Anda di halaman 1dari 19

Kelompok 1

1. PUTU ZASYA EKA SATYA NUGRAHA


(1915051024)
2. I KADEK DWI PUTRA NEGARA
(1915051064)
3. DANIAR ISTIANANTUL WAFIAH
(1915051054)
4. ICHA ALINDA
(1915051015)
Terminologi-terminologi dalam Penilaian
Pembelajaran
Definisi Penilaian
Istilah penilaian dalam bahasa
Inggris terdapat dua kata yakni
assesment dan evaluation. Arti
dari kedua bahasa tersebut
berbeda, perbedaan itu dapat
kita kaji dalam bidang
pendidikan.
Bidang Pendidikan
1. Penilaian pedidikan (educational assesment)
Penilaian pedidikan (educational assesment) adalah
proses mendokumentasikan, biasanya dalam hal
terukur, pengetahuan, keterampilan, sikap, dan
keyakinan. Dalam pendidikan, penilaian merujuk
pada berbagai metode atau alat yang menggunakan
pendidik untuk mengevaluasi, mengukur, dan
mendokumentasikan kesiapan akademik, kemajuan
belajar, keterampilan akuisisi, atau kebutuhan
pendidikan peserta didik. Penilaian juga digunakan
untuk mengidentifikasi kelemahan individu peserta
didik dan kekuatan sehingga pendidik dapat
memberikan dukungan khusus terhadap
pembelajaran tersebut, program pendidikan, atau
pelayanan sosial.
Pendapat Ahli Tentang Pengertian Penilaian
(assesment):
NSW Departement of Education
Penilaian adalah proses mengumpulkan fakta-fakta
1 dan membuat keputusan tentang kebutuhan peserta
didik, kekuatan, kemampuan, dan kemajuannya..

James A. Mc. Lounghlin & Rena B Lewis


Proses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang
anak yang berfungsi untuk melihat kemampuan dan
2 kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai
bahan untuk menentukan apa yang sesungguhnya
dibutuhkan.

Terry Overton (2008)


sesmen adalah suatu proses pengumpulan informasi
3 untuk memonitor kemajuan dan bila diperlukan
pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan

Menurut Suharsimi Arikunto (2009)


penilaian adalah mengambil suatu keputusan
4 terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk.
Penilaian bersifat kualitatif..

Dalam PP.19/2005 tentang Standar


Nasional Pendidikan Bab I pasal 1 ayat 17
5 penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik.
Bidang Pendidikan
2. Penilaian pendidikan (Educational evaluation)
Educational evaluation is the evaluation process of
characterizing and appraising some aspect/s of an
educational process. Penilaian pendidikan adalah
proses evaluasi karakteristik dan menilai beberapa
aspek dari sebuah proses pendidikan. Penilaian
pendidikan (Educational evaluation) juga merupakan
kegiatan professional bahwa idividu dari para
pendidik membutuhkan untuk melaksanakan bila
mereka bermaksud merevisi dan meningkatkan
belajar yang mereka usahakan dalam rangka
memfaslitasi.
pendapat ahli tentang pengertian penilaian pendidikan ( education
al evaluation)

