Anda di halaman 1dari 44

Lampiran Materi Pembelajaran

Materi Pertemuan V

MASALAH POKOK EKONOMI


1. Masalah PokokEkonomi Secara Umum
Secara umum masalah pokok ekonomi adalah kebutuhan manusia yang tidak terbatas,
sedangkan alat pemuas untuk memenuhi kebutuhan sifatnya terbatas, sehingga
manusia harus dapat menentukan kebutuhan mana yang harus didahulukan agar
seluruh kebutuhannya dapat terpenuhi.

2. Masalah PokokEkonomi MenurutTeori Klasik


a. Masalah Produksi
b. Masalah Distribusi
Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.
1) Distribusi langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen langsung kepada
konsumen tanpa melewati perantara. Contohnya seorang penjual martabak
memproduksi sendiri dan langsung menjual dagangannya kepada pembeli
(konsumen).
2) Distribusi tidak langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen kepada
konsumen melalui perantara. Misalnya melalui pedagang besar(grosir), pedagang
kecil (retailer), agen, makelar, komisioner, eksportir, importir, dan penyalur-penyalur
yang lainnya.
c. Masalah Konsumsi
Untuk melakukan kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu sebagai
berikut:
1) faktor intern, meliputi sikap, kepribadian, motivasi diri, pendapatan seseorang,
selera, dan watak (karakter).
2) faktor ekstern, meliputi kebudayaan, adat i stiadat, l
ingkungan masyarakat, status sosial, keluarga, dan pemerintah.

3. Masalah PokokEkonomi Menurut Teori Modern


a. Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what)
b. Bagaimana cara memproduksi barang tersebut (how)
c. Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi (for whom)

Untuk memecahkan ketiga masalah pokok ekonomi di atas dapat dilakukan dengan
berbagai cara, di antaranya kebiasaan dan tradisi, insti ng, serta komando
(paksaan/perintah) . Sementara itu bagi masyarakat modern, pemecahan masalah
mengandalkan mekanisme harga di pasar. Adapun mekanisme hargaitu sendiri adalah proses
yang berjalan atas dasar daya tarik- menarik antara konsumen dengan produsen
yang bertemu di pasar. Gerak harga yang terjadi di pasar akan dapat memecahkan ketiga
masalah pokok ekonomi di masyarakat, dengan jalan sebagai berikut.

a. Masalah What
Masalah What merupakan masalah apa dan berapa banyak barang yang akan diproduksi
yang besar kecilnya sangat dipengaruhi oleh permintaan masyarakat. Jika permintaan
masyarakat meningkat, maka harga akan cenderung naik dan produsen memperoleh
keuntungan, sehingga akan memperbesar produksinya. Sebaliknya j ika permintaan
asyarakat menurun, maka harga akan cenderung turun, sehingga keuntungannnya
sedikit dan produsen akan mengurangi produksinya.

b. Masalah How
Masalah How merupakan masalah bagaiman a sumber- sumber ekonomi ( faktor-
faktor produksi) yang tersedia harus dipergunakan untuk memproduksi barang-
barang, tergantung pada gerak harga faktor produksi tersebut. Bila harga faktor produksi
naik, maka produsen akan menghemat penggunaan faktor produksi tersebut dan
menggunakan faktor produksi yang lain. Jadi gerak harga faktor produksi
menentukan kombinasi yang digunakan produsen dalam produksinya.

c. Masalah for Whom


Masalah for Whom merupakan masalah untuk siapa barang-barang tersebut
diproduksi, sangat dipengaruhi oleh distribusi barang tersebut. Barang hasil produksi
dijual kepada konsumen. Konsumen membayar harga barang tersebut dari
penghasilannya atas penggunaan faktor-faktor produksi. Jadi, gerak harga barang dan
harga faktor produksi akan menentukan distribusi barang yang dihasilkan.

Instrumen Penilaian Pertemuan V


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Bagaimana masalahpokok ekonomi secara umum yang terjadi di masyarakat ?
2. Jelaskan pengertian produksi, distribusidan konsumsi secara singkat !
3. Apa yang terkandung dalam pengertian masalahpokok ekonomi modern“What”?
4. Apa jawaban tentang tiga masalahpokok ekonomi (what, how, dan for whom)? Ba gaimana penerapannya
di ma syarakat sehingga masalah tersebut dapat terselesaikan?
5. Masalah for whom (untuk siapa barang diproduksi) sangat terkait dengan pemasaran/distribusi barang.
Jelaskan hal itu!

Score : Setiap soal memiliki score


5 Nilai akhir : Jumlah Score x 4

Materi Pertemuan VI

SISTEM EKONOMI
Sistem ekonomi adalah cara untuk mengatur atau mengorganisasi
seluruh aktivitas ekonomi, baik ekonomi rumah tangga negara atau pemerintah,
maupun rumah tangga masyarakat atau swasta. Aktivitas ekonomi yang dimaksudkan
di sini adalah kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat yang meliputi kegiatan produksi,
distribusi, dan konsumsi. Setiap pengusaha atau usahawan sebaiknya mengetahui
sistem ekonomi untuk membantu dan mempermudah dalam menyelesaikan masalah
yang dihadapi sehari- hari, karena sistem ekonomi tersebut tidak dapat lepas dari
kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah khususnya di bidang ekonomi.
Pada dasarnya, sistem ekonomi bisa dibagi menjadi empat sistem yang
mendasar, yaitu sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi l iberal, sistem ekonomi
terpusat, dan sistem ekonomi campuran. Satu per satu sistem ekonomi
tersebut dijelaskansebagai berikut.

a. Sistem ekonomi tradisional


Masyarakat yang mempunyai sistem ekonomi tradisional adalahmasyarakat yang belum ada pembagian
kerja, cara mendapatkan barang dengan “barter” (natura), belum mengenal uang sebagai alat
pembayaran, produksi dan distribusi terbentuk karena tradisi dan hanya untuk memenuhi kebutuhan
sendiri/masyarakat.
Ciri-ciri Kebaikan Keburukan
1. Belum ada pembagian kerja 1. Setiap masyarakat termotivasi 1. Tidak ada kerjasama antar individu
2. Pertukaran dengan sistem barter untuk menjadi produsen atau masyarakat
3. Jenis produksi ditentukan sesuai 2. Produksi tidak ditujukan untuk 2. Sulit mempertemukan kedua belah
dengan kebutuhan mencari keuntungan pihak yang saling membutuhkan
4. Hubungan masyarakat bersifat 3. Dengan sistem pertukaran barter, 3. Jenis dan jumlah barang yang
kekeluargaan masyarakat cenderung bertindak diproduksi sering tidak mencukupi
5. Bertumpu pada sektor agraris jujur kebutuhan
6. Keadaan masyarakatnya masih 4. Sulit menetapkan ukuran dari
statis, tradisional dan msikin barang yang dipertukarkan

b. Sistem ekonomi sosialis/terpusat


Sistem ekonomi sosialis adalah system ekonomi dimana seluruh kebijaksaa naan perekonomian
ditentukanolehpemerintah sedangkan masyarakat hanya menjalankan peraturan yang ditentukan.
Sistem ekonomi terpusat ini berdasar pada teori yang dikemukakanoleh Karl Marx dalam bukunya yang
benjudul ‘Das Kapital’ tahun 1867. Jadi sistem ini lebih bersifat memerintah, karena campur tangan
pemerintah di bidang ekonomi melakukan pembatasan - pembatasan atas kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat.
Ciri-ciri Kebaikan Keburukan
1. Perencanaan disusun oleh 1. Pemerintah bertanggung jawab 1. Hak milik perorangan sangat
pemerintah pusat penuh dalam perekonomian dibatasi dan rakyat kurang memiliki
2. Semua alat produksi dikuasai oleh 2. relatif tidak ada jurang pemisah pilihan
negara antara orang kaya dan miskin 2. Potensi dan daya kreasi tidak
3. Produksi, distribusi dan konsumsi 3. Hasil produksi dapat dinikmati berkembang
diatur secara terpusat secara rata 3. Tidak terdapat kebebasan individu
4. Inisiatif dan hak milik perorangan 4. Mudah melakukan pengendalian
dibatasi harga

c. Sistem ekonomi liberal


Sistem ekonomi liberal adalah suatu sistem dimana negara memberi kebebasan kepada setiap orang
untuk mengadakan kegiatan ekonomi. Sistem ini berdasar pada teori yang dikekukakan oleh Adam Smith
(1723 - 1790) dalam bukunya yang berjudul ‘The Wealth of Nations’, yang diterbitka nnya pada tahun
1776, denganajaran pokoknya yaitu memberikan kebebasan perseorangan di setiap sektor ekonomi.
Ciri-ciri Kebaikan Keburukan
1. Hak milik atas alat produksi di 1. Dapat meningkatkan efisiensi dan 1. Menimbulkan persaingan tidak
tangan perorangan kualitas barang yang diproduksi sehat
2. Harga barang ditentukan oleh 2. Terdorong untuk mengejar 2. Terdapat kesenjangan kaya dan
permintaan dan penawaran di pasar kemakamuran bagi dirinya sendiri miskin
3. Adanya persaingan bebas 3. Setiap orang atau pengusaha 3. Menimbulkan monopoli
4. Tidak ada campur tangan termotivasi mencari keuntungan 4. Terdapat eksploitasi SDM
pemerintah dalam perekonomian 4. Pemilihan sektor usaha disesuaikan 5. Pemanfaatan SDA sering tidak
5. Modal memegang perang penting dengan kemampuan memperhatikan kelestarian
6. terbuka kesempatan bagi individu lingkungan
untuk mengejar keuntungan
d. Sistem ekonomi campuran (sosialis dan liberal)
Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang
mengambil garis tengah antara kebebasandanpengendalian, yang juga berarti garis antara peran mutlak
negara/kolektif dan peran menonjol individu.
Ciri-ciri Kebaikan Keburukan
1. Adanya campur tangan pemerintah 1. Sektor ekonomi pemerintah dan 1. Jika peran pemerintah mendominasi
dalam perekonomian swasta terpisah secara jelas akan timbul etatisme
2. Pihak swasta ikut berperan dalam 2. Fluktuasi harag dapat lebih terkendali 2. Jika peran swasta mendominasi, akan
kegiatan perekonomian 3. Hak milik perorangan diakui dan timbul monopoli yang merugikan
pemerintah mendorongnya masyarakat

5. SistemEkonomi Indonesia (Kerakyatan)


Sistem ekonomi yang digunakan di Indonesia bardasar atas demokrasi ekonomi.
Apakah pengertian demokrasi ekonomi? Demokrasi ekonomi menunjukkan arti bahwa
produksi dikerjakan oleh semua masyarakat, dan untuk semua di bawah pimpinan
atau pemilikan anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan, bukan
kemakmuran orang seorang. Sistem ekonomi di Indonesia berdasar Pancasila, UUD
1945, serta GBHN, sehingga disebut sebagai “sistem ekonomi berdasar demokrasi
ekonomi Pancasila”.
Demokrasi ekonomi yang diterapkan di Indonesiamengandung ciri-ciri positif sebagai
berikut.
a. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas- asas kekeluargaan.
b. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara.
c. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
d. Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara digunakan dengan permufakatan
lembaga-lembaga perwakilan rakyat serta pengawasan terhadap kebijaksanaannya
ada pada lembaga-lembaga perwakilan rakyat pula.
e. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
f. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang dikehendaki
serta mempunyai hak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
g. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat.
h. Potensi, inisiatif, dan daya kreasi seti ap warga negara diperkembangkan sepenuhnya
dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Selain ciri-ciri positif demokrasi ekonomi Pancasila yang disebutkan di atas, ada pula ciri-
ciri negatif dalam demokrasi ekonomi Pancasila. Adapun ciri-ciri negatif dalam sistem
perekonomian Indonesia yang harus dihindarkan di antaranya sebagai berikut.
a. Sistem free f ight liberalism, yakni yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia
dan bangsa lain.
b . Sistem etati sme, yakni negara serta aparatur ekonomi bersifat dominan,
mendesak dan mematikan potensi dan daya kreasi unit ekonomi di luar sektor negara.
c. Monopoli, yakni pemusatan kekuasaan ekonomi pada satu kelompok.
Instrumen Penilaian Pertemuan VI
Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Berikan penjelasan sistem ekonomi sosial dan sistem ekonomi liberal!
2. Berikan contoh negara-negara yang menganut sistem ekonomi liberal!
3. Berikan contoh negara-negara yang menganut sistem sosialis!
4. Apakah Indonesia dapat dikatakan menggunakansistem ekonomi campuran?
Berikan penjelasantentang pernyataan tersebut!
5. Identifikasikan kebaikan dan keburukan sistem ekonomi tradisional dan sistem ekonomi
campuran!

