Anda di halaman 1dari 18

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

Evaluasi Hasil Belajar Prof. Dr. Ani Cahyadi,S. Ag, M. Pd

PENILAIAN BERBASIS KELAS


(Disajikan untuk pemenuhan Tugas Mata Kuliah Evalusi Hasil Belajar)

Disusun Oleh Kelompok 5:


1. Anisa Herliyanti : 200101070118
2. Wahyuni Nur Hidayah : 200101070127
3. Muhammad Gajali : 2001010701

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PRODI STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
BANJARMASIN
TAHUN 2023 M/1444 H

1
Penilaian Berbasis Kelas

Abstrak

Evaluasi merupakan suatu proses yang berkesinambungan sehingga dalam


proses kegiatannya dimungkinkan untuk dilakukan revisi jika dirasa ada masalah.
Dalam evaluasi terlebih dahulu dilakukan penilaian, karena penilaian merupakan
salah satu bagian dari kegiatan penilaian hasil kegiatan belajar mengajar. Penilaian
merupakan kegiatan menilai yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu
bentuk penilaian yang telah dilakukan oleh guru dan dosen adalah bentuk
Penilaian Berbasis Kelas (PBK). Penilaian dalam KBK dan KTSP menganut
prinsip penilaian yang berkesinambungan dan menyeluruh untuk mendukung
upaya kemandirian siswa dalam belajar, bekerja sama dan menilai diri sendiri.
Oleh karena itu, penilaian dilakukan dalam kerangka Penilaian Berbasis Kelas
(PBK). Dikatakan PBK karena kegiatan penilaian dilakukan secara terpadu dalam
kegiatan pembelajaran. Dalam pelaksanaannya, PBK sangat beragam, jenis dan
model mana yang digunakan tergantung pada jenis kompetensi dan indikator hasil
belajar yang ingin dicapai, jenis materi pembelajaran, dan tujuan penilaian itu
sendiri. Adapun aspek yang dinilai dalam Penilaian Berbasis Kelas (PBK) adalah
kumpulan kerja siswa (Portofolio), hasil karya (Product), tugas (Project), kinerja
(Performance), tindakan (Action), dan tes tertulis (Subjektif, Objektif dan
Proyektif).

Kata Kunci: evaluasi, berbasis kelas, PBK

A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Dunia pendidikan pada dasarnya tidak bisa lepas dengan yang
namanya penilaian karena penilaian menjadi alat ukur untuk
mengetahui berhasil atau tidaknya pembelajaran. Akan tetapi,
seringkali seorang pendidik hanya menekankan penilaian hasil belajar
yang bersifat praktis dan ekonomis saja. Sedangkan penilaian dalam
hal proses tidak dilakukan, padahal penilaian proses ini penting.1
Penilaian berbasis kelas adalah penilaian dalam arti assessment.
Maksudnya, data dan informasi dari penilaian berbasis kelas
merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan untuk mengukur
keberhasilan suatu tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan yang
dimaksud adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
pencapaian hasil belajar yang terdapat dalam kurikulum. Penilaian
berbasis kelas dilakukan untuk memberikan keseimbaingan pada tiga
ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomor dengan menggunakan
berbagai bentuk dan model penilaian yang dilakukan secara sistematis,
menyeluruh dan berkesinambungan. Dalam implementasinya penilaian
berbasis kelas, pendidik harus menetapkan prinsip-prinsip penilaian
berkelanjutan, bukti autentik, akurat dan konsisten sebagai
akuntabilitas publik.
Penilaian berbasis kelas merupakan model penilaian yang
dilakukan oleh pendidik dalam rangka proses pembelajaran. PBK
merupakan proses pengumpulan dan penggunaan informasi hasil
belajar siswa yang dilakukan oleh pendidik untuk menetapkan tingkat
pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap tujuan Pendidikan.
Penilaian berbasis kelas merupakan prinsip, sasaran yang akurat dan
konsisten tentang kompetensi atau hasil belajar peserta didik serta
pernyataan yang jelas mengenai perkembangan dan kemajuan peserta
didik, maksudnya adalah hasil penilaian berbasis kelas dapat
menggambarkan kompetensi, keterampilan dan kemajuan peserta didik
selama di kelas.2

