Anda di halaman 1dari 9

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN

MEDIA VIDEO UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA


Diana Sari Dj
LPMP Lampung
Jalan Gatot Subroto No. 44A Pahoman Bandar Lampung
(sari.diana@kemdikbud.go.id)

Abstrak

Perkembangan teknologi dan informasi sudah semakin pesat dan akan terus berkembang
seiring dengan perkembangan zaman. Perkembangan teknologi tersebut berdampak
langsung pada pelaksanaan pendidikan di Indonesia, dimana perkembangan teknologi ini
menuntut guru untuk dapat menguasai teknologi dalam proses belajar mengajar. Akan tetapi
masih banyak guru yang kurang memanfaatkan perkembangan teknologi sebagai media
pembelajaran fisika. Padahal, pembelajaran fisika membutuhkan sebuah media pembelajaran
yang dapat menarik minat belajar siswa untuk dapat menyukai pelajaran tersebut. Kemudian
dibuatlah sebuah model pembelajaran berbasis proyek dengan media berupa power point
dan video. Selain itu dalam PowerPoint ini juga menampilkan beberapa video kejadian sehari
– hari yang berhubungan dengan konsep fisika, dimana video ini bertujuan membuat siswa
berpikir bahwa fenomena fisika ternyata dapat ditemukan dimana saja dan siswa pun tertarik
untuk mempelajari fisika. Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis
Proyek) adalah model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengelola pembelajaran di kelas dengan melibatkan kerja proyek. Model pembelajaran
berbasis proyek dapat memotivasi siswa untuk semangat belajar dan pembelajaran berbasis
proyek meningkatkan pengetahuan mereka. Dalam pembelajaran berbasis proyek siswa tidak
hanya sekedar ingat atau hafal namun mereka benar-benar memahaminya.

Pendahulan berkompeten. Apapun alasan siswa tidak


menyukai fisika karena banyak siswa yang
Mata pelajaran fisika merupakan mata menganggap fisika banyak rumus dan
pelajaran yang banyak tidak disukai siswa, teorinya susah untuk dipahami,akan tetapi
berbagai alasan bisa dikemukakan siswa, fisika merupakan mata pelajaran wajib
salah satunya ‘fisika itu susah dipahami’. diikuti.
Pelajaran fisika bisa dibilang paling sulit
diantara pelajaran - pelajaran eksakta Perkembangan teknologi dan informasi
lainnya. Fisika seharusnya dapat menjadi sudah semakin pesat dan akan terus
ilmu yang sangat penting untuk dipelajari. berkembang seiring dengan
Banyak aplikasi kehidupan sehari-hari perkembangan zaman. Perkembangan
yang bisa diterapkan dari Fisika. Namun, teknologi tersebut berdampak langsung
rendahnya minat siswa terhadap pelajaran pada pelaksanaan pendidikan di
ini, membuat Fisika jarang diminati. Indonesia, dimana perkembangan
Kesulitan memahami Fisika dikarenakan teknologi ini menuntut guru untuk dapat
keadaan pengajar guru Fisika yang kurang menguasai teknologi dalam proses belajar
mengajar. Akan tetapi masih banyak guru Manfaat Penelitian
yang kurang memanfaatkan
Penelitian ini diharapkan dapat
perkembangan teknologi sebagai media
memberikan manfaat sebagai berikut :
pembelajaran fisika. Padahal,
pembelajaran fisika membutuhkan sebuah Bagi siswa :
media pembelajaran yang dapat menarik
dapat memberikan pemahaman konsep
minat belajar siswa untuk dapat menyukai
fisika dalam kehidupan sehari-hari
pelajaran tersebut. Kemudian dibuatlah
sebuah model pembelajaran berbasis Bagi guru :
proyek dengan media berupa power point
Dapat menggunakan media power point
dan video. Selain itu dalam PowerPoint ini
dan video sebagai media pembelajaran
juga menampilkan beberapa video
kejadian sehari – hari yang berhubungan Bagi sekolah :
dengan konsep fisika, dimana video ini
Dapat menambah kualitas pembelajaran di
bertujuan membuat siswa berpikir bahwa
sekolah
fenomena fisika ternyata dapat ditemukan
dimana saja dan siswa pun tertarik untuk Kajian Literatur
mempelajari fisika.
Model Project Based Learning (Model