Score : Setiap soal memiliki score


5 Nilai akhir : Jumlah Score x 4

Lampiran Materi Pembelajaran


Materi Pertemuan VII
PERILAKU PRODUSEN
a. Pengertian Produksi
Produksi adalah setiap usaha manusia untuk menciptakan atau menambah guna suatu
barang atau benda untuk memenuhi kebutuhan manusia. Misalnya: menanam
padi, menggiling padi, mengangkut beras, memperdagangkan, dari menjual
makanan. Nah, kegiatan seperti itu disebut kegiatan produksi.
b. Tujuan Produksi
Tujuan produksi adalah menghasilkan barang untuk mendapatkan laba. Tujuan
tersebut tercapai jika barang atau jasa yang diproduksi sesuai dengan kebutuhan
masyarakat. Oleh karena i tu, dapat dikatakan bahwasasaran kegiatan produksi
adalah pelayanan kebutuhan masyarakat atau untuk memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat.
Oleh karena itu tujuan produksi, antara lain, sebagai berikut:
1) memperbanyak jumlah barang/jasa;
2) menghasilkan barang/jasa yang berkualitas tinggi;
3) memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan peradaban dan
kebudayaan serta perkembangan teknologi;
4) mengganti barang yang rusak atau habis;
5) memenuhi pasar dalam negeri untuk kebutuhan perusahaan dan rumah tangga;
6) memenuhi pasar internasional;
7) mendapatkan keuntungan;
8) meningkatkan kemakmuran.
c. Faktor-faktor Produksi
1) Faktor produksi asli, meliputi sumber daya alam dan sumber daya manusia.
a) Sumber daya alam
b) Sumber daya manusia
2) Faktor produksi turunan, meliputi modal dan kewirausahaan.
a) Modal atau capital yaitu semua alat yang dipergunakan sebagai penunjang proses
produksi.
b) Kewirausahaan atau enterprise yaitu kemampuan pengusaha untuk mengolah
faktor-faktor produksi, sehingga dapat melakukan kegiatan produksi secara
efektif dan efisien.
d. Proses Produksi
Proses produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan melalui tahapan-tahapan
tertentu untuk menghasilkan atau menambah manfaat barang/jasa. Pengertian lain
tentang proses produksi adalah urutan pengolahan dari bahan mentah sampai menjadi
barang jadi.
Ada dua macam proses produksi yang dijelaskan sebagai berikut.
1) Proses produksi kontinue atau terus-menerus
2) Proses produksi intermitten atau berselingan
e. Fungsi Produksi/Persamaan Produksi
Apakah yang dimaksud fungsi produksi? Amatilah bahwa dalam kegiatan produksi
menyangkut dua persoalan yang mempunyai hubungan fungsional atau saling
memengaruhi, yaitu sebagai berikut:
1) berapa output yang harus diproduksikan, dan
2) berapa faktor- faktor produksi ( input) yang akan
dipergunakan. Secara matematis fungsi produksi dapat dirumuskan sebagai

Q = f (C, L, R, T)
berikut.
Q : Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)
f : Fungsi (simbol persamaan fungsional)
C : Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L : Labour (tenaga kerja)
R : Resources (sumber daya alam)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan)
Dari persamaan tersebut dapat dikatakan bahwa output merupakan fungsi dari
input, artinya setiap barang yang dihasilkan merupakan akibat dari input yang
dimasukkan.
Proses produksi dapat diarti kan sebagai proses urutan kegiatan yang harus
dilaksanaan dalam usaha untuk menghasilkan barang maupun jasa. Agar proses
produksi mencapai ti ti k opti mum, maka diperlukan adanya peningkatan
produktivitas dengan jalan menambah faktor-faktor produksi. Akan tetapi menurut
David Ricardo penambahan faktor produksi ti dak selalu dapat memberikan hasil
yang sebanding, seperti yang digambarkan dalam hukum hasil lebih yang semakin
berkurang atau The law of diminishing returns yang berbunyi “Dengan suatu teknik
tertentu, maka mulai titik tertentu penambahan faktor produksi tidak lagi memberikan
penambahan hasil produksi yang sebanding”. Atau dengan kata lain tambahan hasil lama-
kelamaan akan menurun, meskipun faktor produksi terus bertambah.
Untuk lebih jelasnya perhatikan contoh di bawah ini.
Contoh:
Tanah : 1 Ha, modal Rp5.000.000,00
Pekerja Hasil Total Produksi
(Total Marjinal
Product) (Marginal
Product)
1 10 10
2 21 11
3 34 13
4 42 8
5 46 4
6 48 2

Law of diminishing retuns terjadi pada pekerja yang ke-4 dan seterusnya, yaitu
setelah tercapai marginal product maksimum sebesar 13.

f. Teori Produksi
1) Pembagian Produksi
Produksi dapat digolongkan dalam lima bidang, yaitusebagai berikut.
a) Bidang ekstraktif, artinya setiap usaha untuk mengambil hasil alam secara
langsung. Contoh produksi bidang ekstraktif, antara lain, pertambangan,
perikanan laut, berburu, dan menebang hutan.
b) Bidang agraris, artinya setiap usaha mengerjakan atau mengolah alam agar
diperoleh hasil dari tumbuhan dan hewan. Contoh produksi bidang agraris,
antara lain, pertanian, perkebunan, perikanan darat, dan peternakan.
c) Bidang industri, artinya setiap usaha mengolah dari bahan mentah sampai
menjadi barang jadi. Contoh produksi bidang industri, antara lain, perakitan,
pertekstilan, ukir-ukiran, dan kerajinan.
d) Bidang perdagangan, artinya setiap usaha untuk membeli barang dan
menjualnya kembali tanpa merubah bentuk. Contoh produksi bidang
perdagangan, antara lain, perdagangan regional, perdagangan nasional dan
internasional.
e) Bidang jasa, artinya setiap usaha memberikan pelayanan kepada masyarakat
dengan tujuan memperoleh keuntungan. Contoh produksi bidang jasa, antara
lain, perbankan, asuransi, pengangkutan, jasa, dan hukum.

2) Tahapan Produksi
Lapangan produksi dapat digolongkan menjadi tiga sektor produksi atau tiga
tahapan produksi berikut ini.
a) Sektor produksi primer, meliputi bidang ekstraktif dan bidang agraris.
b) Sektor produksi sekunder, meliputi bidang industri dan bidang perdagangan.
c) Sektor produksi tersier, meliputi bidang jasa/ pelayanan

g. Produktivitas
Produkti vitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah
barang dengan faktor produksi yang tersedia. Produktivitas dapat ditingkatkan
dengan cara sebagai berikut.
1) Secara ektensif, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara
menambah jumlah faktor produksi.
2) Secara intensif, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara
meningkatkan produktivitas setiap faktor produksi.
3) Rasionalisasi, yaitu upaya untuk meningkatkan jumlah produksi dengan cara
mengeluarkan kebijakan yang rasional yang mengarah pada efisiensi produksi agar
produktivitas optimal.
Upaya rasionalisasi dapat ditempuh dengan jalan sebagai berikut.
a) Mekanisasi, yaitu dilakukan dengan mengganti alat-alat produksi dengan
mesin-mesin/alat- alat yang serba modern
b) Standardisasi, yaitu dilakukan dengan membuat suatu standar/ukuran dalam
hal mutu, bentuk, ukuran dan lain-lain terhadap suatu produk tertentu.
c) Spesialisasi/pembagian kerja.
d) Menempatkan pekerjapada tempat yang sebenarnya (the right man on the
right place)
h. Kurva Kemungkinan Produksi (Production Possibility Curve = PPC)
Dalam ekonomi, kurva kemungkinan produksi (Inggris: production–possibility frontier
(PPF), production–possibility curve, production-possibility boundary atauproduct
transformation curve) adalah grafik atau kurva yang menggambarkan berbagai
kemungkinan kombinasi maksimum output yang dapat dihasilkan.

A. BIAYA PRODUKSI (COST)

Biaya produksi adalahjumlah keseluruhanbiaya yang dikeluarkan produsen untuk menghasilkan sejumlah
output atau barang yang diproduksi. Untuk memperoleh keuntungan maksimum, setiap produsen harus
berusaha menekan biaya produksi serendah mungkin.
Pada dasarnya biaya produksi ada dua macam, yaitu :
a. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost = TFC) adalah biaya yang besarnya tidak tergantung pada unit yang
diproduksi, berapapun unit yang diproduksi, besarnya biaya tetap yang dikeluarkansama. Contoh : Biaya
sewa, Biaya asuransi, Biaya penyusutan aktiva tetap,dan sebagainya.
b. Biaya variabel Total (Total Variable Cost = TVC) adalahbiaya yang tergantungpada unit yang diproduksi,
semkin banyakjumlahyang diproduksi, semakin besar biaya variabel yang dikeluarkan. Contoh : Biaya
gaji, Biaya Tenaga Kerja, Biaya listrik dan air, Biaya bahan baku, Biaya bahan penolong, Biaya bahan
pembantu, dan sebagainya.
Dalam jangka panjang semua biaya yang dikeluarkanolehprodusen merupakanbiaya variabel (tidakada biaya
tetap), sebab biaya produksi akan selalu mengalami perubahan.
Secara matematis Konsep biaya produksi (fungsi biaya produksi ) adalah :
1. Biaya Total (Total Cost = TC) artinya keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk produksi
TC = TFC + TVC TC = FC + VC TC = a + bQ
Atau Atau

2. Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Coast =AFC) artinya biaya tetap yang dibebankan pada setiap unit
produksi
AFC =
Q = Unit produksi
3. Biaya Variabel Rata-rata (Average Variabel Cost = AVC) artinya biaya variabel yang dibebankanpada setiap
unit produksi
AVC =

4. Biaya Rata-rata (Average Cost = AC) atau Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost = ATC) artinya biaya
total yang dibebankanpada setiap unit produksi atausetiap output. Pada saat kurva AC menurun berarti
terjadi Economisc of Scale (efisiensi biaya produksi), yakni situasidimana biaya produksi rata -rata (AC)
menurun denganbertambahnya produksi dan pada saat kurva AC menaik berarti terjadi Diseconomics of
Scale.
AC = AFC + AVC atau AC = TC = AC x Q
Dan

5. Biaya Marjinal(Marginal Cost = MC) artinya tambahanbiaya karena adanya tambahansatu unit produksi
MC =atau MC = TC1

6. Tingkat output pada biaya total minimum, artinya besarnya biaya total pada unit yang minimum
TC1 = 0 atau MC = 0

7. Tingkat output pada biaya rata-rata minimum artinya besarnya biaya rata-rata pada unit yang minimum
MC = AC

B. PENERIMAAN PRODUSEN (REVENUE)

Penerimaan produsen (revenue) adalah penerimaan yang diperoleh dari hasil penjualan outputnya.
Secara matematis konsep revenue (Fungsi penerimaan) antara lain :
1. Total Revenue (Penerimaan Total = TR) yaitu penerimaan produsen sebagai hasil penjualan seluruh
outputnya. Total Revenue adalah jumlah output (Quantity) kali harga jual (Price)
TR = P x Q Dan TR = f (Q)

2. Average Revenue (Penerimaan rata-rata = AR) yaitu penerimaanprodusenper unit output. Jadi AR adalah
harga jual per unit output
TR
AR =atau AR = P
Q

3. Marginal Revenue (Penerimaan Marjinal = MR) yaitu kenaikan penerimaan total (TR) sebagai akibat
bertambahnya satu unit output
MR =atau MR = TR1
4. Penerimaan Total Maksimum (TR Maksimum) yaitu besarnya penerimaantotal pada unit yang maksimum
MR = 0 atau TR1 = 0

C. KEUNTUNGAN (PROFIT) DAN KERUGIAN (LOSS)


1. Keuntungan / kerugian ()
 = TR - TC

2. Titik impas / titik pulang pokok / tidak laba dan tidak rugi (Break Even Point = BEP)
TR = TC

3. Keuntungan maksimum atau laba maksimum dan Kerugian minimum


MR = MC atau TR1 = TC1

Instrumen Penilaian Pertemuan VII


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Sebutkan jasa-jasa produktif yang dihasilkan oleh rumah tangga konsumen!
2. Ceritakan secara singkat hubungan timbal balik antara rumah tangga konsumsi dan rumah tangga
perusahaan!
3. Sebutkan peranan penting pemerintah dalam sistem perekonomian Indonesia!
4. Sebutkan kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah ketika berperan sebagai distributor!
5. Deskripsikan pengertian tentang pelaku ekonomi!
6. Berikut ini keterangan-keterangan untuk mengerjakan soal di bawah ini :
Q = 12 – 0,02P
AC = –200Q + 6000/Q + Q2 + 3000
Tentukan :
a. Fungsi permintaan, fungsi TC, fungsi TR, fungsi TVC untuk barang tersebut
b. Besarnya biaya tetap dari barang tersebut
c. Besarnya elastisitas harga permintaan untukbarang tersebut pada P = 100 dan jenis
elastisitasnya
d. fungsi Keuntungan total dari barang tersebut
e. besarnya outputyang menghasilkan keuntungan maksimum dan besarnya keuntungan total
maksimum

Score : Setiap soal memiliki nilai


5 Nilai akhir : Jumlah score x 2

Materi Pertemuan VIII


DISTRIBUSI
Distribusi adalah menyalurkan barang/jasa hasil produksi kepada konsumen. Sistem
distribusi klasik adalah melalui transaksi langsung antara produsen dan konsumen, atau melalui
transaksi yang dilakukan di pasar (pasar nyata yaitu tempat untuk pertemuan penjual dan
pembeli).

Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut.


1) Distribusi langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen langsung kepada
konsumen tanpa melewati perantara. Contohnya seorang penjual martabak
memproduksi sendiri dan langsung menjual dagangannya kepada pembeli
(konsumen).
2) Distribusi tidak langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen
melalui perantara. Misalnya melalui pedagang besar (grosir), pedagang kecil (retailer), agen,
makelar, komisioner, eksportir, importir, dan penyalur-penyalur yang lainnya.