1
Ina Magdalena, “Penilaian Berbasis Kelas dan Portofolio Dalam Meningkatkan Minat
Baca Siswa SDN Karang Tengah 2” Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, Vol 2 No 2 (Juli 2020):
328
2
Joko Hariadi, “Pelaksanaan Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia Pada Mts. Swasta Madrasah Ulumul Quran Kota Langsa” Jurnal Seuneubok Lada, Vol 3
No 2 (Juli-Desember 2016): 20
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Penilaian Berbasis Kelas?
2. Apa tujuan Penilaian Berbasis Kelas?
3. Apa saja fungsi dari Penilaian Berbasis Kelas?
4. Apa saja manfaat dari Penilaian Berbasis Kelas?
5. Apa saja prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas?
6. Apa ciri-ciri dari Penilaian Berbasis Kelas?
7. Bagaimana bentuk-bentuk dan aspek-aspek yang dinilai dalam
Penilaian Berbasis Kelas?
8. Bagaimana Teknik-teknik Penilaian Berbasis Kelas?
9. Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam Penilaian Berbasis
Kelas?
3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian Penelitian Berbasis Kelas
2. Untuk mengetahui tujuan Penilaian Berbasis Kelas
3. Untuk mengetahui fungsi Penilaian Berbasis Kelas
4. Untuk mengetahui manfaat Penilaian Berbasis Kelas
5. Untuk mengetahui prinsip-prinsip Penilaian Berbasis Kelas
6. Untuk mengetahui ciri-ciri Penilaian Berbasis Kelas
7. Untuk mengetahui bentuk-bentuk dan aspek-aspek yang dinilai
dalam Penilaian Berbasis Kelas
8. Untuk mengetahui Teknik Penilaian Berbasis Kelas
9. Untuk mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam Penilaian
Berbasis Kelas
B. Landasan Teori

1. Pengertian Penilaian Berbasis Kelas (PBK)

Sebagaimana kita ketahui penilaian merupakan suatu proses


pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar
siswa yang diperoleh melalui pengukuran untuk menganalisis atau
menjelaskan unjuk kerja atau prestasi siswa dalam mengerjakan tugas-
tugas yang terkait. Proses penilaian mencakup pengumpulan sejumlah
bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar siswa. Dengan demikian
penilaian atau asesmen adalah suatu pernyataan berdasarkan sejumlah
fakta untuk menjelaskan karakteristik seseorang atau sesuatu.

Penilaian pada Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)


dilaksanakan secara terpadu dengan kegiatan belajar mengajar sehingga
disebut penilaian berbasis kelas. Penilaian berbasis kelas (PBK) dilakukan
untuk memberikan keseimbangan pada ketiga ranah kognitif, afektif, dan
psikomotor dengan menggunakan berbagai bentuk dan model penilaian
(formal, informal) secara berkesinambungan. PBK ini diharapkan
bermanfaat untuk memperoleh keutuhan gambaran (profil) prestasi dan
kemajuan belajaran siswa. PBK dilakukan dengan pengumpulan kerja
siswa (portofolio), hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja
(performance), dan tes tertulis (paper and pen). Guru menilai kompetensi
dan hasil belajar siswa berdasarkan level pencapaian prestasi siswa.

Penilaian berbasis kelas (PBK) merupakan suatu proses


pengumpulan, pelaporan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar
siswa dengan menerapkan prinsip-prinsip penilaian, pelaksanaan
berkelanjutan, bukti-bukti autentik, akurat dan konsisten. PBK
mengidentifikasi pencapaian kompetensi dan hasii belajar yang
dikemukakan melalui pernyataan yang jelas tentang standar yang harus
dan telah dicapai disertai dengan peta kemajuan belajar siswa dan
pelaporan. PBK menggunakan arti penilaian sebagai "assessment"
(asesmen), yaitu kegiatan yang dilakukan untuk memperoleh dan
mengefektifkan informasi tentang hasil belajar siswa pada tingkat kelas
selama dan setelah kegiatan belajar mengajar (KBM). Data atau informasi
dari PBK merupakan salah satu bukti yang dapat digunakan untuk
mengukur keberhasilan suatu program pendidikan.3

Jadi PBK merupakan proses pengumpulan informasi tentang


pencapaian hasil belajar siswa serta pembuatan keputusan tentang hasil
belajar siswa berdasarkan informasi tersebut. Pengumpulan informasi
dapat dilakukan secara resmi ataupun tidak resmi, di dalam atau di luar
kelas, menggunakan waktu khusus (rentang waktu tertentu), dengan tes
atau nontes atau terintegrasi dalam seluruh kegiatan belajar mengajar (di
awal, tengah, akhir)