1956 1971 2008


Wrightstone, Menurut Endang
dkk Stufflebeam, dkk Purwanti
Menurut Edwin evaluasi adalah S. Eko Putro
evaluasi The process of
Wond dan Gerold proses Widoyoko
pendidikan delineating, Evaluasi merupakan
W. Brown pemberian proses yang
evaluasi adalah obtaining, and makna atau sistematis dan
pendidikan adalah penaksiran providing useful penetapan berkelanjutan untuk
proses untuk terhadap information for kualitas hasil mengumpulkan,
menentukan nilai pertumbuhan dan judging decision mendeskripsikan,
pengukuran
dari segala kemajuan peserta alternatives menginterpretasikan,
dengan cara
sesuatu yang didik kearah dan menyajikan
membandingkan
berkenaan dengan tujuan atau nilai- informasi tentang
angka hasil suatu program untuk
pendidikan. nilai yang telah
pengukuran dapat digunakan
ditetapkan dalam
tersebut dengan sebagai dasar
kurikulum.
kriteria tertentu.. membuat keputusan,
menyusun kebijakan
maupun menyusun
program selanjutnya.
Persamaan dan Perbedaan
Asesmen dan Evaluasi
Antara asesmen dan evaluasi
memiliki persamaan yaitu
keduanya mempunyai pengertian
untuk membuat keputusan dan
menilai suatu objek. Dan alat
yang digunakan untuk
mengumpulkan informasi pada
keduannya dapat berupa tes.
Fungsi Penilaian
sebagai acuan untuk memperbaiki
kegiatan-kegiatan proses
pembelajaran, acuan untuk
menentukan kenaikan kelas dan
kelulusan, alat untuk menyeleksi, alat
untuk penempatan, dan alat untuk
memberikan motivasi belajar peserta
didik. Fungsi penilaian ini dibedakan
menjadi dua yakni fungsi hasil belajar
dan fungsi evaluasi program
pengajaran.
Fungsi hasil belajar
Fungsi Selektif
Penilaian dapat dipakai
Fungsi Diagnostik untuk menyeleksi masukan
mengungkapkan kesulitan-kesulitan / (input) dan disesuaikan
kelemahan - kelemahan peserta didik dengan ruangan , tempat
serta faktor penyebabnya duduk atau fasilitas lain
yang tersedia dan bertujuan
untuk keperluan seleksi
Fungsi Sumatif
untuk melihat hasil yang dicapai oleh
peserta didik dan Penilaian ini
berorientasi prosuk bukan proses

Fungsi Motivasi
Fungsi
Fungsi Formatif Penilaian dipakai untuk memotivasi
penilaian yang dilaksanakan
hasil peserta didik untuk belajar menjadi
pada akhir program belajar belajar lebih tinggi, terutama bagi peserta
didik yang ingin menunjukkan
mengajar untuk melihat tingkat
kemampuannya.
keberhasilan proses belajar
mengajar itu sendiri
Fungsi Evaluasi Pengajaran

Laporan untuk
Orangtua dan Peserta

A didik

Laporan untuk B C Laporan untuk


Sekolah masyarakat
Definisi Tujuan Penilaian
Dalam pedoman penilaian Depdikbud (1994), tujuan
penilaian adalah untuk mengetahui kemajuan
belajar peserta didik, untuk perbaikan dan
peningkatan kegiatan belajar peserta didik serta
sekaligus memberi umpan balik bagi perbaikan
pelaksanaan kegiatan belajar. Penilaian secara
sistematis dan berkelanjutan untuk:
(1) menilai hasil belajar peserta didik di sekolah
(2) mempertanggungjawabkan penyelenggaraan
pendidikan kepada masyarakat
(3) mengetahui mutu pendidikan di sekolah
Tujuan Penilaian
Penilaian memiliki tujuan yang sangat penting dalam pembelajaran, diantaranya untuk
grading, seleksi, mengetahui tingkat penguasaan kompetensi, bimbingan diagnosis, dan
prediksi.
1. Grading
untuk menentukan atau membedakan kedudukan hasil kerja peserta didik disbandin
gkan dengan peserta didik lain.
2. Seleksi
untuk memisahkan antara peserta didik yang masung dalam kategori tertentu dan ya
ng tidak. Peserta didik yang boleh masuk atau tidak di sekolah tertentu.
3. penguasaan kompetensi
Untuk menggambarkan sejauh mana seorang peserta didik telah menguasai kompe
tensi.
Tujuan Penilaian
4. Sebagai bimbingan
untuk mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta didik
memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya, baik pemilihan p
rogram, pengembangan kepribadian maupun untuk penjurusan.
5. Sebagai alat diagnosis
untuk menunjukkan kesulitan belajar yang dialami peseta didik dan kemungkinan pre
stasi yng bisa dikembangkan. Ini akan membantu guru menentukan apakah seseoran
g perlu remedial atau pengajayaan
6. Sebgai alat prediksi
untuk mendapatkan informasi yang dapat memprediksi bagaimana kinerja peserta did
ik pada jenjang pendidikan berikutnya atau dalam pekerjaan ynag sesuai. Contoh dari
penilaian ini adalah tes bakat skolastik atau tes potensi akademik.
Menurut Jihad (2008: 63) Sistem
penilaian dalam pembelajaran, baik
pada penilaian berkelanjutan
Prinsip- prinsip maupun penilaian akhir, hendaknya
dikembangkan berdasarkan
Penilaian sejumlah pinsip sebagai berikut:

1 3. 4.

2
Berorienta Sesuai
si pada dengan
Menyeluruh Berkelanjutan
indikator pengalam
ketercapai an belajar
an
Kriteria Penilaian
Validitas Penilaian adalah
Validitas berarti menilai apa yang
seharusnya dinilai dan alat penilaian yang proses Keseluruhan/komprehe
digunakan sesuai dengan kompetensi pengumpulan dan nsif
yang akan dicapai dan isinya mencakup Penilaian harus menyeluruh dengan
semua kompetensi yang terwakili secra
pengolahan
menggunakan beragam cara dan alat untuk
proposional. informasi untuk
menilai beragam kompetensi peserta didik
mengukur pencapai
hasil belajar
Reliabelitas peserta didik. (PP Objektivitas
Reliabelitas berkaitan RI No 19 tahun Penilaian harus dilaksanakan secara
dengan konsistensi
2005, pasal 1 ayat obyektif dan adil sesuai dengan
(keajegan) hasil penilaian kenyataan yang aada
17). Dalam
penilaian kriteria
Terfokus pada penilaian Mendidik
kompetensi hendaknya Penilaian harus dilakukan untuk memperbaiki
memenuhi kriteria: proses pembelajaran bagi guru dan meningkatkan
kualitas belajar bagi peserta didik
Aspek Penilaian
Aspek yang Dinilai
Sesuai dengan kemampuan dasar yang ingin dicapai , maka
pengujian harus mencakup:

Proses belajar Hasil belajar


yaitu seluruh yaitu ketercapaian setiap kemampuan
01 pengalaman yang 02 dasar , baik kognitif, afektif, maupun
psikomotor, yang diperoleh peserta
dilakukan peserta didik. didik selama mengikuti kegiatan
pembelajaran tertentu.
Domain kognitif
a. pengetahuan atau yang mencakup kecerdasan
bahasa dan kecerdasan logika-matematika
Domain afektif
sikap dan nilai atau yang mmnencakup
b. kecerdasan antarpribadi dan kecerdasan intra
pribadi, dengan kata lain kecerdasan emosional
Domain psikomotor
keterampilan yang mencakup kecerdasan
c. kinestetik, kecerdasan visual-spasial, dan
kecerdasan musikal.
9 Langkah Penilaian

Menurut Tenbrink (1974), bahwa penilaian meliputi 9 langkah. Berikut ini dikemukakan 9
langkah tersebut dikemukakan secara ringkas:
1. Buat Kesimpulan Sespesifik Mungkin
2. Deskribsikan informasi yang dibutuhkan
3. Lihat Apakah Informasi Sudah ada yang Tersedia
4. Putuskan Bila dan Bagaimana Cara Mengumpulkan Informasi
5. Bangun Atau Pilih Instrumen Pengumpul Data yang akan Digunakan
6. Kumpulkan Informasi yang Dibutuhkan
7. Analisis dan Simpan Informasi
8. Bentuk Kesimpulan-kesimpulan
9. Buat Keputusan
Your Picture Here Your Picture Here

Hubungan
Penilaian
dengan
Pembelajaran
Penilaian yang diadakan
guru bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana
peserta didik telah belajar
dan mencapai apa yang
diinginkan guru untuk
dipelajari peserta didik
mereka. Sementara
pembelajaran menjamin
bahwa peserta didik
mereka tersebut
mempelajarinya.

Anda mungkin juga menyukai