Penilaian pedidikan (educational assesment) adalah Educational assessment is the process of documenting, usually in measurable
terms, knowledge, skill, attitudes, and beliefs (Glossary of Useful Terms, SABES Home Page). Yang artinya penilaian
pendidikan adalah proses mendokumentasikan, biasanya dalam hal terukur, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan keyakinan. Dalam
pendidikan, penilaian merujuk pada berbagai metode atau alat yang menggunakan pendidik untuk mengevaluasi, mengukur, dan
mendokumentasikan kesiapan akademik, kemajuan belajar, keterampilan akuisisi, atau kebutuhan pendidikan peserta didik.
Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis (1994). “Proses Menurut Suharsimi Arikunto (2009) penilaian adalah mengambil suatu
1 sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi
untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu,
sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan.
4 keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat
kualitatif.
5
17 dikemukakan bahwa “penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
Menurut NSW Departement of Education (dikutip Arthur, 1996: 324). didik”.
Penilaian pendidikan adalah proses evaluasi karakteristik dan menilai beberapa aspek dari sebuah proses pendidikan. Penilaian
pendidikan (Educational evaluation) juga merupakan kegiatan professional bahwa idividu dari para pendidik membutuhkan untuk
melaksanakan bila mereka bermaksud merevisi dan meningkatkan belajar yang mereka usahakan dalam rangka memfaslitasi.
Tujuan penilaian adalah menciptakan proses penilaian yang mengarah pada tercapainya standar kompetensi lulusan. Menurut Permendikbud no 23
Tahun 2016 Tujuan Penilaian Pendidikan adalah :
Dalam pedoman penilaian Depdikbud (1994), tujuan penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik, untuk
perbaikan dan peningkatan kegiatan belajar peserta didik serta sekaligus memberi umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan
belajar. Penilaian secara sistematis dan berkelanjutan untuk: (1) menilai hasil belajar peserta didik di sekolah (2)
mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan kepada masyarakat; dan (3) mengetahui mutu pendidikan di sekolah (Kep.
Mendiknas No. 012/U/2001). Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya untuk grading, seleksi,
mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan diagnosis, dan prediksi
Sasaran Evaluasi Pendidikan
Sasaran pokok dalam evaluasi pendidikan adalah pribadi peserta didik secara utuh untuk mengetahui sejauh mana
perkembaganya setelah mengalami pendidikan dan pegajaran selama jangka waktu tertentu misalnya semester satu, dua dan
seterusnya. evaluasi yang mengcakup semua komponen sistem tersebut yaiut isi dan hasil pendidikan yang merupakan output
dan sistem tersebut diantaranya.
Evaluasi terhadap isi pendidikan Evaluasi terhadap hasil pendidikan.
• Bahan pelajaran yang diajarkan Bagaimana perkembagan pengetahuan
• Evaluasi mengenai bahan pelajaran yang dimaksud untuk
mengetahui apakah sesuai atau tidak sesuai dengan
dan pemahaman peserta didik terhadap
tingkat perkembangan peserta didik (kecerdasan, umur bahan pelajaran yang tekah diberikan
minat, dan lain-lain). Bagaimana tingkat kecerdasan dan cara
• Situasi lingkungan dan keadaan sekolah termasuk sarana
dan prasarana pendidikan yang tersedia.
berpikirnya.
• Keadaan guru-guru dan pegawai Bagaimana keterampilan dan
• Evaluasi ini dimaksud untuk mengetahui apakah sudah kecekatannya
memadaibaik kualitas kemampuannya maupun
jumlahnya.
Bagaimana perkembangan jasmani dan
kondisi kesehatanya.
Bagaimana cara guru-guru mengajar, termasuk metode dan strategi apa yang digunakan dan sejauhmana tingkat efektifitas
prilaku mengajarnya
Bagaimana cara siswa belajar dan bagaimana minar serta perhatianya terhadap pelajaran.
Berapa lama waktu yang dialokasikan untuk belajar dan mengajar dan bagaimana pelaksanaan kurikulum secara actual, apakah
guru-guru benar mematuhi target mengajar atau sering absen.
C Fungsi Penilaian Pendidikan
Menurut Nana Sudjana ( dalam Jihad, 2008: 56) fungsi penilaian sebagai: (a) alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional; (b)
umpan balik bagi perbaikan proses pembelajaran; (c) dasar dalam menyusun laporan kemajuan peserta didik kepada orangtuanya. Dengan demikian
penilaian berfungsi sebagai pemantau kinerja komponen-kompnen pembelajaran untu mencapai tujuan yang diharapkan. Fungsi penilaian dibedakan
menjadi dua yakni fungsi hasil belajar dan fungsi evaluasi program pengajaran.
Menurut Jihad (2008: 63) Sistem penilaian dalam pembelajaran, baik pada penilaian berkelanjutan maupun penilaian akhir,
hendaknya dikembangkan berdasarkan sejumlah pinsip sebagai berikut:
Penguasaan kompetensi/kemampuan dalam mata pelajaran hendaknya Sistem penilaian dalam pembelajaran harus
menyeluruh, baik menyangkut standar kompetensi, kemampuan dasar mengacu pada indikator ketercapaian yang
serta keseluruhan indikator ketercapaian, baik menyangkut domain sudah ditetapkan berdasarkan kemampuan
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap, perilaku, dan nilai), serta
dasar/ kemampuan minimal dan standar
psikomotor (keterampilan), maupun menyangkut evaluasi proses dan
hasil belajar. kompetensinya.
Validitas Keseluruhan/komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan
Validitas berarti menilai apa yang
beragam cara dan alat untuk menilai beragam
seharusnya dinilai dan alat penilaian yang kompetensi atau kemampuan peserta didik dalam
digunakan sesuai dengan kompetensi mengembangkan sikap yang tergamabar dalam
yang akan dicapai dan isinya mencakup kompetensi lulusan, sehingga tergambar profil
semua kompetensi yang terwakili secra kemampuan peserta didik.
proposional
Reliabelitas Objektivitas
Reliabelitas berkaitan dengan Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif dan
konsistensi (keajegan) hasil penilaian. adil. Pemahaman penilaian harus adil. Maksud
Misal, guru menilai dengan proyek, adil disini adalah adil terhadap semua peserta
penilaian akan reliabel jika hasil yang didik tanpa membedakan latar belakang sosial
diperoleh itu cenderung sama bila ekonomi, budaya, dan gender (jenis kelamin).
proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi
yang relatif sama.
Mendidik
Terfokus pada kompetensi Penilain dilakukan untuk memperbaiki
Penilaian harus terfokus pada proses pembelajaran bagi guru dan
pencapaian kompetensi (rangkaian meningkatkan kualitas belajar bagi peserta
kemampuan), bukan pada penguasaan didik khususnya mendidik peserta didik
materi (pengetahuan berpikir, berbuat dan berperilaku ilmiah.
KESIMPULAN