2. Tujuan Penilaian Berbasis Kelas (PBK)

Tujuan umum PBK adalah untuk memberikan penghargaan


terhadap pencapaian belajar siswa dan memperbaiki program dan kegiatan
pembelajaran. Secara khusus tujuan PBK adalah untuk memberikan:

A. informasi tentang kemajuan belajar,

B. informasi yang dapat digunakan untukmembina kegiatan belajar lebih


lanjut,

C. motivasi belajar siswa dan melakukan bimbingan yang lebih tepat.

3. Fungsi Penilaian Berbasis Kelas (PBK)

1. Adapun fungsi PBK bagi siswa dan guru adalah untuk membantu
siswa dalam mewujudkan dirinya dengan mengubah atau
mengembangkan perilakunya ke arah yang lebih baik dan maju,

2. siswa mendapat kepuasan atas apa yang dikerjakannya,

3
Tatu Hilaliyah, “Penilaian Berbasis Kelas,” Jurnal Membaca (Bahasa Dan Sastra Indonesia) 3,
no. 1 (2018), h. 2-3
3. guru untuk menetapkan apakah metode mengajar yang digunakannya
telah memadai atau tidak,

4. guru membuat pertimbangan dan keputusan administrasi.

4. Penilaian Berbasis Kelas

A. Sebagai umpan balik bagi peserta didik dalam mengetahui


kemampuan dan kekurangannya sehingga menimbulkan motivasi
untuk memperbaiki hasil belajarnya.
B. Memantau kemajuan dan mendiagnosis kemampuan belajar peserta
didik sehingga memungkinkan dilakukannya pengayaan dan remidiasi
untuk memenuhi kebutuhan peserta didik sesuai dengan kemajuan dan
kemampuannya.
C. Memberikan masukan kepada pendidik untuk memperbaiki program
pembelajarannya di kelas.
D. Memungkinkan peserta didik mencapai kompetensi yang telah
ditentukan walaupun dengan kecepatan belajar yang berbeda-beda.4

5. Prinsip-Prinsip Penilaian Berbasis Kelas

Prinsip-prinsip umum Penilaian Berbasis Kelas adalah valid,


mendidik, berorientasi pada kompetensi, adil dan objektif, terbuka,
bekesinambungan, menyeluruh, dan bermakna.
A. Valid
PBK harus mengukur apa yang seharusnya diukur dengan
menggunakan jenis tes yang terpercaya atau shahih. Artinya, adanya
kesesuaian alat ukur dengan fungsi pengukuran dan sasaran
pengukuran.
B. Mendidik

4
Tatu Hilaliyah, “Penilaian Berbasis Kelas”, Jurnal Membaca Bahasa & Sastra Indonesia,
Vol. 3 No. 1 (April 2018): 77
https://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jurnalmembaca/article/view/3747/2741
PBK harus memberikan sumbangan positif pada pencapaian hasil
belajar peserta didik.
C. Berorientasi pada kompetensi
PBK harus menilai pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi
seperangakat pengetahuan, sikapa, keterampilan, dan nilai yang
terefleksi dalam kebiasaan berfikir dan bertindak.
D. Adil dan Objektif
PBK harus mempertibangkan rasa keadilan dan objektifitas peserta
didik, tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, latar belakang etnis,
budaya, dan berbagai hal yang memberikan kontribusi pada pelajaran
E. Terbuka
PBK hendaknya dilakukan secara terbuka bagi berbagai kalangan,
sehingga keputusan tentang keberhasilan peserta didik jelas bagi
pihak-pihak yang berkepentingan, tanpa ada rekayasa atau sembunyi-
sembunyi yang dapat merugikan semua pihak.
F. Berkesinambungan
PBK harus dilakukan secara terus-menerus atau berkesinambungan
dari waktu ke waktu, untuk mengetahui secara menyeluruh
perkembangan peserta didik, sehingga kegiatan dan unjuk kerja
peserta didik dapat dipantau melalui penilaian
G. Menyeluruh
PBK harus dilakukan secara menyeluruh, yang mencakup aspek
kognitif, afektif, dan psikomotorik serta berdasarkan pada strategi dan
prosedur penilaian dengan berbagai bukti hasil belajar peserta didik
yang dapat dipertanggung jawabkan kepada semua pihak.
H. Bermakna
PBK diharapkan mempunyai makna yang signifikan bagi semua
pihak. Untuk itu, maka PBK hendaknya mudah dipahami dan dapat
ditindaklanjuti oleh pihak- pihak yang berkepentingan.5