PERILAKU KONSUMEN
1. Perilaku Konsumen
a. Pengertian Konsumsi dan Konsumen
Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi nilai guna suatu barang
dan jasa. Konsumen adalah orang atau pihak yang melakukan kegiatan konsumsi
tersebut.
Benda yang dapat dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan disebut benda
konsumsi. Benda konsumsi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1) Digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia
2) Dapat habis jika digunakan secara terus-menerus
3) Habisnya Nilai Barang
b. Tujuan Konsumsi
Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa sebenarnya konsumsi
bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia guna memperoleh kepuasan.
Jadi tujuan akhir dari kegiatan konsumsi adalah kepuasan. Jika kita lapar makan akan
merasa puas jika sudah makan, begitu juga kita akan merasa puas jika kita haus
memperoleh minuman yang segar.
c. Nilai Suatu Barang
1) Nilai Pakai (Value in Use)
Nilai pakai adalah kemampuan suatu barang untuk dapat memuaskan
kebutuhan. Tinggi atau rendahnya nilai pakai barang ditentukan oleh intensitas
kebutuhan, tempat dan waktu.
a) Nilai pakai subjektif,
b) Nilai pakai objektif,
2) Nilai Tukar (Value in Exchange)
Nilai tukar diartikan sebagai kemampuan suatu barang untuk dapat ditukarkan
dengan barang lain di pasar. Tinggi atau rendahnya nilai tukar suatu barang
ditentukan oleh nilai pakai barang tersebut. Contoh beras memiliki nilai pakai yang
lebih besar daripada pasir.
a) Nilai tukar subjektif
b) Nilai tukar objektif
d. Teori Nilai
1) Teori Nilai Objektif
a) Teori Nilai Pasar
Menurut Humme dan Locke, nilai suatu barang sangat tergantung pada
permintaan dan penawaran barang di pasar.
b) Teori Nilai Biaya Produksi
Teori ini dikemukakan oleh Adam Smith. Menurutnya, nilai suatu barang
ditentukan oleh jumlah biaya produksi yang dikeluarkan oleh produsen
untuk membuat barang tersebut. Menurutnya, semakin tinggi nilai pakai
suatu barang, nilai tukarnya pun juga akan semakin tinggi. Jika biaya
produksi yang dikeluarkan oleh produsen untuk memproduksi suatu barang
adalah Rp500.000,00 maka nilai dari barang tersebut sebesar Rp500.000,00
pula.
c) Teori Nilai Tenaga Kerja Masyarakat
Menurut David Ricardo, nilai suatu barang ditentukan oleh jumlah biaya
tenaga kerja yang diperlukan untuk menghasilkan barang tersebut.
d) Teori Nilai Biaya Reproduksi dari Carey
Menurut Carey, nilai suatu barang ditentukan jumlah biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan barang itu kembali (biayareproduksi). Oleh
karena untuk menentukan nilai suatu barang tidak berpangkal pada biaya
produksi yang pertama kali, tetapi pada biaya produksi yang dikeluarkan
sekarang.
e) Teori Nilai Kerja Rata-Rata atau Teori Nilai Lebih
Menurut Karl Marx, barang dinilai berdasarkan pada biaya rata-rata
tenaga kerja di masyarakat. Karl Marx juga berpendapat bahwa upah yang
diberikan kepada buruh tidak sesuai dengan harga barang yang dijual
sehingga terjadi pemerasan terhadap buruh. Laba yang diterima pengusaha
didapat dari selisih nilai jual dengan biaya produksi yang rendah karena
pemerasan terhadap buruh disebut nilai lebih. Oleh karena itu, teori ini
disebut teori nilai lebih.

2) Teori Nilai Subjektif


a) Herman Henrich Gossen (1854)
Dalam teori nilai subjekti f, Gossen mempelajari cara pemuasan
kebutuhan yang dikemukakan dalam Hukum Gossen I dan Hukum Gossen II.
(1) Hukum Gossen I
Menurut Herman Henrich Gossen (1818–1859, ekonom Jerman) yang
dikenal dengan Hukum Gossen I, menyatakan bahwa “Pemenuhan
kebutuhan atas suatu jenis barang secara terus-menerus akan
menurunkan tingkat kepuasannya“. Hukum Gossen I terkenal sebagai
Hukum kegunaan marginal yang menurun atau hukum penurunan
kepuasan marginal atau the law of deminishing marginal utility or the
law of decreasing marginal utility.
(2) Hukum Gossen II
Nilai guna yang sama (Hukum kepuasan harmoni/Hukum perata nilai
batas) atau pemenuhan secara horizontal dikenal dengan Hukum Gossen
II.
Hukum Gossen II adalah hukum perata nilai batas atau law of marginal
utility, berbunyi “Manusia akan berusaha untuk memenuhi berbagai
macam kebutuhannya sampai pada tingkat intensitas yang sama”.
b) Karl Menger
Dalam Teori Nilai Austria, Karl Menger melanjutkan penelitiannya
berdasarkan Hukum Gossen dengan membuat daftar kebutuhan konsumen,
sehingga konsumen membagi pendapatannya untuk memenuhi berbagai
kebutuhan sampai mencapai tingkat intensitas yang harmonis.
c) Von Bohm Bawerk
Teori Von Bohm Bawerk disebut Teori Nilai Batas. Nilai batas adalah nilai yang
diberikan kepada barang yang dimilikinya paling akhir atau nilai pemuasan yang
paling akhir
e. Teori Perilaku Konsumen
Pada dasarnya konsumen berperilaku ingin memanfaatkan uang yang
dimilikinya seekonomis mungkin, akan tetapi kebanyakan konsumen tidak akan
berhasil. Faktor penyebabnya, antara lain, sebagai berikut.
1) Pengetahuan konsumen tentang kualitas barang terbatas.
2) Adanya persaingan dari para konsumen.
3) Kecenderungan konsumen bersifat masa bodoh terhadap situasi harga di pasar.
4) Adanya tradisi yang kuat, sehingga memengaruhi tingkah laku konsumen.

1) Teori atau Pendekatan Marginal Utility


Pendekatan ini bertitiktolak padaanggapan bahwakepuasan (utility) setiap
konsumen bisa diukur dengan uang atau dengan satuan lain, sehingga
konsumen selalu berusaha mencapai kepuasan total yang maksimum. Apabila
menggunakan teori nilai guna kardinal atau utilitas kardinal dapat dijelaskan bahwa
kepuasan absolut / mutlak yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi suatu
produk. Maka, manfaat atau kenikmatan yang diperoleh seorang konsumen dapat
dinyatakan secara kuantitatif, bisa dengan angka, uang atau menggunakan satuan
lainnya.
Dalam teori nilai guna (utilitas) kardinal, dapat dibedakan di antara dua pengertian,
yaitu sebagai berikut.
a. Nilai Guna Total atau Total Utility
Nilai guna total atau total utility artinya jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh
dari mengonsumsi sejumlah barang tertentu.
b. Nilai Guna Marginal (Marginal Utility)
Nilai guna marjinal atau marginal utility artinya pertambahan (atau
pengurangan) kepuasan sebagai akibat perubahan penggunaan satu unit barang
tertentu. Atau dengan kata lain marginal utility adalah tambahan kepuasan
karena bertambahnya mengonsumsi satu unit barang. Marginal utility dapat
dihitung dengan rumus.
MU =
Atau MU = TU’

Syarat untuk memaksimumkan nilai guna (utility) atau kepuasan maksimum


konsumen dapat dirumuskan berikut.

= =

Adapun untuk memaksimumkan nilai guna (utility) atas anggaran pendapatan


yang dimiliki konsumen untuk memaksimumkan konsumsi barang X dan barang
Y dapat dirumuskan :
Budget Income = Px.X + Py.Y

2) Pendekatan Kurva Indiferensi (Indifference Curve)


Kurva indiferensi adalah kurvayang menunjukkan kombinasi konsumen antara
dua macam barang, yang memberikan tingkat kepuasan sama bagi
konsumen. Kurva indiferen memiliki beberapa ciri atau sifat antara lain:
a) mempunyai kemiringan (slope) negatif, artinya miring dari kiri atas ke kanan
bawah;
b) apabila kedudukannya lebih tinggi menunjukkan tingkat kepuasan yang
semakin tinggi;
c) tidak pernah saling berpotongan dengan kurva indiferen yang
lain, d) cembung ke titik asal (titik 0).

Instrumen Penilaian Pertemuan VIII


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Berikan penjelasanapakahsetiapbenda mempunyai nilai pakai dan nilai tukar! Lakukan diskusi dengan
teman-temanmu?
2. Bagaimana teori nilai yang dikemukakan oleh Adam Smith dan Carrey? Jelaskan!
3. Berikancontohhukum Gossen I dan Hukum Gossen II!
4. Diketahui fungsi faedah barang TU = X1/2 Y1/2. Penghasilan konsumen 10 satuanuang dan harga barang X = 2
satuanuang dan harga barang Y = 1 satuan uang. Agar kombinasi memperolehkepuasan maksimum, hitunglah
sebaiknya kombinasi barang X dan Y harus dibeli !
5. Berdasarkangambar kurva Indiferen, bagaimana keseimbangankonsumen tercapai?
6. Deskripsikan pengertian produsen dan tujuan produksi!
7. Mengapa faktor produksi alam dan tenaga kerja tergolong sebagai faktor produksi asli?
8. Rumuskan pengertian produktivitas! Identifikasikan macam-macam produktivitas yang kamu ketahui
9. Dalam suatu perekonomian, apabila faktor-faktor produksi sepenuhnya digunakan, jumlah barang
industri dan pertanian yang dapat diproduksi oleh berbagai kombinasi faktor produksi tersebut adalah
seperti yang tercantum dalam tabel di bawah ini.
Kombinasi faktor produksi Barang industri Barang pertanian
(unit) (unit)
A 0 400
B 200 300
C 350
D 450 200
E 500 100
0
Gambarkan kurva kemungkinan produksi beradasarkan data tersebut !

10. Perhatikan tabel penambahan tenaga kerja dan penambahan hasil produksi berikut!

Tenaga Kerja Hasil Produksi Tambahan Hasil

1 5 5
2 15 10
3 40 25
4 60 20
5 75 15
6 87 12

Berilah penjelasan mengenai berlakunya hukum tambahan hasil yang semakin


Berkurang seperti yang dikemukakan oleh David Ricardo!
Score : Setiap soal memiliki nilai 5
Nilai akhir : Jumlah score x 2

TUGAS KELOMPOK
Bacalah wacana berikut dengan teliti dan rasa ingin tahu yang tinggi!
Wacana 1.
LEGAL OPINION
KASUS BIOREMEDIASI ‘FIKTIF’ CHEVRON
Resa Raditio., SH., MH (Tulisan Pribadi)
30 Mei 2013
PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) yang beroperasi di wilayah Riau, sejak tahun 2003–2011
melakukan proses bioremediasi di beberapa wilayah yang terdeteksi terkontaminasi limbah untuk
mengembalikan tanah yang terkontaminasi limbah hasil produksi minyak bumi. Bioremediasi ini
dianggarkan USD 270 juta yang diambil dari klaim biaya pemulihan (cost recovery) yang ditanggung oleh
pemerintah. Proyek bioremediasi dikerjakan oleh CPI beserta tujuh perusahaan swasta, dua di
antaranya adalah PT Green Planet Indonesia (GPI) dan PT Sumigita Jaya (SJ) sebagai kontraktor
pelaksana bioremediasi. Mekanisme pemilihan kontraktor sebagai pihak ketiga dari proyek bioremediasi
ini dipilih dengan cara tender. Namun, pada pelaksanaannya proses bioremediasi tidak dilakukan
sebagaimana mestinya, sehingga muncul adanya dugaan korupsi di dalamnya. Belakangan CPI
mengajukan biaya cost recovery yang diduga merugikan negara hingga Rp 210,25 miliar.
Sumber: http://www.icel.or.id/2013/05/30/legal-opinion-kasus-bioremediasi-fiktif-chevron/

Wacana 2.
SKK Migas Mulai Khawatir Produksi Minyak Merosot
Lili Sunardi - Selasa, 20 Agustus 2013, 15:37 WIB
Bisnis.com, JAKARTA-Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mulai
mengkhawatirkan penurunan produksi minyak akibat kasus dugaan suap yang menjerat Rudi Rubiandini.
Gde Pradnyana, Sekretaris SKK Migas, mengatakan kasus yang melanda lembaganya itu dapat memecah
perhatian pelaku industri hulu migas. Pasalnya, kasus tersebut akan mengganggu psikologis para
pengambil keputusan di perusahaan migas yang beroperasi di dalam negeri. Pihaknya akan terus
mendorong pelaku industri hulu migas untuk terus bekerja dan mencapai target yang telah ditetapkan
bersama. Termasuk meminta para pengambil keputusan di KKKS agar tidak ragu dalam mengambil
keputusan dalam menaikkan produksinya. Dia sebelumnya memprediksi capaian lifting tahun ini tidak
akan lebih dari 840.000 barel per hari. hal itu disebabkan banyaknya persoalan yang dihadapi industri
hulu migas, seperti pencurian minyak di pipa ruas Tempino-Plaju, persoalan perizinan, dan pembebasan
lahan.
Kegiatan pemeliharaan sejumlah lapangan migas juga menjadi penyebab utama menurunnya
produksi beberapa bulan terakhir. Akan tetapi, semester 2 tahun ini akan ada tambahan produksi dari
tiga sumur Blok West Madura Offshore yang sudah dibor, meski masih terkendala dengan persoalan
pipa.
Kasus dugaan suap itu awalnya dianggap tidak akan mempengaruhi industri hulu migas. Lukman
Mahfoedz, Presiden Indonesian Petroleum Association (IPA), mengatakan investasi di sektor hulu migas
tidak akan terganggu dengan penetapan Rudi Rubiandini sebagai tersangka. Alasannya, hulu migas
merupakan sektor yang selalu menjunjung tinggi tata kelola usaha yang baik dan sesuai aturan.
Menurutnya, investor akan melihat kejadian yang menimpa SKK Migas itu sebagai hal yang positif,
karena proses penegakan hukum berjalan dengan baik.
Editor : Ismail Fahmi
Sumber: http://www.bisnis.com/skk-migas-mulai-khawatir-produksi-minyak-merosot

Setelah membaca wacana 1 dan 2, jawablah dengan mendiskusikan pertanyaan berikut.


