih giat belajar.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Evaluasi menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar, karena
tanpa evaluasi akan susah sekali mengukur tingkat keberhasilannya. Evaluasi
pendidikan merupakan   seatu proses yang sistematis dalam Mengukur
tingkat kemajuan yang dicapai siswa, baik ditinjau dari norma tujuan maupun
dari norma kelompok serta menentukan apakah siswa mengalami kemajuan
yang memuaskan kearah pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan.

3.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan penulis


adalah: Gunakan evaluasi sefektif mungkin. Carilah evaluasi yang menarik
bagi anak didik supaya anak didik merasa nyaman dan tidak terbebani.
Jadikan evaluasi sebagai alat kontrol untuk kemajuan pendidikan di
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

file:///C:/Users/User/Downloads/986-Article%20Text-2237-1-10-
20210106.pdf
https://www.kompasiana.com/enisabe14966/62219743e2d60e0ce851f243/
makalah-evaluasi-pembelajaran?page=all&page_images=2

Anda mungkin juga menyukai