5
Ety Nur Inah, “Penilaian Berbasis Kelas” (2012)
https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/shautut-tarbiyah/article/view/63/53
6. Ciri-Ciri Penilaian Berbasis Kelas

Penilaian Berbasis Kelas (PBK) memiliki sejumlah ciri berikut yang


membedakannya dengan penilaian jenis lainnya:
1. Proses penilaian merupakan bagian yang integral dari proses
pembelajaran.
2. Strategi penilaian yang dipergunakan mencerminkan kemampuan
anaksecara autentik.
3. Penilaiannya menggunakan acuan patokan atau kriteria dalam
rangkamengetahui ketercapaian kompetensi siswa.
4. Memanfaatkan berbagai jenis informasi.
5. Menggunakan berbagai cara dan alat penilaian.
6. Menggunakan sistem pencatatan yang bervariasi.
7. Keputusan tingkat pencapaian hasil belajar berdasarkan berbagai
informasi.
8. Mempertimbangkan kebutuhan khusus peserta didik.
9. Bersifat holistik, yakni penilaian dilakukan dengan menggabungkan
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
7. Jenis dan Aspek Penilaian Berbasis Kelas

Jenis-jenis Penilaian Berbasis Kelas terbagi lima. 1) Evaluasi Portofolio


adalah kumpulan tugas/tes atau pekerjaan siswa yang dikaitkan dengan standar
atau pedoman yang telah ditentukan. 2) Penilaian berdasarkan observasi aktivitas
siswa. 3) Evaluasi melalui penugasan proyek.Tugas dinilai pada tugas yang
diselesaikan oleh siswa secara individu atau kelompok selama periode waktu
tertentu. 4) Evaluasi melalui hasil kerja yaitu merupakan penilaian terhadap
kemampuan mahasiswa dalam menghasilkan produk teknis dan artistik. 5)
Penilaian dengan ujian tertulis. Tes tertulis adalah ujian yang mengharuskan
siswa untuk memberikan jawaban tertulis.

