Anda di halaman 1dari 14

LEMBAGA PENDIDIKAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ilmu Pendidikan


Dosen Pengampu : MS Viktor Pruhanudin, M.Pd.

Disusun Oleh:
Oktarin Ady Setiawan (23010200001)
Risqiyah Nur Wahidah (23010200004)
Muhammad Ulul Absor (23010200012)
Suci Nur Indraswari (23010200024)
Reka Etsa Sophistika (23010200025)
Latifa Tazkiyatunnisa (23010200065)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Lembaga Pendidikan” ini tepat pada waktunya. Dan tak lupa sholawat serta
salam senantiasa kita curahkan kepada nabi Muhammad Saw. Yang telah
membawa kita semua dari zaman jahiliah menuju jaman nuronniyah. Makalah ini
diharapkan mampu menambah dan memperluas ilmu para pembacanya. Terutama
dalam menyusun sebuah tujuan pembelajaran. Makalah ini kami susun
menggunakan berbagai referensi dan sumber informasi sehingga bukan datang
dari satu sudut pandang saja lalu kami rangkum menjadi sebuah makalah

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen MS Viktor Purhanudin, M.


Pd. selaku dosen mata kuliah Ilmu Pendidikan bidang Studi Pendidikan Agama
Islam yang telah memberikan tugas ini, sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Salatiga, 16 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lembaga Pendidikan..................................................................3
B. Tujuan Lembaga Pendidikan.......................................................................4
C. Fungsi Lembaga Pendidikan........................................................................5
D. Bentuk-bentuk Lembaga Pendidikan...........................................................5
E. Kedudukan Lembaga Pendidikan................................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..................................................................................................10
B. Saran.............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan pendidikan selalu berlangsung di dalam suatu lingkungan. Dalam
konteks pendidikan, lingkungan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang
berada di luar diri anak. Lingkungan dapat berupa hal-hal yang nyata, seperti
tumbuhan, orang, keadaan, politik, kepercayaan dan upaya lain yang dilakukan
manusia, termasuk di dalamnya adalah pendidikan.
Di dalam konteks pembangunan manusia seutuhnya, keluarga, sekolah dan
masyarakat akan menjadi pusat-pusat kegiatan pendidikan yang akan
menumbuhkan dan mengembangkan anak sebagai makhluk individu, sosial,
susila dan religius. Dengan memperhatikan bahwa anak adalah individu yang
berkembang, ia membutuhkan pertolongan dari orang yang telah dewasa, anak
harus dapat berkembang secara bebas, tetapi terarah. Karenanya pendidikan
harus dapat memberikan motivasi dalam mengaktifkan anak.
Lingkungan pendidikan dapat diartikan sebagai faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap praktek pendidikan baik positif ataupun negatif.
Lingkungan pendidikan sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan,
merupakan bagian dari lingkungan sosial. Lingkungan pendidikan sangat
dibutuhkan dalam proses pendidikan sebab lingkungan pendidikan tersebut
berfungsi menunjang proses belajar mengajar secara nyaman, tertib, dan
berkelanjutan. Dengan suasana seperti itu, maka proses pendidikan dapat
dilaksanakan.
Lembaga pendidikan adalah suatu badan yang berusaha mengelola dan
menyelengglarakan kegiatan-kegiatan sosial, kebudayaan, keagamaan,
penelitian keterampilan dan keahlian.  yaitu dalam hal pendidikan intelektual,
spiritual, serta keahlian/ keterampilan. Sebagai tempat atau wadah dimana
orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana,
terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya,

1
sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari lembaga Pendidikan?
2. Apa saja tujuan lembaga pendidikan?
3. Apa saja fungsi lembaga pendidikan?
4. Apa saja bentuk-bentuk lembaga pendidikan?
5. Bagaimana kedudukan lembaga pendidikan?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari lembaga pendidikan.
2. Untuk mengetahui apa saja tujuan lembaga pendidikan
3. Untuk mengetahui fungsi lembaga pendidikan.
4. Untuk mengetahui bentuk-bentuk lembaga pendidikan.
5. Untuk mengetahui kedudukan lembaga pendidikan.

