Anda di halaman 1dari 12

MANAJEMEN PENILAIAN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu : Dr. H.Ahmad Dasuki Aly Drs., M.M


Disusun Oleh :
Dewi Kumalasari (612060121006)
Muhamad Farhan (612010121016)
A Pengertian Penilaian Pendidikan

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan


Nomor 23 Tahun 2016, standar penilaian adalah kriteria
mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, 90%
prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar peserta
didik yang digunakan sebagai dasar dalam penilaian hasil
belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan
menengah. Artinya, standar penilaian yang dilakukan
Bapak/Ibu harus berdasarkan Permendikbud tersebut.
69%
49%
30%
Penilaian Pendidikan
(educational assesment)

Penilaian pedidikan (educational assesment) adalah Educational assessment is the process of documenting, usually in measurable
terms, knowledge, skill, attitudes, and beliefs (Glossary of Useful Terms, SABES Home Page). Yang artinya penilaian
pendidikan adalah proses mendokumentasikan, biasanya dalam hal terukur, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan keyakinan. Dalam
pendidikan, penilaian merujuk pada berbagai metode atau alat yang menggunakan pendidik untuk mengevaluasi, mengukur, dan
mendokumentasikan kesiapan akademik, kemajuan belajar, keterampilan akuisisi, atau kebutuhan pendidikan peserta didik.

Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis (1994). “Proses Menurut Suharsimi Arikunto (2009) penilaian adalah mengambil suatu
1 sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi
untuk melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu,
sebagai bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan.
4 keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat
kualitatif.

Berdasarkan informasi tersebut guru akan dapat menyusun program


pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif. Dalam PP.19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat

5
17 dikemukakan bahwa “penilaian adalah proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
Menurut NSW Departement of Education (dikutip Arthur, 1996: 324). didik”.

2 Penilaian adalah proses mengumpulkan fakta-fakta dan membuat


keputusan tentang kebutuhan peserta didik, kekuatan, kemampuan, dan
kemajuannya.
Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa assessment
Terry Overton (2008): Asesmen adalah suatu proses atau penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data yang bisa

3 pengumpulan informasi untuk memonitor kemajuan dan


bila diperlukan pengambilan keputusan dalam bidang
Pendidikan
memberikan gambaran perkembangan belajar peserta didik,
menjelaskan dan menafsirkan hasil pengukuran (kuantifikasi suatu
objek, sifat, perlaku dan lain-lain), menggambarkan informasi tentang
sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi
(rangkaian kemampuan) peserta didik.
Penilaian pendidikan
(Educational evaluation)

Penilaian pendidikan adalah proses evaluasi karakteristik dan menilai beberapa aspek dari sebuah proses pendidikan. Penilaian
pendidikan (Educational evaluation) juga merupakan kegiatan professional bahwa idividu dari para pendidik membutuhkan untuk
melaksanakan bila mereka bermaksud merevisi dan meningkatkan belajar yang mereka usahakan dalam rangka memfaslitasi.

Menurut Edwin Wond dan Gerold W. Brown; evaluasi pendidikan

1 adalah proses untuk menentukan nilai dari segala sesuatu yang


berkenaan dengan pendidikan. Dari berbagai defenisi diatas, evaluasi adalah adalah
kegiatan atau upaya yang meliputi pengukuran dan penilaian
Endang Purwanti (2008: 6) Berpendapat bahwa evaluasi adalah proses
yang direncanakan untuk mendukung tercapainya tujuan
2 pemberian makna atau penetapan kualitas hasil pengukuran dengan cara
membandingkan angka hasil pengukuran tersebut dengan kriteria tertentu. (program, produksi, prosedur). Untuk selanjutnya hasil dari
kegiatan atau upaya tersebut digunakan sebagai bahan
Evaluasi merupakan proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk pengambilan keputusan atas objek yang dievaluasi.
mengumpulkan, mendeskripsikan, menginterpretasikan, dan menyajikan
3 informasi tentang suatu program untuk dapat digunakan sebagai dasar
membuat keputusan, menyusun kebijakan maupun menyusun program
selanjutnya (S. Eko Putro Widoyoko, 2012: 6).
B Tujuan dan Sasaran Penilaian Pendidikan

Tujuan penilaian adalah menciptakan proses penilaian yang mengarah pada tercapainya standar kompetensi lulusan. Menurut Permendikbud no 23
Tahun 2016 Tujuan Penilaian Pendidikan adalah :

Penilaian hasil belajar oleh satuan Penilaian hasil belajar oleh


Penilaian hasil belajar oleh pendidik
pendidikan bertujuan untuk menilai Pemerintah bertujuan untuk
bertujuan untuk memantau dan mengevaluasi
pencapaian Standar Kompetensi menilai pencapaian kompetensi
proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil
Lulusan untuk semua mata pelajaran. lulusan secara nasional pada mata
belajar peserta didik secara
pelajaran tertentu.
berkesinambungan.