Adapun jenis penilaian berbasis kelas yang digunakan guru antara lain
adalah sebagai berikut:
1. Tes Tertulis
Tes adalah alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui
atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan
yang sudah ditentukan. Sedangkan tes tertulis adalah alat penilaian
berbasis kelas yang penyajiannya dalam bentuk tertulis. Tes ini dapat
berupa pilihan ganda, menjodohkan, benar salah, isian singkat dan uraian.
Biasanya tes tertulis digunakan untuk menilai pengetahuan yang dimiliki
peserta didik.
2. Tes Perbuatan
Tes perbuatan adalah tes yang dilakukan dengan jawabannya
merupakan perbuatan dari siswa yang sedang dinilai. Tes perbuatan
adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dari segi
praktek dan pengetahuannya. Jadi tes ini digunakan oleh guru pada saat
proses pembelajaran berlangsung yang memungkinkan terjadinya
praktek, untuk mengukur indikator yang ditetapkan dalam kurikulum
yang mengarah pada ranah psikomotorik.
3. Pemberian Tugas
Pemberian tugas ini dilakukan mulai dari awal kelas sampai dengan
akhir kelas yang sesuai dengan kemampuan, perkembangan peserta didik.
Materi pemberian tugas harus sesuai dengan kompetensi yang ditetapkan
kurikulum. Pemberian tugas ini dapat berupa tugas individu yang
dilakukan guru secara periodik, tugas tersebut dapat diselesaikan di kelas
maupun di luar kelas (rumah). Pemberian tugas juga dapat berupa tugas
kelompok, biasanya tugas tersebut berupa hal-hal yang bersifat empirik
dan kasuistik, kemudian peserta didik diminta melakukan pengamatan
langsung dari lapangan.
4. Penilaian Proyek
Penilaian proyek adalah penilaian berbasis kelas terhadap tugas yang
harus di selesaikan dalam waktu tertentu. Penilaian ini dilakukan guru
untuk mengetahui tingkat pengetahuan dan pemahaman peserta didik
pada pembelajaran tertentu. Dalam penilaian proyek guru hendaknya
memonitor ketrampilan siswa dalam merencanakan, menyelidiki, dan
menganalisa proyek.
5. Penilaian Produk
Penilaian hasil kerja peserta didik (produk) adalah penilaian berbasis
kelas terhadap penguasaan ketrampilan peserta didik dalam membuat
suatu produk (proses) dan penilaian kualitas hasil kerja peserta didik
tertentu.
Pelaksanaan penilaian produk meliputi penilaian berbasis kelas terhadap
tahapan-tahapan sebagai berikut:
Tahap persiapan: Menilai ketrampilan merencanakan, merancang,
menggali atau mengembangkan ide.
Tahap produksi: Menilai kemampuan memilih dan menggunakan bahan,
alat, dan teknik kerja.
Tahap Penilaian (Apprasial).
6. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap adalah suatu predisposisi atau kecenderungan untuk
melakukan suatu respon dengan cara-cara tertentu terhadap dunia
sekitarnya, baik berupa individu-individu maupun obyek-obyek
tertentu.35 Jadi penilaian sikap dapat dilakukan dalam berbagai mata
pelajaran yang berkaitan dengan berbagai obyek. Sikap antara lain yaitu
sikap terhadap mata pelajaran, sikap terhadap guru mata pelajaran, sikap
terhadap proses pembelajaran, sikap terhadap materi pembelajaran dan
sikap yang berhubungan dengan nilai-nilai yang ingin ditanamkan dalam
diri peserta didik melalui materi tertentu.
7. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio adalah menilai karya-karya peserta didik
berkaitan dengan mata pelajaran tertentu. Dalam penilaian portofolio ada
lima manfaat dasar portofolio. Thomas Armstrong menyebutnya “5 K
penyusunan portofolio”, yaitu sebagai berikut:
A. Karya yang dihargai. Untuk mengakui dan menghargai hasil karya
dan prestasi siswa selama satu tahun ajaran
B. Kognisi. Untuk membantu siswa menilai sendiri hasil karyanya
C. Komunikasi. Untuk mengkomunikasikan kemajuan proses belajar
siswa kepada orang tua, pengasuh dan siswa sendiri
D. Kerjasama. Untuk menyediakan sarana bagi sekelompok siswa
sehingga dapat menghasilkan karya cipta dan mengevaluasinya secara
kolektif.
E. Kompetensi. Untuk menetapkan kriteria yang membandingkan hasil
karya siswa dengan siswa lain, atau dengan titik acuan atau standar
tertentu.
Dengan menggunakan penilaian portofolio, kompetensi peserta didik dapat
diketahui yaitu dengan melihat berbagai kumpulan tugas-tugas yang dikerjakan
peserta didik.

8. Teknik penilaian berbasis kelas

Berbagai teknik/cara mengumpulkan informasi, fakta dan data tersebut yaitu;

1) penilaian unjuk kerja (performance),

2) penilaian sikap,

3) penilaian tertulis (paper and pencil test),

4) penilaian proyek,

5) penilaian produk,

6) penilaian melalui kumpulan hasil kerja/karya peserta didik (portfolio), dan

7) penilaian diri.

9. Hal hal yang harus diperhatikan dalam penilaian berbasis kelas

Hal lain yang hendaknya diperhatikan oleh guru dalam menerapkan penilaian
berbasis kelas yaitu;
1) terbangunnya suasana yang rileks dan menyenangkan namun bermakna.
Maksud bermakna adalah memungkinkan semua peserta didik menunjukkan hal-
hal yang dipahami dan mampu dikerjakannya;

2) Hasil belajar seorang peserta didik dalam periode waktu tertentu dapat
dibandingkan dengan hasil sebelumnya yang dimiliki oleh peserta didik yang
bersangkutan tetapi tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta didik
lainnya;

3) upayakan peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru. Peserta didik justru
merasa dibantu untuk mencapai kompetensi dan/atau indikator yang diharapkan
berdasarkan karakteristi bidang studi masing-masing.