Identifikasi Masalah Pembelajaran Berbasis Proyek) adalah


model pembelajaran yang memberikan
Minat siswa rendah terhadap mata kesempatan kepada guru untuk mengelola
pelajaran fisika pembelajaran di kelas dengan melibatkan
kerja proyek. Kerja proyek memuat tugas-
Model pembelajaran dan media
tugas yang kompleks berdasarkan
pembelajaran yang digunakan guru kurang
permasalahan (problem) yang diberikan
bervariasi
kepada siswa sebagai langkah awal dalam
Perumusan Masalah mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan
“Apakah model pembelajaran berbasis
pengalamannya dalam beraktivitas secara
proyek dengan media PowerPoint dan
nyata, dan menuntut siswa untuk
video yang sedang dikembangkan layak
melakukan kegiatan merancang,
untuk kelas XI SMA pada Fluida Statik
melakukan kegiatan investigasi atau
Hukum Pascal?”
penyelidikan, memecahkan masalah,
membuat keputusan, serta memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bekerja
secara mandiri maupun kelompok
(kolaboratif). Hasil akhir dari kerja proyek dan mensintesis informasi. Proyek
tersebut adalah suatu produk yang antara seringkali bersifat interdisipliner.
lain berupa laporan tertulis atau lisan, Model Sistem
presentasi atau rekomendasi. Penilaian
tugas proyek dilakukan dari proses Dalam pembelajaran berbasis proyek

perencanaan, pengerjaan tugas proyek (PBP), peserta didik diberikan tugas

sampai hasil akhir proyek. dengan mengembangkan tema/topik


dalam pembelajaran dengan melakukan
Belajar berbasis proyek (project-based
kegiatan proyek yang realistik. Dengan
learning) adalah sebuah model atau
demikian diharapkan, penerapan
pendekatan pembelajaran yang inovatif,
pembelajaran berbasis proyek ini dapat
yang menekankan belajar kontekstual
mendorong tumbuhnya kreativitas,
melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks
kemandirian, tanggung jawab,
(CORD, 2001; Thomas, Mergendoller, &
kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan
Michaelson, 1999; Moss & Van-Duzer,
analitis pada peserta didik.
1998). Fokus pembelajaran terletak pada
konsep-konsep dan prinsip-prinsip inti dari Secara umum, langkah-langkah
suatu disiplin studi, melibatkan pelajar Pembelajaran berbasis proyek (PBP)
dalam investigasi pemecahan masalah dan dapat dijelaskan sebagai berikut :
kegiatan tugas-tugas bermakna yang lain,
memberi kesempatan pelajar bekerja
secara otonom mengkonstruk
pengetahuan mereka sendiri, dan
mencapai puncaknya menghasilkan
produk nyata (Thomas, 2000).