2
BAB II
A. Pengertian Lembaga Pendidikan
Lembaga pendidikan adalah satuan pendidikan yang memberikan layanan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan jalur formal, informal, dan
nonformal pada setiap jenis pendidikan. 1 Secara umum lembaga pendidikan
merupakan sebuah institusi pendidikan yangmenawarkan pendidikan formal
mulai dari jenjang pra sekolah sampai ke jenjang pendidikantinggi, baik yang
bersifat umum maupun khusus (misalnya sekolah agama atau sekolah luar
biasa). Lembaga pendidikan juga merupakan sebuah institusi sosial yang
menjadi agensosialisasi lanjutan setelah lembaga keluarga.Lembaga
pendidikan, yaitu lembaga yang mempunyai tanggung jawab dan
peranandalam usaha pencapaian tujuan pendidikan yaitu pendewasaan diri
manusia. Bila kita telitimulai dari masyarakat dan kebudayaan yang
sederhana, maka lembaga-lembaga pendidikanitu meliputi: lembaga keluarga,
lembaga sekolah dan lembaga masyarakat.
Adapun pengertian lembaga pendidikan menurut para ahli antara lain :
1. Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Dra. Nur UhbiyatiLembaga
Pendidikan adalah badan usaha yang bergerak dan bertanggung jawab
atas terselenggaranya pendidikan terhadap anak didik.
2. Menurut Enung K. Rukiyati dan Fenti HimawatiLembaga Pendidikan
adalah wadah atau tempat berlangsungnya proses pendidikanyang
bersamaan dengan proses pembudayaan.
3. Menurut HasbullahLembaga Pendidikan adalah tempat
berlangsungnya proses pendidikan yang meliputi pendidikan keluarga,
sekolah dan masyarakat.
4. Menurut Prof. Dr. Umar Tirtarahardja dan Drs. La SulaLembaga
Pendidikan adalah tempat berlangsungnya pendidikan, khususnya pada
tigalingkungan utama pendidikan yaitu keluarga, sekolah dan
masyarakat.
1
Eriyanto. 2017. Revitalisasi Karakter Bangsa Melalui Lembaga Pendidikan Islam di Tengah
Masyarakat Berkarakter. Jurnal Pendidikan Islam. Volume 10 Nomor 2. halaman 6.
3
B. Tujuan Lembaga Pendidikan
Adapun tujuan dari lembaga pendidikan, antara lain.
a. Melaksanakan kegiatan belajar-mengajar kepada peserta didik, baik di
keluarga, sekolah, maupun lingkungannya.
b. Melaksanakan kegiatan pendidikan sesuai dengan jenjang pendidikan dan
kurikulum yang berlaku.
c. Memberikan bimbingan konseling kepada para peserta didik.
d. Membina kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan orang tua,
serta masyarakat.2
C. Fungsi Lembaga Pendidikan
1. Fungsi Manifes
Fungsi manifes lembaga pendidikan adalah fungsi lembaga
pendidikan yang terlihat. Fungsi manifes juga disebut sebagai
konsekuensi dari sistem lembaga pendidikan yang disadari oleh anak
didik (partisipan). Fungsi manifes tercantum dalam pendidikan sekolah.
Fungsi manifes lembaga pendidikan adalah:
- Mengenalkan ilmu pengetahuan yang bisa digunakan peserta didik
untuk bekal di pekerjaannya kelak.
- Memberikan pemahaman tentang budaya masyarakat yang beragam,
sehingga harus dijaga dan dilestarikan.
- Menanamkan nilai-nilai moral dan sosial untuk ikut berpartisipasi dan
bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
- Mengenalkan berbagai potensi dan bakat kepada anak didik yang
harus dikembangkan.
2. Fungsi Laten
Fungsi laten lembaga pendidikan adalah konsekuensi dari sistem
lembaga pendidikan yang tidak disadari oleh peserta didik. Fungsi laten
lembaga pendidikan adalah:

2
Marlina Gazali. 2013. Optimalisasi Peran Lembaga Pendidikan untuk Mencerdaskan Bangsa.
Jurnal Al-Ta’dib, Vol. 6 No. 1
4
- Mengurangi pendidikan dan pengasuhan dari orang tua. Peran
pendidikan akan digantiikan oleh guru di sekolah.
- Menunda masa dewasa. Seseorang yang tidak mengenyam pendidikan
di sekolah, biasanya akan menggunakan masa muda nya untuk
melakukan kegiatan yang dikerjakan oleh orang dewasa.
- Menghilangkan kelas sosial. Pendidikan diharapkan bisa menyadarkan
peserta didik bahwa semua masyarakat adalah sama, tidak ada
masyarakat yang lebih unggul atau lebih rendah.
D. Bentuk-bentuk Lembaga Pendidikan
1. Lembaga Pendidikan Formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan
disekolah-sekolah pada umumnya. Lembaga pendidikan di sekolah,
adalah suatu lembaga pendidikan dimana didalam tempat tersebut
diadakan kegiatan pendidikan secara teratur, sistematis, mempunyai
tanggung jawab perpanjangan dalam kurun waktu tertentu, berlangsung
mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi, dilaksanakan
berdasarkan aturan resmi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Di
Negara Republik Indonesia ada tiga lembaga pendidikan yang
diidentikkan sebagai lembaga pendidikan islam, yaitu: pesantren,
madrasah, dan sekolah milik organisasi islam dalam setiap jenis dan
jenjang yang ada.3
Manajer sekolah adalah pemimpin yang berhubungan langsung
dengan sekolah. Ia adalah panglima pengawal pendidikan yang
melaksankan fungsi kontrol berbagai pola kegiatan pengajaran dan
pendidikan di dalamnya. suksesnya sebuah sekolah tergantung pada
sejauhmana pelaksanaan misi yang dibebankan diatas pundaknya,
kepribadian dan kemampuannya dalam bergaul dengan unsur-unsur
masyarakat. Oleh sebab itu, kepala sekolah harus berupaya mewujudkan
kondisi sosial yang mendukung kegiatan sekolah. Demi suksesnya dalam

