Pencampuran 30% Biodiesel dengan 70% bahan bakar minyak jenis solar
Tujuan :
1. Melihat keberhasilan implementasi Program B20 dan selaras dengan target
pencampuran biodiesel yang tertuang pada PermenESDM
2. Mengurangi laju impor BBM sehingga meningkatkan devisa negara
Landasan Program Pelaksanaan B30 : Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Nomor 12 tahun 2015 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Menteri
ESDM nomor 32 tahun 2008 tentang Penyediaan, Pemanfaatan dan Tata Niaga Bahan
Bakar Nabati (Biofuel) sebagai Bahan Bakar Lain
Waktu Peluncuran B30 : 23 Desember 2019
Persiapan yang telah dilakukan untuk implementasi B30, yaitu :
1. Melakukan Revisi SNI Biodiesel
2. Melakukan uji jalan/fungsi B30
3. Memastikan kesiapan produsen biodiesel
4. Memastikan metode sistem handling dan penyimpanan yang tepat
5. Memastikan kesiapan infrastruktur
6. Melakukan sosialisasi untuk memastikan penerimaan semua pihak terkait, termasuk
masyarakat
Pelaksanaan uji jalan (Road Test) B30 : Dengan kapasitas <3,5 ton dan >3,5 ton
dilaksanakan selama bulan Mei – November 2019 dengan melibatkan Kementerian
ESDM, BPDPKS, BPPT, PT Pertamina (Persero), APROBI, GAIKINDO, dan IKABI
Hasil uji jalan (Road Test) B30 :
1. Peningkatan daya mesin
2. Menurunkan emisi
3. Tidak memberikan dampak negatif pada mesin
Rekomendasi dari pelaksanaan uji jalan (Road Test) B30 :
1. Untuk menjaga kualitas, selama proses pencampuran, penyimpanan, dan penyaluran
perlu tindakan penanganan terkontrol dan termonitor secara berkala
2. Untuk memperoleh campuran B30 yang homogen, diperlukan metode blending yang
sesuai dengan pedoman umum serta menggunakan sarana prasarana yang memenuhi
standar
3. Diharapkan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) dapat memberi informasi
kepada konsumen bahwa diawal pemakaian dapat terjadi penggantian filter yang
lebih cepat untuk kendaraan baru atau kendaraan yang belum pernah menggunakan
bahan bakar campuran biodiesel
Persiapan Teknis, Administrasi dan Infrastruktur :
1. Telah ditetapkan spesifikasi (B100) untuk pencampuran (B30) berdasarkan Kepdirjen
EBTKE No. 197 K/10/DJE/2019 tentang Spesifikasi BBN Jenis Biodiesel Sebagai
Bahan Bakar Lain yang Dipasarkan di Dalam Negeri
2. Telah ditetapkan alokasi biodiesel tahun 2020 sebesar 9.590.131
3. Telah diterbitkan Daftar BU BBN Biodiesel untuk titik serah periode 2020
4. Melaksanakan trial B30 di 8 titik serah milik PT Pertamina (Persero)
5. Penandatanganan kontrak BU BBM dan BU BBN telah dilakukan sejak awal
Desember 2019
1. Melakukan trial B30 di titik-titik yang sudah siap untuk penyaluran B30 (8 titik serah
milik PT Pertamina (Persero)
Pengurangan emisi GRK dan 14,25 juta ton CO2 52.010 bus
peningkatan kualitas lingkungan kecil
Kelebihan B30 :
1. Meningkatkan performa mesin
2. FAME (Fatty Acid Methyl Ester) yang bersifat detergen mampu membersihkan mesin
kendaraan maupun industri
3. Menghasilkan emisi yang lebih rendah
4. Meningkatkan cetane number (angka setana) pada bahan bakar
Kekurangan B30 :
1. Memperpendek usia filter solar
2. Membeku saat terpapar udara dingin
3. Ramainya penggunaan biosolar akan menyebabkan alih fungsi kawasan hutan di
beberapa daerah menjadi perkebunan kelapa sawit
Proses Pembuatan :
Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan B30 :
1. Kualitas bahan bakar (biodiesel dan solar)
2. Handling atau penanganan bahan bakar
3. Kompatibilitas material terhadap bahan bakar
https://medan.tribunnews.com/2020/01/14/kekurangan-dan-kelebihan-biodiesel-b30-yang-sudah-
tersedia-hampir-di-seluruh-spbu
https://ebtke.esdm.go.id/post/2019/12/19/2434/faq.program.mandatori.biodiesel.30.b30
https://ebtke.esdm.go.id/post/2019/12/18/2433/pahami.istilah.b20.b30.b100.bbn.dalam.bioenergi
#:~:text=B30%20adalah%20program%20Pemerintah%20yang,2015%20tentang%20Perubahan
%20Ketiga%20atas
https://otomotif.kompas.com/read/2020/02/13/065100115/begini-klaim-keunggulan-biosolar-b30