1. Apakah permasalahan pada kasus PT Chevron Pacific Indonesia di atas?
2. Bagaimanakah pengaruh kasus tersebut terhadap produktivitas karyawan?
3. Sejauh manakah kasus tersebut memengaruhi investor asing?
4. Bagaimanakah peran lembaga hukum dalam menangani kasus di atas?
Hasil diskusi atas permasalahan diketik dengan rapi dan presentasikan di depan kelas untuk
memperoleh apresiasi.

Materi Pertemuan IX
PELAKU-PELAKU KEGIATAN EKONOMI
Produsen dan konsumen adalah para pelaku ekonomi. Konsumen adalah pihak
yang melakukan kegiatan untuk menghabiskan atau memanfaatkan barang dan jasa.
Sementara itu, produsen adalah pihak yang melakukan kegiatan untuk menghasilkan atau
menciptakan barang dan jasa, sehingga kedua pihak tersebut dapat melakukan kegiatan
ekonomi.
Produsen dan konsumen yang hidup di wilayah negara Indonesia, memiliki peran dalam
perekonomian yang diatur dan diawasi oleh pemerintah. Perekonomian negara secara terbuka
juga melibatkan masyarakat luar negeri. Nah, bagaimanakah kita mendeskripsikan para pelaku
kegiatan ekonomi dalam perekonomian? Siapa pulakah yang disebut sebagai konsumen,
produsen, pemerintah, dan masyarakat luar negeri dalam kegiatan perekonomian? Marilah ikut
pembahasan tentang pelaku kegiatan ekonomi berikut.
1. Pengertian Pelaku Ekonomi
a. Pelaku ekonomi adalah orang atau perorangan atau pun badan yang melakukan
kegiatan ekonomi.
b. Pelaku ekonomi adalah subjek yang menjalankan/melakukan kegiatan produksi,
konsumsi, atau distribusi.
Seti ap orang, seti ap rumah tangga keluarga, seti ap organisasi masyarakat,
badan usaha swasta, lembaga- lembaga pemerintah dan masyarakat luar negeri
mempunyai peran melakukan kegiatan ekonomi yang saling berkaitan satu sama
lain.

2. Pelaku-Pelaku Ekonomi
a. Rumah Tangga atau Rumah Tangga Konsumsi
Sektor/rumah tangga konsumsi memiliki faktor-faktor produksi, seperti tanah, tenaga
kerja, modal, dan kewirausahaan. Rumah tangga konsumsi sebagai pemilik faktor produksi,
akan menjual faktor-faktor produksi tersebut kepada produsen dengan memperoleh
kompensasi. Sektor/rumah tangga konsumsi akan menerima pendapatan dalam bentuk
Sewa, Upah/gaji, Bunga dan Keuntungan
Kegiatan- kegiatan pokok yang dilakukan oleh sektor rumah tangga konsumsi,
yaitu sebagai berikut.
1) Menerima penghasilan dari para produsen / perusahaan yang berupa sewa, upah dan
gaji, bunga, dan laba.
2) Menerima penghasilan dari lembaga keuangan berupa bunga atas simpanan-
simpanan mereka.
3) Menjalankan penghasilan tersebut di pasar barang (sebagai konsumen).
4) Menyisihkan sisa dari penghasilan tersebut untuk ditabung pada lembaga-
lembaga keuangan.
5) Membayar pajak kepada pemerintah.
6) Masuk dalam pasar uang sebagai pembeli, karena kebutuhan mereka akan
uang tunai untuk transaksi sehari-hari.

b. Rumah Tangga Produksi/Produsen (RTP)


Rumah tangga produksi (RTP) adalah kelompok masyarakat yang kegiatannya
menghasilkan dan atau menambah nilai guna barang dan jasa.
Kelompok rumah tangga produksi berperan dengan melakukan kegiatan- kegiatan
pokok sebagai berikut.
1) Memproduksi dan menjual barang-barang atau jasa-jasa, yakni sebagai pemasok
(supplier) di pasar barang.
2) Menyewa atau menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh rumah tangga
konsumsi untuk proses produksi.
3) Menentukan pembelian barang-barang modal dan stok barang yang lain.
4) Meminta kredit dari lembaga keuangan untuk membiayai investasi mereka atau
pengembangan usaha mereka.
5) Membayar pajak atas penjualan barang hasil produksinya.
c. Pemerintah
Dalam sistem demokrasi ekonomi di Indonesia, pemerintah memegang peranan penting
dalam kegiatan ekonomi yang ditujukan untuk menentukan kebijakan-kebijakan di bidang
ekonomi. Kebijakan pemerintah tersebut dalam rangka memakmurkan rakyat sebagaimana
yang tercantum dalam Pasal 33 UUD 1945.
Adapun kebijakan pemerintah di bidang ekonomi, antara lain, sebagai berikut.
1) Kebijakan Fiskal
2) Kebijakan Moneter
3) Kebijakan Keuangan Internasional
Kegiatan ekonomi yang dilakukan pemerintah, antara lain, berupa:
1) menarik pajak langsung dan pajak tidak langsung,
2) membelanjakan penerimaan negara untuk membel barang-barang kebutuhan
pemerintah,
3) meminjam uang dari luar negeri,
4) menyewa tenaga kerja, dan
5) menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat.
Kegiatan ekonomi yang dilakukan sektor pemerintah juga meliputi kegiatan produksi,
konsumsi, distribusi, dan regulator.

d. Masyarakat Luar Negeri


Berikut kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh kelompok masyarakat luar negeri.
1) Menyediakan kebutuhan barang impor.
2) Membeli hasil-hasil barang ekspor suatu negara.
3) Menyediakan kredit untuk pemerintah dan swasta dalam negeri.
4) Masuk ke dalam pasar uang dalam negeri sebagai penyalur uang (devisa) dari
luar negeri, peminta kredit, dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan cabang-cabang
perusahaan mereka di Indonesia.
5) Sebagai penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar negeri

PERAN PELAKU KEGIATAN EKONOMI


1. PeranKonsumen
Pihak konsumen dalam melakukan kegiatan ekonomi bertujuan untuk
memenuhi kebutuhannya, sehingga peran konsumen di antaranya sebagai berikut
1. Sebagai pemakai barang atau jasa yang dihasilkan oleh produsen
2. Sebagai penyedia faktor-faktor produksi (alam, tenaga kerja, modal dan pengusaha)
3. Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka melindungi konsumen
4. Memperlancar peredaran atau perputaran barang dan jasa
5. Dapat menaikkan harga faktor-faktor produksi, artinya dapat menaikkan harga
sewa, upah, bunga dan laba
2. Peran Produsen
Pihak produsen dalam melakukan kegiatan ekonomi bertujuan untuk menghasilkan
barang atau jasa yang akan dijual kepada konsumen. Peran produsen dapat diuraikan
sebagai berikut.
1. Sebagai penghasil barang atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen
2. Sebagai pemakai atau pengguna faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh konsumen
3. Dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dalam rangka meingkatkan produksinya
4. Memperlancar penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan konsumen
5. Dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) sehingga akan meningkatkan
kemakmuran bangsa
6. Sebagai pihak yang dapat meingkatkan inovasi-inovasi di bidang produksi
barang atau jasa
7. Melakukan pembayaran faktor-faktor produksi sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat
3. Peran Pemerintah
Peran pemerintah dalam pelaku ekonomi adalah mengatur, mengendalikan dan
mengadakan pengawasan terhadap jalannya roda perekonomian suatu masyarakat.
Sebagai pelaku produksi rumah tangga pemerintah menanamkan berbagai investasi
untuk menghasilkan barang dan atau jasa lebih lanjut. Kegiatan produksi yang dilakukan
pemerintah dapat berupa proyek pengadaan pangan, perbaikan pendidikan, kesehatan
dan perumahan rakyat. Sebagai pengatur ekonomi pemerintah berperan menciptakan
iklim yang sehat bagi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi melalui kebijakan,
seperti kebijakan fiskal dan kebijakan moneter.
4. Peran masyarakat luar negeri
Peran masyarakat luar negeri dalam pelaku ekonomi adalah melaksanakan kegiatan
perdagangan internasional yang berupa kegiatan ekspor dan impor. Ekspor adalah
kegiatan mengirimkan barang dagangan ke luar negeri, sedangkan impor adalah
kegiatan memasukkan barang dagangan dari luar negeri.

DIAGRAM ARUS KEGIATAN EKONOMI (CIRCULAIRFLOW DIAGRAM)


1. Arus Kegiatan Ekonomi antara RTK dan RTP (Arus Dua Arah)
Dalam kegiatan ekonomi masyarakat, produsen dianggap sebagai rumah tangga produksi
dan konsumen dianggap sebagai rumah tangga konsumsi. Rumah tangga produksi
dalam menghasilkan barang selalu mempergunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki
oleh rumah tangga konsumsi, dan rumah tangga konsumsi akan memperoleh kompensasi
atau imbalan atas penggunaan faktor produksi tersebut.
Berdasarkan uraian di atas, maka akti vitas ekonomi sebagaimana dikemukakan
oleh Francois Quesney (1694-1774) dalam bukunya yang berjudul “Tableu a
Economique”, yang disebut sebagai “the Circular Flow of Economic Activity” atau arus
lingkaran kegiatan ekonomi meliputi arus barang dan arus uang. Hubungan antara rumah
tangga produksi dan rumah tangga konsumsi dalam kegiatan ekonomi dapat digambarkan
sebagai berikut.
ARUS LINGKARAN KEGIATAN EKONOMI
Pasar Output
b Penjualan barang dan jasa

3
a Uang hasil penjualan

RTP RTK
5
2 b Sewa, Upah, Bunga dan Laba
4

1 a Faktor Produksi
Pasar Input

Keterangan :
1. Aliran arus barang
a. RTK menawarkan Faktor produksi kepada RTP
b. RTP Menghasilkan barang / jasa untuk dijual kepada RTK
2. Aliran arus uang
a. Uang hasil penjualan barang / jasa
b. Uang untuk membeli atau membayar faktor produksi (sewa, upah, bunga
dan laba)
3. Pasar hasil produksi / Pasar output
4. Pasar Faktor Produksi / Pasar Input
5. Hubungan antara RTP dengan RTK

2. Arus Kegiatan Ekonomi antara RTK, RTP, Pemerintah dan masyarakat luar negeri
Hubungan antara pelaku ekonomi dinyatakan dalam arus barang dan arus uang yang
bertemu di pasar. Hubungan-hubungan tersebut dijelaskan sebagai berikut.
a. Sektor Rumah Tangga, terdiri dari individu-individu yang bersifat homogen.
1) Hubungan RTK dengan RTP
a) Sektor RTK melakukan pembelian barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan
untuk konsumsi.
b) Sektor RTK mendapatkan pendapatan berupa gaji, upah, sewa, dividen, bunga,
dll dari perusahaan.
2) Hubungan RTK dengan Pemerintah
a) Sektor RTK menyetorkan sejumah uang sebagai pajak.
b) Sektor RTK menerima penerimaan berupa gaji, bunga, penghasilan non balas
jasa, dan lain lain.
3) Hubungan dengan Dunia Internasional
Sektor RTK mengimpor barang dan jasa dari luar negeri untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
b. Sektor rumah tangga produksi, merupakan gabungan unit kegiatan yang menghasilkan
produk barang dan jasa.
1) Hubungan sektor RTP dengan RumahTangga
a) Sektor RTP menghasilkan produk-produk barupa barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh masyarakat.
b) Sektor RTP memberikan penghasilan dan keuntungan kepada rumah tangga berupa
gaji, deviden, sewa, upah, bunga, dan sebagainya.
2) Hubungan sektor RTP dengan Pemerintah
a) Sektor RTP membayar pajak kepada pemerintah.
b) sektor RTP menjual produk dan jasa kepada pemerintah.
3) Hubungan Sektor RTP dengan Dunia Internasional
a) Sektor RTP melakukan impor atas produk barang maupun jasa dari luar negeri.
b) Sektor RTP melakukan eksor atas produk barang maupun jasa ke luar negeri.
c. Sektor Pemerintah, bertindak sebagai pembuat dan pengatur kebijakan masyarakat
dan bisnis.
1) Hubungan Sektor Pemerintah dengan RumahTangga
a) Pemerintah menerima setoran pajak rumah tangga untuk kebutuhan operasional,
pembangunan, dan lain-lain.
b) Pemerintah memberikan bantuan kepada masyarakat berupa Bantuan
Langsung Tunai,
Subsidi, Bea siswa, dan sebagainya
2) Hubungan Sektor Pemerintah dengan Perusahaan
a) Pemerintah mendapatkan penerimaan pajak dari pengusaha.
b) Pemerintah membeli produk dari perusahaan berdasarkan dana anggaran belanja
yang
ada.
d. Sektor Masyarakat Luar Negeri, melakukan hubungan ekspor dan impor produk
barang dan jasa dengan luar negeri.
1) Hubungan Masyarakat Luar Negeri dengan RumahTangga
Dunia internasional atau masyarakat luar negeri menyediakan barang dan jasa untuk
kepentingan rumah tangga.
2) Hubungan Masyarakat Luar Negeri dengan Perusahaan
Dunia internasional atau masyarakat luar negeri mengekspor produknya kepada bisnis-
bisnis perusahaan.