10. Penelitian Terdahulu

4. Deby Luriawati Naryatmojo , Maulida Laily Kusuma Wati ,


Subyantoro, “Analyzing Lesson Plans Based On Class Based
Assesment”. Penelitian ini bertujuan untuk memahami bagaimana
penerapan penilaian berbasis kelas dalam perencanaan
pembelajaran: (1) aspek kognitif berbasis kelas, (2) aspek afektif
berbasis kelas, dan (3) aspek psikomotor berbasis kelas. Penelitian
ini menggunakan topik penelitian berupa RPP SMA d an materi
kritik esai topik bahasa Indonesia, RPP SMA level 2, materi teks
fiksi, dan RPP SMA level 3 dengan materi teks sejarah. Metode
penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, yaitu tiga
RPP berdasarkan teks atau topik yang diteliti, yait u berdasarkan
materi yang berbeda. Hasil penelitian ini adalah RPP pertama belum
memuat lembar penilaian diri yang dapat digunakan sebagai
instrumen dalam melakukan penilaian terkait afektif siswa,
sedangkan RPP kedua dan ketiga sudah memenuhi semua bentuk
penilaian terkait terhadap penilaian kognitif, afektif, dan
psikomotorik siswa.
5. M. Dian Ferdiana, Daud Pamungkas, “Penggunaan Penilaian Berbasis
Kelas dan Portofolio Dalam Menumbuhkan Minat Membaca”. Artikel
ini membahas penggunaan penilaian kelas dan portofolio
dalam meningkatkan minat baca. Metode penelitian yang dig unakan
deskripsi dengan instrumen portofolio, observasi, dan wawancara.
Pen elitian dilakukan di SD Al Azhar 18 Cianjur, Agustus-Oktober
2018. Portofolio yang digunakan 27 buah yang dibuat oleh anak-
anak kelas VI. Selain menggun akan portofolio, data juga
diperoleh dari petugas perpustakaan dan guru. Data dalam
penelitian adalah judul-judul buku yang dibaca, yang diinginka n
dibaca, dan upaya yang dilakukan sekolah dan guru dalam
meningkatkan minat baca. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
minat baca siswa baik. Jumlah rat a-rata buku yang dibaca dalam
setahun terakhir 6 judul buku yang ter diri dari berbagai buku,
tetapi umumnya buku cerita atau cerita. Program pen gembangan
minat baca yang dilakukan adalah mengunjungi perpustakaan
seko lah yang diadakan setiap Senin, 13.00-14.30. Meski
begitu, ternyata m inat mengunjungi perpustakaan berdasarkan
data dua bulan terakhir di ketahui tidak terlalu menggembirakan,
hanya berjumlah 7,4 siswa yang data ng berkunjung dan
membaca di perpustakaan.
6. Atih Geana Mahadaniar, Wiwi Siswaningsih, Nahadi Nahadi,
“Pengembangan Instrumen Penilaian Berbasis Kelas Pada
Pembelajaran Hidrokarbon”. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mengembangkan instrumen penilaian kelas pada pembelajaran
hidrokarbon. Instrumen yang dikembangkan terdiri dari pengamatan
kinerja 13 indikator kinerja, laporan diri sebanyak 32 poin pernyataan
dan tes tertulis 15 tes pilihan ganda butir dasar. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan
pengembangan untuk memperoleh produk dalam bentuk instrumen
penilaian kelas yang memiliki kualitas baik dilihat dari validitas dan
reliabilitas instrumen serta analisis subjek tes untuk instrumen tes
tertulis. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil akhir dari
instrumen yang telah dikembangkan sebagai instrumen yang
memenuhi kriteria baik mengenai validitas teoritis dan empiris dan
keandalan yang tinggi pula. Untuk menguji instrumen selain validitas
dan reliabilitas juga dilihat dari analisis subjek tes yang menunjukkan
instrumen tes tertulis memenuhi syarat sebagai instrumen yang baik.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi para guru, dengan
harapan instrumen yang dihasilkan dari penelitian ini dapat digunakan
sebagai instrumen dalam pelaksanaan penilaian kelas pada
pembelajaran hidrokarbon dan digunakan sebagai model untuk
mengembangkan instrumen sejenis untuk kegiatan belajar yang
berbeda.
11. Contoh Kasus dan Analisis
1. Kasus
12. Analisis
DAFTAR ISI

Asis Saefudin, "Merancang teknik Penilaian berbasis Kelas", jurnal UIN Sunan Gunung
Jati, 2012, Vol XII No 1 hal 52

Deby lurlawati Nuryatmajo dkk, Analisis Rencana Pembelajaran berdasarkan Penilaian


Berbasis Kelas, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra, 2022, Vol 10 No 1, Hal 129

https://www.e-jurnal.com/2014/02/jenis-jenis-penilaian-berbasis-kelas.html

Anda mungkin juga menyukai