Dalam pedoman penilaian Depdikbud (1994), tujuan penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan belajar peserta didik, untuk
perbaikan dan peningkatan kegiatan belajar peserta didik serta sekaligus memberi umpan balik bagi perbaikan pelaksanaan kegiatan
belajar. Penilaian secara sistematis dan berkelanjutan untuk: (1) menilai hasil belajar peserta didik di sekolah (2)
mempertanggungjawabkan penyelenggaraan pendidikan kepada masyarakat; dan (3) mengetahui mutu pendidikan di sekolah (Kep.
Mendiknas No. 012/U/2001). Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya untuk grading, seleksi,
mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan diagnosis, dan prediksi
Sasaran Evaluasi Pendidikan
Sasaran pokok dalam evaluasi pendidikan adalah pribadi peserta didik secara utuh untuk mengetahui sejauh mana
perkembaganya setelah mengalami pendidikan dan pegajaran selama jangka waktu tertentu misalnya semester satu, dua dan
seterusnya. evaluasi yang mengcakup semua komponen sistem tersebut yaiut isi dan hasil pendidikan yang merupakan output
dan sistem tersebut diantaranya.
Evaluasi terhadap isi pendidikan Evaluasi terhadap hasil pendidikan.
• Bahan pelajaran yang diajarkan  Bagaimana perkembagan pengetahuan
• Evaluasi mengenai bahan pelajaran yang dimaksud untuk
mengetahui apakah sesuai atau tidak sesuai dengan
dan pemahaman peserta didik terhadap
tingkat perkembangan peserta didik (kecerdasan, umur bahan pelajaran yang tekah diberikan
minat, dan lain-lain).  Bagaimana tingkat kecerdasan dan cara
• Situasi lingkungan dan keadaan sekolah termasuk sarana
dan prasarana pendidikan yang tersedia.
berpikirnya.
• Keadaan guru-guru dan pegawai  Bagaimana keterampilan dan
• Evaluasi ini dimaksud untuk mengetahui apakah sudah kecekatannya
memadaibaik kualitas kemampuannya maupun
jumlahnya.
 Bagaimana perkembangan jasmani dan
kondisi kesehatanya.

Evaluasi terhadap proses pendidikan

 Bagaimana cara guru-guru mengajar, termasuk metode dan strategi apa yang digunakan dan sejauhmana tingkat efektifitas
prilaku mengajarnya
 Bagaimana cara siswa belajar dan bagaimana minar serta perhatianya terhadap pelajaran.
 Berapa lama waktu yang dialokasikan untuk belajar dan mengajar dan bagaimana pelaksanaan kurikulum secara actual, apakah
guru-guru benar mematuhi target mengajar atau sering absen.
C Fungsi Penilaian Pendidikan
Menurut Nana Sudjana ( dalam Jihad, 2008: 56) fungsi penilaian sebagai: (a) alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional; (b)
umpan balik bagi perbaikan proses pembelajaran; (c) dasar dalam menyusun laporan kemajuan peserta didik kepada orangtuanya. Dengan demikian
penilaian berfungsi sebagai pemantau kinerja komponen-kompnen pembelajaran untu mencapai tujuan yang diharapkan. Fungsi penilaian dibedakan
menjadi dua yakni fungsi hasil belajar dan fungsi evaluasi program pengajaran.

1. Fungsi Hasil Belajar

 Fungsi Formatif Adalah penilaian  Fungsi Diagnostik ,Penilaian untuk


yang dilaksanakan pada akhir mengungkapkan kesulitan-kesulitan /
program belajar mengajar untuk kelemahan - kelemahan peserta didik serta
melihat tingkat keberhasilan proses faktor penyebabnya. Penilaian ini
belajar mengajar itu sendiri. dilaksanakan untuk keperluan bimbingan
belajar, pengajaran remedial, menemukan
kasus-kasus, dan lain-lain.
 Fungsi Sumatif, Penilaian sumatif
dilaksanakan pada akhir program  Fungsi Selektif, Penilaian dapat dipakai untuk
pengajaran, misalnya pada akhir menyeleksi masukan (input) dan disesuaikan
semester atau akhir tahun ajaran. dengan ruangan , tempat duduk atau fasilitas lain
Tujuannya adalah untuk melihat yang tersedia. Penilaian yang bertujuan untuk
hasil yang dicapai oleh peserta keperluan seleksi, misalnya ujian sarinagn masuk
didik , yakni seberapa jauh kelemba pendidikan tertentu.
tujuan-tujuan kurikuler dikuasai
oleh peserta didik. Penilaian ini
berorientasi prosuk bukan  Fungsi Motivasi Penilaian dipakai untuk memotivasi peserta didik
proses. untuk belajar menjadi lebih tinggi, terutama bagi peserta didik yang
ingin menunjukkan kemampuannya.
2. Fungsi Evaluasi Pengajaran