Berdasarkan keterangan di atas, maka arus kegiatan ekonomi masyarakat dalam


digambarkan dalam bentuk bagan berbentuk melingkar yang disebut circular flow
diagram berikut.
3. Manfaat interaksi pelaku kegiatan ekonomi
Dari interaksi pelaku kegiatan ekonomi, manfaat yang dapat diperoleh di antaranya, sebagai
berikut.
a. Pelaku kegiatan ekonomi bisa memecahkan permasalahan ekonomi modern (masalah
what, how, dan for whom).
b. Pelaku kegiatan ekonomi bisa meningkatkan kegiatan perekonomian suatu negara, baik
arus uang maupun arus barang.
c. Pelaku kegiatan ekonomi bisa mencukupi kebutuhan produsen akan faktor produksi
dan kebutuhan konsumen akan barang atau jasa.
d. Pelaku kegiatan ekonomi bisa meningkatkan pendapatan suatu masyarakat / negara
e. Pelaku kegiatan ekonomi bisa meningkatkan tabungan dan investasi.

Instrumen Penilaian Pertemuan IX


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Berikan penjelasan dengan bahasamu sendiri mengenai diagram arus kegiatan
ekonomi!
2. Terangkan sifat-sifat dari para pelaku utama kegiatan ekonomi!
3. Apa sajakah yang masuk dalam aliran arus uang dan aliran arus barang ? Jelaskan!
4. Gambarkan arus lingkaran kegiatan ekonomi seperti yang dikemukakan oleh Francois
Quesney!
5. Identifikasikan manfaat interaksi pelaku kegiatan ekonomi!
Score : Setiap soal memiliki nilai 5
Jumlah Nilai
Nilai akhir : 2,5
TUGAS KELOMPOK
Negara kita berulang-ulang dilanda permasalahan ekonomi. Mulai dari kelangkaan hingga
korupsi. Coba carilah kasus di blog media atau koran bisnis mengenai berita ekonomi.
Berita yang dicari haruslah melibatkan para pelaku kegiatan ekonomi, bisa dua, tiga, hingga
empat pelaku. Lakukanlah analisis terhadap kasus tersebut. Buatlah laporan hasil kerja dan
beserta kasus yang dianalisis. Setelah itu, tunggulah giliranmu untuk mempresentasikan
hasil pekerjaan di depan kelas.

TUGAS MANDIRI
Hubungan antara konsumen dan produsen sudah kamu pelajari dalam berbagai segi ilmu.
Sekarang, cobalah kamu melakukan survei ke perusahaan di daerahmu. Carilah informasi
tentang hubungan antara perusahaan tersebut sebagai produsen dan masyarakat di
sekitarnya sebagai konsumen. Buatlah laporan pekerjaan disertai bukti -bukti wawancara
dan kumpulkan hasilnya kepada guru sebagai bahan apresiasi di kelas.

Lampiran Materi Pembelajaran


Materi Pertemuan X

PERMINTAAN DAN PENAWARAN


1. Permintaan (Demand)
a. Pengertian Permintaan
Permintaan masyarakat terhadap barang pada umumnya berbeda- beda.
Permintaan ini timbul karena adanya kebutuhan seseorang terhadap barang
tertentu. Dalam arti ekonomi, permintaan ( demand) adalah jumlah
keseluruhan barang dan jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada berbagai
macam tingkat harga.
b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Permintaan
Permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa, antara lain,
dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut.
1) Harga Barang itu Sendiri
2) Perubahan pendapatan atau penghasilan masyarakat
3) Selera konsumen terhadap barang
4) Perubahan Intensitas Kebutuhan
5) Perubahan Harga Barang Substitusi dan Komplementer
6) Jumlah Penduduk
7) Perubahan Harapan di Masa yang Akan Datang
8) Mode (Trend)

c. Hukum Permintaan
Hukum permintaan mengatakan bahwa jumlah barang yang diminta akan
selalu berbanding terbalik dengan harganya. Permintaan artinya jika harga
barang naik, jumlah barang yang dimintaakan berkurang; sebaliknyajikaharga
barang turun, jumlah barang yang diminta akan bertambah. Syarat-syarat
berlakunya hukum permintaan apabila keadaan yang lain ceteris paribus (tetap).
d. Jenis-Jenis Permintaan
1) Permintaan Efektif (Effective Demand)
2) Permintaan Absolut (Absolute Demand)
3) Permintaan Potensial (PotentialDemand)
e. Kurva Permintaan
Kurva permintaan ( demand curve) adalah kurva ya ng menggambarkan
hubungan antara harga dengan jumlah barang yang diminta. Sesuai dengan hukum
permintaan, maka bentuk kurva permintaan melereng dari kiri atas ke kanan bawah
atau dari kanan bawah ke kiri atas.
f. Pergeseran Kurva Permintaan
Kurva permintaan dapat bergeser ke kanan dan ke kiri, jika keadaan lain yang
ceteris paribus tidak dipenuhi. Apabila pendapatan seseorang bertambah,
permintaan barang yang akan dibeli juga bertambah, sehingga kurva bergeser ke
kanan. Sebaliknya, apabila pendapatan seseorang berkurang, permintaan juga
berkurang, sehingga kurva bergeser ke kiri.
g. Pergerakan di sepanjang Kurva Permintaan
Pergerakan di sepanjang kurva permintaan menunjukkan perubahan jumlah barang
yang diminta yang diakibatkan oleh perubahan harga barang itu sendiri . Apabila harga
mengalami kenaikan, maka permintaan barang yang akan dibeli berkurang, dan
sebaliknya apabila harga mengalami penurunan, permintaan barang yang akan dibeli
bertambah, sehingga kurva permintaan bergerak di sepanjang kurva dan melereng dari
kiri atas ke kanan bawah.
2. Penawaran (Supply)
a. Pengertian Penawaran
Penawaran datang dari pihak produsen. Barang-barang yang dihasilkan oleh produsen
ditawarkan kepada para konsumen. Dalam arti ekonomi, penawaran ( supply)
adalah jumlah keseluruhan barang atau jasa yang akan dijual atau ditawarkan oleh
produsen pada berbagai macam tingkat harga.
b. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Penawaran
1) Biaya produksi artinya biaya yang dikeluarkan untuk membuat barang atau jasa
2) Kemajuan teknologi atau adanya teknologi baru
3) Harga barang itu sendiri
4) Harapan masa yang akan datang
5) Laba yang diinginkan produsen atau penjual
c. Hukum Penawaran
Bunyi hukum penawaran adalah semakin tinggi harga suatu barang/jasa
semakin besar jumlah penawaran barang/jasa dari pihak produsen. Sebaliknya,
semakin rendah harga barang/jasa semakin rendah pula penawaran barang/jasa.
d. Kurva Penawaran
Kurvapenawaran(supplycurve) adalahkurvayangmenggambarkan hubungan antara harga
dan jumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada masing-masing tingkat harga.
e. Pergeseran Kurva Penawaran
Bentuk kurva penawaran tersebut akan dapat bergeser ke kanan jika jumlah barang
yang diproduksi melimpah karena kemajuan teknologi/karena laba yang diinginkan.
Sebaliknya, kurva penawaran bergeser ke kiri jika jumlah produksinya menurun.

g. Pergerakan di sepanjang Kurva Penawaran


Pergerakan di sepanjang kurva penawaran menunjukkan perubahan jumlah barang
yang ditawarkan yang diakibatkan oleh perubahan harga barang itu sendiri. Apabila
harga mengalami kenaikan, penawaran barang yang akan dijual bertambah, dan
sebaliknya apabila harga mengalami penurunan, penawaran barang yang akan dijual
berkurang, sehingga kurva penawaran bergerak di sepanjang kurva dan melereng dari
kiri bawah ke kanan atas.

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN X


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Apakah arti hukum penawaran dan hukum permintaan yang berlaku ceteris paribus?
2. Berikan contoh barang-barang lain yang merupakan barang giffen, barang spekulasi, dan
barang prestise sehingga barang-barang tersebut tidak menunjukkan berlakunyahukum
permintaan.
3. Berdasarkan hukum permintaan dan penawaran, bagaimana jika terjadi harga
pasar mengalami penurunan? Jelaskan!
4. Lakukanlah kunjungan ke pasardan amatilah perilaku pembeli dan pedagang di
sana. Termasuk golongan manakah pembeli dan pedagang tersebut?
Buatlah laporan hasil pengamatanmu, kemudian kumpulkan kepadagurumuuntuk
dijadikan bahan diskusi kelas.
5. Berikan penjelasan tentang mengapa walaupun harga BBM naik permintaan terhadap
BBM meningkat?
Score : Setiap soal memiliki nilai
5 Nilai akhir : Jumlah Score x 4

TUGAS MANDIRI
1. Mengapa hukum permintaan yang menurun pada saat harga naik tidak berlaku
untuk barang-barang tertentu seperti barang giffen, barang spekulasi, dan barang
prestise?
2. Berikan contoh barang-barang tersebut untuk memperjelas jawaban di atas!
3. Tulislah di buku tugasmu untuk dilaporkan kepada Gurumu!

Materi Pertemuan XI

FUNGSI PERMINTAAN DAN FUNGSI PENAWARAN


1. Fungsi Permintaan (Demand) dan Fungsi Penawaran (Supply)
a. Pengertian Fungsi Permintaan
Fungsi permintaan adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara variabel harga(P)
dengan variabel jumlah barang (Q) yang diminta. Fungsi permintaan sesuai dengan
hukum permintaan yang menyatakan bahwa apabila harga naik, jumlah permintaan
turun, dan apabila harga turun, jumlah permintaan naik.
Dengan demikian, hubungan antarahargabarang dan jumlah barang yang
dimintaadalah negatif atau berbanding terbalik.
Bentuk umum fungsi permintaan adalah sebagai berikut.
P=a–bQ atau Q=a–bP

Keterangan:
Q : jumlah barang yang diminta
P : harga barang per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
Adapun syarat mutlak fungsi permintaan adalah sebagai berikut:
1) nilai a harus positif (+), dan
2) nilai b harus negatif (–).
Untuk menentukan fungsi permintaan atau persamaan kurva penawaran dapat dicari
dengan menggunakan rumus berikut.

b. Pengertian Fungsi Penawaran


Fungsi penawaran adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara harga (P) dan
jumlah barang (Q) yang ditawarkan. Fungsi penawaran harus sesuai dengan hukum
penawaran yang menyatakan bahwa apabila harga barang naik, jumlah
penawarannya bertambah dan apabila harga barang turun, jumlah penawarannya
berkurang. Dengan demikian, hubungan antara harga barang dan jumlah barang yang
ditawarkan adalah positif atau berbanding lurus. Bentuk umum fungsi penawaran
adalah sebagai berikut.
P=a–bQ atau Q=a–bP

Keterangan:
Q : jumlah barang yang ditawarkan
P : harga barang per unit
a : angka konstanta (berupa angka)
b : gradien atau kemiringan (yang ada hurufnya)
Adapun syarat fungsi penawaran adalah sebagai berikut:
1) nilai a boleh positif atau negatif (+ / – ), dan
2) nilai b harus positif (+).

Untuk mencari persamaan fungsi penawaran, rumusnya sama dengan rumus


menentukan fungsi permintaan, yaitu sebagai berikut:

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN XI

Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!