3
Roqib, Moh. Nurfuadi. 2011 Kepribadian Guru. STAIN Purwokerto, Yogyakarta. Hal 21-22
5
mengemban berbagai beban dan tugas, maka ia harus memiliki beberapa
sifat berkaitan dengan kepribadiannya dan profesinya. Selain itu juga
harus memiliki sifat-sifat yang sesuai dengan ajaran-ajaran syariat Islam.
Sebagai lembaga pendidikan formal, sekolah yang lahir dan
berkembang secara efektif dan efisien dari dan oleh serta untuk
masyarakat, merupakan perangkat yang berkewajiban memberikan
pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara. Sekolah
dikelola secara formal, hierarkis, dan kronologis yang berhaluan pada
falsafah dan tujuan pendidikan nasional.
2. Lembaga Pendidikan Nonformal
Lembaga Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar
pendidikan formal yang dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.
Lembaga pendidikan nonformal adalah lembaga pendidikan yang
disediakan bagi warga Negara yang tidak sempat mengikuti atau
menyelesaikan pendidikan pada jenjang tertentu dalam pendidikan
formal. Pendidikan nonformal semakin berkembang, hal ini karena
didorong oleh beberapa factor, diantaranya :
a. Semakin banyaknya jumlah angkatan muda yang tidak dapat
melanjutkan sekolah.
b. Lapangan kerja, khususnya sector swasta mengalami perkembangan
cukup pesat dan lebih dibandingkan perkembangan sector pemerintah.
Mengenai pendidikan non-formal ini dijelaskan dalam UU No 20 thn
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional , pasal 26 ayat (4) satuan
pendidikan non-formal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan
kelompok belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, dan majelis taklim
serta satuan pendidikan yang sejenis, ayat (5) Kursus dan Pelatihan
diselenggarakan bagi masyarakat yang memerlukan bekal pengetahuan,
keterampilan, kecakapan hidup, dan sikap untuk mengembangkan diri,
mengembangkan profesi, bekerja, usaha mandiri, dan/ atau melanjutkan
pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

6
Penyelenggaraan pendidikannon formal ini tidak terikat oleh jam
pelajaran sekolah, dan tidak ada penjejangan sehingga dapat
dilaksanakan kapan saja dan dinama saja; dan tergantung kepada
kesempatan yang dimiliki oleh para anggota masyarakat dan para
penyelenggara pendidikan agama Islam pada masyarakat itu sendiri.
3. Lembaga Pendidikan Informal
Pendidikan Informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.
Dengan kata lain, lembaga pendidikan informal adalah sebuah lembaga
pendidikan yang ruang lingkupnya lebih terarah pada keluarga dan
masyarakat. Pendidikan keluarga merupakan pendidikan yang pertama
dan utama, karena dalam keluarga inilah anak pertama-tama mendapatkan
didikan dan bimbingan. jika dikatakan lingkungan yang utama karena
sebagian besar dari kehidupan anak adalah di dalam keluarga, sehingga
pendidikan yang paling banyak diterima oleh anak dalam keluarga.
Ciri- ciri pendidikan informal adalah ;
a. Pendidikan berlangsung terus-menerus tanpa mengenal tempat dan
waktu.
b. Guru adalah orang tua.
c. Tidak adanya manajemen yang jelas.4
E. Kedudukan Lembaga Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu sub sistem yang penting dalam sistem
kehidupan sosial pada masyarakat modern. Hal ini didasari oleh kesadaran
filosofis bahwa manusia adalah mahluk yang membutuhkan pendidikan.
Tanpa pendidikan yang baik, manusia tidak dapat berkembang kepribadian
dan seluruh potensinya secara optimal dan memberi kontribusi pada
kehidupan bersama. Demikian juga dengan kehidupan masyarakat dan
bangsa, tanpa pendidikan yang baik, suatu bangsa tidak akan mencapai
kemajuan dalam peradabannya, bahkan akan kesulitan untuk memenuhi
segala kebutuhan masyarakatnya.