Belajar berbasis proyek biasanya


memerlukan beberapa tahapan dan
Pembelajaran Berbasis Proyek memiliki
beberapa durasi — tidak sekedar
potensi yang amat besar untuk membuat
merupakan rangkaian pertemuan kelas—
pengalaman belajar yang lebih menarik
serta belajar kelompok kolaboratif. Proyek
dan bermakna untuk pelajar usia dewasa,
memfokuskan pada pengembangan
seperti siswa, apakah mereka sedang
produk atau unjuk kerja (performance),
belajar di perguruan tinggi maupun
yang secara umum pelajar melakukan
pelatihan transisional untuk memasuki
kegiatan: mengorganisasi kegiatan belajar
lapangan kerja (Gaer, 1998). Di dalam
kelompok mereka, melakukan pengkajian
Pembelajaran Berbasis Proyek, pelajar
atau penelitian, memecahkan masalah,
menjadi terdorong lebih aktif di dalam
belajar mereka, instruktur berposisi di
belakang dan pelajar berinisiatif, instruktur belajar yang diacu memperkuat kerja tim
memberi kemudahan dan mengevaluasi sebagai suatu keseluruhan.
proyek baik kebermaknaannya maupun Seperti didefinisikan oleh Buck Institute for
penerapannya untuk kehidupan mereka Education (1999), bahwa belajar berbasis
sehari-hari. Produk yang dibuat pelajar proyek memiliki karakteristik: (a) pelajar
selama proyek memberikan hasil yang membuat keputusan, dan membuat
secara otentik dapat diukur oleh guru atau kerangka kerja, (b) terdapat masalah yang
instruktur di dalam pembelajarannya. Oleh pemecahannya tidak ditentukan
karena itu, di dalam Pembelajaran sebelumnya, (c) pelajar merancang proses
Berbasis Proyek, guru atau instruktur tidak untuk mencapai hasil, (d) pelajar
lebih aktif dan melatih secara langsung, bertanggungjawab untuk mendapatkan
akan tetapi instruktur menjadi pendamping, dan mengelola informasi yang
fasilitator, dan memahami pikiran dikumpulkan, (e) melakukan evaluasi
pembelajar. secara kontinu, (f) pelajar secara teratur
Proyek pelajar dapat disiapkan dalam melihat kembali apa yang mereka
kolaborasi dengan instruktur tunggal atau kerjakan, (g) hasil akhir berupa produk dan
instruktur ganda, sedangkan pelajar belajar dievaluasi kualitasnya, dan (i) kelas
di dalam kelompok kolaboratif antara 4—5 memiliki atmosfer yang memberi toleransi
orang. Ketika pelajar bekerja di dalam tim, kesalahan dan perubahan.
mereka menemukan keterampilan Oakey (1998) mempertegas konsep dan
merencanakan, mengorganisasi, karakteristik project-based learning
negosiasi, dan membuat konsensus dengan membedakannya dengan problem
tentang isu-isu tugas yang akan dikerjakan, based learning yang seringkali saling
siapa yang bertanggungjawab untuk setiap dipertukarkan dalam penggunaan istilah
tugas, dan bagaimana informasi akan ini. Istilah project-based learning dan
dikumpulkan dan disajikan. Keterampilan- problem-based larning masing-masing
keterampilan yang telah diidentifikasi oleh digunakan untuk menyatakan strategi
pelajar ini merupakan keterampilan yang pembelajaran. Kemiripan konsep kedua
amat penting untuk keberhasilan hidupnya, pendekatan pembelajaran itu, dan
dan sebagai tenaga kerja merupakan penggunaan singkatan yang sama, PBL,
keterampilan yang amat penting di tempat menghasilkan kerancuan di dalam leteratur
kerja. Karena hakikat kerja proyek adalah dan penelitian (lihat juga Thomas, 2000),
kolaboratif, maka pengembangan meskipun sebenarnya di antara keduanya
keterampilan tersebut berlangsung di berbeda.
antara pelajar. Di dalam kerja kelompok
suatu proyek, kekuatan individu dan cara
Pemanfaatan dan pengelolaan keras dalam mencapai proyek. Guru
juga melaporkan pengembangan
Pemanfaatan model pembelajaran
dalam kehadiran dan berkurangnya
berbasis proyek (Project Based Learning)
keterlambatan. Siswa melaporkan
ini adalah :
bahwa belajar dalam proyek lebih fun
(1) siswa menjadi pelajar aktif;
daripada menggunakan model
(2) pembelajaran menjadi lebih interaktif
pembelajaran yang lain.
atau multi arah;
b. Meningkatkan kemampuan
(3) pembelajaran menjadi student
pemecahan masalah.
centred);
(4) guru berperan sebagai fasilitator; Penelitian pada pengembangan
(5) mengembangkan kemampuan berpikir keterampilan kognitif tingkat tinggi
tingkat tinggi siswa; siswa menekankan perlunya bagi
(6) memberikan kesempatan siswa siswa untuk terlibat di dalam tugas-
memanajemen sendiri kegiatan atau tugas pemecahan masalah dan
aktivitas penyelesaian tugas sehingga perlunya untuk pembelajaran khusus
melatih mereka menjadi mandiri; pada bagaimana menemukan dan
(7) dapat memberikan pemahaman memecahkan masalah. Banyak
konsep atau pengetahuan secara lebih sumber yang mendiskripsikan
mendalam kepada siswa; dsb. lingkungan belajar berbasis proyek
membuat siswa menjadi lebih aktif
Manfaat dari penelitian ini adalah model
dan berhasil memecahkan problem-
pembelajaran berbasis proyek untuk mata
problem yang kompleks.
pelajaran fisika jenjang SMA secara umum
c. Meningkatkan kecakapan
adalah melalui pengembangan model
kolaboratif.
pembelajaran berbasis proyek diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pentingnya kerja kelompok dalam
Secara khusus manfaat pengembangan proyek memerlukan siswa
model ini adalah: mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan
a. Untuk meningkatkan motivasi
komunikasi (Johnson & Johnson,
belajar siswa.
1989). Kelompok kerja kooperatif,
Motivasi siswa dalam membuat
evaluasi siswa, pertukaran informasi
laporan-laporan tertulis tentang
online adalah aspek-aspek
proyek tersebut, banyak yang
kolaboratif dari sebuah proyek. Teori-
mengatakan bahwa siswa seringkali
teori kognitif yang baru dan
sangat tekun, bahkan sampai
konstruktivistik menegaskan bahwa
melewati batas waktu, berusaha
belajar adalah fenomena sosial, dan
bahwa siswa akan belajar lebih di antara siswa. Di dalam kerja
dalam lingkungan kolaboratif kelompok suatu proyek, kekuatan
(Vygotsky, 1978; Davydov, 1995). individu dan cara belajar yang diacu