a. Laporan untuk Orang Tua dan Peserta Didik


c. Laporan Untuk Masyarakat
 Menurut Permendikbud no 23 Tahun 2016 sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang
mencerminkan kemampuan yang diukur;
 objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi
subjektivitas penilai;
 adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena berkebutuhan khusus
b. Laporan Untuk Sekolah serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.
terpadu, berarti penilaian merupakan salah satu komponen yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran;
 terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diketahui
 Mengadakan remedial oleh pihak yang berkepentingan;
 Mengadakan pengayaan  menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian mencakup semua aspek kompetensi dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian yang sesuai, untuk memantau dan menilai perkembangan
 Perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh kemampuan peserta didik;
 sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan mengikuti langkah-langkah
guru baku;
 Penilaian kinerja guru oleh kepala sekolah  beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan; dan
 akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segimekanisme, prosedur, teknik,
maupun hasilnya.
D Prinsip-prinsip penilaian Pendidikan

Menurut Jihad (2008: 63) Sistem penilaian dalam pembelajaran, baik pada penilaian berkelanjutan maupun penilaian akhir,
hendaknya dikembangkan berdasarkan sejumlah pinsip sebagai berikut:
Penguasaan kompetensi/kemampuan dalam mata pelajaran hendaknya Sistem penilaian dalam pembelajaran harus
menyeluruh, baik menyangkut standar kompetensi, kemampuan dasar mengacu pada indikator ketercapaian yang
serta keseluruhan indikator ketercapaian, baik menyangkut domain sudah ditetapkan berdasarkan kemampuan
kognitif (pengetahuan), afektif (sikap, perilaku, dan nilai), serta
dasar/ kemampuan minimal dan standar
psikomotor (keterampilan), maupun menyangkut evaluasi proses dan
hasil belajar. kompetensinya.

MENYELURUH BERORIENTASI PADA INDIKATOR KETERCAPAIAN

BERKELANJUTAN SESUAI DENGAN PENGALAMAN BELAJAR


Penilaian dilakukan secara berkelanjutan
( direncanakan dan dilakukan terus menerus) guru
Sistem penilaian dalam pembelajaran harus
mendapatkan gambaran yang utuh mengenai disesuaikan dengan pengalaman
perkembangan hasil belajar peserta didik sebagai belajarnya.
dampak langsung (dampak
instruksional/pembelajaran) maupun dampak tidak
langsung (dampak pengiring/nurturan effect) dari
proses pembelajaran
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapai hasil belajar peserta
didik. (PP RI No 19 tahun 2005, pasal 1 ayat 17). Dalam penilaian kriteria penilaian hendaknya memenuhi kriteria:

 Validitas  Keseluruhan/komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan
Validitas berarti menilai apa yang
beragam cara dan alat untuk menilai beragam
seharusnya dinilai dan alat penilaian yang kompetensi atau kemampuan peserta didik dalam
digunakan sesuai dengan kompetensi mengembangkan sikap yang tergamabar dalam
yang akan dicapai dan isinya mencakup kompetensi lulusan, sehingga tergambar profil
semua kompetensi yang terwakili secra kemampuan peserta didik.
proposional
 Reliabelitas  Objektivitas
Reliabelitas berkaitan dengan Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif dan
konsistensi (keajegan) hasil penilaian. adil. Pemahaman penilaian harus adil. Maksud
Misal, guru menilai dengan proyek, adil disini adalah adil terhadap semua peserta
penilaian akan reliabel jika hasil yang didik tanpa membedakan latar belakang sosial
diperoleh itu cenderung sama bila ekonomi, budaya, dan gender (jenis kelamin).
proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi
yang relatif sama.
 Mendidik
 Terfokus pada kompetensi Penilain dilakukan untuk memperbaiki
Penilaian harus terfokus pada proses pembelajaran bagi guru dan
pencapaian kompetensi (rangkaian meningkatkan kualitas belajar bagi peserta
kemampuan), bukan pada penguasaan didik khususnya mendidik peserta didik
materi (pengetahuan berpikir, berbuat dan berperilaku ilmiah.
KESIMPULAN

Penilaian hasil belajar oleh pendidik bertujuan untuk memantau dan


mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan. Penilaian merupakan kegiatan yang sangat
penting dalam pembelajaran. Kegiatan ini merupakan salah satu dari empat
tugas pokok guru. Keempat tugas tersebut adalah merencanakan, menilai
keberhasilan pengajaran, dan memberikan bimbingan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai