Disusun oleh:
Ahmad Hadin Assyarif (702320121009)
Universitas Wiralodra
Jl .Ir. H. Juanda KM.03 Indramayu Jawa Barat 45213
E-mail : rektorat@unwir.a
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................i
A. Sejarah Tes.............................................................................................................1
B. Tujuan Pelaksanaan Tes........................................................................................2
C. Fungsi Tes Dalam Pelayanan BK...........................................................................3
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................5
i
A. Sejarah Tes
Sejarah psikotes dimulai dari masa kekuasaan Dinasti Han. Saat itu, kandidat
yang direkomendasikan untuk mengisi jabatan di kerajaan harus mengikuti ujian yang
diadakan oleh menteri keagamaan saat itu. Salah satu tes yang diberikan adalah
menguji kemampuan kandidat mengingat sembilan ribu karakter aksara Cina.
Tidak hanya itu, kadang-kadang kaisar pada Dinasti Han juga langsung menguji
kandidat melalui ujian lisan seputar kebijakan-kebijakan publik. Ujian yang sama
terus digunakan oleh Kerajaan Cina meskipun dinasti yang menguasainya terus
berganti. Setiap kandidat yang ingin menjadi pejabat kerajaan akan diuji
kemampuannya mengenai ajaran Konfusius, sastra Cina klasik, kemampuan menulis,
hingga pemahaman mengenai aturan kerajaan.Bahkan, di masa Dinasti Song (960-
907) ujian yang saat itu sudah disebut sebagai ujian kerajaan diawasi langsung
diawasi oleh kaisar.
Sistem seleksi ini juga diadaptasi oleh berbagai kerajaan di sekitar Cina seperti
Jepang, Korea, dan Vietnam. Bahkan sampai sekarang negara-negara di Asia tetap
menggunakan sistem seleksi untuk menjadi pegawai sipil. Termasuk Indonesia yang
menggunakan sistem seleksi untuk penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Tentunya hal yang diujikan sudah disesuaikan.
pada tahun 1905 di Paris, Perancis. Saat itu, psikolog Alfred Binet dan Theodore
Simon mempublikasikan sebuah skala kecerdasan berisi 30 item. Skala ini dirancang
supaya sekolah-sekolah di Paris bisa lebih mudah mengelompokkan murid-muridnya.
Skala ini diberi nama Binet-Simon Intelligence Scale dan populer banget di kalangan
sekolah-sekolah Perancis. Bahkan beberapa tahun kemudian versi Bahasa Inggris dari
skala ini digunakan oleh berbagai sekolah di Amerika Serikat.
Sampai sekarang, skala ini masih dipakai. Tentu saja, item-item dalam skalanya
sudah direvisi dan sekarang dikenal sebagai Stanford–Binet Intelligence Scales. Satu
dekade setelah skala ini dipublikasikan dan digunakan, Amerika Serikat terlibat
dalam Perang Dunia I. Saat itulah psikotes mulai digunakan untuk menyeleksi tentara
1
berdasarkan kemampuan intelektual dan emosionalnya. Pihak militer Amerika Serikat
saat itu ingin tentara yang direkrutnya memiliki mental yang kuat dan bisa bertahan
meski digempur tembakan dan serangan bom.
tes psikologi berbentuk gambar percikan tinta yang membentuk berbagai gambar,
Rorschachlah yang membuatnya. Tes Rorschach ini terdiri dari sepuluh gambar
bercak tinta dan digunakan untuk mengetahui kepribadian dan kondisi emosi
seseorang. Orang yang akan didiagnosa diminta untuk menjelaskan gambar apa yang
dilihatnya dari bercak tinta tersebut. Setelah itu, penjelasan yang diberikan akan
diinterpretasi. Dari hasil interpretasi itulah psikolog memberikan analisis mengenai
kondisi mental seseorang. Sejak saat itu, psikotes digunakan psikolog dan psikiater
untuk berbagai kebutuhan.
Mulai dari mendiagnosa pasien, menyeleksi murid atau tentara, atau untuk
mengetahui kepribadian seseorang. Dari tes yang dikembangkan Rorschach inilah
sejarah psikotes untuk kebutuhan diagnosa dimulai. Ada berbagai bentuk psikotes
yang terkenal dan banyak psikotes yang digunakan sampai sekarang. Mulai dari SAT
untuk masuk kuliah di Amerika Serikat sampai MBTI.
2
siswa, dan menentukan program latihan untuk membantu siswa
mencapai sukses.
2. Untuk mengklasifikasi siswa kedalam kelompok intruksional, khusus
aktifitas yang sangat tergantung pada kekuatan, kecepatan, tenaga dan
daya tahan.
3. Untuk memotivasi siswa agar dapat meningkatkan kondisi fisik dan
kemampuannya.
4. Untuk memberikan dasar aktifitas self testing yang dapat disamakan
dengan sirkuit training.
5. Untuk mendemontrasikan efektifitas dari program yang diberikan.
6. Untuk mempersiapkan siswa pada instruksi selanjutnya pada aktifitas
gerak, sejak dari kemampuan gerak dasar sampai pada pola gerak yang
sulit di dalam olahraga atau permainan.
3
3. Untuk memahami kemmapuan yang siswa miliki
Di dalam tes psikologi juga biasanya dilakukan untuk lebih memahami
kemmapuan yang dimiliki oleh siswa pelajar, karena di dalam hal ini juga bisa
membantu untuk para siswa juga mengetahui sebenarnya minat apa saja yang
dimilikinya. sehingga akan terlihat dengan jelas setiap kemampuan yang
dimilikinya.
4. Untuk membantu mengenal karakter dirinya sendiri.
Dalam mengenal karakter yang dimilikinya, biasanya setiap guru BK
pasti akan memebrikan tes psikologi, sehingga di dalam tes tersebut bisa
terlihat mengenai karakter yang dimiliki oleh siswa tersebut. untuk itu
biasanya tes ini dilakukan oleh setiap siswa.
5. Untuk pemilihan jabatan
Tes ini juga biasanya dilakukan apabila seseorang akan dipromosikan
untuk mendapatkan sebuah jabatan tertentu, dan biasanya memang akan
dilakukan terlebih dahulu tes, di dalam tes juga bisa terlihat, apakah jabatan
tersebut cocok dan sesuai ataukah tidak. sehingga biasanya setiap perusahaan
memang menetapkan dilakukan tes psikologi untuk setiap orang yang akan di
promosikan.
6. Untuk prestasi belajar
dalam peningkatan sebuah prestasi belajar, atau melihat seberapa besar
minat orang tersebut terhadap prestasi belajar yang dimilikinya.
4
DAFTAR PUSTAKA