d. Meningkatkan keterampilan memperkuat kerja tim sebagai suatu

mengelola sumber. keseluruhan.

Bagian dari menjadi siswa yang


independen adalah Hasil Penelitian Pembelajaran Berbasis

bertanggungjawab untuk Proyek

menyelesaikan tugas yang


kompleks. Pembelajaran Berbasis Gender

Proyek yang diimplementasikan Karakteristik responden berdasarkan jenis

secara baik memberikan kepada kelamin di kelas XI IPA SMA adalah

siswa pembelajaran dan praktik sebagai berikut :

dalam mengorganisasi proyek, dan


membuat alokasi waktu dan sumber- Gender

sumber lain seperti perlengkapan L 8

untuk menyelesaikantugas. P 16
Ketika siswa bekerja di dalam tim,
mereka menemukan keterampilan Tabel 1. Jumlah responden
merencanakan, mengorganisasi, berdasarkan jenis kelamin
negosiasi, dan membuat konsensus
tentang isu-isu tugas yang akan
dikerjakan, siapa yang
bertanggungjawab untuk setiap 8; 33%
tugas, dan bagaimana informasi
16;
akan dikumpulkan dan disajikan.
67%
Keterampilan-keterampilan yang
telah diidentifikasi oleh siswa ini L

merupakan keterampilan yang amat P

penting untuk keberhasilan


hidupnya, dan sebagai tenaga kerja
merupakan keterampilan yang amat Gambar 1. Grafik Jumlah
penting di tempat kerja kelak. Karena Responden
hakikat kerja proyek adalah
kolaboratif, maka pengembangan Berdasarkan gambar di atas dapat
keterampilan tersebut berlangsung di diketahui bahwa jumlah responden
di kelas XI IPA SMA adalah 33% selalu menggunakan pembelajaran
siswa laki-laki dan 67% siswa berbasis proyek.
perempuan

Pembahasan
Analisis butir pertanyaan:
Berdasarkan hasil penyebaran
Dalam pembelajaran berbasis proyek
instrumen pembelajaran berbasis
ternyata semua siswa menyatakan bahwa
proyek diperoleh rekapitulasi
pembelajaran berbasis proyek memotivasi
jawaban siswa kelas XI SMA
siswa untuk semangat belajar sehingga
sebagai berikut;
semua siswa menyatakan pembelajaran
berbasis proyek meningkatkan

Butir 15 pengetahuan mereka. Dalam


pembelajaran berbasis proyek siswa tidak
Butir 13
hanya sekedar ingat atau hafal namun
Butir 11
mereka benar-benar memahaminya. Hal
Butir 9
ini ditunjukkan dengan adanya 20 siswa
Butir 7
yang menyatakan bahwa mereka tidak
Butir 5 hanya sekedar ingat dan hafal dan ada 18
Butir 3 siswa menyatakan mereka benar-benar
Butir 1 memahaminya.
0% 50% 100% Semua siswa menyatakan bahwa model
ya
pembelajaran berbasis proyek ternyata
dapat mereka terapkan dalam kehidupan
Gambar 2. Grafik Jawaban
sehari-hari. Dan sebagian besar siswa (22
responden
siswa) menyatakaan bahwa pembelajaran
berbasis proyek dapat meningkatkan
Berdasarkan gambar di atas dapat
keterampilan dalam bidang IPTEK. Mereka
diketahui bahwa sebagian besar siswa (20
semua juga menyatakan bahwa
siswa) menyatakan bahwa guru
pembelajaran berbasis proyek dapat
menggunakan metode bervariasi dalam
diterapkan di luar sekolah dan menambah
mengajar. Dalam penggunaan metode
manfaat dalam kehidupan sehari-hari.
pembelajaran berbasis proyek ada 4 siswa
Pembelajaran berbasis proyek juga
yang menyatakan guru belum pernah
memberikan isnpirasi untuk membuat
menggunakan pembelajaran berbasis
sesuatu yang lebih baik dalam kehidupan
proyek dalam setahun. Namun dalam
sehari-hari sehingga melatih sifat-sifat
setiap semester sebagian besar siswa (24
yang baik dari siswa seperti disiplin, jujur,
siswa) menyatakan bahwa guru tidak
tanggung jawab, kerjasama, saling meningkatkan keterampilan
menghargai dan lain-lain. Disamping itu dalam bidang IPTEK.
sebagian besar siswa menyatakan bahwa 4. Model pembelajaran berbasis
pembelajaran berbasis proyek menambah proyek dapat diterapkan di luar
semangat spiritualitas. Sehingga mereka sekolah dan menambah manfaat
semua menyatakan bahwa pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari dan
berbasis proyek membuat pelajaran fisika pembelajaran berbasis proyek
menjadi lebih menyenangkan. juga memberikan inspirasi untuk
membuat sesuatu yang lebih baik
Kesimpulan dalam kehidupan sehari-hari

