Konsep Dasar Evaluasi

Pembelajaran
Oleh
Annisa Nurina Vidyastuti (
 Test, Pengukuran, Evaluasi,
Penilaian
Istilah tes, pengukuran, evaluasi, dan penilaian terkadang digunakan
secara bergantian, tetapi sebagian besar pengguna membuat perbedaan di
antara mereka.
Evaluasi

4 kegiatan tersebut merupakan

Penilaian kegiatan yang bersifat hirarki.
Artinya kegiatan tersebut dalam
kaitannya dengan proses
pembelajaran tidak dapat
Pengukuran
dipisahkan satu sama lain dan
dalam pelaksanaannya harus
dilaksanakan secara berurutan.

Test

(Irvin J. Lehmann & Irvin J. Lehmann, 1991)

 DEFINITIONS: TEST, MEASUREMENT,
EVALUATION, AND ASSESSMENT

DEFINITIONS

Pengukuran Penilaian Evaluasi

Tes (Test)
(Measurement) (Assessment) (Evaluation)

penyajian seperangkat Kegiatan mengukur penggunaan prosedur

pertanyaan standar karakteristik dengan pengumpulan data
untuk dijawab cara selain dengan formal dan informal dan proses menggambarkan,
memberikan tes. Dapat memperoleh, dan
penggabungan data
menggunakan memberikan informasi
secara global untuk yang berguna untuk
pengamatan, skala mencapai penilaian
penilaian, atau menilai alternatif
keseluruhan. Kadang- keputusan. Seseorang
perangkat lain yang
memungkinkan kita kadang, penilaian dapat mengevaluasi
memperoleh informasi digunakan lebih khusus dengan data kualitatif
dalam bentuk kuantitatif untuk merujuk pada atau kuantitatif.
diagnosis klinis masalah
individu

(Irvin J. Lehmann & Irvin J. Lehmann, 1991)

 Fungsi Penilaian
Pembelajaran
Fungsi
Penilaian

Penilaian Penilaian berfungsi

Penilaian Penilaian berfungsi
berfungsi sebagai pengukur
berfungsi selektif sebagai penempatan
keberhasilan
diagnostik

Dengan cara
Untuk dapat Kegiatan untuk
mengadakan penilaian Guru mengadakan
menentukan dengan mengatahui sejauh
guru mempunyai cara diagnose kepada siswa
pasti di kelompok mana mana suatu program
untuk mengadakan tentang kebaikan dan
seorang siswa harus berhasil ditetapkan.
seleksiatau penilaian kelemahannya. Dengan
ditentukan, diguanakn Penilaian hasil dan
terhadap siswanya diketahui sebab-sebab
penilaian. Sekelompok proses belajar saling
kelemahan ini, akan
siswa yang mempunyai berkaitan satu sama lain
mudah dicari cara
hasil penilaian yang sebab hasil merupakan
untuk mengatasi.
sama dalam belajar. akibat dari proses
 Tujuan Penilaian
Pembelajaran
1) mendreskripsikan kecakapan belajar para siswa sehingga dapat
diketahui kelebihan dan kekurangannya dalam berbagai bidang
studiatau masa pelajaran yang ditempuhnya;

2) mengatahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran di

sekolah, yakni seberapa jauh keefektifan dalam mengubah tingkah
laku para siswa ke arah tujuan pendidikan yang diharapkan;

3) menentukan tindakan lanjut hasil penilaian, yakni melakukan

perbaikan dan penyempurnaan dalam hal program pendidikan
dan pengajaran serta strategi pelaksanaannya;

4) memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada

pihak-pihak yang berkepentingan.

(Nugraha, 2016)
 Prinsip Penilaian
Pembelajaran
Prinsip
Penilaian

Kepraktisan Keterendalan Keontetikan

Validitas (validity)
(practicality) (reliability) (authenticity)

Biaya Sejauh mana

penyelenggaraan Konsisten dan dapat Butir test harus
diandalkan. kesimpulan yang mencerminkan
tidak terlalu mahal, kita peroleh dari test
tidak menyita waktu kenyataan yang
yang dilakukan akan dihadapi
lama, mudah tepat dan bermakna
dilaksanakan, dalam kondisi nyata
sesuai dengan di lapangan
penyekoran tidak tujuan penilaian
membutuhkan
waktu lama

(Nuriyah, 2014)
Pengukuran adalah tangan-gadis instruksi.

Tanpa pengukuran, tidak mungkin ada evaluasi.

Tanpa evaluasi, tidak mungkin ada umpan balik.

Tanpa umpan balik, tidak akan ada pengetahuan yang

baik dari hasil.

Tanpa pengetahuan tentang hasil, tidak mungkin ada

menjadi perbaikan sistematis dalam pembelajaran

(Parnell 1973, P: 2698).

 References

 Irvin J. Lehmann, & Irvin J. Lehmann. (1991).

MEASUREMENT AND EVALUATION in Education
and Psychology (fourth).
 Nugraha, E. (2016). Evaluasi Pendidikan Pada
Jenjang Paud. Aṣ-Ṣibyan, 1(2), 106–118.
 Nuriyah, N. (2014). Evaluasi pembelajaran: Sebuah
Kajian Teori. Jurnal Edueksos, 3(1), 73–86.
https://doi.org/10.1165/rcmb.2013-0411OC