4
Ahmad, M. 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang, Unnes Pres. Hal 33-35
7
Di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, pasal 1, ayat (1) Pendidikan diartikan sebagai “usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara”. Dalam pengertian ini, pendidikan disebut
sebagai “usaha sadar dan terencana”. Ini bisa dimaknai bahwa negara “wajib”
menyediakan dan menyelenggarakan pendidikan bagi setiap warganya,
demikian pula sebaliknya setiap warga negara “wajib” melaksanakan
pendidikan. Batasan pengertian pendidikan ini, mencerminkan betapa
pentingnya pendidikan itu bagi setiap individu warga negara.
Hal ini dipertegas dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang
disebutkan dalam pasal 3, yaitu: “Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab”.
Selanjutnya, pelaksanaan pendidikan nasional dilaksanakan melalui
berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan. Dalam pasal 13 sampai dengan
16 Undang-undang tersebut dinyatakan:(1) Jalur pendidikan terdiri atas
pendidikan formal, nonformal, dan informal yang dapat saling melengkapi
dan memperkaya. (2) Pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diselenggarakan dengan sistem terbuka melalui tatap muka dan/atau melalui
jarak jauh.
Adapun jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar,
pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Sedangkan jenis pendidikan
mencakup pendidikan umum, kejuruan, akademik, profesi, vokasi,

8
keagamaan, dan khusus. Jalur, jenjang, dan jenis pendidikan dapat
diwujudkan dalam bentuk satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat.
Mengacu pada pasal-pasal di atas, maka dalam sistem pendidikan nasional
muncul berbagai bentuk kelembagaan atau institusi pendidikan, khususnya
pada jalur pendidikan formal dan nonformal. Lembaga pendidikan yang
diistilahkan dengan satuan pendidikan inilah yang kemudian secara formal
mengemban tanggung jawab mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
mencapai tujuan pendidikan nasional. Mengingat beban tanggung jawab
tersebut, maka setiap lembaga pendidikan formal semestinya harus dikelola
dengan sungguh-sungguh sehingga benar-benar dapat mencapai tujuan
sebagaimana digariskan dalam tujuan pendidikan nasional. 5

5
Rahmat Hariyadi, M.Pd. 2020. Manajemen Lembaga Pendidikan. Salatiga: LP2M Salatiga.
halaman 41-42
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lembaga pendidikan merupakan salah satu wadah sosialisasi nilai-
nilai yang ideal di masyarakat. Lembaga Pendidikan terbagi menjadi
lembaga keluarga, lembaga sekolah, lembaga masyarakat. Masing-masing
dari ketiga lembaga tersebut menurut saya sudah memenuhi fungsinya
sebagai lembaga, karena dari lembaga keluarga, sekolah maupun
masyarakat berperan penting di dalam membantu di dalam proses
pendidikan. Lembaga Pendidikan mempunyai tanggung jawab yang
terpadu dalam rangka pencapaian tujuan nasional. Keluarga sebagai
lingkungan pertama, bertnaggung jawab untuk memberikan dasar dalam
menumbuh kembangkan anak sebagai makhuk individu, sosial, susila dan
religius.Sekolah sebagai lingkungan kedua bertugas mengembangkan
potensi dasar yang dimiliki masing-masing individu agar mempunyai
kecerdasan intelektual dan mental. Masyarakat sebagai lembaga ketiga
memberikan anak kemampuan penalaran, keterampilan dan sikap. Juga
menjadi ajang pengoptimalan perekembangan diri setiap individu.
B. Saran
Perlu adanya keseriusan dan kesungguhan para pendidik dalam semua
tingkatan lembaga pendidikan sebagai usaha untuk pendewasaan diri yang
optimal. Hendaknya masing-masing lembaga pendidikan menyadari akan
tugas dan tanggung jawabnya dalam usaha turut serta mencerdaskan
kehidupan bangsa.

10
DAFTAR PUSTAKA
Eriyanto. 2017. Revitalisasi Karakter Bangsa Melalui Lembaga Pendidikan Islam
di Tengah Masyarakat Berkarakter. Jurnal Pendidikan Islam. Volume 10
Nomor 2.
Gazali, Marlina. 2013. Optimalisasi Peran Lembaga Pendidikan untuk
Mencerdaskan Bangsa. Jurnal Al-Ta’dib, Vol. 6 No. 1
M, Ahmad. 2012. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Unnes Pres.
M.Pd., Rahmat Hariyadi. 2020. Manajemen Lembaga Pendidikan. Salatiga:
LP2M Salatiga.
Roqib, Moh. Nurfuadi. 2011 Kepribadian Guru. STAIN Purwokerto.
Yogyakarta.

11

Anda mungkin juga menyukai