Berdasarkan uraian dan analisa diatas sehingga melatih sifat-sifat yang

maka dapat disimpulkan diatas, bahwa baik dari siswa seperti disiplin,

model pembelajaran berbasis proyek pada jujur, tanggung jawab,

guru dan siswa kelas X untuk mata kerjasama, saling menghargai

pelajaran fisika jenjang SMA adalah dan lain-lain.

sebagai berikut: 5. Model pembelajaran berbasis


proyek menambah semangat
1. Model Project Based Learning
spiritualitas. Sehingga membuat
(Model Pembelajaran Berbasis
pelajaran fisika menjadi lebih
Proyek) adalah model
menyenangkan.
pembelajaran yang memberikan
kesempatan kepada guru untuk
mengelola pembelajaran di kelas Saran
dengan melibatkan kerja proyek. Agar model pembelajaran berbasis proyek
2. Model pembelajaran berbasis dengan media powerpoint dan video yang
proyek dapat memotivasi siswa sudah dibuat diterapkan sesuai dengan
untuk semangat belajar dan langkah-langkah yang telah direncanakan.
pembelajaran berbasis proyek
Kreteria Keberhasilan:
meningkatkan pengetahuan
mereka. Dalam pembelajaran Penilaian proyek merupakan kegiatan
berbasis proyek siswa tidak penilaian terhadap suatu tugas yang harus
hanya sekedar ingat atau hafal diselesaikan dalam periode atau waktu
namun mereka benar-benar tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
memahaminya. investigasi atau penyelidikan sejak dari
3. Model pembelajaran berbasis perencanaan, pengumpulan data,
proyek ternyata dapat pengorganisasian, pengolahan dan
penyajian data. Penilaian proyek dapat
digunakan untuk mengetahui pemahaman, DAFTAR PUSTAKA
kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan penyelidikan dan kemampuan
Steinberg, A. 1997. The Six A’a
siswa memberikan informasi tentang
of Design Project.
sesuatu yang menjadi penyelidikannya
http://ph.red.ru/pedsovet/GSN/
pada materi tertentu secara jelas. Pada
pbl.Sixa.htm
penilaian proyek ada 3(tiga) hal yang perlu
Thomas, J.W. dkk. 1999.
dipertimbangkan yaitu:
Project Base Learning : A
1. Kemampuan pengelolaan yaitu
Handbook of Middle and High
kemampuan siswa dalam
School Teacher. Novato CA :
memilih topik apabila belum
The Buck Institute for
ditentukan oleh guru, mencari
Education.
informasi dan mengelola waktu
Wena, Made. 2010. Strategi
pengumpulan data serta
PembelajaranInovatif
penulisan laporan,
Kontemporer (Suatu Tinjauan
2. Relevansi yaitu kesesuaian
Konseptual Operasional).
dengan mata pelajaran dengan
Jakarta:Bumi Aksara
mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan
keterampilan dalam
pembelajaran)
3. Keaslian yaitu proyek yang
dilakukan siswa harus
merupakan hasil karyanya,
dengan mempertimbangkan
kontribusi guru berupa petunjuk
dan dukungan terhadap proyek
siswa.

Anda mungkin juga menyukai