1. Pada saat harga barang Rp 500,00 jumalh yang diminta 100 unit, kemudian harga naik 20%
jumlah yang diminta turun 50%. Tentukan hal-hal berikut!
a. Fungsi permintaannya
b. Grafiknya
c. Harga tertinggi sehingga konsumen tidak mau untuk membeli
2. Pada saat harga barang Rp1000,00 jumlah barang yang ditawarkan 20 unit, kemudian harga
naik menjadi Rp2.000, 00 jumlah penawaran naik menjadi 30 unit. Tentukan berikut!
a. Fungsi penawaran
b. Grafik fungsi penawaran
3. Perhatikan data harga dan kuantitas berikut!
Harga Permintaan Penawaran
Rp4000,00 250 unit 100 unit
Rp5.000,00 100 unit 300 unit
Tentukan hal-hal berikut.
a. Fungsi permintaan dan funsgi penawaran
b. Keseimbangan pasarnya
c. Grafik keseimbangan pasar tersebut!
4. Diketahui fungsi permintaan P = 1000 – 2Q dan fungsi penawaran P = 400 + 2Q. Terhadap
barang tersebut dikenakan pajak sebesar Rp100,00 per unit. Tentukan keseimbangan pasar
sebelum dan setelah pajak!
5. Perhatikan data harga dan kuantitas berikut!
Harga (P) Jumlah Permintaan Jumlah Penawaran
Rp 200,00 20 unit 10 unit
Rp 400,00 15 unit 30 unit
Tentukan hal-hal berikut.
a. Fungsi permintaan
b. Fungsi penawaran
c. Keseimbangan pasar
d. Grafik keseimbangan pasar
e. Elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran
f. Sifat elastisitas
g. Grafik elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran
Score : Setiap soal memiliki nilai 5
Nilai akhir : Jumlah Score x 4
Materi Pertemuan XII

2. Proses Terbentuknya Harga Keseimbangan (Equillibrium Price)


a. Pengertian Harga Keseimbangan
Pada dasarnya, proses terbentuknya harga terjadi keti ka tercapainya ti ngkat
keseimbangan antara permintaan dan penawaran. Dapat dikatakan bahwa harga
keseimbangan atau harga pasar (equilibrium price) adalah harga yang terjadi apabila
jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Apabila
ditunjukkan dalam bentuk kurva, harga keseimbangan merupakan perpotongan antara
kurvapermintaan dan kurva penawaran.

Pergeseran Grafik Keseimbangan Pasar

Jika terdapat perubahan jumlah permintaan dan jumlah penawaran baik


bertambah maupun berkurang secara bersama sama, akan dapat diketahui harga
keseimbangan yang baru. Perubahan harga keseimbangan yang baru disebabkan oleh
kekuatan-kekuatan yang ada di pasar. Perubahan harga keseimbangan dapat
bermanfaat untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil dalam pembelian
maupun penjualan barang. Untuk itulah perlu diketahui adanya pergeseran kurva
keseimbangan pasar.
Terdapat dua kemungkinan pergeseran kurva keseimbangan pasar, yaitu sebagai
berikut.

a. Grafik permintaan yang bergeser ke kanan dan grafik penawaran yang bergeser ke kiri
tampak sebagai berikut.

D1 S1
P3 D E3 S
P2 E2
P1 E1
P
E

S1
S D1
D

Q1 Q Q2 Q3

Gambar 4.19 a Grafik Keseimbangan Pasar.


Keterangan :
Sebelum Perubahan Perubahan Kuva Perubahan Kurva
No. Kurva Permintaan Permintaan ke Kanan Penawaran ke Kiri dari S
dan dari –
Penawaran D – D1 S1
1. Harga pasar setinggi OP Harga pasar setinggi OP2 Harga pasar setinggi OP1
(harga naik dari P – P2) (harga naik dari P – P1)
2. Jumlah barang sebesar Jumlah barang sebesar OQ3 Jumlah barang sebesar OQ1
OQ (jumlah barang naik dari Q (jumlah barang turun dari Q
– Q3) – Q1)
3. Keseimbangan pasar di E Keseimbangan pasar di E2 Keseimbangan pasar di E1
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka harga
pasar setinggi OP3, jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan pasar sebesar E3

b. Grafik permintaan yang bergeser ke kiri dan grafik penawaran yang bergeser ke kanan
tampak sebagai berikut.

DS
P ES1 D1
P1
E2
P2
P3 E1
E3

S D
S1D1

Q1 Q2 Q Q3
Gambar 4.19 b Grafik Keseimbangan Pasar
Keterangan :
Sebelum Perubahan Perubahan Kuva Perubahan Kurva
No. Kurva Permintaan Permintaan ke Kiri dari D Penawaran ke Kanan dari
dan – S
Penawaran D1 – S1
1. Harga pasar setinggi OP Harga pasar setinggi OP2 Harga pasar setinggi OP1
(harga turun dari P – P2) (harga turun dari P – P1)
2. Jumlah barang sebesar Jumlah barang sebesar OQ1 Jumlah barang sebesar OQ3
OQ (jumlah barang turun dari Q (jumlah barang naik dari Q –
– Q1) Q3)
3. Keseimbangan pasar di E Keseimbangan pasar di E1 Keseimbangan pasar di E2
Jika kurva permintaan dan penawaran mengalami perubahan semua, maka harga
pasar setinggi OP3, jumlah barang sebesar OQ2 dan keseimbangan pasar sebesar E3

6. Menghitung Harga dan Output Keseimbangan


Keseimbangan pasar adalah harga yang terjadi apabila jumlah barang yang
diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan. Sementara itu, untuk
menentukan harga dan jumlah barang pada keseimbangan dilakukan dengan
menentukan titik potong grafik fungsi permintaan dan grafik fungsi penawaran. Rumus
keseimbangan pasar dapat ditulis sebagai berikut.

Qd = Qs atau Pd = Ps
Keterangan:
Qd : jumlah barang yang diminta (Q untuk fungsi permintaan)
Qs : jumlah barang yang ditawarkan (Q untuk fungsi penawaran)
Pd : jumlah barang yang diminta (P untuk fungsi permintaan)
PS : jumlah barang yang ditawarkan (P untuk fungsi penawaran)

Jika pemerintah mengenakan pajak atau subsidi, akan berpengaruh terhadap


keseimbangan pasar, yaitu sebagai berikut.
a. Pengaruh Pajak terhadap Keseimbangan Pasar
Pajak (Tax) yang dikenakan atas penjualan selalu menambah harga barang yang
ditawarkan, sehingga hanya mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi
permintaannya tetap.
Sehingga rumusnya :
Pd = Ps + t

b. Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar


Subsidi merupakan bantuan yang diberikan pemerintah kepada produsen dan
konsumen, sehingga subsidi selalu megurangi harga barang yang ditawarkan atau hanya
mempengaruhi fungsi penawaran, sedang fungsi permintaannya tetap.
Sehingga Rumusnya : Pd = Ps - s

7. Peran Pemerintah dalam menentukan Harga Pasar


a. Penentuan Harga Maksimum (Ceilling Price)
Adapun tujuan penentuan hargamaksimum yang dilakukan oleh pemerintah adalah
1) untuk melindungi konsumen sehingga harganyaterjangkau, dan
2) untuk menurunkan harga barang yang berlaku di pasar.
b. Penentuan Harga Minimum (Floor Price)
Adapuntujuan pemerintah menentukan harga minimum adalah
1) untuk melindungi produsen agar tidak merugi, dan
2) untuk menaikkan harga barang yang berlaku di pasar.

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN XIi


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Mengapa harga pasar disebut juga harga keseimbangan?
2. Gambarkan grafik penentuan harga minimum yang ditetapkan oleh pemerintah dan
berikan penjelasan!
3. Diketahui fungsi permintaan P = 800 – 4Q dan fungsi penawaran P = 600 + Q,
tentukan besarnya keseimbangan pasar dan gambar grafiknya!
4. Diketahui fungsi permintaan Q = 800 – 4P dan fungsi penawaran Q = 600 + P, tentukan
besarnya keseimbangan pasar dan gambar grafiknya!
5. Diketahui fungsi permintaan P = 1000 – 2Q dan fungsi penawaran P = 400 + 2Q. terhadap
barang ini dikenakan pajak sebesar Rp 100,00 perunit. Tentukan keseimbangan pasar
sebelum dan setelah pajak!
6. Diketahui fungsi permintaan P = 1000 – 2Q dan fungsi penawaran P = 500 + 2Q. terhadap
barang ini diberikan subsidi sebesar Rp 100,00 perunit. Tentukan keseimbangan pasar
sebelum dan setelah subsidi!
7. Diketahui fungsi permintaan Q = 1000 – 2P dan fungsi penawaran Q = 400 + 2P.
terhadap barang ini dikenakan pajak sebesar Rp 100,00 perunit. Tentukan keseimbangan
pasar sebelum dan setelah pajak!
8. Diketahui fungsi permintaan Q = 1000 – 2P dan fungsi penawaran Q = 400 + 2P.
terhadap barang ini diberikan subsidi sebesar Rp 100,00 perunit. Tentukan
keseimbangan pasar sebelum dan setelah subsidi!
Score : Setiap soal memiliki nilai
5 Nilai akhir : Jumlah Score x 2

Materi Pertemuan XIII

Elastisitas Permintaan dan Elastisitas Penawaran


elastisitas atau pemuluran adalah tingkat kepekaan (perubahan) suatu gejala ekonomi
terhadap perubahan gejala ekonomi yang lain.
Elastisitas terbagi ke dalam tiga macam, yaitu sebagai berikut.
a. Elastisitas Harga
Elastisitas harga (price elasticity) yaitu persentase perubahan jumlah barang yang
diminta atau yang ditawarkan, yang disebabkan oleh persentase perubahan
harga barang tersebut. Besar atau kecilnya tingkat perubahan tersebut dapat diukur
dengan angka-angka yang disebut koefisien elastisitas.
b. Elastisitas Silang
Elastisitas silang (cross elasticity) adalah persentase perubahan jumlah barang x yang
diminta yang disebabkan oleh persentase perubahan harga barang lain (y).
c. Elastisitas Pendapatan
Elastisitas pendapatan (income elasticity) yaitu persentase perubahanpermintaan
akansuatubarangyangdiakibatkanoleh persentase perubahan pendapatan (income)
riil konsumen.
a. Elastisitas Permintaan
elastisitas permintaan (elasticity of demand) adalah pengaruh perubahan harga
terhadap besar kecilnya jumlah barang yang diminta atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang diminta terhadap perubahan harga barang.
Adapun besar kecilnyaperubahan tersebut dinyatakan dalam koefisien elastisitas atau
angka elastisitas yang disingkat E, yang dinyatakan dengan rumus berikut.
Ed =
Atau secara matematis rumus elastisitas permintaan dapat dituliskan berikut.

atau

Dan atau

Keterangan :
Q = selisih atau perubahan jumlah barang yang diminta
P = selisih atau perubahan harga barang yang diminta
P = harga barang mula-mula
Q = jumlah barang mula-mula
Ed = koefisien elastisitas permintaan
1
Q = Turunan pertama dari Q
P1 = Turunan pertama dari P
Macam-macam elastisitas permintaan apabila digambarkan dalam bentuk
tabel, terlihat seperti berikut.

e. Elastisitas Penawaran
elastisitas penawaraan (elasticity of supply) adalah pengaruh perubahan
harga terhadap besar kecilnya jumlah barang yang ditawarkan atau tingkat kepekaan
perubahan jumlah barang yang ditawarkan terhadap perubahan harga barang. Adapun
yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang menunjukkan
perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan
harganya.
Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dapat dengan rumus
sebagai berikut.
Ed =
Atau secara matematis rumus elastisitas permintaan dapat dituliskan sebagai berikut.

atau

Dan atau

Keterangan :
Q = selisih atau perubahan jumlah barang yang ditawarkan
P = selisih atau perubahan harga barang yang ditawarkan
P = harga barang mula-mula
Q = jumlah barang mula-mula
Es = koefisien elastisitas penawaran
Q1 = Turunan pertama dari Q
P1 = Turunan pertama dari P

Macam-macam Elastisitas Penawaran

i. Elastisitas Silang (Cross Elasticity)


Elastisitas silang adalah pengaruh perubahan harga barang X terhadap
perubahan jumlah barang Y yang diminta. Sehingga kamu akan dapat mengetahui
apakah sebaiknya yang akan dilakukan untuk menggunakan barang dalam rangka
memenuhi kebutuhan, bisa bersifat komplementer dan bisa bersifat substitusi.
Untuk menentukan besarnya Elastisitas silang dirumuskan sebagai berikut.

Atau

Keterangan :
Qy = Jumlah barang Y yang
diminya Px = Harga barang X
Elastisitas silang hanya berlaku untuk dua macam barang, yaitu barang komplementer
dan barang substitusi, yaitu dijelaskan sebagai berikut.
1) Untuk barang komplementer, elastisitas silang bersifat negatif
Jika harga barang X mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan barang Y
mengalami penurunan, dan sebaliknya jika harga barang X mengalami penurunan,
maka jumlah barang Y mengalami kenaikan.
2) Untuk barang subtitusi, elastisitas silang bersifat positif
Jika harga barang X mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan barang Y
mengalami kenaikan, dan sebaliknya jika harga barang X mengalami penurunan,
maka jumlah barang Y mengalami penurunan.
j. Elastisitas Pendapatan (Income Elasticity)
Amatilah ketika seseorang membeli atau mengonsumsi barang untuk memenuhi
kebutuhannya. Tentunya, orang tersebut akan mengonsumsikan sesuai besar kecilnya
pendapatan yang dimiliki. Apabila seseorang mempunyai pendapatan yang tinggi, ia
akan membeli barang dengan harga yang mahal atau mengonsumsi barang mewah.
Namun sebaliknya, apabila seseorang mempunyai pendapatan yang rendah, ia akan
membeli barang dengan harga yang murah atau mengonsumsi barang yang bermutu
rendah. Pengaruh perubahan pendapatan terhadap jumlah barang yang diminta
dinamakan elastistas pendapatan.
Kondisi seperti ini bisa memberikan gambaran kepada seseorang dalam membeli
barang yang besar kecilnya dengan mempertimbangkan pendapatan yang dimiliki atau
yang diperoleh.
Untuk menentukan besarnya elastisitas pendapatan dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan :
Q= Jumlah barang yang diminya
Y = Pendapatan konsumen

Elastisitas pendapatan hanya berlaku untuk dua macam barang, yaitu sebagai berikut.
1) Untuk barang inferior (bermutu rendah), elastisitas pendapatan bersifat negatif
Jika pendapatan seseorang mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan barang
inferior mengalami penurunan, dan sebaliknya jika pendapatan seseorang
mengalami penurunan, maka jumlah permintaan barang inferior mengalami
kenaikan.
2) Untuk barang superior (bermutu tinggi), elastisitas pendapatan bersifat positif
Jika pendapatan seseorang mengalami kenaikan, maka jumlah permintaan barang
superior mengalami kenaikan, dan sebaliknya jika pendapatan seseorang
mengalami penurunan, maka jumlah permintaan barang superior mengalami
penurunan.

i. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan dan Elastisitas


Penawaran
Seberapa besarkah pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang diminta
atau jumlah barang yang ditawarkan? Sering terjadi harga berubah sedikit jumlah
barang berubah sangat banyak atau harga berubah sangat banyak, jumlah barang
berubah sedikit. Oleh karena itu, terdapat faktor yang memengaruhi elastisitas harga
permintaan dan elastisitas harga penawaran.
Faktor-faktor tersebut digambarkan dalam bentuk tabel berikut.

No. Elastisitas harga permintaan No. Elastisitas harga penawaran


1. Tersedianya barang substitusi 1. Jenis produk yang dihasilkan
2. Pokok tidaknya suatu barang 2. Sifat perubahan biaya produksi
terhadap kebutuhan manusia
3. Proporsi (persentase) kenaikan 3. Banyak sedikitnya barang yang
harga terhadap pendapatan diperdagangkan
konsumen
4. Jangka waktu 4. Jangka waktu

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN XIII


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Identifikasikan macam-macam elastisitas permintaan dan penawaran!
2. Gambarkan kurva penawaran uniter elastis dan elastis sempurna!
3. Identifikasi faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan!
4. Identifikasikan faktor-faktoryang memengaruhielastisitas harga dari penawaran!
5. Diketahui fungsi penawaran P = -100 + 4Q. tentukan besarnya elastisitas penawaran dan
sebutkan sifat elastisitasnya, jika P = 500!
6. Pada saat harga Rp1.000,00 jumlah barang yang diminta 500 unit, kemudian harga turun
menjadi Rp800,00, jumlah barang yang diminta naik 400 unit. Hitunglah besarnya koefisien
elastisitasnya dan sebutkan sifat elastisitasnya serta gambar grafiknya!
7. Pada saat harga barang Rp600,00 jumlah penawaran 50 unit, kemudian harga naik menjadi
Rp900,00, jumlah barang yang ditawarkan 60 unit. Hitunglah besarnya elastisitas
penawaran dan gambar grafiknya!
8. Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Q = 100 – ½ P. Tentukan
elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 50.
9. Diketahui fungsi penawaran Q = -200 + 5P. Tentukan besarnya elastisitas penawaran dan
sebutkan namanya, jika P = 100.
10. Fungsi permintaan P = 500 – 4Q. tentukan besarnya elastisitas permintaan pada saat harga
P = 100.
11. Fungsi penawaran P = 2Q2 + 10Q + 500. Hitunglah besarnya elastisitas penawaran jika Q =
20.
12. Diketahui fungsi penawaran P = 800 + 10Q. tentukan besarnya elastisitas penawaran dan
sebutkan sifat elastisitasnya, jika P = 2000.

13. Perhatikan grafik berikut!


Tentukan besarnya elastisitas permintaan pada tingkat harga P = 200.
P
800

0 40 Q
14. Diketahui fungsi permintaan P = 800 – 4Q dan fungsi penawaran P = 600 + Q, tentukan
besarnya koefisien elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran pada keseimbangan
pasar!
15. Diketahui fungsi permintaan P = 1000 – 2Q dan fungsi penawaran P = 400 + 2Q. Terhadap
barang ini dikenakan pajak sebesar Rp 100,00 perunit. Tentukan besarnya koefisien
elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran pada keseimbangan pasar sebelum dan
setelah pajak !

Score : Setiap soal memiliki nilai 5


Jumlah Nilai 𝑥 10
Nilai akhir : 7.,5

Lampiran Materi Pembelajaran


Materi Pertemuan XVII

BANK SENTRAL
1. Pengertian dan Status Bank Indonesia (Bank Sentral)
Bank sentral di Indonesia dipegang oleh Bank Indonesia. Menurut UU Nomor 23
Tahun 1999 sebagaimana diubah menajdi UU Nomor 3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia,
Bank Indonesia merupakan lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas
dan wewenangnya bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak-pihak lainnya,
kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang tersebut.
Untuk memperjelas pemahamanmu tentang hubungan antara Bank Indonesia
(BI) dan pemerintah, kamu perlu memperhatikan UU Nomor 3 Tahun 2004, antara lain,
memuat sebagai berikut.
a. Bertindak sebagai pemegang kas pemerintah.
b. Untuk dan atas nama pemerintah, Bank Indonesiadapat menerima pinjaman luar
negeri, menatausahakan serta menyelesaikan tagihan dan kewajiban keuangan
pemerintah terhadap pihak luar negeri.
c. Pemerintah wajib meminta pendapat BI dan atau mengundang BI dalam sidang
kabinet yang membahas masalah ekonomi, perbankan dan keuangan yang
berkaitan dengan tugas BI atau kewenangan BI.
d. Memberikan pendapat dan perti mbangan kepada pemerintah mengenai
Rancangan APBN.
e. Dalam hal pemerintah menerbitkan surat-surat utang negara, pemerintah wajib
terlebih dahulu berkonsultasi dengan BI dan pemerintah juga wajib terlebih dahulu
berkonsultasi dengan DPR.
f. Bank Indonesia dapat membantu penerbitan surat-surat utang negara yang diterbitkan
oleh pemerintah.
g. Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada pemerintah.
Selanjutnya hubungan antara Bank Indonesia dan dunia internasional, antara lain,
sebagai berikut.
1) Dapat melakukan kerjasama dengan bank sentral negara lain dan organisasi atau
lembaga internasional.
2) Dalam hal dipersyaratkan bahwa anggota internasional dan atau lembaga multilateral
adalah negara, maka BI dapat bertindak untuk dan atas nama negara RI sebagai
anggota.
Status Bank Indonesia baik sebagai badan hukum publik maupun badan hukum perdata
ditetapkan dengan undang-undang. Sebagai badan hukum publik Bank Indonesia
berwenang menetapkan peraturan-peraturan hukum yang merupakan pelaksanaan dari
undang-undang yang mengikat seluruh masyarakat luas sesuai dengan tugas dan
wewenangnya. Sebagai badan hukum perdata, Bank Indonesia dapat bertindak untuk dan
atas nama sendiri di dalam maupun di luar pengadilan.

2. Fungsi Bank Sentral (Bank Indonesia)


Bank Indonesia dapat berfungsi sebagai lender of the last resort dengan memberikan
kredit atau pembiayaan kepada bank yang mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek
(maksimal 90 hari). Bank penerima pinjaman wajib menyediakan agunan yang berkualitas
tinggi dengan nilai minimal sama dengan jumlah pinjaman.
Adapun fungsi Bank Indonesia sebagai Bank Sentral adalah sebagai bank dari
pemerintah dan sebagai bank dari bank umum (banker's bank), dan bertujuan untuk
mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah dengan melaksanakan kebijakan moneter
secara berkelanjutan, konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan
umum pemerintah di bidang perekonomian. Kestabilan nilai rupiah yang dimaksud adalah
kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa, serta terhadap mata uang negara lain.
Kestabilan nilai rupiah terhadap barang dan jasa diukur dengan atau tercermin dari
perkembangan laju inflasi. Kestabilan nilai rupiah terhadap mata uang negara lain diukur
dengan atau tercermin dari perkembangan nilai tukar rupiah terhadap mata uang negara
lain. Kestabilan nilai rupiah sangat penting untuk mendukung pembangunan ekonomi yang
berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

3. Wewenang, Tugas, dan Tujuan Bank Indonesia


Bank Indonesia mempunyai otonomi penuh dalam merumuskan dan melaksanakan
setiap tugas dan wewenangnya sebagaimana ditentukan dalam undang-undang tersebut.
Pihak luar tidak dibenarkan mencampuri pelaksanaan tugas Bank Indonesia, dan Bank
Indonesia juga berkewajiban untuk menolak atau mengabaikan intervensi dalam bentuk
apapun dari pihak manapun juga.
Kewenangan yang dimiliki Bank Indonesia selaku bank sentral tidak dapat dipisahkan
dengan pelaksanaan tugas Bank Indonesia.
a. Dalam rangka melaksanakan tugas menetapkan dan melaksanakan kebijakan
moneter, BI memiliki kewenangan:
1) menetapkan sasaran-sasaran moneter dengan memperhatikan sasaran laju inflasi;
2) melakukan pengendalian moneter dengan menggunakan cara- cara yang termasuk
tetapi tidak terbatas pada:
a) operasi pasar terbuka di pasar uang baik rupiah maupun valuta asing;
b) penetapan tingkat diskonto;
c) penetapan cadangan wajib minimum;
d) pengaturan kredit atau pembiayaan.
b. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem
pembayaran, BI diberi kewenangan:
1) Menetapkan penggunaan alat pembayaran, meliputi : mengeluarkan, mengedarkan,
menarik, dan memusnahkan uang rupiah, termasuk menetapkan macam, harga, ciri
uang, bahan yang digunakan, serta tanggal mulai berlakunya.
2) Mengatur dan menyelenggarakan sistem pembayaran meliputi kewenangan
memberikan izin kepada pihak lain untuk menyelenggarakan jasa sistem
pembayaran, mengatur sistem kliring dan menyelenggarakan kliring antar bank serta
menyelenggarakan penyelesaian akhir (setelmen) transaksi pembayaran antarbank.
c. Dalam rangka melaksanakan tugas mengatur dan mengawasi bank, BI memiliki
kewenangan:
1) memberikan dan mencabut izin atas kelembagaan dan kegiatan usaha tertentu dari
bank
2) menetapkan peraturan di bidang perbankan
3) melaksanakan pengawasan bank baik secara langsung maupun tidak langsung
4) mengenakan sanksi terhadap bank sesuai ketentuan perundangan.
Adapun tugas pokok bank sentral tercantum dalam tiga pilar utama BI yang berfungsi
untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Tiga pilar utama BI, yaitu, sebagai berikut:
a. menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
b. mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran;
c. mengatur dan mengawasi bank.
Ketiga bidang tugas tersebut mempunyai keterkaitan yang erat. Oleh karena itu, tugas-
tugas tersebut harus dilakukan secara saling mendukung guna tercapainya tujuan Bank
Indonesia secara efektif dan efisien. Apalagi tugas BI tersebut dilaksanakan melalui empat
sektor, yaitu sektor moneter, sektor perbankan, sektor sistem pembayaran dan sektor
manajemen intern.
Adapun dalam kapasitasnya sebagai bank sentral, Bank Indonesia mempunyai tujuan
tunggal, yaitu mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah
tersebut mengandung dua aspek, yaitu sebagai berikut.
a. kestabilan nilai mata uang terhadap barang dan jasa, yang tercermin pada
perkembangan laju inflasi;
b. kestabilan terhadap mata uang negara lain, yang tercermin pada perkembangan nilai
tukar rupiah terhadap mata uang negara lain.
Perumusan tujuan tunggal ini dimaksudkan untuk memperjelas sasaran yang harus
dicapai Bank Indonesia serta batas-batas tanggung jawabnya. Untuk mencapai tujuan
tersebut, Bank Indonesia melaksanakan kebijakan moneter secara berkelanjutan, konsisten,
transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan umum pemerintah di bidang
perekonomian.
4. Independensi Bank Indonesia
Disebutkan dalam Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 bahwa untuk mendukung
terwujudnya pembangunan nasional yang berkesinambungan dan sejalan dengan
tantangan perkembangan serta pembangunan ekonomi yang semakin kompleks, sistem
keuangan yang semakin maju serta perekonomian internasional yang semakin kompetitif
dan terintegrasi, maka kebijakan moneter harus dititikberatkan pada upaya untuk
memelihara stabilitas nilai rupiah; sehubungan dengan itu, perlu dilaksanakan prinsip
keseimbangan antara independensi Bank Indonesia dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya.
Berdasarkan hal tersebut, maka Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 mengatur lima
indepensi yang harus ditaati oleh Bank Indonesia. Kelima independensi tersebut, yaitu
sebagai berikut.
a. Independensi Kelembagaan(Institutional Independence)
Bank Indonesia adalah lembaga negara yang bebas dari campur tangan pemerintah
dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya.
b. Independensi Sasaran Akhir(Goal Independence)
Bank Indonesia dalam menetapkan sasaran akhir kebijakan moneter yaitu sasaran inflasi
mempunyai tingkat independensi yang rendah, karena harus berkoordinasi dengan
pemerintah.
c. Independensi Instrumen(Instrument Independence)
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk menetapkan sendiri sasaran-sasaran
moneter dan melaksanakan pengendalian moneter dengan menggunakan berbagai
instrumen moneter yang lazim digunakan.
d. IndependensiPersonal (Personal Independence)
Bank Indonesia memiliki kewenangan untuk menolak atau mengabaikan intervensi
dalam bentuk apa pun dan dari pihak mana pun.
e. Independensi Keuangan(Financial Independence)
Dewan Gubernur berwenang menetapkan anggaran tahunan Bank Indonesia yang
meliputi anggaran kegiatan operasional, anggaran kebijakan moneter, sistem
pembayaran, serta pengaturan dan pengawasan perbankan.

5. Organisasi Bank Sentral


Setiap organisasi, sangat penting memiliki struktur organisasi yang akan
menggambarkan secara sistematis tugas dan tanggung jawab setiap orang yang memegang
jabatan dalam organisasi tersebut. Begitu pula dalam lembaga pemerintahan negara
seperti Bank Indonesia pun memiliki struktur organisasi. Nah, perhatikanlah struktur
organisasi bank Indonesia berikut.
Gambar 5. Struktur organisasi bank
Sumber: www.bi.go.id

Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia dipimpin oleh Dewan Gubernur.
Dewan Gubernur terdiri atas sebagai berikut.
a. Gubernur (sebagai ketua)
b. Deputi Gubernur Senior (sebagai wakil ketua)
c. Deputi Gubernur, minimal empat orang dan maksimal tujuh orang (sebagai anggota)
Dewan Gubernur mempunyai masa jabatan maksimal lima tahun dan hanya dapat diangkat
kembali untuk satu kali masa jabatan berikutnya. Dewan Gubernur diusulkan dan diangkat
oleh Presiden dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan DPR.
Pada organisasi bank sentral umumnya terdapat tiga badan yang memiliki kewenangan
tertinggi:
a. Badan Pembuat Kebijakan (Policy Making Unit) = Dewan Gubernur
b. Badan Pelaksana Kebijakan (Executing Unit) = Angota Dewan Gubernur
c. Badan Pengawas (Supervisory Unit) = dilaksanakan oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Badan Pengawasan Perbankan akan dipindahkan ke lembaga Otoritas Jasa Keuangan
per 31 Desember 2013.
6. Stabilitas Sistem Keuangan
Stabilitas sistem keuangan adalah stabilitas lembaga keuangan dan pasar keuangan yang
membentuk sistem keuangan, sedagkan Stabilitas moneter terkait dengan stabilitas tingkat
harga secara umum (inflasi). Stabilitas lembaga dan pasar keuangan yang membentuk
sistem keuangan selalu dijaga oleh Bank Indonesia. Stabilitas pasar keuangan adalah
minimalnya volatilitas harga yang dapat mengganggu perekonomian.
Stabilitas Sistem Keuangan bertujuan untuk:
a. menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi deposan dan investor;
b. meningkatkan efisiensi intermediasi keuangan;
c. meningkatkan fungsi pasar keuangan dan memperbaiki alokasi sumber daya;
d. mengembangkan sistem keuangan yang sehat dan transparansi;
e. mengurangi gejolak dan risiko sistemik.
Adapun lima pilar utama stabilitas sistem keuangan, yaitu sebagai berikut:
a. lingkungan makro-ekonomi yang stabil ;
b. kerangka pengawasan prudensial yang sehat;
c. lembaga keuangan yang dikelola dengan baik;
d. pasar keuangan yang beroperasi secara efisien dan lancar;
e. sistem pembayaran yang aman dan lancar.

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN XVII


Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!
1. Mengapa uang yang beredar di masyarakat dikendalikan oleh pemerintah melalui Bank
Sentral?
2. Jelaskan yang dimaksud dengan operasi pasar terbuka, penetapan tingkat diskonto,
penetapan cadangan wajib minimum, dan pengaturan kredit atau pembiayaan.
3. Status Bank Indonesia berdasarkan UU RI No.23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
sebagaimana telah diubah dengan UU RI No. 3 Tahun 2004, antara lain adalah sebagai
lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas
dari campur tangan Pemerintah dan atau pihak lain (pasal 4 ayat 2). Jelaskan tingkat (aspek)
independensi yang dianut dan diterapkan oleh Bank Indonesia!
4. Sebagai lembaga negara independen, Bank Indonesia wajib menyampaikan laporan
tahunan dan triwulanan secara tertulis kepada Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintah
(pasal 58 ayat 1 dan 2) serta kepada masyarakat secara terbuka melalui media massa (pasal
58 ayat 5). Jelaskan mengapa sebagai lembaga negara independen Bank Indonesia wajib
menyampaikan laporan dimaksud.!
5. Bank Indonesia mempunyai tujuan tunggal untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai
rupiah. Mengapa Bank Indonesia ditetapkan mempunyai tujuan “tunggal” dan jelaskan
maksud dari kestabilan nilai rupiah (atau mengapa kestabilan nilai rupiah itu penting ) ?
Score : Setiap soal memiliki nilai
5 Nilai akhir : Jumlah Score x 4

Materi Pertemuan XVIII

SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN


1. Sistem Pembayaran
Pembayaran adalah perpindahan nilai antara dua belah pihak (secara sederhana
kita memakai istilah pembeli dan penjual), dimana secara bersamaan terjadi
perpindahan barang dan jasa. Maka, proses pembayaran antara kedua belah pihak
dalam kegiatan ekonomi digambarkan sebagai berikut.

Gambar 6.2 Kegiatan pemindahan kepemilikan barang/jasa


Sumber : Bank Indonesia
a. Sistem Pembayaran Tunai
Sistem pembayaran tunai sudah dilakukan sejak ditemukannya uang sebagai
alat pembayaran tunai. Sistem pembayaran tunai biasanya terjadi di antara kedua
belah pihak, baik individu, kelompok, lembaga, maupun negara. Sistem
pembayaran tunai sudah sering terjadi setiap hari dalam kehidupan kita sehari-hari,
seperti kamu membeli buku tulis di toko buku, ayahmu membeli keperluan kantor,
dan ibumu membeli kebutuhan harian di pasar.

b. Sistem Pembayaran Non Tunai


Sistem pembayaran nontunai melibatkan lembaga perantara agar dana
tersebut dapat benar-benar efektif berpindah dari pihak yang menyerahkan ke
pihak penerima. Jika kedua pihak yang terlibat merupakan nasabah pada bank yang
sama, proses perpindahan dana lebih sederhana. Bank tersebut cukup melakukan
proses pemindahbukuan dari rekening yang satu ke rekening lainnya. Namun, tidak
demikian halnya jika kedua pihak merupakan nasabah bank pada bank yang
berbeda. Untuk hal tersebut diperlukan suatu lembaga lain yang dikenal sebagai
lembaga kliring yang mengakomodir transaksi antarbank tersebut.
Komponen-komponen yang membangun sebuah sistem pembayaran terdiri atas
sebagai berikut.
a. Regulator berwenang mengatur aturan main, ketentuan, dan kebijakan yang
mengikat seluruh komponen sistem pembayaran.
b. Penyelenggara adalah lembaga yang memastikan penyelesaian akhir dari seluruh
transaksi yang terjadi di penggunanya.
c. Infrastrukur adalah sarana fisik yang mendukung operasional sistem pembayaran.
d. Instrumen adalah alat pembayaran baik tunai maupun non-tunai yang disepakati
oleh para pengguna dalam melakukan transaksi.
e. Pengguna adalah konsumen yang memanfaatkan sistem pembayaran.
Sebagai suatu sistem, sistem pembayaran terdiri atas beberapa subsistem, yang
secara garis besar disebutkan dalam materi Pengantar Sistem Pembayaran, yaitu
sebagai berikut.
a. Kebijakan
b. Kelembagaan
c. Alat Pembayaran
d. Mekanisme Operasional
e. Infrastruktur Teknis
f. Perangkat Hukum
Sistem pembayaran yang berlaku di Indonesia tersebut, biasanya diklasifikasikan
atas dua jenis, yaitu sistem pembayaran nilai besar ( high value payment system) dan
sistem pembayaran nilai kecil/retail (retail payment system).
a. Sistem Pembayaran Nilai Besar (High Value Payment System)
1) Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI-RTGS)
2) Bank Indonesia Scripless Securities Settlement (BI-SSSS)
b. Sistem Pembayaran Nilai Kecil/Retail (Retail Payment System)
1) Alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), yaitu terdiri atas sebagai berikut.
a) Kartu kredit
b) Kartu ATM/Debit
c) Kartu prabayar (prepaid)
d) Uang elektronik (e-money)
2) Kegiatan usaha pengiriman uang (KUPU), diselenggarakan oleh industri (bank
dan non-bank)
3) Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI)

2. Alat Pembayaran
Untuk memperlancar berkembangnya kegiatan ekonomi, pembayaran atas
transaksi keuangan digunakan suatu alat pembayaran, yang terdiri atas sebagai berikut.
a. Alat Pembayaran Tunai
Alat pembayaran tunai adalah alat pembayaran dengan memakai uang kartal
(uang kertas dan logam), yang terdiri atas uang dengan nilai nominal Rp100, Rp200,
Rp500, Rp1000, Rp2000, Rp5000, Rp10000, Rp20000, Rp50000, dan Rp100000.
Alat pembayaran tunai berupa uang kartal tersebut masih berperan penting
dalam lalu lintas pembayaran dalam transaksi sehari-hari yang tentu saja bernilai
kecil. Dalam masyarakat moderen seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran
tunai seperti uang kartal memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral.

b. Alat Pembayaran Nontunai


Alat pembayaran nontunai adalah alat pembayaran dengan tidak memakai uang
kartal (uang kertas dan logam), yang terdiri atas paper based (cek/BG), APMK (Alat
Pembayaran Menggunakan Kartu), dan uang elektronik. Alat pembayaran nontunai
sudah berkembang dan semakin lazim dipakai masyarakat. Kenyataan ini
memperlihatkan kepada kita bahwa jasa pembayaran nontunai yang dilakukan bank
maupun lembaga selain bank (LSB), baik dalam proses pengiriman dana,
penyelenggara kliring maupun sistem penyelesaian akhir ( settlement) sudah
tersedia dan dapat berlangsung di Indonesia. Transaksi pembayaran nontunai
dengan nilai besar diselenggarakan Bank Indonesia melalui sistem BI-RTGS (Real
Time Gross Settlement), dan sistem kliring.

3. Peran Bank Indonesia dalam Sistem Pembayaran


Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran di Indonesia bertujuan untuk
mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman, dan andal. Dalam Pasal 8
UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia disebutkan bahwa Bank Indonesia
mempunyai tugas mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran. Tugas Bank
Indonesia tersebut, ditentukan dalam Pasal 15 Nomor 23 Tahun 1999, bahwa dalam
rangka mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran, Bank Indonesia
berwenang untuk melakukan hal-hal berikut.
a. melaksanakan dan memberikan persetujuan dan izin atas penyelenggaraan jasa
sistem pembayaran;
b. mewajibkan penyelenggara jasa sistem pembayaran untuk menyampaikan
laporan tentang kegiatannya;
c. menetapkan penggunaan alat pembayaran.
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa kewenangan mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang
dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia. Oleh karena itu, dalam menjalankan
mandat tersebut, Bank Indonesia mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem
pembayaran, yakni keamanan, efisiensi, kesetaraan akses, dan perlindungan
konsumen.
1) Prinsip Aman
2) Prinsip Efisiensi
3) Prinsip Kesetaraan Akses
4) Prinsip Perlindungan Konsumen
Tujuan utama Bank Indonesia dalam sistem pembayaran adalah untuk meningkatkan
keamanan dan efisiensi sistem pembayaran. Berkaitan dengan hal tersebut, maka
peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran terdiri atas sebagai berikut.
a. Peran Bank Indonesia sebagai Operator
b. Peran Bank Indonesia sebagai Regulator
c. Peran Bank Indonesia sebagai Fasilitator
d. Peran Bank Indonesia sebagai Development Coordinator
e. Peran Bank Indonesia sebagai Pengguna

4. Penyelenggaraan Sistem Pembayaran Nontunai oleh Bank Indonesia


a. BI sebagai Penyelenggara BI-RTGS
b. BI sebagai Penyelenggara SKN – BI
c. BI Sebagai Penyelenggara BI-SSSS

INSTRUMEN PENILAIAN PERTEMUAN XVIII

Jawablah dengan singkat dan jelas menurut pendapat anda!


1) Bagaimana Bank Indonesia dalam melaksanakan sistem pembayaran di Indonesia?
2) Apakah transaksi keuangan yang ada di masyarakat seluruhnya harus menggunakan uang tunai atau
alat pembayaran tunai? Jelaskan sebaiknya jenis-jenis transaksi yang menggunakan alat pembayaran
tunai dan alat pembayaran non tunai!
3) Terangkan pengertian kliring dan identifikasikan warkat-warkat yang dapat dikliringkan!
4) Sebutkan uang kartal (uang kertas dan uang logam) yang masih berlaku sampai sekarang?
5) Bagaimana peran BI dalam sistem pembayaran? Jelaskan!

Score : Setiap soal memiliki nilai


5 Nilai akhir : Jumlah Score x 4

Anda mungkin juga menyukai